Anda di halaman 1dari 24

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN

PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN GOOD


CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

Nailah Zulfia1), Grace Widijoko2)


Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya
Jl. MT. Haryono 165, Malang 65145, Indonesia
E-mail: nailahzulfia@yahoo.co.id1), grace@ub.ac.id2)

Abstract: The purpose of this research is to examines the influence of Corporate


Social Responsibility (CSR) and profitability on company’s value with Good
Corporate Governance (GCG) as the moderator variable. Moreover, by using
purposive sampling method, 16 companies registered in the Indonesia Stock
Exchange from 2016 to 2017 were selected as the sample, with 32 data as the total
observation and the data were analyzed by using moderating regression analysis in
SPSS 20. The analysis result indicate that CSR, profitability, and GCG
simultaneously have an influence on the company value. Whereas, in partial the
CSR has no influence on the company value, but profitability has a positive and
significant effect on corporate value. Furthermore GCG as the moderator variable
has no significant influence on CSR of comany value, but on the other side GCG
has a positive influence on the profitability of company value.

Keywords: Corporate Social Responsibility, Profitability, Good Corporate


Governance, Company Value

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Corporate Social


Responsibility (CSR) dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan dengan Good
Corporate Governance (GCG) sebagai variabel moderasi. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 16 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dari tahun 2016 sampai 2017 dengan total observasi sebesar 32. Metode yang
digunakan dalam pemilihan sampel adalah purposive sampling. Peneliti
menggunakan teknik moderating regression analysis untuk menguji data
penelitian. Hasil analisis data menunjukkan bahwa secara simultan CSR,
profitabilitas dan GCG berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan secara
parsial menunjukkan bahwa CSR tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan,
tetapi profitabilitas berpengaruh positif pada nilai perusahaan. Hasil selanjutnya
yaitu bahwa GCG sebagai variabel moderasi tidak memiliki pengaruh yang
signifikan pada hubungan CSR terhadap nilai perusahaan, tetapi memiliki pengaruh
yang positif pada hubungan profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

Kata Kunci: Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, Good Corporate


Governance, Nilai Perusahaan

1
PENDAHULUAN positif oleh investor. Selain itu
dengan penyebaran informasi tentang
Keadaan ekonomi yang semakin kinerja perusahaan ini akan dapat
maju saat ini membuat perusahaan mengurangi adanya asimetri
harus mulai lebih berfikir bagaimana informasi antara manajemen dengan
cara untuk mendapatkan dana demi investor. Informasi ini dapat berupa
terus memperlancar kegiatan usaha informasi keuangan ataupun non
dan mencapai tujuannya. Tujuan keuangan. Dengan penyebaran
didirikannya sebuah badan usaha informasi tersebut, maka investor dan
adalah untuk mendapatkan laba yang masyarakat akan tahu tentang kinerja
maksimal dengan sumber daya yang perusahaan.
telah ada. Pendapat lainnya juga Terdapat beberapa jenis informasi
mengatakan bahwa tujuan dari yang dapat mempengaruhi nilai
didirikannya badan usaha adalah perusahaan. Menurut Harnum (2017)
memaksimalkan nilai perusahaan yang dapat mempengaruhi nilai
yang tercermin di harga sahamnya perusahaan adalah Corporate Social
(Susanto dan Ardini, 2016). Oleh Responsibility, Profitabilitas dan
karena itu sudah semakin banyak Ukuran Perusahaan. Sedangkan
perusahaan di Indonesia yang sudah menurut Rahmawati (2014) yang
mulai melakukan IPO dan menjadi dapat mempengaruhi nilai perusahaan
perusahaan go public untuk adalah Corporate Governance, dan
menambah dana perusahaan. Corporate Social Responsibility.
Peningkatan jumlah perusahaan Berbeda lagi dengan pendapat dari
yang melakukan IPO tentu membuat Gultom, Agustina, dan Wijaya (2013)
persaingan antar perusahaan akan menurut mereka yang dapat
menjadi lebih ketat dalam hal menarik mempengaruhi nilai perusahaan
minat para investor. Salah satu hal adalah struktur modal, likuiditas,
yang dapat dilakukan oleh perusahaan ukuran perusahaan, dan profitabilitas.
untuk menarik minat investor adalah Menurut Mulianti (dikutip oleh
dengan meningkatkan nilai susato dan subekti, 2012) faktor
perusahaan. Nilai perusahaan keuangan merupakan faktor penting
merupakan cerminan dari dalam hal mempengaruhi nilai
keberhasilan kinerja perusahaan yang perusahaan. Hal ini sejalan dengan
telah dilakukan oleh pihak tujuan perusahaan untuk selalu berada
manajemen. Pada perusahaan yang dalam kondisi yang menguntungkan.
sudah go public investor dapat Oleh karena itu pihak manajemen
melihat nilai perusahaan berdasarkan perusahaan harus selalu berusaha
harga saham nya. Oleh karena itu nilai menunjukkan performa keuangan
perusahaan merupakan sinyal yang yang baik yang nantinya akan
ditujukan kepada investor untuk ditampilkan dalam laporan keuangan
berinvestasi pada perusahaan. perusahaan.
Meningkatkan nilai perusahaan Suatu keuntungan yang pantas
dapat dilakukan dengan cara dibagikan kepada investor merupakan
penyebaran informasi. Sesuai dengan keuntungan yang tercermin dalam
Signalling Theory informasi ini laba bersih, sehingga semakin besar
merupakan sinyal yang dibuat oleh jumlah keuntungan suatu perusahaan
perusahaan untuk investor, dimana maka investor akan mendapatkan
sinyal ini diharapkan dapat direspon dividen yang lebih besar pula

2
(Suharli, 2006:247). Hal tersebut juga meningkatkan citra perusahaan di
menggambarkan bahwa dengan mata publik, yang juga pada nantinya
perusahaan mempunyai tingkat dapat menarik investor untuk
profitabilitas yang tinggi tentunya membeli saham perusahaan dan
sahamnya akan diminati oleh para membuat harga saham menjadi naik
investor. Pernyataan tersebut sesuai (Rahmawati, 2014).
dengan hasil penelitian yang Faktor non keuangan lainnya
dilakukan oleh Anjani (2012) yaitu yang dapat mempengaruhi nilai
bahwa profitabilitas adalah salah satu perusahaan adalah Good Corporate
faktor yang dapat mempengaruhi Governance (GCG). Hal ini sesuai
keputusan investasi. Sehingga dapat dengan salah satu tujuan dari
disimpulkan bahwa profitabilitas penerapan konsep GCG yaitu untuk
dapat meningkatkan permintaan dapat memaksimalkan nilai
saham yang berujung pada perusahaan bagi para investor dengan
peningkatan suatu nilai perusahaan. tetap memperhatikan para pemangku
Saat ini terdapat suatu hal yang kepentingan lainnya (KNKG, 2006).
juga sangat penting selain informasi Selain itu GCG juga dimaksudkan
tentang keuangan, yaitu berupa untuk meningkatkan daya saing
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan baik dalam skala nasional
dan lingkungan perusahaan. Akhir ataupun internasional yang nantinya
akhir ini sudah mulai banyak dapat meningkatkan kepercayaan
perusahaan yang telah membuat dan pasar dan mendorong arus investasi.
memperkenalkan program CSR Penerapan konsep tata kelola
(Corporate Social Responsibility) yang baik oleh perusahaan ini dapat
kepada seluruh masyarakat. Di menarik minat investor karena
samping itu, kegiatan ini telah mereka akan percaya pada
mendapatkan perhatian yang cukup perusahaan yang telah menerapkan
dari sisi pemerintahan di Indonesia, konsep GCG. Hal ini dikarenakan
yaitu dengan adanya Undang Undang bahwa perusahaan akan transparan
Nomor 40 tahun 2007 Pasal 74 dan bertanggung jawab dalam
tentang Perseroan Terbatas. mengelola dana investasi. Selain itu
Program tanggung jawab sosial dengan konsep ini konflik keagenan
dan lingkungan perusahaan ini yang akan muncul antara pihak
merupakan suatu bentuk dimana manajemen perusahaan dengan pihak
perusahaan melakukan suatu investor akan dapat berkurang.
perbaikan atau peningkatan kualitas Pernyataan tersebut sesuai dengan
terhadap lingkungan dan kehidupan yang disampaikan oleh Melani dan
sosial atas dampak dari kegiatan Wahidahwati (2017) yang
bisnis yang telah dilakukan. mengatakan bahwa dengan
Dilakukannya suatu program positif perusahaan menerapkan GCG maka
ini tentunya akan mendapatkan dapat meningkatkan kinerja
respon yang positif pula dari perusahaan yang berdampak pada
masyarakat, investor, dan peningkatan harga saham. Sehingga
stakeholders lainnya. Oleh karena itu selain memiliki kinerja keuangan
perlulah sebuah perusahaan yang baik perusahaan juga
melakukan pengungkapan terkait diharapkan memiliki tata kelola yang
program tanggung jawab sosial dan baik, karena saat ini investor juga
lingkungannya, karena hal ini dapat melihat apakah perusahaan telah

