ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat stabilitas harga saham disebuah perusahaan Pharmacy
yang terdapat dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2014 - 2016 dengan
menggunakan beberapa variabel seperti CR, DER, ROA dan PER. Penelitian kali ini
termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis fundamental yang
mengacu pada analisis terhadap kinerja perusahaan yang digunakan untuk memprediksi
harga saham di masa yang akan datang. Metode penentuan sampel pada penelitian ini
didasarkan pada teknik purposive sampling yang sudah sesuai dengan krtiteria dari delapan
perusahaan farmasi. Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui metode
observasi non partisipan dengan menggunakan data yang terdapat dalam BEI. Pengujian
terhadap hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil
penelitian memperlihatkan bahwa tidak adanya pengaruh yang signifikan terhadap harga
saham apabila menggunakan CR, DER, ROA dan PER. Sebaliknya, PER berpengaruh
signifikan terhadap harga saham perusahaan farmasi periode tahun 2014—2016.
Kata Kunci: analisis fundamental, current ratio, debt to equity ratio, return on asset , price
earning ratio, harga saham
ABSTRACT
This study aims to see stock price stability at a Pharmacy company listed on the Indonesia
Stock Exchange (IDX) for the period 2014 - 2016 by using several variables such as Current
Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Assets and Price Earning Ratio. This research is a
type of quantitative research which used fundamental analysist by referring to an analysis of
company performance that is used to predict stock prices in the future. The method of
determining the sample in this study is based on purposive sampling technique that is in
accordance with the criteria of eight pharmacy companies. The data used in this study were
collected through non-participant observation methods using the data contained in the IDX.
Testing of the hypothesis in this study using multiple linear regression analysis. The test
results show that there is no significant influence on stock prices when using Current Ratio,
Debt to Equity Ratio, Return on Assets and Price Earning Ration. On the contrary, Price
Earning Ration partially has a positive and significant effect on the stock price of
pharmaceutical companies in the 2014-2016 period.
Keywords: fundamental analysis, current ratio, debt to equity ratio, return on asset, price
earning ratio, stock price
1844
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 8, No. 3, 2019: 1844 - 1871
PENDAHULUAN
seseorang atau badan atas suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Menurut
Brigham and Houston (2010), saham juga dapat diartikan sebagai tanda bukti
pengambilan bagian dalam suatu perseroan terbatas Wujud saham adalah selembar
kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan
Fakhruddin, 2008). Bagi calon investor yang rasional, keputusan investasi dalam
suatu saham harus didahului oleh suatu proses analisis. Analisis ini dilakukan untuk
melihat adanya variabel yang diperkirakan akan mempengaruhi harga suatu saham
nantinya. Hal ini dikarenakan sifat saham yang sangat peka terhadap perubahan-
perubahan yang terjadi baik dalam suatu perubahan kondisi pasar uang, kinerja
tersebut menjadi salah satu penyebab dari adanya proses analisis suatu variable
Keputusan investasi juga dipengaruhi oleh harga saham. Harga saham sendiri
harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan, maka investor atau
calon investor dapat menilai bahwa perusahaan telah berhasil dalam mengelola
usahanya sendiri. Harga saham juga dipengaruhi oleh kinerja perusahaan, apabila
1845
Indah Sulistya Dwi Lestari. Pengaruh CR, DER..
kinerja perusahaan baik maka nilai perusahaan akan tinggi. Semakin tinggi harga
saham suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula nilai perusahan tersebut dan
begitu sebaliknya. Harga saham yang terlalu rendah, dapat diartikan bahwa kinerja
suatu perusahaan tersebut sedang tidak baik. Praditasari (2012) juga menyatakan
bahwa apabila suatu perusahaan memiliki nilai yang tinggi maka, para investor
tersebut. Pernyataan tersebut juga didukung oleh Kuswara (2012) yang menyatakan
bahwa ide dasar dari pendekatan diatas adalah bahwa harga saham disuatu
tujuan – tujuan tertentu. Salah satu tujuan dari investasi saham adalah untuk
mendapatkan capital gain dan dividen (Hermuningsih, 2012). Capital gain secara
harafiah dapat didefinisikan sebagai keuntungan dalam bentuk uang yang diperoleh
dari penjualan property atau dari sebuah investasi. Capital gain dapat juga
dikatakan sebagai selisih lebih antara harga beli dengan harga jual saham. Dividen
kepada para pemegang saham. Brigham and Houston (2010) menyatakan bahwa
sudah sewajarnya jika investor mengharapkan return yang tinggi dari investasi
yang dilakukannya.
keuangan terhadap harga saham. Penelitian dilakukan oleh Dian (2013) yang
menguji pengaruh Current Ratio (CR) dan Total Asset Turnover (TATO) terhadap
1846
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 8, No. 3, 2019: 1844 - 1871
harga saham di BEI dengan hasil penelitian bahwa variabel CR tidak berpengaruh
yang positif signifikan terhadap harga saham. Penelitian berikutnya dilakukan oleh
Maria (2014) yang menguji pengaruh Total Asset Turnover (TATO) dan Return on
Asset (ROA) terhadap harga saham di BEI dengan hasil penelitian bahwa variabel
TATO dan ROA sama-sama memiliki pengaruh positif signifikan terhadap harga
saham. Penelitian juga pernah dilakukan oleh Isti (2017) yang menguji pengaruh
Turnover (TATO), dan Price Earning Ratio (PER) terhadap harga saham di BEI
dengan hasil penelitian bahwa variabel PER berpengaruh tidak signifikan terhadap
harga saham, sedangkan ROI, ROE, dan TATO memiliki pengaruh positif
signifikan terhadap harga saham. Penelitian yang terakhir dilakukan oleh Eddy
(2016) yang menguji pengaruh Current Ratio (CR), Return on Equity (ROE), Debt
to Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS), dan Total Asset Turnover
(TATO) terhadap harga saham di BEI dengan hasil penelitian bahwa variabel CR,
ROE, dan TATO berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham, sedangkan
Dari beberapa hasil penelitian di atas terlihat bahwa rasio aktivitas yaitu Total
Asset Turnover (TATO) memiliki hasil yang sama disetiap penelitian, maka rasio
keuangan ini tidak dimasukan di dalam penelitian ini. Berdasarkan beberapa faktor
independen. Keempat variabel tersebut yaitu, Current Ratio, Debt to Equity Ratio,
Return on Asset dan Price Earning Ratio. Penelitian ini menggunakan ke-empat
1847
Indah Sulistya Dwi Lestari. Pengaruh CR, DER..
menemukan terdapatnya pengaruh yang signifikan dari Current Ration pada nilai
pada perusahaan Brigham, (2006:143). DER juga dapat digunakan untuk mengukur
seberapa besar perusahaan menggunakan pendanaan yang berasal dari utang dalam
Harahap (2009) menyatakan semakin tinggi DER berarti semakin tinggi pula
bahwa semakin besarnya proporsi hutang dalam modal perusahaan yang mana akan
menyebabkan risiko gagal bayar yang lebih tinggi Omete (2013). DER yang tinggi
1848
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 8, No. 3, 2019: 1844 - 1871
investor lebih merasa aman dengan memilih untuk berinvestasi pada perusahaan
dengan hutang yang lebih rendah (Nirmala et al.,2011). Hatta dan Dwiyanto (2012)
juga menemukan hasil yang serupa yaitu terdapatnya hubungan DER yang negatif
dan signifikan pada harga saham perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
harga saham perusahaan, karena DER yang tinggi dianggap sebagai sinyal optimis
(2014), rasio ini dapat di hitung dengan ROA yang mengukur kemampuan
menghasilkan laba dari total aktiva yang digunakan Wiagustini (2014). Arsita
semakin meningkatnya ROA maka kinerja perusahaan semakin baik. Penelitian ini
perusahaan terhadap harga saham melalui total aktiva atau total aset yang dimiliki
oleh perusahaan.
signifikan terhadap harga saham. Haque dan Faruquee (2013) juga menemukan
hasil adanya pengaruh ROA positif tidak signifikan terhadap harga saham
1849
Indah Sulistya Dwi Lestari. Pengaruh CR, DER..
salah satu alat untuk mengukur kinerja perusahaan karena terdapat perbedaan hasil
terhadap harga saham. Sanjeet (2011) menarik kesimpulan bahwa Price Earning
Ratio mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga saham pada
Junjie (2013) menyatakan bahwa Price Earning Ratio tidak berpengaruh terhadap
harga saham pada obyek penelitian perusahaan non-loss yang terdaftar di Bursa
Efek Shanghai, Cina. Francisca (2008) mengatakan bahwa Price Earning Ratio
tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham pada sektor LQ 45 tahun 2003-
2006.
