PENGARUH CURRENT
RATIO,DEBT TO EQUITY
RATIO,RETURN ON EQUITY
TERHADAP HARGA SAHAM PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YAN...
Panji Pribadi
ANALISIS FAKT OR-FAKT OR YANG MEMPENGARUHI YIELD OBLIGASI KORPORASI PADA PERUS…
Lady Pont oh
PERIODE 2012-2015
Universitas Trilogi
1. Latar Belakang
sering diminati oleh investor adalah pembelian saham di pasar modal . (Tandelin,
2010:26) “Pasar modal dapat berfungsi sebagai lembaga perantara. Fungsi ini
pasar modal dapat menghubugkan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak
informasi yang bisa digunakan dalam menilai perusahaan. Salah satu cara yang
accounting reports to asses the value of company, that investor can use to
1
2
untuk menilai nilai perusahaan , bahwa investor dapat menganalis harga saham
faktor fundamental yang sering digunakan untuk memprediksi harga saham atau
return saham adalah rasio keuangan dan rasio pasar. Bahar Putri (2012)
berarti dalam dua hal. Pertama, kita bisa membandingkan rasio keuangan suatu
perusahaan dengan perusahaan lain yang masih bergerak dalam industri yang
relatif sama dengan periode tertentu. Menurut Ulupui (2007) mengatakan salah
satu tujuan dan keunggulan dari rasio adalah dapat digunakan untuk
membandingkan hubungan harga dan risiko dari perusahaan dengan ukuran yang
dan Zutter (2012) mengelompokkan rasio keuangan ke dalam lima rasio yaitu. (1)
Rasio likuiditas; (2) Rasio profitabilitas; (3) Rasio solvabilitas; (4) Rasio
aktivitas; dan (5) Rasio nilai pasar. Rasio-rasio keuangan tersebut digunakan
informasi yang menjelaskan seberapa besar kondisi kinerja dan kekayaan sebuah
yang terbaik dan akan berdampak pula keuntungan (return) yang akan diterima
sesuai yang diharapkannya. Ulupui (2007) Bagi perusahaan yang ingin masuk ke
sebagai regulator pasar modal. Selain itu, perusahaan juga harus mampu
di pasar modal. Jika diasumsikan investor adalah seorang yang rasional, maka
perdagangan saham di pasar modal dapat memberi kontribusi bagi pola perilaku
harga saham di pasar modal tersebut. Pola perilaku harga saham akan
menentukan pola harga yang diterima dari saham tersebut (Budi dan Nurhatmini,
2003).
penelitian ini meliputi rasio likuiditas yang di proksikan Current Ratio , rasio
utang yang di proksikan oleh Debt to Equity Ratio, rasio profitabilitas Return On
Equity.
rasio yang menggambarkan hubungan antara kas dan asset lancar lainnya
terhadap asset kewajiban lancar. Rasio yang baik diperlukan bagi perusahaan
4
untuk menjaga biaya tetap rendah dan dengan demikian laba bersih yang tinggi.
yang sangat penting untuk menjaga kinerja perusahaan yang pada akhirnya
mempengaruhi harga saham. Hal ini akan memberikan keyakinan pada investor
Ratio (CR) berpengaruh terhadap harga saham, namun hasil penelitian yang
hasil bahwa current Ratio (CR) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
harga saham.
sebagai rentabilitas modal sendiri. Rasio ini dapat diperoleh dengan membagi
laba setelah pajak dengan rata-rata modal sendiri. Sebagaimana ROA, maka
semakin tinggi ROE dapat menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik dan
berdampak positif pada meningkatnya harga saham perusahaan. Jika harga saham
terhadap harga saham. Beberapa bukti empiris tersebut didukung oleh hasil
penelitian Pinatih dan Lestari (2014) menunjukkan hasil secara parsial ROE
berpengaruh positif terhadap harga saham, dan Juwita (2012) menunjukkan hasil
bahwa ROE berpengaruh terhadap return saham, namun hasil penelitian yang
berbeda yang dilakukan oleh penelitian Purnamasari, Nur DP, Satriawan S (2014)
Rasio yang sering dikaitkan dengan rasio solvabilitas salah satunya adalah
imbangan antara beban hutang dibandingkan dengan modal sendiri. DER juga
modal sendiri. Juwita (2012) mengatakan bahwa DER mengukur presentase dari
dana yang diberikan oleh para kreditor. Total utang meliputi kewajiban lancar
dan kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang. Semakin besar nilai DER
menunjukkan bahwa semakin besar struktur modal yang berasal dari utang
digunakan untuk mendanai ekuitas yang ada. Susilowati dan Turyanto (2011)
mengatakan bila biaya bunga hutang murah, perusahaan akan lebih beruntung
menghasilkan laba per saham yang makin banyak. Penggunaan hutang yang
makin banyak, yang dicerminkan oleh debt ratio (rasio antara hutang dengan
total aktiva) yang makin besar, pada perolehan laba sebelum bunga dan pajak
(EBIT) yang sama akan menghasilkan laba per saham yang lebih besar. Jika laba
6
saham atau harga saham, sehingga secara teoritis DER akan berpengaruh positif
pada harga saham. Beberapa bukti empiris tersebut didukung oleh hasil penelitian
terhadap return saham, namun hasil penelitian yang berbeda yang dilakukan oleh
Artik (2010) menunjukkan hasil bahwa debt to equity ratio (DER) tidak
Berdasarkan apa yang telah diuraikan dan melihat dari hasil penelitian
ketidak konsistenan dari bukti empiris yang menunjukkan variabel current ratio,
return on equity, debt to equity ratio, berpengaruh terhadap harga saham. Maka
peneliti ingin meneliti lebih lanjut untuk mengetahui apakah adanya pengaruh
terhadap harga saham. Fokus penelitian ini pada perusahaan sektor pertambangan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2012-2015. Maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul “Pengaruh Current
Ratio, Return On Equity, Debt to Equity Ratio, Terhadap harga Saham (Studi
periode 2012-2015)”.
