PROPOSAL SKRIPSI
THEODORA MARSISKA
NIM. 2022036
JURUSAN MANAJEMEN
2022
BAB 1
PENDAHULUAN
Busra Efek Indonesia merupakan bursa saham yang dapat memberikan peluang
untuk berinvestas dan sumber pembiayaan dalam upaya untuk mendukung suatu
perekonomian nasional,oleh karena itu bursa efek indonesia sangat berperan penting
bagi investor untuk menginfestasikan hartanya kepada perusahaan dan salah satu
faktor yang mempengaruhi keputusan berinvestasi adalah return saham.
Menurut Kasmir (2016 : 196) rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan
ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba
yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan
rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan. Menurut Hery (2016 : 192) rasio
profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas normal bisnisnya. Rasio
profitabilitas dikenal juga sebagai rasio rentabilitas. Di samping bertujuan untuk
mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode
tertentu, rasio ini juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam
menjalankan operasional perusahaan. Rasio profitabilitas merupakan rasio yang
menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui semua
kemampuan dan sumber daya yang dimilikinya, yaitu yang berasal dari kegiatan
penjualan, penggunaan aset maupun penggunaan modal.
Menurut Jogiyanto (2015:263), return saham adalah “Return merupakan hasil
yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi
atatu return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa
mendatang”. menurut Irham Fahmi (2015:456) definisi Return Saham yaitu
“Keuntungan yang diperoleh perusahaan, individu, dan institusi dari hasil kebijakan
investasi yang dilakukan”.
Return merupakan hasil yang diperoleh dari suatu investasi. Return dapat berupa
return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi
diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang Jogiyanto, 2000 dalam (Indriani,
2014). Return realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi. Return
realisasi dihitung berdasarkan historis. Return realisasi ini sangat penting karena
digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan dan juga digunakan
sebagai landasan perhitungan return ekspektasi di masa yang akan datang. Pada
umumnya nilai return yang sering digunakan adalah return total. Rasio likuiditas pada
penelitian ini diproksikan dengan Current Ratio (CR). Current ratio (CR) merupakan
ukuran yang digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka
pendek, karena rasio ini menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditur jangka
pendek dapat dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam
periode yang sama dengan jatuh tempo hutang. Sawir, 2005(Laksono, 2017). Ini
berarti, semakin tinggi tingkat current ratio maka akan berpengaruh baik terhadap
kinerja keuangan perusahaan. Beberapa bukti empiris mengenai pengaruh CR
terhadap return saham menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Menurut Ulupui, 2006
(Laksono, 2017), CR memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai return
saham. Penelitian yang berbeda dilakukan oleh Restiyani (2006), Widyarini (2006),
dan Anastasia (2009) yang 5 menjelaskan bahwa rasio CR tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap nilai return saham.
Verawati, 2014 dengan hasil penelitiannya adalah EPS, PER, DER, dan PBV
secara bersamasama berpengaruh signifikan terhadap return saham, hal ini
ditunjukkan dengan nilai F statitstik sebesar 3,7951 dengan probabilitas 0,0000.
Abidin, 2016 dengan hasil penelitiannya adalah Secara simultan variabel debt to
equity ratio, return on asset, price to book value, inflasi, tingkat suku bunnga
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan nilai tukar berpengaruh signifikan terhadap
return saham, hal ini dapat dilihat nilai profitabilitas sebesar 0.002<0,05
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diuraikan rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
dapat dinyatakan bahwa rasio likuditas dan rasio profitabilitas sangat berpengaruh
signifikan terhatap return saham yang ada di perusahaan PT. INDOFOOD SUKSES
1. Apakah Rasio Likuiditas berpengaruh yang signifikan terhadap Return saham pada
perusahaan PT.Indofood Sukses Makmur yang terdaftar di BEI periode 2018 – 2020 ?
2. Apakah Rasio Profitabilitas berpengaruh yang signifikan terhadap Return saham
pada perusahaan PT.Indofood Sukses Makmur yang terdaftar di BEI periode 2018 –
2020 ?
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka dapat ditentukan sebagai
berikut:
1. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh Rasio Likuiditas terhadap Return
saham pada perusahaan PT.Indofood Sukses Makmur yang terdaftar di BEI
periode 2018 – 2020.
2. . Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh Rasio Profitabilitas terhadap Return
saham pada perusahaan PT.Indofood Sukses Makmur yang terdaftar di BEI
periode 2018 – 2020.
dan wawasan bagi pembaca mengenai analisis pengaruh rasio likuiditas, solvabilitas,
juga sebagai rasio yang dapat digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh
tingkat kapabilitas perusahan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya yang akan
pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan baik pihak dalam maupun pihak luar
perusahaan. Oleh karena itu, perhitungan rasio likuiditas tidak hanya berguna bagi
Berikut ini adalah tujuan dari hasil rasio likuiditas menurut Kasmir (2012:132)
dapat dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan menjadi aktiva lancar dalam periode
yang sama dengan jatuh temponya utang. Current ratio yang rendah biasanya
yang memiliki rasio lancar terlalu tinggi juga kurang bagus, karena menunjukkan
Menurut Van Horn and Watchowic (2012:206), Current ratio dapat dihitung
𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕
𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 = 𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝒍𝒊𝒂𝒃𝒊𝒍𝒊𝒕𝒊𝒆𝒔
rendah, sering mengalami fluktuasi harga, dan sering menimbulkan kerugian jika
terjadi likuidasi. Oleh karena itu, dalam perhitungan rasio cair (quick ratio), nilai
Quick ratio or acid test lebih baik dalam mengukur kemampuan perusahaan
Rasio kas adalah perbandingan antara aktiva lancar yang benar-benar likuid
(yaitu dana kas) dengan kawajiban jangka pendek( Kasmir, 2012:136). Menurut
Dari rumus tersebut terlihat bahwa persediaan dan piutang dagang yang
kurang likuid harus dikeluarkan dari aktiva lancar, sehingga pembayaran kewajiban
jangka pendek hanya bersumber dari kas dan setara kas (efek-efek).
Menurut Khasmir (2012 : 138) Rasio kas atau cash ratio merupakan alat yang
digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar
utang. Ketersediaan uang kas dapat ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau yang
setara dengan kas seperti rekening giro atau tabungan di bank (yang dapat ditarik
setiap saat). Dapat dikatakan rasio ini menunjukkan kemampuan sesungguhnya bagi
perusahaan untuk membayar utang- utang jangka pendek nya.
Indikator yang dipakai adalah Rasio Lancar. Alasannya, Rasio Lancar dapat
mengukur seluruh total kekayaan perusahaan dan jumlah uang Liquid yang tersedia
dalam perusahaan baik untuk operasional maupun untuk membayar hutang jangka
pendek.
2.1.2 Profitabilitas
2.1.2.1 Pengertian Profitabilitas
Menurut Agus Sartono (2011:122), definisi profitabilitas sebagai berikut:
adalah:
saham tertentu”.
Rasio Profitabilitas mempunyai tujuan dan manfaat, tidak hanya bagi pemilik
usaha tetapi juga bagi pihak di luar perusahaan, terutama yang mempunyai
2. Return On Investment
dengan total aset. Return on Investment merupakan rasio yang mengukur kemampuan
keseluruhan aset yang tersedia dalam perusahaan. Semakin tinggi rasio ini semakin
modal sendiri secara efektif, serta mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang
telah dilakukan pemilik modal atau pemegang saham perusahaan. Menurut Agus
pendapatan saham dan merupakan perubahan nilai harga saham periode t dengan t-ı.
Dan berarti bahwa semakin tinggi perubahan harga saham maka semakin tinggi return
Menurut Tandellin, Return saham merupakan salah satu factor yang memotivasi
investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor
menanggung resiko atas berinvestasi yang dilakukannya. Return investasi terdiri dari
dua komponen utama, yaitu:2
1 Yield, komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang
diperoleh secara periodic dari suatu investasi. Yield hanya berupa angka nol
(0) dan positif (+).
2 Capital gain (loss, komponen return yang merupakan kenaikan (penurunan)
harga suatu keuntungan (kerugian) bagi investor. Capital gain berupa angka
minus (-), nol (0) dan positif (+).
Menurut Fahmi, 2011 Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi.
Sedangkan saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang
menerbitkan saham. Dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka investor akan
dalam investasi saham ini meliputi keuntungan jual beli saham, dimana apabila
untung dinamakan capital gain namun jika rugi dinamakan capital loss. Return saham
dibedakan menjadi dua yakni return realisasi (realized return) dan return ekspektasi
(expected return).
