SKRIPSI
Oleh :
1
BAB I
PENDAHULUAN
saat ini sudah dapat dipastikan akan merubah pola persaingan dalam dunia
industri. Tantangan yang semakin kuat dalam dunia industri semakin dirasakan
industri, sehingga telah menciptakan suatu persaingan yang ketat antar perusahaan
jenis hasil tambang mulai dari gas alam, minyak bumi dan batu bara. Ada pula
berbagai jenis sumber daya alam mineral yang terkandung seperti nikel, tembaga,
marmer, bauksit, mangan serta kandungan logam mulia seperti emas dan perak.
yang berkaitan dengan harga saham. Suatu perusahaan dikatakan mempunyai nilai
yang baik jika kinerja perusahaan juga baik. Semakin tinggi harga saham, maka
semakin tinggi pula nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi
keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan
1
2
kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Investor juga cenderung lebih tertarik
saham yang tercermin dari harga saham perusahaan. Pada umumnya, nilai
price to book value (PBV). Rasio PBV merupakan perbandingan market value
suatu saham terhadap book value, sehingga dapat diketahui apakah tingkat harga
sahamnya overvalued atau undervalued dari book value. Nilai PBV yang rendah
saham suatu perusahaan oleh institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi,
keagenan yang terjadi antara manajer dan pemegang saham. Keberadaan investor
pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor institusional sehingga dapat
3
oleh institusi keuangan maka semakin besar pula kekuatan suara dan dorongan
penelitian yang dilakukan oleh Widyamurti (2016) dan Israel, dkk. (2018)
perusahaan.
tingkat kepemilikan saham oleh pihak manajemen yang secara aktif terlibat di
saham yang dimiliki manajemen pada akhir tahun yang disajikan dalam bentuk
manajemen. Untuk itu, kepemilikan manajerial dipandang sebagai alat ukur untuk
kepemilikan saham yang dimiliki direktur dan komisaris dengan jumlah saham
yang beredar. Penelitian yang dilakukan Dewi dan Abudanti (2019) dan Rivandi
perusahaan, berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Suastini, dkk.
4
berstatus luar negri atau perorangan, badan hukum, pemerintah yang bukan
berasal dari Indonesia (Mareta dan Fitriyah, 2017). Semakin banyak investor-
investor asing yang mulai menjadikan Indonesia sebagai lahan untuk berinvestasi.
melalui penanaman saham (trade) dan kepemilikan asing melalui pendirian anak
Fitriyah (2017) dan Putri dan Syamsudin (2019) menyatakan bahwa kepemilikan
yang dilakukan oleh Boe (2019) dan Onasis dan Robbin (2016) menyatakan
Semakin besar ukuran atau skala perusahaan maka akan semakin mudah pula
dua jenis yaitu perusahaan berskala kecil dan perusahaan berskala besar.
Perusahaan yang berskala besar cenderung akan menarik minat investor karena
positif terhadap nilai perusahaan, berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Iskandar (2017) dan Utami, dkk. (2017) menyatakan bahwa ukuran
sumber daya alam diwajibkan untuk melaksanakan CSR. Hal tersebut sejalan
menerapkan tanggung jawab sosial perusahaan. Dengan regulasi yang telah diatur
oleh pemerintah, mau tidak mau mewajibkan setiap perusahaan yang terdaftar di
sosial atau CSR oleh perusahaan dilakukan sebagai upaya memenuhi keinginan
yang dilakukan oleh Putranto dan Setyawan (2016) dan Pohan dan Dwimulyani
nilai perusahaan, berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sudarma, dkk.
6
sebelumnya yang tidak konsisten sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan diatas maka rumusan
2018-2021?
7
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan maka
1.3.3 Untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh kepemilikan asing
1.3.4 Untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh ukuran perusahaan
1.3.5 Untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh corporate social
2018-2021.
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
dan saran-saran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
manajemen sebagai agent. Hubungan agensi muncul ketika satu orang atau
agen tersebut. Jika agen tidak berbuat sesuai dengan kepentingan principal
10
11
Nilai perusahaan adalah nilai suatu perusahaan yang dilihat dari harga
dengan nilai buku perusahaan. Nilai buku perusahaan merupakan hasil kali
antara harga pasar saham dengan jumlah saham beredar (Ilmaniah, 2016).
pemodal hanya akan menerima hasil jadi atas apa yang telah
mengambil sebagian dalam struktur modal perusahaan atau dengan kata lain
kepemilikan saham dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam
perusahaan dari pihak luar berbeda dengan pemilik perusahaan dari pihak
manajer karena kecil kemungkinannya pemilik dari pihak luar terlibat dalam
kepemilikan saham yang berasal dari investor asing atau bukan berasal dari
Indonesia.
pengukuran karena jumlah aset dari tahun ke tahun lebih stabil (Hermawan,
dan tingkat pendapatan yang besar sehingga menghasilkan laba yang tinggi.
Sebaliknya, jika penjualan lebih kecil dari pada biaya variabel dan biaya
2012 bahwa setiap perseroan atau entitas memiliki tanggung jawab sosial
perusahaan. Dengan regulasi yang telah diatur oleh pemerintah, mau tidak
nilai perusahaan.
nilai perusahaan.
perusahaan.
