SKRIPSI
Nim : 43217010024
PENDAHULUAN
kewajiban dari perusahaan (Andini, 2014). Menurut (Lukiman & Hapsari, 2018)
kemakmuran pemegang saham. Nilai pemegang saham akan naik apabila nilai
dapat tetap tercapai. Peningkatan nilai perusahaan yang tinggi merupakan tujuan
jangka panjang yang seharusnya dicapai perusahaan yang akan tercermin dari
1
harga pasar sahamnya karena penilaian investor terhadap perusahaan dapat
Nilai perusahaan dapat diukur melalui beberapa aspek salah satunya adalah
atas setiap ekuitas yang dimiliki perusahaan. Tinggi rendahnya harga saham yang
sebuah perusahaan maka akan semakin tinggi pula nilai suatu perusahaan,
semakin rendah harga saham suatu perusahaan maka akan semakin rendah juga
nilai perusahaan tersebut. Sehingga perusahaan dengan nilai yang tinggi banyak
diminati oleh para investor karena dianggap mampu memakmurkan para pemilik
atau pemegang saham melalui pengembalian investasi yang tinggi (Chusnitah dan
Retnani, 2018).
Naik turunnya harga saham di pasar modal menjadi sebuah fenomena yang
menarik untuk dibicarakan saat ini. Salah satu fenomena penurunan harga saham
di perusahaan dan fenomena lainnya adalah dimana adanya analisis gap diantara
4.97
3.66
2.89
2.33 2.06 2.18
1.43 1.31 1.14
0.72 0.78 0.79 0.78 0.68
Bisa kita lihat dari grafik diatas dalam proyeksi PBV sub sektor konstruksi
bangunan 5 tahun terakhir bahwa PT. Nusa Raya Cipta dengan kode saham
NRCA dari 2016 sampai dengan 2020 mengalami penurunan, tetapi pada tahun
2017 hingga 2018 mengalami peningkatan terhadap PBV nya, pada tahun 2018.
Lalu selanjutnya untuk perusahaan dengan kode WSKT atau PT. Waskita Karya
dari tahun 2016 hingga tahun 2020 mengalami penurunan yang sangat signifikan
terhadap PBV nya. Kemudian yang terakhir adalah perusahaan PT. Pembangunan
signifikan terhadap PBV nya. Dari gambar grafik diatas tampak bahwa
yang cukup signifikan atau dengan kata lain terdapat fenomena gap, sehingga
kinerja perusahaan tersebut sedang kurang baik berarti semakin rendah tingkat
diterima oleh pemilik perusahaan. Price to Book Value ini di dapat dari data
perusahaan harga saham dibagi dengan nilai buku per lembar saham.
perusahaan yang terkait erat dengan harga sahamnya (Sujoko dan Soebiantoro,
2007). Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi, dan
meningkatkan kepercayaan pasar tidak hanya terhadap kinerja perusahaan saat ini
namun juga pada prospek perusahaan di masa mendatang. Harga saham yang
merupakan harga yang terjadi pada saat saham diperdagangkan di pasar. Untuk
Book Value (PBV) adalah rasio yang menunjukan apakah harga saham yang
diperdagangkan di atas atau di bawah nilai buku saham tersebut (Fakhruddin dan
Hadianto, 2001) . Menurut Rudangga & Sudiarta (2016) Persepsi investor pada
Peningkatan nilai perusahaan karena tingginya harga saham akan membuat pasar
percaya pada kinerja perusahaan dan prospeknya di masa yang akan datang.
pemegang saham, sehingga tujuan tersebut akan menjadi kriteria penting untuk
memberikan pengembalian lebih besar berupa dividen atau capital gain atas
investasi yang telah ditanamkan. Bagi pihak kreditur, nilai perusahaan berkaitan
manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan yaitu manajer,
direktur atau komisaris dan juga diberi kesempatan untuk dapat memiliki saham
manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Namun hasil ini tidak sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Sumanti & Mangantar (2015) yang
keuangan harus dapat menilai struktur modal dan memahami hubunganya dengan
risiko, hasil atau pengembalian nilai. Target dari struktur modal adalah
menciptakan suatu komposisi dari hutang dan modal usaha yang paling tepat dan
paling menguntungkan dari segi hutang dan modal usaha yang paling tepat dan
paling menguntungkan dari segi keuangan (Ta’dir Eko Prasetia, Parengkuan
penelitian Chasanah dan Adhi (2018) menunjukkan bahwa struktur modal (DER)
dilakukan oleh Mandalika (2016) menunjukkan hasil yang berbeda yaitu secara
simultan dan parsial struktur modal tidak memiliki hubungan yang signifikan
aktiva maupun modal sendiri (Sartono, 2010:122). Rasio ini dapat diperhitungkan
oleh calon investor untuk melihat bagaimana kemampuan suatu perusahaan untuk
memperoleh laba. Rasio profitabilitas dapat diukur salah satunya dengan return on
equity (ROE). Return on equity (ROE) adalah rasio yang menunjukan seberapa
berdampak kenaikan pada nilai perusahaan, sehingga para investor tertarik untuk
menanamkan sahamnya. Sedangkan penelitian Thaib dan Dewantoro (2017)
terhadap nilai perusahaan. Hal ini terjadi karena dengan profitabilitas yang rendah
Ukuran perusahaan adalah suatu skala pengukuran besar atau kecil suatu
pasar akan mau membayar lebih mahal untuk mendapatkan sahamnya karena
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
Perusahaan.
Perusahaan.
2. Kontribusi Penelitian
yaitu :
1. Investor
2. Bagi Perusahaan
3. Akademisi
B. Kajian Pustaka
William H. Meckling pada tahun 1976, teori ini mendeskripsikan hubungan antara
pihak yang dikontrak untuk bekerja demi kepentingan pemegang saham. Jika
kedua belah pihak (agen dan principal) mempunyai tujuan yang sama untuk
konflik kepentingan yang mungkin muncul dari hubungan kontraktual dari kedua
belah pihak dimana pada hakekatnya keduanya memiliki akusisi informasi yang
berbeda. Sering kali prinsipal harus memberikan pengawasan ekstra agar agen
Meckling ada 3 jenis agency cost, yaitu monitoring cost, bonding cost, dan
residual cost. Monitoring cost adalah biaya yang dikeluarkan oleh prinsipal untuk
mengawasi tindakan yang diambil para agen, contohnya biaya audit. Pada
monitoring cost prinsipal sebisa mungkin akan menghindari untuk secara penuh
menanggung beban agensi dengan menyesuaikan upah atau gaji yang prinsipal
berikan kepada agen sehingga agenlah yang akan menanggung biaya dengan
penyesuaian upah atau gaji mereka, hal ini disebut protection price, karena itu
pihak agen akan sebisa membuat sebuah mekanisme untuk memastikan bahwa
mereka bertindak sesuai dengan keinginan prinsipal, biaya yang timbul untuk
menerapkan mekanisme ini disebut dengan keinginan prinsipal, biaya yang timbul
untuk menerapkan mekanisme ini yang disebut bonding cost. Namun, walaupun
ada monitoring cost dan bonding cost masih akan tetap ditemukan pihak agen
yang bertindak tidak sesuai dengan keinginan pihak prinsipal sehingga membuat
nilai dari hasil atau output yang dihasilkan pihak agen menjadi berkurang daripada
saat pihak agen mengikuti keinginan prinsipal, kerugian yang dialami itulah yang
disebut dengan residual loss (Godfrey, Hodgson, Tarca, Hamilton, dan Holmes,
2010). Dari kerugian tersebut dapat diindikasikan bahwa nilai perusahaan tersebut
akan turun juga dan otomatis para pemegang saham tidak akan mengalami
2. Nilai Perusahaan
perusahaan dalam mengelola sumber daya yang tercermin pada harga saham
