Manajemen Laba (Studi Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2014-2016)
1. Fenomena
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rice (2016), Handayani dan Rachadi (2009)
menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap praktik manajemen laba. Pernyataan
tersebut berbeda dengan hasil penelitian milik Guna dan Herawaty (2010) serta penelitian
Praditia (2010) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap
praktik manajemen laba.
Terdapat perbedaan dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh Zen dan Herman (2007)
serta penelitian Debnath (2017) yang menyatakan bahwa umur perusahaan berpengaruh
terhadap manajemen laba, sedangkan menurut penelitian Savitri (2014) dan Bassiouny., et al
1
(2016) menyatakan bahwa umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap pelaksanakan
manajemen laba.
Penelitian yang dilakukan oleh Wibisana dan Ratnaningsih (2014) serta penelitian
Bestivano (2013) menyatakan bahwa tingkat profitabilitas berpengaruh terhadap tindakan
manajemen laba yang dilakukan perusahaan. Sedangkan dalam penelitian Gunawan., et al
(2015) dan Sari (2015) menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap
manajemen laba.
2. Isu-isu
Menurut Soda (2016) dalam The Indonesian Energy & Mining Magazine, PT Timah
(Persero) Tbk melakukan kebohongan publik melalui media, yaitu pada press release laporan
keuangan semester I di tahun 2015 lalu. Pada semester I-2015 laba operasi rugi sebesar Rp 59
miliar. Selain mengalami penurunan laba, PT Timah juga mencatatkan peningkatan utang
hampir 100 persen dibanding 2013. Pada tahun 2013, utang perseroan hanya mencapai Rp
263 miliar. Namun, jumlah utang ini meningkat hingga Rp 2,3 triliun pada tahun 2015. PT
Timah (Persero) Tbk diduga memberikan laporan keuangan fiktif pada semester I-2015 lalu.
Kegiatan laporan keuangan fiktif ini dilakukan untuk menutupi kinerja keuangan PT Timah
yang tidak mampu keluar dari kerugian yang dialami. Selain itu PT Bumi Resources milik
Bakrie juga diduga melakukan rekayasa laporan keuangan dengan melaporkan nilai laba
lebih rendah dari seharusnya selama periode 2003-2008 (Wijaya, 2010).
2
5. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap manajemen laba?
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan,
Leverage, dan Profitabilitas terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Pertambangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016.
4. Landasan Teori
1) Grand Theory
Teori Agensi (Agency Theory)
Teori keagenan menyatakan bahwa antara manajemen dan pemilik perusahaan
mempunyai kepentingan yang berbeda. (Jensen dan Meckling (1976)) menyatakan
bahwa hubungan agensi terjadi ketika satu orang atau lebih pemegang saham (principal)
mempekerjakan orang lain (agent) untuk memberikan jasa dan kemudian
mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada agent. Manajemen laba
muncul sebagai dampak dari teori keagenan (agency theory) yang terjadi akibat adanya
ketidakselarasan kepentingan antara pemegang saham (principal) dan manajemen
perusahaan (agent).
2) Second Theory
a. Manajemen Laba
b. Ukuran perusahaan
Ukuran perusahaan adalah suatu skala di mana dapat diklasifikasikan besar dan
kecilnya perusahaan dengan berbagai cara, antara lain: total aktiva, log size,
penjualan, dan kapitalisasi pasar. Suatu perusahaan yang lebih besar dimana
sahamnya tersebar sangat luas akan lebih berani mengeluarkan saham baru dalam
memenuhi kebutuhannya untuk membiayai pertumbuhan penjualannya dibandingkan
perusahaan yang lebih kecil. Sehingga semakin besar ukuran perusahaan,
kecenderungan untuk memakai dana eksternal juga semakin besar. Hal ini
dikarenakan perusahaan besar memiliki kebutuhan dana yang besar dan salah satu
3
alternatif pemenuhan dananya adalah dengan menggunakan dana eksternal yaitu
dengan menggunakan utang. Sehingga semakin besar ukuran perusahaan
kecenderungan untuk menggunakan utang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan
dananya daripada perusahaan kecil (Riyanto. 2010).
c. Umur Perusahaan
d. Leverage
e. Profitabilitas
5. Hipotesis
1. Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Leverage, dan Profitabilitas berpengaruh
signifikan secara simultan terhadap Manajemen Laba.
