Anda di halaman 1dari 20

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI PERUSAHAAN

MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

YOHANNA ROSA ANGELINE

STIE Trisakti

yohanna.rosaangeline@gmail.com

Abstract: The aim of this study is to obtain empirical evidence about the effect of

corporate governance (audit committee, size of the commissioner’s board,

proportion of independent commissioner’s board), firm size, and financial ratio

(leverage, liquidity, activity, profitability) to firm value. Sample used in this study

are all manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange consistently

during the period from 2015 until 2017. Sample selection method used was

purposive sampling, in which 69 companies met the criteria, resulting 207 data

are taken as sample. Research data were analyzed by doing hypothesis test using

multiple regression method to determine the model of research. The results of this

study show that proportion of independent commissioner’s board, leverage, and

profitability affect firm value. Audit committee, size of the commissioner’s board,

firm size, liquidity, and activity have no effect to value of the firm.

Keywords: Firm Value, Corporate Governance, Firm Size, Financial Ratio

1
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris

apakah terdapat pengaruh corporate governance (komite audit, ukuran dewan

komisaris, proporsi dewan komisaris independen), ukuran perusahaan, dan rasio

keuangan (leverage, likuiditas, aktivitas, profitabilitas) terhadap nilai perusahaan.

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara konsisten selama periode 2015

sampai dengan 2017. Metode pemilihan sampel menggunakan purposive

sampling, dimana 69 perusahaan memenuhi kriteria sehingga diperoleh sebanyak

207 data sebagai sampel. Data penelitian ini dianalisis dengan melakukan uji

hipotesis menggunakan metode regresi berganda dalam menentukan model

penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

proporsi dewan komisaris independen, leverage, dan profitabilitas terhadap nilai

perusahaan. Sementara komite audit, ukuran dewan komisaris, ukuran perusahaan,

likuiditas, dan aktivitas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Kata kunci: Nilai Perusahaan, Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Rasio

Keuangan

PENDAHULUAN

Seiring dengan perkembangan zaman, munculnya banyak bidang usaha

baru membuat persaingan diantara perusahaan semakin ketat. Oleh karena itu,

setiap perusahaan harus memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas untuk

mempertahankan eksistensinya di dalam dunia bisnis. Pada umumnya perusahaan

memiliki dua tujuan, yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang.

2
Tujuan jangka pendek suatu perusahaan adalah memperoleh laba yang maksimal

dengan penggunaan sumber daya yang terbatas, sedangkan tujuan jangka panjang

dari perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan itu sendiri. Semakin

tinggi harga pasar saham, maka nilai perusahaan tersebut akan semakin

meningkat. Nilai perusahaan yang tinggi akan menunjukkan tingginya

kemakmuran para pemegang saham sehingga investor akan tertarik untuk

melakukan investasi (Irayanti dan Tumbel 2014, 1474).

Cara perusahaan untuk mendapatkan modal dari para investor adalah

dengan melakukan go public. Go public adalah suatu kegiatan dimana perusahaan

melakukan penawaran surat berharga kepada masyarakat umum untuk pertama

kalinya di Bursa Efek Indonesia (Harahap 2011, 131). Perusahaan go public

biasanya menyertakan informasi yang relevan, seperti laporan keuangan yang

memuat kondisi perusahaan secara keseluruhan. Informasi akuntansi tersebut

berguna bagi investor untuk menilai keadaan keuangan perusahaan guna

mengambil keputusan apakah investor akan menginvestasikan dananya pada

saham perusahaan tersebut (Timbuleng et al. 2015, 547).

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka peneliti

termotivasi untuk melakukan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris bahwa terdapat pengaruh

corporate governance (komite audit, ukuran dewan komisaris, proporsi dewan

komisaris independen), ukuran perusahaan, dan rasio keuangan (leverage,

likuiditas, aktivitas, profitabilitas) terhadap nilai perusahaan.

3
KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Teori Agensi (Agency Theory)

Teori keagenan (agency theory) menjelaskan bahwa hubungan agensi

merupakan suatu kontrak kerjasama, dimana principal melibatkan agent untuk

memberikan suatu jasa tertentu dan melakukan pengambilan keputusan atas nama

principal (Jensen dan Meckling 1976, 5). Berdasarkan teori tersebut, principal

merupakan pemegang saham selaku pemilik perusahaan, sedangkan agent adalah

manajer selaku pihak manajemen perusahaan yang menerima wewenang dari

principal untuk menjalankan kegiatan perusahaan secara langsung demi

memenuhi kepentingan principal. Namun, agent sebagai pihak yang berperan

aktif dalam kegiatan perusahaan pasti memiliki informasi yang lebih baik

dibandingkan principal. Hal tersebut akan menyebabkan terjadinya asimetri

informasi (information asymmetry) yang akan mendorong agent untuk melakukan

tindakan sesuai dengan kepentingannya (Lisa 2012, 44).

