Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DEVIDEN, DAN

STRUKTUR MODAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN


(Perusahaan Indeks LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun
2018-2021)

PROPOSAL PENELITIAN

Nama : Kurnia Widyawati


NIM : 19.05.52.0021
Program Studi : S1 Akuntansi

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


UNIVERSITAS STIKUBANK SEMARANG
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Suatu perusahaan dapat dikatakan dalam kondisi baik apabila nilai
perusahaan berpengaruh baik dengan indikator indikator perusahaan. Nilai
perusahaan dapat dicapai dengan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan
yang memliki kaitan dengan harga saham, karena untuk membuka peluang
peluang investor melakukan investasi pada perusahaan. Mahendra, et al.
(2012) menyatakan nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran
pemegang saham secara maksimum apabila harga saham meningkat, semakin
tinggi harga saham sebuah perusahaan maka semakin tinggi tingkat
kemakmuran pemegang saham. Sehingga dapat disimpulkan bahwa harga
saham yang meningkat menunjukkan bahwa investor memberikan nilai yang
tinggi terhadap perusahaan.
Kasus yang dikutip dari cnbcindonesia.com, turunnya laba bersih PT.
Adoro Energy Tbk. (ADRO) dilihat dari laporan keuangan yang dirilis
sepanjang tahun 2018. Sepanjang 2018, laba bersih emiten berkode saham
ADRO sebesar US$ 417,72 juta atau setara Rp 5,84 triliun. Angka itu turun
13,56% dari perolehan laba bersih ADRO di 2017 sebesar US$ 483,23 juta.
Selain ADRO, Apple juga mengalami penurunan menjadii US$ i142,19 ataui
setarai dengani Rpi2iJutai perilembari sahami (padaikursi Rpi 14.500).i
Jumlahi ini turuni 39%i darii angkai sahami tertinggii yangi pernahi dicapaii
Apple.i Sejaki Oktober lalu,i sahami Applei memilikii treni yangi buruki dani
terusi menurun.i Mengutipi dariiCNBC,i Jumati (4/1/2019),i sebelumnyai
Applei pernahi mencatatkani angkai tertinggii dalami 52i minggui menembusi
angkai US$i 233,47i ataui setarai dengani Rpi 3i Jutai peri lembari saham.i
Karenai anjloknyai hargai sahami Applei tersebut,i perusahaani inii telahi
kehilangani US$i 452i miliari setarai dengani Rpi 6.554i triliuni dalami
kapitalisasii pasari sejaki 3i Oktoberi 2018.

1
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan,
diantaranya struktur modal dan profitabilitas, serta biasanya investor juga
memfokuskan perhatian pada kebijakan dividen. Sebab, nilai perusahaan
dapat juga tercermin dari kemampuan perusahaan membayar dividen kepada
para pemegang sahamnya.
Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba
pada perusahaan. Profitabilitas memiliki peran penting dalam perusahaan
karena semakin baik pertumbuhan profitabilitas berarti prospek perusahaan di
masa depan juga baik artinya nilai perusahaan juga akan dinilai baik dimata
investor dan akan meningkatkan daya tarik perusahaan.
Selain profitabilitas nilai perusahaan juga dipengaruhi oleh kebijakan
deviden. Kebijakan deviden seringi dianggapi sebagaii sinyali bagii investori
dalam menilaii baiki buruknyai kinerjai suatui perusahaani sertai menjadii
sumber pendapatan bagii investori (Iqbal, 2012). Kebijakan dividen
merupakan keputusan mengenai laba yang diperoleh perusahaan yang akan
dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau ditahan sebagai laba
ditahan untuk pembiayaan masa yang akan datang.
Struktur modal memiliki hubungan erat dengan nilai perusahaan karena
penetapan struktur modal dalam kebijakan pendanaan perusahaan menentukan
profitabilitas dan posisi perusahaan. Struktur modal merupakan proporsi atau
perbandingan dalam menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan,
apakah dengan menggunakan sumber pendanaan yang berasal dari internal
maupun eksternal perusahaan, (Indasari & Yadnyana, 2018).
Penelitian yang dilakukan oleh (Oktaviani & Mulya, 2018)
menunjukkan bahwa struktur modal tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan, serta deviden tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh (Sri & Nugroho, 2016) yang
menjelaskan bahwa struktur modal tidak berpengaruh pada nilai perusahaan.
Sementara itu, Penelitian yang dilakukan (Nursalim, 2009) menunjukkan
kebijakan deviden policy yield tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

