Email: ikamegi21@gmail.com
UNIVERSITAS JAMBI
ABSTRAK
ABSTRACT
Maximizing firm value to increase the prosperity of shareholders and improving performance
is the company's main goal. This study aims to determine the effect of profitability and
independent commissioners on firm value both simultaneously and partially. The company in
this study is a banking company listed on the Indonesia Stock Exchange for the period of
2016 to 2018. The sample in this study was selected by the saturated sample method so that
as many as 36 companies were obtained as research objects. The analytical method used is
multiple linear regression analysis method. The research results obtained profitability and
independent commissioners affect the firm value simultaneously. Partially profitability
affects the firm value, but the independent board of commissioners does not affect the firm
value.
Keywords : firm value, independent commissioners, profitabilitas.
E-Jurnal Akuntansi Universitas Jambi (2020)|
I. Pendahuluan
Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan
sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui
suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan
sampai dengan saat ini. Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan
yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham, semakin tinggi
harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaannya. Nilai perusahaan merupakan
gambaran dari kesejahteraan pemilik dan pemegang sahamnya. Semakin tinggi nilai
perusahaan maka menggambarkan semakin sejahtera pula pemiliknya. Untuk itu nilai
perusahaaan di mata investor dan kreditur sangat penting untuk diketahui. Nilai
perusahaan akan memberikan sinyal positif dimata investor untuk menanamkan modal
pada sebuah perusahaan, sedangkan bagi pihak kreditur nilai perusahaan mencerminkan
kemampuan perusahaan untuk membayar utangnya sehingga pihak kreditur tidak merasa
khawatir dalam memberikan pinjaman kepada perusahaan tersebut. Selain itu nilai
perusahaan juga penting ketika perusahaan akan go public.
Saham BMRI (Bank Mandiri Tbk) ditutup memerah. Saat bursa menutup hari
berdagangan lonceng penutupan bursa berdentang, BMRI persis di harga penutupan Rp
7.425 per saham. Dibandingkan dengan penutupan Jumat (2/8), harga saham BMRI turun
3,26% dari Rp 7.675 per saham. Saham BMRI dibuka di bawah harga penutupan sehari
sebelumnya, tepatnya pada harga Rp 7.600 per saham. Mencatatkan harga tertinggi Rp
7.650 dan harga terendah Rp 7.325, saham BMRI ditutup merosot Rp 250 per saham
dalam sehari.
Pada saat penutupan, harga bid Rp 7.400 per saham. Di lain sisi, harga offer
terendah di Rp 7.425 per saham. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total nilai transaksi
saham BMRI mencapai Rp 486,70 miliar, sedangkan volume saham yang ditransaksikan
mencapai 64,93 juta saham. Dengan earning per share (EPS) alias laba bersih per saham
Rp 580, maka price to earning ratio (PER) bank BUMN ini 12,8 kali. Adapun price to
book value-nya (PBV) 1,83 kali.
Nilai perusahaan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah
profitabilitas. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Dengan demikian
bagi investor jangka panjang akan sangat berkepentingan dengan analisa profitabilitas
(Sartono,2001:122) dalam Safrida (2010). Profit yang tinggi akan memberikan indikasi
prospek perusahaan yang baik sehingga dapat memicu investor untuk ikut meningkatkan
E-Jurnal Akuntansi Universitas Jambi (2020)|
perusahaan. Semakin besar ukuran komisaris independen, semakin efektif pula proses
monitor serta pelaporan keuangan.
2.4 Hipotesis Penelitian
H1 : Profitabilitas dan dewan komisaris independen berpengaruh secara simultan
terhadap nilai perusahaan.
H2 : Profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahan.
H3 : Dewan komisaris independen berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder.Penelitian ini menggunakan data
sekunder berupa laporan keuangan perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia untuk periode tahun 2016-2018. Data yang digunakan dalam penelitian ini
berasal dari situs resmi https://www.idx.co.id/ dan Yahoo Finance.
oleh Lindenberg & Ross (1981) dalam Putra (2016). Rumus tersebut adalah sebagai
berikut :
EMV +D
Tobins’ Q =
Total Aset
Keterangan:
Q : Nilai Perusahaan
EMV : Nilai pasar ekuitas ( Equity Market Value ) Diperoleh dari hasil
perkalian harga saham penutupan (closing price) akhir tahun dengan
jumlah saham yang beredar pada akhir tahun.