Teori Sinyal (Signalling Theory)

Teori sinyal merupakan teori yang menyatakan bahwa perusahaan harus

menggunakan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan untuk

memberikan sinyal kepada pihak eksternal, baik sinyal positif maupun negatif

(Narsa dan Pratiwi 2012, 261). Menurut Mayogi dan Fidiana (2016, 3), keputusan

pihak eksternal untuk melakukan investasi dipengaruhi oleh informasi yang

dikeluarkan perusahaan. Informasi tersebut digunakan oleh investor sebagai alat

analisis dalam mengambil keputusan investasi. Pada akhirnya, informasi dapat

4
menjadi sinyal positif maupun negatif ketika dipublikasikan sebagai suatu

pengumuman. Hasilnya bergantung pada reaksi pasar ketika menerima informasi

tersebut. Namun, biasanya pelaku pasar akan menganalisis dan

menginterpretasikan informasi sebelum menentukan apakah informasi tersebut

merupakan sinyal positif atau sinyal negatif (Jogiyanto 2013).

Komite Audit dan Nilai Perusahaan

Komite audit didefinisikan sebagai sekelompok orang yang bekerja secara

profesional dan independen (Effendi 2016, 48). Komite audit memiliki peranan

penting dalam pengendalian internal perusahaan untuk menjaga kredibilitas

laporan keuangan dan memberikan opini mengenai wajar atau tidaknya laporan

keuangan perusahaan (Siahaan 2013, 138). Menurut Komite Nasional Kebijakan

Governance (2006, 15), apabila komite audit menjalankan fungsi dan tugasnya

dengan baik, maka perusahaan akan memiliki keterbukaan termasuk dalam

laporan keuangannya. Hal ini akan mempengaruhi minat investor terhadap

perusahaan, sehingga akan meningkan nilai perusahaan.

Ha1: Terdapat pengaruh komite audit terhadap nilai perusahaan.

Ukuran Dewan Komisaris dan Nilai Perusahaan

Dewan komisaris merupakan anggota perusahaan yang bertugas untuk

mengawasi kebijakan dan kegiatan yang dilakukan oleh dewan direksi dan pihak

manajemen perusahaan, sehingga kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan

lancar untuk mencapai tujuan utama perusahaan yaitu meningkatkan nilai

5
perusahaan (Sakti dan Nugroho 2012). Namun, dewan komisaris juga memiliki

batasan kewenangan, dimana dewan komisaris tidak diperbolehkan untuk terlibat

dalam pengambilan keputusan operasional perusahaan.

Ha2: Terdapat pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap nilai perusahaan.

Proporsi Dewan Komisaris Independen dan Nilai Perusahaan

Komisaris independen atau yang dikenal dengan komisaris luar merupakan

dewan komisaris yang berasal dari luar perusahaan dan tidak memiliki hubungan

afiliasi dengan perusahaan dalam kondisi apapun. Dewan komisaris independen

memiliki tanggung jawab untuk melindungi kepentingan para pemegang saham

(Siahaan 2013, 139). Semakin tinggi jumlah dewan komisaris independen dalam

perusahaan, diharapkan tugas pegawasan dan pemberian nasihat kepada direksi

juga semakin efektif sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan.

Ha3: Terdapat pengaruh proporsi dewan komisaris independen terhadap nilai

perusahaan.

Ukuran Perusahaan dan Nilai Perusahaan

Ukuran perusahaan dapat ditentukan berdasarkan total aset yang dimiliki

oleh perusahaan (Rudangga dan Sudiarta 2016, 4398). Apabila total aset dari

suatu perusahaan bernilai besar, maka dapat dikatakan perusahaan tersebut telah

mencapai tahap kedewasaan. Pada umumnya, perusahaan yang berada dalam

tahap kedewasaan memiliki arus kas yang bernilai positif, prospek jangka panjang

yang baik, relatif lebih stabil, mampu menghasilkan laba bagi perusahaan, dan

6
memiliki pengendalian yang baik dalam kondisi pasar, sehingga dapat

menghadapi persaingan ekonomi yang terjadi (Siahaan 2013, 139). Besar kecilnya

ukuran perusahaan akan berdampak pada kepercayaan investor terhadap

perusahaan tersebut, sehingga akan mempengaruhi nilai perusahaan (Rudangga

dan Sudiarta 2016, 4398).

