Anda di halaman 1dari 11

134

Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan, Vol.10, No. .2, Hal: 134 -144 November 2021
ISSN: 2656-4955 (media online): 2656-8500 (media cetak)

PERANAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DALAM MEMODERASI


PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

Sawitri Kemala Putri*, St. Dwiarso Utomo


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dian Nuswantoro
Jl. Imam Bonjol No.207, Semarang, Indonesia
sawitrikemalaputri@gmail.com; dwiarso.utomo@dsn.dinus.ac.id

ABSTRAK
Berdasarkan data yang diperoleh, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis peran good corporate
governance dalam memoderasi profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI dengan observasi selama 3 tahun yaitu periode 2017-2019. Variabel independen
diproksikan dengan Return On Assets (ROA) sebagai variabel profitabilitas dan SIZE sebagai variabel ukuran
perusahaan. Variabel moderasi diproksikan dengan Kepemilikan Manajerial (KM), sedangkan variabel terikat
menggunakan proksi Tobins'Q. Populasinya adalah perusahaan manufaktur tahun 2017-2019 yang terdaftar di BEI.
Sampel yang diambil adalah 79 perusahaan manufaktur dengan metode purposive sampling. Metode analisis
menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian yang diuji menunjukkan bahwa ROA dan SIZE berpengaruh
terhadap nilai perusahaan. Namun, KM tidak mampu memoderasi pengaruh ROA terhadap nilai perusahaan. Dan KM
memoderasi pengaruh SIZE terhadap nilai perusahaan.

Kata Kunci: profitabilitas, ukuran perusahaan, nilai perusahaan, good corporate governance.

ABSTRACT
Based on the data obtained, this study was made with intention of analyzing the role of good corporate govenance in
moderating profitability and company size against firm value in manufacturing companies listed on the IDX with 3
years of observation, namely the 2017-2019 period. The independent variable is proxied using Return On Assets (ROA)
as the profitability variable and SIZE as the firm size variable. The moderating variable is proxied using Managerial
Ownership (KM), while the dependent variable uses the proxy Tobins'Q. The population is manufacturing companies in
2017-2019 listed on the IDX. The sample taken is 79 manufacturing companies with purposive sampling method. The
method of analysis uses multiple linear regression. The results of the research tested show that ROA and SIZE have an
influence on firm value. However, KM is not able to moderate the effect of ROA on firm value. And KM moderates the
influence of SIZE on firm value.

Keywords: profitability, company size, company value, good corporate governance.

PENDAHULUAN masyarakat menengah mengendalikan konsumsi


Perekonomian Indonesia pada kuartal di awal tahun ini menyebabkan menurunnya
pertama 2019 terjadi pertumbuhan 5,07% kinerja keuangan sejumlah emiten di BEI.
dibandingkan periode sebelumnya. Penyebab Sementara di sektor pangan dan minuman
perekonomian tumbuh kurang maksimal karena terdapat pertumbuhan positif yang disokong
skor konsumsi rumah tangga yang tumbuh oleh beberapa emiten salah satunya Indofood
melambat. Sektor konsumsi rumah tangga Sukses Makmur dan Indofood CPB Sukses
menjadi salah satu sektor dengan kontribusi Makmur dengan pertumbuhan labanya sebesar
besar dalam mengukur perekonomian secara 13.5% dan 10.24%, hal ini juga diikuti oleh
keseluruhan. Kecenderungan pada pertumbuhan perusahaan menengah kebawah yaitu Ultra Jaya
ekonomi selaras dengan laju ekonomi. BPS Milk Industry dan Trading Company, Nippon
menyatakan faktor yang menyebabkan Indosari Corpindo, dan Sariguna Primatirta.
pertumbuhan yang lambat pada sektor ini ialah

 Corresponding
135
Vol. 10 No. 2, November 2021 Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

