Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH STRUKTUR MODAL, UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN

PERUSAHAAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA


PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2013
(Studi Pada Perusahaan Sub Sektor Real Estat dan Properti)
Assaadatul Khairiyahtussalihah (C1C011137), dibawah bimbingan
Susfa Yetti 1) dan Rita Friyani 2)
Email: Asyaboreg@yahoo.co.id/ Telp: +62 89610458353
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Jambi
Jl. Raya Jambi-Muara Bulian KM. 15 Mendalo Darat, 36361
Telepon: (0741) 582632, 583377
Website: http://www.unja.ac.id/
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris pengaruh struktur
modal, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan profitabilitas secara simultan dan
parsial terhadap nilai perusahaan. Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 39 perusahaan
pada sub sektor real estat and properti, dimana metode yang digunakan adalah purposive
sampling. Jumlah sampel yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan sebanyak
39 perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga sampel penelitian
diperoleh sebanyak 117 data observasi. Analisis data menggunakan analisis regresi berganda.
Hasil analisis data pada model menunjukkan bahwa struktur modal, pertumbuhan perusahaan
dan profitabilitas tidak memiliki pengaruh signifikan, sedangkan ukuran perusahaan memiliki
pengaruh terhadap nilai perusahaan. Besarnya koefisien determinasi (adjusted R square)
adalah sebesar 0,735. Hal ini berarti bahwa 73 persen variabel dependen yaitu nilai
perusahaan dapat dipengaruhi oleh empat variabel independen yaitu struktur modal, ukuran
perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan profitabiltas, sedangkan sisanya sebesar 27 persen
nilai perusahaan dijelaskan oleh variabel lain.
Kata Kunci : Nilai Perusahaan, Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan
Perusahaan, dan Profitabilitas.
PENDAHULUAN
Properti dan real estat merupakan salah satu sektor yang sangat penting bagi
kehidupan manusia. Di era globalisasi yang maju saat ini kita tidaklah bisa terlepas dari
sektor ini, misalnya semakin meningkatnya pembangunan apartemen, hotel, perumahan,
rumah dan toko, rumah dan kantor, pusat perbelanjaan dan lainnya. Dengan melihat
peningkatan pembangunan tersebut berarti menandakan adanya pangsa pasar yang besar pada
sektor properti dan real estat di Indonesia.
Perusahaan merupakan suatu kegiatan bisnis yang penting bagi perkembangan suatu
perekonomian. Dasar pendirian suatu perusahaan dengan tujuan untuk memakmurkan
pemilik perusahaan atau pemegang saham melalui perkembangan perusahaan. Tujuan ini
dapat diwujudkan dengan memaksimumkan nilai perusahaan dengan asumsi bahwa pemilik
perusahaan atau pemegang saham akan makmur jika kekayaannya meningkat. Meningkatnya
kekayaan dapat dilihat dari semakin meningkatnya harga saham yang berarti juga nilai

perusahaan meningkat. Nilai perusahaan mencerminkan nilai saat ini dari pendapatan yang
diinginkan dimasa mendatang dan indikator bagi pasar dalam menilai perusahaan secara
keseluruhan .pendapatan yang diinginkan dimasa mendatang dan indikator bagi pasar dalam
menilai perusahaan secara keseluruhan .
Studi teoritis dan empiris mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
nilai perusahaan oleh Badjuri (2011). Hasil penelitian membuktikan bahwa variabel yang
mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan adalah profitabilitas. Lain halnya
Sari (2013) menemukan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. Penelitian Setiadewi (2014) menemukan bahwa ukuran perusahaan tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dan ROE yang diindikasikan dengan profitabilitas
menjadi tolak ukur bagi para investor akan kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber
daya yang dimiliki dengan efektif atau tidak. Penelitian ini didukung oleh Ayuningtias
(2013), Nurhayati (2013) dan Martikarini (2013).
Potensi pertumbuhan mencerminkan prospek perusahaan dengan memberikan sinyal
kepada pasar sebagai bentuk informasi kepada investor atau calon investor. Hal ini didukung
oleh penelitian Sari (2013). Sedangkan Badjuri (2011) menemukan bahwa pertumbuhan
perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa masih terdapat perbedaan
mengenai pengaruh variabel struktur modal, ukuran perusahaan, profitabilitas dan faktorfaktor lain terhadap nilai perusahaan. Oleh karena itu untuk mengembangkan penelitian yang
sebelumnya dalam penelitian ini mencoba untuk menguji kembali ketidak konsistenan faktorfaktor yang mempengaruhi nilai perusahaan dengan analisis nilai perusahaan menggunakan
Price Book Value (PBV).

TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan nilai pasar dari suatu ekuitas perusahaan ditambah nilai
pasar hutang. Dengan demikian, penambahan dari jumlah ekuitas perusahaan dengan hutang
perusahaan dapat mencerminkan nilai perusahaan (Dewi dkk, 2014). Memaksimalkan nilai
perusahaan sangat penting artinya bagi suatu perusahaan, karena dengan memaksimalkan
nilai perusahaan berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang
merupakan tujuan utama perusahaan.
Semakin tinggi harga saham, semakin berhasil perusahaan menciptakan nilai bagi
pemegang saham. Keberhasilan perusahaan menciptakan nilai tersebut tentunya memberikan
harapan kepada pemegang saham berupa keuntungan yang lebih besar pula, secara sederhana
menyatakan bahwa price to book value (PBV) merupakan rasio pasar (market ratio) yang
digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya.
Struktur Modal
Struktur modal adalah perimbangan atau perpaduan antara modal asing dengan modal
sendiri (Husnan, 2004), dengan kata lain struktur modal merupakan proporsi dalam
pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan dengan sumber pendanaan jangka panjang yang
berasal dari dana internal dan dana eksternal. Struktur Modal dapat diukur dengan debt to
equity ratio (DER). DER merupakan perbandingan total hutang yang dimiliki perusahaan
dengan total ekuitas perusahaan. Satuan pengukuran debt to equity ratio adalah dalam
persentase. Rumusnya sebagai berikut :
DER =

x 100%

Sumber : (Darmadji dan Fakhruddin, 2008)

Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan gambaran kemampuan finansial perusahaan dalam
suatu periode tertentu (Joni dan Lina, 2010). Ukuran perusahaan dapat diartiakn sebagai besar
kecilnya perusahaan dilihat dari besarnya nilai equty. Nilai perusahaan ataupun hasil nilai
total aktiva dari suatu perusahaan (Riyanto, 2001). Ukuran perusahaan dilihat dari total asset
yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat dipergunakan untuk kegiatan operasi perusahaan.
Pertumbuhan Perusahaan
Pertumbuhan (growth) adalah seberapa jauh perusahaan menempatkan diri dalam
sistem ekonomi secara keseluruhan atau sistem ekonomi untuk industry yang sama (Dewi
dkk, 2014). Growth dinyatakan sebagai pertumbuhan total aset dimana total aset masa lalu
akan menggambarkan profitabilitas yang akan datang dan pertumbuhan yang akan datang.
Berdasarkan deifinisi tersebut dapat dijelaskan Growth merupakan perubahan total aset baik
berupa peningkatan maupun penurunan yang dialami oleh perusahaan selama satu periode
(satu tahun). Pertumbuhan aset menggambarkan pertumbuhan aktiva perusahaan yang akan
mempengaruhi profitabilitas perusahaan yang menyakini bahwa persentase perubahan total
aktiva merupakan indikator yang lebih baik dalam mengukur growth perusahaan.
Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama
periode tertentu. Rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri (Sartono, 2008).
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam kegiatan operasinya merupakan
fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan. Selain merupakan indikator kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban bagi para penyandang dananya, laba perusahaan juga
merupakan elemen dalam menentukan nilai perusahaan.
Kerangka Pemikiran dan Perumusan Hipotesis
Hubungan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan
Trade-off theory menjelaskan bahwa jika posisi struktur modal berada di bawah titik
optimal maka setiap penambahan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan. Sebaliknya,
setiap jika posisi struktur modal berada di atas titik optimal maka setiap penambahan hutang
akan menurunkan nilai perusahaan. Oleh karena itu, dengan asumsi titik target struktur modal
optimal belum tercapai, maka berdasarkan trade-off theory memprediksi adanya hubungan
yang positif terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian Dewi,dkk (2011) menemukan bahwa
adanya pengaruh positif dan signifikan struktur modal terhadap nilai perusahaan, temuan ini
didukung oleh tradeoff theoryyang menyatakan bahwa (dengan asumsi titik target struktur
modal yang belum optimal) peningkatan rasio utang pada stuktur modal akan meningkatkan
nilai perusahaan.
Hipotesis 1: Struktur Modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan
Hubungan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan gambaran kemampuan finansial perusahaan dalam
suatu periode tertentu. Ukuran perusahaan yang besar, dianggap sebagai suatu indikator yang
menggambarkan tingkat risiko bagi investor untuk melakukan investasi pada perusahaan
tersebut, karena jika perusahaan memiliki kemampuan finansial yang baik, maka diyakini