Ha4: Terdapat pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan.

Leverage dan Nilai Perusahaan

Leverage atau solvabilitas merupakan rasio keuangan yang berfungsi

untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajibannya ketika

perusahaan tersebut dibubarkan. Besar kecilnya rasio leverage tergantung dari

jumlah pinjaman yang dimiliki perusahaan (Stiyarini dan Santoso 2016, 4).

Proporsi utang yang tinggi dapat meningkatkan nilai perusahaan karena beban

pajak yang perlu ditanggung oleh perusahaan relatif kecil. Oleh karena itu,

leverage merupakan salah satu pertimbangan penting yang dapat mempengaruhi

nilai perusahaan.

Ha5: Terdapat pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan.

Likuiditas dan Nilai Perusahaan

Likuiditas merupakan rasio keuangan yang berfungsi untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo.

Kewajiban tersebut meliputi kewajiban kepada pihak dalam maupun pihak luar

perusahaan. Apabila perusahaan memiliki nilai likuiditas yang tinggi, maka

7
perusahaan cenderung memiliki dana internal yang besar untuk membiayai

investasinya (Putra dan Lestari 2016, 4050). Secara teori, tingkat likuiditas

memiliki pengaruh yang positif dengan nilai perusahaan (Sudiani dan Darmayanti

2016, 4551).

Ha6: Terdapat pengaruh likuiditas terhadap nilai perusahaan.

Aktivitas dan Nilai Perusahaan

Aktivitas merupakan rasio keuangan yang berfungsi untuk mengukur

tingkat efektivitas dan efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya

yang ada. Sumber daya yang dimaksud meliputi seluruh aset yang dimiliki oleh

perusahaan dalam menjalankan bisnisnya (Stiyarini dan Santoso 2016, 5).

Menurut Erawati (2015, 76), tingkat aktivitas berbanding lurus dengan nilai

perusahaan. semakin tinggi tingkat aktivitas, maka akan meningkatkan nilai

perusahaan yang ditunjukkan dengan besarnya aliran kas yang diterima oleh

perusahaan karena seluruh aset dapat dikelola secara efektif.

Ha7: Terdapat pengaruh aktivitas terhadap nilai perusahaan.

Profitabilitas dan Nilai Perusahaan

Profitabilitas merupakan rasio keuangan yang berfungsi untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau laba selama satu

periode tertentu (Rudangga dan Sudiarta 2016, 4406). Hasil pengukuran

profitabilitas dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, apakah

perusahaan telah bekerja secara efektif atau tidak (Stiyarini dan Santoso 2016, 6).

8
Secara teori, tingkat profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

(Erawati 2015, 77).

Ha8: Terdapat pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

METODE PENELITIAN

Pemilihan Sampel dan Pengumpulan Data

Tabel 1
Prosedur Pemilihan Sampel

No. Keterangan Jumlah Data


1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek 138 414
Indonesia secara konsisten selama periode 2015
sampai dengan 2017.
2. Perusahaan manufaktur yang tidak menerbitkan (3) (9)
laporan keuangan tahunan yang berakhir pada tanggal
31 Desember selama periode 2015 sampai dengan
2017.
3. Perusahaan manufaktur yang tidak menyajikan laporan (26) (78)
keuangan dengan menggunakan mata uang rupiah
(Rp).
4. Perusahaan manufaktur yang tidak melaporkan laba (40) (120)
bersih positif selama periode 2015 sampai dengan
2017.
Total perusahaan manufaktur yang digunakan sebagai
69 207
sampel penelitian
Sumber: Kriteria Penelitian

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Menurut Wijaya dan Sedana (2015, 4478) nilai perusahaan dapat diartikan

sebagai jumlah yang bersedia dibayar oleh investor ketika perusahaan tersebut

dijual, biasanya sering dikaitkan dengan harga saham. Semakin tinggi harga

saham suatu perusahaan, maka kemakmuran para pemegang saham juga tinggi.