menurun, maka dari itu manajemen harus


berusaha lebih keras mencapai kinerja yang baik
untuk meyakinkan investor agar menanamkan
modalnya. Ditengah tekanan dari eksternal pada
IHSG dan indeks saham sektor konsumsi
terkoreksi lebih awal. Mengalami penurunan
indeks saham konsumer sebesar 8% dan IHSG
sebesar 1,86%, dan beberapa saham konsumer
ikut menurun. Saham UNVR menjadi market
leader yang telah terkoreksi sejak awal tahun
Gambar 1. Pertumbuhan Sektor Industri sebesar 5,67% dengan harga Rp42.825 per
Makanan dan Minuman saham. Berdirinya sebuah perusahaan
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) mempunyai misi yaitu memiliki nilai
Sektor industri makanan dan minuman perusahaan yang baik. Nilai perusahaan pada
ini mengalami pertumbuhan di level tertinggi perusahaan go public ini sangat berdampak
pada kuartal 4 tahun 2017, kemudian pada tahun karena dapat mempengaruhi minat investor
selanjutnya tahun 2018 mengalami penurunan dalam berinvestasi (Wasista & Putra, 2019).
mulai dari kuartal 1 sampai kuartal 4. Menurut (Krisnando & Sakti, 2019) nilai
Pertumbuhan pada kuartal 1 tahun 2019 tumbuh perusahaan adalah hal penting yang perlu
lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada diperhatikan perusahaan karena
kuartal tahun sebelumnya sebesar 6,77%. Jika menggambarkan keadaan perusahaan.
dilihat, UNVR mengalami penurunan laba yang Memaksimalkan nilai perusahaan ialah tujuan
disebabkan anjloknya penjualan sebesar Rp3,1 dari setiap perusahaan. Selain itu memberi
triliun atau menurun sebesar 8,8% dibanding kemakmuran kepada investor apabila harga
tahun sebelumnya sebesar Rp3,4 triliun. Tidak saham meningkat, maka nilai perusahaan juga
hanya emiten UNVR terdapat emiten yang lain semakin tinggi. Profitabilitas diproksikan
juga mengalami penurunan pada emiten MYOR denganReturn On Assets (ROA) untuk melihat
dan GOOD yang disebabkan oleh kenaikan kemampuan perusahaannya dalam memperoleh
beban usahanya melebihi arus penjualan keuntungan dan mengelola investasi. ROA
sehingga mengikis keuntungan perusahaannya. untuk menghitung antara laba setelah pajak
dengan jumlah aset. Makin tinggi ROA, maka
makin baik kemampuan perusahaannya
memperoleh laba (Krisnando & Sakti, 2019).
Sejumlah penelitian terkait profitabilitas (ROA)
pada nilai perusahaan dilakukan (P.S &
Nugroho, 2020), (Oktaviani dkk., 2020),
(Darussalam & Herawaty, 2019), (Wasista &
Putra, 2019), (Wahasusmiah, 2018), (Ulfa &
Asyik, 2018), (Nuriwan, 2018), (Kusumawati &
Rosady, 2018), (Ningrum & Asandimitra,
2017), (Khorompis & Wirajaya, 2017), serta
(Ayu & Suarjaya, 2017) yang membuktikan
Gambar 2. Price Earning Ratio (PER)
profitabilitas (ROA) mempengaruhi nilai
Sumber: dikutip dari Mirae Asset Sekuritas
perusahaannya. Sementara penelitian
(Nainggolan & Wardayani, 2020) dan (Sondakh
Selama tahun 2017-2019 memberikan
dkk., 2019) menunjukkan bahwa profitabilitas
gambaran bahwa terjadi fluktuasi indeks harga
(ROA) tidak mempengaruhi nilai
saham ini dapat memberikan bukti jika kinerja
perusahaannya.
perusahaan kurang stabil, sehingga minat
investor untuk berinvestasi akan semakin
136
Sawitri Kemala Putri, St. Dwiarso Utomo Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

Selain ROA terdapat faktor lain yang bagian dari mekanisme GCG. Kepemilikan
mempengaruhi nilai perusahaan yakni ukuran saham oleh manajemen yang semakin
perusahaan. Ukuran perusahaan dihitung meningkat membuat manajemen lebih berhati-
menggunakan keseluruhan aset perusahaan hati dalam mengelola hutang dikarenakan
untuk aktivitas operasionalnya. Bila perusahaan manajemen akan menanggung resiko dari
mempunyai nilai aset yang tinggi, maka tindakannya (Nugroho dkk., 2019).
membuat manajemen lebih bebas Penelitian mengenai GCG memoderasi
mempergunakan aset tersebut, kebebasan profitabilitas pada nilai perusahaan dilakukan
mempergunakan aset akan membuat oleh (P.S & Nugroho, 2020), (Oktaviani dkk.,
kekhawatiran pemilik atas aset tersebut. Bagi 2020), (Nainggolan & Wardayani, 2020),
pihak pemilik, jumlah aset yang bernilai tinggi (Kusumawati & Rosady, 2018) menunjukkan
akan menyebabkan nilai perusahaannya GCG dapat menguatkan pengaruh ROA pada
menurun. Namun dari segi manajemennya, nilai perusahaannya. Hasil berbeda yang
dapat memudahkan untuk mengendalikan dilakukan oleh (Darussalam & Herawaty, 2019),
perusahaannya sehingga nilai perusahaannya (Nurnaningsih & Herawaty, 2019), (Ulfa &
akan meningkat (Hardian & Asyik, 2016). Asyik, 2018), (Nuriwan, 2018), (Ningrum &
Sementara beberapa penelitian mengenai ukuran Asandimitra, 2017), serta (Khorompis &
perusahaan terhadap nilai perusahaan yang Wirajaya, 2017) yang menunjukkan bahwa
dilakukan (Saifaddin, 2020), (Rizkiadi & GCG tidak dapat memoderasi profitabilitas
Herawaty, 2020), (Wasista & Putra, 2019), (ROA) pada nilai perusahaannya.Sedangkan
(Maidefison dkk., 2019), (Nugroho dkk., 2019), penelitian mengenai GCG yang memoderasi
serta (Pratama & Wiksuana, 2016) ukuran perusahaan pada nilai perusahaan
mengungkapkan yakni ukuran perusahaan dilakukan (Saifaddin, 2020), (Wasista & Putra,
mempengaruhi nilai perusahaannya. Sementara, 2019) membuktikan GCG dapat menguatkan
(Yulandani dkk., 2018), (Indriyani, 2017), hubungannya ukuran perusahaan pada nilai
(Dewi & Sudiartha, 2017), serta (Hardian & perusahaan. Berbeda dari penelitian (Rizkiadi &
Asyik, 2016) mengemukakan yakni ukuran Herawaty, 2020), (Astuti dkk., 2018), serta
perusahaan tidak mempengaruhi nilai (Ningrum & Asandimitra, 2017) membuktikan
perusahaannya. yakni GCG tidak mampu menguatkan ukuran
Perusahaan manufaktur yang terus perusahaan pada nilai perusahaannya.
berkembang menyebabkan persaingan bisnis Berdasarkan penelitian terdahulu telah
yang semakin tinggi, maka dibutuhkan tata memberikan hasil penelitian kurang konsisten,
kelola perusahaan yang baik untuk mendapat maka penulis bermaksud melakukan penelitian
citra yang baik bagi para pemegang kepentingan ulang dengan mereplika penelitian (Wasista &
yang dipengaruhi oleh persaingan bisnis Putra, 2019) yang meneliti tentang pengaruh
(Krisnando & Sakti, 2019). Good corporate profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap
governance (GCG) adalah sistem yang nilai perusahaan dengan GCG sebagai variabel
mengendalikan perusahaan untuk menciptakan pemoderasi. Objek penelitian (Wasista & Putra,
nilai tambah. Mekanisme perusahaan dalam 2019) menggunakan perusahaan perusahaan
membantu terwujudnya GCG terdiri manufaktur, hal ini sama dengan penelitian ini.
kepemilikan institusional, kepemilikan Pemilihan perusahaan manufaktur sebagai objek
manajerial, dan lain-lain, melihat seberapa besar penelitian disebabkan perusahaan bersangkutan
ukuran perusahaan, serta tingkat profitabilitas berkontribusi besar terhadap perekonomian
yang berperan dalam pelaksanaan GCG dalam Indonesia serta produk-produk yang mereka
perusahaan. Implementasi GCG diharapkan bisa hasilkan sangat bermanfaat dan sangat penting
meningkatkan kinerja dan nilai tambah pada untuk masyarakat. Dan perusahaan manufaktur
perusahaan (Krisnando & Sakti, 2019). GCG sebagai perusahaan besar dengan tingkatan
yang diproksikan dengan kepemilikan utang yang tergolong tinggi. Adapun
manajerial sebagai salah satu variabel ketidaksamaan dari (Wasista & Putra,
pemoderasi. Kepemilikan manajerial salah satu 2019)dengan penelitian ini yaitu tahun
137
Vol. 10 No. 2, November 2021 Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