bahwa perusahaan tersebut juga mampu memenuhi segala kewajiban serta memberikan
tingkat pengembalian yang memadai bagi investor (Joni dan Lina, 2010). Pada perusahaan
yang berukuran besar, manajer akan berusaha memaksimalkan kemampuannya mengelola
perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan, karena pada perusahaan besar cenderung
menjadi sorotan masyarakat. Namun pada perusahaan kecil meskipun investasinya kurang
besar juga dapat memberikan keuntungan yang optimal.
Hipotesis 3: Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Hubungan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan
Pertumbuhan perusahaan sangat diharapkan oleh pihak internal maupun eksternal
perusahaan, karena pertumbuhan yang baik memberi tanda bagi perkembangan perusahaan.
Dari sudut pandang investor, pertumbuhan suatu perusahaan merupakan tanda perusahaan
memiliki aspek yang menguntungkan, dan investor pun akan mengharapkan tingkat
pengembalian (rate of return) dari investasi yang dilakukan menunjukkan perkembangan
yang baik.
Hipotesis 4: Pertumbuhan Perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Hubungan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aktiva, dan modal. Profitabilitas
yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang
tinggi bagi pemegang saham. Semakin besar keuntungan yang diperoleh semakin besar pula
kemampuan perusahaan untuk membayarkan dividennya, dan hal ini berdampak pada
kenaikan nilai perusahaan. Dengan rasio profitabilitas yang tinggi yang dimilki sebuah
perusahaan akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya diperusahaan (Dewi
dkk, 2014).
Hipotesis 5: Profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

METODE PENELITIAN
Data yang digunakan adalah data sekunder. Dimana data-data tersebut bersumber dari
data laporan keuangan perusahaan properti dan real estat yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia periode Tahun 2011-2013. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dari situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id. Populasi dalam penelitian ini
adalah perusahaan yang bergerak pada sektor properti dan real estat yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia dari tahun 2011-2013. Sehingga terdapat 44 populasi dalam penelitian ini.
Sedangkan sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu
yang memiliki karekteristik tertentu, jelas, dan bisa dianggap bisa mewakili populasi
(Sugiyono, 2007). Penarikan sampel yang dilakukan adalah dengan menggunakan desain
sampel nonprobabilitas dengan metode purposive sampling dimana dilakukan pemilihan
sampel dengan pertimbangan kriteria tertentu (Sugiono,2007).
Berdasarkan kriteria yang ditentukan, dari 44 perusahaan ada 5 perusahaan yang tidak
menerbitkan laporan keuangan secara terus-menerus maka jumlah perusahaan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2011-2013 yang memenuhi persyaratan
sebagai sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 39 perusahaan dengan total sampel
penelitian selama 3 tahun yaitu 117 laporan keuangan.

Definisi Operasional Variabel


Nilai Perusahaan
nilai perusahaan didefinisikan sebagai nilai pasar karena nilai perusahaan dapat memberikan
kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan
meningkat. Nilai perusahaan dalam penelitian ini diproksikan dengan Price Book Value
(PBV). PBV mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan
organisasi perusahaan sebagai sebuah perusahaan yang terus tumbuh. PBV dirumuskan
dengan :
x 100%
Sumber : (Darmadji dan Fakhruddin, 2008)

Struktur Modal
Struktur modal hanya merupakan sebagian saja dari struktur keuangan. Struktur
Modal dapat diukur dengan debt to equity ratio (DER). DER merupakan perbandingan total
hutang yang dimiliki perusahaan dengan total ekuitas perusahaan. Satuan pengukuran debt to
equity ratio adalah dalam persentase. Rumusnya sebagai berikut :
DER =

x 100%

Sumber : (Darmadji dan Fakhruddin, 2008)

Ukuran Perusahaan
Skala perusahaan menunjukkan besar kecilnya perusahaan. Perusahaan yang beruuran
besar dan yang sudah well-established akan lebih mudah memperoleh modal di pasar modal
dibanding dengan perusahaan kecil. Karena kemudahan akses tersebut berarti perusahaan
besar memiliki fleksibilitas yang lebih besar pula. Bukti empirik menyatakan bahwa skala
perusahaan berhubungan positif dengan struktur modal.
Size = Ln Total Asset
Sumber : Dewi,dkk (2014)

Pertumbuhan Perusahaan
Tingkat pertumbuhan (Growth), dalam penelitian ini menggunakan persentase
perubahan pada total aktiva dari tahun (t-1) terhadap tahun sekarang (t), sebagai proxy.
Persentase tingkat pertumbuhan ini juga digunakan sebagai proxy Growth oleh Secara
matematis dapat diformulasikan sebagai berikut:

Sumber : (Dewi, dkk 2014)

Dimana :
Total asset (t) = Nilai total asset pada tahun bersangkutan
Total asset (t-1) = Nilai total asset satu tahun sebelum tahun yang bersangkutan
Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari
modal yang diinvestasikan. Profitabilitas diukur dengan menggunakan Return On Assets
(ROA) yang menunjukkan kemampuan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva

untuk menghasilkan laba yang merupakan perbandingan antara laba bersih sesudah pajak
dengan total aktiva.
Sumber : (Darmadji dan Fakhruddin, 2008)