9
Penelitian ini menggunakan Price to Book Value (PBV) untuk mengukur nilai

perusahaan (Siahaan 2013, 138).

ar et price per share


PBV
oo value per share

Book value per share diukur menggunakan rumus dari Brigham et al. (2014, 115)

sebagai berikut:

ommon stoc equity


oo value per share
umber of shares of common stoc outstanding

Komite audit merupakan sekelompok orang yang bekerja secara

profesional dan independen (Effendi 2016, 48). Komite audit bertanggung jawab

untuk menjaga kredibilitas laporan keuangan dan memberikan opini mengenai

wajar atau tidaknya laporan keuangan perusahaan (Siahaan 2013, 138). Variabel

komite audit diukur dengan menggunakan rumus dari Perdana dan Raharja (2014,

4) sebagai berikut:

nggota komite audit dalam perusahaan

Dewan komisaris merupakan anggota perusahaan yang bertanggung jawab

untuk mengawasi kebijakan dan kegiatan yang dilakukan oleh dewan direksi dan

pihak manajemen, sehingga kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan lancar

(Sakti dan Nugroho 2012). Variabel ukuran dewan komisaris diukur

menggunakan rumus dari Firdausya et al. (2013, 413) sebagai berikut:

U nggota dewan komisaris dalam perusahaan

Komisaris independen merupakan dewan komisaris yang berasal dari luar

perusahaan dan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan perusahaan dalam

kondisi apapun. Tanggung jawab dewan komisaris independen adalah melindungi

10
kepentingan para pemegang saham (Siahaan 2013, 139). Variabel proporsi dewan

komisaris independen diukur menggunakan rumus dari Perdana dan Raharja

(2014, 5) sebagai berikut:

nggota dewan komisaris independen


I
nggota dewan komisaris

Ukuran perusahaan merupakan salah satu indikator untuk menilai apakah

perusahaan tersebut berskala besar atau kecil, dimana ukuran perusahaan dapat

ditentukan berdasarkan total aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan (Rudangga

dan Sudiarta 2016, 4398). Variabel ukuran perusahaan diukur menggunakan

rumus dari Siahaan (2013, 139) sebagai berikut:

UP og Total set

Leverage merupakan rasio keuangan yang berfungsi untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam membayar kewajibannya ketika perusahaan

tersebut dibubarkan (Stiyarini dan Santoso 2016, 4). Pada penelitian ini, leverage

diukur menggunakan proksi Debt to Asset Ratio (Siahaan 2013, 139).

Total utang
Total aset

Likuiditas merupakan rasio keuangan yang berfungsi untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo

(Putra dan Lestari 2016, 4050). Pada penelitian ini, likuiditas diukur

menggunakan proksi Current Ratio (Gitman dan Zutter 2015, 119).

set lan ar
Utang lan ar

Aktivitas merupakan rasio keuangan yang berfungsi untuk mengukur

tingkat efektivitas dan efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya

11
yang ada (Stiyarini dan Santoso 2016, 5). Pada penelitian ini, aktivitas diukur

menggunakan proksi Inventory Turnover (Winarto 2015, 328).

Harga pokok penjualan


ITO
Persediaan rata rata

Profitabilitas merupakan rasio keuangan yang berfungsi untuk mengukur

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau laba selama satu

periode tertentu (Rudangga dan Sudiarta 2016, 4406). Pada penelitian ini,

profitabilitas diukur menggunakan proksi Return on Asset (Stiyarini dan Santoso

2016, 7).

a a ersih
O
Total aset

HASIL PENELITIAN

Statistik Deskriptif

Tabel 2
Statistik Deskriptif

Variabel N Minimum Maksimum Mean Std. Deviation


FV 207 0,0701 82,4444 3,464998 8,7837470
KA 207 1 5 3,10 0,369
UDK 207 2 12 4,22 1,890
DKI 207 0,2000 0,8000 0,412592 0,1024954
UP 207 11,1264 14,4708 12,374741 0,6794897
DAR 207 0,0707 0,8197 0,387599 0,1750338
CR 207 0,5842 15,1646 2,740468 2,1851901
ITO 207 1,1195 25,9983 4,890466 3,3434189
ROA 207 0,0002 0,5267 0,083529 0,0804632
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 23

12
Uji t
Tabel 3
Hasil Uji t

Variabel B Sig. Keterangan


(Constant) -18,748 0,052 -
KA -0,512 0,642 Ha1 tidak diterima
UDK 0,062 0,824 Ha2 tidak diterima
DKI 20,987 0,000 Ha3 diterima
UP 0,307 0,701 Ha4 tidak diterima
DAR 11,129 0,001 Ha5 diterima
CR -0,032 0,906 Ha6 tidak diterima
ITO 0,217 0,080 Ha7 tidak diterima
ROA 69,373 0,000 Ha8 diterima
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 23

Tabel 3 menunjukkan bahwa komite audit memiliki nilai Sig. sebesar

0,642 dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa

tidak terdapat pengaruh komite audit terhadap nilai perusahaan, maka Ha1 tidak

diterima. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Siahaan (2013, 141), Debby et al. (2014, 85), dan Mukhtaruddin et al. (2014, 8).

