METODE PENELITIAN
hubungan antara dua variabel atau lebih. Hubungan dalam penelitian ini
perusahaan (X1), struktur aktiva (X2), profitabilitas (X3) dan struktur modal
61
62
berikut :
yang dimiliki oleh perusahaan farmasi di BEI selama tahun 2009 - 2013.
Aktiva Tetap
Total Aktiva
3) Profitabilitas (X3)
Equity (ROE).
63
price to book value (PBV) dan dividen payout ratio (DPR). PBV adalah
rasio antara harga per lembar saham dengan nilai buku perlembar saham
2009 - 2013. Rasio ini digunakan untuk menilai suatu ekuitas berdasarkan
laba yang dapat ditahan sebagai sumber pendanaan. DPR adalah rasio
berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip
65
(ROE), debt to equity ratio (DER), price book value (PBV) dan
dividen payout ratio (DPR), dimana data - data tersebut bersumber dari
No Nama Perusahaan
1 PT Darya Varia Laboratories Tbk.
2 PT Indofarma (Persero) Tbk.
3 PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
4 PT Kalbe Farma Tbk.
5 PT Merck Indonesia Tbk.
6 PT Mustika Ratu Tbk.
7 PT Pyridam Farma Tbk.
8 PT Tempo Scan Pacific Tbk.
9 PT Taisho Pharmaceutical IndonesiaTbk.
10 PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk.
11 PT Martina Berto Tbk.
66
yaitu :
Tabel 3.1.
Proses Pengambilan Sampel
Dari tabel 4.1. di atas dapat diketahui bahwa jumlah sampel dari penelitian
Tabel 3.2.
Sampel Penelitian Perusahaan Farmasi Tahun 2009 - 2013
No Nama Perusahaan
1 PT Darya Varia LaboratoriesTbk.
2 PT Indofarma (Persero) Tbk.
3 PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
4 PT Kalbe Farma Tbk.
5 PT Merck Indonesia Tbk.
6 PT Mustika Ratu Tbk.
7 PT Pyridam Farma Tbk.
8 PT Tempo Scan Pacific Tbk.
9 PT Taisho Pharmaceutical IndonesiaTbk.
Sumber : Indonesian Capital Market Directory Tahun 2009 - 2013
dan analisis data yang dilakukan untuk penelitian ini adalah menggunakan
model regresi. Untuk dapat melakukan analisis dengan model regresi, maka
data yang diambil harus memiliki karakteristik good and fit. Penilaian good
68
and fit ini dilakukan melalui analisis uji kualitas data. Adapun uji kualitas
sebuah model yang telah dimasukan ke dalam serangkaian data. Masalah ini
dan heteroskedastisitas.
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah model regresi dalam
memiliki distribusi normal atau tidak. Untuk dapat dianalisis data harus
adalah dengan pengamatan melalui nilai residual. Cara lain adalah dengan
melihat distribusi dari varibel-variabel yang akan diteliti. Jika variabel tidak
berdistribusi secara normal (menceng ke kiri atau ke kanan) maka hasil uji
69
dengan grafik atau uji statistik sedangkan normalitas nilai residual dideteksi
maka nilai skewness dan kurtosis sama dengan nol (Ghozali, 2001:27-28).
yang bernilai diatas nilai 0.05 maka data berdistribusi normal dan selain
melihat sebaran data yang mengikuti garis diagonal data maka akan
antara anggota dalam runtut waktu (time series) atau antara space data cross
koefisien korelasi lebih besar dari nol dan memiliki autokorelasi positif.
3) Nilai DW > (4-dl), maka koefisien korelasi kurang dari nol, sehingga
4) Nilai DW terletak diantara batas atas du dan batas bawal dl atau terletak
autokorelasi yang positif atau negatif dari model yang ditelitinya maka dapat
menggunakan ρ dimulai dari -0.9, -0.8, ………, 0.8, 0,9. Untuk setiap nilai ρ
diperoleh dan yang terbaik adalah dapat melihat jumlah kuadrat yang
yang salah semakin besar sehingga kesimpulan yang akan diambil menjadi
salah. Dalam asumsi klasik OLS (ordinary least square) diterangkan bahwa
(b) Nilai standard error dari setiap koefisien regresi menjadi nilai yang tidak
digunakan dalam pengujian metode VIF ini adalah jika VIFj > 10 terjadi
(a) Transformasi variabel. Jika terlihat pada model awal dengan adanya
heteroskedastisitas.
melihat grafik plot antara nilai residu variabel dependen (SRESID) dengan
nilai prediksi (ZPRED) (Santoso, 2006 : 251). Dasar analisisnya : (a) Jika
ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola yang teratur
telah terjadi heteroskedastisitas. (b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-
titik menyebar di atas dan di bawah angka pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
satu variabel independen yang digunakan dalam model ini. (b) melakukan
3.5.3. Hipotesis
Y = α + β1x1 + ε1
Y = α + β2x2 + ε2
Y = α + β3x3 + ε3 (ROA)
Y = α + β4x4 + ε4
75
Y = α + β5x5 +ε5
sebagai berikut:
Dimana:
Y : Nilai Perusahaan
α : Konstanta
β1 : Koefisien Regresi Ukuran Perusahaan
β2 : Koefisien Regresi Struktur Aktiva
β3 : Koefisien Regresi Profitabilitas - ROA
β4 : Koefisien Regresi Profitabilitas - ROE
β5 : Koefisien Regresi Struktur Modal - DER
X1 : Ukuran Perusahaan
X2 : Struktur Aktiva
X3 : Profitabilitas Perusahaan – ROA
X4 : Profitabilitas Perusahaan – ROE
X5 : Struktur Modal - DER
ε : Standard Error
76
b. ρ-value > 0.05, maka H1, H2, H3, H4, H5 tidak berpengaruh