Rancangan Analisis Data


Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk mendiskripsi suatu data yang dilihat dari mean, median,
deviasi standar, nilai minimum, dan nilai maksimum. Pengujian ini dilakukan untuk
mempermudah memahami variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, Variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2006). . Untuk mendeteksi
apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan anlisis grafik. Cara selanjutnya
adalah dengan melihat probabilitiy plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari
distribusi normal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ditemukan
adanya korelasi atau hubungan yang signifikan antar variabel bebas (independen).
Multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance infalation factor (VIF).
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi linear ada korelasi
antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganngu paada periode t-1
(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi yang muncul
karena observasi yang berurutan sepanjang waktu yang berkaitan satu sama lainnya. masalah
ini timbul karena masalah residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya.
Untuk mendeteksi adanya autokorelasi akan digunakan pengujian Durbin-Watson.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi yang terjadi
ketidaksamaan variance residual satu pengamatan ke pengamatan lainnyanya . Untuk
mengetahui apakah terjadi masalah heteroskedastisitas maka dengan melihat Grafik ScatterPlot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya atau dapat dilakukan Uji Park,
Uji Glejser, atau Uji White (Ghozali, 2006). Suatu model penelitian yang baik tidak terdapat
heteroskedastisitas.
Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi pada dasarnya bertujuan untuk menerangkan bentuk hubungan antara
variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y), dengan kata lain, untuk mengetahui sejauh
mana pengaruh (kontribusi) variabel bebas dan variabel terikat.
Y = a + b1 X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 +
Sumber : (Yamin dan Kurniawan, 2009)

Dimana , Y = Nilai Perusahaan


X = Struktur Modal
X = Ukuran Perusahaan
X = Pertumbuhan Perusahaan
X4 = Profitabilitas
a = Nilai konstan harga Y bila X=0
b, b, b, b4 = koefisien regresi
= Residual eror
Pengujian Hipotesis
Untuk melakukan uji hipotesis dalam penelitian ini diperlukan pengujian data
statistis Hipotesis penelitian ini adalah: struktur modal, ukuran perusahaan, pertumbuhan
perusahaan, dan profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
Uji Statistik F
Yaitu analisis statistik untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara pengaruh
ukuran perusahaan, struktur aktiva, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas secara simultan
terhadap nilai perusahaan. Nilai F hitung akan dibandingkan dengan F table pada tingkat
signifikan () = 5%. Jika Fhitung F tabel, maka variabel bebas secara serempak tidak
berpengaruh terhadap variabel terikat dan jika F hitung F tabel, maka variabel bebas secara
serempak berpengaruh terhadap variabel terikat.
Statistik t
Uji ini digunakan yaitu analisi statistik untuk mengetahui pengaruh secara parsial
antara pengaruh struktur modal, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan
profitabilitas terhadap nilai perusahaan .
Koefisien determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa besar kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol
dan satu. Jika nilai determinasi kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Jika nilai determinasi mendekati satu
berarti variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen. Rumus menghitung R2 adalah:
R2 =
Sumber : (Gujarati, 2006)

Keterangan : R2 = Koefisien determinasi


SSE = Sum of Square for Error (Jumlah kuadrat yang dijelaskan)
SST = Sum of Square Total (Total Jumlah kuadrat variabel tak bebas)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Data penelitian ini pada dasarnya menggunakan seluruh perusahaan sub sektor real
estat dan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2011-2013.
Berdasarkan data yang dikumpulkan ada 45 perusahaan sub sektor real estat dan properti
yang tercatat di BEI. Namun hanya 39 perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini
selama 3 tahun sehingga jumlah observasi seluruhnya adalah berjumlah 117.
Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif penelitian ini memberikan suatu gambaran atau deskripsi
suatu data yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean), deviasi standar dari
masing-masing variabel. Hasil analisis deskriptif dari variabel-variabel penelitian ini adalah
sebagai berikut:

Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif


Descriptive Statistics
LnY
Struktur Modal
Ukuran Perusahaan
Pertumbuhan Perusahaan
Pofitabilitas
Valid N (listwise)

N
117
117
117
117
117
117

Minimum
,01
,08
20,18
-1,00
-,10

Maximum
4,59
11,47
31,08
4,82
488,33

Mean
1,3757
1,1403
26,6149
,2780
4,2275

Std. Deviation
,94496
1,29295
2,96727
,63420
45,14069

Sumber: Output SPSS 19 (Data diolah)

