Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PROFITABILITAS TERHADAP

NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL


SEBAGAI PEMODERASI PADA SEKTOR PROPERTI DAN
REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI

ARTIKEL ILMIAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian
Program Pendidikan Sarjana
Program Studi Akuntansi

Oleh :

NIMAS GALUH PHITALOKA


2014310737

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

SURABAYA

2018
1
PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PROFITABILITAS TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL
SEBAGAI PEMODERASI PADA SEKTOR PROPERTI DAN
REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI

Nimas Galuh Phitaloka


STIE Perbanas Surabaya
E-mail: 2014310737@students.perbanas.ac.id

Titis Puspitaningrum Dewi Kartika


STIE Perbanas Surabaya
E-mail: titis_puspita@perbanas.ac.id

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of capital structure and profitability of the firm
value and managerial ownership in moderate capital structure and profitability of the firm
value. This study uses data on property and real estate companies listed on the Indonesia
Stock Exchange 2013-2016. The samples in this study using saturation sampling method, the
number of observations by 52 sample. The data analysis technique used is Moderated
Regression Analysis (MRA) by using SPSS 23. Based on the results of the regression analysis
found that the moderation of capital structure and profitability affect to the firm value and
managerial ownership able to moderate capital structure proxied by the Debt to Equity Ratio
on firm value, while the managerial ownership is not able to moderate profitability is proxied
by Return On Assets to the firm value.

Keywords: debt to equity ratio, return on assets, managerial ownership, and the value of the
company

PENDAHULUAN
Perlambatan ekonomi yang Kwee, dilihat dari penjualan ritel yang
menimpa Indonesia turut berimbas pada melambat, berkonsekuensi terhadap
sektor properti. Pada awal tahun 2017, kekuatan masyarakat untuk membeli
pergerakan indeks pada sektor properti properti juga melambat.
turun cukup anjlok dibandingkan dengan Rendahnya kemampuan beli
indeks sektor lainnya. Mengutip data dari masyarakat juga tercemin dari survei yang
Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks pada dilakukan Bank Indonesia (BI). Survei
sektor properti terkoreksi 0,77% ke level bank sentral terkait Indeks Keyakinan
491,948. Bahkan turun 5,67% dalam Konsumen (IKK) Juni 2017 sebesar 122,4
tahun berjalan. Hal ini diakibatkan karena atau turun 3,5 poin jika dibandingkan
daya beli masyarakat yang belum pulih dengan IKK pada bulan sebelumnya.
dan masyarakat lebih fokus untuk Sementara itu, kondisi menjadi semakin
berbelanja kebutuhan pokok terlebih buruk dikarenakan harga properti yang
dahulu dibandingkan dengan membeli mahal, sehingga masyarakat kesulitan
properti, maka dari itu hal ini menjadi mengejar harga properti yang setiap
faktor yang menyebabkan lambatnya tahunnya naik. Lemahnya daya beli
investasi sektor properti. Menurut masyarakat ini mengakibatkan investasi
Direktur Investa Saran Mandiri Hans properti tidak bergerak. Dengan kata lain,

2
banyak investor yang tidak dapat menjual ROA tidak berpengaruh signifikan
aset propertinya dengan harga lebih tinggi terhadap nilai perusahaan.
dari posisi beli, sehingga banyak investor Subyek penelitian ini adalah
bahkan terutama investor asing yang perusahaan property dan real estate yang
melepas sahamnya di sektor properti dan terdaftar di BEI periode 2014-2016.
mengalihkan investasinya pada sektor Berdasarkan uraian diatas penelitian ini
lain. Terbukti, indeks sektor properti penting dilakukan karena adanya hasil
sangat anjlok jika dilihat sejak awal tahun dari penelitian terdahulu yang tidak
2017. Pada bulan Januari 2017, indeks konsisten dan untuk menganalisis
sektor berada pada level 521,547 yang pengaruh struktur modal (DER) dan
artinya indeks properti merosot sebesar profitabilitas (ROA) terhadap nilai
5,67% (CNN Indonesia, 2017). Hal ini perusahaan pada perusahaan property dan
dapat menyebabkan penurunan nilai real estate.
perusahaan, dikarenakan nilai perusahaan
merupakan persepsi investor terhadap KERANGKA TEORITIS DAN
tingkat keberhasilan perusahaan yang HIPOTESIS
terkait erat dengan harga sahamnya Teori Agensi
(Weston dan Brigham, 2005:306). Teori keagenan menjelaskan
Struktur modal adalah hubungan antara dua belah pihak yang
perbandingan antara modal sendiri dan terlibat dalam satu kontrak yang terdiri
modal asing. Struktur modal dapat diukur atas agent (manajemen) dan principal
menggunakan rasio debt to equity ratio (pemilik/pemegang saham). Agen adalah
(DER). DER adalah perbandingan antara orang yang dipercaya oleh prinsipal untuk
total hutang dengan total modal (ekuitas). bekerja demi kepentingan pemilik
(Brigham dan Houston, 2006:306). perusahaan danpara pemegang saham.
Menurut Pratama dan Wirawati (2016), Prinsipal mempercayakan dana mereka
Pantow dkk (2015), Samisi dan Ardiana kepada agen untuk dikelola dengan baik
(2013), Sukirni (2012), Wibowo dan sehingga principal dapat memperoleh
Aisjah (2011) menyatakan bahwa DER keuntungan di masa yang akan datang.
berpengaruh signifikan terhadap nilai Pihak yang dikontrak oleh prinsipal agar
perusahaan, sedangkan menurut Sumanti dapat bekerja dengan kepentingan
dan Mangantar (2015) dan Prasetia dkk prinsipal dan pekerjaan tersebut wajib
(2014) menyatakan bahwa DER tidak untuk dipertanggungjawabkan. Kedua
berpengaruh signifikan terhadap nilai belah pihak memiliki tujuan yang sama
perusahaan. yaitu memaksimalkan nilai perusahaan,
Return on asset (ROA) adalah dengan demikian agen akan bertindak
rasio profitabilitas yang mengukur sesuai dengan kepentingan prinsipal.
kemampuan perusahaan menghasilkan Berbeda halnya jika agen membuat
laba dengan menggunakan total asset keputusan yang menguntungkan dirinya
(kekayaan) yang dimiliki perusahaan sendiri dari pada kepentingan prinsipal.
setelah disesuaikan dengan biaya-biaya Perbedaan kepentingan antara prinsipal
untuk menandai asset tersebut (Sofyan, dan agen dapat menyebabkan suatu
2010:81). Menurut Priyadi (2017), pertentangan yang berpotensi
Pratama dan Wirawati (2016), Sumanti menimbulkan asimetri informasi.
dan Mangantar (2015), Pantow dkk Asimetri informasi juga terjadi karena
(2015) menyatakan bahwa ROA pihak prinsipal menginginkan hasil yang
berpengaruh signifikan terhadap nilai lebih dari investasi yang ditanamkan pada
perusahaan, sedangkan menurut Wibowo perusahaan sehingga prinsipal menuntut
dan Aisjah (2011) menunjukkan bahwa agen (manajemen) untuk menghasilkan
laba yang tinggi agar keinginan prinsipal