tinggi harga saham semakin tinggi nilai perusahaan, sebaliknya semakin rendah
harga saham maka semakin rendah nilai perusahaan. Tujuan utama perusahaan
pemegang saham dan perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham
harga saham berarti semakin tinggi tingkat pengembalian kepada investor. Nilai
perusahaan dalam penelitian ini diukur menggunakan Price to Book Value (PBV)
(Fauzia dan Amanah, 2016). Rasio ini mengukur nilai yang diberikan pasar
perusahaan yang terus tumbuh. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa
(PBV). PBV yang cenderung tinggi akan membuat pasar semakin percaya
perusahaan adalah sebuah prestasi yang selaras dengan keinginan para pemilik
sehingga kesejahteraan para pemilik juga meningkat (Hery, 2017). yang tinggi
semakin tinggi. Nilai Perusahaan diproksikan dengan Price Book Value Ratio
(PBV). Price Book Value Ratio Secara matematis PBV dapat dirumuskan sebagai
Equity
Book Value Per Share =
Dimana nilai buku per lembar saham (book value per share) menunjukkan
aktiva bersih (net asset) yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki sat
u lembar saham. Adanya asumsi aktiva bersih sama dengan total ekuitas pemegan
g saham, maka nilai buku per lembar saham (book value per share) adalah total ek
uitas dibagi dengan jumlah saham yang beredar, sehingga nilai buku per lembar sa
3. Kepemilikan Manajerial
sebagai suatu instrumen atau alat yang digunakan untuk mengurangi konflik
(managerial ownership) adalah pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam
Jumlahsahamyangdimilikimanajerial
KM = X 100 %
Jumlahsahamyangberedar
4. Struktur Modal
bentuk proporsi finansial perusahaan yaitu antara modal yang dimiliki yang
bersumber dari hutang jangka panjang (long-term liabilities) dan modal sendiri
Adapaun bentuk rasio yang digunakan dalam struktur modal yaitu debt to equity
struktur modal. DER merupakan rasio yang mengukur perbandingan antara total
utang dengan total ekuitas. Semakin tinggi rasio ini maka semakin buruk kondisi
perusahaan.
Total Liabilities
DER =
Rumus perhitungan struktur modal adalah sebagai berikut:
Total Shareholder’s Equity
5. Profitabilitas
tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukan oleh laba
yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi (Kasmir 2012: 196).
Rasio ini dapat diperhitungkan oleh calon investor untuk melihat bagaimana
satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang
keuntungan.
keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laba rugi. Pengukuran rasio
perubahan tersebut.
Rasio profitabilitas memiliki tujuan dan manfaat tidak hanya bagi pihak
internal, tetapi juga bagi pihak eksternal atau diluar perusahaan, terutama
sebagai berikut:
tahun sekarang.
3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu
sendiri
tahun sekarang.
sendiri.
Equity (ROE).
untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini
menunjukan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini,
semakin baik. Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, begitu pula
sebaliknya.
sebagai berikut:
LabaBersih
ROE=
Ekuitas
6. Ukuran Perusahaan
investor. Besar kecilnya suatu ukuran perusahaan bisa tercermin dari totak
atau kekayaan yang dimili oleh suatu perusahaan (Kusuma dan Priantinah,
memilih pendanaan dari investor dalam berbagai bentuk hutang dan tentunya
yaitu:
Selain faktor utama diatas, ukuran perusahaan dapat ditentukan oleh faktor
tenaga kerja, nilai pasar saham, log size. Pengukuran ukuran perusahaan pada
penelitian ini menggunakan Logaritma Natural (Ln) dari total aktiva suatu
bisa menyebabkan nilai yang ekstrim. Rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut (Suffah & Riduwan, 2016:9) dalam (Rudangga dan Sudiarta, 2016) :
7. Penelitian Terdahulu
Variabel
No Peneliti Judul Hasil Penelitian
Penelitian
1 Rudangga & Pengaruh Y: Nilai -kebijakan dividen
Sudiarta (2016) Kebijakan Perusahaan. berpengaruh positif
Dividen, X1: terhadap nilai
Likuiditas, Kebijakan perusahaan diterima.