Struktur kepemilikan, ukuran perusahaan dan CSR yang semakin baik dalam
yang lebih rendah dan tingkat pengembalian yang lebih tinggi bagi
dapat dilihat dari total aset yang dimiliki oleh perusahaan. Ukuran
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir Penelitian
Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial,
Kepemilikan Asing, Ukuran Perusahaan dan CSR terhadap
Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Pertambangan
Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2018-2021
FENOMENA
Gambar 2.2
Kerangka Konsep Penelitian
Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan
Asing, Ukuran Perusahaan dan CSR terhadap Nilai Perusahaan Pada
Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2018-2021
Kepemilikan Institusional H1
(X1)
Kepemilikan Manajerial H2
(X2)
H3
Kepemilikan Asing Nilai
(X3) Perusahaan
(Y)
H4
Ukuran Perusahaan
(X4)
H5
Corporate Social
Responsibility
(X5)
investasi mereka yang cukup besar dalam pasar modal (Yuslirizal, 2017).
berikut:
perusahaan.
24
semakin tinggi nilai nilai perusahaan. Hasil ini mendukung teori agency
(Dewi dan Abudanti, 2019). Hasil penelitian yang dilakukan Rivandi (2018)
berikut:
perusahaan.
oleh Mareta dan Fitriyah (2017) dan penelitian Putri dan Syamsudin (2019)
perusahaan.
berikut:
berkembang dan memiliki kinerja yang baik apabila total aktiva perusahaan
meningkat maka nilai perusahaan tersebut juga ikut meningkat (Putra dan
26
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Siregar (2019) yang
perusahaan.
semakin tinggi pula. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang besar
berikut:
maka akan direspon positif oleh investor sehingga banyak investor yang
nilai perusahaan (Dewi dan Sanica, 2017). Semakin besar alokasi dan
27
dengan penelitian yang dilakukan oleh Pohan dan Dwimulyani (2017) yang
berikut:
perusahaan.
BAB III
METODE PENELITIAN
Obyek penelitian yaitu suatu atribut, sifat atau nilai dari orang, obyek
2018-2021.
3.2.1 Populasi
2018-2021.
3.2.2 Sampel
28
29
2021.
2018-2021.
dijadikan sebagai subjek penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1
Data Sampel Perusahaan Sektor Pertambangan dan Kode Emiten
menggunakan rumus price to book value (PBV). PBV merupakan salah satu
Putri dan Mardenia (2019) Nilai Perusahaan dapat diukur dengan rumus
sebagai berikut:
31
(1)
(2)
(3)
investor asing atau bukan berasal dari Indonesia. Menurut Suragih dan Adi
………………….... (4)
dengan total aktiva, jumlah saham dan nilai saham. Menurut Oktaviarni, dkk
(5)
pengungkapan CSR yang diungkapkan diberi nilai (1) dan apabila tidak
∑Xij
CSRIj = ..................................................................………….. (6)
Njb
Keterangan:
tahun 2018-2021.
tahun 2018-2021.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
situs www.idx.co.id
34
bacaan lainnya yang berkaitan dengan topik pembahasan dari penelitian ini
perusahaan itu sendiri dari tahun 2018 sampai tahun 2020. Data yang diperoleh
jawaban dari masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Dalam menganalisis
data, penulis menggunakan program SPSS. Metode analisis data yang digunakan
data yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi (standard deviation),
untuk menguji dua variable atau lebih dari variabel independen dengan
persamaan:
Y = α+ b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + e ……………... (7)
Keterangan:
Y = Nilai perusahaan
α = Konstanta
X1 = Kepemilikan Institusional
X2 = Kepemillikan Manajerial
X3 = Kepemilikan Asing
X4 = Ukuran Perusahaan
kelayakan atas model regresi yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun
a. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05 maka data
b. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05 maka data
Inflation Factor (VIF). Jika nilai tolerance lebih dari 0,10 dan
a. Nilai DW berada antara batas atau upper bound (du) dan (4-
(X) terhadap variabel dependen (Y). Hasil uji F pada SPSS dapat
Bursa Efek Indonesia adalah salah satu bursa saham yang dapat
berawal dari berdirinya Bursa Efek di Batavia, yang dikenal sebagai Jakarta
pada saat ini, oleh pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 14 Desember
1925 dan Bursa Efek Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925. Kedua bursa
tahun 1939. Bursa Efek di Jakarta pun akhirnya ditutup juga akibat
Bursa Efek di Jakarta kembali dihentikan karena adanya inflasi dan resesi
ekonomi pada tahun 1958. Namun, hal ini tak berlangsung lama sebab
41
42
pada tahun 1970. Kebangkitan ini disertai dengan dibentuknya Tim Uang
Danareksa.
Salah satu sektor industri yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia
industri yang memiliki resiko yang tinggi sebagai usaha yang berkenaan
dengan sumberdaya alam yang tidak terbaharukan dan sebagai usaha yang
musiman. Indonesia adalah salah satu negara dengan potensi mineral dan
kali lebih panjang dibandingkan dengan bentangan yang dimiliki oleh benua
terbesar di dunia saat ini (15,000 km dibanding 6,250 km). Dengan kondisi
seperti itu indonesia telah menjadi produsen timah kedua terbesar di dunia,
ketiga terbesar di dunia dan berada pada urutan kelima dan ketujuh untuk
masing masing produksi nikel dan emas. Indonesia menjadi tuan rumah bagi
Inco Soroako, Kaltim Prima Coal di KalTim dan penambangan Timah dari
tahun 1967 serta UU PMA no. 1 tahun 1967 selama kurun waktu lebih
telah berubah dari suatu negara yang tidak berarti menjadi salah satu negara
beragam. Produk tersebut dapat berupa: minyak bumi, gas bumi, batubara,
timah, nikel, bauksit, pasir besi, emas, perak, tembaga, batu granit, bahan
saat ini dan akan semakin besar di masa yang akan datang. Hal ini
disebabkan oleh potensi geologi indonesia yang sangat kaya akan bahan
BEI.
perlu merancang struktur organisasi secara efektif dan efisien agar mampu
perusahaan.
Adapun struktur organisasi pada Bursa Efek Indonesia dapat dilihat pada
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia
membacanya serta untuk melihat hubungan yang ada antar variabel yang
Tabel 4.1
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
Std.
