Harning Priyastuty
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya
Jl. MT Haryono 165 Malang
aningryast@gmail.com
ABSTRACT
The study aims at examining the effect on firm size, leverage, and profitability as well
on firm value of the Food and Beverages companies listed in Indonesia Stock Exchange.
This research described the influence of three independent variables namely firm size,
leverage, and profitability on firm value. This research was explanatory research. It
was included in the type of quantitative research. This research used 12 firms, period of
4 years from 2010- 2013. Multiple regressions was used to analyze the data. The result
showed that there was a positive relationship between profitability and firm value. It
meant that as the profitability increases it will lead to increase firm value. Firm size
and leverage did not affect on firm value because investor preferred to look at the other
good news like CSR (Corporate Social Responsibility) and looked at firm’s ability to
gain its earning than how much firm used debt. Therefore, the companies should look at
the profitability and make serious effort to increase profitability, because profitability is
proved to influence firm value.
Leverage
Leverage merupakan suatu Nilai Perusahaan
gambaran dari kemampuan perusahaan Penelitian ini mengukur nilai
dalam menggunakan utangnya untuk perusahaan menggunakan Tobin’s q
dapat memperbesar keuntungan dan sebagai indikator pengukurnya karena
melunasi utangnya. Leverage dapat Tobin’s q merupakan nilai perusahaan
diukur dengan menggunakan debt ratio yang dihitung dari nilai buku dan juga
(DR). Dengan menghitung debt ratio, nilai pasarnya. Nilai Tobin’q dihasilkan
maka kreditor dapat melihat resiko dari dari penjumlahan nilai pasar saham
investasinya. Semakin tinggi nilai dari (market value of all outstanding stock)
debt ratio, maka semakin tinggi resiko dan utang (debt) dibandingkan dengan
bagi kreditornya. Ratio utang terhadap total aset. Tobin’s q dapat digunakan
ekuitas dihitung hanya dengan membagi untuk mengukur kinerja perusahaan,
total utang perusahaan (termasuk yaitu dari sisi potensi nilai pasar suatu
liabilitas jangka pendek) dengan ekuitas perusahaan (Sudiyatno dan Puspitasari,
pemegang saham (Van Horne et al, 2010).
2012: 169).
Signaling Theory
. Teori sinyal menjelaskan
bahwa pemberian sinyal dilakukan oleh
Profitabilitas manajer untuk mengurangi asimetri
ROE merupakan salah satu rasio informasi (Hendrianto, 2012). Dalam
yang digunakan dalam mengukur penelitian ini sinyal yang digunakan
profitabilitas suatu perusahaan. Return adalah ukuran perusahaan dan
on equity merupakan suatu pengukuran profitabilitas. Untuk dapat
dari penghasilan (income) yang tersedia menghitungnya digunakan angka-angka
bagi para pemilik perusahaan (baik yang ada di laporan keuangan yang
pemegang saham biasa maupun diterbitkan oleh perusahaan. Dengan
pemegang saham preferen) atas modal ukuran perusahaan yang dilihat dari aset
yang mereka investasikan di dalam yang tinggi diharapkan dapat
memberikan sinyal positif kepada tahun 2010-2013 sebanyak 16
investor, begitu juga dengan perusahaan.
profitabilitas yang tinggi maka
kemampuan perusahaan dalam Sampel
menghasilkan laba yang tinggi dapat Menurut Kasiram (2010: 258),
memberikan sinyal positif kepada para sampel adalah bagian dari populasi
investor sehingga dapat meningkatkan yang akan diteliti secara mendalam.
nilai perusahaan. Penentuan sampel pada penelitian ini
menggunakan purposive sampling.
Trade-off Theory Dalam purposive sampling, penunjukan
Trade-off Theory merupakan sampel didasarkan atas ciri-ciri atau
salah satu dari teori struktur modal. sifat-sifat tertentu yag dipandang
Teori ini menyatakan bahwa suatu mempunyai sangkut paut yang erat
perusahaan memiliki tingkat utang yang dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi
optimal dan berusaha untuk yang sudah diketahui sebelumnya
menyesuaikan tingkat utang aktualnya (Kasiram, 2010: 263)
ke arah titik optimal, ketika perusahaan Kriteria dalam pengambilan
tersebut berada pada tingkat utang yang sampel untuk diteliti adalah sebagai
terlalu tinggi (overlevered) atau terlalu berikut :
rendah (underlevered) (Sebayang dan 1. Perusahaan yang data laporan
Putra, 2013). keuangannya tersedia di website
BEI yaitu www.idx.co.id pada
METODE PENELITIAN tahun 2010-2013.
