menyatakan bahwa covid-19 yang sedang terjadi membuat krisis yang sangat besar
bagi ekonomi global. Menghadapi risiko yang belum pernah terjadi sebelumnya di
pasar keuangan, calon investor menjadi lebih berhati-hati dalam menaruh aset yang
dimiliki. Mengingat sifat krisis ini adalah kombinasi dari berbagai masalah, maka
pandemi covid-19 sangatlah berbeda dari semua krisis keuangan lain yang kita
bertahan dalam situasi yang sulit ini. Dengan menggunakan sistem kepemilikan
publik, maka perusahaan tersebut akan mendapat modal tambahan dari investor.
Penelitian Dyck et al. (2018), menyimpulkan bahwa investor yang ada di Tiongkok
lebih berminat untuk berinvestasi pada pasar saham karena dapat mempertimbangkan
namun tidak dapat dipastikan bahwa hasil yang didapat akan terus sesuai dengan
harapan. Menurut penelitian Joliet dan Titova (2018), munculnya pasar saham dapat
memberikan manfaat ekonomi bagi investor. Return yang didapat pemegang saham
tiap tahunnya mengalami naik turun, sehingga investor pasti membutuhkan info terkait
laporan keuangan perusahaan. Maka dari itu kita akan mempelajari kinerja perusahaan
agar kita mengetahui seberapa besar penerimaan yang akan kita terima di masa depan.
Setiap investor pasti memiliki keinginan yang kuat untuk memperoleh tingkat
pengembalian (return) yang maksimal dari nilai investasinya. Return adalah hasil yang
didapat dari investasi saham berupa keuntungan maupun kerugian. Apabila investor
berinvestasi dalam bentuk saham, maka imbal hasil yang diperoleh disebut dengan
return saham. Namun, investor pasti dihadapkan dengan tingkat risiko yang
pasar modal berbunyi “low risk low return, high risk high return” yang artinya risiko
kecil akan memberi tingkat keuntungan yang kecil sementara risiko besar akan
Return yang diterima oleh investor selalu berfluktuasi tiap tahunnya, maka dari
keuangan. Ang (1997) menyatakan bahwa rasio keuangan terbagi menjadi 5 rasio,
yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas, dan rasio
pasar. Rasio tersebut digunakan untuk menjelaskan kekuatan dan kelemahan kondisi
(Restiyani, 2006).
Pada penelitian ini rasio likuiditas diproksikan dengan Current Ratio (CR). CR
kreditur jangka pendek dapat dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang
tunai dalam periode yang sama dengan jatuh tempo hutang. Artinya semakin tinggi
tingkat CR-nya maka semakin baik juga kinerja keuangan perusahaan tersebut. Bukti
empiris yang ada mengenai pengaruh CR terhadap return saham menunjukkan hasil
yang berbeda-beda. Menurut Dian (2016), Ulupui (2010) dan Subalno (2010) CR
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai return saham. Sementara
dalam penelitian yang dilakukan Asmi (2014) dan Afif (2015) menunjukkan bahwa
laba bersih dari aktiva yang digunakan perusahaan untuk kepentingan operasional.
saham sebab ROA dapat menyebabkan apresiasi serta depresiasi harga saham. Studi
tentang hubungan ROA terhadap return saham sering kali digambarkan sebagai
hubungan signifikan. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Qaisi (2016) dan
Ulupui (2010) mendukung pernyataan dalam penelitian ini. Namun ada juga penelitian
dari Harjito dan Aryayoga (2009) yang menyatakan bahwa ROA memiliki pengaruh
Debt Ratio (DR) adalah kelompok rasio solvabilitas yang menilai total
kewajiban perusahaan sebagai persentase dari total aset yang dimiliki oleh perusahaan
bahwa peningkatan DR atau rasio hutang akan memengaruhi besar kecilnya laba
belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi (2016). Penelitian tersebut
saham. Penelitian Dewi (2016) didukung oleh penelitian dari Soejoto (2001), dan
Gilang (2012).
Rasio aktivitas dalam penelitian ini diproksikan dengan Total Asset Turnover
aktiva perusahaan dalam menunjang kegiatan penjualan. Semakin besar TATO yang
dimiliki oleh perusahaan, semakin baik pula nilai penjualannya, semakin tinggi pula
laba yang akan didapat oleh perusahaan. Dalam penelitian terdahulu oleh Mayfi dan
terhadap return saham. Namun dalam penelitian yang dilakukan oleh Ulupui (2010)
menyatakan hal yang berbeda. Dalam penelitian Ulupui (2010) dinyatakan bahwa
Indeks LQ45 merupakan kumpulan emiten saham yang telah melalui seleksi
berdasarkan transaksi setiap semesternya. Seleksi yang dilakukan dua kali dalam
setahun ini tentu saja menarik minat investor. Head of Investment Research Infovesta
tergabung dalam LQ45 menjadi saham yang paling dilirik investor sebab dinilai paling
aktif diperdagangkan dengan nilai transaksi paling banyak sehari-hari. Saham dalam
kelompok indeks LQ45 ini memiliki likuiditas yang tinggi. Semakin tinggi likuiditas
saham, maka semakin baik pula eksistensi saham dimata para investor karena saham
yang memiliki likuiditas tinggi umumnya memiliki kinerja perusahaan yang baik
(idxchannel.com).
Pemilihan perusahaan non-bank dalam kelompok LQ45 yang tercatat di Bursa
Efek Indonesia (BEI) dalam penelitian ini dikarenakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kinerja bank sebagian besar berbeda dari rasio yang digunakan dalam
penelitian ini. Rasio yang biasanya digunakan untuk mengukur kinerja bank adalah
Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposits Ratio
penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio
Mengamati perihal yang melatarbelakangi riset, maka masalah yang dapat dirumuskan yaitu:
1. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan yang terdaftar pada indeks
2. Bagaimana pengaruh profitabilitas yang diproksikan oleh Return on Asset (ROA) terhadap nilai
3. Bagaimana pengaruh likuiditas yang diproksikan oleh Current Ratio (CR) terhadap nilai
4. Bagaimana pengaruh solvabilitas yang diproksikan oleh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap
(DER) secara simultan terhadap nilai perusahaan yang terdaftar pada indeks LQ45 periode 2019-
2021?
Riset berikut memiliki tujuan guna menguji dan menganalisis variabel – variabel yakni:
2. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas yang diproksikan oleh Return on Asset (ROA)
3. Untuk menganalisis pengaruh likuiditas yang diproksikan oleh Current Ratio (CR) terhadap nilai
perusahaan.
4. Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan yang diproksikan oleh Debt to Equity Ratio
5. Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas (ROA), likuiditas (CR), dan
1. Bagi akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan
serta memberikan informasi dan referensi kepada peneliti lain yang hendak melakukan penelitian
2. Bagi Perusahaan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu dasar pertimbangan bagi perusahaan
dalam pengambilan keputusan di masa depan terkait faktor-faktor yang mempengaruhi nilai
perusahaan.
3. Bagi Investor
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi investor maupun calon investor
mengenai nilai perusahaan, sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan