Anda di halaman 1dari 17

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Daftar Jurnal yang terbit di Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma

Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 5, No. 1, Januari 2020

PENGARUH RETURN ON ASSETS, RETURN ON EQUITY, EARNING PER SHARE


DAN PRICE TO BOOK VALUE TERHADAP HARGA SAHAM

Agil Ardiyanto
Nirsetyo Wahdi
Aprih Santoso
Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi -Universitas Semarang
aprihsantoso@usm.ac.id

ABSTRACT
This study aims to determine the effect of Return On Assets, Return On Equity Earning Per Share,
and Price to Book Value on Stock Prices. The population is the LQ-45 Index on the Indonesia Stock
Exchange (IDX) for the 2014-2018 period.
The study uses quantitative data with multiple linear regression techniques. The research sample
was determined by purposive sampling technique and produced 14 company samples. Quantitative
analysis, including: classic assumption test (normality test, multicollinearity test, heteroscedasticity
test, autocorrelation test), multiple linear regression test, model feasibility test through t test, F test
and Coefficient of Determination.
T test results show that only the Return On Equity, Earning Per Share, and Price to Book Value
variables affect the Stock Price, while the Return On Asset variable has no effect on the Stock
Price.
Keywords: Asset, Equity, Earning, Price.
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh Return On Asset, Return On Equity Earning Per
Share, dan Price to Book Value terhadap Harga Saham. Populasi adalah Indeks LQ-45 di Bursa
Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2018.
Penelitian menggunakan data kuantitatif dengan teknik regresi linier berganda. Sampel penelitian
ditentukan dengan teknik purposive sampling dan menghasilkan 14 sampel perusahaan. Analisis
kuantitatif, meliputi : uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas,
uji autokorelasi), uji regresi liner berganda, uji kelayakan model melalui uji t, uji F dan Koefisien
Determinasi.
Hasil penelitian uji t menunjukkan bahwa hanya variabel Return On Equity, Earning Per Share,
dan Price to Book Value berpengaruh terhadap Harga Saham, sedangkan variabel Return On Asset
tidak berpengaruh terhadap Harga Saham.

Kata kunci: Asset, Equity, Earning, Harga.

PENDAHULUAN melakukan analisis. Investor harus mampu


Saham sebagai surat berharga yang untuk memperhatikan faktor-faktor yang
ditransaksikan di pasar modal, harga yang mempengaruhi harga saham. Harga suatu
selalu berfluktuasi dari waktu ke waktu saham dapat dipengaruhi oleh adanya hukum
(Arifin, 2004). Harga saham yang terjadi di permintaan dan penawaran. Semakin banyak
pasar modal dikarenakan adanya fenomena orang yang membeli suatu saham, maka
yang menarik bagi para investor untuk harganya cenderung akan bergerak naik.

33
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 5, No. 1, Januari 2020

Demikian juga sebaliknya, semakin banyak faktor non fundamental biasanya dapat
orang yang menjual saham suatu perusahaan, disebabkan oleh kondisi ekonomi seperti
maka harga saham tersebut cenderung akan suku bunga, dan kebijakan pemerintah
bergerak turun. (Natarsyah, 2000).
Harga saham menunjukan nilai Investor yang menginvestasikan
perusahaan, semakin tinggi harga saham bisa dananya pada saham perusahaan pada
diartikan bahwa semakin tinggi pula nilai dasarnya menginginkan keuntungan baik
perusahaan tersebut begitu pula sebaliknya. berupa deviden ataupun capital gain. Di
Menurut Anoraga (2001) harga saham mana investor nilai perusahaan yang baik
merupakan harga pasar atau market price, tercermin dari harga saham yang tinggi dan
yaitu harga saham pada pasar rill serta yang cenderung membaik tahun ke tahun. Aspek-
paling mudah ditentukan karena merupakan aspek yang dinilai bersadarkan rasio-rasio
harga dari suatu saham pada pasar yang yang tercapai oleh perusahaan antara lain
sedang berlangsung. Apabila pasar sudah rasio likuiditas, profitabilitas, rasio pasar, dan
ditutup, maka harga pasar adalah harga lain-lain. Pada prinsipnya, semakin baik
penutupan atau disebut closing price. Harga perusahaan dalam menghasilkan keuntungan,
saham terus berfluktuasi mengikuti prospek maka akan meningkatkan pula harga saham.
perusahan di masa yang akan datang serta Harga saham dipengaruhi oleh Return
jumlah permintaan dan penawaran atas On Asset (ROA), apabila nilai ROA
saham tersebut. meningkat, maka ini berarti prusahaan
Harga saham di pasar modal memiliki mampu menggunakan aktivanya secara
peranan yang penting karena harga saham produktif sehingga dapat menghasilkan
dapat berubah-ubah tiap waktu. Untuk keuntungan yang lebih besar. Hasil penelitian
meningkatkan harga saham, maka Yustina dan Tiara (2017) menyatakan Return
perusahaan sangat perlu mengetahui faktor- On Asset (ROA) berpengaruh terhadap harga
faktor yang sangat berpengaruh terhadap saham. Hasil ini inkonsisten dengan
peningkatan harga saham (Djazuli, 2006). penelitian Utami, dkk. (2018) yang
Faktor utama yang menyebabkan harga pasar menyatakan bahwa justru Return On Asset
saham berubah adalah karena dipengaruhi (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap
oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan nilai saham.
eksternal, faktor internal yang disebut juga Harga saham juga dipengaruhi oleh
faktor fundamental adalah faktor yang Return On Equity (ROE), merupakan rasio
berasal dari dalam perusahaan dan dapat yang digunakan untuk mengukur seberapa
dikendalikan oleh manajemen perusahaan, banyak keuntungan yang mejadi hak pemilik
sedangkan faktor eksternal yang merupakan modal sendiri (saham). Semakin tinggi