2
Berdasarkan pada penjelasan tersebut di atas yang didasarkan pada
fenomena kondisi empirik banyaknya saham asing, maka permasalahan
penelitian yang diajukan adalah pengaruh profitabilitas, kebijakan deviden,
serta struktur modal pada perusahaan terhadap nilai perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan hasil penelitian dahulu dan latar belakang masalah,
permaslahan yang akan diuraikan adalah:
1) Apakah pengaruh profitabilitas perusahaan terhadap nilai perusahaan?
2) Apakah pengaruh kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan?
3) Apakah pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang ditentukan, penelitian ini memiliki
tujuan sebagai berikut:
1) Menguji pengaruh profitabilitas perusahaan terhadap nilai perusahaan.
2) Menguji pengaruh kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan.
3) Menguji pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan.

1.4 Manfaat Penelitian


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis maupun
manfaat praktis. Manfaat teoritis diharapkan dapat digunakan sebagai
referensi untuk penelitian yang akan datang berkenaan dengan pengaruh
profitabilitas, kebijakan deviden, serta struktur modal terhadap nilai
perusahaan. Manfaat praktis bagii investori diharapkani penelitiani inii dapati
menjadi pertimbangan dalami pengambilani keputusani bagii parai caloni
investori yangi iingin berinvestasi...,

3
BAB II
TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Tinjauan Pustaka


2.1.1. Teory Signaling
Teorii sinyali menyatakan tentangi bagaimanai sebuahi
perusahaani seharusnya memberikani sinyali kepadai penggunai laporani
keuangani guna mendapatkan informasii iperusahaan. Kondisi
ketidakpastian informasi dari pihak luar mengenai informasi dan prospek
perusahaan, investor akani melindungi dengani melakukani permintaan
penawaran harga yangi lebihi rendahi darii yangi ditawarkani entitas.i
Bagaimanapun nilaii perusahaan dapati ditingkatkani jikai manajemeni
secarai sukarelai melaporkani (memberikan sinyal)i informasii privati
tentangi entitasi yangi dikelolanyai secarai kredibeli sehingga
mengurangii ketidakpastiani yangi dihadapii olehi pihaki luari mengenaii
prospek masa depani investasinyai (Putra & Wirakusuma, 2015)

2.1.2. Teory Bird in the Hand


Teorii bird in the hand menjelaskan bahwa pembayaran dividen
yang tinggi lebih diharapkan sesuai tujuan investor menanamkan saham
untuk mendapatkan penerimaan berupa dividen. Gordon & Lintner (1956)
mengatakan bahwai investori lebihi menyukai divideni tunai daripadai
imbal hasil yang dijanjikan atas investasi atau yang disebut dengan
capital gain dimasa mendatang.

2.1.3. Trade off Theory


Trade off theory adalah teori struktur modal yang menyatakan bahwa
perusahaan menukar manfaat pajak dari pendanaan utang dengan masalah
yang ditimbulkan oleh potensi kebangkrutan (Brigham, Eugene F. &
Houston, 2011 : 183). Menurut Lestari (2019), konsepi Tradei off dalami

4
Balancingi Theoryi adalahimenyeimbangkani manfaat dani biayai darii
penggunaani hutangi dalami strukturi modali sehinggai disebut sebagaii
Tradei offi Theory.iStruktur modal dan nilai perusahaaan diprediksikan
memiliki hubungan positif menurut trade off theory dengan asumsi
keuntungan pajak masih lebih besar darii biaya kepailitan dan biaya
keagenan.

2.2. Hubungan antara Variabel Independen dan Dependen


2.2.1. Nilai Perusahaan
Nilai perusahan menurut Sari (2013) didefinisikan sebagai nilai pasar.
Nilai pasar merupakan persepsi pasar yang berasal dari investor, kreditur,
dan stakeholder lain terhadap kondisi perusahaan yang tercermin pada
nilai pasar saham. Nilai pasar dapat memberikan kemakmuran pemegang
saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat.
Nilai perusahaan dalam penelitian ini menggunakan proksi Price to Book
Value (PBV).

2.2.2. Profitabilitas
Profitabilitas adalah indikator pencapaian tujuan perusahaan dalam
memperoleh laba. Profitabilitas menunjukkan kemampuan suatu
perusahaan menghasilkan laba selama periode tertentu, penilaian terhadap
profitabilitas pada suatu perusahaan dapat dilakukan salah satunya
dengan cara menggunakan Return on Assets (ROA) (Sugiyarso & F, 2005
:111). Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba
dengan menggunakan total aktiva yang dimiliki sehingga pemegang
saham mendapatkan informasi keefektifan perusahaan dalam mengelola
perusahaannya. Menurut Hoyt & Libenberg (2007), ROA dihitung
dengan laba bersih dibagi dengan total aktiva.

2.2.3. Kebijakan Dividen

5
Kebijakan dividen merupakan keputusan mengenai laba yang
diperoleh perusahaan yang akan dibagikan kepada pemegang saham
sebagai dividen atau ditahan sebagai laba ditahan untuk pembiayaan masa
yang akan datang. Struktur modal merupakan pendanaan perusahaan yang
bersumber dari internal maupun dari eksternal perusahaan untuk
membiayai kegiatan operasional perusahaan. Investori dapati menilai
kebijakani dividen perusahaani melaluii Dividendi Payouti Ratioi (DPR)
yang menunjukkani seberapai besar porsii keuntungani yangi dibagikani
olehi perusahaan untuki dijadikani dividen. Menurut Pertiwi (2018),
Devidend Payouti Ratio (DPR) yaknii rasioi yangi menggambarkani
persentase labai yang diberikan olehi perusahaani kepada parai
pemegangi sahami dalami bentuki dividen

2.2.4. Sruktur Modal


Struktur modal diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER)
karena dapat melihat penggunaan pendanaan perusahaan. Pemilihan
struktur modal akan menentukan jumlah hutang yang digunakan untuk
pembiayaan perusahaan. Semakin tinggi hutang perusahaan, makai
perusahaan tersebut akan semakin dinamis (Oktaviani & Mulya, 2018)
Kebijakan terhadap struktur modal sangat penting karena berdampak pada
utang dan ekuitas. Semakini tinggii penggunaani utangi dibandingkan
modal maka akani semakinitinggi pula risikoi yangi akan ditanggung.

2.3. Penelitian Terdahulu


Penelitian (Indasari & Yadnyana, 2018) menemukan profitabilitas
dan struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh profitabilitas,
growth opportunity, likuiditas, dan struktur modal pada nilai perusahaan
perbankan yang telah terdaftar di Bursa Efek indonesia selama periode
2012-2016. Penelitian ini dilakukan menggunakan penelitian asosiatif
dengan pendekatan kuantitatif, yang bertujuan untuk mengetahui

