BAB 1
SLIDE 1 2 3
Assalamualaikum wr wb (muqoddimah) yang saya hormati bapak Drs makhmud
Dzulkifli selaku dosen pembimbing saya, yang saya hormati bapak gatot selaku
dosen penguji dan teman-teman yang saya banggakan. baik sebelum saya mulai
perkenalkan nama saya moh fahmi alif dengan nim 50, Baik langsung saja saya
akan menjelaskan proposal skripsi saya yang berjudul (Kebijakan dividen,
kebijakan Hutang dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan studi pada
perusahaan property dan real estate periode 2018-2022.
Baik jadi dalam penjelasan proposal skripsi ini terbagi menjadi 3 bab:
1. Bab 1
2. Bab 2
3. Bab 3
Selanjutnya, masuk pada bab 1 Latar belakang:
Perekonomian Indonesia bertumpu pada pasar modal. Investasi pada
berbagai sektor industri diperlukan untuk mendongkrak pertumbuhan
ekonomi Indonesia. Pasar modal merupakan tempat dimana instrumen
keuangan diperjualbelikan dan memberikan peluang bagi masyarakat yang
ingin berinvestasi pada sektor-sektor yang membutuhkan uang untuk
berkembang. Perusahaan-perusahaan property dan real estate saat ini
berlomba-lomba membangun infrastruktur yang diperlukan untuk melanjutkan
pembangunan perekonomian indonesia melalui pasar modal. Pasar modal disini
sebagai wadah dimana nasabah/investor dapat melakukan transaksi seperti
saham, obligasi dll.
Bursa Efek Indonesia merilis indeks baru bernama Klasifikasi Industri
Bursa Efek Indonesia pada awal tahun 2021 akan memperbarui indeksnya
yaitu (IDX-IC). Sebagai pengganti Klasifikasi Industri Saham Jakarta
(JASICA), yang telah digunakan oleh BEI sejak tahun 1996, indeks IDX-IC
akan mewakili metodologi baru untuk mengkategorikan emiten yang
terdaftar di BEI.
SLIDE 4
Selanjutnya, bisa dilihat pada grafik pertumbuhan PDB perusahaan property dan
real estate tersebut bahwa Tren data pertumbuhan perusahaan property dan
real estate dari tahun 2018 sampai 2022 menunjukkan grafik naik dan turun
dalam pertumbuhan tiap tahunnya, perusahaan property dan real estate
berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga
berlaku (ADHB) mencpai Rp 468,22 triliun pada 2021. Nilai tersebut
porsinya mencapai 2,76% terhadap PDB nasional yang mencapai Rp 16,97
kuadriliun. Sektor real estate menunjukkan tren kenaikan dan mencatat
pertumbuhan tertinggi sebesar 5,76 ditahun 2019, Sedangkan yang
terendah terjadi pada 2020 karena terkena dampak pandemi covid-19.
SLIDE 5
Menurut Fauziah & Haryono, (2018) mengatakan nilai perusahaan sangat
penting karena jika perusahaan berjalan baik maka investor akan tertarik
untuk penanaman modal sehingga ketika harga saham perusahaan
meningkat dan peningkatannya besar maka harga saham perusahaan akan
ikut meningkat. Nilai suatu perusahaan sangat penting karena dapat
mempengaruhi opini investor terhadap perusahaan tersebut. Nilai perusahaan
bisa disebut nilai pasar. karena ketika nilai saham perusahaan meningkat maka
nilai pasar juga dapat menjamin kemakmuran yang sebesar-besarnya bagi para
pemegang saham.
Nilai perusahaan disini dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
mempunyai hubungan terhadap nilai perusahaan. faktor-faktor tersebut
yaitu:
1. kebijakan dividen yang bisa diukur dengan Dividen Payout Ratio
(DPR).
kebijkan dividen merupakan keputusan apakah laba yang dihasilkan oleh
perusahaan harus dibagikan kepada pemegang saham menjadi dividen
atau akan ditahan pada bentuk laba ditahan untuk membiayai investasi di
masa yang akan datang. jadi dividen juga dapat menunjukkan bagaimana
keadaan kinerja keuangan suatu perusahaan.
2. kebijakan hutang yang dapat diukur dengan debt to equity ratio
(DER).
Penggunaan hutang bagi perusahaan adalah hal yang krusial dan rentan
terhadap tinggi rendahnya biaya perusahaan. jadi semakin tinggi hutang
dan perusahaan menetapkan pada tingkat tertentu, maka semakin tinggi
nilai suatu perusahaan.
3. Profitabilitas yang dapat diukur dengan Rasio Return on Equity
(ROE)
Agar suatu usaha dapat berjalan, berguna dan menguntungkan. Investor
membeli saham perusahaan karena keuntungan yang besar merupakan
pertanda baik untuk memberikan kesempatan kepada investor untuk
mengevaluasi kinerja perusahaan dan pengelolaan ekonomi yang baik
dan diharapkan dapat menghasilkan pengembalian yang baik di masa
yang akan datang.
SLIDE 6
Penelitian telah dilakukan terhadap variabel-variabel yang dapat
mempengaruhi nilai perusahaan, beberapa penelitian yang telah
diselesaikan oleh para peneliti sebelumnya dan memberikan hasil
penelitian yang bervariasi.
Penelitian oleh Ramadhan & Angela, (2018) menghasilkan temuan yang
bertentangan, menemukan bahwa kebijakan hutang dan kebijakan dividen
tidak berpengaruh pada nilai perusahaan. sedangkan Variabel kebijakan
hutang dan variabel profitabilitas berpengaruh positif kuat terhadap
variabel dependen yaitu nilai perusahaan menurut (Samosir, 2017).
