Anda di halaman 1dari 7

Machine Translated by Google

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA


PERUSAHAAN SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA PERIODE 2019-2021 Putu Ayu Sabdha GOTAMI1
Jilid: 3 , Ida I Dewa Ayu Mas Manik SASTRI2 , aku Gusti
Nomor: 4 B Ngr. P.PUTRA3
Halaman: 306 - 312 1,2,3Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Warmadewa,
Denpasar, Bali-Indonesia
Penulis koresponden: Putu Ayu Sabdha Gotami
Email: sabdhagotami@gmail.com
Sejarah Artikel: Abstrak:
Diterima: 13-08-2023 Penelitian ini menguji pengaruh return on assets, debt-to-equity ratio, current ratio, dan
Revisi: 15-09-2023 price-earnings ratio terhadap harga saham pada perusahaan sektor perbankan yang
Diterima: 16-10-2023 terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2019-2021. Penelitian ini memperoleh sampel
sebanyak 36 perusahaan dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan masa
observasi selama tiga tahun. Jumlah populasi perusahaan sebanyak 47 perusahaan,
dan sampel yang diperoleh sebanyak 36 perusahaan yang memenuhi kriteria dengan
menggunakan metode purposive sampling. Jenis data yang digunakan adalah pendekatan
kuantitatif. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan regresi linier
berganda. Metode pengujian menggunakan teknik analisis regresi linier berganda, uji
asumsi klasik, uji F, dan uji T. Dilihat dari hasil analisis secara parsial terlihat bahwa
terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel return on assets dan price-earnings ratio
terhadap harga saham. Sedangkan variabel Debt to Equity Ratio dan Variabel Current
Ratio mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Harga Saham.
Kata Kunci : Return on Asset, Debt to Equity Ratio, Current Ratio, Price Earning Ratio,
Harga Saham.
Kutip ini sebagai GOTAMI, PASG, SASTRI, IIDAMM, PUTRA, IGBNP
(2023). “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor
Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2019-2021.”
Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Pariwisata, 3 (4), 306 - 312.

PERKENALAN
Pesatnya perkembangan dunia perbankan di era globalisasi ini berperan sangat aktif dalam kemajuan
perekonomian. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang mempunyai peranan strategis dalam
menyeimbangkan berbagai elemen pembangunan. Adanya minat yang besar dari para investor untuk berinvestasi
pada sektor perbankan. Namun harga saham perbankan cenderung berfluktuasi sehingga menyebabkan investor
ragu untuk menanamkan modalnya. Melalui pasar modal, investor melakukan transaksi dalam bentuk investasi,
salah satunya dengan membeli saham. Harga saham menjadi salah satu faktor keberhasilan manajemen
perusahaan dalam pengelolaannya. Jika harga saham perusahaan naik, investor menilai perusahaan tersebut
berhasil menjalankan bisnisnya. Jika harga saham terus merosot maka dapat menurunkan nilai perusahaan di mata investor.
Kasus yang dikutip dalam pemberitaan menyebutkan, ambruknya saham-saham bank besar hingga
menyentuh batas ARB pada penutupan perdagangan menyebabkan IHSG ditutup melemah 4,42%. Penurunan
tajam saham bank-bank besar disebabkan oleh tekanan ketidakpastian global dan sentimen negatif. Selain itu,
beberapa saham bank digital mengalami penurunan akibat tingginya inflasi yang mempengaruhi suku bunga
sehingga menekan kinerja keuangan bank digital, apalagi bank digital belum memiliki
fundamental yang kuat.