34
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 5, No. 1, Januari 2020

Return On Equity (ROE) yang didapatkan Putri (2018) menyatakan bahwa Price to
maka kinerja perusahaan semakin baik dalam Book Value (PBV) tidak berpengaruh
mengelola modalnya untuk menghasilkan signifikan terhadap harga saham. PBV paling
keuntungan bagi pemegang saham. Astuti, sering digunakan investor karena melalui
dkk. (2018), dan Wahyu dan Tiara (2017) rasio PBV investor dapat mengetahui
menyatakan bahwa Return On Equity (ROE) seberapa besar pasar percaya terhadap
berpengaruh signifikan terhadap harga prospek perusahaan kedepannya. Apabila
saham, nilai PBV semakin tinggi berarti
Selain itu, harga saham juga dapat mencerminkan pasar semakin percaya
dipengaruhi oleh Earning Per Share (EPS) dengan prospek perusahaan ke depannya.
yaitu laba yang dihasilkan perusahaan dapat Adapun tujuan penelitian untuk menguji
menggambarkan keberhasilan perusahan, secara empiris pengaruh Return On Asset
maka semakin besar laba maka, semakin (ROA), Return On Equity (ROE), Earning
besar pula kemampuan perusahaan untuk Per Share (EPS), dan Price to Book Value
membagikan keuntungan bagi pemegang (PBV) terhadap harga saham yang terdaftar
sahamnya. Dalam penelitian yang dilakukan pada indeks LQ-45 periode 2014-2018.
Astuti, dkk. (2018), dan Wahyu dan Tiara
(2017) menyatakan bahwa Earning Per TINJAUAN PUSTAKA
Share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap Teori Sinyal
harga saham. Disisi lain, ternyata penelitian Teori sinyal merupakan informasi
yang dilakukan Darnita (2014) menyatakan yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap
bahwa earning per share tidak berpengaruh keputusan investasi pihak diluar perusahaan.
signifikan terhadap harga saham. Informasi ini merupakan unsur penting bagi
Harga saham juga dapat dipengaruhi investor dan pelaku bisnis, karena informasi
oleh Price to Book Value (PBV), semakin pada hakikatnya menyajikan keterangan,
nilai akan tinggi apabila kinerja perusahaan catatan atau gambaran baik untuk keadaan
baik, hal ini berarti semakin baik kinerja masa lalu, saat ini maupun keadaan masa
perusahaan maka rasio PBV akan semakin yang akan datang bagi kelangsungan hidup
meningkat dari tahun ke tahun tingginya suatu perusahaan dan bagaimana pasaran
permintaan akan menyebabkan harga saham efeknya. Teori sinyal juga mengemukakan
meningkat. Penelitian yang dilakukan Astuti, tentang bagaiman sebuah perusahaan
dkk. (2018), dan Wahyu dan Tiara (2017) memeberikan sinyal kepada para pengguna
menyatakan bahwa Price to Book Value laporan keuangan. Sinyal ini dapat berupa
(PBV) berpengaruh signifikan terhdap harga informasi maupun promosi yang menyatakan
saham, sedangkan penelitian yang dilakukan bahwa perusahaan lebih baik daripada

35
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 5, No. 1, Januari 2020

perusahaan lainnya. Informasi maupun Harga Saham


promosi ini memberikan informasi mengenai Harga saham adalah harga perlembar
apa yang telah dilakukan oleh manajemen saham yang berlaku di pasar modal. Harga
untuk merealisasikan keinginan pemilik saham merupakan faktor yang sangat penting
perusahaan. dan harus diperhatikan oleh investor dalam
Menurut Arifin (2005), signaling melakukan investasi karena harga saham
theory menjelaskan mengapa perusahaan menunjukan prestasi emiten. Harga saham di
mempunyai dorongan untuk memberikan pasar modal terdiri atas tiga kategori, yaitu
informasi laporan keuangan pada pihak harga tertinggi (high price), harga terendah
eksternal. Dorongan perushaan untuk (low price) dan harga penutup (close price).
memberikan informasi karena terdapat Harga tertinggi atau terendah merupakan
asimetri informasi antara perusahaan dan harga yang paling tinggi atau paling rendah
pihak luar karena perusahaan mengetahui yang terjadi pada satu hari bursa. Harga
lebih banyak mengenai perusahan dan penutupan merupakan harga yang terjadi
prospek yang akan datang terakhir pada saat akhir jam bursa. Harga
daripada pihak luar. Dengan demikian saham dapat berubah naik maupun turun
hubungan antara publikasi informasi baik dalam hubungan waktu yang begitu cepat.
laporan keuangan, kondisi keuangan atau Hal tersebut dimungkinkan karena tergantung
sosial politik terhadap fluktuasi volume permintaan dan penawaran antara pembeli
perdangan sama dapat dilihat dalam efisiensi saham dengan penjual saham. Tingginya
pasar. harga saham akan mengurangi kemampuan
Teori signal saling berhubungan para investor untuk membeli harga saham
dengan harga saham untuk langkah mendasar tersebut, hukum permintaan dan penawaran
yang harus dilakukan oleh investor sebelum kembali berlaku dan sebagai konsekuensinya
melakukan investasi supaya investor tidak harga saham yang tinggi tersebut akan
terjebak pada kondisi yang merugikan. Hal menurun sampai tercipta keseimbangan yang
tersebut akan terlihat jika manajemen tidak baru (Erwijaya dalam Sondakh, Tommy dan
secara penuh menyampaikan semua Mangantar, 2015). Menurut Rusdin (2008),
informasi yang diperoleh perusahaan, maka nilai saham terbagi atas tiga jenis, yaitu : (1)
umumnya pasar akan mersepon informasi Nilai Nominal; (2) Nilai Dasar. (3) Nilai
tersebut sebagai suatu sinyal terhadap suatu Pasar.
kejadian yang akan mempengaruhi nilai
perusahaan yang tercermin melalui harga Return On Asset (ROA)
saham. Ratio profitabilitas merupakan rasio
yang digunakan untuk mengukur kemampuan