3
menerapkan GCG atau tidak sebagai nilai perusahaan. Dari beberapa
salah satu dasar pengambilan sumber referensi penelitian tentang
keputusan mereka. nilai perusahaan diatas ternyata masih
Nilai perusahaan menjadi begitu terdapat hasil yang berbeda atau
sangat penting di tengah tengah kurang konsisten. Oleh karena itu
persaingan antar perusahaan untuk disini penulis ingin menguji kembali
berlomba menarik minat para investor apakah profitabilitas dan CSR dapat
untuk berinvestasi di perusahaannya. medukung peningkatan nilai
Oleh karena itu disini penulis ingin perusahaan yang diperkuat dengan
mengetahui faktor apa saja yang dapat penerapan konsep GCG.
mempengaruhi nilai perusahaan. Objek penelitian yang digunakan
Penulis memutuskan untuk oleh penulis adalah perusahaan
menggunakan informasi keuangan Indonesia yang termasuk dalam
yaitu profitabilitas dan non keuangan sektor keuangan dan manufaktur. Hal
yaitu CSR dan GCG yang akan diuji ini dikarenakan bahwa sektor tersebut
dengan nilai perusahaan, sehingga adalah sektor utama atas keberhasilan
judul dari penelitian ini adalah pencapaian kinerja pasar saham
“Pengaruh Corporate Social Indonesia dimana Indeks Harga
Responsibility Dan Profitabilitas Saham Gabungan (IHSG) telah
Terhadap Nilai Perusahaan mengalami pertumbuhan dan
Dengan Good Corporate mencetak rekor indeks baru. Alasan
Governance Sebagai Varial pemilihan objek ini sesuai dengan
Pemoderasi”. Penelitian semacam variabel yang diteliti yaitu nilai
ini sudah pernah dilakukakan perusahaan, karena nilai perusahaan
sebelumnya, salah satunya yaitu yang dapat dilihat dari harga saham, dan
dilakukan oleh Susanto dan Ardini sektor tesebut merupakan sektor yang
(2016) yang menyebutkan bahwa mendukung peningkatan IHSG.
profitabilitas dan CSR dapat
meningkatkan nilai perusahaan dan TELAAH PUSTAKA DAN
GCG tidak dapat meningkatkan nilai PENGEMBANGAN HIPOTESIS
perusahaan.
Selanjutnya hasil yang berbeda Signalling Theory
datang dari Susanto dan Subekti Signalling Theory merupakan
(2012) yang menghasilkan suatu tindakan atas keputusan yang
kesimpulan bahwa pengungkapan diambil oleh pihak manajemen
CSR, komite audit, dan kepemilikan perusahaan untuk memberi petunjuk
institusional tidak dapat mendukung tentang pandangan prospek
peningkatan nilai perusahaan, tetapi perusahaan dari sisi manajemen
komisaris independen dan terhadap para investor (Brigham dan
kepemilikan manejerial dapat Houston, 2001:36). Sinyal ini berupa
meningkatkan nilai perusahaan. penyebaran informasi atas apa yang
Penelitian yang lain dilakukan oleh telah dilakukan oleh pihak
Al’Akbar (2016) yaitu menyatakan manajemen perusahaan. Informasi
bahwa kinerja keuangan terbukti yang dimiliki perusahaan sangatlah
dapat meningkatkan nilai perusahaan, penting artinya bagi sisi investor dan
tetapi CSR dan GCG sebagai variabel manajemen perusahaan, karena
pemoderasi tidak dapat memperkuat dengan perusahaan menyebarkan
hubungan kinerja keuangan terhadap informasi maka investor dapat

4
mengetahui apa yang sudah terjadi menggunakan dana yang telah
dan yang akan terjadi di perusahaan diinvestasikan oleh pemilik atau
serta bagaimana efeknya terhadap investor (Erich, 1996:86).
perusahaan. Sehingga dengan Profitabilitas merupakan rasio yang
penyebaran tersebut asimetri mengukur kemampuan perusahan
informasi dapat berkurang dan nilai untuk menghasilkan laba baik dalam
perusahaan meningkat. hubungannya dengan penjualan,
assets maupun laba bagi modal
Agency Theory sendiri. Dengan demikian bagi
Agency Theory memuat investor jangka panjang akan sangat
hubungan antara pihak pihak dalam berkepentingan dengan analisis
perusahaan, yaitu principal dan profitabilitas ini misalnya bagi
agent. Teori ini menjelaskan tentang pemegang saham akan melihat
hubungan kontrak antara principal keuntungan yang benar-benar akan
yaitu pemilik atau shareholder yang diterima dalam bentuk dividen.
memberikan wewenang kepada agen,
yaitu pihak manajemen perusahaan Corporate Social Responsibility
(Jensen dan Meckling, 1976). Corporate Social Responsibility
Hubungan kontrak kerja diantara (CSR) merupakan suatu konsep yang
keduanya adalah tentang pengelolaan semakin populer saat ini. Konsep
perusahaan, dimana agen CSR ini bermula dari konsep triple
mendapatkan wewenang dari bottom line yang telah dikembangkan
principal untuk mengerjakan seluruh oleh Elkington pada tahun 1998 yang
tugas yang ada dalam kontrak kerja menuntut keharmonisan dengan
yang sudah disepakati bersama. Agen prinsip 3P, yaitu Profit yang berarti
selaku pihak yang berada dalam keuntungan, People berarti
perusahaan sebagai manajemen akan masyarakat/kesejahteraan manusia
lebih mengetahui kondisi sebenarnya dan Planet berarti keberlanjutan
dan berbagai informasi terkait lingkungan hidup (Irfan dan Idqan,
perusahaan daripada principal. 2015). CSR juga diatur dalam
Pada agency theory ini akan Undang Undang Nomor 40 tahun
memunculkan konflik kepentingan 2007 tentang Perseroan Terbatas yang
diantara agen dan principal. Konflik mengatakan bahwa “Tanggung jawab
ini dapat diminimalkan dengan sosial dan lingkungan adalah
mekanisme pengawasan atau struktur komitmen Perseroan untuk berperan
kepemilikan perusahaan. Salah satu serta dalam pembangunan ekonomi
hal yang dapat mengurangi konflik berkelanjutan guna meningkatkan
tersebut adalah adanya tata kelola kualitas kehidupan dan lingkungan
perusahaan atau good corporate yang bermanfaat, baik bagi Perseroan
governance. sendiri, komunitas setempat, maupun
masyarakat pada umumnya.”
Profitabilitas
Profitabilitas merupakan daya Good Corporate Governance
tarik utama bagi seorang investor Organization for Economic
terhadap suatu perusahaan. Cooperation and Development
Profitabilitas sendiri memiliki arti (OECD) mengartikan GCG sebagai
hasil yang didapatkan melalui usaha “The structure through which
manajemen perusahaan dengan shareholders, directors, managers,
set of the board objectives of the

5
company, the means of attaining Rarangka Teoritis dan
thoses objectives and monitoring Pengembangan Hipotesis
performance.” Tujuan dari GCG ini
antara lain untuk meningkatkan Teori yang digunakan dalam
kinerja organisasi, menciptakan nilai penelitian ini adalah signalling theory
tambah bagi seluruh pemangku yang dimana penyebaran informasi
kepentingan, mengurangi atau bahkan perusahaan baik keuangan ataupun
mencegah manipulasi yang signifikan non keuangan diharapkan dapat
dalam pengelolaan perusahaan, dan direspon positif oleh perusahaan.
meningkatkan upaya agar pemangku Teori kedua yaitu agency theory yang
kepentingan tidak mengalami menjelaskan hubungan antara pihak
kerugian. Pelaksanaan GCG dalam pemilik dan manajemen dalam hal
perusahaan harus selalu menerapkan pengelolaan perusahaan. Dengan
asas asas GCG, yaitu transparansi, teori tersebut penerapan GCG dapat
akuntabilitas, responsibilitas, meminimalkan konflik yang akan
independensi, dan kewajaran dan terjadi pada kedua belah pihak
kesetaraan. tersebut.
Judul pada penelitian ini adalah
Nilai Perusahaan variabel CSR dan Profitabilitas dapat
Nilai perusahaan atau Enterprise mempengaruhi nilai perusahaan
Value merupakan suatu konsep yang dengan pengungkapan GCG sebagai
penting bagi perusahaan untuk variabel pemoderasi. Variabel
menarik perhatian para investor. Hal moderasi adalah variabel independen
tersebut dikarenakan bahwa nilai yang dapat memperkuat atau
perusahaan digunakan oleh investor memperlemah hubungan variabel
dan pasar sebagai alat ukur mereka independen lain terhadap variabel
untuk menilai perusahaan secara dependen. Jadi berdasarkan
keseluruhan (Susanto dan Ardini, pengertian tersebut, variabel GCG
2016). Nilai perusahaan adalah suatu pada penelitian ini dapat memperkuat
gambaran kepercayaan dari atau memperlemah hubungan CSR
stakeholders terhadap suatu terhadap nilai perusahaan, dan
pencapaian atas kondisi tertentu hubungan profitabilitas terhadap nilai
perusahaan sebagai hasil dari seluruh perusahaan.
proses kegiatan perusahaan mulai Penambahan GCG sebagai
sejak berdiri hingga sekarang variabel pemoderasi disini ditujukan
(Dasuha, 2016). Sudana (2011:7) untuk dapat memperkuat hubungan
menyatakan bahwa mengoptimalisasi CSR terhadap nilai perusahaan, dan
nilai perusahaan merupakan tujuan hubungan profitabilitas terhadap nilai
normatif dari suatu perusahaan. Bagi perusahaan. Variabel moderasi GCG
perusahaan yang sudah go public disini diproksikan dengan empat
mengoptimalisasi nilai perusahaan mekanisme GCG, yaitu komisaris
sama artinya dengan memaksimalkan independen,kepemilikan institutional,
harga pasar saham yang berujung kepemilikan manajerial dan komite
dengan memaksimalkan kemakmuran audit. Penerapan GCG oleh
pemegang saham atau pemilik perusahaan dapat mengurangi adanya
perusahaan. konflik keagenan yang akan terjadi.
Komisaris Independen disini
beranggotakan dewan komisaris yang

