PENDAHULUAN
1
berbagai sub sector industri sehingga dapat mencerminkan reaksi pasar modal
secara keseluruhan.
Salah satu faktor yang mepengaruhi return saham yaitu faktor internal
seperti laporan keuangan perusahaan yang dapat dianalisis melalui rasio-rasio
keuangan untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Rasio keuangan
dikelompokan menjadi lima jenis yaitu (1) rasio likuiditas, yaitu rasio yang
menyatakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya dalam
jangka pendek; (2) rasio aktivitas, menyatakan kemampuan perusahaan dalam
memanfaatkan harta yang dimikinya; (3) rasio profitabilitas, menunjukan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, (4) Rasio solvabilitas
(leverage), menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka panjang, dan (5) rasio pasar, menunjukkan informasi penting perusahaan
dan diungkapkan dalam basis per saham.
Salah satu jenis rasio likuiditas yaitu Current Ratio. Current Ratio
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat
ditagih secara keseluruhan, atau seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia
untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo, Kasmir
(2013:110).
Semakin besar Current Ratio semakin baik, karena dapat menjaga
performance kinerja perusahaan yang pada akhirnya dapat mempengaruhi
performance harga saham dan meningkatkan return saham sehingga investor
tertarik untuk melakukan investasi disuatu perusahaan. Penelitian yang dilakukan
oleh Suantari (2016) dan Sari (2012) menunjukan bahwa Current Ratio
berpengaruh positif terhadap return saham. Berbeda dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Arisandi (2012), yang menunjukan bahwa Current Ratio tidak
berpengaruh terhadap return saham.
Rasio solvabilitas yang sering dikaitkan dengan return saham yaitu Debt to
Equity Ratio. Debt to Equity Ratio merupakan ukuran yang dipakai dalam
menganalisis laporan keuangan untuk memperlihatkan besarnya jaminan yang
tersedia untuk kreditor, Siegel dan Shim dalam Fahmi (2012:128). Debt to Equity
2
Ratio adalah alat hitung sederhana yang membandingkan total hutang perusahaan
dibanding dengan modal pemegang saham, Horne dan Wachowiez (1998:145).
Menurut Ang (1997) Debt to Equity Ratio dapat dipakai untuk melihat struktur
modal suatu perusahaan karena Debt to Equity Ratio yang menandakan struktur
pemodalan suatu usaha lebih banyak menfaatkan hutang-hutang dibandingkan
dengan ekuitas.
Debt to Equity Ratio akan mempengaruhi kinerja perusahaan dan
menyebabkan terjadinya apresiasi dan depresiasi harga saham. Suatu perusahaan
dengan tingkat Debt to Equity Ratio yang rendah akan membuat investor menjadi
lebih tertarik dalam menanamkan modalnya, karena investor meyakini perusahaan
dengan Debt to Equity Ratio yang rendah berarti perusahaan dalam kondisi yang
sehat. Semakin besar Debt to Equity Ratio berarti semakin buruk, karena modal
sendiri semakin sedikit dibandingkan utangnya dan mencerminkan risiko
perusahaan yang relatif tinggi akibatnya para investor cenderung menghindari
saham-saham yang memiliki nilai Debt to Equity Ratio yang tinggi. Penelitian
yang dilakukan Verawati (2014) dan Ulupui (2010), yang menyatakan bahwa
Debt to Equity Ratio berpengaruh positif terhadap return saham. Sedangkan hasil
penelitian Prihantini (2009) menyatakan Debt to Equity Ratio berpengaruh
negative terhadap return saham.
Salah satu dari rasio profitabilitas adalah Return On Equity. Return On
Equity secara umum mengukur pengembalian yang diperoleh atas investasi
pemegang saham biasa di perusahaan, Gitman (2012:82). Rasio ini juga
memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan, hal ini
ditujukan oleh laba perusahaan yang dihasilkan dari pejualan dan pendapatan
investasi perusahaan. Return On Equity ini pula yang dijadikan dasar seorang
investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan yang akan dipilih, karena
melalui Return On Equity dapat diketahui bahwa perusahaan mampu
mengoptimalkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
Semakin tinggi rasio Return On Equity menunjukan bahwa perusahaan
semakin baik, karena perusahaan mampu meningkatkan keuntungan bagi
pemegang saham. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Suantari (2016) yang
3
menyatakan bahwa Return On Equity berpengaruh positif terhadap return saham.