2. Rumusan Masalah
7
pertanyaan :
3. Batasan Masalah
Batasan masalah digunakan agar penelitian ini lebih fokus, maka penulis
periode 2013-2017
yaitu 2013-2017
3. Fokus pada penelitian ini hanya menggunakan variabel current ratio (X1)
, return on equity (X2) , debt to equity ratio (X3), dan harga saham (Y)
www.idx.co.id
4. Tujuan Penelitian
8
harga saham
harga saham
5. Manfaat Penulisan
besaran hubungan dari masing masing variabel yaitu, current ratio (CR),
debt to equity ratio (DER), return on equity (ROE), terhadap harga saham
3. Bagi Investor atau calon Investor, penelitian ini dapat dijadikan alat bantu
1. Kajian Teori
Dalam sub bab ini akan dijelaskan teori yang menjadi dasar dalam penelitian ini.
Teori memiliki arti penting bagi penelitian, karena teori-teori yang digunakan
dapat menjelaskan suatu fenomena yang ada secara ilmiah untuk membantu
informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau
yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif
lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang
yang lebih layak dan sistematis dalam rangka memprediksi apa yang mungkin
akan terjadi di masa datang, mengingat data yang disajikan oleh laporan
keuangan menggambarkan apa yang telah terjadi. Teknik dalam analisis laporan
komparatif.
hanya meliputi satu periode atau satu saat saja, yaitu dengan
dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa
take on overall look at the firm’s financial performance and status. Here we
all ratios and (2) the DuPont system of analysis. The summary analysis approach
trends to view all aspect of the firm’s financial activities to isolate key areas of
masa lalu, kini dan prospeknya di masa mendatang. Menurut Gitman dan Zutter
1. Rasio likuiditas
2. Rasio profitabilitas
3. Rasio solvabilitas
4. Rasio aktivitas
b. Rasio Likuiditas
securities. They aid in assessing the financial strenght of the firm. Liquidity
ratios include the current ratio, quick ratio, and interest coverage ratio”. Dari
pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa likuiditas dan interest coverage ratio
rasio likuiditas meliputi rasio lancar, rasio cepat, dan bunga rasio cakupan.
short-term obligations as they come due. Liquidity refers to the solvency of the
show the relationship of a firm’s cash and other current asset to its current
antara kas dan asset lancar lainnya terhadap asset kewajiban lancar.
asset/current liabilities. This ratio measures the ability of the firm’s to pay off its
current liabilities by liquidating its current asset them into cash. Dari pernyataan
tersebut dapat diartikan bahwa rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk
calculated by dividing the firm’s current asset by its current liabilities. A higher
current ratio indicates a greater degree of liqudity. How much liquidity a firm
need depends on a variety of factors, incluiding the firm’s size, its acces to short-
term financing sources like bank credit lines, and the volatility of its business”.
the near future”. Dari pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa Current Ratio
c. Rasio Profitabilitas
show the combined effects of liquidity, asset management, and debt on operating
kombinasi efek dari likuiditas manajemen aset dan hasil aktifitas operasi dari
hutang.
profits with respect to a given level of sales, a certain level of asset, or the
owners’ investment. Without profits, a firms could not attract outside capital.
because of the great importance the market place on earnings. Dari pernyataan
tersebut dapat diartikan bahwa ada banyak cara untuk mengukur tingkat
dengan melihat dari tingkat penjualan, tingkat kepemilikan aset, atau investasi
pemilik. Tanpa keuntungan, perusahaan tidak bisa menarik modal dari luar
berikut :
4. Return On Asset
5. Return On Equity
menghasilkan laba yang berasal dari ekuitas perusahaan (Ichsan dan Taqwa,
2013). Analisis return on equity merupakan rasio yang sering digunakan para
semakin tinggi rasio return on equity, maka semakin besar nilai profitabilitas
perusahaan, yang pada akhirnya dapat menjadi sinyal positif bagi investor dalam
tersebut dapat diartikan bahwa rasio ini membandingkan laba bersih terhadap
saham.
dapat diartikan bahwa rasio return on equity digunakan untuk mengukur tingkat
d. Rasio Solvabilitas
utangnya.
return though the use of fixed-cost financing, such as debt and preferred stock.