6
hubungan antara dua variabel atau lebih dengan menggunakan data yang
berbentuk angka.
Penelitian (Putra & Wirakusuma, 2015) menemukan bahwa
profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini
mengukur variabel nilai perusahaan dengan menggunakan Tobin’s Q
dimana rumus tersebut didapat dengan membagi closing price dikali
jumlah saham yang beredar ditambah nilai buku dari total hutang dengan
nilai buku dari total aktiva ditambah nilai buku dari total hutang.
Penelitian (Priyanto, 2016) menemukan kebijakan dividen
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Penelitian ini
mengggunakan analisis regresi linear berganda dengan bantuan program
Statistical Package for the Social Science (SPSS) 20.0.
Penelitian (Dewi & Suputra, 2019) menemukan profitabilitas
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini dilakukan
pada perusahaan yang tergabung dalam perusahaan pertambangan di
Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia melalui situs resminya
yaitu www.idx.co.id. Objek penelitian ini adalah nilai perusahaan,
profitabilitas, leverage, dan Corporate Social Responsibility pada
perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada periode 2015-2017.
Penelitian (Hermawan, 2018) menemukan kebijakan dividen
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dan struktur modal
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Metode yang digunakan
pada penelitian ini adalah data kuantitatif dan menggunakan data
sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk publikasi. Data yang
diperoleh berupa laporan keuangan perusahaan LQ45 pada Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tahun 2009-2014 yang di peroleh dari IMCD.
Penelitian (Sri & Nugroho, 2016) menemukan kebijakan dividen
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dan profitabilitas
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Jenis penelitian yang

7
digunakan adalah kuantitatif yaitu jenis penelitian yang berwujud angka-
angka yang bersifat statistik. Jenis data yang digunakan merupakan data
sekunder berupa laporan keuangan perusahaan Manufaktur periode tahun
2010-2014. Teknik analisis penelitian ini menggunakan regresi linear
berganda dengan spesifikasi 5%.

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu

No. Peneliti (th) Dependen Independen Arah Hasil


Hubungan Penelitian
Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan
1. IGAN Bayu Darma Nilai Profitabilitas Positif +sig
Putra & Mae Gede Perusahaan
Wirakusuma,
(2015)
2. Ade Pratiwi Nilai Profitabilitas Positif +sig
Indasari & I Ketut Perusahaan
Yadnyana, (2018)
3. Ni Made Laksmi Nilai Profitabilitas Positif +sig
Dewi & IDG Perusahaan
Dharma Saputra,
(2019)
4. Sugeng Priyanto, Nilai Profitabilitas Positif +sig
(2016) Perusahaan
5. Sri Ayem dan Ragil Nilai Profitabilitas Positif +sig
Nugroho (2016) Perusahaan
Pengaruh Kebijakan Deviden terhadap Nilai Perusahaan
1. Sugeng Priyanto, Nilai Kebijakan Positif +sig
(2016) Perusahaan deviden
2. Agus Dodi Nilai Kebijakan Positif +sig
Hermawan (2018) Perusahaan Deviden
3. Sri Ayem dan Ragil Nilai Kebijakan Positif +sig
Nugroho (2016) Perusahaan Deviden
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
1. Ade Pratiwi Nilai Struktur Positif +sig
Indasari & I Ketut Perusahaan Modal
Yadnyana, (2018)
2. Agus Dodi Nilai Struktur Positif +sig
Hermawan (2018) Perusahaan Modal

8
2.4. Pengembangan Hipotesis
2.4.1. Pengaruh profitabilitas terhadap Nilai perusahaan
Teori sinyal menyatakan bagaimana sebuah perusahaan
memberikan sinyal–sinyal informasi kepada investor mengenai laporan
keuangan perusahaan. Informasi yang didapat investor salah satunya
adalah informasi kinerja keuanganiperusahaan yangi diukur
menggunakan rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas diuji melalui
Returni on. Assets i(ROA). Investor akan tertarik pada perusahaan yang
memiliki profit cenderung meningkat sebagai sinyal positif untuk
menanamkan modalnya. Profitabilitas memiliki pengaruh positif pada
nilai perusahaan karena semakin tinggi profitabilitas maka semakin
tinggi nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan IGAN Bayu Darma
Putra dan Made Gede Wirakusuma, (2015) mengatakan profitabilitas
berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan selaras dengan
penelelitian Ni Made Laksmi Dewi dan IGD. Dharma Saputra (2019),
Maka hipotesis penelitian, yaitu.
H1 : Profitabilitas berpengaruhi positifi padai Nilaii Perusahaan.

