BAB I
PENDAHULUAN
suatu tujuan dalam suatu organisasi (Pantow, 2015). Tujuannya yaitu mencari
menjadi tujuan yang paling penting bagi suatu perusahaan, karena dengan
rasio nilai pasar saham perusahaan dengan nilai buku ekuitas perusahaan,
sahamnya yang tinggi dan kinerja keuangannya yang baik (Weston dan
perusahaan tinggi, maka return saham yang diharapkan akan tinggi, dan
dapat dikatakan berhasil dan memiliki nilai perusahaan yang baik apabila
dikatakan kurang berhasil dan memiliki nilai perusahaan yang kurang baik
2013).
bahwa perusahaan memiliki prospek yang baik. Prospek yang baik tersebut
akan memberikan sinyal yang positif dan menarik investor untuk berinvestasi
(ROA), karena ROA merupakan tolok ukur investor untuk menilai prestasi
3
Semakin tinggi tingkat ROA maka semakin tinggi pula efektifitas perusahaan
(2013), Warouw (2016), Prasekti (2015), Sari dan Sidiq (2013) yang
dari kegiatan bisnis perusahaan telah menjadi bukti bahwa sebagian besar
line) saja, tetapi juga memfokuskan diri pada triple bottom lines (profit,
sukarela akan tetapi bersifat wajib. Informasi mengenai dampak sosial dan
kasus tersebut. Kasus lain yang sangat mengejutkan di tahun 2015 yaitu
memandang profitablitas sebagai tujuan utama, tetapi ada tujuan lainnya yaitu
Asyik (2015), Pradnyani dan Sisdyani (2015), Robiah dan Erawati (2017)
nilai perusahaan.
pokoknya dan harus dilunasi tepat waktu, sehingga hal ini akan berdampak
pada penurunan jumlah laba bersih yang dilaporkan dan pada akhirnya akan
Enggarwati dan Yahya (2016), Sari dan Abundanti (2013), Putra dan Badjra
aktivitas tersebut (Wijaya, 2012). Teori ini diperkuat oleh hasil penelitian
mengurangi nilai ROA akibat pelunasan kewajiban tersebut. DTA yang tinggi
bagi aktivitas CSR karena perusahaan harus hemat agar dapat menyediakan
sebagai sampel dalam penelitian ini karena dampak negatif yang ditimbulkan
sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun 2014-2016?
manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun
2014-2016.
Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai pelengkap kajian teori yang
Terdaftar di BEI:
3. Bagi Penulis
baik lagi.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
atau good news (berita baik). Sinyal yang diberikan kepada publik akan
2013).
(Evandini, 2014).
utang yang berisiko serta yang terakhir adalah saham biasa. Pentingnya
Sampurno, 2017).
2.1.5 Profitabilitas
dapat diukur berdasarkan laba bersih, aset atau modal yang akan
return yang diharapkan investor juga akan semakin tinggi, yang pada
dengan konsep 3P atu triple bottom line (Profit, Planet, and People)
2014:10).
while improving the quality of life of the workforce and their famillies
No. 40 Pasal 74 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT), yang
kewajaran.
pidana kurungan paling lama sepuluh tahun dan denda paling banyak
hidup, diancam dengan pidana kurungan paling lama tiga tahun dan
pemberdayaan masyarakat:
GRI dipilih karena lebih berfokus pada tiga aspek penting dalam dunia
(www.globalreporting.org).
Indicator)
22
Indicator)
Indicator)
Indicator) (www.globalreporting.org)
CSR hanya terdiri dari tiga kategori, yaitu indikator kinerja ekonomi,
indikator yang terdiri dari indikator tenaga kerja, hak asasi manusia,
laporan tahunan, dan diberi skor 0 jika item tersebut tidak diungkapkan
CSRIy = ∑X
n y × 100%
n
Keterangan:
terhadap kinerja perusahaan saat ini dan prospek perusahaan yang akan
nilai pasar. Semakin tinggi harga saham, maka semakin tinggi tingkat
dan modal saham perusahaan, tidak hanya saham biasa dan ekuitas
memiliki nilai pasar aset yang lebih besar daripada nilai bukunya.