Berbeda dengan hasil penelitian Sari (2012), yang menyatakan bahwa Return On
Equity berpengaruh negatif terhadap return saham.
Semakin baik kinerja keuangan suatu perusahaan yang terlihat dari rasio
keuangannya semakin tinggi pula return saham yang dapat diterima oleh investor,
begitu juga dengan kondisi ekonomi suatu negara semakin baik kondisi ekonomi
suatu negara maka perubahan harga saham akan semakin baik pula. Giri (2015)
menyatakan, tinggi rendahnya return saham suatu perusahan mencermikan nilai
perusahaan di mata masyarakat, apabila return saham suatu perusahaan tinggi,
maka nilai perusahaan di mata masyarakat juga baik dan begitu juga sebaliknya,
oleh karena itu return saham merupakan hal yang penting bagi perusahaan.
Pada kenyataannya tidak semua teori yang dipaparkan diatas sejalan dengan
hasil peneitian terdahulu. Penelitian sebelumnya ditemukan hasil yang tidak
konsisten, antara current ratio, debt to equity ratio, return on equity ratio
terhadap return saham. Perbedaan hasil penelitan terdahulu inilah yang menjadi
dasar penulis untuk mengkaji lebih dalam faktor-faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi return saham pada perusahaan manufaktur, dengan demikian
penulis ingin meneliti kembali dengan judul Pengaruh Current Ratio, Debt To
Equity Ratio, dan Return On Equity terhadap Return Saham pada
Perusahaan Manufaktur yang Tertaftar di Bursa Efek Indonesia
4
3) Bagaimana pengaruh dari return on equity (ROE) terhadap return saham
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2016-2018?
5
b. Dapat menjadi referensi dalam pengambilan keputusan bagi investor
dalam mengidentifikasi dan menganalisa pengaruh current ratio, debt to
equity ratio, dan return on equity ratio suatu perusahaan agar dapat
menghasilkan return saham yang maksimal.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS
PENELITIAN
6
diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh
pasar. Pada saat informasi tersebut diumumkan dan di harapkan semua pelaku
pasar sudah menerima infomasi tersebut. Sebelum berinvestasi, pelaku pasar
terlebih dahulu menginterprestasikan dan menganalisis informasi tersebut sebagai
sinyal baik (good news) atau sinyal buruk (bad news)
Salah satu jenis informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan yang dapat
menjadi sinyal baik pihak diluar perusahaan, terutama bagi pihak investor adalah
laporan tahunan, Husnan (2012:210). Informasi yang diungkap dalam laporan
tahunan, yakni informasi yang baik yakni yang dapat berhubungan dengan
laporan keuangan maupun informasi yang tidak berkaitan dengan laporan
keuangan. Laporan tahunan hendaknya memuat informasi yang relevan dan
mengungkapkan informasi yang dianggap penting untuk diketahui oleh pengguna
laporan baik pihak dalam maupun pihak luar perusahaan seperti calon investor.
Semua investor memerlukan informasi untuk mengevaluasi resiko relatif
setiap perusahaan sehingga dapat melakukan diversifikasi portofolio dan
kombinasi investasi dengan preferensi resiko yang diinginkan untuk menghindari
adanya kerugian dalam melakukan investasi. Jika suatu perusahaan ingin
sahamnya dibeli oleh investor maka perusahaan harus melakukan pengungkapan
laporan keuangan secara terbuka dan transparan yakni dengan go public.
Berdasarkan hal tersebut jelas bahwa adanya pengukuran kinerja merupakan hal
yang krusial dalam hubungan antara perusahaan dengan stake holder perusahaan.