Tabel 3 menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris memiliki nilai Sig.

sebesar 0,824 dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan

bahwa tidak terdapat pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap nilai perusahaan,

maka Ha2 tidak diterima. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Wardoyo dan Veronica (2013, 143) serta Mukhtaruddin et al.

(2014, 6).

Tabel 3 menunjukkan bahwa proporsi dewan komisaris independen

memiliki nilai Sig. sebesar 0,000 dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05

sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh proporsi dewan komisaris

independen terhadap nilai perusahaan, maka Ha3 diterima. Proporsi dewan

13
komisaris independen memiliki nilai beta sebesar 20,987 artinya proporsi dewan

komisaris independen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hasil

penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Muryati dan

Suardikha (2014, 423) serta Onasis dan Robin (2016, 12).

Tabel 3 menunjukkan bahwa ukuran perusahaan memiliki nilai Sig.

sebesar 0,701 dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan

bahwa tidak terdapat pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan,

maka Ha4 tidak diterima. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Winarto (2015, 346), Farooq (2016, 76), dan Rupilu (2011, 118).

Tabel 3 menunjukkan bahwa leverage memiliki nilai Sig. sebesar 0,001

dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa

terdapat pengaruh leverage terhadap nilai perusahaan, maka Ha5 diterima.

Leverage memiliki nilai beta sebesar 11,129 artinya leverage berpengaruh positif

terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang

dilakukan oleh Onasis dan Robin (2016, 14), Gill dan Obradovich (2012, 8), serta

Rudangga dan Sudiarta (2016, 4415).

Tabel 3 menunjukkan bahwa likuiditas memiliki nilai Sig. sebesar 0,906

dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa tidak

terdapat pengaruh likuiditas terhadap nilai perusahaan, maka Ha6 tidak diterima.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Stiyarini dan

Santoso (2016, 17), Timbuleng et al. (2015, 555), serta Erawati (2015, 83).

Tabel 3 menunjukkan bahwa aktivitas memiliki nilai Sig. sebesar 0,080

dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa tidak

14
terdapat pengaruh aktivitas terhadap nilai perusahaan, maka Ha7 tidak diterima.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Winarto

(2015, 346), Stiyarini dan Santoso (2016, 17), serta Sianturi (2015, 293).

Tabel 3 menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki nilai Sig. sebesar

0,000 dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa

terdapat pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan, maka Ha8 diterima.

Profitabilitas memiliki nilai beta sebesar 69,373 artinya profitabilitas berpengaruh

positif terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian

yang dilakukan oleh Winarto (2015, 346), Stiyarini dan Santoso (2016, 17), serta

Rinnaya et al. (2016).

PENUTUP

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh proporsi

dewan komisaris independen, leverage, dan profitabilitas terhadap nilai

perusahaan. Komite audit, ukuran dewan komisaris, ukuran perusahaan, likuiditas,

dan aktivitas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini memiliki

beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan, seperti: data dalam penelitian

tidak berdistribusi normal, hasil penelitian ini masih mengalami masalah uji

asumsi klasik yaitu heteroskedastisitas, periode penelitian yang digunakan hanya

tiga tahun, dan hanya menggunakan delapan variabel independen.

Adapun rekomendasi yang dapat disarankan adalah sebagai berikut:

diharapkan penelitian selanjutnya dapat menambah data untuk mengatasi data

yang tidak berdistribusi normal. Selain itu, penelitian selanjutnya diharapkan

15
dapat melakukan transformasi data variabel, baik variabel bebas, variabel terikat,

ataupun keduanya, sehingga asumsi homoskedastisitas dapat terpenuhi. Penelitian

selanjutnya juga diharapkan dapat menambah periode penelitian agar hasil

penelitian lebih mencerminkan kondisi jangka panjang, serta penelitian

selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel independen lain yang diduga

memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan, seperti: Corporate Social

Responsibility (CSR), kepemilikan institusional, dan kebijakan dividend.