6
tidak berasal dari keluarga pihak milik perusahaan yang berujung pada
manajemen perusahaan, sehingga nilai perusahaan. Melani dan
diharapkan dapat bekerja secara Wahidahwati (2017) mengungkapkan
independen atau tanpa tekanan. bahwa semakin luas perusahaan
Sedangkan dengan adanya mengungkapkan kegiatan tanggung
kepemilikan institutional maka jawab sosial dan lingkungannya,
kinerja manajemen perusahaan dapat maka nilai perusahaan juga akan
diawasi dengan baik dan mengurangi meningkat. Hal ini terjadi karena
tingkat opportunistic manajemen. perusahaan mengungkapkan kegiatan
Begitu juga dengan komite audit CSR nya didalam laporan tahunan,
dapat mengawasi kredibilitas proses sehingga dapat memperkuat citra
penyusunan laporan keuangan perusahaan di mata publik. Selain itu
perusahaan. Dengan tata kelola atau pengungkapan CSR telah menjadi
GCG perusahaan yang baik maka salah satu pertimbangan oleh para
dapat membuat investor merasa aman investor untuk memilih tempat
untuk menenamkan modal kedalam berinvestasi.
perusahaan. Penelitian yang menghubungkan
Dengan demikian ketika CSR antara pengungkapan kegiatan CSR
dan profitabilitas diinteraksikan dengan nilai perusahaan diungkapkan
dengan GCG, maka diharapkan dapat oleh Rustiarini (2010) yang
berdampak positif pada peningkatan menyatakan bahwa jika perusahaan
nilai perusahaan. Sehingga melaksanakan kegiatan CSR nya
perusahaan harus selalu menjaga dengan baik maka investor akan
tingkat ROE nya untuk meningkatkan memberikan kepercayaannya dengan
nilai perusahaan, dan tetap melakukan cara merespon informasi tersebut
serta melaporkan kegiatan CSR secara positif melalui peningkatan
perusahaan. Selain itu yang tidak harga saham perusahaan. Hasil
kalah pentingnya adalah perusahaan penelitian tersebut sejalan dengan
juga harus menerapkan konsep GCG yang dilakukan oleh Harnum (2017),
yang baik untuk dapat meningkatkan Melani dan Wahidahwati (2017) dan
nilai perusahaan. Susanto dan Ardini (2016) yang
menyatakan bahwa pengungkapan
Pengaruh Corporate Social CSR berpengaruh positif terhadap
Responsibility Terhadap Nilai nilai perusahaan. Tetapi hasil
Perusahaan penelitian tersebut bertentangan
Berdasarkan teori pensinyalan dengan penelitian Susanto dan
bahwa ketika pihak manajemen Subekti (2012) dan Maulida (2018)
mengungkapkan informasi yang mengungkapkan bahwa
perusahaan, maka investor atau pengungkapan CSR tidak dapat
stakeholders akan mereaksi informasi mempengaruhi nilai perusahaan.
tersebut. Saat ini investor melihat Berdasarkan penjelasan diatas
perusahaan dari berbagai sisi, yaitu yang menghubungakan antara CSR
tidak hanya keuangan saja, melainkan dengan nilai perusahaan maka
dari sisi tanggung jawab sosial dan hipotesis pertama adalah:
lingkungan perusahaan. Reaksi atas H1 : CSR berpengaruh positif
pengungkapan informasi yang terhadap nilai perusahaan
disebarkan oleh pihak manajemen ini
ditunjukkan dengan harga saham

7
Pengaruh Profitabilitas Terhadap dan Sari (2018) yang mengungkapkan
Nilai Perusahaan bahwa profitabilitas tidak dapat
Harmono (2011:111) mempengaruhi nilai perusahaan.
mengungkapkan bahwa Nilai Berdasarkan penjelasan diatas
perusahaan dipengaruhi oleh hasil yang menghubungakan antara
dari kinerja fundamental perusahaan, profitabilitas dengan nilai perusahaan
dimana diproksikan dengan tingkat maka hipotesis kedua adalah:
besar atau kecilnya profitabilitas yang H2 : Profitabilitas berpengaruh positif
dihasilkan perusahaan, dan dimensi terhadap nilai perusahaan
profitabilitas ini memiliki hubungan
kualitas terhadap nilai perusahaan. Pengaruh GCG Pada Hubungan
Salah satu cara untuk mengukur rasio CSR Terhadap Nilai Perusahaan
profitabilitas adalah dengan Good Corporate Governance
menggunakan Return On Equity adalah suatu sistem yang mengatur
(ROE). Hanafi (2012:87) mengatakan dan mengendalikan perusahaan untuk
bahwa ROE merupakan rasio menciptakan nilai tambah (value
profitabilitas dari sudut pandang added) bagi semua stakeholder.
investor yang bertujuan untuk Pedoman umum GCG menyatakan
mengukur kemampuan perusahaan bahwa salah satu tujuan dari
dalam menghasilkan laba berdasarkan pelaksanaan GCG adalah mendorong
modal saham tertentu. Semakin tinggi timbulnya kesadaran dan tanggung
nilai ROE maka investor akan jawab sosial perusahaan terhadap
menangkap informasi tersebut masyarakat dan kelestarian
sebagai sinyal yang positif, karena lingkungan terutama di sekitar
kesejahteraan pemegang saham juga perusahaan (KKNG, 2006). Oleh
akan semakin meningkat dan karena itu jika perusahaan telah
permintaan atas saham perusahaan menerapkan konsep GCG dengan
tersebut juga akan meningkat, baik, maka seharusnya perusahaan
sehingga dengan kata lain dapat juga dapat mengimplementasikan
meningkatkan nilai perusahaan. kegiatan CSR, karena implementasi
Hubungan yang positif antara CSR adalah bagian dari wujud
profitabilitas dengan nilai perusahaan penerapan Corporate Governance.
dibuktikan oleh Sari dan Riduwan Penerapan GCG dapat
(2015) yang menyatakan dalam memperkuat hubungan CSR terhadap
penelitiannya bahwa profitabilitas nilai perusahaan (Rustiarini, 2010).
yang diproksikan dengan ROE Hal ini dikarenakan bahwa salah satu
terbukti berpengaruh terhadap nilai tujuan dari pelaksanaan GCG adalah
perusahaan. Semakin tinggi nilai mendorong timbulnya tanggung
ROE yang dihasilkan oleh perusahaan jawab perusahaan pada masyarakat
maka perusahaan telah bekerja secara dan lingkungan. Tentunya kegiatan
efisien sehingga dapat meningkatkan ini tidak hanya sekedar tentang biaya
nilai perusahaan. Hasil dari penelitian yang dikeluarkan, tetapi juga dapat
tersebut sejalan dengan Rahmadani meningkatkan nilai perusahaan
dan Rahayu (2017) yang juga dengan tetap memperhatikan
menyatakan bahwa profitabilitas pemangku kepentingan lainnya.
berpengaruh positif terhadap nilai Sehingga penerapan GCG yang baik
perusahaan. Namun terdapat hasil dapat mendorong perusahaan
yang berbeda dari penelitian Rahayu melaksanaakan CSR yang juga

8
berujung pada peningkatan reputasi menyatakan bahwa GCG yang
perusahaan. Hal ini selaras dengan diproksikan dengan kepemilikan
penelitian yang dilakukan oleh manajerial mampu mempengaruhi
Riswari (2012) yang juga menyatakan hubungan antara kinerja keuangan
bahwa GCG merupakan variabel dengan nilai perusahaan. Tetapi hasil
pemoderasi antara CSR dan nilai yang berbeda didapatkan oleh
perusahaan. Yuniasih dan Wirakusuma (2009)
Berdasarkan penjelasan diatas yang menyatakan bahwa GCG yang
yang menghubungakan antara GCG diproksikan dengan kepemilikan
dengan CSR terhadap nilai manajerial tidak dapat menjadi
perusahaan maka hipotesis ketiga variable pemoderasi. Penelitian
adalah: selanjutnya dilakukan oleh Al-akbar
H3 : GCG memperkuat hubungan (2016) yang menggunakan
CSR terhadap nilai perusahaan independensi dewan komisaris
sebagai proksi dari GCG, dan
Pengaruh GCG Pada Hubungan didapatkan hasil bahwa GCG tidak
Profitabilitas Terhadap Nilai dapat memoderasi hubungan kinerja
Perusahaan keuangan terhadap nilai perusahaan.
Salah satu tujuan dari penerapan Berdasarkan penjelasan diatas
konsep GCG adalah untuk yang menghubungakan antara GCG
memaksimalkan nilai perusahaan dengan profitabilitas terhadap nilai
bagi pemegang saham, dengan tetap perusahaan maka hipotesis keempat
memperhatikan pemangku adalah:
kepentingan lainnya (KKNG, 2006). H4 : GCG memperkuat hubungan
Oleh karena itu perusahaan harus profitabilitas terhadap nilai
dapat mengelola segala aset dan perusahaan
modalnya dengan baik dan sesuai
dengan asas GCG. Konsep GCG ini Gambar atau Bagan Rerangka
dapat mengurangi adanya konflik Teoritis
keagenan antara pemilik perusahaan Adapun rerangka berpikir dalam
dengan pihak manajemen perusahaan penelitian ini sebagia berikut:
yang akan terjadi nantinya. Wahyudi
dan Prameswari (2006) menyatakan
bahwa konflik keagenan ini dapat
dipengaruhi oleh struktur
kepemilikan perusahaan. Struktur
kepemilikan oleh beberapa peneliti
ternyata dapat mempengaruhi
jalannya perusahaan yang pada
akhirnya berpengaruh pada kinerja
perusahaan dalam mencapai tujuan METODE PENELITIAN
perusahaan yaitu memaksimalkan
nilai perusahaan. Penelitian ini menggunakan
Penelitian yang menghubungkan pendekatan kuantitatif. Jenis
antara GCG dengan profitabilitas penelitian ini merupakan penelitian
terhadap nilai perusahaan masih pengujian hipotesis yang bertujuan
menunjukkan hasil yang kurang untuk menguji hipotesis dan
konsisten. Sari dan Riduwan (2015) menjelaskan fenomena dalam bentuk
hubunagn antar konstruk.