36
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 5, No. 1, Januari 2020

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan keuntungan bagi pemilik saham atas modal
bagi perusahaan (Herlianto, 2010). Tingkat yang telah mereka investasikan (Subhan dan
profitabilitas dapat diukur menggunakan Pardiman, 2016). Menurut Kasmir (2014),
rasio return on assets yang merupakan rasio hasil pengembalian ekuitas atau Return On
untuk mengukur kemampuan manajemen Equity (ROE) merupakan rasio untuk
dalam mengelola aktiva untuk menghasilkan mengukur laba bersih sesudah pajak dengan
laba. Return On Asset (ROA) merupakan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan
rasio keuangan perusahaan yang efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin
berhubungan dengan profitabilitas mengukur tinggi Return On Equity (ROE) yang
kemampuan perusahaan menghasilkan didapatkan maka kinerja perusahaan semakin
keuntungan atau laba pada tingkat baik dalam mengelola modalnya untuk
pendapatan, aset dan modal saham tertentu. menghasilkan keuntungan bagi pemegang
Sedangkan menurut Kasmir (2014), Return saham. Dengan meningkatnya laba bersih
On Asset (ROA) merupakan rasio yang maka nilai Return On Equity (ROE) yang
menjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva dihasilkan akan meningkat pula.
yang digunakan dalam perusahaan.
Menurut Rutika, Marwoto dan Earning Per Share
Panjaitan (2015), Return On Asset (ROA) Earning Per Share (EPS) merupakan
merupakan rasio yang mencerminkan hal yang terpenting dalam analisis
kemampuan perusahaan dalam memperoleh fundamental karena digunakan dalam
laba bersih setelah pajak dari total assets mengukur kinerja perusahaan. Dalam nilai ini
yang digunakan untuk oprasional perusahaan. EPS yang pertama kali dilihat investor,
Sedangkan (Munawir dalam Sondakh, karena untung atau rugi sebuah perusahaan
Tommy dan Mangantar, 2015) menyatakan dapat tercermin dalam EPS. Rasio yang
bahwa rasio ini melihat sejauh mana investasi digunakan untuk menunjukkan jumlah uang
yang telah ditanamkan mampu memberikan yang dihasilkan dari setiap lembar saham
pengembalian keuntungan sesuai dengan biasa. Jika jumlah uang yang dihasilkan
yang diharapkan dan investasi tersebut perusahaan meningkat maka nilai perusahaan
sebenarnya sama dengan asset perusahaan yang ditunjukkan dengan harga saham akan
yang ditanamkan atau ditempatkan. meningkat pula. Earning Per Share (EPS)
menunjukkan besarnya laba bersih yang siap
Return On Equity (ROE) dibagikan kepada para pemegang saham.
Return On Equity (ROE) merupakan Semakin tinggi nilai EPS dapat diartikan
alat analisis untuk mengukur sejauh mana bahwa semakin besar pula laba yang
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan disediakan untuk pemegang saham.Tinggi

37
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 5, No. 1, Januari 2020

rendahnya Earning Per Share (EPS) sangat Ratio profitabilitas merupakan rasio
berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga yang digunakan untuk mengukur kemampuan
saham. Jika rasio rendah bearti manajemen perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
belum berhasil untuk memuaskan pemegang bagi perusahaan (Herlianto, 2010). Tingkat
saham, sebaliknya jika rasio tinggi, maka profitabilitas dapat diukur menggunakan
kesejahteraan pemegang saham meningkat. rasio return on assets yang merupakan rasio
untuk mengukur kemampuan manajemen
Price to Book Value dalam mengelola aktiva untuk menghasilkan
Price to Book Value (PBV) adalah laba. Sedangkan menurut Kasmir (2014),
salah satu cara untuk mengukur nilai suatu Return On Assets (ROA) merupakan rasio
saham, apakah saham tersebut mahal atau yang menjukkan hasil (return) atas jumlah
murah. Menurut Astuti dan Yunita. (2018), aktiva yang digunakan dalam perusahaan.
ada beberapa alasan mengapa investor Dalam penelitian yang dilakukan Rutika,
menggunakan rasio harga terhadap nilai buku Marwoto dan Panjaitan (2015) menyatakan
(PBV) dalam analisis investasi: Pertama, semakin efisiensi suatu perusahaan dalam
nilai buku sifatnya relatif stabil. Bagi mengeluarkan biaya-biaya, maka semakin
investor yang kurang percaya terhadap besar tingkat keuntungan yang akan
estimasi arus kas, maka nilai buku diperoleh perusahaan tersebut. Perolehan
merupakan cara paling sederhana untuk laba penjualan yang tinggi yang
membandingkannya. Kedua, adanya praktik dihasilkan suatu perusahaan maka akan
akuntansi yang relatif standar di antara mendorong permintaan atas saham tersebut
perusahaan-perusahaan, menyebabkan PBV meningkat, yang akan berdampak pada
dapat dibandingkan antar berbagai peningkatan return on asset suatu perusahaan.
perusahaan yang akhirnya dapat memberikan Meningkatkan Return On Assets (ROA)
signal apakah nilai perusahaan under atau berarti di sisi lain juga meningkatkan
over valuation. PBV sering digunakan oleh pendapatan bersih perusahaan yang berarti
investor, karena melalui rasio ini investor nilai penjualan juga akan meningkat.
dapat mengetahui seberapa besar pasar Perusahaan yang nilai penjualannya
percaya terhadap prospek perusahaan dimasa meningkat, akan mendorong terjadinya
yang akan datang. Apabila nilai PBV tinggi, peningkatan laba yang menunjukkan kinerja
hal ini mencerminkan pasar semakin percaya keuangan perusahaan dalam kondisi baik.
dengan prospek perusahaan kedepannya. Kondisi seperti ini akan mudah untuk
menarik investor, karena para investor lebih
Hubungan Return On Assets Terhadap suka berinvestasi pada perusahaan yang
Harga Saham memiliki profitabilitas tinggi. Kinerja

