3434
Corporate Governance and Its Impact on Financial Performance and Firm Value
ABSTRACT
The purpose of this research is to test and analyze the effect of profitability as measured by ROA, size as
measured by total assets, and growth as measured by asset growth on firm value as measured by Tobin's
Q; to test and analyze how corporate governance as measured by the CGPI scores moderates the effect of
profitability, size, and growth on firm value.Data used in this research is secondary data. There are 126
population used in this research which is companies wereincluded in the CGPI rating in period 2012-
2015 (pooled data). There are 32 samples(8 companies × 4 years of observation) was selected by using
purposive sampling method. Analysis of the data used is multiple linear regression to identify the
influence of dependent variable on independent variable and Moderated Regression Analysis (MRA) to
identify how corporate governance moderatesthe effect of profitability, size, and growth on firm
value.The result of this research showed that profitability has positive and significant effect on firm value,
size has positive and insignificant effect on firm value, growth has negative and insignificant effect on
firm value, corporate governance has reduced the effect of profitability on firm value, corporate
governance hasn’t moderated the effect of size on firm value, and corporate governance hasn’t
moderated the effect of growth on firm value.
Cara Sitasi :
Azhar Latief, A. (2019). Corporate Governance Mempengaruhi Kinerja Keuangan dan Nilai Perusahaan. . Jurnal Ilmiah
Manajemen dan Bisnis, 20(2), 106-122. https://doi.org/10.30596/jimb.v20i2.3434.
Copyright2019, Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis. This is an open acces article under the 106-122
CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
DOI: https://doi.org/10.30596/jimb.v20i2.3434
Copyright2019, Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis. This is an open acces article under the 107-122
CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
DOI: https://doi.org/10.30596/jimb.v20i2.3434
perkembangan perusahaan. Pada sudut bahwa growth berpengaruh negatif dan tidak
pandang investor, pertumbuhan suatu signifikan terhadap nilai perusahaan.
perusahaan merupakan tanda perusahaan Beberapapenelitian juga telah menguji
memiliki aspek yang menguntungkan, dan pengaruh Corporate Governance Perception
investor pun mengharapkan tingkat Index (CGPI) terhadap nilai perusahaan,
pengembalian investasi yang telah dilakukan diantaranya penelitian Retno M. dan
menunjukkan perkembangan yang baik setiap Priantinah (2012) yang menemukan bahwa
periode. Stulz (1990) dalam Kusumajaya corporate governance berpengaruh positif
(2011) menemukan bukti bahwa perusahaan dan tidak signifkan terhadap nilai perusahaan,
yang menghadapi kesempatan pertumbuhan penelitian Cahyaningtyas dan Hadiprajitno
yang rendah, maka rasio hutang berhubungan (2015) yang menemukan bahwa corporate
secara positif dengan nilai perusahaan. governance berpengaruh negatif dan tidak
Sedangkan perusahaan yang menghadapi signifkan terhadap nilai perusahaan.
kesempatan pertumbuhan yang tinggi, maka Berdasarkan perbedaan hasil penelitian
rasio hutang berhubungan secara negatif terdahulu (research gap) yang telah
dengan nilai perusahaan. Oleh karena itu, dikemukakan sebelumnya, penelitian ini
pengaruh hutang terhadap nilai perusahaan bermaksud menguji efek corporate
sangat tergantung pada keberadaan governance sebagai moderasi profitabilitas,
kesempatan pertumbuhan. size, dan growth terhadap nilai perusahaan.