Minimu Maxim Deviati
N m um Mean on
Kepemilikan Institusional 4 22,64 92,32 64,12 18,4869
4 33 4
Kepemilikan Manajerial 4 0,01 40,95 4,561 11,2781
4 6 4
Kepemilikan Asing 4 1,40 57,97 13,93 15,7908
4 34 7
SIZE 4 23,40 28,83 27,55 1,25360
4 68
CSR 4 0,22 0,30 0,261 0,02216
4 4
PBV 4 0,15 934,40 51,45 183,073
4 82 66
Valid N (listwise) 4
4
Sumber: Lampiran 8 (Data diolah 2022)
dengan kode emiten MITI yaitu PT Mitra Investindo Tbk pada tahun
46
heterogen.
Elnusa Tbk pada tahun 2019, MITI yaitu PT Mitra Investindo Tbk pada
tahun 2019, PTBA yaitu PT Bukit Asam Tbk pada tahun 2018-2021,
sebesar 4,5616 dengan nilai standar deviasi sebesar 11,27814. Hal ini
berarti nilai standar deviasi lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-
homogen.
Alfa Energi Investama Tbk pada tahun 2018 sedangkan nilai tertinggi
kode emiten MITI yaitu PT Mitra Investindo Tbk pada tahun 2018-
dengan nilai standar deviasi sebesar 15,79087. Hal ini berarti nilai
yaitu PT Aneka Tambang Tbk pada tahun 2018. Pada tabulasi data,
sebesar 1,25360. Hal ini berarti nilai standar deviasi lebih besar
sebesar 0,22 dimiliki oleh perusahaan dengan kode emiten FIRE yaitu
dengan kode emiten ELSA yaitu PT Elnusa Tbk pada tahun 2020-2021.
Pada tabulasi data, diperoleh rata-rata nilai sebesar 0,2614, dengan nilai
standar deviasi sebesar 0,02216. Hal ini berarti nilai standar deviasi
merata.
48
oleh perusahaan dengan kode emiten ARTI yaitu PT Ratu Prabu Energi
yaitu PT Elnusa Tbk pada tahun 2019. Pada tabulasi data, diperoleh
183,07366. Hal ini berarti nilai standar deviasi lebih besar dibandingkan
Indonesia tahun 2018-2021. Hasil regresi dapat dilihat pada Tabel 4.2 dari
berikut.
Tabel 4.2
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Standardiz Collinearity
ed Statistics
Unstandardized Coefficient
Coefficients s
Std. Toleran VI
Model B Error Beta t Sig. ce F
1 (Constant) 27,8 6,253 4,45 0,0
58 5 00
49
sebagai berikut:
(CSR) sama dengan nol, maka nilai perusahaan (PBV) sebesar 27,858.
0,039.
1. Uji Normalitas
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan hasil uji normalitas tampak pada Tabel 4.3 di atas dapat
tailed) sebesar 0,088. Hal ini menunjukkan bahwa data dalam model
0,088 > 0,05. Sehingga, data ini dapat digunakan untuk penelitian
selanjutnya.
2. Uji Multikolinearitas
dari nilai Tolerance atau Varian Inflation Faktor (VIF). Nilai yang umum
Tabel 4.4
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Standardiz Collinearity
Unstandardiz ed Statistics
ed Coefficien
Coefficients ts
Std. Toleran VI
Model B Error Beta t Sig. ce F
1 (Constant) 27,8 6,25 4,45 0,0
58 3 5 00
Kepemilik - 0,02 -0,089 - 0,6 0,393 2,5
an 0,01 0 0,49 21 47
Institusion 0 8
al
Kepemilik - 0,02 -0,216 - 0,1 0,537 1,8
an 0,03 7 1,41 66 61
Manajeria 8 2
l
53
keseluruhan variabel bebas memiliki nilai yang lebih besar dari 0,10 dan
untuk nilai VIF pada seluruh variabel nilainya lebih kecil dari 10, sehingga
3. Uji Heteroskedastisitas
4.5 berikut.
Tabel 4.5
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Standardiz Collinearity
ed Statistics
Unstandardize Coefficient
d Coefficients s
Std. Toleran
Model B Error Beta t Sig. ce VIF
54
4. Uji Autokolerasi
Hasil autokorelasi pada uji Durbin Watson (DW Test) dapat dilihat
Tabel 4.6
55
Std. Error
Adjusted of the Durbin-
Model R R Square R Square Estimate Watson
1 0,722 a
0,521 0,458 1,45921 1,790
a. Predictors: (Constant), CSR, SIZE, Kepemilikan Asing, Kepemilikan Manajerial,
Kepemilikan Institusional
b. Dependent Variable: PBV
Sumber: Lampiran 9 (Data diolah, 2022)
Jumlah sampel 44 (n) dan jumlah variabel bebas sebanyak 5 dan intercept
sebesar 1,778 Dari nilai tersebut adapun ketentuan yang dipenuhi adalah
dU < DW < (4-dU) yaitu 1,778 < 1,790 < 2,222 yang artinya bahwa nilai
DW sebesar 1,790 lebih besar dari 1,778 namun lebih kecil dari 2,222
autokolerasi.
Hasil pengujian koefisien korelasi berganda dapat dilihat pada Tabel 4.7
berikut.
Tabel 4.7
Hasil Uji Koefisien Korelasi Berganda dan Koefisien Determinasi
Std. Error
Adjusted of the Durbin-
Model R R Square R Square Estimate Watson
1 0,722 a
0,521 0,458 1,45921 1,790
a. Predictors: (Constant), CSR, SIZE, Kepemilikan Asing, Kepemilikan Manajerial,
Kepemilikan Institusional
Sumber: Lampiran 9 (Data diolah, 2022)
56
regresi.