38
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 5, No. 1, Januari 2020

keuangan perusahaan dalam menghasilkan pasar sebagai sinyal baik yang akan
laba bersih dari aktiva yang digunakan akan memberikan masukan positif bagi investor
berdampak pada para pemegang saham dalam pengambilan keputusan membeli
perusahaan. Hasil penelitian Wahyu dan saham. Hal ini membuat permintaan akan
Tiata (2017) menyatakan bahwa Return On saham meningkat sehingga harganya pun
Assets (ROA) berpengaruh terhadap harga akan naik (Hanafi & Halim, 2007). Wahyu
saham. dan Tiara (2017) dan Astuti dan Yunita
H1 : Return On Assets (ROA) berpengaruh (2018) menyatakan bahwa EPS berpengaruh
terhadap harga saham terhadap harga saham.
H3 : Earning Per Share (EPS) berpengaruh
Hubungan Return On Equity Terhadap terhadap harga saham
Harga Saham
Rasio ini menunjukkan efesiensi Hubungan Price to Book Value Terhadap
penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi Harga Saham
Return On Equity (ROE) yang didapatkan Price to Book Value (PBV)
maka kinerja perusahaan semakin baik dalam menunjukkan seberapa jauh perusahaan
mengelola modalnya untuk menghasilkan mampu menciptakan nilai perusahaan relatif
keuntungan bagi pemegang saham. Dengan terhadap jumlah modal yang diinvestasikan.
meningkatnya laba bersih maka nilai Return Jika nilai buku suatu perusahaan meningkat
On Equity (ROE) yang dihasilkan akan maka nilai perusahaan yang ditunjukkan
meningkat pula. Hasil penelitian Astuti dan dengan harga saham akan meningkat pula.
Yunita (2018) dan Wahyu dan Tiara. (2017) Menurut Tamara (2018), Price to Book Value
menyatakan bahwa Return On Equity (ROE) (PBV) ditunjukkan dalam perbandingan
berpengaruh signifikan terhadap harga antara harga saham terhadap nilai bukunya.
saham. Price to Book Value (PBV) digunakan untuk
H2 : Return On Equity (ROE) berpengaruh melihat ketidak wajaran harga saham. Price
terhadap harga saham to Book Value (PBV) yang rendah
menunjukkan harga sahamnya murah, jika
Hubungan Earning Per Share Terhadap posisi harga saham berada dibawah book
Harga Saham value ada kecenderungan harga saham
Earning Per Share (EPS) merupakan tersebut akan menuju keseimbangan minimal
rasio yang mengukur perbandingan antara sama dengan nilai bukunya. Hal ini berarti
laba bersih setelah pajak pada satu tahun harga saham itu berpotensi lebih besar untuk
buku dengan jumlah saham yang diterbitkan. naik, sehingga return yang diterima akan
Informasi peningkatan EPS akan diterima meningkat. Dengan demikian dapat

39
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 5, No. 1, Januari 2020

dikatakan bahwa PBV berpengaruh terhadap dilakukan. Penelitian ini akan mengukur
harga saham (Astuti dan yunita., 2018 dan pengaruh variabel ROA, ROE, EPS, dan
Wahyu dan Tiara, 2017). PVB sebagai variabel bebas terhadap Harga
H4 : Price to Book Value (PBV) berpengaruh saham sebagai variabel terikat, baik secara
terhadap harga saham parsial maupun secara simultan. Adapun
kerangka pemikiran dalam penelitian ini
Kerangka Pemikiran tersaji pada gambar dibawah ini.
Kerangka pemikiran dibangun untuk
menjelaskan desain penelitian yang akan

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Return On Assets (X1)


H1
Return On Equity (X2)
H2 Harga Saham (Y)
Earning Per Share (X3) H3

Price to Book Value (X4) H4

Sumber : Diolah Peneliti

METODOLOGI PENELITIAN dalam indeks LQ-45 yang terdaftar di Bursa


Teknik Analisis Data Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014 –
Teknik analisis yang digunakan dalam 2018. Penelitian ini mengambil populasi
penelitian ini meliputi statistik deskriptif, uji perusahaan yang tecantum dalam Indeks LQ-
asumsi klasik, yaitu uji normalitas, uji 45 di Bursa Efek Indonesia periode 2014 -
mutikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji 2018. Teknik pemilihan sampel
auto korelasi, dan uji regresi linier berganda. menggunakan metode purposive sampling.
Objek yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu perusahaan - perusahaan yang termasuk Definisi Operasional Variabel
dalam indeks LQ-45 yang terdaftar di Bursa Harga Saham
Efek Indonesia pada Tahun 2014 – 2018. Variabel dependen adalah harga
Populasi adalah suatu kelompok dari elemen saham. Menurut Widioatmodjo (2005) harga
penelitian, di mana elemen adalah unit pasar saham adalah harga jual dari investor
terkecil yang merupakan sumber dari data yang satu kepada investor yang lain setelah
yang diperlukan. Populasi dalam penilaian ini saham tersebut di cantumkan di bursa.
adalah perusahaan-perusahaan yang masuk

40
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 5, No. 1, Januari 2020

Return On Assets (ROA) Harga Saham


PBV =
Menurut Kasmir (2014), Return On Nilai Buku
Assets (ROA) merupakan rasio keuangan
perusahaan yang berhubungan denan Metode Analisis
profitabilitas mengukur kemampuan Metode analisis dalam penelitian ini
perusahaan menghasilkan keuntungan atau menggunakan analisis linier berganda.
laba pada tingkat pendapatan, aset dan modal Sebelumnya terlebih dahulu uji statistik
saham tertentu . deskritif dan uji asumsi klasik. Untuk
Laba Bersih mempermudah dalam menganalisis, maka
ROA=
Total Aset digunakan software SPSS (Statistical
Package for Sosial Science’23..
Return On Equity (ROE) Analisis regresi linier berganda dengan
Return On Equity (ROE) merupakan alat rumus sebagai berikut:
analisis untuk mengukur sejauh mana Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + β5 X5 +e

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan Keterangan:

keuntungan bagi pemilik saham atas modal Y : Nilai Perusahaan

yang telah mereka investasikan (Subhan dan Α : Konstanta

Pardiman, 2016). Β : Koefisien regresi (nilai peningkatan


ataupun penurunan)

Laba Setelah Pajak X1 : Keputusan investasi (PER)


ROE = X2 : Keputusan pendanaan (DER)
Modal
X3 : Profitabilitas (ROE)

Earning Per Share X4 : Ukuran perusahaan (SIZE)

EPS dapat diketahui dari informasi X5 : Kebijakan deviden (DPR)

laporan keuangan atau dapat dihitung dengan e : Kesalahan (error)

membandingkan antara laba bersih setelah


pajak dengan jumlah saham yang beredar PEMBAHASAN

Laba Bersih Deskripsi Objek Penelitian

EPS = Sampel dalam penelitian ini adalah


Jumlah Saham yang
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Beredar
Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017.
Jumlah keseluruhan populasi adalah 14
Price to Book Value (PBV)
perusahaan. Dari hasil pengambilan sampel
Price to Book Value merupakan
secara purposive sampling didapatkan hasil
perbandingan antara harga per lembar saham
sampel berjumlah 36 perusahaan. Total data
dengan nilai buku per lembar saham.