REFERENCES

Afriyadi, Achmad Dwi. 2017. Tersandung Kasus, Saham Tiga Pilar Sejahtera
Food Terjun Bebas. Liputan 6, 21 Juli
(http://bisnis.liputan6.com/read/3030569/tersandung-kasus-saham-tiga-
pilar-sejahtera-food-terjun-bebas, 15 Februari 2018).
Andayani, Niluh Sri, IG.B. Wiksuana, dan I.B. Panji Sedana. 2017. Kinerja
Keuangan Sebelum dan Sesudah IPO dan Pengaruhnya terhadap Nilai
Perusahaan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. E-Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana, Vol. 6, No. 3: 881-908.
Anderson, David R., Dennis J. Sweeney, Thomas A. Williams, Jeffrey D. Camm,
dan James J. Cochran. 2014. Statistics for Business and Economics 12e
Revised. USA: Cengange Learning.
Aryanti, Novi, Kania Nurcholisah, dan Diamonalisa Sofiyanty. 2015. Pengaruh
Mekanisme Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan dan
Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Jasa yang Menjadi
Peserta Corporate Governance Perseption Index Tahun 2011-2013).
Prosiding Akuntansi, Vol. 1, No. 2: 323-329.
Bernandhi, Riza dan Abdul Muid. 2014. Pengaruh Kepemilikan Manajerial,
Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, Leverage, dan Ukuran
Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan. Diponegoro Journal of
Accounting, Vol. 3, No. 1: 1-14.
Borolla, Johanis Darwin. 2011. Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap
Nilai Perusahaan. P3M STIE Bank BPD Jateng, Vol. 7, No. 1: 11-24.
Brigham, Eugene F., Joel F. Houston, Hsu Jun Ming, Kong Yoon Kee, dan A.N.
Bany Ariffin. 2014. Essentials of Financial Management 3rd Edition.
Singapura: Cengange Learning.
Debby, Julia Farah, Mukhtaruddin, Emylia Yuniarti, Dewa Saputra, dan
ukosim. 2014. Good orporate Governan e, ompany’s hara teristi s

16
and Firm’s Value: Empiri al Study of isted Banking on Indonesian Sto k
Exchange. GSTF Journal on Business Review (GBR), Vol. 3, No. 4: 81-88.
Effendi, Muh. Arief. 2016. The Power of Good Corporate Governance: Teori dan
Implementasi. Jakarta: Salemba Empat.
Erawati, Diana. 2015. Pengaruh Likuiditas, Manajemen Aset, Manajemen
Liabilitas, dan Profitabilitas terhadap Harga Saham Pasar/Buku pada
Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Periode Tahun
2008-2012. E-Jurnal Ilmu Manajemen MAGISTRA, Vol. 1, No. 1: 71-87.
Farooq, Muhammad Azhar dan Ahsan Masood. 2016. Impact of Financial
Leverage on Value of Firms: Evidence from Cement Sector of Pakistan.
Research Journal of Finance and Accounting, Vol. 7, No. 9: 73-77.
Firdausya, Zanera Saroh, Fifi Swandari, dan Widyar Effendi. 2013. Pengaruh
Mekanisme Good Corporate Governance (GCG) pada Nilai Perusahaan
(Studi pada Perusahaan yang Masuk Indeks LQ45 di Bursa Efek
Indonesia). Jurnal Wawasan Manajemen, Vol. 1, No. 3: 407-423.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
23 Edisi Kedelapan. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gill, Amarjit dan John D. Obradovich. 2012. The Impact of Corporate
Governance and Financial Leverage on the Value of American Firms.
International Research Journal of Finance and Economics, Vol. 9, No. 1:
1-14.
Gitman, Lawrence J. dan Chad J. Zutter. 2015. Principles of Managerial Finance
14th Edition. England: Pearson.
Hair, Joseph F., William C. Black, Barry J. Babin, dan Rolph E. Anderson. 2014.
Multivariate Data Analysis 7th Edition. New Jersey: Pearson.
Harahap, Agus Salim. 2011. Proses Initial Public Offering (IPO) di Pasar Modal
Indonesia. Forum Ilmiah, Vol. 8, No. 2: 131-138.
Herawaty, Vinola. 2008. Peran Praktek Corporate Governance Sebagai
Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management terhadap Nilai
Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 10, No. 2: 97-108.
Irayanti, Desi dan Altje L. Tumbel. 2014. Analisis Kinerja Keuangan
Pengaruhnya terhadap Nilai Perusahaan pada Industri Makanan dan
Minuman di BEI. Jurnal EMBA, Vol. 2, No. 3: 1473-1482.
Jefri, Riny dan Mediaty. 2014. Pendeteksian Kecurangan (Fraud) Laporan
Keuangan. Jurnal Akuntansi, Vol. 1, No. 2: 56-64.
Jensen, Michael C., William H. Meckling. 1976. Theory of the Firm: Managerial
Behaviour, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial
Economics, Vol. 3, No. 4: 305-360.
Jogiyanto, Hartono. 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi Ketujuh.
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta. 2004. Peraturan Nomor I-A tentang
Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang
Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat. Nomor: Kep-305/BEJ/07-2004.
Komite Nasional Kebijakan Governance. 2006. Pedoman Umum Good Corporate
Governance Indonesia. Jakarta: Komite Nasional Kebijakan Governance.