9
Berdasarkan tujuannya, penelitian ini Jenis data yang digunakan dalam
termasuk dalam studi kausal yang penelitian ini adalah data kuantitatif.
bertujuan untuk menjelaskan satu Sumber data dalam penelitian ini
atau lebih banyak faktor yang adalah data sekunder yang diperoleh
menyebabkan terjadinya suatu dari laman resmi BEI dan laman
fenomena atau faktor lainnya resmi perusahaan bersangkutan yang
(Sekaran dan Bougie, 2017:112). Di berupa laporan keberlanjutan dan
dalam penelitian ini menjelaskan laporan tahunan perusahaan yang
pengaruh dari CSR dan Profitabilitas terdaftar di BEI pada periode 2016-
terhadap Nilai Perusahaan dengan 2017. Metode pengumpulan data
GCG sebagai variabel pemoderasi. yang digunakan dalam penelitian ini
Sedangkan berdasarkan horizon adalah metode dokumentasi. Adapun
waktunya, penelitian ini merupakan data yang digunakan dalam penelitian
Studi Cross-Sectional yang dimana ini adalah laporan keberlanjutan
studi dapat dilakukan dengan (Sustainability Report) perusahaan
mengumpulkan data hanya dalam yang diperoleh dari website
satu kali waktu (Sekaran dan Bougie, resmi masing-masing perusahaan
2017:122). sampel dan laporan tahunan (Annual
Populasi dalam penelitian ini Report) perusahaan yang diperoleh
adalah seluruh perusahaan yang dari website resmi BEI.
tergolong dalam sektor keuangan dan
manufaktur yang tercatat di Bursa Nilai Perusahaan
Efek Indonesia pada tahun 2016 dan Nilai perusahaan merupakan
2017, pemilihan populasi ini variabel dependen yang dihitung
dikarenakan bahwa kedua sektor dengan menggunakan rasio Tobin’s
tersebut merupakan sektor yang Q. Jika nilai rasio-q diatas satu, maka
paling mendukung peningkatan IHSG hal ini menunjukkan bahwa investasi
yang terjadi pada tahun 2016 ke tahun dalam aktiva menghasilkan laba yang
2017. Selain itu variabel dalam memberikan nilai yang lebih tinggi
penelitian ini yaitu nilai perusahaan daripada pengeluaran investasi, dan
yang sering dikaitkan dengan harga hal ini akan meransang investasi baru.
saham suatu perusahaan. Tetapi jika rasio-q dibawah satu,
Dalam penentuan ukuran sampel, maka artinya investasi dalam aktiva
teknik pengambilan sampel yang tidaklah menarik (Herawaty, 2008).
digunakan dalam penelitian ini adalah Pengukuran nilai perusahaan dengan
teknik purposive sampling, yaitu Tobin’s Q telah digunakan oleh
teknik penentuan sampel dengan Susanto dan Subekti (2012), Al-akbar
pertimbangan tertentu. Adapun (2016), dan Sari dan Rahayu (2018).
pertimbangan dalam penentuan Perhitungan rasio Tobin’s Q
sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus:
perusahaan sektor keuangan dan Q = ( MVE + D )
manufaktur yang tercatat di BEI pada TA
tahun 2016 dan 2017 yang
MVE = Nilai pasar ekuitas (closing
menyediakan laporan keberlanjutan,
price saham x jumlah saham beredar)
menyediakan laporan tahunan dengan
D (Debt) = Total Kewajiban
menggunakan Rupiah dan tidak
TA = Nilai Buku dari Total Aktiva
mengalami kerugian pada tahun
2016-2017.

10
Corporate Social Responsibility Semakin tinggi nilai ROE perusahaan
(CSR) mempunyai arti bahwa semakin
Pengukuran variabel CSR efisien pula perusahaan bekerja
dilakukan dengan berdasarkan dengan menggunakan modal sendiri
laporan keberlanjutan atau untuk menghasilkan laba (Wardoyo
Sustainability Report yang telah dan Veronica, 2013). Perhitungan
dikeluarkan oleh masing masing profitabilitas dengan menggunakan
perusahaan. Dalam penelitian ini, ROE telah digunakan sebelumnya
variabel CSR diukur menggunakan oleh Sari dan Riduwan (2015) dan
indeks pengungkapan berdasarkan Rahmadani dan rahayu (2017).
Global Reporting Initiative (GRI) Rumus untuk menghitung ROE
GRI G4 dan GRI Standards, yang adalah:
terdiri dari empat bagian penilaian. ROE = Laba Bersih X 100%
Penghitungan indeks CSR ini Total Ekuitas X 100%
dilakukan berdasarkan item
pengungkapan CSR, yaitu diberi nilai Good Corporate Governance (GCG)
1 apabila diungkapkan, dan diberi Pengukuran GCG dalam
nilai 0 apabila tidak diungkapkan. penelitian ini menggunakan empat
Kemudian skor dari setiap item proksi pengukuran yang pernah
dijumlahkan untuk memperoleh total digunakan sebelumnya oleh Riswari
skor untuk setiap perusahaan. (2012) dan Rustiarini (2010), yaitu:
Pengukuran dengan GRI telah 1. Kepemilikan manajerial yang
digunakan oleh Maulida (2018) dan diukur dengan persentase
Melani dan Wahidahwati (2017). kepemilikan saham oleh dewan
Rumus yang digunakan dalam direksi dan komisaris dibagi dengan
perhitungan adalah sebagai berikut: total jumlah saham beredar.
2. Kepemilikan institusional yang
CSRDij = ΣXij diukur dengan persentase
Nij kepemilikan saham oleh institusi lain
Keterangan: (seperti perbankan, perusahaan
CSDRij :Corporate Social asuransi, dana pensiun, reksadana)
Responsibility Disclosure Index dibagi dengan total jumlah saham
perusahaan j tahun i beredar.
Nj :Jumlah item untuk perusahaan j 3. Proporsi komisaris independen
ΣXij :Jumlah item yang diungkapkan yang diukur dengan persentase
oleh perusahaan j untuk tahun i jumlah komisaris independen dibagi
dengan total jumlah anggota dewan
Profitabilitas komisaris perusahaan.
Variabel profitabilitas dalam 4. Jumlah anggota komite audit yang
penelitian ini diukur dengan diukur dengan menghitung jumlah
menggunakan ROE (Return On anggota komite audit dari setiap
Equity) perusahaan yang didasarkan perusahaan yang digunakan sebagai
pada laporan keuangan tahunan yang sampel dalam penelitian ini.
sudah diaudit. ROE digunakan untuk
mengukur seberapa besar efektivitas Metode Analisis Data
perusahaan dalam menghasilkan Pada penelitian ini terdapat dua
keuntungan dari pengelolaan ekuitas macam analisis data yang digunakan,
yang telah dimiliki perusahaan. yaitu analisis faktor dan statistik

11
deskriptif. Analisis faktor merupakan HASIL PENELITIAN DAN
suatu cara meringkas informasi yang PEMBAHASAN
ada dalam variabel asli atau variabel
awal menjadi satu dimensi baru atau Penelitian ini dilakukan dengan
variate (faktor) (Ghozali, 2011:393). menggunakan populasi perusahaan
Variabel asli yang diringkas menjadi sektor keuangan dan manufaktur yang
variabel baru dalam penelitian ini terdaftar di Bursa Efek Indonesia
adalah kepemilikan institusional, (BEI) dari tahun 2016 hingga 2017
proporsi komisaris independen dan yang berjumlah 205 perusahaan.
jumlah komite audit yang diringkas Penelitian ini menggunakan data
menjadi satu dimensi baru yaitu good sekunder berupa laporan tahunan dan
corporate governance. Analisis laporan keberlanjutan periode 2016
statistik deskriptif digunakan untuk sampai 2017 yang dipublikasikan di
mengetahui deskripsi suatu data yang laman resmi BEI dan perusahaan.
dilihat dari nilai mean, standar Pengambilan sampel menggunakan
deviasi, varian, maksimum, teknik purposive sampling, yaitu
minimum, sum, range, kurtosis dan pengambilan sampel dengan
skewness. berdasarkan kriteria tertentu.
Pengujian hipotesis dalam Berdasarkan kriteria yang telah
penelitian ini dilakukan dengan ditetapkan tersebut telah diperoleh 16
menggunakan Moderated Regression sampel perusahaan yang dapat
Analysis (MRA) dengan bantuan dianalisis lebih lanjut. Sampel
SPSS 20. Sebelum melakukan perusahaan tersebut terdiri dari 7
pengujian hipotesis sebuah model perusahaan yang berasal dari sektor
regresi harus lulus uji asumsi klasik. manufaktur, dan 9 perusahaan
Dalam penelitian ini terdapat empat sektor keuangan. Sehingga total
uji asumsi klasik yang digunakan, sampel data yang digunakan dalam
yaitu uji normalitas, uji penelitian ini adalah 32 sampel data
multikolonieritas, uji autokorelasi dan yang terdiri dari 2 tahun penelitain.
uji heterokedastisitas. Model Langkah pertama yang dilakukan
persamaan regresi dalam penelitian adalah menganalisis data perusahaan
ini dirumuskan dengan: yang diperlukan dalam penelitian ini,
yaitu ROE, CSR, GCG dan Nilai
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + perusahaan yang dilakukan dengan
b4X1*X3 + b5X2*X3 + e miscrosoft excel. Selanjutnya setelah
data sampel perusahaan sudah
Keterangan : terkumpul, maka diuji dengan
Y = Nilai perusahaan (Tobin’s Q) menggunakan bantuan software
a = Nilai intersep (konstan) Statistical Package for Social
b = Koefisien regresi Sciences (SPSS) versi 20. Metode
X1 = CSR penelitian yang digunakan adalah
X2 = Profitabilitas Moderated Regression Analysisi
X3 = GCG (MRA). Hal pertama yang diuji dalam
e = Error penelitian ini adalah uji asumsi klasik
dan uji hipotesis. Langkah terakhir
dalam penelitian ini adalah
menginterpretasikan hasil dari