penelitian dan teknik analisis. Tahun penelitian agensi yang mana diharapkan untuk memberi
(Wasista & Putra, 2019) dari tahun 2013-2017, kepercayaan ke investornya yakni akan
sedangkan penelitian ini tahun 2017-2019 mendapat pengembalian dana dari investasinya.
karena berdasarkan fenomena tahun dari tahun Dengan adanya ini manajemen akan memberi
2017 sampai dengan tahun 2019 terjadi profit bagi investor dan manajemen tidak akan
fluktuasi indeks harga saham perusahaan menyelewengkan modal yang diinvestasikan
manufaktur. Terdapat perbedaan lain dalam
oleh investor.
penelitian (Wasista & Putra, 2019)
menggunakan teknik analisis moderated Good Corporate Governance
regression analysis, sementara penulis Tata kelola perusahaan merupakan
menerapkan regresi linier berganda. sistem yang mengendalikan perusahaan yang
akan menghasilkan nilai tambah. Mekanisme
LANDASAN TEORI DAN perusahaan dalam membantu terwujudnya GCG
PENGEMBANGAN HIPOTESIS terdiri kepemilikan institusional, kepemilikan
manajerial, komite audit, komposisi dewan
Landasan Teori komisaris dan melihat seberapa besar ukuran
Teori Sinyal perusahaan dan tingkat profitabilitas yang
Brigham dan Houston,2006:40 dalam berperan dalam pelaksanaan GCG dalam
(Ningrum & Asandimitra, 2017) teori sinyal perusahaan. Implementasi GCG diharapkan bisa
sebagai langkah manajemen yang ditujukan meningkatkan kinerja dan nilai tambah pada
untuk investor mengenai cara pandang perusahaan (Krisnando & Sakti, 2019).
manajemen untuk peluang di masa mendatang. Kepemilikan saham manajemen ialah salah satu
(Darussalam & Herawaty, 2019) teori ini bagian mekanisme GCG. Semakin meningkat
menjelaskan mengenai tindakan yang diambil kepemilikan saham manajemen, maka
perusahaan untuk membagikan informasi ke manajemen akan lebih berhati-hati dalam
pihak eksternal. Informasi yang dikeluarkan mengelola utang karena manajemen ikut
oleh manajemen untuk mewujudkan keinginan menanggung resiko yang ditimbulkan dari
pemilik dan bagi investor untuk tindakannya (Nugroho dkk., 2019).
menggambarkan keterangan, catatan, dan
keadaan di masa lalu dan masa mendatang. Nilai Perusahaan
Tindakan memberi informasi atau membagi Nilai perusahaan adalah hal penting
yang perlu diperhatikan perusahaan karena
informasi ini adalah dorongan yang disebabkan
menggambarkan kondisi perusahaan.
terjadi asimetri informasi antara manajemen dan
Memaksimalkan nilai perusahaan sebagai tujuan
eksternal untuk mengatasi hal ini perusahaan dari setiap perusahaan. Selain itu dapat memberi
harus mengungkapkan informasi keuangan dan kemakmuran kepada investor apabila harga
non keuangan. saham meningkat maka nilai perusahaan juga
Teori Agensi semakin tinggi (Krisnando & Sakti, 2019).
Teori ini terkait hubungan principal Pengembangan Hipotesis
dengan agen. Pendapat (Jensen & Meckling, Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan
1976) pada (Hariati & Rihatiningtyas, 2015) Profitabilitas diukur dengan ROA dan
yaitu hubungan antara principal dengan diduga mampu mempengaruhi nilai perusahaan
agennya untuk melaksanakan kepentingan karena dapat melihat kemampuan
principal dengan pendelegasian kekuasaan perusahaannya dalam memperoleh keuntungan
kepada agen. Menurut (Shleifer & Vishny, dan mengelola investasi (Rizkiadi & Herawaty,
1997) dalam (Sari & Wahidahwati, 2018) 2020). Makin tinggi ROA, maka makin baik
menyatakan bahwa GCG berdasarkan pada teori kemampuan perusahaannya memperoleh laba
(Ulfa & Asyik, 2018). Sejalan dengan teori
138
Sawitri Kemala Putri, St. Dwiarso Utomo Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