Q yaitu:
Q= (EMV× +100%
D)
Keterangan: (EBV + D)
Q : Nilai perusahaan
2.1.9 Leverage
yang berasal dari utang atau dengan kata lain semakin besar rasio utang
biaya tetap berupa beban bunga atau pelunasan utang pokoknya secara
yang tinggi terhadap aset atau modal yang diinvestasikan, sehingga mampu
nilai perusahaan. Hal tersebut dapat terjadi karena sebagian besar perusahaan
Enggarwati dan Yahya (2016), Sari dan Abundanti (2013), Putra dan Badjra
berupa hutang pokoknya secara tepat waktu, sehingga hal ini akan berdampak
berkurang
Penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Priyadi (2013), Rindawati dan
Asyik (2015), Pradnyani dan Sisdyani (2015), Robiah dan Erawati (2017)
CSR, dimana perusahaan akan tetap melakukan pengungkapan CSR pada saat
Penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas, satu variabel moderasi, dan
29
X1
X3 Y
X2
saham yang tercermin pada harga saham merupakan salah satu dari
nilai perusahaan.
Nilai Perusahaan
rasio hutang terhadap aset lebih tinggi dari total aset akan
(Kasmir, 2013).
2016). Teori ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Ratnasari dan
(2013), Putra dan Badjra (2015), Khan dan Khokar (2015) yang
profitabilitas.
perusahaan.
BAB III
35
METODE PENELITIAN
kausal ini adalah untuk memahami variabel mana yang menjadi penyebab
(cause) dan variabel mana yang menjadi akibat (effect) dan juga untuk
juga terjadi dalam objek atau bidang yang diteliti saat ini (Indrawati,
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang
suatu hal yang objektif, valid, dan reliable tentang suatu hal (variabel
yaitu perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia, yang secara konsisten listing dan menerbitkan laporan
3.3.1 Populasi
benda yang menarik peneliti untuk ditelaah dan menjadi pembatas dari
manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang listing di BEI tahun
sekitar.
3.3.2 Sampel
2016:218).
ini adalah:
hingga 2016;
uang rupiah;
4. Jumlah laba bersih setelah pajak (laba tahun berjalan) tidak bernilai
negatif.
38
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber data
akan tetapi diperoleh melalui media cetak dan elektronik seperti buku,
surat berita, jurnal cetak dan jurnal elektronik (online) atau website
(Ghozali, 2012).
1. Studi Kepustakaan
data ada empat cara yaitu wawancara, observasi, dokumentasi, kuesioner, dan
lokasi penelitian dan fakta-fakta yang terjadi pada objek penelitian (Arikunto,
dan kimia yang lsiting di BEI tahun 2014-2016 melalui situs resminya
dalam menentukan suatu konsep tertentu agar variabel dapat diukur dan
secara abstrak, oleh karena itu dalam suatu penelitian perlu dijabarkan
sehingga variabel yang abstrak tersebut menjadi sesuatu yang dapat diukur
atau measurable dalam suatu proses yang biasa disebut operasional variabel.
pengukuran, yaitu:
Indicator)
Indicator)
Indicator)
Indicator)
CSRIy = ∑X
n y × 100%
n
Keterangan:
pengukuran, yaitu:
Q= (EMV× +100%
D)
(EBV + D)
Keterangan:
Q : Nilai perusahaan
penelitian ini yaitu leverage yang diproksikan pada Debt to Total Asset
1. Liabilitas (Liability)
2. Aset (Asset)
Total Debt
DTA = × 100%
Total Asset
45
atau biasa disebut juga sebagai alat dan bahan dalam penelitian (Sugiyono,
2014). Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa check list dan
perusahaan. Pada instrumen penelitian ini, setiap item diberi skor 1 jika item
atas model regresi yang digunakan dalam penelitian ini. Pengujian ini
(Ghozali, 2012).