12
pengujian regresi yang telah Berdasarkan hasil analisis dalam
dilakukan. tabel diatas menunjukkan bahwa
jumlah sampel data (N) yang
Analisis Faktor digunakan adalah sebesar 32.
Analisis faktor dalam penelitian Variabel CSR memiliki nilai
ini digunakan untuk menemukan minimum sebesar 0.27, nilai
suatu komponen baru dari beberapa maksimum 0.88, dan standar deviasi
variabel awal dengan cara 0.154. Nilai rata rata dari CSR
menentukan struktur lewat data menunjukkan angka yang cukup
summarization atau reduction. tinggi yaitu sebesar 0.4317, hal ini
Tabel 1 Hasil Analisis Faktor
berarti bahwa perusahaan telah
mengungkapkan semaksimal
KMO- mungkin dalam laporan
No Indikator Sig MSA
MSA keberlanjutannya. Variabel ROE
1 KM 0.535 memiliki nilai minimum 0.01 yang
2 KI 0.532 memiliki renggang cukup jauh
0.553 0.00
3 DKI 0.849 dengan nilai maximum sebesar 1.36.
4 KA 0.740 Nilai rata rata ROE yaitu sebesar
Sumber : Data diolah (2018) 0.269 dan dengan standar deviasi
Ket : KM (Kepemilikan Manajerial), KI sebesar 0.395.
(Kepemilikan Institusional), DKI (Dewan GCG merupakan variabel baru
Komisaris Independen), KA (Komite Audit) dari hasil dilakukannya analisis faktor
pada tahap sebelumnya. GCG
Berdasarkan analisis faktor yang memiliki nilai minimum sebesar -3.42
telah dilakukan, didapatkan hasil dengan nilai maksimum sebesar 0.93
bahwa nilai dari KMO-MSA sebesar dan dengan rata rata sebesar 0.00 dan
0.553 dan dengan signifikansi sebesar standar deviasi sebesar 1. Variabel
0.000 yang berarti telah memenuhi terakhir yaitu NP (Nilai Perusahaan)
syarat untuk dapat dilakukannya yang diukur dengan Tobin’s Q
suatu analisis faktor. Selanjutnya nilai memiliki nilai minimum sebesar 0.68
MSA dari ke empat indikator telah dan nilai maksimum sebesar 23.29.
memenuhi syarat, yaitu nilai MSA > Nilai dari standar deviasi NP sebesar
0.50. Dengan demikian semua 5.35 dan dengan rata rata sebesar
indikator layak digunakan dalam 3.178 yang menunjukkan angka
analisis faktor. cukup tinggi, hal ini berarti bahwa
Statistik Deskriptif perusahaan sampel memiliki nilai
Statistik deskriptif merupakan yang cukup baik dimata investor.
rangkaian pertama dalam pengolahan Uji Asumsi Klasik
data yang dilakukan untuk Uji asumsi klasik dilakukan
mendapatkan gambaran atau untuk melihat apakah data penelitian
deskripsi dari suatu data. Pada tabel 2 tidak terjadi bias, valid dan konsisten.
merupakan hasil dari analisis data Uji asumsi klasik dalam penelitian ini
statistik deskriptif. terdiri dari uji normalitas, uji
Tabel 2 Statistik Deskriptif multikoloniearitas, uji autokorelasi,
dan uji heteroskedastisitas. Model
N Min Max Mean Std. Dev
CSR 32 ,27 ,88 ,4317 ,15406
regresi yang baik adalah regresi yang
ROE 32 ,01 1,36 ,2695 ,39465 memenuhi uji asumsi klasik.
GCG 32 -3,42 ,93 ,0000 1,00000
NP 32 ,68 23,29 3,1781 5,35476

13
1. Uji Normalitas disimpulkan bahwa tidak terdapat
Uji normalitas dilakukan dengan multikolonieritas antar variabel
tujuan untuk menguji apakah dalam independen dalam model regresi.
model regresi, variabel pengganggu
memiliki distribusi data yang normal. 3. Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi ditujukan
Tabel 3 Uji Normalitas untuk mengetahui apakah dalam
Unstandardized model regresi terdapat korelasi antara
Residual
kesalahan pengganggu pada periode t
N 32
Kolmogorov-Smirnov Z ,969 dengan periode t-1 (sebelumnya).
Asymp. Sig. (2-tailed) ,305
Tabel 5 Uji Autokorelasi
Sumber : Data diolah (2018)
Model Durbin-Watson
Berdasarkan hasil pengujian 1 2,097
normalitas terhadap nilai residual dari Sumber : Data diolah (2018)
model regresi MRA didapat nilai Berdasarkan hasil pengujian
signifikan sebesar 0.305, yang berarti autokorelasi dengan Durbin-Watson
nilai sig telah memenuhi persyaratan Test, maka dapat diketahui bahwa
yaitu lebih dari 0.05. Sehingga dapat nilai dw (durbin watson) sebesar
diketahui bahwa data memiliki 2.097 yang lebih besar dari du (batas
distribusi yang normal. atas) sebesar 1.8187 dan lebih kecil
2. Uji Multikoloniearitas dari 4-du sebesar 2.1813. Sehingga
Uji Multikolonieritas digunakan dapat diambil kesimpulan bahwa
untuk menguji apakah variabel dalam model regresi tidak terdapat
independen dalam model regresi autokorelasi baik positif atau negatif.
terdapat korelasi. Model regresi yang
4. Uji Heterokedastistitas
baik seharusnya tidak terjadi korelasi Uji heteroskedastisitas bertujuan
antar variabel independen atau tidak untuk menguji apakah terjadi
terjadi multikolonieritas. ketidaksamaan variance dari residual
Tabel 4 Uji Multikolonieritas satu pengamatan ke pengamatan lain
Model Collinearity Statistics pada model regresi.
Tolerance VIF
(Constant) Tabel 6 Uji Heterokedastistitas
CSR ,755 1,325 Model t Sig.
ROE ,253 3,948
1 (Constant) ,882 ,386
GCG ,522 1,916
CSR ,176 ,862
CSRGCG ,870 1,149
ROE 1,680 ,105
ROEGCG ,230 4,353 1
GCG -,160 ,874
Sumber : Data diolah (2018)
CSR_GCG -1,121 ,273
Berdasarkan tabel hasil ROE_GCG ,760 ,454
pengujian multikolonieritas diatas Sumber : Data diolah (2018)
dapat dilihat bahwa nilai tolerance
dari seluruh variabel pada model Berdasarkan hasil pengujian
regresi menunjukkan nilai lebih dari heteroskedastisitas dengan uji glejser,
0.1, dan nilai VIF menunjukkan nilai didapatkan nilai signifikansi dari
kurang dari 10. Sehingga dapat semua variabel pada model regresi

14
bernilai diatas 0.05. Sehingga dapat Uji F didapat nilai signifikansi
diambil kesimpulan bahwa model sebesar 0.000 dimana nilai tersebut
kurang dari 0.05. Hal tersebut berarti
regresi tidak mengandung adanya bahwa model regresi dapat digunakan
heteroskedastisitas atau data telah untuk memprediksi nilai perusahaan,
bersifat homogen. atau dengan kata lain CSR, ROE dan
GCG dapat mempengaruhi nilai
Uji Hipotesis
perusahaan secara bersama-sama.
Hipotesis dalam penelitian ini
diuji dengan menggunakan metode Tabel 8 Uji F
Moderating Regression Analysis
Model F Sig.
(MRA). Metode MRA digunakan Regressi
untuk menguji pengaruh CSR dan 124,217 ,000b
on
profitabilitas terhadap nilai 1 Residual
perusahaan dan GCG sebagai variabel Total
moderasi terhadap pengaruh nilai
Sumber : Data diolah (2018)
perusahaan.
3. Uji Signifikan Individual (Uji T)
1. Uji Koefisien Determinasi
Uji T dilakukan dengan tujuan
Koefisien determinasi bertujuan
untuk mengetahui pengaruh variabel
untuk mengukur seberapa besar
independen secara individual
kemampuan model dalam
terhadap variasi variabel dependen.
menerangkan variasi variabel
Dalam penelitian ini Uji T dilakukan
dependen.
dengan membandingkan nilai
Tabel 7 Koefisien Determinasi signifikansi t pada tabel dengan
Model R R Square Adjusted R
tingkat signifikansi sebesar 0,05.
Square Berikut merupakan tabel hasil uji t:
1 ,980a ,960 ,952
Tabel 9 Uji T
Sumber : Data diolah (2018)
Nilai Adjusted R-Square pada Model Unstandardized Sig.
Coefficients
model regresi memiliki nilai sebesar B Std. Error
0.953. Hal ini berarti bahwa 95.2%
(Constant) ,483 ,819 ,561
variasi nilai perusahaan dapat
CSR -,045 1,573 ,977
dijelaskan oleh variabel CSR, ROE,
ROE 8,429 1,060 ,000
GCG dan interaksi antara GCG 1
dengan CSR dan profitabilitas. GCG -3,357 ,986 ,002
Sedangkan sisanya sebesar 4.8% CSR_GCG 2,055 1,663 ,228
dijelaskan oleh variabel lain diluar ROE_GCG 14,010 2,644 ,000
model penelitian. Sumber : Data diolah (2018)

2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Berdasarkan hasil pengolahan


Uji F digunakan untuk menguji data diatas, diperoleh persamaan
apakah semua variabel independen regresi linier sebagai berikut:
yang ada dalam model regresi
mempunyai pengaruh secara Y = 0.483 - 0.045 X1 + 8.429 X2 –
bersama-sama terhadap variabel 3.357 X3 + 2.055 X1*X3 +
dependen. Berdasarkan hasil 14.010 X2*X3
pengujian signifikansi simultan atau