sinyal bahwa dimana peningkatan nilai perusahaan berpengaruh pada nilai


perusahaan cenderung pada perusahaan yang perusahaannya. Sehingga dirumuskan
melaporkan informasi keuangannya yang hipotesisnya yakni:
berupa pengelolaan keuangan dan upaya H2: SIZE berpengaruh pada nilai perusahaan.
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
Apabila perusahaan memberi informasi nilai
ROA dalam keadaan baik, maka investor GCG yang Memoderasi Profitabilitas dan
cenderung memberi sinyal positif terhadap Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai
informasi tersebut. Sinyal ini bisa meningkatkan Perusahaan
minat investor dalam berinvestasi yang GCG adalah sistem untuk
kemudian akan berpengaruh terhadap nilai mengendalikan perusahaan yang akan
perusahaan (Wasista & Putra, 2019). menciptakan nilai tambah. Implementasi GCG
(Ulfa & Asyik, 2018) mengungkapkan diharapkan bisa meningkatkan kinerja dan nilai
yakni ROA mempengaruhi pada nilai tambah pada perusahaan (Krisnando & Sakti,
perusahaannya. Hasil penelitian ini juga 2019). Kepemilikan manajerial adalah salah
didukung oleh (P.S & Nugroho, 2020), satu bagian dari mekanisme GCG dimana
(Oktaviani dkk., 2020), (Darussalam & kepemilikan ini adalah kepemilikan saham pada
Herawaty, 2019), (Nuriwan, 2018), perusahaan oleh manajemen yang akan mampu
(Kusumawati & Rosady, 2018), (Ningrum & menyeimbangkan kepentingan manajemen
Asandimitra, 2017), serta (Khorompis & dengan investor. Kepemilikan saham
Wirajaya, 2017) menyatakan bahwa ROA manajemen yang semakin meningkat, maka
mempengaruhi pada nilai perusahaannya. manajemen akan lebih berhati-hati
Hipotesis yang diajukan yakni: menggunakan hutang karena terdapat resiko atas
H1: ROA berpengaruh pada nilai perusahaan. tindakan tersebut (Nugroho dkk., 2019).
Menurut (Kusumawati & Rosady, 2018)
Ukuran Perusahaan terhadap Nilai kepemilikan manajerial dapat mempengaruhi
Perusahaan jalannya perusahaan untuk suatu tujuan yaitu
Ukuran perusahaan atau disebut dengan memaksimalkan nilai perusahaan. Apabila
SIZE, bisa diketahui dari total aset kepemilikan saham manajemen semakin tinggi,
perusahaannya untuk aktivitas operasional maka diharapkan nilai perusahaan juga ikut
(Hardian & Asyik, 2016). Ukuran perusahaan naik, ini dapat membuat manajemen berusaha
merupakan salah satu variabel yang menentukan maksimal terhadap kepentingan para pemegang
nilai perusahaan karena semakin besar ukuran saham. Berdasar teori sinyal yaitu ketika
suatu perusahaan, maka aset yang dimiliki perusahaan mendapatkan keuntungan yang
semakin besar dan membutuhkan dana yang besar maka akan memberi sinyal positif untuk
lebih banyak untuk mempertahankan kegiatan para pemegang saham dan mereka berminat
operasional (Rizkiadi & Herawaty, 2020). untuk berinvestasi yang kemudian akan
Berdasarkan signalling theory bahwa ukuran mempengaruhi nilai perusahaan pada
perusahaan bisa mempengaruhi nilai perusahaan tersebut. (P.S & Nugroho,
perusahaan, jika ukuran perusahaan yang 2020)menemukan bukti bahwa GCG
diperoleh semakin besar maka kondisi keuangan (Kepemilikan manajerial) dapat menguatkan
perusahaan tergolong stabil dan perusahaan pengaruh profitabilitas pada nilai
akan mudah mendapat pendanaan dari internal perusahaannya. Hasil penelitian juga didukung
maupun eksternal (Wasista & Putra, 2019). oleh (Nainggolan & Wardayani, 2020),
(Wasista & Putra, 2019) (Oktaviani dkk., 2020), dan (Kusumawati &
mengungkapkan yakni ukuran perusahaan Rosady, 2018) mengungkapkan yakni GCG
mempengaruhi nilai perusahaannya. Hasil (Kepemilikan manajerial) dapat memoderasi
penelitian didukung oleh (Saifaddin, 2020), profitabilitas pada nilai perusahaannya.
(Rizkiadi & Herawaty, 2020), (Maidefison dkk., Menurut (Ningrum & Asandimitra,
2019), (Nugroho dkk., 2019), serta (Pratama & 2017) mengatakan ukuran perusahaan yang
Wiksuana, 2016) mengungkapkan ukuran
139
Vol. 10 No. 2, November 2021 Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