Total Aset : Total aktiva (Asset Value) diperoleh dari total aset perusahaan.
D : Nilai buku dari total hutang
Tabel 3.2
Tabel Operasional Variabel
Variabel Definisi Pengukuran Skala
Menurut Gultom, dkk (2013) Nilai
perusahaan (Company Value) EMV + D
merupakan sebuah nilai yang
dapat digunakan untuk mengukur Total Aset
Nilai seberapa besar "Tingkat
Perusahaan Kepentingan" sebuah perusahaan Tobin’s = Rasio
(Y) dilihat dari sudut pandang
beberapa pihak seperti para
investor yang mengaitkan nilai
sebuah perusahaan dari harga
sahamnya.
Profitabilitas dapat dikatakan
sebagai kemampuan perusahaan Laba SetelahPajak
Profitabilitas dalam menghasilkan laba bersih ROE =
Total Ekuitas Rasio
(X1) dari aktivitas yang dilakukan pada
periode akuntansi (Brigham and
Houston, 2010).
Bank Indonesia (2006)
menyatakan Komisaris DK Luar
X 100%
Independen adalah anggota dewan
Komisaris yang tidak memiliki UDK
hubungan keuangan,
Dewan
kepengurusan, kepemilikan saham
Komisaris
dan/atau hubungan keluarga PDKI =
Independen Rasio
dengan anggota dewan Komisaris
(X2)
lainnya, Direksi dan/atau
pemegang saham pengendali atau
hubungan lain yang dapat
mempengaruhi kemampuannya
untuk bertindak independen.
Tabel 4.1
Descriptive Statistics
outlier berasal dari populasi yang kita ambil sebagai sampel, tetapi distribusi dari variabel
dalam populasi tersebut memiliki nilai ekstrim dan tidak berdistribusi normal (Ghozali,
2018:40). Oleh karena itu perlu dilakukan perlakuan tertentu agar dapat berdistribusi
dengan normal. Penelitian ini mengobati pelanggaran normalitas data dengan
menghilangkan data yang memiliki nilai ekstrim dengan cara membentuk
threshold sebagai acuan data normal (mean - 2 kali standar deviasi dan mean + 2
dikali standar deviasi). Hasil uji Kolmogorov-Smirnov (Uji K-S) dapat dilihat pada tabel
4.2 berikut :
Tabel 4.2
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 68
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .08173080
Most Extreme Differences Absolute .084
Positive .084
Negative -.065
Test Statistic .084
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Berdasarkan tabel 4.3 hasil uji one sample Kolmogrov-Smirnov Test menunjukkan
bahwa nilai probabilitas value atau asymp sig bernilai 0,200 hal ini berarti data residual
berdistribusi normal yang menunjukkan nilai signifikansi diatas 0,05 atau nilai
signifikansi sebesar 0,200 > 0,05. Berikut hasil uji normalitas menggunakan grafik plot
setelah dilakukan transform data diperoleh sebagaimana pada gambar 4.1 :
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas (Uji Grafik Normal plot)
E-Jurnal Akuntansi Universitas Jambi (2020)|
Berdasarkan gambar 4.1 diatas, hasil dari uji grafik normal plot menunjukkan bahwa
data menyebar sesuai garis diagonal dan mngikuti arah garis diagonal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
Uji normalitas dengan grafik dapat menyelesaikan menyesatkan kalau tidak hati-hati
secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik malah sebaliknya. Oleh sebab itu
dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik (Ghozali, 2018). Dalam
penelitian ini menggunakan uji One Sample Kolmogrov-Smirnov test. Uji K-S dilakukan
dengan melihat nilai probabilitas signifikansi, dengan tingkat signifikan sebesar 0,05
(Ghozali, 2018).