15
Keterangan : 5.) Variabel ROEGCG pada model
Y = Nilai perusahaan (Tobin’s Q) regresi kedua memiliki nilai koefisien
X1 = CSR positif sebesar 14.010 dan nilai
X2 = Profitabilitas signifikansi sebesar 0.000. Dengan
X3 = GCG nilai signfikansi yang kurang dari
0.05 maka berarti variabel moderasi
Berdasarkan persamaan regresi GCG terhadap ROE bernilai
linier tersebut dapat dijelaskan signifikan. Sehingga dapat diambil
sebagai berikut: kesimpulan bahwa hipotesis keempat
1.) Konstanta persamaan regresi yang menyatakan bahwa GCG dapat
sebesar 0.483. Hal ini berarti bahwa memperkuat hubungan ROE terhadap
apabila variabel pembentuk model nilai perusahaan diterima (H4
regresi kedua dianggap tidak ada atau Diterima).
sama dengan nol, maka nilai
perusahaan akan bernilai positif Pembahasan Hasil Penelitian
sebesar 0.483. Berdasarkan hasil pengujian
2.) Variabel CSR memiliki nilai parameter signifikansi individual
koefisien regresi sebesar -0.045. telah didapatkan hasil untuk
Sedangkan nilai signifikansi sebesar menjawab hipotesis yang telah
0.977 yang lebih besar dari 0.05, hal dirumuskan sebelumnya. Pada bagian
ini berarti bahwa variabel CSR tidak ini membahas hasil pengujian yang
bernilai signifikan. Sehingga dapat telah dilakukan, adapun hasil
disimpulkan bahwa hipotesis pertama pengujian untuk hipotesis 1 sampai 4
yang menyatakan bahwa CSR adalah:
berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan ditolak (H1 Ditolak). 1. Pengaruh Corporate Social
3.) Variabel ROE memiliki nilai Responsibility Terhadap Nilai
koefisien regresi sebesar 8.429 dan Perusahaan
nilai signfikansi sebesar 0.000. Nilai Hipotesis pertama pada
signifikansi ROE berada dibawah penelitian ini adalah Corporate Social
0.05, hal ini berarti bahwa ROE Responsibility berpengaruh positif
bernilai signifikan. Dengan demikian terhadap nilai perusahaan.
dapat disimpulkan bahwa hipotesis Berdasarkan hasil analisis regresi
kedua yaitu profitabilitas berpengaruh linier berganda yang telah dilakukan
positif terhadap nilai perusahaan sebelumnya, didapatkan hasil bahwa
diterima (H2 Diterima). koefisien regresi CSR yaitu sebesar -
4.) Variabel CSRGCG pada model 0.045, yang berarti memiliki arah
regresi kedua mempunyai nilai yang negatif. Tetapi nilai signifikansi
koefisien sebesar 2.055 dan dengan dari uji t yang telah dilakukan adalah
signifikansi sebesar 0.228. Hal ini sebesar 0.226 yang dimana lebih
berarti bahwa variabel moderasi GCG besar dari 0.05 sehingga tidak dapat
terhadap CSR tidak bernilai memenuhi persyaratan signifikansi
signifikan karena lebih dari 0.05. (sig<0.05). Hasil ini menunjukkan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa bahwa CSR tidak berpengaruh
hipotesis ketiga yang menyatakan terhadap nilai perusahaan dan dengan
bahwa GCG dapat memperkuat demikian maka H1 ditolak.
hubungan CSR terhadap nilai Hasil penelitian ini sejalan
perusahaan ditolak (H3 Ditolak). dengan yang telah dilakukan oleh
nurlela dan islahudin (2008) dan

16
Maulida (2018) yang menyatakan telah memenuhi persyaratan
bahwa CSR tidak berpengaruh signifikansi yaitu sig < 0.05. Hasil ini
terhadap nilai perusahaan. Tidak dapat menunjukkan bahwa
adanya pengaruh CSR terhadap nilai profitabilitas berpengaruh positif
perusahaan ini dapat dimungkinkan terhadap nilai perusahaan, dan dengan
karena kualitas pengungkapan dalam demikian maka H2 diterima.
laporan keberlanjutan perusahaan Hasil penelitian ini yang
masih jauh dari total komponen dalam menyatakan bahwa profitabilitas
standard pembuatan laporan, karena berpengaruh positf terhadap nilai
hampir seluruh sampel perusahaan perusahaan, sejalan dengan hasil
tidak dapat memenuhi separuh total penelitian yang telah dilakukan oleh
komponen yang dianjurkan. Selain itu Sari dan Riduwan (2015), dan
investor di Indonesia cenderung Rahmadani dan Rahayu (2017). Hal
melakukan jual beli saham secara ini berarti bahwa profitabilitas
harian tanpa memerhatikan perusahaan dapat mempengaruhi
keberlangsungan perusahaan jangka tinggi rendahnya nilai perusahaan.
panjang seperti tujuan dari dilakukan Hasil penelitian ini sesuai dengan
nya kegiatan CSR (Cecilia, et.al, teori signalling dimana ketika
2015). Sehingga apa yang telah perusahaan mengungkapkan
diungkapkan perusahaan dalam informasi perusahaan maka akan
laporan keberlanjutannya masih direaksi oleh investor. Dalam
belum bisa mendapat respon yang penelitian ini perusahaan telah
positif dari investor, hal ini berkaitan mengungkapkan ROE sebagai rasio
dengan teori signalling. Namun hasil profitabilitasnya, dan semakin tinggi
penelitian ini tidak konsisten dengan nilai ROE suatu perusahaan maka
penelitian Harnum (2017), Melani akan menarik investor untuk
dan Wahidahwati (2017) dan Pujana berinvestasi di perusahaan. Hal ini
(2016) yang menyatakan bahwa terbukti dengan profitabilitas dapat
dengan perusahaan mengungkapkan berpengaruh positif pada nilai
kegiatan CSR nya melalui media atau perusahaan, sehingga dapat
laporan perusahaan dapat direspon disimpulkan bahwa investor telah
positif oleh investor karena dianggap mereaksi positif akan informasi ROE
sebagai peningkatan kinerja pasar tersebut. Selain itu hal ini sesuai
perusahaan. dengan alasan penggunaan objek
penelitian, dimana kedua sektor ini
2. Pengaruh Profitabilitas dapat memimpin dalam pergerakan
Terhadap Nilai Perusahaan IHSG tahun 2017 dikarenakan kinerja
Hipotesis kedua dalam penelitian yang semakin membaik. Tetapi hasil
ini adalah profitabilitas berpengaruh penelitian ini bertentangan dengan
positif terhadap nilai perusahaan. yang dilakukan oleh Rahayu dan Sari
Profitabilitas dalam penelitian ini (2018) dan Rahayu (2010) yang
diproksikan dengan ROE. menyatakan bahwa profitabilitas
Berdasarkan hasil analisis regresi berpengaruh negatif terhadap nilai
linier berganda yang telah dilakukan, perusahaan.
didapatkan koefisien regresi yang
positif sebesar 8.429 dan dengan nilai
signfikansi sebesar 0.000. Hal ini
berarti bahwa variabel profitabilitas

17
3. Pengaruh GCG Pada Hubungan pelaporan CSR dan seluruh
CSR Terhadap Nilai Perusahaan kegiatannya dalam laporan
Hipotesis ketiga dalam penelitian keberlanjutan, sehingga investor
ini adalah GCG sebagai variabel kurang menangkap sinyal tersebut
moderasi dapat mempengaruhi dan berujung pada nilai perusahaan.
hubungan CSR terhadap nilai
perusahaan. Variabel GCG dalam 4. Pengaruh GCG Pada Hubungan
penelitian ini merupakan hasil dari Profitabilitas Terhadap Nilai
analisis faktor terhadap empat Perusahaan
indikator penilaian, yaitu kepemilikan Hipotesis keempat dalam
manajerial, kepemilikan institusional, penelitian ini adalah GCG sebagai
dewan komisaris independen, dan variabel moderasi dapat memperkuat
komite audit. Hasil pengujian dengan hubungan profitabilitas terhadap nilai
menggunakan MRA didapatkan hasil perusahaan. Variabel GCG dalam
koefisien regresi yang positif sebesar penelitian ini merupakan variabel
2.055 dan dengan nilai signifikansi baru hasil dari analisis faktor terhadap
sebesar 0.228. Dengan nilai empat indikator penilaian, yaitu
signifikansi yang lebih dari 0.05 maka kepemilikan manajerial, kepemilikan
berarti GCG bukanlah variabel institusional, dewan komisaris
moderasi yang dapat memperkuat independen, dan komite audit.
hubungan CSR terhadap nilai Berdasarkan hasil pengujian dengan
perusahaan, dan dengan demikian metode MRA didapatkan nilai
maka H3 ditolak. koefisien regresi yang positif sebesar
Hasil penelitian ini yang 14.010 dan dengan nilai signifikansi
menyatakan bahwa GCG tidak dapat sebesar 0.000. Dengan nilai
memoderasi hubungan CSR terhadap signifikansi yang telah memenuhi
nilai perusahaan sejalan dengan syarat yaitu sig<0.05 maka
penelitian yang dilakukan oleh Putri didapatkan hasil bahwa GCG
(2014) dan Nurlela dan Islahudin merupakan variabel moderasi yang
(2008). Namun hasil penelitian ini dapat memperkuat hubungan
bertentangan dengan yang dilakukan profitabilitas terhadap nilai
oleh Rustiarini (2010). Hasil dari perusahaan, dan dengan demikian
penelitian tersebut menyatakan maka H4 diterima.
bahwa GCG merupakan variabel Hasil penelitian ini yang
moderasi yang dapat memperkuat menyatakan bahwa GCG merupakan
hubungan CSR terhadap nilai variabel moderasi dalam hubungan
perusahaan. Hal tersebut dikarenakan profitabilitas terhadap nilai
bahwa dengan diterapkannya GCG perusahaan sejalan dengan hasil
oleh perusahaan dapat mendorong penelitian yang dilakukan oleh Sari
timbulnya tanggung jawab sosial dan dan Riduwan (2015). Hal ini sesuai
lingkungan perusahaan. Tetapi dalam dengan salah satu tujuan dari
penelitian ini menghasilkan bahwa penerapan konsep GCG yaitu dapat
GCG tidak dapat memperkuat meminimalkan konflik keaganen
hubungan CSR terhadap nilai yang dapat terjadi dalam perusahaan.
perusahaan, hal ini dapat Dalam teori keagenan disebutkan
dimungkinkan bahwa mekanisme bahwa pemilik dan agen sama sama
GCG dalam perusahaan sampel mempunyai kepentingan tersendiri
kurang memberi perhatian terhadap sehingga dapat melupakan