41
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 5, No. 1, Januari 2020

yang diolah adalah 60. Proses seleksi sampel a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
dalam Tabel 1 berikut : Sumber : data sekunder, 2019

Tabel 1. Sampel Penelitian Berdasarkan tabel 2 Kolmogorov-Smirnovs


sebesar sebesar 0,076 dan nilai signifikansi
Kolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai
0,200 yang berarti lebih besar dari 0,05
sehingga data berdistribusi dengan normal.

Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk
Sumber : data sukender yang diolah menguji hubungan antar variabel bebas.
Model yang baik adalah model persamaan
Analisis Deskriptif
yang terbebas dari multikolinearitas. Hasil uji
Statistik deskriptif digunakan untuk
multikolinearitas tersaji pada tabel dibawah
menunjukan jumlah data yang digunakan
ini :
dalam penelitian ini serta nilai maksimum,
Tabel 3. Hasil Uji Multikolinearitas
nilai minimum, nilai rata-rata (mean) dan
Coefficientsa
tingkat sebaran data atau standar deviasi dari
masing-masing variabel yang digunakan.

Uji Asumsi Klasik


Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk
menguji apakah data berdistribusi normal a. Dependent Variable: SQRT_Y
Sumber : data sekunder, 2019
atau tidak. Sesuai dengan persyaratan, maka
residual harus berdistribusi normal. Hasil uji Berdasarkan tabel 3 diatas menggunakan
normalitas tersaji pada tabel dibawah ini : transformasi SQRT dikarenakan langkah
Tabel 2 Hasil Uji Normalitas (Setelah terakhir agar nilai tolerance dan VIF
Membuang Outliner)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test memenuhi syarat tolerance < ,10 dan VIF >
10 serta membuang outliner sehingga dalam
model regresi ini baik dan tidak terjadi
multikolinieritas serta memenuhi syarat
normalitas data, menunjukkan bahwa nilai
toleransi pada ROA sebesar 0.149, ROE
sebesar 0.165, EPS sebesar 0,961, dan PBV

42
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 5, No. 1, Januari 2020

sebesar 0.648. Hasil perhitungan nilai Berdasarkan tabel 4 terlihat bahwa


tolerance tersebut menunjukkan bahwa tidak keseluruhan variabel penelitian memiliki
ada variabel independen yang memiliki nilai nilai signifikansi lebih besar dari 0,05
tolerance kurang dari 0.10 yang berarti tidak sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
ada korelasi antar pengertian variabel terjadi heteroskedastisitas pada model
independen sehingga dalam model regresi ini regresi.
baik. Sedangkan pada nilai VIF pada ROA
Uji Autokorelasi
sebesar 6.691, ROE sebesar 6.067, EPS
Uji ini digunakan untuk mengetahui
sebesar 1.041, dan PBV sebesar 1.544
ada atau tidaknya penyimpangan asumsi
dimana semua nilai VIF menunjukan tidak
klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi
ada satu variabel independen yang memiliki
antara residual pada satu pengamatan dengan
nilai VIF lebih besar dari 10 sehingga dalam
pengamatan lain pada model regresi.
model regresi ini baik dan tidak terjadi
Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak
multikolinieritas serta memenuhi syarat
adanya autokorelasi dalam model regresi.
normalitas data.
Tabel 5. Hasil Uji Autokorelasi dengan Uji
Uji Heterokedastisitas Run Test
Uji ini berkaitan dengan sama atau Unstandardized
tidak varians dari residual dari observasi Residual

yang satu dengan observasi lainnya. Jika Test Valuea -.03107


Cases < Test Value 33
residual mempunyai varians yang sama, Cases >= Test Value 34
disebut homoskedastisitas. dan jika Total Cases 67
Number of Runs 35
variansnya tidak sama disebut Z .125
terjadi heteoskedastisitas. Persamaan regresi Asymp. Sig. (2-tailed) .901
a. Median
yang baik jika tidak terjadi heteroske Sumber : Data Sekunder, Diolah Peneliti 2019

dastisitas. Adapun hasil uji heterokedastisitas Berdasarkan tabel 5 dihasilkan nilai test
tersaji pada tabel dibawah ini : adalah -0,3107 dengan nilai signifikansi
Tabel 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,901
dengan Uji Glejser Abs (Setelah
maka dapat disimpukan bahwa tidak
Membuang outliner)
Coefficientsa terdapat autokorelasi pada model regresi.

Analisis Regresi Linier Berganda


Analisis ini untuk mengetahui arah
hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen apakah masing-masing
a. Dependent Variable: ABS_RES
Sumber : data sekunder, 2019 variabel independen berhubungan positif atau

43
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 5, No. 1, Januari 2020

negatif, dan untuk memprediksi nilai dari kenaikan sebesar 1 persen dari variabel
variabel dependen apabila nilai variabel Return On Equity akan menyebabkan
independen mengalami kenaikan atau variabel harga saham cenderung
penurunan. Hasil analisis regresi berganda mengalami penurunan.
tersaji pada tabel dibawah ini : 3. Nilai koefisien variabel Earning Per
Share (EPS) sebesar 4.375, mempunyai
Tabel 6. Hasil Regresi Linier Berganda
Coefficientsa koefisien regresi dengan arah positif
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics sebesar 4.375. Hal ini berarti bahwa
Model B Std. Error Beta kenaikan sebesar 1 persen dari variabel
t Sig Tolerance VIF
.