Hasil Uji Asumsi Klasik


Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS 19 dengan model
persamaan regresi berganda, model ini akan di uji bebas dari asumsi klasik. Uji asumsi klasik
yang digunakan yaitu uji normalitas, autokorelasi, uji multikolinearitas, serta uji
heteroskedastisitas. Pada saat dilakukan uji asumsi klasik model dalam penelitian bisa
mengalami permasalahan uji asumsi klasik, untuk mengobati terhadap permasalahan asumsi
klasik ini model regresi bisa dirubah dalam bentuk semi-log yaitu variabel dependen kita
ubah menjadi bentuk logaritma natural (Ln) dan sebelah kiri persamaan tetap atau sebaliknya
semua variabel independen diubah menjadi logaritma natural dan variabel dependen tetap
(Ghozali, 2006).
Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas dari residual yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan grafik normal plot dan Uji Kolmogorov-Smirnov test. Dalam gambar grafik
normal plot terlihat titik-titk tidak menyebar tetapi berada disekitar garis normanl mengikuti
diagonal,atau penyebaran garis mendekati garis normal. Hasil pengujian dengangrafik normal
plot ini didukung dengan hasil pengujian yang membuktikan bahwa model regresi penelitian
terdistribusi normal dengan hasil dalam tabel 4.2 yang memperlihatkan bahwa nilai Asymap.
Sig sebesar 0,804 lebih besar dari level of signifikan sebesar 0,538.
Gambar 4.1
Grafik Normal Plot

Tabel 4.2
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N
Normal Parametersa,b
Most Extreme Differences

Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative

Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardized Residual
117
,0000000
1,67383651
,074
,048
-,074
,804
,538

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

Sumber: Output SPSS 19 (Data diolah)

Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi merupakan pengujian dalam regresi linier dimana adanya kesalahan
pengganggu. Untuk menguji apakah terjadi autokorelasi maka dilakukan uji Durbin-Watson
(DW test). Dalam suatu model regresi linier dikatakan tidak ada autokorelasi jika nilai DW di
antara daerah uji atau terletak di antara du dan 4-du atau du < DW < 4-du. Dari hasil
pengujian DW test diperoleh nilai sebesar 2,017 terletak di antara du dan 4-du yang
mengindikassikan bahwa tidak terjadi autokorelasi antara kesalahan pengganggu pada suatu
periode dengan periode sebelumnya dalam model regresi penelitian ini. Dengan
menggunakan program SPSS 19, diperoleh hasil untuk uji autokorelasi yang ditunjukkan
pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Adjusted R
Std. Error of the
Durbin-Watson
Square
Estimate
a
1
,857
,735
,726
1,70346
2,017
a. Predictors: (Constant), Pofitabilitas, Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran
Perusahaan
b. Dependent Variable: lnY
Model

R Square

Sumber: Output SPSS 19 (Data diolah)

Hasil Uji Multikolinearitas


Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Penelitian ini mendeteksi ada tidaknya
multikolinearitas adalah dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).
Hasil uji multikolinearitas dibawah menunjukkan bahwa nilai tolerance dari keempat variabel
independen berada di atas 0,10 dan VIF kurang dari 10. Ini menunjukkan bahwa model
regresi tersebut tidak terdapat multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada
tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas


Coefficientsa
Model
1 (Constant)

Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
27,415
1,488

Standardized
Coefficients

Sig.

Beta

Collinearity Statistics
Tolerance

18,419

,000

VIF

Struktur Modal

-,147

,124

-,058

-1,186

,238

,980

1,020

Ukuran Perusahaan

-,954

,055

-,870

-17,249

,000

,929

1,076

,076

,255

,015

,297

,767

,957

1,045

-,003

,004

-,047

-,954

,342

,958

1,044

Pertumbuhan Perusahaan
Pofitabilitas
a. Dependent Variable: lnY

Sumber: Output SPSS 19 (Data diolah)

Hasil Uji Heteroskedastisitas


Model regresi yang baik adalah jika tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk menguji
heterokedastisitas dalam penelitian ini dengan menggunakan model Diagram Scatter. Dari
hasil pengujian sebagaimana dalam gambar 4.2 diperoleh bahwa diagram scatterplots terlihat
bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angko 0
pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model
regresi, sehingga model regresi layak dipakai. Berikut hasil pengujian heteroskedastisitas:
Gambar 4.2 Grafik Scatter-plot