2.4.2. Pengaruh kebijakan deviden terhadap Nilai perusahaan


Teori sinyal menekankan pada sinyal positif berupa kebijakan
dividen perusahaan dalam pembayaran dividen kepada para pemegang
saham sebagai bentuk apresiasi terhadap para pemegang saham.
Pembayaran berupa dividen kepada para investor sejalan dengan teori
bird in the hand yang menyatakan bahwa investor lebih mengharapkan
pengembalian dalam bentuk dividen daripada imbal hasil yang
dijanjikan atas investasi (capital gain). Kebijakan dividen
mempengaruhi kekayaan pemegang saham dan penilaian perusahaan
(Agila, 2018). Investori dapati menilai kebijakani dividen perusahaani
melaluii Dividendi Payouti Ratioi (DPR) yang menunjukkani seberapai
besar porsii keuntungani yangi dibagikani olehi perusahaan untuki
dijadikani dividen. Kebijakan dividen berimplikasi positif pada nilai

9
perusahaan karena semakin baik kebijakan dividen perusahaan, maka
semakin baik pula nilai perusahaan. Penelitian (Sugeng Priyanto, 2016)
mengatakan bahwai kebijakani dividen berpengaruhi positif terhadapi
nilaii perusahaani selarasi dengani Apsari & Setiawan (2018). Maka
hipotesis penelitian, yaitu.
H2:iKebijakan Dividen berpengaruh positif pada Nilai Perusahaan.

2.4.3. Pengaruh struktur modal terhadap Nilai perusahaan


Teorii trade-offi darii leveragei adalahi teorii yangi menjelaskani
bahwai strukturi modal yangi optimali ditemukan dengani
menyeimbangkani manfaati darii pendanaan dengan hutangi
(perlakukani pajaki perseroani yangi menguntungkan) dengani suku
bunga dan kebangkrutan yangi lebihi tinggii (Yanda, 2018). Penentuan
struktur modal yang baik membantu perusahaan dalam mengelola
sumber pendanaan untuk pengambilan keputusan investasi yang tepat.
Teorii trade-off memprediksikani adanyai pengaruhi positifi strukturi
modali terhadap nilai perusahaan,i dikarenakani keuntungani pajaki
masihi lebihi besari darii pada biaya tekanani financiali dani biayai
keagenan.i Penelitian (Ade Pratiwi Indasari & I Ketut Yadnyana, 2018)
mengatakan struktur modal berpengaruhi positifi terhadapi
nilaiiperusahaan selaras dengani (Oktaviani, Rosmaniar, & Hadi, 2019).
Maka hipotesis penelitian, yaitu.
H3: Struktur Modal berpengaruh positif pada Nilai Perusahaan.

2.5. Model Penelitian


Penelitian ini berdasarkan pada profitabilitas, Kebijakan deviden, dan
struktur modal terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan dari teori yang
dijelaskan maka dapat disusun metode penelitian sebagai berikut:

10
ROA

DPR PVB

DER

Gambar 1.1 Model Penelitian

Keterangan:
ROA: Return on Assets
DPR: Dividendi Payouti Ratio
DER: Debt to Equity Ratio
PVB: Price to Book Value

11
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian


Objek penelitian ini diperoleh dengan mengunduh laporan keuangan
perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2018
sampai dengan tahun 2021. Data tersebut diperoleh dari www.idx.co.id yang
merupakan website resmi perusahaan go public.

3.2 Populasi dan Sampel


3.2.1 Populasi
Populasi dalami penelitiani inii adalahi seluruhi perusahaani yangi pernah
tercatat dalami indeksi LQ45 yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia)
pada tahuni 2018 sampai dengan tahun 2021.