2
dapat terwujud, sehingga agen Teori sinyal menjelaskan mengapa
mendapatkan imbalan tertentu perusahaan mempunyai dorongan untuk
(Suwardjono, 2013:485). memberikan informasi laporan keuangan
Setiap individu memiliki pada pihak eksternal. Dorongan
kepentingannya masing-masing yang perusahaan untuk memberikan informasi
ingin diutamakan. Principal karena terdapat asimetri informasi antara
menginginkan dividen dan keuntungan perusahaan dan pihak luar, karena
dari investasinya, sedangkan agent lebih perusahaan mengetahui lebih banyak
menginginkan kompensasi keuangan mengenai perusahaan dan prospek yang
berupa bonus, insentif, kenaikan gaji, akan datang dari pihak luar. Perusahaan-
kenaikan jabatan, dan lain sebagainya perusahaan yang mempunyai earning
(Jensen dan Meckling, 1976). yang semakin meningkat merupakan
Menurut teori keagenan, konflik signal yang baik bagi investor dan calon
antara prinsipal dan agen dapat dikurangi investor bahwa perusahaan tersebut
dengan mensejajarkan kepentingan antara mempunyai prospek bagus dimasa yang
prinsipal dan agen. Kehadiran akan datang, dengan demikian akan
kepemilikan saham oleh manajerial merangsang investor untuk memanamkan
(insider ownership) dapat digunakan modalnya sehingga nilai perusahaan akan
untuk mengurangi agency cost yang ikut naik.
berpotensi timbul, karena dengan
memiliki saham perusahaan diharapkan Nilai Perusahaan
manajer merasakan langsung manfaat dari Nilai perusahaan merupakan
setiap keputusan yang diambilnya. Proses persepsi investor terhadap tingkat
ini dinamakan dengan bonding keberhasilan perusahaan yang terkait erat
mechanism, yaitu proses untuk dengan harga sahamnya yang di
menyamakan kepentingan manajemen perjualbelikan. Harga saham yang tinggi
melalui program mengikat manajemen membuat nilai perusahaan juga tinggi, dan
dalam modal perusahaan. jadi jika meningkatkan kepercayaan pasar tidak
manajer dapat membuat nilai perusahaan hanya terhadap kinerja perusahaan saat ini
tinggi dengan menaikkan kinerja namun juga terhadap prospek perusahaan
keuangan perusahaan, maka manajer di masa yang akan mendatang, sehingga
tersebut akan mendapat apresiasi dari menciptakan nilai bagi pemegang saham
shareholdersnya berupa gaji yang lebih (Weston dan Brigham, 2005:306).
tinggi maupun bonus.
Struktur Modal
Teori Sinyal Struktur modal merupakan
Teori sinyal mengemukakan perbandingan antara modal sendiri dan
tentang bagaimana seharusnya sebuah modal asing. Struktur modal dapat diukur
perusahaan memberikan sinyal kepada menggunakan rasio debt to equity ratio
pengguna laporan keuangan. sinyal adalah (DER). Debt to equity ratio (DER) adalah
suatu tindakan yang diambil oleh perbandingan antara total hutang dengan
manajemen perusahaan yang memberikan total modal (ekuitas). Jika debt to equity
petunjuk bagi investor tentang bagaimana ratio (DER) semakin tinggi maka semakin
manajemen memandang prospek besar modal pinjaman yang digunakan
perusahaan. Perusahaan dengan prospek untuk pembiayaan aktiva perusahaan.
yang menguntungkan akan mencoba Sehingga jika debt to equity ratio (DER)
menghindari penjualan saham dan semakin tinggi artinya semakin besar pula
mengusahakan modal baru dengan cara- risiko bagi perusahaan dan kemungkinan
cara lain seperti dengan menggunakan perusahaan tidak dapat membayar semua
utang (Brigham & Houston, 2011:186). hutangnya (Brigham dan Houston,
2006:306).