Dalam melakukan investasi investor dihadapkan pada ketidakpastian (uncertainy)
antara return yang akan diperoleh dengan risiko yang akan dihadapi. Semakin besar
return yang diharapkan akan diperoleh dari investasi, semakin besar pula risikonya,
sehingga dikatakan bahwa return ekspektasi memiliki hubungan positif dengan risiko.
mendapatkan return yang lebih tinggi pula. Namun, return yang tinggi tidak selalu
harus disertai dengan investasi yang berisiko. Hal ini bisa saja terjadi pada pasar yang
tidak rasional.
Return terdiri dari capital gain (loss) dan yield (Jogiyanto.2014:264-265): Return
Total = Capital gain (loss) + yieldCapital gain (loss) merupakan selisih dari harga
𝒑𝒕 − 𝒑𝒕 − 𝟏
𝑪𝒂𝒑𝒊𝒕𝒂𝒍 𝒈𝒂𝒊𝒏 (𝒍𝒐𝒔𝒔) =
𝒑𝒕 − 𝟏
Keterangan :
periode tertentu dari suatu investasi, dan untuk saham biasa dimanapembayaran
periodik sebesar Dt rupiah per lembar, maka yield dapat dituliskansebagai berikut
(Jogiyanto.2014:264-265) :
𝑫𝒕
𝒀𝒊𝒆𝒍𝒅 =
𝐩𝐭 − 𝟏
Keterangan :
periodik kepada pemegang sahamnya, besarnya actual return dapat dihitung dengan
rumus, (Jogiyanto, 2014:264-265. Tan, 2002. dan Mulyani dkk, 2007. dalam
Haryanto, 2012) :
𝑷𝒕 − 𝒑𝒕 − 𝟏
𝒓𝒆𝒕𝒖𝒓𝒏 𝐬𝐚𝐡𝐚𝐦 =
𝑷𝒕 − 𝟏
Keterangan :
dilakukan antara lain dengan menabung, membuka tabungan deposito, membeli tanah
dan bangunan, membeli emas maupun membeli surat berharga seperti saham, obligasi
dan lailain.
sisi dan potensi kerugian atau resiko di sisi lain. Seperti tabungan dan deposito di
bank memiliki resiko kecil karena tersimpan aman di bank, tetapi kelemahannya
adalah keuntungannya yang lebih kecil dibandingkan dengan potensi keuntungan dari
bermain saham. Investasi di properti (rumah dan tanah) semakin lama harganya
semakin tinggi, tetapi juga beresiko apabila tergusur atau terjadi, kebakaran terhadap
Saham dapat diartikan sebagai surat berharga sebagai tanda bukti penyertaan
modal atau kepemilikan oleh perorangan atau badan usaha pada suatu perusahaan,
satu lembar saham sama dengan satu bagian kepemilikan. Investasi saham adalah
pemilikan atau pembelian sahamsaham perusahaan oleh suatu perusahaan lain atau
dari usaha pokoknya. Jadi saham merupakan salah satu instrumen pasar modal yang
Tujuan utama dari kegiatan investasi saham pada pasar modal adalah untuk
terdapat dua metode analisis, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis
mendasar dan fakta ekonomi dari perusahaan sebagai langkah dari penilaian harga
waktu lampau.
Dengan membeli saham suatu perusahaan pada dasarnya investor telah memiliki
sebagian hak kepemilikan atas perusahaan tersebut. 26 Semakin banyak saham yang
investor beli maka semakin banyak pula bagian kepemilikan investor tersebut atas
maka investor pun berhak atas keuntungan tersebut, yang dinyatakan dalam dividen.
investor terdiri dari informasi yang bersifat fundamental dan informasi teknikal.
harus ditanggung.
perusahaan mengalami krisis atau melemah, mereka tidak menerima dividen. Dan
sebaliknya, pada saat kondisi perusahaan baik, mereka dapat memperoleh dividen
yang lebih besar bahkan saham bonus. Pemegang saham biasa ini memiliki hak
suara dalam RUPS (rapat umum pemegang saham) dan ikut menentukan
membagi sisa aset perusahaan setelah dikurangi bagian pemegang saham preferen.
Karakteristik Saham Biasa adalah sebagai berikut:
b.Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, memiliki prioritas lebih tinggi dari
c.Dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka dapat
dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa.
Berikut adalah contoh penelitian terdahulu yang dimuat dalam bentuk tabel:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
LIKUIDITAS X1
X1
RETURN SAHAM
PROFITABILITAS
x X2