sektor ini memiliki persebaran jenis usaha yang luas serta memiliki harga saham
yang stabil yang dapat membuat para investor masih menjadi pilihan investasi pada
sektor manufaktur.
eksternal, yaitu pemilik perusahaan atau pemilik saham perusahaan. Perwira dan
akan dapat menunjukkan bahwa kondisi perusahaan dalam keadaan baik sehingga
1850
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 8, No. 3, 2019: 1844 - 1871
saham maka investor menjadi pemilik atau pemegang saham perusahaan yang
bersangkutan.
disertai dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap pemegangnya;
Fahmi (2012:86), menyatakan dalam pasar modal ada dua jenis saham yang
paling umum dikenal oleh publik, yaitu saham biasa (common stock) dan saham
Current Ratio adalah rasio yang paling umum digunakan untuk mengukur
solvabilitas perusahaan dari kewajiban jangka pendeknya, pada rasio ini juga dapat
menunjukan perbandingan antara aset lancar dengan kewajiban lancar dan rasio ini
yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar, yang akan mempunyai
pengaruh yang tidak baik terhadap kinerja perusahaan. Aktiva lancar secara
tetap.
1851
Indah Sulistya Dwi Lestari. Pengaruh CR, DER..
perusahaan yang total hutangnya lebih besar dibandingkan total asset dan
modalnya. Debt to Equity Ratio ini mengukur likuiditas jangka panjang perusahaan
tinggi Debt to Equity Ratio menunjukan bahwa semakin besarnya proporsi hutang
dalam modal perusahaan yang mana akan menyebabkan resiko investasi yang lebih
tinggi.
berfluktuasinya harga saham perusahaan pharmacy pada periode 2014 - 2016. dan
terdapatnya research gap pada penelitian terdahulu, maka dapat dibentuk rumusan
masalah selayaknya berikut: (1) Apakah current ratio berpengaruh signifikan pada
harga saham; (2) Apakah debt to equity ratio berpengaruh signifikan pada harga
saham; (3) Apakah return on asset berpengaruh signifikan pada harga saham; (4)
aset lancar yang tersedia. Kewajiban jangka pendek yang dimaksud seperti
dikatakan likuid apabila posisi dana lancar yang tersedia lebih banyak dari utang
1852
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 8, No. 3, 2019: 1844 - 1871
Return on Asset atau disebut juga rentabilitas ekonomi ialah laba usaha
dengan modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba
suatu perusahaan.
Perusahaan yang diharapkan akan tumbuh tinggi (mempunyai prospek yang baik)
yang rendah. Price Earning Ratio merupakan rasio yang menggambarkan apresiasi
harga sahamnya.
Penelitian ini menggunakan Current Ratio sebagai proksi dari Current Ratio
memperoleh laba yang optimal maka akan semakin lancar pembiayaan dan
pendanaan perusahaan tersebut, begitu juga sebaliknya. Hasil ini di dukung oleh
penelitian yang dilakukan Ulupui (2007) dan Prince (2014) yang menyatakan
penelitian yang dilakukan oleh Wijaya (2010) dan Pinkan (2013) yang
1853
Indah Sulistya Dwi Lestari. Pengaruh CR, DER..
harga saham.
pengaruh positif dan signifikan dari Current Ratio pada harga saham perusahaan,
ke perusahaan tersebut hal ini akan meningkatkan harga saham perusahaan yang
Debt to equity ratio akan memengaruhi harga saham karena DER dapat
penggunaan berbagai macam sumber dana. Oleh karena itu, perusahaan harus
mengkolaborasikan antara modal sendiri dengan sumber dana dari luar yang akan
menurunkan biaya modal perusahaan menjadi proporsi yang paling tepat, yang
memadukan sumber dana permanen yang digunakan perusahaan dengan cara yang
yang digunakan perusahaan adalah Debt to Equity Ratio. Debt to Equity Ratio akan
1854
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 8, No. 3, 2019: 1844 - 1871
baik jangka panjang maupun jangka pendek yang berasal dari modal sendiri. Harga
meminimalkan biaya modal perusahaan dalam proporsi yang paling tepat, sehingga
H2: Debt to equity ratio berpengaruh negatif signifikan terhadap harga saham.