3
Profitabilitas perusahaan perlu mempertimbangkan
Profitabilitas merupakan rasio berbagai variabel yang memengaruhinya.
yang mengukur kemampuan perusahaan Struktur modal merupakan masalah yang
menghasilkan laba dengan menggunakan
penting bagi perusahaan karena baik
total asset (kekayaan) yang dimiliki
perusahaan setelah disesuaikan dengan buruknya struktur modal akan mempunyai
biaya-biaya untuk menandai asset efek langsung terhadap posisi finansial
tersebut. Return on asset (ROA) adalah perusahaan, terutama dengan adanya
kemampuan perusahaan dalam hutang yang sangat besar akan
memanfaatkan aktivanya untuk memberikan beban kepada perusahaan.
menghasilkan laba. Rasio ini digunakan Penggunaan utang dapat meningkatkan
untuk mengukur tingkat kembali investasi
risiko perusahaan, tetapi juga dapat
yang telah dilakukan oleh perusahaan
dengan menggunakan seluruh dana meningkatkan keuntungan perusahaan,
(aktiva) yang dimilikinya (Sofyan, 2010 : sehingga hal tersebut dapat
81). mempengaruhi nilai perusahaan.
Perusahaan yang memiliki keuntungan
Kepemilikan Manajerial
yang tinggi akan memberikan sinyal
Kepemilikan manajerial adalah
tingkat atau persentase kepemilikan positif kepada investor dan calon investor
saham perusahaan yang dimiliki oleh untuk menanamkan sahamnya pada
pihak manajemen yang secara aktif ikut perusahaan.
dalam pengambilan keputusan dalam H1: Struktur modal berpengaruh terhadap
perusahaan meliputi dewan direksi dan nilai perusahaan.
dewan komisaris. Adanya kepemilikan
saham yang dimiliki oleh manajemen Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai
akan menimbulkan suatu pengawasan Perusahaan
terhadap kebijakan-kebijakan yang akan Menurut teori sinyal, profitabilitas
diambil oleh manajemen perusahaan. dapat mempengaruhi hubungan antara
Kepemilikan manajerial sebagai suatu alat investor dan manajemen perusahaan. Hal
yang digunakan untuk mengurangi ini dapat terjadi karena sinyal yang baik
konflik keagenan antar pihak principal bagi investor untuk berinvestasi. Apabila
dan agent pada suatu perusahaan (Jensen perusahaan memiliki nilai profit yang
dan Meckeling, 1976). tinggi, maka tingkat kepercayaan investor
terhadap manajemen perusahaan untuk
Pengaruh Struktur Modal Terhadap menanamkan sahamnya pada perusahaan
Nilai Perusahaan juga akan tinggi. Karena nilai perusahaan
Struktur modal adalah juga merupakan informasi bagi para
perbandingan antara modal sendiri dan investor terhadap tingkat keberhasilan
modal asing. Modal asing adalah utang perusahaan yang berkaitan erat dengan
jangka panjang maupun jangka pendek, harga saham.
sedangkan modal sendiri terbagi atas laba H2: Profitabilitas berpengaruh terhadap
ditahan dan penyertaan kepemilikan nilai perusahaan.
perusahaan. Struktur modal yang optimal
Pengaruh Struktur Modal Terhadap
adalah struktur modal yang Nilai Perusahaan Melalui Kepemilikan
mengoptimalkan keseimbangan antara Manajerial
risiko dan pengembalian sehingga Struktur modal adalah
memaksimumkan harga saham. Untuk itu, perbandingan antara modal sendiri dan
dalam penetapan struktur modal suatu modal asing. Bagi perusahaan

4
meningkatkan proporsi hutang untuk setelah disesuaikan dengan biaya -biaya
untuk modal sendiri selain dapat untuk menandai asset tersebut. Jika
menunjang pendanaan perushaan juga semakin tinggi return on asset (ROA) maka
sebagai upaya dari investor dalam mencerminkan perusahaan semakin baik.
pengawasan terhadap tanggung jawab Dikarenakan manajemen didalam suatu
dankontrol dari pihak manajemen dalam perusahaan mampu mengelola asetnya
mengoperasikan perusahaan yang sesuai dengan baik untuk menghasilkan laba,
dengan kepentingan perusahaan. begitupun sebaliknya semakin rendah
Manajemen yang juga sebagai pemegang return on asset (ROA) suatu perusahaan
saham akan selalu berupaya dalam atau return on asset (ROA) mengarah pada
meningkatkan nilai perusahaan. Jika angka negatif, maka perusahaan tersebut
kepemilikan saham oleh manajemen akan mengalami kerugian. Dengan kata lain
semakin meningkat maka akan manajemen tidak mampu mengelola asset
menyebabkan manejemen akan lebih dengan baik untuk menghasilkan laba.
berhati-hati untuk menggunakan hutang Dengan adanya kepemilikan manajerial
dikarenakan manajemen ikut menanggung akan dapat mempengaruhi kinerja
risiko yang ditimbulkan dari tindakannya perusahaan dalam mencapai tujuan
tersebut perusahaan. Hal ini dikarenakan adanya
H3: Kepemilikan manajerial mampu kontrol yang manajemen miliki, sehingga
memoderasi pengaruh struktur modal manajemen akan termotivasi untuk terus
terhadap nilai perusahaan. berusaha memaksimalkan nilai
perusahaan..
Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai H4: Kepemilikan manajerial mampu
Perusahaan Melalui Kepemilikan memoderasi pengaruh struktur modal
Manajerial terhadap nilai perusahaan.
Return on asset (ROA) adalah
Berdasarkan uraian diatas , maka
rasio profitabilitas yang mengukur
disusun kerangka pemikiran sebagai
kemampuan perusahaan menghasilkan laba
berikut:
dengan menggunakan total asset
(kekayaan) yang dimiliki perusahaan