1 (Constant)
Earning Per Share akan menyebabkan
5.684 5.620 1.011 .316

SQRT_X1
variabel harga saham cenderung
-4.960 33.884 -.006 -.146 .884 .149 6.691

SQRT_X2 -192.066 mengalami kenaikan.


31.519 -.257 -6.094 .000 .165 6.067

SQRT_X3 4.375 .078 .977 55.957 .000 .961 1.041


4. Nilai koefisien variabel Price to Book
SQRT_X4 40.799 2.814 .308 14.501 .000 .648 1.544 Value (PBV) sebesar 40.799, mempunyai
a. Dependent Variable: SQRT_Y
Sumber : data sekunder, 2019 koefisien regresi dengan arah positif

Berdasarkan hasil analisis regresi linier sebesar 40.799. Hal ini berarti bahwa

berganda tersebut diketahui persamaan kenaikan sebesar 1 persen dari variabel

regresi linier berganda adalah : Price to Book Value akan menyebabkan


variabel harga saham cenderung
Harga Saham = 5,684 – 4,960 X1 – 192,066 mengalami kenaikan.
X2 + 4,375 X3 + 40,799 X4
+e
Uji Hipotesis
Persamaan regresi tersebut memiliki arti Uji hipotesis meupakan uji yang
sebagai berikut : dilakukan untuk mengetahui pengaruh
1. Nilai koefisien variabel Return On Assets hubungan antara variabel independen dengan
(ROA) sebesar -4.960, mempunyai variabel dependen.
koefisien regresi dengan arah negatif
1. Uji Hipotesis Parsial
sebesar 4.960. Hal ini berarti bahwa
Uji untuk mengetahui pengaruh hubungan
kenaikan sebesar 1 persen dari variabel
antara variabel independen terhadap
Return On Assets akan menyebabkan
variabel dependen secara parsial. Hasil uji
variabel harga saham cenderung
hipotesisi parsial tersaji pada tablel
mengalami penurunan.
dibawah ini :
2. Nilai koefisien variabel Return On Equity
(ROE) sebesar -192.066, mempunyai
koefisien regresi dengan arah negatif
sebesar 192.066. Hal ini berarti bahwa

44
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 5, No. 1, Januari 2020

Tabel 7. Hasil Uji Hipotesis Parsial Hasil statistik uji t menunjukan Earning
Coefficientsa
Per Share (EPS) berpengaruh terhadap
Unstandardized Standardized Collinearity harga saham, hal ini dibuktikan dengan
Model Coefficients Coefficients t Sig. Statistics
B Std. Beta Toler VIF
Error ance nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil
1 (Constant) 5.684 5.620 1.011 .316
dari nilai signifikansi 0,05 dengan nilai t
SQRT_X1 -4.960 33.884 -.006 -.146 .884 .149 6.691
hitung 55,957 lebih besar dari t tabel 1,66901
SQRT_X2 -192.066 31.519 -.257 -6.094 .000 .165 6.067

SQRT_X3 4.375 .078 .977 55.957 .000 .961 1.041


maka dapat disimpulkan Earning Per
SQRT_X4 40.799 2.814 .308 14.501 .000 .648 1.544 Share (EPS) berpengaruh signifikan
a. Dependent Variable: SQRT_Y terhadap harga saham Maka H3 diterima.
Sumber : data sekunder, 2019
d. Pengujian hipotesis (H4)
Berdasarkan tabel tersebut diatas, dapat
Hasil statistik uji t menunjukan variabel
dijelaskan sebagai berikut :
Price to Book Value (PBV) berpengaruh
a. Pengujian hipotesis (H1)
terhadap harga saham, hal ini dibuktikan
Hasil statistik uji t menunjukan variabel
dengan nilai signifikansi 0,000 lebih besar
Return On Assets (ROA) tidak
dari nilai signifikansi 0,05 dengan nilai t
berpengaruh terhadap harga saham, hal ini
hitung 14,501 lebih kecil dari t tabel 1,66901
dibuktikan dengan nilai signifikansi
maka dapat disimpulkan Price to Book
sebesar 0,884 lebih besar dari nilai
Value (PBV) berpengaruh signifikan
signifikansi 0,05 dengan nilait hitung -0,146
terhadap harga saham. Maka H4 diterima.
lebih kecil dari t tabel 1,66901 maka dapat
disimpulkan Return On Assets tidak 2. Uji Hipotesis Simultan
berpengaruh signifikan terhadap harga Uji hipotesis ini digunakan untuk
saham. Maka H1 ditolak. mengetahui pengaruh hubungan antara
b. Pengujian hipotesis (H2) variabel independen secara bersama-sama
Hasil statistik uji t menunjukan variabel terhadap variabel dependen. Hasil uji
Return On Equity (ROE) berpengaruh hipotesisi parsial tersaji pada tablel
terhadap harga saham, hal ini dibuktikan dibawah ini :
dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 Tabel 8. Hasil Uji Hipotesis Simultan
lebih kecil dari nilai signifikansi 0,05 ANOVAa

dengan nilai t hitung -6,094 lebih besar dari Model Sum of df Mean Square F Sig.
Squares
t tabel 1,66901 maka dapat disimpulkan 1 Regression 249751.368 4 62437.842 838.184 .000b
Residual 4767.476 64 74.492
Return On Equity (ROE) berpengaruh
Total 254518.845 68
signifikan terhadap harga saham Maka H2 a. Dependent Variable: SQRT_Y
b. Predictors: (Constant), SQRT_X4, SQRT_X3, SQRT_X2,
SQRT_X1
diterima.
Sumber: data sekunder, 2019
c. Pengujian hipotesis (H3)