Beberapa penelitian telah menguji Corporate Governance dipilih sebagai
pengaruh profitabilitas, size, dan growth sebagai variabel moderasi karena berdasarkan
terhadap nilai perusahaan diantaranya penelitian terdahulu yang telah dikemukakan
penelitian yang dilakukan oleh Yunita (2011), sebelumnya, corporate governance tidak
Puspita dan Mahfud (2011), serta berpengaruh signifikan terhadap nilai
Cahyaningtyas dan Hadiprajitno (2015) yang perusahaan, sehingga diduga corporate
menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh governance adalah variabel moderasi
positif dan signifikan terhadap nilai profitabilitas, ukuran perusahaan (size), dan
perusahaan, sebaliknya penelitian Tarima et pertumbuhan perusahaan (growth) terhadap
al. (2016) menemukan bahwa profitabilitas nilai perusahaan.
berpengaruh negatif dan tidak signifikan Teori sinyal menunjukkan bahwa
terhadap nilai perusahaan. Penelitian Pratama tingkat profitabilitas yang tinggi berkaitan
dan Wiksuana (2016), serta Yunita (2011) dengan prospek perusahaan yang bagus di
menemukan bahwa ukuran perusahaan (size) masa yang akan datang. Tingkat profitabilitas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap ini digunakan pihak manajemen untuk
nilai perusahaan, sebaliknya penelitian Dewi memberikan sinyal positif kepada para
dan Wirajaya (2013) menemukan bahwa size pemakainya sehingga asimetri informasi yang
berpengaruh positif dan tidak signifikan terjadi dalam perusahaan dapat
terhadap nilai perusahaan, penelitian Puspita diminimalisasi.Asimetri informasi merupakan
dan Mahfud (2011) menemukan bahwa size suatu keadaan dimana manajer memiliki
berpengaruh negatif dan tidak signifikan akses informasi atas aspek perusahaan yang
terhadap nilai perusahaan. Penelitian tidak dimiliki oleh pihak eksternal
Kusumajaya (2011) menemukan bahwa perusahaan.Pendekatan asimetri informasi
pertumbuhan perusahaan (growth) dikaitkan dengan peningkatkan nilai
berpengaruh positif dan signifikan terhadap perusahaan yaitu ketika terdapat asimetri
nilai perusahaan, sebaliknya penelitian informasi manajer yang memberikan sinyal
Puspita dan Mahfud (2011) menemukan
Copyright2019, Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis. This is an open acces article under the 108-122
CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
DOI: https://doi.org/10.30596/jimb.v20i2.3434
Copyright2019, Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis. This is an open acces article under the 109-122
CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
DOI: https://doi.org/10.30596/jimb.v20i2.3434
Copyright2019, Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis. This is an open acces article under the 110-122
CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
DOI: https://doi.org/10.30596/jimb.v20i2.3434
Stulz (1990) dalam Kusumajaya (2011) sebab itu, skor penilaian penerapan CG
menemukan bukti bahwa perusahaan yang perusahaan juga semakin baik.
menghadapi kesempatan pertumbuhan yang H4: Corporate governance memperkuat
rendah, maka rasio hutang berhubungan pengaruh profitabilitas terhadap nilai
secara positif dengan nilai perusahaan.
perusahaan.Sedangkan perusahaan yang Ukuran perusahaan menggambarkan
menghadapi kesempatan pertumbuhan yang besar kecilnya suatu perusahaan yang dapat
tinggi, maka rasio hutang berhubungan secara dinyatakan dengan total aktiva atau total
negatif dengan nilai perusahaan.Oleh karena penjualan bersih. Semakin besar total aktiva
itu, pengaruh hutang terhadap nilai maupun penjualan maka semakin besar pula
perusahaan sangat tergantung pada ukuran suatu perusahaan. Semakin besar
keberadaan kesempatan pertumbuhan. aktiva maka semakin besar modal yang
Penelitian yang dilakukan oleh Kusumajaya ditanam, sementara semakin banyak
(2011) membuktikan bahwa pertumbuhan penjualan maka semakin banyak juga
perusahaan mempunyai pengaruh positif dan perputaran uang dalam perusahaan.Dengan
signifikan terhadap nilai perusahaan. demikian, ukuran perusahaan merupakan
H3:Growth berpengaruh positif dan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki oleh
signifikan terhadap nilai perusahaan. perusahaan.