Struktur Modal
(DER)
Nilai Perusahaan
(PBV)

Profitabilitas (ROA)

Kepemilikan
Manajerial

Gambar 1
Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN sekunder yang diperoleh dari


Rancangan Penelitian www.idx.co.id dengan teknik sampel
Penelitian ini merupakan jenuh. Pada penelitian ini termasuk
penelitian kuantitatif dan datanya bersifat penelitian dasar dan termasuk penelitian

5
experiment yang bertujuan untuk mencari (closing price) dengan nilai buku
pengaruh variabel satu dengan variabel persahamnya dengan rumus sebagai
lainnya. berikut, (Samisi dan Ardiana, 2013) :
Batasan Penelitian PBV = Harga saham X 100%
Adapun batasan dalam penelitian Nilai buku saham
ini sebagai berikut: NBS = Modal X 100%
a. Meneliti keterkaitan antara struktur Jml saham beredar
modal dan profitabilitas terhadap
nilai perusahaan yang diukur dengan
price book value (PBV) dengan Struktur Modal
kepemilikan manajerial sebagai Struktur modal adalah
pemoderasi pada sektor properti dan perbandingan antara modal sendiri dan
real estate di Bursa Efek Indonesia modal asing. Untuk mengukur struktur
(BEI), sehingga variabel selain itu modal dapat digunakan rasio debt to
tidak diteliti. equity ratio (DER). Debt to equity ratio
b. Penelitian ini hanya difokuskan pada (DER) adalah perbandingan antara total
perusahaan sektor properti dan real hutang dengan total modal (ekuitas). Debt
estate yang go public dan tercatat di to equity ratio (DER) dapat digunakan
Bursa Efek Indonesia (BEI). untuk mengukur kemampuan perusahaan
c. Perusahaan sektor properti dan real dalam mengembalikan biaya hutang
estate yang menerbitkan laporan melalui modal sendiri yang dimilikinya,
keuangan secara lengkap dan dengan diukur melalui total hutang dan
memiliki prosentase kepemilikan total modal (ekuitas) dengan persamaan
saham oleh manajemen, komisaris sebagai berikut (Pratama dan Wirawati,
dan direksi dari tahun 2014 hingga 2016) :
2016.
Identifikasi Variabel DER = Harga saham X 100%
Variabel yang digunakan dalam Nilai buku saham
penelitian ini terdiri dari variabel
dependen dan independen yaitu:
1. Variabel Dependen: Profitabilitas
Nilai Perusahaan Return on assets (ROA) adalah
2. Variabel Independen: perbandingan antara keuntungan setelah
a. Struktur Modal (DER) pajak (EAT = earning after taxes) dengan
b. Profitabilitas (ROA) seluruh aktiva atau kekayaan perusahaan.
3. Variabel Independen: Rasio ini menunjukkan kemampuan
Kepemilikan Manajerial perusahaan dengan seluruh aset yang ada
didalamnya untuk menghasilkan
Definisi Operasional dan Pengukuran keuntungan, dengan menggunakan data
Variabel yang ada pada Neraca dan Perhitungan
Nilai Perusahaan Laba Rugi pada perusahaan tersebut (SE
Price book value (PBV) adalah BI No 3/30DPNP tgl 14 Desember 2011),
perbandingan antara harga saham dengan sehingga dapat dirumuskan sebagai
nilai buku perusahaan, dimana nilai buku berikut :
perusahaan (book value share) adalah
perbandingan antara ekuitas saham biasa ROA = Laba Bersih X 100%
dengan jumlah saham yang beredar. Nilai Total Aset
buku merupakan nilai saham menurut
pembukuan emiten. Perhitungannya
dilakukan dengan membagi harga saham
6
Kepemilikan Manajerial Populasi, Sampel, dan Teknik
Kepemilikan manajerial adalah Pegambilan Sampel
tingkat atau persentase kepemilikan Pada penelitian ini populasi dan
saham perusahaan yang dimiliki oleh sampel yang digunakan adalah laporan
pihak manajemen yang secara aktif ikut tahunan perusahaan yang terdaftar di
dalam pengambilan keputusan dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) yang
perusahaan meliputi dewan direksi dan bergerak dalam sektor properti dan real
dewan komisaris. Adanya kepemilikan estate yang memiliki prosentase
saham yang dimiliki oleh manajemen kepemilikan saham manajemen, komisaris
akan menimbulkan suatu pengawasan dan direksi periode tahun 2014-2016.
terhadap kebijakan-kebijakan yang akan Teknik pengambilan sampel pada
diambil oleh manajemen perusahaan. penelitian ini dilakukan dengan teknik
Semakin besar proporsi kepemilikan sampel jenuh yaitu seluruh anggota
saham pada kepemilikan manajemen populasi dijadikan sebagai sampel.
dalam perusahaan, maka akan
Teknik Analisis Data
mensejajarkan kepentingan manajemen Teknik analisis data yang
dengan pemegang saham, sehingga digunakan dalam penelitian ini adalah
manajer ikut merasakan secara langsung analisis statistik deskriptif, analisis regresi
manfaat dari keputusan yang diambil berganda, uji asumsi klasik, dan
dalam keputusan mengenai hutang Pengujian Hipotesis.
(Jensen dan Meckeling, 1976).
Kepemilikan manajerial dapat diukur
ANALISIS DATA DAN
dengan manajerial ownership (MOWN)
PEMBAHASAN
dengan rumus (Pratama dan Wirawati,
Analisis Statistik Deskriptif
2016): Statistik deskriptif merupakan
gambaran atau deskripsi suatu data yang
MOWN = dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar
Kepemilikan saham X 100% deviasi, varian, maksimum dan minimum.
Jml saham berjalan Hasil dari statistik deskriptif akan
Total Aset memberikan informasi variabel untuk
mempermudah memahami variabel-
variabel yang terkait. Uji statistik
deskriptif dilakukan dengan menggunakan
SPSS (Ghozali. 2013:19).