Diharapkan dengan adanya penilaian kinerja keuangan dapat menjadi signal bagi
para investor untuk membuat keputusan investasi pada perusahaan yang memiliki
kinerja baik. Rasio - rasio keuangan seperti Current ratio, Debt to equity ratio,
Return on equity, atau rasio-rasio keuangan lain akan sangat bermanfaat bagi
calon invesator dalam menganalisis informasi keuangan sebelum mengambil
keputusan untuk berinvestasi dalam suatu perusahaan.
2.1.2 Return saham
1) Pengertian Return Saham.
Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi.
Return dapat berupa return realisasi dan return ekspetasi. Return realisasi
7
merupakan return yang sudah terjadi. Return realisasi dihitung
berdasarkan data historis, sedangkan return ekspektasi adalah return yang
diharapkan akan diperoleh investor dimasa yang akan datang, Jogiyanto
(2010:207). Bagi investor yang melakukan investasi saham akan
memperoleh return. Imbalan yang diberikan perusahaan kepada investor
yang telah menanamkan modalnya adalah Return saham.
2) Jenis-jenis Return Saham
Menurut Jogiyanto (2010:253), return saham dibedakan menjadi dua yaitu
return realisasi (realized return) dan return ekspetasi (expected return):
a) Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah
terjadi. Return ini dihitung dengan menggunakan data historis.
Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu
pengukur kinerja perusahaan. Return realisasi juga berguna dalam
penentuan return ekspektasi (expected return) dan risiko yang akan
datang.
Beberapa pengukuran return realisasian yang banyak digunakan
adalah return total (total return), relatif return (return relative),
komulatif return (return cumulative) dan return yang disesuaikan
(adjusted return). Sedang rata-rata dari return dapat dihitung
berdasarkan rata-rata aritmatika (arithmetic mean) dan rata-rata
geometric (geometric mean). Rata-rata geometrik banyak digunakan
untuk menghitung rata-rata return beberapa periode, misalnya untuk
menghitung return mingguan atau return bulanan yang dihitung
berdasarkan rata-rata geometrik dari return-return harian. Untuk
perhitungan return seperti ini, rata-rata geometrik lebih tepat
digunakan dibandingkan jika digunakan metode rata-rata aritmatika
biasa.
b) Return ekspektasi (expected return) adalah return yang diharapkan
akan diperoleh oleh para investor di masa yang akan datang.
Return ini digunakan untuk pengambilan keputusan investasi.
Return ini lebih penting dibandingkan return historis (realisasi)
8
karena return ini yang diharapkan oleh semua investor di masa yang
akan datang. Return ekspetasian (expected return) dapat dihitung
berdasarkan beberapa cara sebagai berikut ini.
(1) Berdasarkan nilai ekspetasian masa depan.
(2) Berdasarkan nilai-nilai return historis.
(3) Berdasarkan model return ekspetasian yang ada.
3) Komponen Pengembalian Return Saham
Return saham terdiri dari dua komponen utama, Halim (2005:34), yaitu:
a) Capital gain yaitu merupakan keuntungan bagi investor yang
diperoleh dari kelebihan harga jual di atas harga beli yang keduanya
terjadi di pasar sekunder.
b) Yield merupakan pendapatan atau aliran kas yang diterima secara
periodic, misalnya berupa deviden.
9
b) Tingkat Suku Bunga
c) Kurs Valuta Asing
d) Tingkat pertumbuhan ekonomi
e) Harga bahan bakar minyak di pasar internasional
f) Indeks harga saham regional
2) Faktor Makro Non Ekonomi
a) Peristiwa politik domestik
b) Peristiwa sosial
c) Peristiwa politik Internasional
10
angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode
maupun beberapa periode sesuai dengan informasi yang dibutuhkan.
b. Rasio Solvabilitas
11
Menurut Kasmir (2013:151), rasio solvabilitas merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan
utang. Rasio Solvabilitas digunakan untuk mengukur seberapa besar
kemampuan perusahaan dalam membayar seluruh kewajibannya, baik untuk
kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan
mengalami likuidasi. Berikut rasio yang sering digunakan perusahaan untuk
mengukur kemampuan yaitu
1. Debt to Equity Ratio (DER).
Debt to equity ratio (DER) merupakan rasio yang digunakan untuk menilai
utang dengan ekuitas,Kasmir (2013:151). Rasio ini diperoleh dengan cara
membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh
ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan
peminjam dengan pemilik perusahaan. Rasio ini diperoleh dengan
membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh
ekuitas. DER digunakan untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan
peminjam dengan pemilik perusahaan dan rasio ini berguna sebagai alat ukur
untuk mengetahui setiap modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang.