Berdasarkan tabel 4.2 hasil uji one sample Kolmogrov-Smirnov Test menunjukkan
bahwa nilai probabilitas value atau asymp sig bernilai 0,200 hal ini berarti data residual
berdistribusi normal yang menunjukkan nilai signifikansi diatas 0,05 atau nilai
signifikansi sebesar 0,200 > 0,05.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi
ditemukan korelasi antara variabel bebas (independen). Multikolinieritas tidak terjadi
apabila nilai tolerance < 1 atau sama dengan nilai VIF < 10. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Ghozali, 2018). Berikut
adalah hasil uji multikolinieritas sampel data penelitian :
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolinieritas
Collinearity Statistics
Keterangan
Model Tolerance VIF
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa hasil pengujian multikolinieritas pada
pengujian terhadap 68 sampel menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antar
variabel independen dalam penelitian ini. hal ini dilihat dari nilai VIF (Variance
Inflation Factor) semua variabel berada dikisaran 1 hingga 10 yaitu variabel
profitabilitas (ROE) sebesar 1,024 dan ukuran dewan komisaris independen (PDKI)
sebesar 1,024. Selain itu, ditunjukkan dengan nilai tolerance setiap variabel yang
E-Jurnal Akuntansi Universitas Jambi (2020)|
dihasilkan <1 yaitu variabel profitabilitas (ROE) sebesar 0,976 dan dewan komisaris
independen sebesar 0,976.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain
(Ghozali, 2018). Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas
yaitu menggunakan Grafik Plot dan Uji Glejser. Berikut adalah hasil uji
heteroskedastisitas menggunakan grafik plot dapat dilihat pada gambar 4.2 :
Gambar 4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Grafik Plot)
Berdasarkan gambar 4.2 diatas, hasil uji grafik plot (scatterplot) terlihat bahwa titik-
titik menyebar serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
Analisis grafik plot memiliki kelemahan yang cukup signifikan oleh karena itu jumlah
pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Semakin sedikit jumlah pengamatan semakin
sulit menginterpretasikan hasil grafik plot. Oleh sebab itu, diperlukan uji statistik yang
lebih menjamin keakuratan hasil (Ghozali, 2018). Dalam penelitian ini menggunakan uji
glejser. Uji glejser dilakukan dengan cara mengregresikan nilai absolute residual
terhadap variabel independen, dilakukan dengan melihat nilai probabilitas signifikansi
sebesar 0,05. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi
heterokedastisitas (Ghozali, 2018).
Tabel 4.4
Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Glejser)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Dewan Komisaris
-.043 .059 -.091 -.733 .466
Independen
a. Dependent Variable: abs_residual
Berdasarkan tabel 4.5 hasil uji glejser menunjukkan nilai signifikansi profitabilitas
(ROE) sebesar 0,173 dan dewan komisaris independen (PDKI) sebesar 0,466. Hasil
pengujian heteroskedastisitas pada pengujian terhadap 68 sampel amatan menunjukkan
hasil bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Hal ini menunjukkan
dengan nilai signifikansi yang diperoleh pada setiap variabel independen > 0,05.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada
periode t-1 (Ghozali, 2018). Berikut merupakan hasil pengujian autokorelasi. Uji
autokorelasi untuk penelitian ini menggunakan Durbib Watson test, dimana dikatakan
tidak tejadi autokorelasi jika nilai durbin watson besar dari -2 dan lebih kecil dari +2 (-
2<DW<+2). Dari hasil pengolahan diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.5
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Berdasarkan tabel 4.6 diatas, dapat diketahui persamaan regresi linier berganda yang
dapat dirumuskan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tobins’Q = 0,954 + 0,438 ROE + 0,031 PDKI + ε
Total .485 67
Berdasarkan tabel 4.7, hasil uji F diatas menunjukkan bahwa niai F hitung > Ftabel
dimana 2,741 > 2,740 (df1 = 3-1 = 2, df2 = 68-3 = 65) dan nilai signifikansi yang
diperoleh sebesar 0,072 yang berarti nilai signifikansi tersebut lebih besar dari nilai
signifikansi yang digunakan yaitu sebesar 0,05 atau 0,072 > 0,05, ini berarti bahwa
penelitian ini dapat menjelaskan hubungan antara variabel independen yaitu profitabilitas
dan dewan komisaris independen dengan variabel dependen yaitu nilai perusahaan yang
diproksikan dengan Tobins’Q, maka H0 ditolak. Oleh karena itu penelitian ini
E-Jurnal Akuntansi Universitas Jambi (2020)|
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Dewan Komisaris
.031 .100 .037 .306 .761
Independen
a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa hasil uji statistik t antara variabel
independen dengan dependen sebagai berikut :
Pada tabel 4.10 nilai t-hitung variabel profitabilitas (ROE) terhadap nilai perusahaan
(Tobins’Q) sebesar 2,341 lebih besar dari t-tabel 1,997 (df = 68-3 = 65 ; α = 5%) dan
nilai signifikansi 0,022 < 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel profitabilitas
(ROE) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (Tobins’Q) (H2 diterima).