Tabel 1
Analisis Statistik Deskriptif
Min Max Mean Std. Deviation
Nilai Perusahaan 0,0915 2,3440 0,95649 0,5235592
Struktur Modal 0,0346 4,3530 0,82395 0,8312175
Profitabilitas -0,0400 0,1415 0,0445 0,0431777
Kepemilikan 0,0000 0,7467 0,0652 0,1677248
Manajerial
tergolong murah jika dibandingkan
Nilai perusahaan pada analisis perusahaan sektor properti dan real estate
deskrisptif pada tabel 1 nilai minimum yang lainnya, karena price book value
sebesar 0,0915 dimiliki oleh PT Indonesia sebesar 0,0915, yang artinya pasar akan
Prima Property Tbk pada tahun 2016. menghargai saham PT Indonesia Prima
Artinya nilai saham pada perusahaan Property Tbk 0,0915 kali lipat dari harga

7
sebenarnya (nominal price), sedangkan PT Rista Bintang Mahkota Sejati Tbk
nilai maksimum nilai perusahaan sebesar mengalami kerugian pada tahun 2016,
2,3409 yang dimiliki oleh PT sedangkan nilai maksimum likuiditas
Summarecon Agung Tbk pada tahun sebesar 0,141555 yang dimiliki oleh PT
2016. Artinya bahwa nilai saham pada Roda Vivatex Tbk pada tahun 2014.
perusahaan tergolong mahal jika Artinya bahwa perusahaan mampu
dibandingkan perusahaan sektor properti mengelola asetnya untuk menghasilkan
dan real estate yang lainnya, karena price laba dengan sangat baik, karena untuk
book value sebesar 2,3409, yang artinya setiap aset PT Roda Vivatex Tbk mampu
pasar akan menghargai saham PT menghasilkan laba sebesar 14%.
Summarecon Agung Tbk 2,3409 kali lipat Kepemilikan manajerial pada
dari harga sebenarnya (nominal price). analisis deskriptif pada tabel 1
Struktur modal pada analisis menunjukkan nilai minimum 0,0000002
deskriptif pada tabel 1 menunjukkan atau 0,00002% yang dimiliki oleh PT
bahwa nilai minimum sebesar 0,0346 Intiland Development Tbk pada tahun
yang dimiliki oleh PT Rista Bintang 2016. Nilai maximum sebesar 0,7467414
Mahkota Sejati Tbk pada tahun 2016. atau 74,67% yang dimiliki oleh PT
Artinya bahwa perusahaan menggunakan Binakarya Jaya Abadi Tbk pada tahun
modal sendiri untuk melunasi seluruh 2015.
hutang yang dimiliki perusahaan dengan
sangat baik, karena total ekuitasnya lebih Hasil Analisis dan Pembahasan
besar dibandingkan dengan total hutang Analisis regresi linier berganda
yang dimiliki perusahaan, sehingga dapat digunakan untuk mengetahui besarnya
disimpulkan bahwa PT Rista Bintang pengaruh dari variabel profitabilitas,
Mahkota Sejati Tbk dapat mengelola likuiditas, total asset turnover, dan
ekuitasnya dengan baik, sedangkan nilai leverage terhadap kebijakan dividen.
maksimum struktur modal sebesar 4.3530 Model regresi linier berganda dalam
yang dimiliki oleh PT Bhuawanatala penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
Indah Permai Tbk pada tahun 2015.
Artinya bahwa perusahaan memiliki PBV = 0,590+0,276DER+3,162ROA+e
kecenderungan untuk berhutang, karena Keterangan :
selisih antara total hutang lebih tinggi PBV : Price Book Value
dibandingkan dengan total ekuitas yang DER : Debt to Equity Ratio
dimiliki, sehingga dapat disimpulkan ROA : Return On Asset
bahwa PT Bhuawanatala Indah Permai e : Error
Tbk mendapatkan modal untuk
operasionalnya berasal dari hutang, hal ini Uji Statistik t
menujukkan sinyal negatif pada Uji statistik t dilakukan untuk
perusahaan tersebut. menjelaskan seberapa jauh pengaruh satu
Profitabilitas pada analisis variabel independen secara individual
deskriptif pada tabel 1 nilai minimum dalam menerangkan variabel dependen.
menunjukkan sebesar -0,040081 yang Jika tingkat signifikasi menunjukkan <
dimiliki oleh PT Rista Bintang Mahkota 5% atau 0,05 maka terdapat pengaruh
Sejati Tbk pada tahun 2016. Artinya antara variabel independen dengan
perusahaan tidak mampu mengelola dependennya. Berikut dijelaskan hasil uji
asetnya untuk menghasilkan laba, karena statistik t:

8
a. Variabel struktur modal (DER) dimiliki oleh perusahaan, dan dapat dilihat
menunjukkan nilai koefisiensi regresi seberapa kemampuan perusahaan dalam
sebesar 0,276. Variabel struktur modal mengembalikan biaya hutang dengan
(DER) memiliki pengaruh yang positif menggunakan modal sendiri yang dimiliki
signifikan terhadap variabel price to perusahaan. Hutang yang dimiliki oleh
book value (PBV). Dapat dikatakan perusahaan pada dasarnya memiliki
jika variabel struktur modal (DER) resiko, karena akan menimbulkan
naik 1% maka variabel price book keterikatan yang tetap bagi perusahaan.
value (PBV) akan meningkat sebesar Tingkat hutang yang tinggi berarti beban
0,276%. Hal ini menunjukkan bunga yang ditanggung akan semakin
terjadinya hubungan positif antara besar pula dan akan menimbulkan laba
struktur modal (DER) dengan nilai yang rendah.
perusahaan (PBV), yang berarti bahwa Hasil penelitian ini konsisten
semakin tinggi struktur modal (DER) dengan hasil penelitian dari Pratama dan
maka akan semakin tinggi pula nilai Wirawati (2016), Pantow, Mawar. dkk
perusahaan (PBV). (2015), Samisi dan Ardiana, (2013),
b. Variabel profitabilitas (ROA) Sukirni, Dwi (2012), Wibowo dan Aisyah
menunjukkan nilai koefisien regresi (2011) yang mengatakan bahwa debt to
sebesar 3,612. Variabel profitabilitas equity ratio (DER) berpengaruh terhadap
(ROA) memiliki pengaruh yang positif nilai perusahaan, tetapi hasil penelitian ini
signifikan terhadap variabel price to ditolak oleh penelitian yang dilakukan
book value (PBV). Dapat dikatakan oleh Sumanti dan Mangantar (2015) dan
jika variabel profitabilitas (ROA) naik Prasetia dkk (2014) yang menyatakan
1% maka variabel price book value bahwa debt to equity ratio (DER) tidak
(PBV) akan meningkat sebesar berpengaruh signifikan terhadap nilai
3,612%. Hal ini menunjukkan perusahaan.
terjadinya hubungan positif antara
profitabilitas (ROA) dengan nilai Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai
perusahaan (PBV), yang berarti bahwa Perusahaan
semakin tinggi profitabilitas (ROA) Hasil pengujian menunjukkan
maka akan semakin tinggi pula nilai bahwa variabel return on asset (ROA)
perusahaan (PBV). memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan.
Pembahasan Adanya hal ini dapat disimpulkan bahwa
Pengaruh Struktur Modal Terhadap adanya pengaruh ROA terhadap nilai
Nilai Perusahaan perusahaan menunjukkan bahwa
Hasil penelitian ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
bahwa struktur modal (DER) berpengaruh memaksimumkan nilai perusahaan dengan
secara positif signifikan terhadap nilai upayanya menghasilkan laba sesuai
perusahaan (PBV). Hal ini dapat dengan memanfaatkan aset yang dimiliki.
menjelaskan bahwa debt to equity ratio Terbukti ROA penting bagi para pemilik
(DER) menjadi salah satu pertimbangan dan pemegang saham karena varibel
investor dan analis untuk menilai tersebut menunjukkan kemampuan
perusahaan sektor properti dan real estate, perusahaan dalam mengelola aset untuk
dengan melihat seberapa besar hutang mendapatkan laba bersih.
yang dimiliki oleh perusahaan jika
dibandingkan dengan ekuitas yang

9
Hasil penelitian ini mendukung manajerial dapat mengatasi konflik
teori sinyal, yang menyatakan bahwa agensi, karena terdapat penyerataan
perusahaan yang mempunyai earning kepentingan antara prinsipal dan agen.
yang semakin meningkat merupakan Hasil penelitian ini memiliki
signal yang baik bagi investor dan calon perbedaan hasil dengan penelitian dari
investor bahwa perusahaan tersebut Pratama dan Wirawati (2016), Samisi dan
mempunyai prospek bagus dimasa yang Ardiana (2013) yang menyatakan bahwa
akan datang. Artinya semakin besar kepemilikan manajerial tidak mampu
tingkat pengembalian ROA, maka akan memoderasi hubungan antara pengaruh
menarik minat para calon investor untuk debt to equity ratio (DER) terhadap nilai
berinvestasi didalam sektor properti dan perusahaan.
real estate. Hal tersebut akan berdampak
pada permintaan saham yang tinggi Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai
sehingga menciptakan nilai perusahaan Perusahaan Melalui Kepemilikan
yang tinggi. Manajerial
Hasil penelitian ini konsisten Hasil pengujian Moderated
dengan hasil penelitian dari Priyadi Regression Analysis (MRA) menunjukkan
(2017), Pratama dan Wirawati (2016), bahwa variabel kepemilikan manajerial
Sumanti dan Mangantar (2015), Pantow tidak mampu memoderasi hubungan
dkk (2015) yang menyatakan bahwa antara pengaruh profitabilitas (ROA)
variabel ROA berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV). Hal ini
terhadap nilai perusahaan. Akan tetapi hal dapat disimpulkan bahwa belum tentu
ini di tolak oleh penelitian yang dilakukan adanya kepemilikan saham oleh
oleh Wibowo dan Aisjah (2011) yang manajemen, manajemen akan mengelola
menyatakan bahwa variabel ROA tidak aset suatu perusahaan dengan baik untuk
berpengaruh signifikan terhadap nilai menghasilkan laba, karena menurut
perusahaan. agency theory setiap individu memiliki
kepentingan masing-masing yang lebih
Pengaruh Struktur Modal Terhadap diutamakan, seperti principal yang
Nilai Perusahaan Melalui Kepemilikan menginginkan dividen dan keuntungan
Manajerial dari investasinya, sedangkan agent lebih
Hasil pengujian Moderated menginginkan kompensasi keuangan
Regression Analysis (MRA) menunjukkan berupa bonus, insentif, kenaikan gaji,
bahwa kepemilikan manajerial mampu kenaikan jabatan, dan lain sebagainya.
memoderasi hubungan antara pengaruh Hasil penelitian ini memiliki
struktur modal (DER) terhadap nilai perbedaan hasil dengan penelitian dari
perusahaan (PBV). Hal ini dapat Priyadi (2017), Pratama dan Wirawati
disimpulkan bahwa adanya kepemilikan (2016) yang menyatakan bahwa
saham oleh manajemen, manajemen dapat kepemilikan manajerial tidak mampu
lebih optimal dalam mengelola sumber memoderasi hubungan antara pengaruh
pendanaan perusahaan. Manajemen akan return on asset (ROA) terhadap nilai
lebih berhati-hati untuk menggunakan perusahaan.
hutang dikarenakan manajemen ikut
menanggung risiko yang ditimbulkan jika
manajemen salah dalam mengambil
keputusan. Adanya kepemilikan