Penelitian ini adalah jenis 2. Sampel yang dipilih datanya
penelitian penjelasan (Explanatory lengkap. Data yang digunakan
Research). Penelitian penjelasan berupa laporan keuangan dari
(Explanatory Research) merupakan tahun 2010-2013.
suatu penelitian dengan cara
menganalisis dan menjelaskan Metode Pengumpulan Data
hubungan antara variabel. Variabel Penelitian ini menggunakan metode
yang dianalisis dalam penelitian ini pengumpulan data dokumentasi untuk
adalah ukuran perusahaan, dapat menganalisis data. Metode
profitabilitas, dan leverage, dan nilai dokumentasi yang digunakan dalam
perusahaan. penelitian ini merupakan suatu metode
pengumpulan data yang menggunakan
Populasi jurnal-jurnal, buku-buku, dan juga
Menurut Kountur (2004: 137), laporan keuangan tahunan yang
populasi adalah suatu kumpulan diperoleh melalui Pojok BEI Fakultas
menyeluruh dari suatu objek yang Ekonomi dan Bisnis Universitas
merupakan perhatian peneliti. Populasi Brawijaya Malang serta dari website
dari penelitian ini adalah Perusahaan BEI di www.idx.co.id.
Food and Beverage yang Listing di BEI
Variabel Penelitian dan Definisi dapat diukur dengan rumus
Operasional sebagai berikut:
Variabel terikat (Dependent) dan
variabel bebas (Independent) dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel Terikat (Dependent) HASIL PENELITIAN
Variabel dependen dalam penelitian Uji normalitas
ini adalah nilai perusahaan. Dalam Tujuan pengujian ini adalah ingin
penelitian ini, dibatasi satu cara mengetahui apakah distribusi sebuah
untuk mengukur nilai perusahaan data mengikuti atau mendekati
yaitu dengan memakai Tobin’s q. distribusi normal, yakni distribusi data
Rumus dari Tobin’s q (Sudiyatno dan dengan bentuk lonceng (bell shaped)
Puspitasari, 2010): (Santoso, 2012:42). Uji normalitas yang
digunakan dalam penelitian ini
menggunakan uji normalitas dari
Kolmogorov Smirnov
2. Variabel Independen (Independent)
a. Ukuran Perusahaan
Menurut Sudarsi (2002) dalam Tabel 4.1
Prasetia, Tommy, dan Saerang Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov
Kolmogorov
(2014) untuk menentukan ukuran
Smirnov
perusahaan adalah dengan log Keputusan
Asymp. Sig.
natural dari total aset. Kemudian (2-tailed)
ukuran perusahaan dapat Nilai
dirumuskan sebagai berikut: .661 Normal
Perusahaan
Size = Ln total assets Ukuran
.298 Normal
b. Leverage Perusahaan
Leverage menunjukkan Leverage .944 Normal
bagaimana utang perusahaan Profitabilitas .299 Normal
mendanai aset yang dimiliki. Sumber : diolah dengan SPSS, 2015
Leverage dapat diukur dengan
menggunakan Debt Ratio (DR). Berdasarkan Tabel 4.1 uji
Rumus dari Debt Ratio (DR) normalitas di atas menunjukkan bahwa
adalah sebagai berikut (Van nilai signifikansi variabel yang diteliti
Horne et al, 2012:170): menunjukkan nilai yang lebih besar dari
0,05. Berdasarkan hasil tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa seluruh
c. Profitabilitas variabel yang diteliti memiliki distribusi
ROE menunjukan daya untuk data yang bersifat normal. Dengan hasil
menghasilkan laba atas investasi data yang bersifat normal, maka salah
berdasarkan nilai buku para satu asumsi dari uji normalitas data
pemegang saham. Menurut Van telah tepenuhi.
Horne et al (2005: 226), ROE
Uji Multikolinearitas Gambar 4.1
Tujuan uji multikoloniearitas
adalah menguji apakah pada sebuah
model regresi ditemukan adanya
korelasi antar-variabel independen
(Santoso, 2012, 234). Model regresi
yang baik merupakan model regresi
yang tidak terdapat korelasi diantara
variabel bebasnya.