semakin besar maka mekanisme GCG yang Terdapat 79 perusahaan manufaktur


dibutuhkan semakin besar untuk menaikkan yang memenuhi kriteria sampel dengan 237
nilai perusahaan. Sejalan dengan teori sinyal data. Namun, data sampel ini tidak terdistribusi
yaitu ketika perusahaan mendapatkan normal, maka dilakukan outlier data sebanyak
keuntungan yang besar maka memberi sinyal 48 data sehingga data sampel menjadi 189 data
positif kepada para pemegang saham untuk sampel. Data sekunder berbentuk annual report
berinvestasi yang kemudian meningkatkan dan diakses dari web www.idx.co.id. Variabel
harga saham. (Saifaddin, 2020) mengungkapkan independennya yakni profitabilitas yang di
yakni kepemilikan manajerial sanggup proksi dengan ROA dan ukuran perusahaan.
menguatkan hubungan ukuran perusahaan pada ROA untuk mengetahui kemampuan perusahaan
nilai perusahaannya. Hasil penelitian ini dalam menggunakan aset untuk mendapatkan
didukung oleh (Wasista & Putra, 2019) keuntungan. ROA dipakai untuk mengetahui
menunjukkan kepemilikan manajerial mampu seberapa kuat atau lemahnya perusahaan untuk
memperkuat ukuran perusahaan terhadap nilai memperoleh laba operasional secara
perusahaan. Hipotesis yang diajukan yakni: menyeluruh.
H3: GCG mendukung pengaruh ROA pada nilai
perusahaan.
H4: GCG mendukung pengaruh SIZE pada nilai
perusahaan. Size dipakai untuk mengetahui
kemampuan keuangan perusahaan yang mampu
H1 mencerminkan besar ataupun kecilnya
Profitabilitas perusahaan Logaritma natural dari total asetnya.
(ROA) Nilai Adapun formula perhitungan ukuran perusahaan
Perusahaan
H2 (Riyanto, 2011), yakni:
Ukuran
Perusahaan H3
(SIZE) H4
Variabel dependennya, yakni nilai
perusahaan yang berdasar formula Tobin’s Q:
GCG (Kepemilikan
Manajerial)

Gambar 3. Kerangka Pikir Keterangan:


EMV : Nilai pasar ekuitas (jumlah
METODE PENELITIAN saham yang beredar x closing
Populasi penelitiannya ialah perusahaan price)
manufaktur yang tercatat di BEI periode 2017-
EBV : Nilai buku total aset
2019. Dalam pemilihan sampelnya
menggunakan purposive sampling. Adapun D : Nilai buku total hutang
kriteria dalam memilih sampelnya ialah: Tobins’Q : Nilai perusahaan
Tabel 1. Kriteria Sampel Penelitian
Keterangan Total Variabel moderasi yaitu variabel yang
Perusahaan manufaktur yang tercatat di menguatkan ataupun melemahkan korelasi
192
BEI selama tahun 2017-2019
Kriteria sampel langsung antara variabel independennya dengan
Perusahaan manufaktur yang tidak variabel dependennya. GCG diproksikan
melaporkan annual report lengkap dari (73) menggunakan rumus kepemilikan manajerial :
tahun 2017-2019
Perusahaan manufaktur yang mengalami
(40)
kerugian laba tahun 2017-2019
Total sampel penelitian 79
Total pengamatan (79x3) 237
140
Sawitri Kemala Putri, St. Dwiarso Utomo Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

Alat analisis yang digunakan adalah Tabel uji multikolonieritas


regresi linier berganda. Pengujian diawali memperlihatkan nilai tolerance<0,10 dan nilai
menggunakan uji asumsi klasik, ialah uji asumsi VIF>10, jadi simpulannya antara variabel
dasar yang dilaksanakan agar hasil analisis bebasnya tidak mengalami multikolonieritas.
regresinya memenuhi kriteria. Uji ini berupa uji Tabel 4. Uji Autokorelasi
normalitas, multikolonieritas, autokorelasi dan
Model Durbin-Watson
heterokedastisitas. Selain itu pengujian
berikutnya melalui uji f (simultan) dan uji t 1 2,072
(parsial). Persamaan regresi untukprofitabilitas Sumber: data diolah, 2021
(ROA) dan ukuran perusahaan (SIZE) pada nilai
perusahaan (Tobins’Q) dengan GCG Tabel autokorelasi membuktikan hasil
(Kepemilikan manajerial/KM) adalah: sebesar2,072 terletak -2 hingga 2 dimana tidak
terdapat autokorelasi dalam model regresinya.
Tobins’Q = α + β1ROA + β2SIZE + β3ROA*KM Tabel 5. Uji Heterokedastisitas
+ β4SIZE*KM + є Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Beta
Keterangan: Error
Tobins’Q = nilai perusahaan (Con
,160 ,253 ,632 ,528
α = konstanta stant)
1 ROA 2,507 ,373 ,451 6,725 ,000
β = koefisien SIZE -,002 ,009 -,014 -,210 ,834
ROA = return on assets
SIZE = ukuran perusahaan Sumber: data diolah, 2021
KM = kepemilikan manajerial
Berdasar tabel uji heterokedastisitas (uji
є = residual eror
glejser) terdapat nilai signifikan ROA 0,000 dan
SIZE 0,834. Dari variabel ROA mempunyai
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN nilai signifikan>0,10. Maka model tidak
terindikasi gejala heterokedastisitas.
Hasil Analisis
Tabel 6. Analisis Regresi Linier Berganda
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Tabel 2. Uji Normalitas
Unstandardized B Std. Beta
Residual Error
N 189 (Constant) -,713 ,592
Kolmogorov-Smirnov Z 1,096 ROA 7,332 ,887 ,532
Asymp. Sig. (2-tailed) ,181 SIZE ,041 ,021 ,124
Sumber: data diolah, 2021 1
ROA.KM -8,885 5,685 -,236
Hasil uji normalitas, nilai signifikansi SIZE.KM ,258 ,144 8,399
0,181 >0,10. Sehingga simpulannya data
tersebut lolos uji normalitas. Sumber: data diolah, 2021
Tabel 3. Uji Multikolonieritas
Model Collinearity Statistics
Persamaan regresi linier berganda
sebagai berikut :
Tolerance VIF
TobinsQ = -0,713+ 7,332ROA + 0,041SIZE-
(Constant)
8,885ROA*KM + 0,258SIZE*KM
1 ROA ,963 1,038
SIZE ,974 1,026