linier berganda merupakan hubungan secara linier antara dua atau lebih
Keterangan:
Y = Nilai Perusahaan
α = Konstanta
β1 - β 5 = Koefisien Regresi
X1 = Profitabilitas (ROA)
X3 = Leverage (DTA)
penelitian
dependen.
dependen.
nilai R Square yang berkisar antara nol dan satu pada saat
52
BAB IV
HASIL PENELITIAN
moderasi dan satu variabel dependen. Variabel independen terdiri dari Return
perbandingan antara laba bersih setelah pajak (Profit After Tax) dengan total
diukur dengan indeks pengungkapan CSR (CSRIy), dimana jumlah item yang
pasar ekuitas (Equity Market value) dan total kewajiban (Debt) perusahaan
56
(EMV + D) dengan jumlah nilai buku ekuitas (Equity Book Value) dan total
Data yang berkaitan dengan penelitian ini diamati dalam rentang waktu 3
periode, sehingga jumlah data yang diperoleh dari 11 perusahaan sampel yaitu
industri dasar dan kimia yang telah diolah berdasarkan data yang ada dalam
2 EKAD 0.0991 0.0879 0.3358 1.2107 0.1207 0.0220 0.2508 0.9680 0.1291 0.0769 0.1573 0.7442
3 IGAR 0.1569 0.0769 0.2471 1.1223 0.1339 0.0879 0.1914 0.7586 0.1577 0.1209 0.1495 1.2999
4 IMPC 0.1669 0.0989 0.4329 0.5748 0.0775 0.1429 0.3452 3.0141 0.0553 0.1538 0.4615 2.6382
5 INAI 0.0246 0.0549 0.8375 0.9610 0.0215 0.1209 0.8197 0.9162 0.0266 0.0000 0.8073 0.9599
6 INCI 0.0745 0.0769 0.0735 0.3646 0.1000 0.0659 0.0914 0.3914 0.0371 0.1319 0.0985 0.3041
7 LION 0.0817 0.0769 0.2602 1.0663 0.0720 0.0879 0.2890 1.1026 0.0617 0.0000 0.3138 0.6274
8 LMSH 0.0529 0.0549 0.1713 0.6138 0.0145 0.0659 0.1595 0.5721 0.0384 0.0220 0.2795 0.7813
9 TALF 0.1336 0.0659 0.2432 1.8741 0.0777 0.0330 0.1935 1.4403 0.0342 0.1099 0.1472 0.7919
10 TOTO 0.1449 0.1648 0.3927 2.3352 0.1169 0.1868 0.3886 3.3287 0.0653 0.1538 0.4097 2.4006
11 TRST 0.0092 0.0549 0.4599 0.7871 0.0075 0.0220 0.4171 0.6764 0.0103 0.0220 0.4128 0.6688
Minimum 0.0092 0.0549 0.0735 0.3646 0.0075 0.0220 0.0914 0.3914 0.0103 0.0000 0.0985 0.3041
Maksimum 0.1669 0.1648 0.8375 2.3352 0.1339 0.1868 0.8197 3.3287 0.1577 0.1538 0.8073 2.6382
Sumber: Data diolah peneliti, 2018
berarti variasi data sangat besar (lebih besar 30% dari mean). Nilai
menghasilkan laba dari aset yang dimiliki selama periode 2015 sebesar
Impack Pratama Industri Tbk dalam menghasilkan laba dari aset yang
58
sangat besar (lebih besar 30% dari mean). Nilai pengungkapan CSR
dan PT Lion Metal Works Tbk pada akhir periode 2016, berarti kedua
2015, berarti pada periode 2014 PT Surya Toto Indonesia Tbk telah
(lebih besar 30% dari mean). Nilai DTA minimum sebesar 0,0735
(78,07%) berarti variasi data sangat besar (lebih besar 30% dari mean).
menghasilkan laba yang tidak memberikan nilai yang lebih tinggi dan
2015, berarti Tobins Q diatas satu, hal ini menunjukkan bahwa investasi
dalam aset menghasilkan laba yang memberikan nilai yang lebih tinggi
digunakan.
multikolinearitas.
(sebelumnya).
distribusi normal.