Nilai t-hitung variabel dewan komisaris independen (PDKI) terhadap nilai perusahaan
(Tobins’Q) sebesar 0,306 lebih kecil dari t-tabel 1,997 (df = 68-3 = 65 ; α = 5%) dan
nilai signifikansi 0,761 > 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel dewan komisaris
independen (PDKI) tidak ada pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (Tobins’Q)
(H3 ditolak).
c. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara
nol dan satu. Nilai R2 yang kecil menunjukkan berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk menjelaskan variasi variabel dependen (Ghozali,
2018). Berikut disajikan tabel hasil Uji Koefisien Determinasi R2 yaitu sebagai berikut :
E-Jurnal Akuntansi Universitas Jambi (2020)|
Tabel 4.9
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Adjusted R
Model R R Square Square Std. Error of the Estimate
1 .279a .078 .049 .08298
a. Predictors: (Constant), Dewan Komisaris Independen, Profitabilitas (ROE)
b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
Berdasarkan tabel 4.9, dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,49
yang mengandung arti bahwa 49% besarnya nilai perusahaan bisa dijelaskan oleh
variabel profitabilitas dan dewan komisaris independen sedangkan sisanya 51% (100% -
49%) lainnya dijelaskan oleh variabel diluar model, seperti kebijakan deviden, komite
audit, dan kepemlikikan manajerial (Agustina, dewi 2017).
V. Penutup
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, maka hasil penelitian ini dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Profitabilitas (ROE) dan Dewan Komisaris Independen (PDKI) berpengaruh
signifikan secara simultan terhadap nilai perusahaan (Tobins’Q) pada perusahaan
Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016-2018.
2. Profitabilitas (ROE) berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan (Tobins’Q) pada
perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016-
2018. Hal ini menunjukkan bahwa ROE memiliki pengaruh positif signifikan terhadap
nilai perusahaan (Tobins’Q).
3. Dewan Komisaris Independen (PDKI) berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan
(Tobins’Q) pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2016-2018. Hal ini menunjukkan bahwa PDKI tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan
5.2 Saran
1. Bagi Perusahaan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari
variabel profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan
hasil tersebut, diharapkan untuk perusahaan baik yang menjadi subjek dalam penelitian
ini ataupun diluar penelitian ini untuk dapat mengoptimalkan nilai perusahaannya.
Sehingga hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan profitabilitas
dan komponen dewan komisaris independen perusahaan agar nilai perusahaan
meningkat.
2. Bagi Investor
E-Jurnal Akuntansi Universitas Jambi (2020)|
3. Bagi Peneliti
a) Penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambah variabel-variabel laing
yang tidak digunakan dalam penelitian ini seperti struktur modal, leverage,
kebijakan deviden, dan lain-lain.
b) Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah periode penelitian lebih
dari 3 tahun ada dapat menggambarkan kondisi yang lebih optimal.
c) Penelitian ini meneliti di perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk memperluas sampel
penelitian.
REFERENSI
Amyulianthy, Rafriny. 2012. Pengaruh Struktur Corporate Governance Terhadap
Kinerja Perusahaan Publik Indonesia.Jurnal Liquidity.Vol. 1, No. 2, hal : 91-98.
Dewayanto, Totok. 2010. Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap
Kinerja Perbankan Nasional Studi pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2008. Jurnal Fokus Ekonomi.Vol. 5, No. 2,
hal : 104 – 123.
Dewi, Ayu Sri Mahatma dan Ary Wirajaya. 2013. Pengaruh Struktur Modal,
Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana. Vol.4, No.2, hal : 358-372.
Dewi, Laurensia Chintia. Yeterina Widi Nugrahanti. 2014. Pengaruh Struktur
Kepemilikan dan Dewan Komisaris Independen Terhadap Nilai Perusahaan
(Studi pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi di BEI Tahun 2011–
2013).Jurnal Kinerja. Vol.18. No.1, 64-80.
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25.
Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gultom, Robinhot dkk.2013. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai
Perusahaan Pada Perusahaan Farmasi di Bursa Efek Indonesia.Jurnal Wira
Ekonomi Mikroskil. Vol. 3, No.1, hal : 51-60.
Hanafi, Mamduh M dan Abdul Halim. 2016. Analisis Laporan Keuangan Edisi Kelima.
Yogyakarta : UPP STIM TKPN.
E-Jurnal Akuntansi Universitas Jambi (2020)|