18
kepentingan perusahaan. Oleh karena bahwa semakin tinggi nilai
itu mekanisme GCG yang berupa profitabilitas perusahaan maka dapat
strukutur kepemilikan perusahaan menarik kepercayaan investor untuk
dapat meminimalkan konflik tersebut berinvestasi, dan pengungkapan
(Wahyudi dan Prameswari, 2006). profitabilitas ini merupakan sinyal
Sehingga dalam penelitian ini GCG yang positif bagi investor.
yang diproksikan dengan keempat Hasil penelitian yang ketiga
indikator tersebut mampu menunjukkan bahwa GCG tidak
mempengaruhi jalannya perusahaan dapat memperkuat hubungan CSR
yang berujung pada peningkatan terhadap nilai perusahaan. Hal ini
kinerja perusahaan dan nilai menunjukkan bahwa penerapan GCG
perusahaan. Tetapi hasil penelitian ini pada perusahaan sampel masih belum
bertentangan dengan penelitian yang memberikan perhatian yang penuh
dilakukan oleh Yuniasih dan terhadap pentingnya melakukan dan
Wirakusuma (2009) dan William mengungkapkan CSR pada laporan
(2017) yang menyatakan bahwa GCG keberlanjutan, sehingga tidak dapat
tidak dapat memoderasi hubungan memperkuat hubungan CSR terhadap
profitabilitas terhadap nilai nilai perusahaan. Hasil yang keempat
perusahaan. adalah GCG dapat memperkuat
hubungan profitabilitas terhadap nilai
KESIMPULAN DAN SARAN perusahaan. Hal ini menunjukkan
Penelitian ini bertujuan untuk bahwa struktur kepemilikan dalam
menguji hubungan sebab akibat dari mekanisme GCG telah berhasil
pengaruh CSR dan ROE terhadap mencapai tujuannya untuk dapat
nilai perusahaan, serta pengaruh GCG mempengaruhi kinerja perusahaan
dalam memperkuat hubungan. seperti profitabilitas yang dapat
Penelitian ini dilakukan pada 9 meningkatkan nilai perusahaan.
perusahaan keuangan dan 7 Penelitian ini telah dilaksanakan
perusahaan manufaktur yang terdaftar sesuai dengan prosedur ilmiah,
di BEI pada 2016-2017. Hasil namun masih terdapat keterbatasan
penelitian menunjukkan bahwa CSR, dalam penelitian ini. Keterbatasan
serta pengaruh GCG pada CSR yang terdapat dalam penelitian ini
terhadap nilai perusahaan tidak dapat adalah masih sedikitnya perusahaan
meningkatkan nilai perusahaan. manufaktur dan keuangan yang
Tetapi ROE dan pengaruh GCG pada mempunyai laporan keberlanjutan
ROE terhadap nilai perusahaan dapat atau Sustainability Report, sehingga
meningkatkan nilai perusahaan. hasil yang didapat dari penelitian ini
Hasil penelitian ini menunjukkan kurang representatif.
bahwa CSR tidak dapat Berdasarkan hasil penelitian
meningkatkan nilai perusahaan. Hal secara keseluruhan dan keterbatasan
ini dapat dikarenakan bahwa yang dialami dalam penelitian ini,
pengungkapan CSR dalam laporan maka terdapat beberapa saran untuk
keberlanjutan masih belum menjadi penelitian selanjutnya. Saran pertama
alat untuk mengambil keputusan bagi adalah memperluas atau menambah
investor dalam membeli saham suatu sektor perusahaan dan yang kedua
perusahaan. Yang kedua yaitu adalah menambah rentang waktu
profitabilitas dapat meningkatkan yang akan digunakan, karena dengan
nilai perusahaan. Hal ini berarti demikian akan dapat menambah

19
sampel perusahaan dan hasil akan Perusahaan terhadap Nilai
lebih akurat. Perusahaan pada Perusahaan
Perkebunan yang Go Public di
DAFTAR PUSTAKA Indonesia, Malaysia, dan
Agoes, Sukrisno dan Ardana, I Cenik. Singapura. Prosiding Simposium
(2014). Etika Bisnis dan Profesi Nasional Akuntansi XVIII.
(Edisi Revisi Tantangan Diakes dari:
Membangun Manusi Seutuhnya). http://lib.ibs.ac.id/materi/Prosidi
Jakarta : Salemba Empat. ng/SNA%20XVIII/makalah/046.
Aisjah, siti. (2012). Strategi pdf
Diversifikasi Korporat dan Dasuha, Batista Leonardo P. (2016).
Penciptaan Nilai Perusahaan. Pengaruh Current Ratio,
Malang : UB Press. Profitabilitas, Solvabilitas Dan
Al’Akbar, Ryzga. (2016). Analisis Ukuran Perusahaan Terhadap
Pengaruh Kinerja Keuangan Nilai Perusahaan Pada
terhadap Nilai Perusahaan Perusahaan Manufaktur Yang
dengan Pengungkapan CSR dan Terdaftar Di Bursa Efek
GCG sebagai variabel Indonesia (Skripsi sarjana,
moderating Studi Empiris Pada Univeristas Sumatera Utara,
Perusahaan Manufaktur Yang Indonesia). Diakses dari:
Terdaftar Di BEI Pada Tahun http://repositori.usu.ac.id/bitstrea
2013-2015 (Skripsi sarjana, m/handle/123456789/911/15052
Universitas Lampung Indonesia). 2177
Diakses dari : Gultom, Robinhot., Agustina, dan
http://digilib.unila.ac.id/23949/1 Wijaya, S.W. (2013). Analisis
4/ Faktor Faktor yang
Anjani, Bella Bestharinda. (2012). Mempengaruhi Nilai Perusahaan
Analisis Faktor Faktor yang pada Perusahaan Farmasi di BEI.
Berpengaruh terhadap Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil,
Keputusan Investasi pada Vol 03, No 01, April 2013.
Perusahaan Food and Beverages Diakses dari:
di BEI 2006-2009 (Skripsi https://media.neliti.com/media/p
sarjana, Universitas Diponegoro, ublications/24367
Indonesia). Diakses dari Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi
http://eprints.undip.ac.id/37317/ Analisis Multivariate dengan
1/ANJANI.pdf Program IBM SPSS 19. Badan
Bursa Efek Indonesia. (2017). Hari Penerbit UNDIP : Semarang.
ini IHSG Ditutup Tembus 6000 Hanafi, Mamduh M dan Halim A.
Poin. Diakses dari (2012). Analisis Laporan
http://www.idx.co.id/berita/press Keuangan, Edisi 4. Yogyakarta :
-release-detail/?emitenCode=757 UPP STIM YPKN.
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Handrian, Irfan dan Fahmi, Idqan.
Houston. (2001). Manajemen (2015). Pengaruh Corporate
Keuangan II. Jakarta: Erlangga. Social Responsibility.
Cecilia, R., Syahrul, dan Torong, M. Berdasarkan Global Reporting
(2015). Analisis Pengaruh Initiative 3.1 di Indonesia. Jurnal
Corporate Social Responsibility, Aplikasi Manajemen, Vol 13, No
Profitabilitas dan Ukuran 01, 2015. Diakses dari:

20
mmanur/phdfincorp/MF891%20
http://jurnaljam.ub.ac.id/index.p papers/
hp/jam/article/viewFile/745/712 Kasmir. (2016). Analisis Laporan
Harmono. (2011). Manajemen Keuangan. Depok : PT.
Keuangan. Jakarta : Bumi Rajagrafindo Persada.
Aksara. Komite Nasional Kebijakan
Harnum, Riska Reuwina. 2017. Governance (KNKG). (2006).
Pengaruh Corporate Social Pedoman Umum Good Coporate
Responsibility,Profitabilitas Dan Governance Indonesia. Jakarta.
Ukuran Perusahaan Terhadap Komite Nasional Kebijakan
Nilai Perusahaan Pada Governance.
Perusahaan Manufaktur Yang Maulida, Putri. (2018). Pengaruh
Terdaftar Di Bursa Efek Good Corporate Governance
Indonesia Periode 2013-2015. Dan Pengungkapan Corporate
(Skripsi sarjana, Universitas Social Responsibility Terhadap
Sumatera Utara, Indonesia). Nilai Perusahaan Dengan
Diakses dari : Profitabilitas Sebagai Variabel
http://repositori.usu.ac.id/bitstrea Intervening (Skripsi sarjana,
m/handle/123456789/872/13050 Universitas Brawijaya,
3203. Indonesia). Diakses dari:
Helfert, Erich A. (1996). Analisis http://www.digilib.ub.ac.id
Laporan Keuangan (Herman Melani dan Wahidahwati. (2017).
Wibowo, Penerjemah). Jakarta : Pengaruh CSR dan GCG
Erlangga. terhadap Nilai Perusahaan
Herawaty, V. (2008). Peran Praktek dengan Profitabilitas sebagai
Corporate Governance Sebagai Variabel Modarating. Jurnal
Moderating Variable dari Ilmu dan Riset Akuntansi, Vol 06,
Pengaruh Earnings Management No 10, Oktober 2017. Diakses
Terhadap Nilai Perusahaan. dari:http://garuda.ristekdikti.go.i
Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, d/journal/article/594162
10(2). Diakses dari: Novianti, Nurlita. (2009). Pengaruh
http://jurnalakuntansi.petra.ac.id/ Ekspektasi Kinerja, Ekspektasi
index.php/aku/article/viewFile/1 Usaha, Dan Faktor Sosial
7083/17036 Terhadap Minat Pemanfaatan
Ikhsan, Arfan dan Suprasto, Sistem Informasi Berbasis
Herkulanus Bambang. (2008). Komputer : Gender Sebagai
Teori Akuntansi dan Riset Varibel Moderating (Skripsi
Multiparadigma. Yogyakarta : sarjana, Universitas Brawijaya,
Graha Ilmu. Indonesia). Diakses dari:
Jensen, Michael C dan Meckling, https://jamal.ub.ac.id/index.php/j
William H. (1976). Theory of the amal/article/view/111
Firm: Managerial Behavior, Nurlela, R., & Islahuddin. (2008).
Agency Costs and Ownership Pengaruh Corporate Social
Structure. Journal of Financial Responsibility Terhadap Nilai
Economics, October, 1976, V. 3, Perusahaan Dengan Prosentase
No. 4, pp. 305-360. Diakses dari: Kepemilikan Sebagai Variabel
https://www2.bc.edu/thomasche Moderating. Simposium
Nasional Akuntansi XI.