aktivitas nya maka semakin banyak keuntungan yang di berikan pada pemegang
merupakan salah satu indikator keuangan yang sering digunakan dalam menilai
perusahaan semakin baik dan sebagai dampaknya harga saham perusahaan semakin
yang bersangkutan juga meningkat. Teori tersebut juga konsisten dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Patel (2014) yang menyatakan bahwa Return on
Asset berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian
yang sama dilakukan oleh Susilawati (2012) dan Nurmalasari (2009), menemukan
bahwa Return on Asset memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
harga saham. Hal ini berarti semakin tinggi Return on Asset suatu perusahaan,
1855
Indah Sulistya Dwi Lestari. Pengaruh CR, DER..
salah satu alat untuk mengukur kinerja perusahaan. Sanjeet (2011) menarik
signifikan terhadap harga saham pada perusahaan. Price Earning Ratio, yaitu rasio
yang menunjukkan perbandingan antara harga saham dipasar atau harga perdana
pasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Price Earning Ratio. Price
perusahaan dalam menghasilkan laba dimasa yang akan datang. Perusahaan yang
memiki Price Earning Ratio yang tinggi biasanya memiliki peluang tingkat
pertumbuhan yang tinggi, begitu juga sebaliknya perusahaan yang memiliki Price
Earning Ratio yang rendah biasanya memiliki tingkat pertumbuhan yang rendah.
H4: Price earning ratio berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham
METODE PENELITIAN
kuantitatif asosiatif, yaitu untuk mengetahui pengaruh CR, DER ROA, dan PER
terhadap harga saham perusahaan. Objek penelitian ini adalah Pengaruh CR, DER,
ROA, PER terhadap harga saham pada perusahaan pharmacy di Bursa Efek
Indonesia.
1856
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 8, No. 3, 2019: 1844 - 1871
berbentuk Indonesian Capital Market Dictionary (ICMD) dan data historis lainya
peneliti. Adapun kriteria penentuan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan
Pharmacy yang memiliki laba atau profit karena variabel yang digunakan
merupakan alat untuk mengukur kinerja suatu perusahaan dimana perusahaan yang
memiliki kinerja perusahaan yang tinggi merupakan perusahaan yang sehat dalam
memperoleh laba/profit.
linier berganda. Dalam penelitian ini akan digunakan alat bantu berupa software
statistik yakni SPSS 13.0. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji
Keterangan:
Y = Harga Saham α = Konstanta
β1 – β4 = Koefisien regresi variabel independen
X1 = Current Ratio
X2 = Debt to Equity Ratio
X3 = Return On Asset
X4 = Price Earning Ratio
1857
Indah Sulistya Dwi Lestari. Pengaruh CR, DER..
e = Residual
Uji hipotesis yang digunakan antara lain; uji kelayakan model (F-test), uji
Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Asset, dan Price
Earning Ratio terhadap Harga Saham pada perusahaan Pharmacy di Bursa Efek
Indonesia periode tahun 2014 hingga 2016. Berdasarkan laporan keuangan tahunan,
Tabel 1.
Hasil Analisis Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ROA (%) 24 -126.00 2532.00 1006.7500 733.34684
DER (%) 24 8.00 159.00 47.9583 37.25643
CR (%) 24 121.80 1025.42 26251.0870 24114.29004
PER (x) 24 -2313.00 35775.00 4254.6250 7305.97877
ClosingPrice 24 112.00 16000.00 2496.0417 3575.84996
Valid N (listwise) 24
Sumber: Data diolah, 2018
penelitian dari tahun 2014 hingga 2016 yaitu selama 3 tahun. Tabel tersebut juga
menjelaskan nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata dan standar deviasi dari
Vriabel Current Ratio nilai minimumnya adalah 121,8 yang terjadi pada
perusahaan PT. Indofarma Tbk pada tahun 2016, nilai maximum dari variabel
Current Ratio adalas sebesar 1025,42 yang terdapat pada perusahaan PT. Industri
Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk pada tahun 2014. Nilai rata–rata dari
1858
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 8, No. 3, 2019: 1844 - 1871
variabel Current Ratio sebesar 2.6251 hal tersebut menunjukan bahwa rata-rata
aktiva lancar perusahaan yang termasuk dalam sampel adalah sebesar 2.6251 kali
lebih besar dari kewajiban lancar perusahaan. Artinya, banyak perusahaan yang
memiliki aktiva lancar tersedia yang lebih besar dari kewajiban lancar yang harus
dipenuhi perusahaan. Standar deviasi Current Ratio dari tabel di atas sebesar 2.4114
Rasio Debt to Equity Ratio minimum adalah sebesar 0.08 yang terdapat pada
perusahaan PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk pada tahun 2014 dan
Rasio Debt to Equity Ratio maximum adalah sebesar 1.59 yang terdapat pada
perusahaan PT. Indofarma Tbk pada tahun 2016. Nilai rata–rata rasio Debt to
Equity Ratio sebesar 0,47 menunjukan bahwa rata-rata utang perusahaan yang
termasuk dalam sampel adalah sebesar 0,47 kali dibandingkan dengan modal
1,26 yang terdapat pada perusahaan PT. Indofarma Tbk pada tahun 2016 dan rasio
Return on Asset maximum adalah sebesar 25.32 yang terdapat pada perusahaan PT.