306
Machine Translated by Google

Kinerja keuangan dipandang sebagai faktor yang diperhatikan investor dalam membeli saham karena kinerja
keuangan mempunyai pengaruh yang signifikan dan digunakan untuk memperkirakan apakah perusahaan akan naik atau
turun. Penelitian ini menggunakan analisis fundamental untuk mempertimbangkan hal-hal yang dapat mempengaruhi harga
saham dengan melakukan langkah analisis rasio keuangan untuk mengukur kinerja keuangan perbankan.
Berdasarkan permasalahan diatas maka rumusan masalah yang dapat dikemukakan adalah bagaimana pengaruh
Return on Assets, Debt to Equity Ratio, Current Ratio, dan Price Earning-Ratio berhubungan dengan harga saham pada
perusahaan sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia selama periode 2019-2021?
Tinjauan Literatur. Teori sinyal membahas tentang sinyal yang dihasilkan dari suatu keputusan yang diambil oleh
suatu perusahaan (Fahmi, 2017). Teori sinyal ini memberikan alasan perusahaan ingin menyampaikan informasi terkait
laporan keuangannya sehingga dapat mengubah pandangan investor terhadap kondisi perusahaan.
Menurut William Hartanto (dikutip Simanullang, 2021), harga saham merupakan perkiraan nilai berbagai instrumen
keuangan yang menentukan persentase hak kepemilikan perusahaan di pasar modal. Harga saham ini menunjukkan indeks
kinerja perusahaan yang akurat.
Kinerja keuangan menjadi salah satu penentu untuk memperhatikan seberapa optimal perusahaan telah menerapkan
peraturan keuangan dengan baik. Analisis rasio keuangan harus digunakan untuk menganalisis data keuangan suatu
perusahaan untuk mengetahui sejauh mana kinerja keuangannya. (Fahmi, 2018).
Return on Assets merupakan rasio yang menunjukkan hasil total aset yang digunakan perusahaan dan seberapa
besar kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih (Kasmir, 2019). Perusahaan dengan tingkat pengembalian aset yang
lebih tinggi akan memperoleh laba yang lebih besar dan memiliki posisi aset yang lebih kuat. Hal tersebut menunjukkan
bahwa manajemen dapat memanfaatkan total aset perusahaan dengan baik dan akan meningkatkan harga saham
perusahaan. Hal ini didukung oleh penelitian Fahma (2019) dan Aspriyadi (2020) yang menunjukkan bahwa Return on Assets
berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.
H1 = Return on Assets (ROA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.
Debt to Equity Ratio menilai liabilitas terhadap ekuitas dan mengetahui setiap unit modal yang dimiliki sebagai jaminan
atas liabilitas (Kasmir, 2019). Rasio utang terhadap ekuitas yang tinggi menunjukkan bahwa komposisi total utang semakin
luas jika dibandingkan dengan total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besarnya beban perusahaan terhadap
pihak eksternal (kreditur). Semakin tinggi rasio hutang terhadap ekuitas menunjukkan semakin rendahnya kemampuan
perusahaan dalam melunasi kewajibannya. Akibatnya, minat investor bisa menurun dan harga saham perseroan pun bisa
turun. Hal ini didukung oleh penelitian Fahma (2019) yang menghasilkan Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap harga saham.
H2 = Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham.
Rasio lancar merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek
yang segera jatuh tempo secara keseluruhan. Semakin tinggi rasio likuiditas, semakin baik bagi investor Anda. Perusahaan
yang diminati investor adalah perusahaan yang mempunyai rasio likuiditas yang cukup tinggi. Kemudian, semakin baik rasio
lancar maka perusahaan akan semakin likuid sehingga dapat meningkatkan minat investor untuk menanamkan sahamnya.
Hal ini didukung oleh penelitian Nugroho dan Djawoto (2021) yang menyatakan bahwa Current Ratio berpengaruh positif
dan signifikan terhadap harga saham.
H3 = Current Ratio (CR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.
Price Earning Ratio digunakan untuk membandingkan harga per saham dengan laba bersih per saham dari saham
yang bersangkutan, sehingga nantinya dapat digunakan untuk menentukan harga wajar saham perusahaan (Nainggolan,
2019). Semakin tinggi Price Earnings Ratio berarti semakin tinggi harga saham suatu perusahaan

307
Machine Translated by Google

lebih mahal dibandingkan laba bersih per saham. Sehingga menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik maka
akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya. Hal ini akan berdampak positif pada harga saham. Hal ini
didukung oleh penelitian Kusuma (2018) yang menunjukkan bahwa Price Earning Ratio berpengaruh positif dan signifikan
terhadap harga saham.
H4 = Price Earning Ratio (PER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.

METODE
Penelitian ini memilih perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai lokasi
penelitian. Jumlah populasi perusahaan sebanyak 47 perusahaan, dan sampel yang diperoleh sebanyak 36
perusahaan yang memenuhi kriteria dengan menggunakan metode purposive sampling. Sumber data yang digunakan
adalah data sekunder, dan proses pengumpulan datanya melalui studi dokumentasi berupa laporan keuangan tahun
2019-2021 yang dapat diperoleh dari situs resmi BEI. Metode pengujian menggunakan teknik analisis regresi linier
berganda, uji asumsi klasik, uji F, dan uji T.

HASIL DAN DISKUSI


Dari hasil analisis yang dilakukan pada tahap pengolahan data dari 108 data yang terkumpul, terdapat
beberapa hasil yang tidak memenuhi syarat uji asumsi klasik, sehingga pengujian regresi linier berganda tidak dapat
dilanjutkan karena terdapat data outlier dalam penelitian ini, sehingga diperoleh 39 data yang digunakan untuk diuji
kembali.

Tabel 1. Statistik Deskriptif


N Berarti Std. Deviasi

Harga saham 39 978,03 1375,204


ROA 39 0,00036 0,019564
DER 39 7,00354 2,881735
Kr 39 0,34649 0,183271
PER 39 59,91 148.518
Sumber : (Data Diolah, 2022)

Hasil analisis dari tabel diatas menunjukkan bahwa jika DER dan CR mempunyai nilai rata-rata lebih besar
dari standar deviasi maka menunjukkan hasil yang cukup baik dari keseluruhan data. Sedangkan nilai rata-rata harga
saham, ROA, dan PER lebih rendah dari standar deviasi yang berarti kurang mewakili keseluruhan data.

Uji asumsi klasik menunjukkan bahwa seluruh data telah memenuhi syarat uji hipotesis sehingga selanjutnya
dapat dilakukan analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda mengetahui pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen.

Tabel 2. Analisis Regresi Linier Berganda


Koefisiensa

308
Machine Translated by Google

Koefisien Tidak Standar Terstandarisasi

Model Koefisien T
tanda tangan.

B Std. Kesalahan Beta

(Konstan) 1128.314 604.219 1.867 0,070


ROA 32356.097 9210.889 0,460 3.513 0,001
1 DER -35.457 63.961 -0,074 -0,554 0,583
Kr -350.198 984.501 -0,047 -0,356 0,724
PER 3.468 1.281 0,375 2,708 0,011
Sumber : (Data Diolah, 2022)

Hasil analisis regresi linier pada tabel diatas merupakan regresi linier berganda
persamaan dapat dibuat sebagai berikut:
ÿ = ÿ + ÿ1X1 + ÿ2X2 + ÿ3X3 + ÿ4X4 + ÿ ÿ =
1128,314 + 32356,097X1 - 35,457X2 - 350,198X3 + 3,468X4 + ÿ
Persamaan regresi linier berganda menunjukkan arah masing-masing variabel independen
variabel terikat. Persamaan ini dapat diartikan sebagai berikut:
A. Nilai konstanta sebesar 1128,314 artinya jika nilai variabel independen Return on Assets (X1), Debt to Equity Ratio (X2),
Current Ratio (X3), dan Price Earning Ratio (X4) dinyatakan konstan sebesar 0, maka nilai Harga Saham (Y) sebesar
1128,314 rupiah.
B. Return on Assets (X1) mempunyai koefisien regresi positif sebesar 32356.097. Jika Return on Assets naik 1% maka Harga
Saham (Y) akan naik sebesar 32356.097 rupiah dengan asumsi variabel independen lainnya konstan.

C. Debt to Equity Ratio (X2) memiliki nilai koefisien regresi negatif sebesar -35,457 artinya jika Equity Ratio meningkat sebesar
1% maka Harga Saham (Y) akan turun sebesar 35,457 rupiah dengan asumsi variabel independen lainnya konstan. D.
Current Ratio (X3) mempunyai koefisien regresi
negatif sebesar -350,198. Jika Current Ratio naik sebesar 1% maka Harga Saham (Y) akan turun sebesar 350.198 rupiah
dengan asumsi variabel independen lainnya
adalah konstan.
e. Price Earning Ratio (X4) mempunyai koefisien regresi positif sebesar 3,468. Jika Price Earning Ratio meningkat sebesar 1%
maka Harga Saham (Y) akan meningkat sebesar 3.468 rupiah dengan asumsi variabel independen lainnya konstan.

Uji F untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan
kriteria pengujian menggunakan taraf signifikansi 5%.

Tabel 3. Uji F

ANOVAa
Model Jumlah Kuadrat df Kuadrat Rata-Rata F tanda tangan.

Regresi 31655396,529 4 7913849,132 6,692 0,000b


1
Sisa 40209638,446 34 11826636,425

309
Machine Translated by Google

total 71865034,974 38

Sumber : (Data Diolah, 2022)

Hasil analisis tabel diatas menunjukkan nilai uji F (Simultan) sebesar 6,692 dan signifikansi 0,000 < 0,05. dapat
disimpulkan bahwa variabel independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen.

Uji T dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel
dependen pada tingkat signifikan 5%.

Tabel 4. Uji-T

Koefisiensa

Koefisien Tidak Standar Terstandarisasi

Model Koefisien T
tanda tangan.

B Std. Kesalahan Beta

1 (Konstan) 1128.314 604.219 1.867 0,070


ROA 32356.097 9210.889 0,460 3.513 0,001
DER -35.457 63.961 -0,074 -0,554 0,583
Kr -350.198 984.501 -0,047 -0,356 0,724
PER 3.468 1.281 0,375 2,708 0,011

Sumber : (Data Diolah, 2022)

Hasil analisis dari tabel diatas menunjukkan hasil uji T (parsial) membuktikan bahwa variabel ROA dan PER mempunyai
nilai signifikan <0,05 yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Sedangkan nilai signifikansinya >
0,05 untuk variabel DER dan CR yang berarti tidak terdapat pengaruh signifikan terhadap harga saham.

Berdasarkan hasil analisis, variabel Return on Assets berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, sehingga
hipotesis dalam penelitian ini diterima. Hal ini menunjukkan bahwa jika Return on Assets semakin tinggi maka laba perusahaan
akan semakin besar. Hal ini menunjukkan bahwa jika Return on Assets semakin tinggi maka laba perusahaan akan semakin
besar. Berdasarkan teori sinyal, semakin besar nilai rasio maka semakin baik karena dipertimbangkan kemampuan perusahaan
dalam kondisi menghasilkan keuntungan. Dengan demikian apabila return on assets tinggi maka akan menjadi sinyal yang baik
bagi investor karena tingginya nilai return on assets mengartikan kinerja. Keuangan perusahaan yang sehat maka investor akan
tertarik untuk menanamkan modalnya dalam bentuk saham pada perusahaan tersebut.

Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa variabel Debt to Equity Ratio mempunyai pengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap harga saham, sehingga hipotesis ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar investor menginginkan
keuntungan jangka panjang dalam jangka pendek berupa capital gain yang dihasilkan dari pembelian saham. Investor yang
tidak mempertimbangkan nilai rasio utang terhadap ekuitas perusahaan akan mengikuti tren yang terjadi di pasar karena
investor yang melakukan investasi tidak mempertimbangkan penggunaan utang atau pelunasan bunga dan pokok utang secara
signifikan, yang pada akhirnya tidak mempertimbangkan penggunaan utang atau pelunasan bunga dan pokok utang secara
signifikan. tidak mempengaruhi persepsi investor terhadap keuntungan di masa depan. Oleh karena itu, rasio utang terhadap ekuitas tidak sign

310
Machine Translated by Google

pertimbangan bagi investor ketika membeli saham. Teori sinyal menyatakan bahwa manajemen akan memberikan sinyal kepada
investor internal untuk mengambil keputusan investasi yang pada akhirnya mengubah keputusan investor dengan melihat kondisi
keuangan perusahaan. Dengan demikian, nilai rasio utang terhadap ekuitas yang tinggi dapat memberikan sinyal yang salah
kepada investor karena investor menganggap perusahaan tersebut memiliki banyak risiko, sehingga investor hanya akan membeli
saham dengan rasio utang terhadap ekuitas yang tinggi.
Berdasarkan hasil uji analisis diketahui bahwa variabel Current Ratio mempunyai pengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap harga saham, sehingga hipotesis ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa Current Ratio tidak berpengaruh terhadap naik
turunnya pergerakan harga saham karena investor beranggapan bahwa nilai Current Ratio yang tinggi belum tentu berarti kinerja
perusahaan baik, namun bisa jadi disebabkan oleh nilai persediaan yang tinggi. Nilai persediaan yang tinggi akan menyebabkan
rendahnya keuntungan bagi perusahaan dan pada akhirnya tidak dapat memberikan return yang diharapkan. Oleh karena itu, nilai
current ratio bukan merupakan faktor yang dipertimbangkan investor.
Teori sinyal menyatakan bahwa pihak manajemen akan memberikan sinyal kepada investor dalam mengambil keputusan investasi
yang pada akhirnya akan mengubah keputusan investor dengan melihat kondisi keuangan perusahaan. Dengan demikian, apabila
nilai Current Ratio yang rendah berarti perusahaan dikatakan tidak mampu membayar seluruh kewajiban jangka pendeknya, maka
hal tersebut akan memberikan sinyal yang salah kepada investor karena perusahaan tersebut diminati; investor adalah perusahaan
yang mempunyai rasio likuiditas yang cukup.
Berdasarkan hasil uji analisis diketahui bahwa variabel Price Earning Ratio mempunyai a
berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, sehingga hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar
Price Earning Ratio maka harga saham suatu perusahaan akan semakin mahal dibandingkan laba bersih per sahamnya. Sehingga
menunjukkan kinerja perusahaan yang baik dan meningkatkan keinginan investor untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut.
Teori sinyal menyatakan bahwa manajemen akan memberikan sinyal kepada investor untuk mengambil keputusan investasi yang
pada akhirnya mengubah keputusan investor dengan melihat kondisi keuangan perusahaan. Adanya price-earnings ratio suatu
perusahaan dapat menunjukkan perbandingan harga saham yang dibeli dengan laba yang akan diperoleh dimasa yang akan
datang, sehingga nilai price-earnings ratio yang tinggi menunjukkan bahwa investor yakin dengan angka tersebut. Dari laba yang
diberikan perusahaan, investor akan menganggap hal tersebut sebagai sinyal yang baik untuk meningkatkan daya tarik investor
untuk menanamkan sahamnya pada perusahaan yang akan berdampak pada tingginya nilai harga saham.