Teori agensi menjelaskan sebuah Perusahaan besar memiliki kontrol yang
hubungan kontraktual antara prinsipal dengan lebih baik (greater control) terhadap kondisi
agen.Prinsipal mengharapkan pembagian pasar, sehingga mereka mampu menghadapi
hasil keuntungan perusahaan yang besar atas persaingan ekonomi, yang membuat mereka
investasi yang telah mereka berikan.Maka menjadi kurang rentan terhadap fluktuasi
sejalan dengan hal itu, profitabilitas ekonomi.Selain itu, perusahaan-perusahaan
merupakan salah satu karakteristik besar mempunyai lebih banyak sumber daya
perusahaan yang paling sering untuk meningkatkan nilai perusahan karena
dipertimbangkan dalam pengambilan memiliki akses yang lebih baik terhadap
keputusan investasi. Semakin tinggi profit sumber-sumber informasi eksternal dibanding
perusahaan akan semakin bagus prospek perusahaan kecil.Perusahaan yang lebih besar
perusahaan kedepannya sehingga akan biasanya memiliki peran sebagai pemegang
menambah nilai perusahaan. Bertambahnya kepentingan yang lebih luas. Hal ini
nilai perusahaan akan menyebabkan investor menyebabkan tiap kebijakan perusahaan akan
tertarik untuk berinvestasi atau menanamkan memiliki dampak terhadap publik sehingga
modal pada perusahaan tersebut. Hal ini manajemen harus menerapakan CG
karena aspek utama yang menyebabkan (Corporate Governance) secara baik.
investor memberikan nilai lebih terhadap H5: Corporate governance memperkuat
perusahaan adalah kinerja perusahan yang pengaruh size terhadap nilai perusahaan.
tercermin dalam tingkat profitabilitas yang Pertumbuhan perusahaan sangat
diperoleh perusahaan.Adanya investor yang diharapkan oleh pihak internal maupun
semakin banyak maka tanggung jawab eksternal suatu perusahaan karena dapat
manajemen untuk senantiasa meningkatkan memberikan suatu aspek yang positif bagi
kinerja semakin besar.Rasa tanggung jawab mereka.Sriwardany (2007) berpendapat
pihak manajemen terhadap para pemegang bahwa dari sudut pandang investor,
saham dapat dicapai dengan meningkatkan pertumbuhan suatu perusahaan merupakan
penerapan CG (Corporate Governance).Oleh tanda bahwa perusahaan memiliki aspek yang
Copyright2019, Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis. This is an open acces article under the 111-122
CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
DOI: https://doi.org/10.30596/jimb.v20i2.3434
Copyright2019, Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis. This is an open acces article under the 112-122
CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
DOI: https://doi.org/10.30596/jimb.v20i2.3434
Copyright2019, Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis. This is an open acces article under the 113-122
CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
DOI: https://doi.org/10.30596/jimb.v20i2.3434
Copyright2019, Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis. This is an open acces article under the 114-122
CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
DOI: https://doi.org/10.30596/jimb.v20i2.3434
Growth
1,102 0,908
Tidak terjadi signifikanlebih kecil dari 5%, maka
multikolinieritas
CG Tidak terjadi
profitabilitas secara statistik berpengaruh
1,200 0,833 positif signifikan terhadap nilai
multikolinieritas
perusahaan.Hipotesis kedua size terhadap
Uji autokorelasi dilakukan dengan nilai perusahaan, diperoleh t hitung sebesar
menghitung nilai Durbin Watson (DW Test). 0,511 dengan tigkat signifikan lebih besar
Hasil pengujian menunjukkan nilai DW dari 5%, maka Sizesecara statistik tidak
sebesar 2,112. Nilai DW dari tabel Durbin mempunyai pengaruh yang signifikan
Watson yang menggunakan derajat terhadap nilai perusahaan. Hipotesis ketiga
kepercayaan 5%, jumlah sampel (n) sebanyak growth terhadap nilai perusahaan, diperoleh t
32, jumlah variabel bebas (k) ada empat, hitung sebesar -0,995 dengan tigkat signifikan
didapatkan nilai batas atas (dU) 1,732 dan lebih besar dari 5%, maka growth secara
batas bawah (4-dU) sebesar 2,268 (4-1,732). statistik tidak mempunyai pengaruh yang
Berdasarkan nilai tersebut menunjukkan signifikan terhadap nilai perusahaan.