Semakin tinggi DER yang menunjukan komposisi utang dibandingkan modal
semakin buruk bagi perusahaan karena besarnya resiko yang harus
ditanggung perusahaan atas kegagalan yang mungkin terjadi dan akan
mempengaruhi penurunan harga saham.
c. Rasio Profitabilitas
Menurut Kasmir (2013:196), rasio profitabilitas merupakan rasio untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga
memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini
ditujukan oleh laba yang dihasilkan dari pejualan dan pendapatan investasi.
Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan.
Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan
perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan keuangan,
terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi.
12
Jenis rasio profitabilitas yang umum digunakan oleh perusahaan yaitu :
1. Return On Equity (ROE).
Return on equity (ROE) atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio
untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. ROE
menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio
ROE menunjukan bahwa perusahaan semakin baik, karena perusahaan
mampu meningkatkan keuantungan bagi pemegang saham. Rasio ini juga
memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan, hal
ini ditujukan oleh labaperusahaan yang dihasilkan dari pejualan dan
pendapatan investasi perusahaan. ROE ini pula yang dijadikan dasar
seorang investor atau calon investor untuk menanamkan modalnya pada
perusahaan yang akan dipilih, dikarenakan dengan ROE perusahaan yang
tinggi ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu mengoptimalkan
kinerja perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
Teknik
Peneliti
No Variabel Analisi Hasil Penelitian
(Tahun)
Data
1 Suantari (2016) Variabel Regresi current
Dependen: linier ratio(CR), debt
return saham Berganda to equity
Variabel ratio(DER), dan
Independen: return on
current equity(ROE)
ratio(CR), debt berpengaruh
to equity positif terhadap
ratio(DER), return saham,
return on equity inflasi dan
13
ROE), dan tingkat suku
inflasi dan bunga tidak
tingkat suku berpengaruh
bunga. terhadap return
saham
3 Rika Verawati Variabel Analisis EPS berpengaruh
(2014) Dependen: regresi data positif dan signifikan
return saham panel terhadap return
Variabel dengan saham, PER tidak
Independen: bantuan berpengaruh positif
Earning Per program dan signifikan
Share (EPS), EViews terhadap return
Orice Earnng saham, DER
Ratio (PER), berpengaruh negative
Debet to Equity dan signifikan
Ratio (der), dan terhadap return
Price Book saham, dan PBV
Value (PBV) berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap return
saham
4 Purnmaningsih Variabel Analisis Struktur modal dan
dan Wirawati Dependen: regresi linier PVB berpengaruh
(2013) return saham berganda positif dan signifikan
Variabel dan regresi terhadap return
Independen: moderasian saham sedangkan
return on assets ROA tidak memiliki
(ROA), struktur oengaruh yang positif
modal, dan dan signifikan
price to book terhadap return
value (PBV) saham. Sedangkan
14
degan GCG berdasarkan analisi
sebagai variable regresi moderasian
moderasi yang diketahui bahwa
diproyeksikan GCG bukan
dengan merupakan variable
corporate pemoderasi pengaruh
governance ROA, struktur modal,
perception dan PBV terhadap
index (CGPI) return saham
5 Arisandi (2012) Variabel Regresi ROA, tingkat inflasi,
Dependen: Multiple dan nilai tukar
return saham mempunyai
Variabel hubungan parsial
Independen: yang signifikan
ROA, DER, dan kepada return saham,
tingkat inflasi sebaliknya DER dan
CR mempunyai
pengaruh yang tidak
signifikan terhadap
return saham
7 Faoriko (2011) Variabel analisis inflasi, suku bunga,
Dependen: regresi linier dan nilai tukar secara
return saham sederhana simultan berpengaruh
Variabel dan analisi signifikan terhadap
Independen: regresi return saham
inflasi, suku berganda
bunga, dan nilai
tukar rupiah
Sumber : Skripsi dan jurnal
15
equity. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier beganda.