21
Pontianak. Diakses dari: Pemoderasi (Artikel Ilmiah,
http://stiepena.ac.id/wp- STIE Perbanas Surabaya,
content/uploads/2012/02/paper7. Indonesia). Diakses dari:
doc http://eprints.perbanas.ac.id/187
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan 2/1/ARTIKEL%20ILMIAH.pdf
51/POJK.03/2017 tentang Rahayu, Maryati dan Sari, Bida.
Penerapan Keuangan (2018). Faktor-Faktor Yang
Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Mempengaruhi Nilai
Keuangan, Emiten, dan Perusahaan. Ikraith-Humaniora,
Perusahaan Publik. Diakses dari Vol. 2, No. 2. Diakses dari:
https://www.ojk.go.id/id/kanal/p https://media.neliti.com/media/p
erbankan/regulasi/peraturanojk/ ublications/226369-faktor
Documents/Page/POJK- faktor-yang-mempengaruhi-
Penerapan-Keuangan- nilai-pe-59d2eeff.pdf
Berkelanjutan-bagi-Lembaga- Rahayu, Sri. (2010). Pengaruh
Jasa-Keuangan,Emiten,-dan- Kinerja Keuangan Terhadap
Perusahaan- Nilai Perusahaan Dengan
Publik/SAL%20POJK%2051%2 Pengungkapan Corporate Social
0%20keuangan%20berkelanjuta Responsibility Dan Good
n.pdf Corporate Governance Sebagai
Permanasari, Wien Ika. (2010). Variabel Pemoderasi (Skripsi
Pengaruh Kepemilikan sarjana, Universitas Diponegoro,
Manajemen, Kepemilikan Indonesia). Diakses dari:
Institusional, Dan Corporate http://eprints.undip.ac.id/23232/
Social Responsibility Terhadap Rahmadani, Fitra Dwi dan Rahayu,
Nilai Perusahaan (Skripsi Sri Mangesti. (2017). Pengaruh
sarjana, Univesitas Diponegoro, Good Corporate Governance
Indonesia). Diakses dari: (Gcg), Profitabilitas Dan
http://eprints.undip.ac.id/22816/ Leverage Terhadap Nilai
1/WIEN_IKA_PERMANASAR Perusahaan (Studi Kasus Pada
I.PDF Perusahan Perbankan Yang
Prastuti, N.K Karlina dan Budiasih, Terdaftar Pada Bei Periode 2013-
I.G Ayu Nyoman. (2015). 2015). Jurnal Administrasi
Pengaruh Good Corporate Bisnis, Vol. 52 No. 1. Diakses
Governance Pada Nilai dari:
Perusahaan Dengan Moderasi http://administrasibisnis.studentj
Corporate Social Responsibility. ournal.ub.ac.id/index.php/jab/art
E-Jurnal Akuntansi Universitas icle/viewFile/2170/2567
Udayana, 13.1 (2015): 114-129. Rahmawati, Indah. (2014). Analisis
Diakses dari : Hubungan antara Corporate
https://ojs.unud.ac.id/index.php/ Governance, Corporate Soacial
Akuntansi/article/download/116 Responsibility dan Nilai
47/10712/0 Perusahaan (Skripsi sarjana,
Putri, Winda Heldayati Rahajeng. Universitas Diponegoro
(2014). Pengaruh Corporate Indonesia). Diakses dari:
Social Responsibility Terhadap http://eprints.undip.ac.id/44767/
Nilai Perusahaan Dan Good 1/10_RAHMAWATI.pdf
Corporate Governance Sebagai

22
Reuters. (2018). Saham Facebook Keuangam (Dewi Yanti,
Anjlok, Nilai Perusahaan Penerjemah). Jakarta : Salemba
Mengecil Triliunan Rupiah, Empat.
(Online),(https://www.bbc.com/i Sudana, I Made. (2011). Manajemen
ndonesia/majalah-44918359. Keuangan Perusahaan Teori dan
Diakses pada 15 Agustus 2018). Praktik. (n.p): Erlangga
Riswari, Dyah Ardana. (2012). Sugiyono. (2005). Metode Penelitian
Pengaruh Corporate Social Bisnis. CV Alfabeta : Bandung.
Responsibility Tehadap Nilai Sukamulja, Sukmawati. (2004).
Perusahaan Dengan Corporate "Good Corporate Governance di
Governance Sebagai Variabel Sektor Keuangan: Dampak Good
Moderating Studi Pada Corporate Governance Terhadap
Perusahaan Publik Non Kinerja Keuangan". Simposium
Finansial Yang Tercatat Di Nasional Akuntansi,VII. Diakses
Bursa Efek Indonesia Tahun dari
2008-2009 (Skripsi sarjana, http://journals.ums.ac.id/index.p
Universitas Diponegoro, hp/benefit/article/view/1193/761
Indonesia). Diakses dari: Susanto, Cinditya Marina dan Ardini,
http://eprints.undip.ac.id/35704/ Lilis. (2016). Pengaruh Good
1/ Corporate Governance,
Rustiarini, Ni Wayan. (2010). Corporate Social Responsibility,
Pengaruh Corporate Governance dan Profitabilitas terhadap Nilai
pada Hubungan Corporate Social Perusahaan. Jurnal Ilmu dan
Responsibility dan Nilai Riset Akuntansi, Vol 05, No 07,
Perusahaan. Simposium Nasional Juli 2016. Diakses dari:
Akuntansi XIII, Purwokerto. https://tixpdf.com/pengaruh-
Diakses dari: good-corporate-governance-
https://smartaccounting.files.wor corporate-social-responsi.html
dpress.com/2011/03/akpm_12- Susanto, Priyatno Bagus dan Subekti,
pengaruh-corporate-governance- Imam. (2012). Pengaruh
pada-hubungan-corporate-social- Corporate Social Responsibility
responsibility-dan-nilai dan Good Corporate Governance
perusahaan.pdf terhadap Nilai Perusahaan pada
Sari, Damayanti Astika dan Riduwan, Perusahaan yang terdaftar di BEI
Akhmad. (2015). Kinerja 2010-2011. Jurnal Ilmiah
Keuangan, Corporate Social Mahasiswa FEB, Vol 1, 2012.
Responsibility, Good Corporate Diakses dari:
Governance Dan Nilai http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/j
Perusahaan. Jurnal Ilmu & Riset imfeb/article/view/410
Akuntansi, Vol. 4 No. 5. Diakses Undang Undang Nomor 40 tahun
dari: 2007 tentang Perseroan Terbatas.
http://garuda.ristekdikti.go.id/jou Diakses dari
rnal/article/524156 https://www.ojk.go.id/sustainabl
Sekaran, Uma dan Bougie, Roger. e-finance/id/peraturan/undang
(2017). Metode Penelitian Untuk undang/Documents/5.%20UU-
Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. 42007%20PERSEROAN%20TE
Subramanyam, K.R dan Wild, John J. RBATAS.pdf
(2010). Analisis Laporan

23
Wahyudi, Untung dan Pawestri, Manufaktur di Indonesia. Jurnal
Hartini P. (2006). Implikasi Akuntansi dan Keuangan, Vol.
Struktur Kepemilikan Terhadap 15, No. 1, Mei 2013, 15-26.
Nilai Perusahaan: Dengan Diakses dari:
Keputusan Keuangan Sebagai http://jurnalakuntansi.petra.ac.id/
Variabel Intervening. Simposium index.php/aku/article/view/1885
Nasional Akuntansi IX, Padang. 5
Diakses dari: Yuniasih, NI Wayan dan
http://blog.umy.ac.id/ervin/files/ Wirakusuma, Made Gede.
2012/06/K-AKPM-17.pdf (2009). Pengaruh Kinerja
Wahyudi, Isa dan Azheri, Busyra. Keuangan terhadap Nilai
(2008). Corporate Social Perusahaan dengan
Responsibility: Prinsip, Pengungkapan CSR dan GCG
Pengaturan, dan Implementasi. sebagai Variabel Pemoderasi.
Malang : In-Trans Institute dan Jurnal Ilmiah Akuntansi dan
Inspire. Bisnis, Vol 14, No 01, Januari
Wibisono, Yusuf. (2007). Membedah 2009. Diakses dari:
Konsep dan Aplikasi CSR. Gresik https://ojs.unud.ac.id/index.php/j
: Fascho Publishing. iab/article/download/2582/1794/
Wardoyo dan Veronica,T. (2013).
Pengaruh Good Corporate
Governance, Corporate Social
Responsibility, dan Kinerja
Keuangan terhadap Nilai
Perusahaan. Jurnal Dinamika
Manajemen, Vol. 4, No. 2,
Hal.132-149, Depok. Diakses
dari:
http://wardoyo.staff.gunadarma.
ac.id/Publications/files/1981/275
7-6063-1-PB.pdf
William, Agam Ananda. (2017).
Pengaruh Profitabilitas
Terhadap Nilai Perusahaan
Dengan Pengungkapan
Corporate Social Responsibility
Dan Good Corporate
Governance Sebagai Variabel
Pemoderasi (Skripsi sarjana,
Universitas Pasundan Indonesia).
Diakses:
http://repository.unpas.ac.id/154
66
Wiranata, Yulius Ardy dan
Nugrahanti, Yeterina Widi.
(2013). Pengaruh Struktur
Kepemilikan Terhadap
Profitabilitas Perusahaan

24

Anda mungkin juga menyukai