bahwa nilai DW 2,112 lebih besar dari pada Pengujianhipotesis keempatyaitu efek
batas atas (dU) 1,732 dan lebih kecil dari corporate governance sebagai moderasi
batas bawah (4-dU) sebesar 2,268 maka dapat profitabilitas terhadap nilai perusahaan,
simpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi diperoleh t hitung ROA*CG sebesar -2,421
pada model regresi dalam penelitian ini. dengan tingkat signifikan sebesar 0,023. Nilai
Pengujian heterokedastisitas dilakukan t hitung negatifdan tingkat signifikan lebih
dengan menggunakan uji Glejser. Hasil uji kecil dari 5%menunjukkan bahwa corporate
Glejser menunjukkan bahwa nilai signifikasi governance memperlemah pengaruh
semua variabel independen terhadap nilai profitabilitas terhadap nilai perusahaan.
absolute residual adalah lebih besar dari 0,05 Hipotesis kelimayaitu efek corporate
maka dapat disimpulkan bahwa model regresi governance sebagai moderasi size terhadap
yang digunakan dalam penelitian ini tidak nilai perusahaan, diperoleh t hitung SIZE*CG
mengandung gangguan heterokedastisitas. sebesar 1,040 dengan tingkat signifikan lebih
Tabel 2. Uji Glejser besar dari 5%, maka corporate
Variabel t Sig. Kesimpulan
governancesecara statistik tidak dapat
ROA Homokedas memoderasi pengaruh size terhadap nilai
0,930 0,361 perusahaan. Hipotesis keenamyaitu efek
tisitas
Size
-1,767 0,089
Homokedast corporate governance sebagai moderasi
isitas growth terhadap nilai perusahaan, diperoleh t
Growth Homokedast
-0,212 0,834
isitas
hitung GROWTH*CG sebesar 0,129 dengan
CG Homokedast tingkat signifikan sebesar lebih besar dari 5%,
-0,114 0,910 maka corporate governance secara statistik
isitas
tidak dapat memoderasi pengaruh growth
Pengujian hipotesis dalam penelitian terhadap nilai perusahaan.
ini menggunakan dua model regresi.Model Tabel 3. Hasil Uji Hipotesis
regresi pertama adalah regresi linier Model T Sig.
berganda, sedangkan model regresi kedua Regresi Linier Berganda (ROA, Size, dan
adalah regresi interaksi yang diuji dengan Growth terhadap Q)
menggunakan Moderated Regression ROA 12,
0,000
079
Analysis (MRA). Pengujian hipotesis pertama Size 0,5
yaitu ROA terhadap Tobin’s Q, diperoleh 0,614
11
thitung sebesar 12,079 dengan tingkat
Copyright2019, Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis. This is an open acces article under the 115-122
CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
DOI: https://doi.org/10.30596/jimb.v20i2.3434
Copyright2019, Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis. This is an open acces article under the 116-122
CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
DOI: https://doi.org/10.30596/jimb.v20i2.3434
Copyright2019, Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis. This is an open acces article under the 117-122
CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
DOI: https://doi.org/10.30596/jimb.v20i2.3434
ekuitas, hal ini akan berpengaruh terhadap pengujian hipotesis dalam penelitian ini
harga saham dan nilai perusahaan. adalah corporate governance memperlemah
Berdasarkan sudut pandang investor, pengaruh profitabilitas terhadap nilai
pertumbuhan suatu perusahaan merupakan perusahaan.