2. Uji F
Tabel 4.8
Hasil Uji F pada Tabel Anova
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 88,001 5 17,600 8,266 0,000b
Residual 80,913 38 2,129
Total 168,914 43
a. Dependent Variable: PBV
b. Predictors: (Constant), CSR, SIZE, Kepemilikan Asing, Kepemilikan
Manajerial, Kepemilikan Institusional
Sumber: Lampiran 9 (Data diolah, 2022)
8,266 dan nilai signifikan F adalah 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini
dikatakan layak.
Bursa Efek Tahun 2018-2021, oleh sebab itu H1 ditolak. Hal ini
Bursa Efek Tahun 2018-2021, oleh sebab itu H2 ditolak. Hal ini
terhadap nilai perusahaan (PBV), oleh sebab itu H 3 ditolak. Hal ini
sebab itu H5 ditolak. Hal ini menjelaskan bahwa semakin baik nilai
yang terdaftar di Bursa Efek Tahun 2018-2021, oleh sebab itu H 1 ditolak.
terhadap nilai perusahaan. Hal ini disebabkan karena besar atau kecilnya
kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak institusi tidak bisa dalam
Hak controlling ini bisa digunakan dan mampu berperan besar pada
0,216 dengan nilai signifikan 0,166 > 0,05, sehingga kepemilikan manajerial
Bursa Efek Tahun 2018-2021, oleh sebab itu H2 ditolak. Hal ini menjelaskan
Hal ini dapat terjadi karena sesuai dengan data sekunder berupa laporan
sampel pada setiap tahunnya ada yang konstan dan terkadang ada yang
dan belum mampu meningkatkan nilai perusahaan. Kondisi ini juga dapat
dan pihak pemegang saham serta menjadi sinyal negatif bagi investor.
62
memiliki standar koefisien beta bertanda negatif sebesar -0,310 dengan nilai
terhadap nilai perusahaan (PBV), oleh sebab itu H 3 ditolak. Hal ini
dipilih oleh investor asing untuk ditanamkan saham atau modalnya memiliki
proteksi yang baik dan struktur pengelolaan perusahaan yang baik pula.
sehingga dapat dikatakan masih banyak investor asing yang memiliki saham
pengendali/mayoritas.
-0,686 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05, sehingga ukuran perusahaan
(SIZE) berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan (PBV), oleh sebab itu
yang dilihat dari total aset perusahaan yang terlalu besar dianggap sebagai
sinyal negatif bagi para investor ataupun calon investor. Perusahaan dengan
ukuran lebih tinggi umumnya memiliki nilai perusahaan yang lebih rendah.
Jika perusahaan memiliki total aset yang besar, pihak manajemen lebih
yang dirasakan oleh pemilik aset perusahaan. Jumlah aset yang besar akan
dengan agency conflict atau konflik keagenan (Jensen & Meckling, 1976).
ada. Konflik tersebut terjadi karena manusia pada dasarnya adalah makhluk
sendiri.
yang memiliki total aset besar cenderung menetapkan laba ditahan lebih
saham.
Tahun 2018-2021.
perusahaan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
mengalami penurunan.
mengalami penurunan.
66
67
5.2 Saran-saran
dapat disampaikan keterbatasan dan saran dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
populasi penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
23. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Israel, C., Mangantar, M., dan Saerang, I. S. 2018. Pengaruh Struktur Modal,
Kepemilikan Institusional dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai
Perusahaan Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI. Jurnal
EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 6(3).
Mareta, A., dan Fitriyah, F. K. 2017, July. Pengaruh Kinerja Lingkungan dan
Kepemilikan Asing Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan
Manufaktur yang Mengikuti Proper dan Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2013-2015). Seminar Nasional Akuntansi dan Bisnis (SNAB),
Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama.
Onasis, K., dan Robin, R. 2016. Pengaruh tata kelola perusahaan terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan sektor keuangan yang terdaftar di BEI. E-
jurnal Bina Ekonomi, 20(1), 1-22.
71
Putri, K. A. T., dan Mardenia, L. 2019. Pengaruh GCG, CSR, Profitabilitas dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmiah Wahana
Akuntansi, 14(2), 156-169.
Saragih, N. R., dan Adi, S. W. 2019. Pengaruh Direktur Asing, Komisaris Asing,
dan Kepemilikan Asing terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris
terhadap Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2014-2017)
(Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
Utami, D., Santoso, E. B., dan Pranaditya, A. 2017. Pengaruh Struktur Modal,
Pertumbuhan Perusahaan, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Kinerja
Keuangan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Perusahaan
Manufaktur Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2011-2015). Journal Of Accounting, 3(3).
Widyastuti, V., Wahono, B., dan Rizal, M. 2020. Analisis Pengaruh Board of
Directors, Struktur Aset, Kepemilikan Institusional, dan Kebijakan Hutang
Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan
Yang Terdaftar Di BEI Periode 2017-2019). Jurnal Ilmiah Riset
Manajemen, 9(06).