Hipotesis penelitian yakni current ratio, dan return on equity berpengaruh positif
dan signifikan terhadap return saham sedangkan debt to equity ratio berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap return saham.
CR
H1
RETURN
ROE H2 SAHAM
DER
H3 Sumber:
Hasil Pemikiran Peneliti (2018)
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
2.3 Hipotesis Penelitian
16
Berdasarkan uraian kerangka berpikir tersebut maka dapat disusun hipotesis
sebagai berikut:
2.3.1 Pengaruh Current Ratio terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2018
Current ratio bisa menjadi likuiditas yang baik jika persediaan persediaan
tidak mudah dikonversi menjadi uang kas. Semakin kecil rasio likuiditasnya maka
semakin baik kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka
pendeknya dan semakin kecil pula resiko yang harus ditanggung oleh pemegang
saham. CR merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar utang jangka pendeknya secara keseluruhan yang sudah jatuh tempo.
Penelitian yang dilakukan oleh Suantari (2016) dan Sari (2012) menunjukan
bahwa current ratio berpengaruh positif terhadap return saham.
H1 : Current ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-
2018.
17
2.3.3 Pengaruh Return On Equity terhadap return saham pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2018
Return on equity merupakan rasio untuk mengukur seberapa besar laba
yang dapat di hasilkan perusahaan dari modal yang telah digunakan. Semakin
tinggi rasio return on equity menunjukan bahwa perusahaan semakin baik,
karena perusahaan mampu meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham.
Penelitian Suantari (2016) yang menyatakan bahwa return on equity
berpengaruh positif terhadap return saham.
H3 : Return on equity berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
2016-2018.
18
BAB III
METODE PENELITIAN
19
himpunan elemen yang dapat berupa orang, organisasi atau barang yang akan
diteliti. Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah current
ratio, debt to equity ratio dan return on equity terhadap return saham. perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-2018 yang
dihimpun melalui www.idx.co.id.
20
Berikut variabel penelitian berkaitan dengan objek penelitian didefinisikan
untuk mengetahui batasannya secara operasional, yaitu:
3.5.1. Return saham
Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return
dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspetasi yang belum
terjadi, tetapi yang diharapkan akan terjadi dimasa yang akan datang.
Returnrealisasi merupakan return yang sudah terjadi. Return realisasi dihitung
berdasarkan data historis, sedangkan return ekspektasi adalah return yang
diharapkan akan diperoleh investor dimasa yang akan datang. Berbeda dengan
retur realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum
terjadi, Jogiyanto (2010:207). Untuk menghitungreturn sahammenggunakan
rumus :
Keterangan:
Ri,t = Return Saham i pada waktu t
Pi,t = Harga Saham i pada periode t
Pit-1 = Harga Saham pada i periode t-1
21
3.5.3. Debt to equity ratio (DER)
Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai
utang dengan ekuitas, Kasmir (2013:151). Rasio ini diperoleh dengan cara
membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh
ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan
peminjam dengan pemilik perusahaan. Rasio ini diperoleh dengan
membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh
ekuitas. Debt to equity ratio (DER) digunakan untuk mengetahui jumlah dana
yang disediakan peminjam dengan pemilik perusahaan dan rasio ini berguna
sebagai alat ukur untuk mengetahui setiap modal sendiri yang dijadikan untuk
jaminan utang. Semakin tinggi debt to equity ratio (DER) yang menunjukan
komposisi utang dibandingkan modal semakin buruk bagi perusahaan karena
besarnya resiko yang harus ditanggung perusahaan atas kegagalan yang mungkin
terjadi dan akan mempengaruhi penurunan harga saham. Untuk menghitung debt
to equity ratio (DER) menggunakan rumus :
22
perusahaan yang akan dipilih, dikarenakan dengan return on equity (ROE)
perusahaan yang tinggi ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu
mengoptimalkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Untuk
menghitung return on equity (ROE) menggunakan rumus:
23
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
studi dokumentasi. Dokumentasi adalah pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara melihat, mengumpulkan, dan mencatat data-data maupun informasi
laporan keuangan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).