2. Ukuran Perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap Manajemen Laba.
4
3. Umur Perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap Manajemen Laba.
4. Leverage berpengaruh positif signifikan terhadap Manajemen Laba.
5. Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap Manajemen Laba.
6. Metode Penelitian
a. Jenis data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dengan melakukan
uji hipotesis.
b. Sumber data
Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan
dan laporan keuangan perusahaan manufaktur periode tahun 2015- 2017 yang
dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia.
Populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2014-2016.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan kriteria
diantaranya:
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif
dan regresi data panel.
5
7. Hasil dan Pembahasan Penelitian
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif menunjukkan bahwa variabel dependen yaitu
manajemen laba yang diukur menggunakan discretionary accruals memiliki nilai mean
sebesar -0,0449. Rata-rata tersebut lebih kecil dari standar deviasi sebesar 0,1355. Hal ini
menunjukkan bahwa data manajemen laba perusahaan tahun 2014-2016 bervariasi. Nilai
maksimum dan minimum masing-masing sebesar 0,2155 dan -0,3168.
Pada variabel ukuran perusahaan memiliki nilai mean sebesar 19,6668. Rata-rata
tersebut lebih besar dari standar deviasi sebesar 1,2465. Hal ini menunjukkan bahwa data
dari variabel ukuran perusahaan tahun 2014-2016 mengelompok. Nilai maksimum dan
minimum masing-masing sebesar 22,5985 dan 17,1974. Pada variabel umur perusahaan
memiliki nilai mean sebesar 26,12 tahun. Rata-rata tersebut lebih besar dari standar
deviasi sebesar 12,9357 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa data dari variabel umur
perusahaan tahun 2014-2016 mengelompok. Nilai maksimum dan minimum masing-
masing yaitu 48 tahun dan 5 tahun.Pada variabel leverage memiliki nilai mean sebesar
35,8779%. Rata-rata tersebut lebih besar dari standar deviasi sebesar 17,7310%. Hal ini
menunjukkan bahwa data dari variabel leverage tahun 2014-2016 mengelompok. Nilai
maksimum dan minimum masing-masing sebesar 77,17% dan 0,63%. Pada variabel
profitabilitas memiliki nilai mean sebesar 6,7523%. Rata-rata tersebut lebih besar dari
standar deviasi sebesar 6,5144%. Hal ini menunjukkan bahwa data dari variabel
profitabilitas tahun 2014-2016 mengelompok dan menunjukkan rata-rata industri. Nilai
maksimum dan minimum masing-masing sebesar 32% dan 0%.
Nilai prob(F-statistic) adalah sebesar 0.000000 atau lebih kecil dari 5%, maka
hipotesis nomor 1 (H1) diterima, yang artinya variabel independen dalam penelitian ini,
yaitu ukuran perusahaan, umur perusahaan, leverage, dan profitabilitas secara simultan
atau bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu manajemen
laba pada perusahaan sektor pertambangan tahun 2014-2016.
6
praktik manajemen laba. Khazan Faozi (2003) dalam Sari (2014) menyatakan bahwa
ukuran perusahaan bukan satu-satunya pertimbangan bagi investor untuk pertimbangan
dalam pengambilan keputusan investasi, karena masih terdapat faktor-faktor lain yang
lebih penting untuk dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan investasi
8. Simpulan
Secara simultan atau bersama-sama Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Leverage,
dan Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap Manajemen Laba perusahaan
pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2014-2016. Secara parsial, ukuran perusahaan
7
dan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap Manajemen Laba perusahaan
pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2014-2016. Sedangkan secara parsial, umur
perusahaan dan leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap Manajemen Laba
perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI tahun 2014-2016.
8
9