3.2.2. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan laporan
keuangan perusahaan LQ45 pada Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2018-
2021. Kriteria yang memenuhi sampel adalah sebagai berikut:
1) Populasi seluruh perusahaan yang pernah tercatat dalam indeks LQ45
pada tahun 2018-2021 Perusahaan yang tidak konsisten terdaftar pada
perusahaan LQ45 serta mempublikasikan laporan keuangan di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tahun 2018-2021.
2) Perusahaan yang tidak membagikan dividen berturut-turut selama periode
2018-2021
3) Data Outlier

3.2. Jenis dan Teknik Pengambilan Data


3.3.1. Jenis Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan studi
pustaka dengan pendekatan kuantitatif berbentuk asosiatif. Menurut

12
Rusiadi, et al (2016:12) penelitian asosiatif atau kuantitatif merupakan
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel
atau lebih. Berdasarkan sumbernya, penelitian ini menggunakan data
sekunder yaitu laporan keuangan terpublikasi oleh perusahaan LQ45 yang
terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) pada tahun 2018-2021.I

3.3.2. Sumber Data


Sumber data yang digunakan pada penelitian ini yaitu diambil melalui
laporan keuangan perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) tahun 2018 sampai dengan tahun 2021.

3.3.3. Teknik Pengumpulan


Metode ipenentuan sampel yang digunakan adalah purposive
sampling, sehinggaisampeliyangidipilih merupakan representasiidari
populasii yangi sesuaiidenganitujuanipenelitian.

3.3. Definisi Oprasional dan Pengukuran Variabel


Variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu variabel dependen
dan variabel independen. Variabel dependen yaitu varabel terikat yang
dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel
independen merupakan variabel bebas artinya yang dapat memperjelas
atau mempengaruhi variabel dependen. Variabel dalam penelitian ini
yaitu Nilai Perusahaan (PVB) sebagai variabel dependen dan
Profitabilitas (ROA), Kebijakan Deviden (DPR), Struktur Modal (DER)
sebagai variabel independen.

3.4. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
regresi linear berganda. Sebelum mengolah data harus melakukan uji
normalitas untuk memastikan model regresi dalam penelitiani tidak
terdapat autokorelasi antar residual atau sudah berdistribusi normal.

13
3.4.1. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan
untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel,
apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal ataukah tidak. Hasil
uji normalitas pada persamaan linear berganda pada model regresi yang
diuji sudah berdistribusi normal apabila nilai Asymp. Sig (2-tailed)
lebih besar dari level of significant.

3.4.2. Uji Asumsi Klasik


Penelitian ini menggunakan uji normalitas dengan cara yaitu
Multikolinearitas, Heteroskedastisitas, Uji hipotesis, serta uji simultan.

3.4.2.1. Uji Multikolinearitas


Multikolinearitas merupakan sebuah situasi yang menunjukkan
adanya korelasi atau hubungan kuat antara dua variabel bebas atau lebih
dalam sebuah model regresi berganda. Untuk mengetahui apakah terjadi
multikolinearitas atau tidaknya dapat dengan cara melihat nilai
tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Pengukurannya dapat
dilihat apabila nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10 maka dapat
dikatakan tidak terdapat gejala multikolinearitas antar variabel
independen.

3.4.2.2. Uji Heteroskedastisitas


Heteroskedastisitas adalah kebalikan dari homoskedastisitas yaitu
keadaan dimana terjadinya ketidaksamaan varian dari error untuk
semua pengamatan setiap variabel bebas pada model regresi.
Pengujiannya dilakukan dengan menguji tingkat signifikansinya. Jika
signifikansinya > 0,05 maka tidak terdapat gejala heteroskedastisitas

14
dan sebaliknya, jika nilai signifikansi < 0,05 maka terjadi gejala
heteroskedastisitas.

3.4.2.3. Uji Hipotesis (Uji t)


Uji t merupakan salah satu test statistik yang dipergunakan untuk
menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis yang menyatakan bahwa
diantara dua buah mean sampel yang diambil secara random dari
populasi yang sama, tidak terdapat berbedaan yang signifikan
(Sudjiono, 2010). Uji t digunakan untuk menentukan apakah dua atau
lebih sampel berasal dari populasi yang mendasari dimana nilai
tengahnya sama.
Jika nilai > 0,05 maka hipotesis ditolat, berarti hubungan variable
independent tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variable
dependen. Sedangkan jika < 0,05 maka variable independent
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variable dependen.