KESIMPULAN

Hasil analisis menyimpulkan bahwa variabel Return on Assets dan Price price-earnings ratio berpengaruh positif dan
signifikan terhadap harga saham. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian dan hipotesis yang menyatakan bahwa variabel ini
berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Sedangkan variabel Current Ratio dan Equity Ratio mempunyai
pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis yang dikemukakan bahwa
variabel Rasio Ekuitas mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham. Sebaliknya variabel Current Ratio
berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.

Saran yang diharapkan untuk penelitian selanjutnya antara lain: (1) Memperbarui dan memperpanjang periode penelitian
untuk memperoleh sampel yang lebih banyak dan hasil yang lebih signifikan serta mengamati dengan lebih baik kecenderungan
harga saham yang berfluktuasi sehingga hasil penelitian lebih mutakhir. (2) Variabel tambahan berkaitan erat dengan kinerja
keuangan dan mempengaruhi harga saham. (3) dalam penelitian ini hasil kedua variabel tidak terbukti dengan hipotesis yang
ditetapkan, sehingga diharapkan penelitian dilakukan kembali dengan menggunakan perusahaan yang berbeda.

311
Machine Translated by Google

Anda akan mendapatkan hasil yang berbeda jika ingin menggunakan variabel yang sama. Anda dapat membuktikan kembali hipotesis
dalam penelitian ini.

REFERENSI
Aspriyadi. (2020). Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham Perusahaan Jasa Transportasi yang terdaftar di
BEI Tahun 2015-2019. Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis, November, 386-400. https://doi.org/10.35972/jieb.v6i3.407

Fahma, E. (2019). Pengaruh Kinerja Keuangan melalui ROA dan DER terhadap Harga Saham (pada Perusahaan Jasa
Sub Sektor Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2018).
(Disertasi Doktor Universitas Komputer Indonesia), 1–11.
Fahmi, I. (2017). Pengantar Pasar Modal (Cetakan ke-3). Bandung: Alfabeta.
Fahmi, I. (2018). Analisis Kinerja Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Kasmir. (2019). Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali.
https://investasi.kontan.co.id/news/mencermati-prospek-saham-saham-bank-digital- setelahditutup-
merosot-senin-1710 www.idx.co.id
Kontan.co.id. (2022, 18 Oktober). Mencermati Prospek Saham-saham Bank Digital setelah Ditutup
Merosot. Diakses pada tanggal 25 November 2022, dari:
Kontan.co.id. (2022, 9 Mei). Saham Bank Besar Anjlok, Begini Rekomendasi Saham dari Analis. Diakses pada 20 Juni
2022, dari: https://investasi.kontan.co.id/news/saham-bank-besar-anjlokbegini- rekomendasi-saham-dari-analis?
page=1
Kusuma, IKKA (2018). Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017. Jurusan Akuntansi, Ekonomi dan Bisnis, Universitas Warmadewa,
Denpasar.
Nainggolan, A. (2019). Pengaruh EPS, ROE, NPM, DER, PER terhadap Harga Saham pada Perusahaan Perbankan
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2017. Jurnal Manajemen, V (1), 02-
03 (62-63), 08 (68). https://doi.org/10.54367/jmb.v16i2.132
Nugroho, RP, & Djawoto. (2021). Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Retail Sub
Sektor Barang Konsumsi (Perlengkapan Rumah) yang Terdaftar Di BEI.
Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen, 10(4), 1-19
Simanullang, F. (2021). Pengaruh CR, DER dan NPM terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sektor Infrastruktur
yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (Periode 2016-2020). Universitas Tama Jagakarsa.

312

Anda mungkin juga menyukai