Profitabilitas deviden. -likuiditas
dan Ukuran X2: berpengaruh positif
Perusahaan Likuiditas terhadap nilai
Terhadap Nilai X3: perusahaan.
Perusahaan. Profitabilitas -profitabilitas
X4: Ukuran berpengaruh positif
perusahaan. terhadap nilai
perusahaan.
-ukuran perusahaan
berpengaruh positif
terhadap nilai
perusahaan diterima.
2 Suastini, Pengaruh Y: Nilai -ukuran perusahaan
Purbawangsan, dan ukuran Perusahaan memiliki pengaruh
Rahyuda (2016) perusahaan, X1: Ukuran yang positif dan
leverage, dan Perusahaan signifikan terhadap
profitabilitas X2: Leverage nilai perusahaan.
terhadap nilai X3: -secara parsial
perusahaan Profitabilitas leverage tidak
pada sektor berpengaruh
properti dan signifikan terhadap
real estate. nilai perusahaan.
-secara parsial
profitabilitas
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap nilai
perusahaan.
3 Anita & Yulianto Pengaruh Y: Nilai - variabel Keputusan
(2016) Keputusan Perusahaan Investasi yang
Investasi X1: diukur dengan Total
Terhadap Nilai Keputusan Asset Growth tidak
Perusahaan Investasi berpengaruh
Jasa Perbankan terhadap Nilai
yang Terdaftar Perusahaan.
di Bursa Efek - variabel Keputusan
Indonesia Investasi diukur
dengan Market
Value to Book Value
of Assets Ratio
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap Nilai
Perusahaan.
- variabel Keputusan
Investasi yang
diukur dengan
Earning to Price
Ratio terbukti secara
statistik berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap variabel
Nilai Perusahaan.
- variabel Keputusan
Investasi yang
diukur dengan
Capital Expenditure
to Book Value
Assets terbukti
secara statistik
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap Nilai
Perusahaan.
- variabel Keputusan
Investasi yang
diukur dengan
Current Assets to
Total Assets Ratio
tidak terbukti secara
statistik berpengaruh
dan signifikan
terhadap Nilai
Perusahaan.
- indikator
Keputusan Investasi
secara bersama-sama
berpengaruh tehadap
Nilai Perusahaan.
4 Sumanti & Pengaruh Y: Nilai -return on equity
Mangantar (2015) Profitabilitas, Perusahaan (ROE) berpengaruh
Sruktur Modal, X2: positif dan signifikan
Dan Likuiditas Profitabilitas terhadap PBV
Terhadap Nilai X3: Struktur -DER berhubungan
Perusahaan. Modal negatif dan tidak
X4: signifikan terhadap
Likuiditas PBV
-LDR berhubungan
positif dan tidak
signifikan terhadap
PBV
-return on equity
(ROE) berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap PBV s
Dalam penelitian ini menggunakan variabel yang terdiri dari satu variabel
gambar berikut:
METODE PENELITIAN
Waktu kegiatan penelitian ini dilakukan pada tahun 2021 sampai dengan
selsai, tempat dan lokasi penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI)
yang beralamat di Jl. Jendral Sudirman Kav 52-53 Jakarta Selatan 12190.
Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan sebuah tempat dan sarana yang
peneliti, data laporan keuangan bisa di download melalui situs remsi Bursa
B. Desain Penelitian
1. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel dependen dan tiga
variabel independen.