Merck Tbk pada tahun 2014. Nilai rata–rata rasio Return on Asset adalah sebesar
10.06 yang artinya perusahaan mampu menghasilkan laba bersih 100.6 persen dari
1859
Indah Sulistya Dwi Lestari. Pengaruh CR, DER..
keseluruhan modal yang dimiliki perusahaan. Standar deviasi rasio Return on Asset
adalah sebesar 7,3 angka tersebut menunjukan bahwa penyimpangan distribusi nilai
variabel Return on Asset pada perusahaan Farmasi dari rata-ratanya adalah sebesar
7,3.
Rasio Price Earning Ratio minimum adalah sebesar -23,13 yang terdapat
pada perusahaan PT. Indofarma Tbk pada tahun 2014 dan nilai Price Earning Ratio
maximum adalah sebesar 357,75 yang terdapat pada perusahaan PT. Indofarma Tbk
pada tahun 2016. Nilai rata-rata Price Earning Ratio adalah sebesar 42.54
menunjukan bahwa pendapatan setelah pajak perusahaan 42.54 lebih besar dari
jumlah lembar saham yang beredar. Standar deviasi dari Price Earning Ratio adalah
Price Earning Ratio pada perusahaan Farmasi dari rata- ratanya adalah sebesar
73,05.
Harga Saham Perusahaan Farmasi minimum dapat dilihat dari tabel adalah
sebesar 112 yang terdapat pada perusahaan PT. Pyridam Farma Tbk. pada tahun
2015 dan harga saham maximum adalah sebesar 16.000 yang terdapat pada
perusahaan PT. Merck Tbk. Nilai rata-rata harga saham adalah sebesar 2496.04
menunjukan bahwa rata-rata harga saham penutupan perusahaan Farmasi pada tiap
tahunya adalah sebesar 2496.04. Standar deviasi harga saham adalah sebesar 3575
saham.
(K-S). Hasil uji dinyatakan memiliki distrbusi normal Asymp. Sig (2-tailed)
1860
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 8, No. 3, 2019: 1844 - 1871
melebihi nilai (α)= 0.05 atau 5%. Tabel 1 di bawah menunjukan variabel CR, DER,
ROA, dan PER memiliki distribusi normal. Terlihati dari nilai asymp. Sig (2-tailed)
Tabel 2.
Hasil Uji Normalitas
Unstandardized Residual
N 23
Normal Paramaters Mean 0,000
Most Extreme Std.Deviation 360,49216198
Differences Absolute 0,158
Kolmogorov-Smirnov Positive 0,137
Z Negative -0,156
Asymp.Sig (2-tailed) 0,750
0,628
Sumber: Data diolah, 2018
Tabel 3.
Hasil Uji Autokorelasi (Model Summary)
Model R R Square Adjusted R Std. Error of Durbin
Square the Estimate Watson
1 0,896a 0,803 0,759 398,539 2,127
Sumber: Data diolah, 2018
bebas , dengan nilai dU =1.775 dan 4-dU= 2,224, terlihat nilai Durbin – Watson
pada table di atas berada di antara dU dan 4-dU yang yang sekaligus menunjukan
Tabel 4.
Durbin – Watson
Batas bawah Durbin – Watson Batas atas
(dU) = 1,775 2,127 (4-dU) = 2,224
Sumber: Data diolah, 2018
1861
Indah Sulistya Dwi Lestari. Pengaruh CR, DER..
Tabel 5.