24
2) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi,
variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal atau tidak. Pengujian
normalitas data dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirnov (K-S). Residual
berdistribusi normal apabila tingkat signifikannya > dari 0,05, Ghozali
(2013:132).
3) Uji Multikolonieritas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas. Multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance
atau variance inflation factor (VIF). Jika ada tolerance >0.10 dan VIF < 10,
dikatakan tidak ada multikolinieritas sedangkan nilai tolerance< 0.10 dan VIF >
10 maka terjadi multikolonieritas, Ghozali (2013:105).
4) Uji Heteroskedastisitas
Uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi
ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap,
maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heterokedastisitas.
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi Heterokedastisitas. Salah satu cara
untuk melihat ada tidaknya heterokedastisitas adalah menggunakan uji Glejser.
Uji ini dilakukan dengan cara melakukan regresi variabel bebas dengan nilai
absolute dari residualnya. Jika nilai variabel bebas > 0,05 maka tidak terjadi
heterokedastisitas, namun jika nilai variabel bebas < 0,05 maka terjadi
heterokedastisitas, Ghozali (2013:142).
25
Sekaran (2011:299) menyatakan bahwa analisis regresi pada dasarnya
adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) degan satu atau
lebih variabel independen (bebas). Tujuan analisis regresi linier berganda yaitu
untuk mengestimasi atau memprediksi rata rata populasi atau nilai rata rata
variabel dependen berdasarkan nilai independen yang diketahui. Model persamaan
regresi yang digunakan adalah :
26
Uji ini dipergunakan untuk menguji signifikan masing-masing koefisien
regresi sehingga diketahui apakah pengaruh secara simultan antara CR, DER, dan
ROE terhadap return saham adalah nyata terjadi (signifikan) atau tidak,
Sugerindra (2015:18).
Uji statistik F menunjukkan apabila semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model memiliki pengaruh secara bersama sama terhadap
variabel terikat. Hasil uji statistik f diketahui dari tabel analisis varians (ANOVA).
Untuk menguji kebenaran koefisien regresi secara keseluruhan, nilai F hitung
dibandingkan dengan tingkat signifikan 5% (Ghozali, 2013:98). Kriteria
pengujiannya adalah :
a) Jika probabilities value > derajat kesalahan atau alpha 0,05 (5%) maka
Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya semua variabel independen
tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
b) Jika probabilities value < derajat kesalahan atau alpha 0,05 (5%) maka
Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya semua variabel independen
berpengaruh terhadap variabel dependen.
27
DAFTAR RUJUKAN
28
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS
21. Edisi 7. Semarang : Universitas Diponegoro.
Holillah, Ilham. 2009. Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Inflasi terhadap Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG). Skripsi Universitas Islam Riau Pekan
Baru.
Husnan, Suad. 2012. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan
Jangka Panjang). Yogyakarta: BPFE.
Indrajaya, Muhammad Hanif. 2015. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas,
Leverage, dan Aktivitas terhadap ReturnSaham pada Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2012 -2014. Skripsi
Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta.
Jogiyanto Hartono. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi Kelima.
Yogyakarta. Bpfe.
Jogiyanto, Hartono. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Keenam.
Yogyakarta: BPFE.
Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Persada.
_____. 2014.Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Revisi 2014.Jakarta:
Rajawali Persada.
Larissa, Cheria Sofie, Djatikusuma., Edin Surdin dan Trisnadi Wijaya. 2014.
Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada
Perusahaan Pembiayaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
STIE MDP Palembang.
Latumaerissa, Julius R. 2011. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta:
Salemba Empat.
Parwati, Ayu Dika R.R dan Sudiartha, Gede Mertha. 2015. Pengaruh
Profitabilitas, Leverage, Likuiditas dan Penilaian Pasar terhadap Return
saham pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal Universitas Udayana
(UNUD) Bali.