45
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 5, No. 1, Januari 2020

Hasil perhitungan diperoleh nilai F hitung lebih PEMBAHASAN


besar dari F tabel yaitu 838,184 > 2,52 Pengaruh Return On Assets terhadap
sedangkan dilihat dari nilai signifikansi Harga Saham
diperoleh sebesar 0,000 yang lebih kecil dari Hasil dalam penelitian menunjukkan
0,05. Sehingga dapat disumpulkan bahwa H0 bahwa variabel Return On Assets (ROA)
ditolak yang berarti variabel Return On tingkat signifikannya 0,884 lebih tinngi dari
Assets, Return On Equity, Earning Per 0,05 yang berarti Return On Assets (ROA)
Share, dan Price to Book Value secara tidak memiliki pengaruh yang signifikan
simultan berpengaruh signifikan terhadap terhadap harga saham. Hal ini berarti bahwa
harga saham dan penelitian pada model ini perusahaan yang memiliki Return On Assets
layak untuk diteliti. (ROA) tinggi maupun rendah belum tentu
memiliki harga saham yang tinggi maupun
Koefisien Determinasi (R²)
rendah. Return On Asset (ROA) yang baik
Koefisien determinasi ini menunjukan
atau meningkat tidak berpotensi terhadap
seberapa besar variabel bebas dapat
daya tarik oleh investor. Hasil penelitian ini
menjelaskan variabel dependen yang
konsisten dengan penelitian yang dilakukan
dinyatakan dalam persen (%). Hasil output
oleh Darnia (2014) yang menyatakan bahwa
koefisien determinasi tersaji pada table
Return On Asset (ROA) tidak berpengaruh
dibawah ini :
terhadap harga saham. Sedangkan hasil
Tabel 9. Hasil Koefisien Determinasi (R²)
Model Summaryb penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian
Adjusted R Std. Error of yang dilakukan oleh Wahyu & Tiara (2017)
Model R R Square Square the Estimate
Durbin-
Watson yang menyatakan bahwa Return On Equity
1 .970a .940 .936 4508.418 1.644
a. Predictors: (Constant), PBV, EPS, ROE, ROA (ROA) berpengaruh signifikan terhadap
b. Dependent Variable: HARGA SAHAM
Sumber: data sekunder, 2019 harga saham.

Hasil perhitungan menunjukan nilai


Pengaruh Return On Equity terhadap
koefisien determinasi dengan nilai adjusted
Harga Saham
R-square sebesar 0,50. Hal ini dapat diartikan
Hasil dalam penelitian menunjukkan
bahwa variabel independen return on assets,
bahwa variabel Return On Equity (ROE)
return on equity, earning per share, dan
memiliki tingkat signifikannya 0,000 lebih
price to book value mempengaruhi harga
tinggi dari 0,05 yang berarti Return On
saham sebesar 93,6% persen sedangkan
Equity (ROE) memiliki pengaruh yang
sisanya sebesar 6,4% persen dijelaskan oleh
signifikan terhadap harga saham. Hal ini
variabel lain yang tidak digunakan dalam
menunjukkan bahwa Return On Equity
penelitian ini.
merupakan rasio untuk mengukur laba bersih

46
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 5, No. 1, Januari 2020

sesudah pajak dengan modal sendiri. untuk memuaskan pemegang saham,


Perusahaan yang memiliki nilai ROE yang sebaliknya jika rasio tinggi, maka
tinggi akan memberikan indikasi prospek kesejahteraan pemegang saham meningkat.
perusahaan yang baik di masa depan. Profit Hasil penelitian ini konsisten dengan
yang tinggi akan memicu daya tarik investor penelitian yang dilakukan oleh Wahyu &
untuk meningkatkan permintaan saham, Tiara (2017) dan Astuti & Yunita (2018)
tingginya permintaan saham dapat yang menyatakan bahwa Earning Per Share
meningkatkan harga saham. Semakin tinggi (EPS) berpengaruh terhadap harga saham.
nilai return on equity maka investor akan Sedangkan hasil penelitian ini berbeda
beranggapan bahwa perusahaan dengan hasil penelitian Darnita (2014) yang
menggunakan modal secara efektif, dan para menyatakan bahwa Earning Per Share (EPS)
investor akhirnya membeli saham perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap harga
dengan harapan harga saham meningkat. saham.
Hasil penelitian ini konsisten dengan
Pengaruh Price to Book Value terhadap
penelitian yang dilakukan oleh Astuti &
Harga Saham
Yunita (2018) dan Wahyu & Tiara (2017)
Hasil dalam penelitian menunjukkan
yang menyatakan bahwa Return On Equity
bahwa Price to Book Value (PBV) tingkat
(ROE) berpengaruh signifikan terhadap harga
signifikannya 0,000 lebih rendah dari 0,05
saham. Sedangkan hasil penelitian ini
yang berarti Price to Book Value (PBV)
berbeda dengan hasil penelitian yang
berpengaruh terhadap harga saham. Saham
dilakukan oleh Utami & Arif (2018) yang
yang memiliki PBV tinggi tidak bisa
menyatakan bahwa Return On Equity (ROE)
mengidentifikasikan bahwa harga sahamnya
tidak berpengaruh terhadap harga saham.
bernilai tinggi, karena bisa jadi perusahaan
tersebut memiliki prospek dan kinerja yang
Pengaruh Earning Per Share terhadap
bagus serta brand yang terkenal. Hasil
Harga Saham
penelitian ini konsisten dengan penelitian
Hasil dalam penelitian menunjukkan
yang dilakukan oleh Astuti & Yunita (2018)
bahwa variabel Earning Per Share (EPS)
dan Wahyu & Tiara (2017) yang menyatakan
memiliki tingkat signifikannya 0,000 lebih
bahwa Price to Book Value (PBV)
rendah dari 0,05 yang berarti Earning Per
berpengaruh terhadap harga saham.
Share (EPS) memiliki pengaruh yang
Sedangkan hasil penelitian ini berbeda
signifikan terhadap harga saham.Tinggi
dengan hasil penelitian Putri (2018) yang
rendahnya EPS sangat berpengaruh terhadap
menyatakan bahwa Price to Book Value
tinggi rendahya harga saham. Jika rasio
(PBV) tidak berpengaruh terhadap harga
rendah barti manajemen belum berhasil
saham.