Sumber: data diolah, 2021


141
Vol. 10 No. 2, November 2021 Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

Tabel 7. Uji F & Asyik, 2018), (Nuriwan, 2018), (Kusumawati


Model Sum of df F Sig. & Rosady, 2018), (Ningrum & Asandimitra,
Squares 2017), (Khorompis & Wirajaya, 2017), serta
Regression 15,211 5 17,257 ,000b
(Ayu & Suarjaya, 2017) yakni ROA
Residual 32,260 183
1 berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil
Total 47,471 188 penelitian berbeda dari penelitian sebelumnya
Sumber: data diolah, 2021 (Nainggolan & Wardayani, 2020) dan (Sondakh
Diketahui nilai Fhitung ialah 17,257 dan dkk., 2019) bahwa ROA tidak berpengaruh pada
signifikansi 0,000 < 0,10 berarti ROA, SIZE, nilai perusahaan.
ROA*KM, SIZE*KM secara serentak Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap
mempengaruhi nyata pada Tobins’Q sehingga Nilai Perusahaan
modelnya dikatakan layak.
Ukuran perusahaan (SIZE) diperoleh
Tabel 8. Uji T nilai signifikansinya 0,052 yang artinya lebih
Model t Sig.
rendah dari nilai probabilitasnya < 0,10. Jadi H2
diterima yaitu SIZE berpengaruh terhadap nilai
(Constant) -1,204 ,230
ROA 8,268 ,000
perusahaannya. Nilai perusahaan yang besar
SIZE 1,954 ,052 menandakan aset perusahaan juga besar
1
ROA.KM -1,563 ,120 sehingga dana untuk kegiatan operasional juga
SIZE.KM 1,785 ,076 banyak (Rizkiadi & Herawaty, 2020).
Berdasarkan signalling theory bahwa ukuran
Sumber: data diolah, 2021
perusahaan bisa mempengaruhi nilai perusahaan
Pembahasan karena jika ukuran perusahaan yang diperoleh
makin besar maka kondisi keuangan perusahaan
Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai
tergolong stabil dan perusahaan akan mudah
Perusahaan
mendapat pendanaan dari internal maupun
ROA diperoleh nilai signifikansinya eksternal (Wasista & Putra, 2019).
0,000 yang artinya nilainya lebih rendah Hasil ini mendukung penelitian dari
dibandingkan dengan nilai probabilitas < 0,10. (Saifaddin, 2020), (Rizkiadi & Herawaty, 2020),
Maka hasilnya H1 diterima yaitu variabel ROA (Wasista & Putra, 2019), (Maidefison dkk.,
mempengaruhi secara signifikan pada nilai 2019), (Nugroho dkk., 2019), serta (Pratama &
perusahaan. ROA menunjukkan perbandingan Wiksuana, 2016) bahwa SIZE menghasilkan
pengaruh terhadap nilai perusahaan. Namun
antara pendapatan dan kemampuan perusahaan
bertentangan dengan penelitian (Yulandani
untuk menghasilkan laba (Rizkiadi & Herawaty, dkk., 2018), (Indriyani, 2017), (Dewi &
2020). Berdasarkan teori sinyal menyatakan Sudiartha, 2017), serta (Hardian & Asyik, 2016)
bahwa perusahaan mempunyai kemampuan yang mengungkapkan jika SIZE tidak
untuk memberikan sinyal melalui informasi mempengaruhi nilai perusahaan.
yang diutarakan dari laporan
Pengaruh Good Corporate Governance
keuangan.Perusahaan yang memberikan nilai
Memoderasi Profitabilitas terhadap Nilai
ROA positif, maka tentunya memberikan respon Perusahaan
yang positif sehingga dapat meningkatkan minat ROA dimoderasi oleh kepemilikan
investor untuk melakukan investasi. Hal manajerial diperoleh nilai signifikansinya 0,120
tersebut kemudian akan berdampak nilai yang artinya lebih tinggi dibandingkan nilai
perusahaan (Wasista & Putra, 2019). probabilitasnya > 0,10. Jadi hasilnya H3 ditolak
Hasil penelitian mendukung penelitian yaitu GCG (kepemilikan manajerial) tidak
lainnya yaitu (P.S & Nugroho, 2020), memoderasi ROA terhadap nilai perusahaan.
(Oktaviani dkk., 2020), (Darussalam & Menurut (Ningrum & Asandimitra, 2017)
Herawaty, 2019), (Wahasusmiah, 2018), (Ulfa mengatakan bahwa kepemilikan manajerial
142
Sawitri Kemala Putri, St. Dwiarso Utomo Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