17
Lisa, Oyong. 2012. Asimetri Informasi dan Manajemen Laba: Suatu Tinjauan
dalam Hubungan Keagenan. Jurnal WIGA, Vol. 2, No. 1: 42-49.
Mayogi, Dien Gusti dan Fidiana. 2016. Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan
Dividen dan Kebijakan Utang terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu dan
Riset Akuntansi, Vol. 5, No. 1: 1-18.
Mukhtaruddin, Relasari, dan Messa Felmania. 2014. Good Corporate Governance
Mechanism, Corporate Social Responsibility Disclosure on Firm Value:
Empirical Study on Listed Company in Indonesia Stock Exchange.
International Journal of Finance and Accounting Studies, Vol. 2, No. 1: 1-
10.
Muryati, Ni Nyoman Tri Sariri dan I Made Sadha Suardikha. 2014. Pengaruh
Corporate Governance pada Nilai Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana, Vol. 9, No. 2: 411-429.
Narsa, I Made dan Fitri Fenti Pratiwi. 2014. Internet Financial Reporting,
Pengungkapan Informasi Website, Luas Lingkup Pelaporan Internet, dan
Nilai Perusahaan. Jurnal Ekonomi dan Keuangan, Vol. 18, No. 2: 259-
273.
Ningtyas, Kilat Liliani, Suhadak, dan Nila Firdausi Nuzula. 2014. Pengaruh Good
Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Perusahaan
yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2010-2013). Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 17, No. 1: 1-9.
Novianto, Andi dan Iramani. 2015. Pengaruh Keputusan Keuangan, Struktur
Kepemilikan, dan Tingkat Suku Bunga terhadap Nilai Perusahaan
Property dan Real Estate yang Go Public. Journal of Business and
Banking, Vol. 5, No. 1: 65-82.
Onasis, Kristie dan Robin. 2016. Pengaruh Tata Kelola Perusahaan terhadap Nilai
Perusahaan pada Perusahaan Sektor Keuangan yang Terdaftar di BEI.
Bina Ekonomi, Vol. 20, No.1: 1-22.
Perdana, Ramadhan Sukma dan Raharja. 2014. Analisis Pengaruh Corporate
Governance terhadap Nilai Perusahaan. Diponegoro Journal of
Accounting, Vol. 3, No. 3: 1-13.
Prastuti, Ni Ketut Karlina dan I Gusti Ayu Nyoman Budiasih. 2015. Pengaruh
Good Corporate Governance pada Nilai Perusahaan dengan Moderasi
Corporate Social Responsibility. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana, Vol. 13, No. 1: 114-129.
Puspitasari, Filia dan Endang Ernawati. 2010. Pengaruh Mekanisme Corporate
Governance terhadap Kinerja Keuangan Badan Usaha. Jurnal Manajemen
Teori dan Terapan, Vol. 3, No. 2: 189-215.
Putra, A.A. Ngurah Dharma Adi dan Putu Vivi Lestari. 2016. Pengaruh Kebijakan
Dividen, Likuiditas, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai
Perusahaan. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 7: 4044-4070.
Rasyid, Abdul. 2015. Effects of Ownership Structure, Capital Structure,
Profita ility and ompany’s Growth towards Firm Value. International
Journal of Business and Management Invention, Vol. 4, No. 4: 25-31.