47
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 5, No. 1, Januari 2020

KESIMPULAN indeks LQ-45 yang terdaftar di Bursa


1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Efek Indonesia (BEI).
variabel Return On Asset (ROA) tidak 2. Variabel dalam penelitian ini sudah sering
berpengaruh terhadap harga saham pada digunakan sebaiknya menambah variabel
indeks LQ-45 yang terdaftar di Bursa lain, misalnya rasio pasar, sehingga
Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2018. didapat model regresi yang bernilai tinggi.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Agenda Penelitian yang Akan Datang
variabel Return On Equity (ROE),
Dengan adanya keterbatasan penelitian dan
Earning Per Share (EPS) dan Price to
hasil yang kurang memuaskan, maka peneliti
Book Value (PBV) berpengaruh terhadap
akan memberikan saran yaitu :
harga saham pada indeks LQ-45 yang
1. Pada penelitian sebaiknya memperluas
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
seperti sektor lain misalnya indeks
tahun 2014-2018.
Sektoral, JII atau indeks Kompas100.
Saran 2. Menambah variabel lain dalam penelitian
1. Bagi investor, diharapkan selalu ini yang dimungkinkan berpengaruh
memperhatikan rasio-rasio dalam terhadap variabel Y.
hubungannya dengan kenaikan harga
saham.
DAFTAR PUSTAKA
2. Bagi manajemen perusahaan untuk
meningkatkan kepercayaan pemegang Aminah, Nur, dkk, 2016, Pengaruh Deviden
Per Share, Return On Equity, Net
saham terhadap perusahaan, maka Profit Margin, Return On Investmen
perusahaan harus mampu menunjukkan dan Return On Asset Terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan Real Estate
kinerja perusahaan yang bagus terutama dan Property yang Terdaftar di Bursa
dalam menghasilkan laba, sehingga dapat Efek Indonesia Periode Tahun 2011-
2013, Jurnal Akuntansi 1-19.
medorong investor untuk menambah
modal dan akan meningkatkan harga Anoraga, Pandji, Piji Pakarti, 2001,
Pengantar Pasar Modal, PT. Rineka
saham. Cipta, Jakarta.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik
Arifin, Ali, 2004, Membaca Saham,
dengan peneliti di bidang pasar modal Andi,Yogyakarta
disarankan untuk mempertimbangkan
Astuti, Pudji, dkk, 2018, Analisis Pengaruh
faktor-faktor yang mempengaruhi Return On Equity, Earning Per Share,
perubahan harga saham. Price To Book Value, Book Value Per
Share, Price Earning Ratio dan
Kepemilikan Institusional Terhadap
Keterbatasan Penelitian Harga Saham Perusahaan, Jurnal
1. Sampel penelitian ini hanya terbatas pada Ekonomi, Universitas Borobudur.

48
Jurnal Bisnis dan Akuntansi Unsurya Vol. 5, No. 1, Januari 2020

Cahyaningrum, Yustina Wahyu, dan Tiara Perusahaan Asuransi yang Terdaftar di


Widya Antikasari, 2017, Pengaruh Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-
Earning Per Share, Price To Book 2013, Jurnal Ilmiah Akuntansi Bisnis
Value, Return On Asset, dan Return & Keuangan (JIABK) 18-27.
On Equity Terhadap Harga Saham
Sektor Keuangan, Jurnal Ekonomi, Sondakh, Frendy, Parengkuan Tommy, and
Universitas Sebelas Maret, Indonesia. Marjam Mangantar. 2015. "Current
Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On
Djazuli, Abid, 2006, Pengaruh EPS, ROI, Assets, Retrun On Equity Pengaruhnya
dan ROE Terhadap Perubahan Harga Terhadap Harga Saham Pada Indeks
Saham pada Perusahaan Sektor LQ45 di BEI Periode 2010-2014."
Manufaktur pada Bursa Efek Jakarta Jurnal EMBA 749-759.
(BEJ), Fordema Vol 6 No 1: 51 – 62.
Subhan, Azis Muhamad, dan Pardiman,
Ghozali, Imam, 2016, Aplikasi Analisis 2016, Pengaruh Net Profit Margin,
Multivariete IBM SPSS 23, Semarang, Return On Equity dan Earning Per
Badan Penerbit Universitas Share Terhadap Harga Saham
Diponegoro. Perusahaan Industri Barang Konsumsi
yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia
Herlianto, Didit, 2010, Seluk Beluk Investasi Periode 2008-2011, Jurnal Profita 1-
di Pasar Modal di Indonesia, 13.
Yogyakarta, Gosyen Publishing.
www.idx.co.id
Husnan, Suad, 2008, Teori dan Penerapan www.seputarforex.com
Manajemen Keuangan Buku 1 Edis www.sahamok.com
BPFE, Yogyakarta.

Indriantoro, Nur, dan Bambang Supomo,


2016, Metodologi Penelitian Bisnis,
BPFE, Yogyakarta.

Kasmir, 2014, Analisis Laporan Keuangan,


PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sondakh, Frendy, Parengkuan Tommy, and
Natarsyah, Syahib. 2000. “Analisis Pengaruh Marjam Mangantar. 2015. "Current
Beberapa Faktor Fundamental dan Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On
Risiko Sistematik Terhadap Harga Assets, Retrun On Equity Pengaruhnya
Saham: Kasus Industri Barang Terhadap Harga Saham Pada Indeks
Konsumsi yang Go-Public di Pasar LQ45 di BEI Periode 2010-2014."
Modal Indonesia”. Jurnal Ekonomi Jurnal EMBA 749-759.
dan Bisnis Indonesia, Vol. 15, No. 3:
pp. 294-312. Subhan, Azis Muhamad, dan Pardiman,
2016, Pengaruh Net Profit Margin,
Rusdin, 2008, Pasar Modal Teori, Masalah, Return On Equity dan Earning Per
dan Kebijakan dalam Praktik, Share Terhadap Harga Saham
Bandung, CV. ALFABETA. Perusahaan Industri Barang Konsumsi
yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia
Rutika, Adek, Pan Budi Marwoto, dan Fery Periode 2008-2011, Jurnal Profita 1-
Panjaitan, 2015, Analisis Pengaruh 13.
Earning Per Share (EPS) Net Profit
Margin (NPM) Return On Asset www.idx.co.id
(ROA) dan Debt To Equiy Ratio www.seputarforex.com
(DER) Terhadap Harga Saham Pada www.sahamok.com

49

Anda mungkin juga menyukai