29
Prihantini, Ratna. 2009. Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, ROA, DER dan
CR terhadap Return Saham (Studi Kasus Saham Industri Real Estate and
Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2003 2006).
Tesis Universitas Diponegoro Semarang.
Putong, Iskandar. 2002. Ekonomi Mikro dan Makro, Edisi Kedua. Jakarta:
Penerbit Ghalia Indonesia.
Rahyuda Ketut. 2016. Metode Penelitian Bisnis. Udayana University Press.
Denpasar. hal. 118, 118, 285.
Rio, Malintan. 2011. Pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER),
Price Earning Ratio (PER), dan Return On Asset (ROA) terhadap Return
SahamPerusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2005-2010. Skripsi Universitas Brawijaya.
Sari,Erni Indah, Safitri., Erfita dan Ratna Juwita 2012. Pengaruh Inflasi dan
Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk. Jurnal STIE MDP Palembang.
Sari, Nur Fita. 2012. Analisis Pengaruh DER, CR, ROE, dan TAT terhadap
Return Saham (Studi pada Saham Indeks LQ45 periode 2009 2011 dan
Investor yang Terdaftar pada Perusahaan Sekuritas di Wilayah Semarang
periode 2012). Skripsi Universitas Diponegoro.
Sekaran, Uma. 2011. Metode Penelitian untuk Bisnis. Jakarta : Salemba Empat
Simona, Lidya Irene . 2014. Pengaruh Laba Akuntansi dan Tingkat Suku Bunga
padaReturn Saham. Skripsi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
(STIESIA) Surabaya.
Simamora, 2014, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Gunung Agung
Jakarta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfa Beta.
_____. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed
Mothods). Bandung: Alfabeta.
Sugiono, 2012. Metode Penelitian, Penerbit Andi Offset Yogyakarta.
30
Sugerindra, Ferby. 2015. Pengaruh Tingkat Suku Bunga , Laverage dan
Profitabilitas terhadap Return Saham pada Perusahaan Properti yang Go
Public di Bursa Efek Indonesia.
Ulupui, IG.K.A. 2010. Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas,
dan Profitabilitas terhadap Return Saham (Studi pada Perusahaan
Makanan dan Minuman dengan Kategori Industri Barang Konsumsi di
BEJ). Jurnal Universitas Udayana (UNUD) Bali.
Umar, Husein. 2011 Metode Penelitian Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali
Pers.
Utami, Hadiahti. 2012. Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Kondisi
Ekonomi Terhadap Return Saham (Studi Kasus pada Perusahaan
Manufaktur yang Listed di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011).
Jurnal Politeknik Negeri Semarang.
Affinanda, Ade. 2015. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Return Saham
Perusahaan dalam Indeks LQ 45 tahun 2010-2013. Skripsi Universitas
Diponegoro Semarang.
Darm Darmadji Tjitono & Hendy M. Fakhrudin. 2012. Pasar Modal di Indonesia
(pendekatan tanya jawab). Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.
31
Fakhrudin, Shopian. 2001. Perangkat dan Model Analisis Investasi di Pasar
Modal. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo.
Faoriko, Akbar. 2013. Pengaruh Inflasi, Suku Bunga dan Nilai Tukar Rupiah,
terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Universitas
Negeri Yogyakarta.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS
21. Edisi 7. Semarang : Universitas Diponegoro.
Giri, I Kadek Andre Arsana. 2015. Pengaruh Tingkat Suku Bunga Lavarage dan
Profitabilitas teradap Return Saham pada Industri Otomotif dan
Komponen di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Universitas Mahasaraswati
Denpasar.
Holillah, Ilham. 2009. Pengaruh Tingkat Suku Bunga dan Inflasi terhadap Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG). Skripsi Universitas Islam Riau Pekan
Baru.
Jogiyanto, Hartono. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Keenam.
Yogyakarta: BPFE.
Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Persada.
32
_____. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Revisi 2014. Jakarta:
Rajawali Persada.
Larissa, Cheria Sofie, Djatikusuma., Edin Surdin dan Trisnadi Wijaya. 2014.