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen yang
per lembar saham dengan nilai buku per lembar saham. Nilai perusahaan
dalam penelitian ini diukur dengan Price Book Value (PBV). Brigham
dan Houston (2018) PBV mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan
saham dengan memiliki satu lembar saham. Adanya asumsi aktiva bersih
sama dengan total ekuitas pemegang saham, maka nilai buku per lembar
saham (book value per share) adalah total ekuitas dibagi dengan jumlah
saham yang beredar, sehingga nilai buku per lembar saham dapat
Equity
Book Value Per Share =
Outstanding Share
1) Kepemilikan Manajerial
berikut:
Jumlah saham yang dimiliki manajerial
KM = X 100 %
Jumlah saham yang beredar
2) Struktur Modal
penelitian ini diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER). Rasio ini
Total Liabilities
DER =
Total Shareholder’s Equity
3) Profitabilitas
Laba Bersih
ROE=
Ekuitas
4) Ukuran Perusahaan
¿ ln of Total Assets
2. Definisi Operasional Variabel
Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel
skala pengukurannya
Tabel 3.1
Pengukuran Variabel
1. Populasi Penelitian
bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2016 sampai
2. Sampel Penelitian
periode penelitian.
Tabel 3.2
Rincian Perolehan Sampel Penelitian
memenuhi kriteria dalam penelitian ini, sehingga total diperoleh data yang
dengan 2020.
pertumbuhan perusahaan, dan struktur aset terhadap nilai perusahaan yang akan
Tabel 3.3
Daftar Sampel
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
diagram, atau mengenai topik penelitian. Data ini merupakan data yang
berhubungan secara langsung dengan penelitian yang dilaksanakan dan bersumber
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode studi pustaka
data informasi dari artikel, jurnal, literatur, dan hasil penelitian terdahulu yang
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yang diperoleh dari
laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di BEI dari tahun 2016 sampai
analisis ini adalah untuk memperoleh informasi yang sesuai yang ada dalam data
masalah. Untuk memperoleh tujuan pada penelitian ini digunakan analisa regresi
linear berganda.
regresi linear berganda. Sebelum melakukan analisa regresi linear, maka harus
diuji dulu dengan uji asumsi klasik untuk memastikan tidak terjadi masalah pada
normalitas, multikolonieritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Jika tidak ada
yang memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-
rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, rage, kurtosus
Uji ini dilakukan untuk mengetahui bahwa data yang diolah adalah sah
(tidak terdapat penyimpangan) serta distribusi normal, maka data tersebut akan
a. Uji Normalitas
sebaliknya.
b. Uji Multikolonieritas
untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi kolerasi
multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥
10.
c. Uji Heterokedastisitas
menggunakan Uji Spearman yaitu, melihat dari nilai signifikansinya. Nilai cut
off yang digunakan pada pengujian heteroskadestisitas adalah > 0,05. Jadi
apabila nilai signifikansi di atas 0,05 maka model regresi tersebut terbebas dari
masalah heteroskadestisitas.
d. Uji Autokorelasi
(korelasi) antar nilai residual (error) (Ghozali, 2018:110). Data yang ideal
merupakan data yang tidak menyalahi asumsi autokorelasi, yaitu tidak terdapat
hubungan (korelasi) antar nilai residual (error) dalam data yang diteliti. Untuk
menguji asumsi autokorelasi dapat dilakukan dengan cara uji Durbin Watson
(DW test).
2) Pengambilan keputusan
e. Jika du < d < 4 – du, maka tidak ada autokorelasi, positif atau negatif
koefisien determinasi (R2) yang berada antara nol dan satu dapat menentukan
kekuatan pengaruh variabel bebas terhadap variasi variabel terikat. Hasil nilai
dengan variabel dependen tidak ada hubungan, begitu juga sebaliknya untuk
1) Jika nilai signifikansi kurang dari atau sama dengan 0,05 maka semua
2) Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka semua variabel independen
a.
b.
Hipotesis nol (Ho) yang hendak diujikan adalah apakah suatu parameter (bi)
Ho : bi = 0
Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang
Ha : bi ≠ 0
1. Quick look : bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dengan
ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain
2. Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apakah nilai
2018).
melakukan pengujian atas data yang telah dikumpulkan. Uji analisis linear
Penelitian ini menggunakan empat variabel bebas, satu varibel terkait, dan
Y :Nilai Perusahaan
α : Konstanta
β : Koefesien regresi
X1 : Kepemilikan Manajerial
X2 : Struktur Modal
X3 : Profitabilitas
X4 : Ukuran Perusahaan
e : Error