Hasil Uji Multikolinieritas
Unstandardize Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Beta T Sig. Tolerance VIF
Error
1 (Constant) 296,998 0,707
420,104 0,489
Current ratio -0,249 -0,228 -1,536 0,142 0,497 2,013
0,162
Debt to equity -4,118 -0,19 -1,15 0,413 2,423
ratio 3,556 0,263
ROA 0,03 0,101 0,787 0,662 1,511
0,004 0,441
Price earning ratio 0,87 0,799 6,306 0,683 1,464
0,014 0,000
Sumber: Data diolah, 2018
Terlihat nilai tolerance untuk variabel CR, DER, ROA, dan PER secara
berturut–turut sebesar, 0.497, 0.413, 0.662, dan 0.683 dan terlihat tidak terdapat
nilai tolerance yang lebih kecil dari 0,10, untuk nilai VIF Variabel independent
seluruhanya sebesar, 2.013, 2.423, 1.511, dan1.464 dapat dilihat tidak terdapatnya
nilai VIF yang lebih kecil dari 10, makan tidak terdapat gejala multikolinearitas.
model regresi yang bebas dari gejala Heteroskedastisitas adalah model dengan
Tabel 6.
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 296,998 420,104 0,707 0,489
Current ratio -0,249 0,162 -0,228 -1,536 0,142
Debt to equity ratio -4,118 3,556 -0,19 -1,15 0,263
ROA 0,03 0,004 0,101 0,787 0,441
Price earning ratio 0,87 0,014 0,799 6,306 0,000
Sumber: Data diolah, 2018
1862
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 8, No. 3, 2019: 1844 - 1871
Persamaan linear berganda yang didapat dari table di atas adalah sebagai
berikut:
Harga Saham sebesar 0.228 dengan arah negatif sebesar -0,249. tingkat
signifikansi menunjukan angka 0.142 dimana lebih besar dari nilai α 0.05.
Berdasarkan hasil uji tersebut maka Current Ratio tidak berpengaruh signifikan
terhadap Harga Saham Perusahaan Farmasi di BEI periode tahun 2014–2016, hal
oleh Mahardika (2011) dan Kuswara (2012) akan tetapi mendukung penelitian dari
memiliki pengaruh yang negatif terhadap harga saham perusahaan, hal ini
adanya kelebihan aktiva lancar, yang akan mempunyai pengaruh tidak baik
mempengaruhi Harga Saham sebesar 0.19 dengan arah negatif sebesar - 4,118,
tingkat signifikansi menunjukan angka 0.263 dimana lebih besar dari nilai α 0.05.
Berdasarkan hasil uji tersebut maka Debt to Equity Ratio tidak berpengaruh
signifikan dengan arah negatif terhadap Harga Saham Perusahaan Farmasi di BEI
1863
Indah Sulistya Dwi Lestari. Pengaruh CR, DER..
penelitian yang dilakukan oleh Nirmala et al.(2011) dan Hatta dan Dwiyanto
(2012) akan tetapi tidak mendukung penelitian dari Pradipta (2012) yang
menemukan adanya pengaruh Debt to Equity Ratio yang positif pada harga saham
karena rasio Debt to Equity Ratio masih menjadi pertimbangan bagi para investor
dengan Debt to Equity Ratio yang tinggi menunjukkan bahwa semakin besarnya
proporsi hutang yang dimiliki perusahaan tersebut, perusahaan akan lebih percaya
Harga Saham sebesar 0.101 dengan arah positif sebesar 0,03 tingkat signifikansi
menunjukan angka 0.441 dimana lebih besar dari nilai α 0.05. Berdasarkan hasil
uji tersebut maka Return on Asset tidak berpengaruh signifikan dengan arah positif
terhadap Harga Saham Perusahaan Farmasi di BEI periode tahun 2014–2016, hal
oleh Pradipta (2012) akan tetapi mendukung hasil penelitian dari Wang et
al.(2013) pada 60 perusahaan yang terdaftar di bursa saham Shanghai tahun 2011
menemukan adanya pengaruh Return on Asset yang positif pada harga saham
1864
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 8, No. 3, 2019: 1844 - 1871
kemampuan perusahaan untuk beroperasi akan menjadi lebih baik dan hal tersebut
saham, hal tersebut dapat di artikan bahwa Return on Asset memiliki pengaruh
mempengaruhi Harga Saham sebesar 0.799 dengan arah positif sebesar 0,87,
tingkat signifikansi menunjukan angka 0.00 dimana lebih kecil dari nilai α 0.05.