Saham Kepemilikan
No Kode Periode Saham Beredar KA
Asing
1 ANTM 2018 666.237.418 24.030.764.725 2,77
2 2019 661.580.713 24.030.764.725 2,75
3 2020 1.342.058.994 24.030.764.725 5,58
4 2021 1.342.168.994 24.030.764.725 5,59
5 ARTI 2018 342.847.000 7.840.000.000 4,37
6 2019 343.875.000 7.840.000.000 4,39
7 2020 342.847.000 7.840.000.000 4,37
8 2021 372.847.000 7.840.000.000 4,76
9 DKFT 2018 318.476.000 5.638.246.600 5,65
10 2019 429.396.300 5.638.246.600 7,62
11 2020 487.568.300 5.638.246.600 8,65
12 2021 457.878.300 5.638.246.600 8,12
13 ELSA 2018 512.842.111 7.298.500.000 7,03
14 2019 466.390.080 7.298.500.000 6,39
15 2020 402.067.610 7.298.500.000 5,51
16 2021 409.667.610 7.298.500.000 5,61
17 FIRE 2018 20.550.000 1.465.783.316 1,40
18 2019 28.865.500 1.475.362.946 1,96
19 2020 21.859.700 1.475.363.179 1,48
20 2021 21.359.700 1.475.363.179 1,45
21 MITI 2018 818.256.298 1.411.550.800 57,97
22 2019 818.256.298 1.411.550.800 57,97
23 2020 327.302.451 564.620.320 57,97
24 2021 323.730.245 564.620.320 57,34
25 PTBA 2018 2.016.804.143 11.184.061.250 18,03
26 2019 1.482.400.692 11.190.363.250 13,25
27 2020 933.561.022 10.540.375.745 8,86
28 2021 985.356.100 10.540.375.745 9,35
29 RUIS 2018 118.139.700 770.000.000 15,34
30 2019 120.166.750 770.000.000 15,61
31 2020 122.666.075 770.000.000 15,93
32 2021 122.366.075 770.000.000 15,89
33 SMMT 2018 363.634.491 3.150.000.000 11,54
34 2019 356.628.291 3.150.000.000 11,32
35 2020 346.543.209 3.150.000.000 11,00
36 2021 343.561.109 3.150.000.000 10,91
37 SURE 2018 297.576.771 1.497.576.771 19,87
38 2019 297.706.071 1.497.576.771 19,88
39 2020 500.190.643 1.497.576.771 33,40
40 2021 510.190.643 1.497.576.771 34,07
41 TINS 2018 496.852.774 7.447.753.453 6,67
42 2019 336.311.204 7.447.753.453 4,52
43 2020 403.458.026 7.447.753.453 5,42
44 2021 410.458.026 7.447.753.453 5,51
76
No Kriteria CSR
1 Perolehan dan distribusi ekonomi langsung yang meliputi pendapatan, biaya operasi,
imbalan jasa karyawan, donasi dan investasi komunitas lainnya, laba ditahan dan
pembayaran kepada penyandang dana serta pemerintah.
2 Implikasi finansial dan risiko lainnya akibat perubahan iklim serta peluangnya bagi
aktivitas organisasi.
3 Jaminan kewajiban organisasi terhadap program imbalan pasti.
4 Bantuan finansial yang signifikan dari pemerintah.
5 Rentang rasio standar upah terendah dibandingkan dengan upah minimum setempat
pada lokasi operasi yang signifikan.
6 Kebijakan, praktik dan proporsi pengeluaran untuk pemasok lokal pada lokasi
operasi yang signifikan.
7 Prosedur penerimaan pegawai lokal dan proporsi manajemen senior lokal yang
dipekerjakan pada lokasi operasi yang signifikan.
8 Pembangunan dan dampak dari investasi infrastruktur serta jasa yang diberikan
untuk kepentingan publik secara komersial dan natura.
9 Pemahaman dan penjelasan dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan,
termasuk seberapa luas dampaknya.
10 Penggunaan Bahan; diperinci berdasarkan berat atau volume
11 Persentase Penggunaan Bahan Daur Ulang.
12 Penggunaan Energi Langsung dari Sumberdaya Energi Primer.
13 Pemakaian Energi Tidak Langsung Berdasarkan Sumber Primer.
14 Penghematan Energi melalui Konservasi dan Peningkatan Efisiensi.
15 Inisiatif untuk mendapatkan produk dan jasa berbasis energi efisien atau energi yang
dapat diperbarui serta pengurangan persyaratan kebutuhan energi sebagai akibat dari
inisiatif tersebut.
16 Inisiatif untuk mengurangi konsumsi energi tidak langsung dan
pengurangan yang dicapai.
17 Total pengambilan air per sumber.
18 Sumber air yang terpengaruh secara signifikan akibat pengambilan air.
19 Persentase dan total volume air yang digunakan kembali dan
didaur ulang.
20 Lokasi dan ukuran tanah yang dimiliki, disewa dan dikelola oleh organisasi pelapor
yang berlokasi di dalam atau yang berdekatan dengan daerah yang diproteksi
(dilindungi) atau daerah- daerah yang memiliki nilai keanekaragaman hayati yang
tinggi di luar daerah yang diproteksi.
21 Uraian atas berbagai dampak signifikan yang diakibatkan oleh aktivitas,
produk dan jasa organisasi pelapor terhadap keanekaragaman hayati di daerah yang
dilindungi dan daerah yang memiliki keanekaragaman hayati bernilai tinggi di luar
daerah yang dilindungi.
22 Perlindungan dan pemulihan habitat
23 Strategi, tindakan dan rencana mendatang untuk mengelola dampak terhadap
keanekaragaman hayati.
24 Jumlah spesies berdasarkan tingkat risiko kepunahan yang masuk dalam Daftar
Merah IUCN (IUCN Red List Species) dan yang termasuk dalam daftar konservasi
nasional dengan habitat di daerah- daerah yang terkena
dampak operasi.
78
25 Jumlah emisi gas rumah kaca yang bersifat langsung maupun tidak
langsung dan dirinci berdasarkan berat.
26 Emisi gas rumah kaca tidak langsung lainnya diperinci berdasarkan berat.
27 Inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pencapaiannya.
28 Emisi bahan kimia yang merusak lapisan Ozon (Ozone-depleting substances/ODS)
diperinci berdasarkan berat.
29 NOX, SOX dan emisi udara signifikan lainnya yang diperinci berdasarkan jenis dan
berat.