tidak dapat memoderasi pengaruh ROA pada SIMPULAN DAN SARAN


nilai perusahaan karena ada tidaknya Simpulan
kepemilikan manajerial suatu perusahaan tidak Berdasar hasil penelitian diketahui jika
bisa dijadikan sinyal atas keputusan pendanaan secara bersama-sama ROA, SIZE, KM*ROA,
yang akan dilakukan perusahaan. KM*SIZE, memiliki pengaruh terhadap nilai
Penelitian ini mendukung penelitian perusahaan pada perusahaan manufaktur di BEI
terdahulu dari (Darussalam & Herawaty, 2019), tahun 2017-2019. Adapun hasil secara parsial
(Nurnaningsih & Herawaty, 2019), (Ulfa & membuktikan ROA dan SIZE memiliki
Asyik, 2018), (Nuriwan, 2018), (Ningrum & pengaruh pada nilai perusahaan. Sementara
Asandimitra, 2017), serta (Khorompis & KM*ROA tidak memoderasi pengaruh ROA
Wirajaya, 2017) yang membuktikan jika terhadap nilai perusahaan. Sedangkan
kepemilikan manajerial tidak memoderasi ROA KM*SIZE menguatkan pengaruh SIZE terhadap
pada nilai perusahaan. Hasil ini berbeda dengan nilai perusahaan.
penelitian sebelumnya yakni (P.S & Nugroho,
2020), (Oktaviani dkk., 2020), (Nainggolan & Keterbatasan dan Saran
Wardayani, 2020), (Kusumawati & Rosady, Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu
2018), dengan hasil kepemilikan manajerial kemampuan menguji dan menganalisis data
mampu memoderasi ROA terhadap nilai yang diperoleh dari uji normalitas mengalami
perusahaan. kondisi yang tidak normal. Sesuai dengan
keterbatasan, maka saran untuk mengatasi data
Pengaruh Good Corporate Governance tidak normal tersebut peneliti melakukan outlier
Memoderasi Ukuran Perusahaan terhadap pada data untuk mengurangi terjadinya
Nilai Perusahaan unnormality. Saran untuk penelitian berikutnya
Ukuran perusahaan (SIZE) dimoderasi adalah membuat model baru dengan variabel
oleh kepemilikan manajerial diperoleh nilai yang berbeda agar dapat menunjukkan pengaruh
taraf signifikan 0,076 yang artinya lebih rendah nilai perusahaan, seperti menggunakan variabel
dari nilai probabilitasnya < 0,10. Jadi hasilnya manajemen laba sebagai variabel pemoderasi.
H4 diterima yaitu kepemilikan manajerial
memoderasi pengaruh SIZE terhadap nilai DAFTAR PUSTAKA
perusahaan. (Ningrum & Asandimitra, 2017) Astuti, R. P., HS, E. W., & Subchan. (2018).
menjelaskan bahwa semakin besar ukuran Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas
perusahaan maka membutuhkan mekanisme dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai
GCG yang besar untuk menaikkan nilai Perusahaan Dengan Kepemilikan
perusahaan. Sejalan dengan signalling theory Manajerial Sebagai Variabel Pemoderasi
bahwa ketika perusahaan mendapatkan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur di BEI
keuntungan yang besar maka ini akan memberi Tahun 2014-2017). Prima Ekonomika,
sinyal positif kepada para pemegang saham 9(2), 57–76.
untuk berinvestasi yang kemudian akan
Ayu, D. P., & Suarjaya, A. A. G. (2017).
meningkatkan harga saham.
Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai
Hasil ini mendukung penelitian dari
Perusahaan Dengan Corporate Social
(Saifaddin, 2020), (Wasista & Putra,
Responsibility Sebagai Variabel Moderasi.
2019)menyatakan bahwa kepemilikan
E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas
manajerial mampu memoderasi SIZE terhadap
Udayana, 6(2), 1112–1138.
nilai perusahaan. Namun hasil penelitian ini
berbeda dengan penelitian terdahulu (Rizkiadi Darussalam, W. A., & Herawaty, V. (2019).
& Herawaty, 2020), (Astuti dkk., 2018), serta Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap
(Ningrum & Asandimitra, 2017) yang Nilai Perusahaan Dengan Good Corporate
menjelaskan kepemilikan manajerial tidak bisa Governance Sebagai Variabel Moderasi.
memoderasi SIZE terhadap nilai perusahaan. Proceedings of The 1st Steeem, 1(1), 313–
324.
143
Vol. 10 No. 2, November 2021 Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