Dari pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa semakin besar resiko dan
jangka panjang dan saham istimewa. Penilitian ini menggunakan debt to equity
ratio untuk menghitung rasio solvabilitas suatu perusahaan. Gitman dan Zutter
firm’s creditors. The higher this ratio, the greater the amount of other people’s
money being used to generate profits”. Dari pernyataan diatas dapat diartikan
16
Semakin tinggi rasio ini semakin besar modal asing yang digunakan untuk
pendek. Rasio ini diukur dengan membandingkan total kewajiban dengan total
d. Rasio Aktivitas
Gitman dan Zutter (2012:73) mengatakan: “measure the speed with which
pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa rasio ini digunakan untuk mengukur
seberapa cepat berbagai akun dikonversi menjadi penjualan atau kas masuk atau
kas keluar.
measure how effectively a firm is managing its asset”. Dari pernyataan tersebut
firm’s stock price to its earning and book value per share”. Dari pernyataan
tersebut dapat diartikan bahwa Rasio ini menggambarkan hubungan harga saham
2. Harga Saham
Suad Husnan dan Eny Pudjiastuti (2004: 151) adalah merupakan nilai sekarang
(Present Value) dari penghasilan yang akan diterima oleh pemodal dan diterima
oleh pemodal di masa akan yang akan datang. Sedangkan menurut Jogiyanto
(2008: 143) harga saham merupakan harga yang terjadi di pasar bursa pada saat
tertentu dan harga saham tersebut ditentukan oleh pelaku pasar. Tinggi rendahnya
harga saham ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham tersebut di
pasar modal.
pasar modal, hal ini terjadi karena harga saham dapat dipengaruhi oleh faktor
dan Houston (2006: 33) harga saham dipengaruhi oleh beberapa faktor utama
18
yaitu factor internal dan faktor eksternal perusahaan. Faktor internal perusahaan
kas
2. Kapan arus kas terjadi, yang berarti penerimaan uang atau laba untuk
3. Tingkat risiko arus kas yang diterima. Sedangkan faktor eksternal yang dapat
ekonomi, undang-undang pajak, tingkat suku bunga dan kondisi bursa saham.
baik secara individu maupun secara kelompok. Dalam menilai harga saham para
2) Perkembangan kurs.
Faktor sosial politik suatu negara juga turut mempengaruhi harga saham di bursa
sebagai akibat respon dari kondisi ekternal yang dapat berpengaruh terhadap
• Kondisi perekonomian.
oleh faktor internal perusahaan. Faktor internal yang dapat mempengaruhi harga
harga saham.
. TABEL 2.a
20
3. METODE PENELITIAN
1. Data
Metode pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan metode studi pustaka
yaitu dengan cara mencari landasan teoritis yang dapat menunjang dan dapat
digunakan sebagai tolak ukur pada penelitian ini. Kemudian dalam teknik
Data sekunder merupakan data yang secara tidak langsung diperoleh atau
didapatkan oleh pencari data (Sugiyono, 2013:193). Jenis data yang digunakan
pada penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan tahunan
Sumber data dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Data current ratio,
return on equity, debt to equity ratio, earning per share dan harga saham
tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
(2013:116) sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
2017
yaitu:
f) Tabel 3.a
g) Perhitungan Seleksi Sampel
24
Dalam sub bab ini metode yang digunakan dalam penelitian adalah
analisis regresi data panel, estimasi pemilihan regresi data panel, dan uji asumsi
klasik.
Widarjono (2013: 353) data panel merupakan data yang berasal dari
gabungan data time series dan data cross section. Data panel dipilih karena
terdapat dua keuntungan dari penggunaan metode ini. Pertama, degree of freedom
yang diperoleh akan lebih besar, karena data ini merupakan suatu penggabungan
dari data time series dengan data cross section. Penggabungan dari kedua data ini
akan memberikan ketersediaan data yang lebih banyak. Selain itu, penggabungan
antara data time series dengan data cross section mampu mengatasi permasalahan
ketiga pendekatan lainnya. Widarjono (2013: 355). Pada pendekatan ini akan
dilakukan penggabungan data time series dengan data cross section. Dengan
pengestimasian model data panel, hal ini dilakukan tanpa melihat perbedaan antar
waktu dan individu. Dengan demikian pada teknik Common Effect ini maka
�� = � +� �� +� �� +� �� + ���
intersep. Selain itu koefisien regresi (slope) tetap antar perusahaan dan antar
waktu juga dapat diasumsikan oleh pendekatan ini (Widarjono, 2013: 356).