30 Jumlah buangan air menurut kualitas dan tujuan.
31 Jumlah berat limbah menurut jenis dan metode pembuangan.
32 Jumlah dan volume tumpahan yang signifikan.
33 Berat limbah yang diangkut, diimpor, diekspor atau diolah yang dianggap berbahaya
menurut Lampiran Konservasi Basel I, II, III dan VIII serta persentase limbah yang
diangkut secara internasional.
34 Identitas, ukuran, status proteksi dan nilai keanekaragamn hayati badan air serta
habitat terkait yang secara signifikan dipengaruhi oleh pembuangan dan limpasan air
organisasi pelapor.
35 Inisiatif untuk mengurangi dampak lingkungan produk dan jasa serta
sejauh mana dampak pengurangan tersebut.
36 Persentase produk terjual dan bahan kemasannya yang ditarik menurut kategori.
37 Nilai moneter denda yang signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter atas pelanggaran
terhadap hukum dan regulasi
lingkungan.
38 Dampak lingkungan yang signifikan akibat pemindahan produk dan barang-barang
lain serta material yang digunakan untuk operasi perusahaan dan tenaga kerja yang
memindahkan.
39 Jumlah pengeluaran untuk proteksi dan investasi lingkungan menurut jenis.
40 Jumlah angkatan kerja menurut jenis pekerjaan, kontrak pekerjaan dan wilayah.
41 Jumlah dan tingkat perputaran karyawan menurut kelompok usia, jenis kelamin dan
wilayah.
42 Manfaat yang disediakan bagi karyawan tetap (purna waktu) yang tidak disediakan
bagi karyawan tidak tetap (paruh waktu) menurut kegiatan pokoknya.
43 Persentase karyawan yang dilindungi perjanjian tawar-menawar kolektif tersebut.
44 Masa pemberitahuan minimal tentang perubahan kegiatan penting, termasuk apakah
hal tersebut dijelaskan dalam perjanijan kolektif tersebut.
45 Persentase jumlah angkatan kerja yang resmi diwakili dalam panitia Kesehatan dan
Keselamatan antara manajemen dan pekerja yang membantu memantau dan memberi
nasihat untuk program keselamatan dan kesehatan jabatan.
46 Tingkat kecelakaan fisik, penyakit karena jabatan, hari-hari yang hilang dan
ketidakhadiran dan jumlah kematian karena pekerjaan menurut wilayah.
47 Program pendidikan, pelatihan, penyuluhan/bimbingan, pencegahan, pengendalian
risiko setempat untuk membantu para karyawan, anggota keluarga dan masyarakat
mengenai penyakit berat atau berbahaya.
48 Masalah kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalam perjanjian resmi dengan
serikat karyawan.
49 Rata-rata jam pelatihan tiap tahun tiap karyawan menurut kategori/kelompok
karyawan.
50 Program untuk pengaturan keterampilan dan pembelajaran sepanjang hayat yang
menunjang kelangsungan pekerjaan karyawan dan membantu mereka dalam
mengatur akhir karier.
51 Persentase karyawan yang menerima peninjauan kinerja dan pengembangan karier
secara teratur.
52 Komposisi badan pengelola/penguasa dan perincian karyawan tiap
kategori/kelompok menurut jenis kelamim, kelompok, usia, keanggotaan kelompok
79
Item yang
No Kode Periode 79 item CSR
diungkapkan
1 ANTM 2018 22 79 0,28
81
2 2019 22 79 0,28
3 2020 22 79 0,28
4 2021 22 79 0,28
5 ARTI 2018 18 79 0,23
6 2019 18 79 0,23
7 2020 18 79 0,23
8 2021 18 79 0,23
9 DKFT 2018 21 79 0,27
10 2019 21 79 0,27
11 2020 21 79 0,27
12 2021 21 79 0,27
13 ELSA 2018 19 79 0,24
14 2019 19 79 0,24
15 2020 24 79 0,30
16 2021 24 79 0,30
17 FIRE 2018 17 79 0,22
18 2019 17 79 0,22
19 2020 20 79 0,25
20 2021 20 79 0,25
21 MITI 2018 20 79 0,25
22 2019 19 79 0,24
23 2020 23 79 0,29
24 2021 23 79 0,29
25 PTBA 2018 24 79 0,30
26 2019 20 79 0,25
27 2020 20 79 0,25
28 2021 20 79 0,25
29 RUIS 2018 19 79 0,24
30 2019 19 79 0,24
31 2020 19 79 0,24
32 2021 19 79 0,24
33 SMMT 2018 21 79 0,27
34 2019 21 79 0,27
35 2020 21 79 0,27
36 2021 21 79 0,27
37 SURE 2018 21 79 0,27
38 2019 21 79 0,27
39 2020 21 79 0,27
40 2021 21 79 0,27
41 TINS 2018 22 79 0,28
42 2019 22 79 0,28
43 2020 22 79 0,28
44 2021 22 79 0,28
Nilai
No Kode Periode Harga Nilai
Total Aset Total Liabilities Saham Beredar Buku