Berdasarkan uraian di atas, penelitian sebelumnya telah mengungkapkan
berbagai pengaruh variabel yang terdapat hasil penelitiannya yang tidak
konsisten dan berbeda arah/bertentangan, bahwa tujuan dari penelitian ini
adalah perlu menguji kesesuaian hasil penelitian sebelumnya dalam
pengaruh kebijakan dividen, kebijakan hutang dan profitabilitas terhadap
nilai perusahaan karena memiliki beberapa perbedaan.
Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kebijakan
dividen, kebijakan hutang, dan profitabilitas berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. maka judul dalam penelitian ini adalah “Pengaruh Kebijakan
Dividen, Kebijakan Hutang, dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan (Studi
Pada Perusahaan Sektor Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Periode 2018-2022)”
BAB 11
SLIDE 9
Signalling teori (teori sinyal)
Menurut Dewi & Suryono, (2019) Teori sinyal ialah sinyal positif bagi
investor dalam menilai laporan keuangan perusahaan. laporan keuangan
suatu perusahaan akan dipengaruhi oleh kinerja manajemennya, yang
kemudian akan berpengaruh pada sinyal yang baik. Menurut teori sinyal ini,
nilai perusahaan bisa berada di atas atau di bawah nilai sebenarnya jika
perusahaan tidak dapat mengkomunikasikan nilainya secara efektif, maka
nilainya akan mengalami disparitas dengan posisinya.
Kaitan teori sinyal dengan penelitian ini adalah pelaporan keuangan dapat
digunakan untuk memberikan ketentuan apakah keuntungan suatu
perusahaan baik atau tidak, karena berisi sinyal dari berbagai sumber yang
menunjukkan apakah bisnis berjalan baik atau tidak.
SLIDE 11
KEBIJAKAN HUTANG
SLIDE 12
KEBIJAKAN HUTANG
Kebijakan hutang juga dapat menentukan jumlah hutang yang akan digunakan
perusahaan untuk mendanai kegiatan operasionalnya. semakin besar hutang
maka semakin besar pula kemungkinan perusahaan tidak mampu membayar
kewajiban bunga dan pokoknya. untuk itulah perusahaan harus berhati-hati
dalam menentukan keputusan hutangnya agar tidak menurunkan nilai
perusahaan.
SLIDE 13
PROFITABILITAS
PENELITIAN TERDAHULU
SLIDE 15
BAB III
SLIDE 16
METODE PENELITIAN
Price to Book Value (PBV) adalah faktor yang digunakan untuk menghitung
nilai industri. PBV adalah rasio yang mengukur seberapa besar nilai
perusahaan yang mungkin diciptakan oleh perusahaan dalam kaitannya
dengan modal yang diinvestasikan (K. Y. Dewi & H Rahyuda, 2020). Jika
tingkat PBV yang diperoleh tinggi, maka harga sahamnya relatif tinggi jika
dibandingkan dengan nilai buku per saham.
Harga Saham
PBV =
Nilai Buku Saham
SLIDE 17
SLIDE 18
Menurut (Iwan & Kasmir, 2021) kebijakan Hutang dapat dihitung dengan
Total Kewajiban
debt to equity ratio (DER) sebagai berikut: DER =
Total Ekuitas
SLIDE 19
PROFITABILITAS
Menurut Pratiwi & Sugianto, (2021) Profitabilitas adalah ukuran atau rasio
yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam suatu bisnis.
Menurut Dewi & Suryono, (2019) Menyiratkan bahwa return on equity
(ROE )sebagai ukuran seberapa baik kinerja bisnis setelah melakukan
penyesuaian terhadap total aset (Azmy, 2018).
Jika suatu perusahaan memiliki persentase return on equity (ROE) yang
tinggi, berarti pengelolaan perusahaan tersebut telah berjalan dengan baik.
Sehingga penggunaan rumusnya menurut (Iwan & Kasmir, 2021) sebagai
berikut:
SLIDE 20
SLIDE 21
SLIDE 22
Penelitian Kepustakaan
SLIDE 23
1. Statistik deskrptif
Menurut Ghozali, (2018), statistik deskriptif Menggunakan istilah
mean, standar deviasi, varians, maksimum, minimum, range, dan
total, menggambarkan atau menjelaskan fakta-fakta yang dapat
diukur
2. Uji asumsi klasik
a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali, (2018) Ketika ada variabel yang mempengaruhi
yang distribusinya standar atau sesuai dengan kondisi untuk
distribusi normal, pengujian ini dilakukan untuk menilai model
regresi. nilai residual diprediksi memiliki distribusi normal dengan
uji t. Uji Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk menentukan
apakah sampel memenuhi kondisi. Uji ini dilakukan untuk melihat
signifikanya.
b. Uji Multikoliniritas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah model
regresi menemukan adanya korelasi atau hubungan antar variabel
bebas. uji multikolinearitas dapat diukur dengan menggunakan
Variance Inflation Factor (VIF) atau nilai toleransi.
c. Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali (2018), uji autokorelasi mencari hubungan antara
kesalahan perancu pada siklus saat ini (t) dengan kesalahan
perancu pada model referensi regresi periode sebelumnya (t-1).
Model regresi dikatakan sehat jika tidak terdapat autokorelasi di
dalamnya.
d. Uji Heterokedastistas
Untuk mengetahui apakah terdapat disparitas varians antar
residual pengamatan yang berbeda dalam model regresi linier
digunakan uji heteroskedastisitas.