10
KESIMPULAN, KETERBATASAN hutang yang dimiliki oleh perusahaan
DAN SARAN jika dibandingkan dengan ekuitas yang
Tujuan utama dari penelitian ini dimiliki oleh perusahaan, dan dapat
adalah untuk mengetahui apakah terdapat dilihat seberapa kemampuan
pengaruh struktur modal (DER) dan perusahaan dalam mengembalikan
profitabilitas (ROA) terhadap nilai biaya hutang dengan menggunakan
perusahaan dengan kepemilikan modal sendiri yang dimiliki
manajerial sebagai variabel moderasi pada perusahaan.
perusahaan sektor properti dan real estate 2. Profitabilitas (ROA) memiliki nilai
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia signifikansi sebesar 0,04 dimana nilai
(BEI) periode tahun 2014-2016. Sampel tersebut lebih kecil dari 0,05, artinya
yang digunakan dalam penelitian ini variabel profitabilitas (ROA)
adalah perusahaan sektor properti dan real berpengaruh terhadap nilai perusahaan
estate yang terdaftar di Bursa Efek (PBV). Hal ini dapat disimpulkan
Indonesia (BEI) yang memiliki prosentase bahwa adanya pengaruh profitabilitas
kepemilikan manajerial, komisaris dan (ROA) terhadap nilai perusahaan
direksi sebanyak dua puluh lima (25) menunjukkan bahwa kemampuan
perusahaan dengan tahun penelitian 2014- perusahaan dalam memaksimumkan
2016 sehingga didapatkan 63 data. Setelah nilai perusahaan dengan upayanya
data dikumpulkan dilakukan screening menghasilkan laba sesuai dengan
untuk membuang data outlier sehingga memanfaatkan aset yang dimiliki.
didapatkan data untuk diuji sebanyak 52 Terbukti profitabilitas (ROA) penting
data. Setelah itu, dilakukan uji normalitas bagi para pemilik dan pemegang saham
dengan menggunakan one sample karena varibel tersebut menunjukkan
Kolmogorov-Smirnov test dan didapatkan kemampuan perusahaan dalam
hasil bahwa data terdistribusi normal, mengelola aset untuk mendapatkan
kemudian data diolah lebih lanjut dengan laba bersih.
menggunakan analisis regresi linier 3. Struktur modal (DER) terhadap nilai
berganda dengan bantuan program perusahaan (PBV) melalui kepemilikan
pengolahan data SPSS versi 23. manajerial berdasarkan pengujian
Kesimpulan Moderated Regression Analysis
Berdasarkan hasil pengujian (MRA), menunjukkan pada persamaan
regresi linier berganda antara lain uji F, uji (2) nilai b2 sebesar 0,814 (tidak
t dan Moderated Regression Analysis signifikan) dan pada persamaan (3)
(MRA) yang telah dilakukan, dapat nilai b3 sebesar 0,46 (signifikan).
disimpulkan sebegai berikut : Artinya variabel kepemilikan
1. Struktur modal (DER) memiliki nilai manajerial mampu memoderasi
signifikansi sebesar 0,001 dimana nilai hubungan antara struktur modal (DER)
tersebut lebih kecil dari 0,05, artinya terhadap nilai perusahaan (PBV).
variabel struktur modal (DER) Artinya adanya kepemilikan saham
berpengaruh terhadap nilai perusahaan oleh manajemen, manajemen dapat
(PBV). Artinya struktur modal (DER) lebih optimal dalam mengelola sumber
menjadi salah satu pertimbangan pendanaan perusahaan. Manajemen
investor dan analis untuk menilai akan lebih berhati-hati untuk
perusahaan sektor properti dan real menggunakan hutang dikarenakan
estate, dengan melihat seberapa besar manajemen ikut menanggung risiko