18
Rehman, Obaid Ur. 2016. Impact of Capital Structure and Dividend Policy on
Firm Value. Journal of Poverty, Investment and Development, Vol. 21, 40-
57.
Rinnaya, Ista Yansi, Rita Andini, dan Abrar Oemar. 2016. Pengaruh Profitabilitas,
Rasio Aktivitas, Keputusan Pendanaan, Keputusan Investasi terhadap
Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI Tahun 2010-2014). Journal Of Accounting, Vol. 2, No. 2.
Rizqia, Dwita Ayu, Siti Aisjah, dan Sumiati. 2013. Effect of Managerial
Ownership, Financial Leverage, Profitability, Firm Size, and Investment
Opportunity on Dividend Policy and Firm Value. Research Journal of
Finance and Accounting, Vol. 4, No. 11: 120-130.
Rompas, Gisela Prisilia. 2013. Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas terhadap
Nilai Perusahaan BUMN yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
EMBA, Vol. 1, No. 3: 252-262.
Rudangga, I Gusti Ngurah Gede dan Gede Merta Sudiarta. 2016. Pengaruh
Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Profitabilitas terhadap Nilai
Perusahaan. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 7: 4394-4422.
Rupilu, Wilsna. 2011. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap
Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi, Manajemen Bisnis
dan Sektor Publik (JAMBSP), Vol. 8, No. 1: 101-127.
Sakti, Kaharudinsyah Leon dan Penta Nugroho. 2012. Pengaruh Good Corporate
Governance terhadap Hubungan antara Kinerja Keuangan dengan Nilai
Perusahaan. Jurnal Manajemen, Akuntansi dan Ekonomi Pembangunan,
Vol. 10, No. 2.
Santoso, Singgih. 2012. Aplikasi SPSS pada Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.
Sekaran, Uma dan Roger Bougie. 2016. Research Methods for Business 7th
Edition. United Kingdom: John Wiley & Son Ltd.
Siahaan, Fadjar O.P.. 2013. The Effect of Good Corporate Governance
Mechanism, Leverage, and Firm Size on Firm Value. GSTF International
Journal on Business Review (GBR), Vol. 2, No. 4: 137-142.
Siallagan, Hamonangan dan Mas’ud Ma hfoedz. 2006. Mekanisme orporate
Governance, Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional
Akuntansi 9 Padang.
Sianturi, M. Wanti Ernita. 2015. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Nilai
Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi di BEI. E-
Journal Ilmu Administrasi Bisnis. Vol. 3, No. 2: 282-296.
Stiyarini dan Bambang Hadi Santoso. 2016. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap
Nilai Perusahaan pada Perusahaan Jasa Telekomunikasi. Jurnal Ilmu dan
Riset Manajemen, Vol. 5, No. 2: 1-21.
Sudiani, Ni Kadek Ayu dan Ni Putu Ayu Darmayanti. 2016. Pengaruh
Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan, dan Investment Opportunity Set
terhadap Nilai Perusahaan. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 7:
4545-4547.

19
Suroto. 2015. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan
Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada
Perusahaan LQ-45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
Februari 2010-Januari 2015). Jurnal Ilmiah UNTAG Semarang, Vol. 4,
No. 3: 100-117.
Timbuleng, Ferlen, Sientje C. Nangoy, dan Ivonne S. Saerang. 2015. Pengaruh
Faktor Likuiditas, Leverage, NPM, dan ROI terhadap Nilai Perusahaan
(Studi pada Perusahaan Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2010-2013. Jurnal EMBA, Vol. 3, No. 2: 546-557.
Wardoyo dan Theodora Martina Veronica. 2013. Pengaruh Good Corporate
Governance, Corporate Social Responsibility, dan Kinerja Keuangan
terhadap Nilai perusahaan. Jurnal Dinamika Manajemen, Vol. 4, No. 2:
132-149.
Wijaya, Bayu Irfandi dan I.B. Panji Sedana. 2015. Pengaruh Profitabilitas
terhadap Nilai Perusahaan (Kebijakan Dividen dan Kesempatan Investasi
sebagai Variabel Mediasi. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 4, No. 12:
4477-4500.
Winarto, Jacinta. 2015. The Determinants of Manufacturer Firm Value in
Indonesia Stock Exchange. International Journal of Information, Business
and Management, Vol. 7, No. 4: 323-349.
Yunitasari, Dewi dan Maswar Patuh Priyadi. 2014. Pengaruh Keputusan Investasi,
Pendanaan, Kebijakan Dividen, dan Tingkat Suku Bunga terhadap Nilai
Perusahaan. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, Vol. 3, No. 4: 1-15.
Zarkasyi, Moh. Wahyudin. 2008. Good Corporate Governance pada Badan
Usaha Manufaktur, Perbankan, dan Jasa Keuangan Lainnya. Bandung:
Alfabeta.

20

Anda mungkin juga menyukai