Berdasarkan hasil uji tersebut maka Price Earning Ratio berpengaruh positif dan
Julia (2008), akan tetapi mendukung hasil penelitian dari Malintan (2012) yang
menyatakan bahwa semakin tinggi Price Earning Ratio maka harga saham dinilai
semakin tinggi oleh investor, sehingga Price Earning Ratio yang semakin tinggi
Ratio secara signifikan berpengaruh positif terhadap harga saham. Semakin tinggi
Price Earning Ratio suatu perusahaan akan meningkatkan harga saham perusahaan
tersebut.
Equity Ratio, Return on Asset, dan Price Earning Ratio pada perusahaan Pharmacy
di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016. Hasil uji dalam penelitian ini bahwa
Price Earning Ratio berpengaruh signifikan terhadap harga saham dan Current
1865
Indah Sulistya Dwi Lestari. Pengaruh CR, DER..
Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Asset tidak berpengaruh signifikan dalam
harga saham.
pendek dengan dana lancar. Perusahaan dengan Current Ratio yang tinggi
menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar yang akan mempunyai pengaruh tidak
Variabel kedua adalah Debt to Equity Ratio memiliki pengaruh negatif tidak
signifikan terhadap harga saham pada perusahaan farmasi. Debt to Equity Ratio
disediakan pemegang saham. Perusahaan dengan Debt to Equity Ratio tinggi akan
pemegang saham, karena semakin tinggi Debt to Equity Ratio maka semakin besar
Return on Asset tinggi memiliki kinerja perusahaan yang semakin baik dan
laba.
signifikan terhadap harga saham pada perusahaan farmasi. Price Earning Ratio
1866
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 8, No. 3, 2019: 1844 - 1871
Earning Ratio yang tinggi akan mermiliki peluang tingkat pertumbuhan yang tinggi
pula.
ini berarti dalam berinvestasi investor tidak memperhatikan likuiditas yang diukur
berinvestasi investor tidak memperhatikan adanya sumber dana yang tinggi yang
2014-2016.
Perusahaan Farmasi di BEI Periode 2014–2016. Hal ini berarti bahwa investor
tidak memperhatikan aktiva yang berasal dari modal sendiri yang diukur
Saham Perusahaan Farmasi di BEI Periode 2014–2016. Hal ini berarti bahwa
1867
Indah Sulistya Dwi Lestari. Pengaruh CR, DER..
periode 2014-2016.
bahwa secara parsial, hanya variabel Price Earning Ratio yang berpengaruh secara
signifikan terhadap Harga Saham perusahaan Farmasi di BEI perode 2014- 2016,
rasio keuangan Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return nn Asset dan Price
yang lebih luas, tidak hanya perusahaan di sub sektor Farmasi tetapi juga di sektor
lainnya, menambah periode penelitian yang lebih panjang sehingga hasilnya lebih
perusahaan.
positif signifikan terhadap harga saham sehingga dapat tercemin dalam laporan
dasar dalam penilaian kinerja manajemen yang menjadi awal dalam proses
1868
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 8, No. 3, 2019: 1844 - 1871
REFRENSI
Alkhatib, Khalid. (2012). The Determinants of Debt to Equity Ratio of Listed
Companies,International Journal of Business and Social Science. Vol. 3 no.
24 Special Issue
Brigham, Eugene Fdan Houston, Joel F. (2006).Dasar-dasar Manajemen
Keuangan, Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.
Harahap, Sofyan Syafri. (2010). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
1869
Indah Sulistya Dwi Lestari. Pengaruh CR, DER..
Khan, Ather Azim dan Kanwal IqbalKhan. (2011). Dividend Policy and Stock
Prices – A Case of KSE- 100 Index Companies. Journal of Commerce, Vol.
321. Pp:1-25
Komala, Lieviea Angela Pinkan dan Paskah Ika Nugroho. (2013). The Effect of
Profitability Ratio, Liquidity, and Debt Towards Investment Return, Journal
of Business and Economic, Vol.4, no.11, pp.1176-1186
Omete, Francis L. (2013). The Effects of Earnings Per Share, Dividend Per Share,
and Price To Earnings Ratio on Share Prices: The Case of Firms Listed at
Nairobi Securities Exchanges. International Journal Of Innovative Research
and Studies. 2 (9), pp: 30-50
Pasaribu, Rowland Bismark Fernando. (2008). Pengaruh Variabel Fundamental
terhadap Harga Saham Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2003-2006. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2 (2), pp: 101-113
1870
E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 8, No. 3, 2019: 1844 - 1871
1871