11
yang ditimbulkan jika manajemen salah 2. Dalam penentuan variabel dalam
dalam mengambil keputusan. Adanya penelitian ini hampir sepenuhnya sama
kepemilikan manajerial dapat dengan yang telah dilakukan oleh
mengatasi konflik agensi, karena peneliti terdahulu, tanpa banyak
terdapat penyerataan kepentingan kesempatan untuk menelaah lebih
antara prinsipal dan agen. seksama.
4. Profitabilitas (ROA) terhadap nilai
Saran
perusahaan (PBV) melalui kepemilikan
Berdasarkan hasil penelitian dan
manajerial berdasarkan pengujian
keterbatasan diatas, maka saran yang
Moderated Regression Analysis
dapat diberikan untuk penelitian
(MRA), menunjukkan pada persamaan
selanjutnya adalah sebagai berikut :
(2) nilai b2 sebesar 0,359 (tidak
1. Penelitian selanjutnya diharapkan agar
signifikan) dan pada persamaan (3)
dapat mengganti uji model yang
nilai b3 sebesar 0,555 (tidak
digunakan seperti contoh uji Shapiro-
signifikan). Artinya variabel
Wilk.
kepemilikan manajerial tidak mampu
2.Penelitian selanjutnya diharapkan
memoderasi hubungan antara
menambah variabel-variabel
profitabilitas (ROA) terhadap nilai
independen seperti ukuran perusahaan,
perusahaan (PBV). Artinya belum tentu
pertumbuhan perusahaan, kebijakan
adanya kepemilikan saham oleh
dividen dan lain-lain agar hasil yang
manajemen, manajemen akan
diperoleh lebih baik.
mengelola aset suatu perusahaan
dengan baik untuk menghasilkan laba,
DAFTAR RUJUKAN
karena menurut agency theory setiap
Brigham dan Houston. 2012. Dasar-dasar
individu memiliki kepentingan masing-
Manajemen Keuangan. Edisi V.
masing yang lebih diutamakan, seperti
Jakarta: Salemba Empat
principal yang menginginkan dividen
__________. 2011. Dasar-dasar
dan keuntungan dari investasinya,
Manajemen Keuangan
sedangkan agent lebih menginginkan
Terjemahan. Edisi 10. Jakarta:
kompensasi keuangan berupa bonus,
Salemba Empat.
insentif, kenaikan gaji, kenaikan
__________. 2010. Dasar-dasar
jabatan, dan lain sebagainya.
Manajemen Keuangan Buku 1.
Keterbatasan Edisi II. Jakarta: Salemba Empat.
Penelitian ini memiliki __________. 2006. Dasar – Dasar
keterbatasan yang dapat dijadikan dasar Manajemen Keuangan. Edisi
pertimbangan penelitian yang akan datang Kesembilan. Jilid 2. Jakarta :
agar dapat memperoleh hasil yang lebih Erlangga.
baik. Adapun keterbatasan dalam CNN Indonesia, Daya Beli Lemah, Indeks
penelitian ini adalah sebagai berikut : Sektor Properti Melempem, 2017,
1. Data yang diujikan terdeteksi adanya (online)
data outlier sehingga peneliti perlu (https://www.cnnindonesia.com/ek
mengeliminasi beberapa data yang onomi/20170717112025-92-
menyebabkan pengurangan jumlah data 228306/daya-beli-lemah-indeks-
penelitian agar dapat memenuhi uji sektor-properti-melempem)
normalitas.

12
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Manajerial Sebagai Variabel
Multivariate dengan Program SPSS Moderasi”. E-Jurnal Akuntansi
Cetakan VII. Semarang; Badan Universitas Udayana 5.2 (2013):
Penerbitan Universitas Diponegoro. 451-469.
Jensen Dan Meckling. 1976. “Theory Of Sofyan, Syafri Harahap. 2010. Analisis
The Firm: Managerial Behaviour, Kritis atas Laporan Keuangan.
Agency Cost And Ownership Jakarta : Rajawali Pers.
Structure”. Journal Of Financial Sugiarto. 2009. Struktur Modal, Struktur
Economics 3. Vol 4.Pp 305-360. Kepemilikan Perusahaan,
Pantow, Mawar Sharon R., Murni Sri, dan Permasalahan Keuangan dan
Trang Irvan. 2015. “Analisa Asimetri Informasi. Yogyakarta :
Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Graha Ilmu.
Perusahaan, Return On Asset, Dan Sumanti, Jorenza Chiquita., dan
Struktur Modal Terhadap Nilai Mangantar, Marjam. 2015.
Perusahaan Yang Tercatat Di “Analisis Kepemilikan Manajerial,
Indeks LQ 45”.Jurnal EMBA Kebijakan Hutang Dan
Vol.3 No.1 Maret 2015, Hal.961- Profitabilitas Terhadap Kebijakan
971. Dividen Dan Nilai Perusahaan
Prasetia, Ta’dir Eko., Tommy Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Parengkuan., dan Saerang, Ivone Terdaftar Di BEI”. Jurnal EMBA
S..2014.“Struktur Modal, Ukuran Vol.3 No.1 Maret 2015, Hal.1141-
Perusahaan Dan Risiko Perusahaan 1151.
Terhadap Nilai Perusahaan Suwardjono. 2013. Teori Akuntansi
Otomotif Yang Terdaftar Di BEI”. Perekayasaan Pelaporan
Jurnal EMBA Vol.2 No.2 Juni Keuangan. Yogyakarta: BPFE-
2014, Hal. 879-889. Yogyakarta
Pratama, I Gede Gora Wira dan Wirawati, Weston, J. Fred dan Copeland, Thomas E.
Ni Gusti Putu. 2016. “Pengaruh 2008. Manajemen Keuangan Jilid
Struktur Modal Dan Profitabilitas I. Edisi ke-9. Jakarta : Binarupa
Terhadap Nilai Perusahaan Aksara.
Dengan Kepemilikan Manajerial Wibowo Ramadani dan Aisjah Siti. 2011.
Sebagai Pemoderasi”. E-Jurnal “Pengaruh Profitabilitas,
Akuntansi Universitas Udayana Kepemilikan Manajerial,
Vol.15.3. Juni (2016): 1796-- Kebijakan Dividen, Dan Leverage
‐1825. Terhadap Nilai Perusahaan”.Jurnal
Priyadi, Maswar Patuh. 2017. “Pengaruh Ilmiah Mahasiswa Administrsi
Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Bisnis. Universitas Brawijaya.
Perusahaan Dengan Good
Corporate Governance Sebagai
Variabel Pemoderasi”. Jurnal Ilmu
dan Riset Akuntansi Volume 6,
Nomor 7, Juli 2017.
Samisi Komang dan Ardiana, Putu Agus.
2013.“Pengaruh Struktur
Pendanaan Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Kepemilikan

13

Anda mungkin juga menyukai