Dewi, D., & Sudiartha, G. (2017). Pengaruh Variabel Moderasi Studi Empiris Pada
Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, dan Perusahaan Property Real Estate Yang
Pertumbuhan Aset Terhadap Struktur Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tah.
Modal dan Nilai Perusahaan. E-Jurnal Jurnal Tepak Manajemen Bisnis, XI(4),
Manajemen Universitas Udayana, 6(4), 698–724.
242635. Nainggolan, I. M., & Wardayani. (2020).
Hardian, A. P., & Asyik, N. F. (2016). Kinerja Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap
Keuangan dan Ukuran Perusahaan Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan
Terhadap Nilai Perusahaan, CSR Sebagai Good Corporate Governance dan
Variabel Moderasi. Jurnal Ilmu dan Riset Corporate Social Responsibility Sebagai
Akuntansi, 5(9), 1–16. Variabel Moderasi. Jurnal Studi
Manajemen, 2(1), 20–25.
Hariati, I., & Rihatiningtyas, Y. W. (2015).
Pengaruh Tata Kelola Perusahaan dan Ningrum, U. N., & Asandimitra, N. (2017).
Kinerja Lingkungan Terhadap Nilai Pengaruh Kinerja Keuangan, Struktur
Perusahaan. Simposium Nasional Modal Dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Akuntansi, 1–16. Nilai Perusahaan Dengan GCG Dan CSR
Sebagai Variabel Moderating Pada
Indriyani, E. (2017). Pengaruh Ukuran
Perusahaan Peringkat Pertama Ara, Isra
Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap
Dan Peringkat Emas Proper Yang Listing
Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu Akuntansi,
Di Bei Periode 2011-2015. Jurnal Ilmu
10(2), 333–348.
Manajemen (JIM), 5(3), 1–14.
Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976).
Nugroho, P. S., Sumayanti, T., & Astuti, R. P.
Theory of the Firm: Managerial Behaviour,
(2019). Pengaruh Struktur Modal (DER),
Agency, Cost and Ownership. Journal of
Profitabilitas (ROA) dan Ukuran
Financial Economics, 3, 305–360.
Perusahaan (SIZE) Terhadap Nilai
Khorompis, K. I. P. H., & Wirajaya, I. G. A. Perusahaan Dengan Variabel Moderasi
(2017). Pengaruh Kinerja Pada Nilai Kepemilikan Manajerial (Studi Pada
Perusahaan Dengan Good Corporate Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun
Governance Sebagai Variabel Pemoderasi. 2014-2018). JAB, 5(2), 61–77.
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana,
Nuriwan. (2018). Pengaruh Kinerja Keuangan
21(1), 1–28.
Terhadap Nilai Perusahaan Yang
Krisnando, & Sakti, S. H. (2019). Pengaruh Dimoderasi Oleh Corporate Sosial
Good Corporate Governance dan Ukuran Responsibility (CSR) Dan Good Corporate
Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan Governance (GCG). Jurnal Riset Akuntansi
dengan Kinerja Keuangan sebagai Variabel dan Keuangan, 6(1), 11–24.
Moderasi. Jurnal Akuntansi dan
Nurnaningsih, E., & Herawaty, V. (2019).
Manajemen, 16(01), 73–95.
Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas,
Kusumawati, R., & Rosady, I. (2018). Pengaruh Pertumbuhan dan Kinerja Keuangan
Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Terhadap Nilai Perusahaan Dengan
Nilai Perusahaan dengan Kepemilikan Kepemilikan Manajerial Sebagai Variabel
Manajerial sebagai Variabel Moderasi. Moderasi. Seminar Nasional Cendekiawan,
Jurnal Manajemen Bisnis, 9(2), 147–160. 5(2), 1–16.
Maidefison, Kamaliah, & Rokhmawati, A. Oktaviani, R. F., Indrabudiman, A., & Niazi, H.
(2019). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Debt A. (2020). Pengaruh Kinerja Keuangan
To Equity Ratio dan Return On Assets Terhadap Nilai Perusahaan Dengan
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Good Pengungkapan Corporate Social
Corporate Governance Indeks Sebagai Responsibility dan Good Corporate
144
Sawitri Kemala Putri, St. Dwiarso Utomo Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan

Governance Sebagai Pemoderasi. Jurnal Sondakh, P., Saerang, I., & Samadi, R. (2019).
Riset Manajemen dan Bisnis, 5(2), 1–14. Pengaruh Struktur Modal (ROA, ROE dan
P.S, P. M. D., & Nugroho, P. I. (2020). DER) Terhadap Nilai Perusahaan (PBV)
Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Pada PERUSAHAAN Sektor Properti
Nilai Perusahaan Dengan Good Corporate Yang Terdaftar di BEI (Periode 2013-
Governance Sebagai Variabel Moderasi. 2016). Jurnal EMBA, 7(3), 3079–3088.
International Journal of Social Science and Ulfa, R., & Asyik, N. F. (2018). Pengaruh
Business, 4(2), 189–196. Kinerja Keuangan Terhadap Nilai
Pratama, I. G. B. A., & Wiksuana, I. G. B. Perusahaan Dengan Good Corporate
(2016). Pengaruh Leverage Dan Ukuran Governance Sebagai Variabel Moderasi.
Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, 7(10), 1–
Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel 21.
Mediasi. E-Jurnal Manajemen Universitas Wahasusmiah, R. (2018). Pengaruh Kinerja
Udayana, 5(2), 1338–1367. Keuangan dan Good Corporate
Riyanto, B. P. D. (2011). Dasar-dasar Governance (GCG) Terhadap Nilai
Pembelanjaan Perusahaan (Nomor Perusahaan. Mbia, 17(2), 1–10.
Yogyakarta). Wasista, I. P. P., & Putra, I. N. W. A. (2019).
Rizkiadi, N., & Herawaty, V. (2020). Pengaruh Pengaruh Profitabilitas dan Ukuran
Prudent Akuntansi, Profitabilitas, Perusahaan Pada Nilai Perusahaan Dengan
Leverage, dan Ukuran Terhadap Nilai Good Corporate Governance Sebagai
Perusahaan Yang Dimoderasi oleh Good Variabel Pemoderasi. e-Jurnal Akuntansi,
Corporate Governance (Studi Empiris Pada 29(3), 928–942.
Perusahaan Yang Terdaftar di BEI Tahun Yulandani, F., Hartanti, R., & Dwimulyani, S.
2016-2018). Prosiding Seminar Nasional (2018). Pengaruh Profitabilitas dan Ukuran
Pakar ke 3, 1–8. Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan
Saifaddin, M. (2020). Pengaruh Struktur Modal, Dengan CSR Sebagai Variabel
Income Smooting dan Ukuran Perusahaan Pemoderasi. Seminar Nasional I
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Good Universitas Pamulang, 1(1), i–xiv.
Corporate Governance (GCG) Sebagai
Variabel Moderasi. Prosiding Seminar
Nasional Pakar ke 3, 2615–3343.
Sari, N. R., & Wahidahwati. (2018). Pengaruh
Keputusan Investasi, Keputusan
Pendanaan, dan Kebijakan Dividen
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan GCG
Sebagai Variabel Moderating. Jurnal Ilmu
dan Riset Akuntansi, 7(6), 1–25.
Shleifer, A., & Vishny, R. (1997). A Survey of
Corporate Governance. In Journal of
Finance.

Anda mungkin juga menyukai