3.4.2.4. Uji Simultan (Uji F)


Uji f adalah setiap uji statistik dimana memiliki distribusi f di
bawah hipotesis nol. Uji ini sering digunakan ketika membandingkan
model statistik yang telah dipasang ke kumpulan data, untuk
mengidentifikasi model yang paling sesuai dengan populasi dari
mana data dijadikan sampel.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikan level 0,05
(α=5%). Pengambilan keputusan dilakukan jika nilai signifikan F <
0,05 maka hipotesis diterima dan juga sebaliknya, jika nilai signifikan
F > 0,05 maka hipotesis di tolak.

3.4.2.5. Regresi Linear Berganda


Analisis regresi linear berganda merupakan model statistik yang
digunakan untuk menguji pengaruh satu atau lebih variabel

15
independen (profitabilitas, kebijakan deviden, dan struktur modal)
terhadap satu variabel dependen (nilai perusahaan). Analisis regresi
ini digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh
variable independen dan juga variable independent. Dari analisis
linear berganda dapat dibuat persamaan sebagai berikut ini:
Yi= α + β1 ROA + β2 DPR + β3 DER

Keterangan:
Y = Price to Book Value
α = Nilai konstanta
β1 = Koefisien regresi profitabilitas
ROA = Return on assets
β2 = Koefisien regresi kebijakan deviden
DPR = Debt to Equity Ratio
β3 = Koefisien regresi struktur modal
DER = Debt to Equity Ratio

16
DAFTAR PUSTAKA
Admaja, I. G., & Astika, I. B. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan
Modal Kerja Pada Nilai Perusahaan dengan CSR Sebagai Variabel
Intervening. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.24.1: 1-29.

Dewi, N. K., & Astika, I. B. (2019). Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Dividen,


dan Struktur Modal pada Nilai Perusahaan. e-Jurnal Akuntansi, Vol. 29
No. 2 Hal. 804-817.

Dewi, N. M., & Suputra, D. (2019). Pengaruh Profitabilitas dan Leverage pada
Nilai Perusahaan dengan Corporate Social Responsibility Sebagai
Variabel Pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi Vol.28.1 : 26-54.

Hermawan, A. D. (2018). Pengaruh Kebijakan Deviden, Growth Opportunity dan


Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan dengan Kepemilikan
Manajerial sebagai Variabel Intervening. Sosio e-kons, Volume 10 No. 2
pp. 131-142.

Indasari, A. P., & Yadnyana, I. K. (2018). Pengaruh profitabilitas, Growth


Opportunity, Likuiditas, dan Struktur Modal pada Nilai Perusahaan. E-
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.22.1 : 714-746.

Nursalim. (2009). Likuiditas Saham, Kebijakan Deviden, dan Nilai Perusahaan.


JAAI, VOLUME 15 No. 1 : 21-29.

Oktaviani, R. F., & Mulya, A. A. (2018). Pengaruh Struktur Modal dan


Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan kebijakan Deviden
sebagai Pemoderasi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 7 No. 2.

Priyanto, S. (2016). Pengaruh Kebijakan Deviden, Profitabilitas dan Firm Size


terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan yang Bergabung dalam
Jakarta Islamic Indeks di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan, Vol. 5 No. 1 .

Putra, B. D., & Wirakusuma, M. G. (2015). Pengaruh Pengungkapan Corporate


Social Responsibility pada Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas
sebagai Pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.13.No.2 (hal 461-475).

Sri, A., & Nugroho, R. (2016). Pengaruh Profitabilitas, Struktur Modal,


Kebijakan Deviden dan Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan.
Jurnal Akuntansi Vol. 4 No. 1.

17

Anda mungkin juga menyukai