Pengaruh Inflasi dan Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham pada
Perusahaan Pembiayaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
STIE MDP Palembang.
Parwati, Ayu Dika R.R dan Sudiartha, Gede Mertha. 2015. Pengaruh
Profitabilitas, Leverage, Likuiditas dan Penilaian Pasar terhadap
Return saham pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal Universitas
Udayana (UNUD) Bali.
Prihantini, Ratna. 2009. Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, ROA, DER dan
CR terhadap Return Saham (Studi Kasus Saham Industri Real Estate and
Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2003 2006).
Tesis Universitas Diponegoro Semarang.
Putong, Iskandar. 2002. Ekonomi Mikro dan Makro, Edisi Kedua. Jakarta:
Penerbit Ghalia Indonesia.
Rio, Malintan. 2011. Pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER),
Price Earning Ratio (PER), dan Return On Asset (ROA) terhadap Return
Saham Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2005-2010. Skripsi Universitas Brawijaya.
33
Sari, Erni Indah, Safitri., Erfita dan Ratna Juwita 2012. Pengaruh Inflasi dan
Tingkat Suku Bunga terhadap Return Saham PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk. Jurnal STIE MDP Palembang.
Sari, Nur Fita. 2012. Analisis Pengaruh DER, CR, ROE, dan TAT terhadap
Return Saham (Studi pada Saham Indeks LQ45 periode 2009 2011 dan
Investor yang Terdaftar pada Perusahaan Sekuritas di Wilayah
Semarang periode 2012). Skripsi Universitas Diponegoro.
Sekaran, Uma. 2011. Metode Penelitian untuk Bisnis. Jakarta : Salemba Empat
Simona, Lidya Irene . 2014. Pengaruh Laba Akuntansi dan Tingkat Suku Bunga
pada
Return Saham. Skripsi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
(STIESIA) Surabaya.
Umar, Husein. 2011 Metode Penelitian Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali
Pers.
34
Manufaktur yang Listed di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2011).
Jurnal Politeknik Negeri Semarang.
Foster G.1986. Financial Statement. Second Edition. Prentice Hall, Singapore Inc.
Gupta M.C. dan R.J. Heufner.1972. A Cluster Analysis Study of Financial Ratios
and Industry Characteristics, Journal of Accounting Research. Dalam
Masud Machfoedz, 1994, Financial Ratio Characteristic Analysis and The
Prediction of Earnings Changes in Indonesia. Kelola No. 7: 114133.
Horrigan, O.J. 1965. Some Empirical Bases of Financial Ratio Analysis . The
Accounting Review. July: 555568.
Kennedy J.S.P. 2003. Analisis Pengaruh dari Return on Asset, Return on Equity,
Earnings Per Share, Profit Margin, Asset Turnover , Rasio Leverage dan
Debt to Equity Ratio terhadap
17
Return Saham (Studi terhadap Saham-saham yang Termasuk dalam LQ-45 di BEJ
Tahun 2001). Tesis tidak dipublikasikan, Program Pascasarjana
Universitas Indonesia, Jakarta.
35
Machfoedz, Masud. 1994. Financial Ratio Characteristic Analysis and The
Prediction of Earnings Changes in Indonesia, Kelola No. 7: 114133.
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi dan Manajemen Edisi pertama. Jogjakarta: BPFE.
36
Tuasikal A. 2001. Penggunaan Informasi Akuntansi untuk Memprediksi Return
Saham: Studi terhadap Perusahaan Pemanufakturan dan
Nonpemanufakturan. Simposium Nasional Akuntansi IV. Bandung
Agustus; 762786.
White G.I., Ashwinpaul C. Sondhi dan Dov Fried. 2003. The Analysis and Use of
Financial Statements. USA: John Wiley. pg. 119135.
Zulelli, Rina dan Yusniar, Meina Wulansari. 2010. Pengaruh Tingkat Keuntungan
Pasar, Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, dan Tingkat Suku Bunga, terhadap
Return Saham Industri Food And Baverage Tahun 2007-2009 Studi Pada
Bursa Efek Indonesia. Jurnal Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu
Sungai Selatan dan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.
37