Hasil Uji Hipotesis


Hasil Uji Statistik F
Hasil uji F menunjukkan nilai F hitung sebesar 77,748 dengan signifikan sebesar 0,000.
Nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
independen struktur modal, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas
secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen nilai perusahaan. Dan uji ini
sama dengan hasil jika dilihat dari perbandingan nilai F hitung dengan F tabel dapat dilihat dalam
tabel F pada alfa 0,05 dengan derajat bebas/degree of freedom (df) untuk pembilang sebesar
5, dan derajat penyebut sebesar 112 ( df untuk penyebut = n - k berarti 117-5 = 112) sehingga
dapat diketahui bahwa nilai F tabel adalah sebesar 2,30. Nilai F tabel tersebut lebih kecil
daripada nilai F hitung pada tabel ANOVA sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang
diajukan secara simultan variabel independen struktur modal, ukuran perusahaan,
pertumbuhan perusahaan, dan profitabilitas berpengaruh terhadap variabel dependen nilai
perusahaan dapat diterima. Artinya setiap perubahan yang terjadi pada variabel independen
akan berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan real estat dan properti.
Hasil Uji Statistik T
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Variabel struktur modal tidak berpengaruh
signifikan secara parsial terhadap nilai perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan hasil dari nilai
signifikan variabel struktur modal yaitu 0,238 lebih besar dari 0,05 atau 5% yang merupakan
nilai signifikansi pengujian.
Dan menunjukkan bahwa Variabel Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan secara
parsial terhadap nilai perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan hasil dari nilai signifikan
variabel Ukuran Perusahaan yaitu 0,000 lebih kecil dari 0,05 atau 5% maka hipotesis 3 dapat
diterima. Hasil pengujian yang dilakukan bahwa Variabel Pertumbuhan Perusahaan tidak
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap nilai perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan
hasil dari nilai signifikan variabel Pertumbuhan Perusahaan yaitu 0,767 lebih besar dari 0,05
atau 5% . Hasil pengujian membuktikan bahwa Variabel Profitabilitas tidak berpengaruh
signifikan secara parsial terhadap nilai perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan hasil dari nilai
signifikan variabel profitabilitas yaitu 0,342 lebih besar dar 0,05 atau 5%.
Analisis koefisien Determinasi ( )
Untuk hasil uji model (Model Summy) menunjukkan besarnya nilai koefisien
determinasi ( ) adalah sebesar 0,735. Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa 0,735
yang mendekati 0 atau sebesar 73% mengartikan bahwa variabel-variabel independen yaitu
struktur modal, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas dapat
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan variabel dependen yaitu 73%.

Sedangkan selebihnya 0,27 atau 27% dijelaaskan oleh variabel lainnya yang tidak diteliti
dalam penelitian ini.
Pembahasan
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Dari hasil penelitian ini ditemukan nilai signifikansi pengujian variabel struktur modal
yang lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,238 sehingga hipotesis yang diajukan ditolak,
bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan struktur modal terhadap nilai perusahaan.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh Hartanty (2013). Hasil ini juga sesuai dengan
pendapat Modigliani dan Miller yang menyatakan bahwa nilai perusahaan tidak dipengaruhi
oleh struktur modalnya. Dengan perkataan, tidak masalah bagaimana perusahaan membiayai
operasinya, jadi struktur modal tidak relevan (Bridgham dan Houston, 2011).
Struktur modal yang merupakan komposisi perpeduan antara modal asing dengan
modal sendiri dalam penelitian ini diproksikan dengan pengukuran perbandingan total utang
dengan total ekuitas debt to equity ratio (DER). Namun beberapa peneliti lain menunjukkan
hal yang berbeda, yaitu berdasarkan peneliti sebelumnya Dewi (2014) menyatakan bahwa
setiap adanya penambahan hutang sebagai sumber pendanaan akan berpengaruh pada
peningkatan nilai perusahaan. Hasil penelitian ini terbukti menolak Hipotesis dua (H 2) yang
menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan
Dari hasil penelitian ditemukan nilai signifikansi pengujian variabel ukuran
perusahaan yang lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000 dengan nilai t = -17,249 sehingga
hipotesis yang diajukan diterima. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial
ukuran perusahaan berpengaruh signifikan negatif terhadap nilai perusahaan yanng
diproksikan melalui pengukuran (PBV). Pengaruh ukuran perusahaan mengartikan bahwa
setiap perubahan nilai ukuran perusahaan akan akan mempengaruhi nilai perusahaan.
Pengujian yang dilakukan pada hipotesis ketiga ini, mampu membuktikan ukuran perusahaan
berpengaruh signifikan negatif terhadap nilai perusahaan (sehingga H3 diterima) dengan
menghasilkan nilai yang negatif. Arah ukuran perusahaan yang bernilai negatif ini
mendukung penelitian Setiadewi (2014).
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Febriyana (2013) yang menyatakan
Kemudahan perusahaan besar dengan total aktiva yang banyak dalam memperoleh modal
pinjaman (utang) dipercaya akan mampu menutupi semua dengan jaminan struktur aktiva
yang kompleks dan dikenal mampu dalam menghadapi resiko. Maka dari itu investor akan
tertarik dengan perusahaan yang berukuran besar karena mereka yakin bahwa perusahan
besar mampu meningkatkan nilai perusahaan. Dan Wahyuni (2013) mengatakan bahwa
erusahaan dengan tingkat aset yang semakin besar dianggap lebih mampu untuk memberikan
pengembalian atas investasi sehingga akan mengurangi tingkat ketidakpastian para investor.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan yang diproksikan dengan
total aset yang besar belum bisa menjamin nilai perusahaannya tinggi, karena perusahaaan
besar mungkin belum berani melakukan investasi baru terkait dengan ekspansi, sebelum
kewajiban-kewajibannya (hutang) sudah terlunasi.
Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial pertumbuhan perusahaan
tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan hasil pengujian variabel
pertumbuhan perusahaan diperoleh nilai t = 0,297 dengan probabilitas sebesar 0,767. Nilai
signifikansi di atas 0,05 menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan perusahaan tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian berarti