(Ghozali, 2012).
sebagai berikut:
sebesar 0,063%.
sebesar 0,378%.
sebesar 0,278%.
berikut:
65
β1 0,063
ROA Sig. 0,000
(X1)
β4 -0,378
Sig. 0,037
Nilai Perusahaan
(Y)
DTA (X3)
β5 -0,278
Sig. 0,012
CSR
(X2)
β2 0,096
Sig. 0,043 Gambar 4.1 Hasil Uji Hipotesis
0,000 lebih kecil dari alpa 0,05 (5%). Hal ini menunjukkan
0,043 lebih kecil dari alpa 0,05 (5%). Hal ini menunjukkan
(β4) sebesar 0,037 lebih kecil dari alpa 0,05 (5%) dan
perusahaan diterima.
(β5) sebesar 0,012 lebih kecil dari alpa 0,05 (5%) dan
dependen.
BAB V
PEMBAHASAN
Teori sinyal dan teori legitimasi memperkuat hasil penelitian ini. Teori
Hasil penelitian ini diperkuat oleh penelitian Welley dan Untu (2015),
Moniaga (2013), Warouw (2016), Prasekti (2015), Sari dan Sidiq (2013) yang
calon investor sehingga harga saham turun dan menurunkan nilai perusahaan.
(return) yang tinggi dari investasi yang mereka tanamkan pada perusahaan.
dapat dilakukan dengan cara menambah produk baru dengan jalan menambah
warna, tipe, ukuran, jenis dan bentuk produk yang masih berkaitan dengan
produk saat ini, atau menambah produk yang tidak ada kaitannya dengan
Perusahaan
perusahaan diterima.
stakeholder, maka akan timbul kepuasan dan apresiasi yang positif bagi
aktivitas sosial yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan serta
menjadi daya tarik perusahaan dalam hal penanaman modal (Evandini, 2014).
pada laporan tahunan, maka semakin baik pula nilai perusahaan di mata
akan menghasilkan respon yang positif dari para pelaku bisnis dan
menunjukkan bahwa besar kecilnya jumlah item CSR yang diungkapkan oleh
pada peningkatan laba material saja dan kurang peduli dengan aktivitas
yang positif tersebut akan direspon secara positif oleh masyarakat. Loyalitas
pengungkapan CSR juga akan mendapatkan citra yang positif di dunia bisnis.
Citra yang positif tersebut akan direspon secara positif oleh investor untuk
perusahaan di dunia bisnis dan nilai perusahaan akan semakin meningkat, dan
74
konsumen terhadap produk perusahaan dan menjadi daya tarik bagi investor
akan meningkatkan nilai perusahaan pada saat tingkat leverage rendah. Hasil
diterima.
75
ketidakmampuan membayar bunga dan pokok pinjaman yang besar dan harus
tersebut dapat mengurangi laba bersih yang akan dilaporkan (Sari, 2016).
(2016), Enggarwati dan Yahya (2016), Sari dan Abundanti (2013), Putra dan
Badjra (2015), Khan dan Khokar (2015) yang menyatakan bahwa leverage
hutang pokoknya secara tepat waktu, sehingga hal ini akan berdampak pada
(internal financing).
kewajiban yang berupa beban bunga sekaligus hutang pokoknya dan harus
internal (internal financing) seperti laba ditahan dan depresiasi aset tetap
sekuritas yang paling aman, memiliki resiko dan beban bunga yang rendah
untuk membayar hutang sehingga mengurangi beban pokok dan beban bunga.
77
perusahaan diterima.
memiliki cukup dana untuk melunasi hutangnya secara tepat waktu (Sari,
informasi CSR juga akan berkurang, yang pada akhirnya akan berakibat pada
Penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Priyadi (2013), Rindawati dan
Asyik (2015), Pradnyani dan Sisdyani (2015), Robiah dan Erawati (2017)
meningkat.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.2 Keterbatasan
perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini cukup terbatas, yaitu hanya
6.3 Saran
sampel penelitian yang lebih besar dan variatif sehingga bisa mewakili semua