Saham Perusahaan
Saham
1 ANTM 2018 3.330.639.080.700 1.356.716.008.400 24.030.764.725 82,14 765 9,31
2 2019 3.019.490.773.000 1.206.148.855.500 24.030.764.725 75,46 840 11,13
3 2020 3.172.051.299.500 1.269.006.397.000 24.030.764.725 79,19 1935 24,43
4 2021 3.274.205.129.900 5.994.326.292 24.030.764.725 136,00 50 0,37
5 ARTI 2018 2.692.455.709.206 84.445.211.973 7.840.000.000 332,65 50 0,15
6 2019 1.785.484.025.750 108.764.103.329 7.840.000.000 213,87 50 0,23
7 2020 2.852.964.580.558 1.579.641.908.492 7.840.000.000 162,41 306 1,88
8 2021 2.352.966.458.085 1.679.845.315.813 7.840.000.000 85,86 142 1,65
9 DKFT 2018 2.656.465.232.390 1.865.888.188.364 5.638.246.600 140,22 178 1,27
10 2019 2.655.274.236.534 3.571.270.000 5.638.246.600 470,31 344 0,73
11 2020 2.564.738.565.369 1.929.410.000 5.638.246.600 454,54 306 0,67
12 2021 2.647.780.565.369 2.371.866.000 5.638.246.600 469,19 352 0,75
13 ELSA 2018 156.573.270.000 15.000.155.441 7.298.500.000 19,40 7.750 399,53
14 2019 14.582.196.000 12.035.846.531 7.298.500.000 0,35 326 934,40
15 2020 14.859.517.000 1.523.546.294 7.298.500.000 1,83 1.320 722,41
16 2021 114.859.591.700 72.684.177.647 7.298.500.000 5,78 125 21,63
17 FIRE 2018 573.239.122.900 68.801.967.457 1.465.783.316 344,14 128 0,37
18 2019 543.257.046.224 36.568.443.043 1.475.362.946 343,43 127 0,37
19 2020 505.302.049.812 790.323.700 1.475.363.179 341,96 4.300 12,57
20 2021 505.302.049.812 767.522.600 1.475.363.179 341,97 2.660 7,78
21 MITI 2018 148.265.325.310 711.755.900 1.411.550.800 104,53 2.743 26,24
22 2019 571.638.674.240 80.018.537.537 1.411.550.800 348,28 260 0,75
23 2020 276.060.769.350 81.835.539.777 564.620.320 343,99 248 0,72
24 2021 327.606.079.645 88.870.291.458 564.620.320 422,83 274 0,65
25 PTBA 2018 1.241.729.330.000 342.430.970.325 11.184.061.250 80,41 160 1,99
26 2019 1.260.980.520.000 287.067.420.462 11.190.363.250 87,03 123 1,41
27 2020 1.240.567.550.000 265.000.888.000 10.540.375.745 92,56 116 1,25
28 2021 1.478.905.675.500 451.988.023.120 10.540.375.745 97,43 2.420 24,84
29 RUIS 2018 1.151.907.407.016 315.621.849.172 770.000.000 1086,09 2.950 2,72
30 2019 1.251.357.407.016 735.850.579.876 770.000.000 669,49 2.530 3,78
31 2020 1.345.151.507.257 85.960.670.000 770.000.000 1635,31 755 0,46
32 2021 1.545.150.576.000 151.028.730.000 770.000.000 1810,55 825 0,46
33 SMMT 2018 831.965.937.268 162.834.100.000 3.150.000.000 212,42 1.470 6,92
34 2019 871.513.339.763 178.713.336.322 3.150.000.000 219,94 123 0,56
35 2020 551.246.785.510 155.126.103.400 3.150.000.000 125,75 116 0,92
36 2021 598.912.468.580 198.918.580.300 3.150.000.000 126,98 202 1,59
37 SURE 2018 1.567.535.611.310 511.753.561.100 1.497.576.771 704,99 3000 4,26
38 2019 1.492.511.771.761 412.517.176.100 1.497.576.771 721,16 2950 4,09
39 2020 1.859.713.719.635 859.371.960.350 1.497.576.771 667,97 2530 3,79
40 2021 1.689.001.859.715 568.900.185.915 1.497.576.771 747,94 1990 2,66
41 TINS 2018 1.511.794.800.000 79.488.900.000 7.447.753.453 192,31 800 4,16
42 2019 2.036.127.800.000 20.361.278.000 7.447.753.453 270,65 799,25 2,95
43 2020 1.451.770.000.000 61.451.770.000 7.447.753.453 186,68 1439,2 7,71
44 2021 1.453.587.000.000 81.453.587.000 7.447.753.453 184,23 1410 7,65
X1 X2 X3 X4 X5 Y
No Kode Periode
KI KM KA SIZE CSR PBV
1 ANTM 2018 74,30 0,01 2,77 28,83 0,28 9,31
2 2019 75,15 0,01 2,75 28,74 0,28 11,13
3 2020 65,00 0,01 5,58 28,79 0,28 24,43
4 2021 65,00 0,01 5,59 28,82 0,28 0,37
5 ARTI 2018 45,23 0,32 4,37 28,62 0,23 0,15
6 2019 55,08 0,32 4,39 28,21 0,23 0,23
7 2020 55,08 0,29 4,37 28,68 0,23 1,88
8 2021 55,08 0,29 4,76 28,49 0,23 1,65
9 DKFT 2018 77,86 5,35 5,65 28,61 0,27 1,27
10 2019 79,02 2,78 7,62 28,61 0,27 0,73
11 2020 72,76 0,50 8,65 28,57 0,27 0,67
12 2021 72,76 0,50 8,12 28,60 0,27 0,75
13 ELSA 2018 60,40 0,74 7,03 25,78 0,24 399,53
14 2019 62,90 0,01 6,39 23,40 0,24 934,40
15 2020 58,76 0,24 5,51 23,42 0,30 722,41
16 2021 58,76 0,24 5,61 25,47 0,30 21,63
17 FIRE 2018 30,66 40,95 1,40 27,07 0,22 0,37
18 2019 22,67 36,00 1,96 27,02 0,22 0,37
19 2020 36,93 36,00 1,48 26,95 0,25 12,57
20 2021 36,93 36,00 1,45 26,95 0,25 7,78
21 MITI 2018 62,56 0,89 57,97 25,72 0,25 26,24
22 2019 73,76 0,01 57,97 27,07 0,24 0,75
23 2020 92,32 0,02 57,97 26,34 0,29 0,72
24 2021 92,32 0,02 57,34 26,52 0,29 0,65
25 PTBA 2018 82,94 0,01 18,03 27,85 0,30 1,99
26 2019 84,06 0,01 13,25 27,86 0,25 1,41
27 2020 90,06 0,01 8,86 27,85 0,25 1,25
28 2021 90,06 0,01 9,35 28,02 0,25 24,84
29 RUIS 2018 22,64 27,53 15,34 27,77 0,24 2,72
30 2019 42,16 0,23 15,61 27,86 0,24 3,78
31 2020 41,33 0,23 15,93 27,93 0,24 0,46
32 2021 41,33 0,23 15,89 28,07 0,24 0,46
33 SMMT 2018 79,45 0,62 11,54 27,45 0,27 6,92
34 2019 79,43 0,21 11,32 27,49 0,27 0,56
35 2020 82,82 0,27 11,00 27,04 0,27 0,92
36 2021 82,82 0,27 10,91 27,12 0,27 1,59
37 SURE 2018 64,10 2,62 19,87 28,08 0,27 4,26
38 2019 64,10 2,27 19,88 28,03 0,27 4,09
39 2020 64,10 2,32 33,40 28,25 0,27 3,79
40 2021 64,10 2,32 34,07 28,16 0,27 2,66
41 TINS 2018 73,19 0,01 6,67 28,04 0,28 4,16
42 2019 72,31 0,01 4,52 28,34 0,28 2,95
43 2020 72,94 0,01 5,42 28,00 0,28 7,71
44 2021 72,94 0,01 5,51 28,01 0,28 7,65
Descriptive Statistics
Minimu Maximu Std.
N m m Mean Deviation
Valid N (listwise) 44
85
Correlations
Kepemilik Kepemilik
an an Kepemilik CS
PBV Size
Institusio Manajeri an Asing R
nal al
Pearso PBV 1.000 .032 -.092 -.121 -.617 .221
n Kepemilika .032 1.000 -.676 .288 .078 .610
Correlat n
ion Institusiona
l
Kepemilika -.092 -.676 1.000 -.226 -.108 -.41
n 6
Manajerial
Kepemilika -.121 .288 -.226 1.000 -.202 .140
n Asing
Size -.617 .078 -.108 -.202 1.00 -.05
0 1
CSR .221 .610 -.416 .140 -.051 1.00
0
Sig. PBV . .418 .275 .217 .000 .075
(1- Kepemilika .418 . .000 .029 .308 .000
tailed) n
Institusiona
l
Kepemilika .275 .000 . .070 .243 .002
n
Manajerial
Kepemilika .217 .029 .070 . .094 .182
n Asing
Size .000 .308 .243 .094 . .371
CSR .075 .000 .002 .182 .371 .
N PBV 44 44 44 44 44 44
Kepemilika 44 44 44 44 44 44
n
Institusiona
l
Kepemilika 44 44 44 44 44 44
n
Manajerial
Kepemilika 44 44 44 44 44 44
n Asing
Size 44 44 44 44 44 44
CSR 44 44 44 44 44 44
Variables Entered/Removeda
Mode Variables Variables
l Entered Removed Method
86
Model Summaryb
Mode R Adjusted R Std. Error of Durbin-
l R Square Square the Estimate Watson
1 .722a .521 .458 1.45921 1.790
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 88.001 5 17.600 8.266 .000b
Residual 80.913 38 2.129
Total 168.914 43
Coefficientsa
Unstan Collinearity Statistics
dardize Standar
d dized
Coeffici Coeffici
Model ents ents t
Std. Toleran
B Error Beta Sig. ce VIF
1 (Consta 27.858 6.253 4.455 .000
nt)
Kepemil -.010 .020 -.089 -.498 .621 .393 2.547
ikan
Institusi
onal
87
NPAR TESTS
/K-S(NORMAL)=RES_1
/MISSING ANALYSIS
/METHOD=MC CIN(95) SAMPLES(44).
NPar Tests
Charts
Variables Entered/Removeda
Mode Variables Variables
l Entered Removed Method
1 CSR, Size, . Enter
Kepemilikan
Asing,
Kepemilikan
Manajerial,
Kepemilikan
Institusionalb
89
Coefficientsa
Standardiz Collinearity
ed Statistics
Unstandardized Coefficient
Coefficients s
Std. Tolera VI
Model B Error Beta t Sig. nce F
1 (Constant) 3.786 3.272 1.1 .25
57 4
Kepemilikan -.001 .010 -.030 -.11 .90 .393 2.
Institusional 7 8 54
7
Kepemilikan -.003 .014 -.045 -.20 .83 .537 1.
Manajerial 4 9 86
1
Kepemilikan .000 .008 -.008 -.04 .96 .857 1.
Asing 4 5 16
7
Size -.048 .097 -.083 -.49 .62 .913 1.
3 5 09
5
CSR -4.667 6.703 -.142 -.69 .49 .614 1.
6 1 62
8
T K dL dU
44. 2. 1,46920 1,56193
44. 3. 1,42257 1,61196
44. 4. 1,37490 1,66467
44. 5. 1,32631 1,71996
44. 6. 1,27692 1,77772
44. 7. 1,22685 1,83784
44. 8. 1,17624 1,90017
44. 9. 1,12522 1,96460
44. 10. 1,07390 2,03095
44. 11. 1,02245 2,09907
44. 12. 0,97099 2,16881
44. 13. 0,91964 2,23997
44. 14. 0,86856 2,31237
44. 15. 0,81787 2,38581
44. 16. 0,76771 2,46011
91
dL = 1,277
dU = 1,778
4 – dU = 2,222