bahwa hipotesis empat ditolak. Pertumbuhan yang tinggi menyebabkan kebutuhan dana
meningkat ( kecenderungan pada laba ditahan). Semakin besar tingkat pertumbuhan
perusahaan, maka semakin tinggi biaya yang diperlukan untuk investasi. Hasil dari penelitian
ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan Hartanty (2013) dan Badjuri (2011).
Penelitian ini membuktikan bahwa adanya peningkatan atau penurunan pertumbuhan
perusahaan tidak dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa investor
dalam mengambil keputusan investasi tidak memandang seberapa besar pertumbuhan
perusahaan tetapi faktor lain yang dapat mempengaruhi harga saham secara langsung seperti
misalnya: kebijakan dividen (Badjuri, 2011).
Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial profitabilitas tidak
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan hasil pengujian variabel profitabilitas
diperoleh nilai t = - 0,954 dengan probabilitas sebesar 0,342. Nilai signifikansi di atas 0,05
menunjukkan bahwa variabel profitabilitas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
nilai perusahaan. Dengan demikian berarti bahwa hipotesis lima ditolak. Hasil penelitian ini
tidak mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan Martikarini(2013), Sari(2013),
Nurhayati(2013) yang menemukan bahwa adanya sinyal positif kepada investor terhadap
tingkat profitabilitas perusahaan.
Profitabilitas yang diproksikan dengan Return on Assets (ROA) yang merupakan
perbandingan laba sesudah pajak dengan total aktiva dalam penelitian ini tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. Dengan arti bahwa nilai Profitabilitas adalah - 0,954 dengan
probabilitas sebesar 0,342 namun karena nilai profitabilitas terbukti tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan, maka jika profitabilitas mengalami kenaikan atau penurunan
sebesar berapapun, tidak akan mempengaruhi nilai perusahaan.
SIMPILAN DAN SARAN
Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur modal, ukuran
perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Data
sampel perusahaan sebanyak 117 pengamatan perusahaan sub sektor real estat properti yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011-2013. Hasil pengujian dan
pembahasan pada bagian sebelumnya dapat diringkas sebagai berikut :
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur modal, ukuran perusahaan,
pertumbuhan perusahaan, dan profitabilitas secara simultan berpengaruh terhadap
nilai perusahaan selama tiga tahun pengamatan (2011-2013).
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Struktur Modal tidak berpengaruh terhadap
nilai perusahaan selama tiga tahun pengamatan (2011-2013). Hasil penelitian ini
mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Hartanty ( 2013 ) serta bertentangan
dengan penelitian Dewi ( 2014 ).
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap nilai
perusahaan selama tiga tahun pengamatan (2011-2013). Hasil penelitian ini
mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Setiadewi ( 2014 ).
4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertumbuhan Perusahaan tidak berpengaruh
terhadap nilai perusahaan selama tiga tahun pengamatan (2011-2013). Hasil penelitian
ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Hartany (2013) dan Badjuri
(2011).

5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap nilai


perusahaan selama tiga tahun pengamatan (2011-2013). Hasil penelitian ini tidak
sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Martikarini ( 2013), Sari (2013)
dan Nurhayati (2013).
Keterbatasan
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah:
1.
Penelitian ini hanya dilakukan pada satu jenis industri yaitu industri yaitu sub sektor
real estat dan properti sehingga hasil penelitian ini kemungkinan tidak sama jika
diaplikasikan pada jenis industri yang lain.
2.
Penelitian ini hanya dilakukan berdasarkan proksi pengukuran yang direferensikan
hanya dalam penelitian terdahulu saja, sehingga hasil penelitian ini kemungkinan
tidak sama apabila diaplikasikan pada proksi pengukuran yang tercantum selain dalam
penelitian terdahulu.
Saran
Penelitian mengenai nilai perusahaan dimasa yang akan datang diharapkan mampu
memberikan hasil penelitian yang lebih berkualitas, dengan mempertimbangkan saran
dibawah ini:
1.
Pada penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan sampel dari seluruh perusahaan
dan menggunakan tahun pengamatan yang lebih panjang sehingga hasil penelitian
dapat merealisasikan kondisi pasar modal pada seluruh perusahaan hasil yang di
inginkan lebih konkret.
2.
Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan proksi pengukuran yang
lain dalam variabel independen profitabilitas, seperti Gross Profit Margin, Net Profit
Margin, Return on Investment (ROI) dan Earning Power (Brigham dan Houston,
2011)
3.
Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan variabel bebas yang lebih
berpengaruh sebagai variabel independen yang mempengaruhi nilai perusahaan
dengan model penelitian yang memadai karena nilai Adjusted R Square sebesar 72,6
% yang mengindikasikan bahwa masih terdapat variabel lain yang mempengaruhi
nilai perusahaan yaitu sebesar 27 ,4% seperti: Kebijakan Deviden, Kepemilikan
Manajerian dan perubahan valuta asing.
4.
Bagi investor yang menanamkan sahamnya pada perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia hendaklah melihat faktor-faktor nilai perushaan supaya investor dapat
mempertimbangkan dalam melakukankan investasi agar dapat menerima return yang
baik
DAFTAR PUSTAKA
Ayuningtias, Dwi. 2013. Pengaruhh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan: Kebijakan
Dividen dan Kesempatan Investasi sebagai Variabel Antara. Jurnal Ilmu dan Riset
Akuntansi Vol.1, No.1. Di unduh 21 April 2015.
Badjuri, Achmad. 2011. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan pada
Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI. Jurnal Akuntansi Unisbank Semarang.
Di unduh April 2015.
Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel F., 2011, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi
10. Salemba Empat. Jakarta.