tanda perusahaan memiliki aspek yang Susianti dan Yasa (2013) menyatakan
menguntungkan, dan investor pun akan bahwa meskipun perusahaan di Indonesia
mengharapkan tingkat pengembalian (rate of sudah menerapkan kebijakan Corporate
return) dari investasi yang dilakukan Governance (CG), nilai yang tinggi dalam
menunjukkan perkembangan yang baik. pemeringkatan CGPI tidak menjamin bahwa
Pertumbuhan mengindikasikan adanya investor akan merespon positif terhadap
peningkatan total aset perusahaan. peristiwa tersebut. Hal tersebut disebabkan
Peningkatan total aset akan berdampak pada karena respon pasar terhadap implementasi
peningkatan praktik CG (Corporate CG tidak bisa secara langsung melainkan
Governance) untuk selalu menjaga kinerja membutuhkan waktu. Penilaian corporate
perusahaan. Pertumbuhan yang tinggi governance bersifat jangka panjang sehingga
menyebabkan kebutuhan dana meningkat tidak dapat diukur kesuksesannya jika hanya
(kecenderungannya pada laba mengandalkan satu periode akuntansi saja,
ditahan).Semakin besar tingkat pertumbuhan sedangkan perhitungan profitabilitas lebih
perusahaan, maka semakin tinggi biaya yang bersifat jangka pendek. Selain itu,
diperlukan untuk investasi. Perusahaan lebih pemeringkatan CGPI di Indonesia masih
mengutamakan menahan laba untuk investasi bersifat sukarela (voluntary) dan tidak
dibandingkan membagikannya sebagai diwajibkan sehingga perusahaan yang ikut
dividen, dimana hal tersebut dapat dalam pemeringkatan CGPI setiap tahunnya
mempengaruhi harga saham dan nilai tidak sama dan hanya sebagian dari
perusahaan. keseluruhan perusahaan yang ikut berturut-
Berdasarkan hasil uji hipotesisinteraksi turut setiap tahunnya. Hal tersebut
Corporate Gocernance (CG) dengan menyebabkan pasar kurang yakin dengan
profitabilitas (ROA) menunjukkan bahwa hasil pemeringkatan CGPI. Pemeringkatan
corporate governance sebagai moderasi Corporate Governance Perception Index
profitabilitas terhadap nilai perusahaan (CGPI) merupakan praktik yang relatif baru
berpengaruh negatif dan signifkan. Hal digunakan untuk mengukur efisiensi kinerja
tersebut menunjukkan bahwaCorporate operasional perusahaan, masih butuh waktu
Governance (CG) merupakan variabel untuk dapat meyakinkan pengguna (user)hasil
moderasi profitabilitas terhadap nilai pemeringkatan ini.
perusahaan yaitu Corporate Governance Teori agensi menjelaskan sebuah
(CG) memperlemah pengaruh profitabilitas hubungan kontraktual antara prinsipal dengan
terhadap nilai perusahaan. agen.Prinsipal mengharapkan pembagian
Berdasarkan data Corporate hasil keuntungan perusahaan yang besar atas
Governance Perception Index (CGPI) investasi yang telah mereka berikan.Maka
perusahaan yang dijadikan sampel dalam sejalan dengan hal itu, profitabilitas
penelitian ini, menunjukkan bahwa sebagian merupakan salah satu karakteristik
besarperusahaan yang memperoleh skor perusahaan yang paling sering
CGPI yang tinggi memiliki tingkat dipertimbangkan dalam pengambilan
profitabilitas (ROA) yang rendah sehingga keputusan investasi. Semakin tinggi profit
menurunkan nilai perusahaan.Berdasarkan hal perusahaan akan semakin bagus prospek
tersebut dapat dipahami bahwa hasil perusahaan kedepannya sehingga akan
Copyright2019, Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis. This is an open acces article under the 118-122
CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
DOI: https://doi.org/10.30596/jimb.v20i2.3434
Copyright2019, Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis. This is an open acces article under the 119-122
CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
DOI: https://doi.org/10.30596/jimb.v20i2.3434
terhadap publik sehingga manajemen harus penerapan corporate governance yang lebih
menerapakan struktur Corporate Governance baik untuk meningkatkan nilai
(CG) yang lebih baik. perusahaan.Sriwardany (2007) berpendapat
Berdasarkan hasil uji hipotesisinteraksi bahwa dari sudut pandang investor,
Corporate Gocernance (CG) dengan pertumbuhan suatu perusahaan merupakan
pertumbuhan perusahaan(growth) tanda bahwa perusahaan memiliki aspek yang
menunjukkan bahwa corporate menguntungkan, dan mereka mengharapkan
governancesebagai moderasi growth terhadap rate of return (tingkat pengembalian) dari
nilai perusahaan berpengaruh positif dan tidak investasi mereka memberikan hasil yang lebih
signifkan. Hal tersebut menunjukkan bahwa baik.Nilai perusahaan yang dibentuk melalui
penerapan Corporate Governance (CG) dapat indikator nilai pasar saham sangat
menaikkan pertumbuhan perusahaan (growth) dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi.