26
Model Fixed Effect dengan teknik variabel dummy dapat ditulis sebagai
berikut:
�� =� +� �� +� �� +� �� + � � � + � � � + � � � + ���
terms yang saling berkaitan antar waktu dan individu. Error terms yang ada
dalam metode Random Effect ini dapat digunakan sebagai solusi ketika variabel
dummy yang ada di dalam model Fixed Effect yang dimaksudkan untuk mewakili
teknik Random Effect ini maka model persamaan regresinya sebagai berikut:
�� = �̅ + � �� +� �� +� �� + ���
beberapa uji dalam menentukan teknik estimasi regresi data panel. Uji yang
harus dilakukan untuk mendapatkan model yang tepat, meliputi Uji Chow, Uji
Gambar 3.1
Chow test digunakan untuk memilih salah satu di antara model Common
Effect dan model Fixed Effect. Asumsi bahwa setiap unit cross-section memiliki
28
unit cross-section memiliki perilaku yang berbeda menjadi dasar dari uji Chow.
�– � /�
F=
� / �−�
Keterangan:
n = jumlah observasi
(0,05) maka H0 di tolak dan H1 diterima. Jika probabilitas cross section Chi-
Pengujian ini digunakan untuk memilih estimasi yang paling tepat antara
pendekatan Fixed Effect dan pendekatan Random Effect (Widarjono, 2013: 164).
Pengujian ini digunakan untuk memilih model random effect atau common
effect untuk mengetahui model mana yang lebih tepat digunakan dalam
penelitian ini. Uji lagrange multiplier menggunakan nilai residual dari metode
H0: Model yang tepat adalah Common Effect (Pooled Least Square)
Keterangan:
n = jumlah perusahaan
T = jumlah periode
e 2
= jumlah rata-rata kuadrat residual
e 2
= jumlah residual kuadrat
1. Jika probabilitas cross section dari chi-square < α (0,05) maka H0 di tolak
dan H1 diterima
yang bisa dipertanggungjawabkan dan mempunyai hasil yang tidak bias atau Best
Linier Unbiased Estimator (BLUE). Penguji asumsi klasik terdiri dari uji
data panel tidak diperlukan uji normalitas dan uji autokorelasi dalam pengujian
asumsi klasik, karena pada data panel dianggap telah memenuhi kedua asumsi
klasik tersebut (Gujarati, 2012). Sehingga hanya uji multikolinearitas dan uji
untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel
bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
multikolinearitas.
satu sama lainnya. Apabila nilai tolerance rendah sama artinya dengan
nilai VIF tinggi. Jika nilai Tolerance < 0.10 atau VIF > 10 maka
yang lain (Ghozali, 2013:139). Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
H1 : ada heteroskedastisitas
dilakukan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini dengan menguji beberapa
hipotesis yaitu uji T, uji F, dan Uji Koefisien Determinasi Adjusted (R2).
mengetahui pengaruh tersebut perlu uji t atau signifikan parsial. Pada tahap ini
H1 : Berpengaruh signifikan
3. Uji F
yang berarti model yang digunakan tidak layak/ tidak cocok digunakan.
akibat dari variabel tambahan tersebut.oleh karena itu, pada saat evaluasi
model terbaik dapat menggunakan nilai adjusted R2. Nilai dari adjusted R2
dapat naik atau turun tergantung dari tambahan satu variabel independen
mana model regresi terbaik.Tidak seperti R2, nilai Adjusted R2 dapat naik atau
6. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Dalam tinjauan pustaka memuat teori yang relevan dengan penelitian yang
sebelumnya.
Bab ini menjelaskan tentang data yang digunakan, variable yang digunakan,dan
Bab ini berisi tentang subjek penelitian, hasil analisis data, dan pembahasan.
Bab V PENUTUP
36
DAFTAR PUSTAKA
Putri, A. Amelia Bahar. (2012). Analisis Pengaruh ROA, NPM, DER Dan PBV
Terhadap Harga Saham.
Kisman, Z., & Shintabelle Restiyanita, M. The Validity of Capital Asset Pricing Model
(CAPM) and Arbitrage Pricing Theory (APT) in Predicting the Return of Stocks
in Indonesia Stock Exchange. American Journal of Economics, Finance and
Management Vol. 1, No. 3, 2015, pp. 184-189
www.idx.co.id
www.yahoo.finance.com