Darmadji Tjiptono, Hendy M. Fakhruddin, 2008. Pasar Modal di Indonesia. Salemba Empat.
Jakarta.
Dewi, P, Gede Adi Y, dan Ananta Wikrama T. 2014. Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan
Perusahaan, dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan LQ 45
di BEI Periode 2008-20012. E-Journal S1 Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha.
Vol.2, No.1. Di unduh 21 April 2015.
Fatimah, Siti. 2013. Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Akuisisi
yang terdaftar di BEI.Universitas Maritim Raja. Ali Tanjung Pinang. Di unduh 3
Maret 2015.
Febryana, Hana. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Mekanisme Corporate
Governance terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi Universitas Negeri Padang.
Diunduh 21 April 2015.
Gujarati, Damodar N. 2006. Dasar-dasar Ekonometrika. Erlangga. Jakarta.
Hanafi, M.M. 2004. Manajemen Keuangan. Edisi 2004/2005. BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta.
Hartanty, Ellya. 2013. Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahan, dan Return on
Investement (ROI) terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan yang Terdaftar di
BEI Periode 2008-2012. Jurnal Akuntansi Universitas Maritim Raja. Tanjung Pinang.
Di unduh 21 April 2015.
Husnan, Suad. 2004. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan ( Keputusan Jangka
Pendek) Buku 2. BPFE. Yogyakarta.
Imam, Muzakir, 2015. "Landed House" Memberikan Keuntungan Lebih Besar
http://www.beritasatu.com/hunian/242027-landed-house-memberikan-keuntunganlebih-besar. Di unduh 23 Januari 2015.
Indrawati, Titik dan Suhendro. 2006. Determinasi Capital Structure pada Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Jakarta Periode 2000-2004. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan Indonesia, Vol.3, No.1, Hlm. 77-105.
Joni dan Lina. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal.Jurnal Bisnis dan
Akuntansi. Vol.12, No. 2, Hlm.81-96.
Martikarini, Nani. 2013. Pengaruh Profitabilitas, Kebijkan hutang, dan Dividen terhadap
Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2011. Jurnal
Akuntansi Universitas Gunadarma. Di unduh 5 Maret 2015.
Meldrick A Rouben. 2013. Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada
perusahaan di Sektor Agriculture yang Terdaftar di BEI Periode 2007-2011. Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2.
Nurhayati, Mafizatun. 2013. Profitabilitas, Likuiditas dan Ukuan Perusahaan Pengaruhnya
terhadap Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan Sektor Non Jasa. Jurnal Keuangan
dan Bisnis Vol.5, No.2. Di unduh 21 April 2015.
Reiys, shcreiben. 2013. Berita Prospek Indonesia Menjadi Tujuan Utama Investasi Properti
di Dunia. Beritasatu.com
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan. Gajah Mada. Yogyakarta.
Sari, Pt dan Nyoman. 2013. Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan dan Leverage terhadap
Profitabilitas dan Nilai Perusahaan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
Bali. Di unduh 21 April 2015.
Sartono, Agus. 2008. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, BPFE. Yogyakarta.

Setiadewi, K dan Ida Bgs. 2014. Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap
Profitabilitas dan Nilai Perusahaan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
Bali. Di unduh 21 April 2015.
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. CV. Alfabeta. Bandung
Wahyuni, tri, Endang Ernawati, Werner R. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai
Perusahaan di Sektor Property, Real Estate & Building Conctruction yang Terdaftar di
BEI 2008-2012. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol.2. No.1
www.idx.co.id
www.sahamok.com

Anda mungkin juga menyukai