sehingga nilai perusahaan juga ikut Pertumbuhan mengindikasikan adanya
meningkat, tetapi pengaruhnya tidak peningkatan total aset perusahaan. Perusahaan
signifikan. Berdasarkan hal tersebut, dengan peluang pertumbuhan yang baik akan
corporate governance bukan merupakan meningkatkan pendanaan eksternal untuk
variabel moderasi growth terhadap nilai berkembang dan memperbaiki pengelolaan
perusahaan, dengan kata lain corporate keuangan secara optimal, sehingga
governance tidak dapat memoderasi pengaruh berdampak pada peningkatan praktik CG
growth terhadap nilai perusahaan. untuk selalu menjaga kinerja perusahaan.
Berdasarkan data Corporate Dalam teori agensi dijelaskan bahwa
Governance Perception Index (CGPI) praktik CG berkembang menjadi salah satu
perusahaan yang dijadikan sampel dalam upaya untuk mengurangi adanya perbedaan
penelitian ini dimana seluruhnya adalah kepentingan antara pemegang saham dan
perusahaan yang konsisten mengalami manajemen. Peningkatan total aset dapat
pertumbuhan yang positif, menunjukkan menjadi salah satu tujuan yang ingin dicapai
bahwa hanya sebagian kecil perusahaan yang oleh perusahaan. Meningkatnya total aset bisa
memiliki skor CGPI yang tinggi, sebagian disebabkan oleh kenaikan pendapatan atau
lagi lebih banyak memiliki skor CGPI yang volume penjualan perusahaan sehingga laba
tidak terlalu tinggi, sehingga dapat dipahami yang diperoleh perusahaan semakin besar.
bahwa berdasarkan hasil pengujian hipotesis Sejalan dengan hal tersebut, jumlah
dalam penelitian ini efek corporate pembagian atas hasil keuntungan yang
governance sebagai moderasi growth diterima oleh prinsipal semakin besar,
terhadap nilai perusahaan, pengaruhnya tidak demikian halnya dengan manajer yang
signifikan. Pertumbuhan perusahaan yang memperoleh bonus insentif karena
positif merupakan indikasi bertambahnya peningkatan kinerja perusahaan. Jadi
ukuran (size) suatu perusahaan.Meningkatnya pertumbuhan perusahaan merupakan sebuah
ukuran perusahaan memerlukan tujuan yang ingin dicapai oleh kedua belah
strukturcorporate governance yang lebih baik pihak, baik manajemen sebagai agen dan
untuk menjaga kinerja perusahaan dimata pemegang saham sebagai prinsipal.
investor dan publik. Perusahaan dengan Tambahan dana yang diperoleh dari
strukturcorporate governance yang lebih baik peningkatan total aset berpotensi untuk
akan mendapatkan skor CGPI yang lebih meningkatkan kemampuan perusahaan
tinggi. mengelola perusahaan lebih baik dari
Perusahaan yang sedang mengalami sebelumnya.
pertumbuhan memerlukan struktur dan
Copyright2019, Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis. This is an open acces article under the 120-122
CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
DOI: https://doi.org/10.30596/jimb.v20i2.3434
Copyright2019, Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis. This is an open acces article under the 121-122
CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).
DOI: https://doi.org/10.30596/jimb.v20i2.3434
Copyright2019, Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis. This is an open acces article under the 122-122
CC-BY-SA lisence (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).