Tabel 4.2
Uji Multikolinearitas VIF Sumber : diolah dengan SPSS, 2015
Uji Autokorelasi
Tabel 4.2 di atas merupakan
Uji Autokorelasi digunakan
tabel uji multikolineritas. Dari tabel
untuk menguji apakah dalam model
tersebut menunjukkan bahwa semua
regresi multipel terdapat korelasi antara
variabel memiliki VIF kurang dari 10
kesalahan pengganggu pada periode t
dan nilai tolaransi lebih tinggi daripada
dengan kesalahan pengganggu t-1
0,1. Hasil tersebut menyatakan bahwa
(sebelumnya). Untuk mengetahui
tidak terjadi multikoloniearitas disemua
apakah asumsi tidak terjadi autokorelasi
variabel.
telah terpenuhi, maka dapat diuji
dengan uji statistic Durbin-Watson. Jika
Uji Heterokedastisitas
nilai DW berada di antara dU sampai
Uji heterokedastisitas dilakukan
dengan 4 - dU maka tidak ada
untuk mengetahui apakah terjadi
autokorelasi.
ketidaksamaan varian dalam suatu
model regresi dari suatu observasi ke
Tabel 4.3
observasi yang lain. Sebuah model
Uji Autokorelasi Durbin-Watson
regresi dikatakan baik jika tidak terjadi
heterokedastisitas (Santoso, 2012:238). Durbin-Watson
Model
1 2.269
Sumber : diolah dengan SPSS, 2015
Tabel 4.3 di atas menunjukkan Berdasarkan hasil analisis
hasil dari uji autokorelasi dengan regresi multipel pada tabel 4.4.
menggunakan Durbin Watson (lihat diperoleh persamaan sebagai berikut:
lampiran 5). Dapat dilihat bahwa nilai Y = 3.306 – 0.100X1 – 0.042X2 +
uji Durbin-Watson sebesar 2.269 0.738X3
terletak diantara nilai dU (1.6708) dan
4-dU (2.3292) atau 1.6708<2.269< Uji R2 (Koefisien Determinasi)
2.3292, maka dapat disimpulkan bahwa Uji R2 dilakukan untuk
asumsi autokorelasi telah terpenuhi. mengukur kemampuan model dalam
menerangkan seberapa besar variabel
independen yang digunakan dalam
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Analisis regeresi multipel adalah penelitian ini dibandingkan dengan
metode analisis data yang digunakan, faktor-faktor lain yang dapat
bertujuan untuk membuktikan adanya mempengaruhi variabel dependen. Nilai
pengaruh dari ukuran perusahaan (X1), koefisien determinasi adalah antara
leverage (X2), dan profitabilitas (X3) angka 0 dan 1. Jika R2 kecil, maka
terhadap nilai perusahaan (Y). kemampuan variabel bebas dalam
Penelitian ini menggunakan program menjelaskan varians variabel dependen
SPSS versi 16 untuk mempermudah terbatas dan begitu pula sebaliknya.
dalam pengolahan datanya. Hasil
persamaan dan pengolahan data tersebut Tabel 4.5
adalah sebagai berikut : Hasil Koefisien Determinasi
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Model R Square
Tabel 4.4
Ringkasan Uji Hipotesis Regresi 1 .533
Multipel Sumber: diolah dengan SPSS, 2015
Unstandardized
Standar
dized
Dari tabel 4.5 diperoleh nilai R2
Model
Coefficients Coeffic
t Sig. sebesar 0,533 yang menjelaskan bahwa
ients
variabel bebas yaitu ukuran perusahaan,
Std.
B Beta leverage, dan profitabilitas menjelaskan
Error
http://foodreview.co.id/preview.php?vie
w2&id=56328#.VCmQcWeSzf0.
Optimis 2012, Tumbuh Lebih Baik.
2012. Diakses 30 September 2014
http://www.gapmmi.or.id/?pilih=lihat&i
d=25542.2014. Tahun 2014, Industri
Makanan dan Minuman Masih
Menghadapi Sejumlah Tantangan.
2014. Diakses 30 September 2014
http://www.gapmmi.or.id/?pilih=lihat&i
d=96. Outlook Industry Makanan dan
Minuman 2011: Tantangan Kenaikan
Harga Bahan Baku Pangan &
Peningkatan Daya. 2011. Diakses 30
September 2014