Ahada Nurfauziya
Universitas Islam Indonesia
ahadanur@uii.ac.id
Uswatun Chasanah
Universitas Islam Indonesia
annachasanahh@gmail.com
Abstract: Factors that Influence Dividend Policy. Investors need information that can support
their decision to invest, one of which is to analyze the factors that influence the company's
decision to distribute dividends. The purpose of the study is to analyze the factors that influence
dividend policy, namely liquidity, profitability and company size. The population used in this
study was manufacturing companies in the food and beverage industry sector which were listed
on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in the 2015-2017 period. The research sample
consisted of 12 companies using a purposive sampling method. Hypothesis testing, analyzed
using multiple regression methods. The results showed that profitability and firm size had a
significant positive effect on dividend policy, while liquidity had a significant negative effect.
310
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen
P-ISSN: 2303-2065 E-ISSN: 2502-5430
Volume 9 No 2 (2020)
311
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen
P-ISSN: 2303-2065 E-ISSN: 2502-5430
Volume 9 No 2 (2020)
dividen yang dilakukan oleh perusahaan akan (2014) menyatakan berpengaruh positif
semakin besar. Penelitian yang telah signifikan terhadap kebijakan dividen.
dilakukan oleh Sari (2012) dan Afriani Ukuran perusahaan sebagai salah satu
(2013) memperoleh bukti bahwa likuiditas faktor penentu bagi investor dalam
tidak berpengaruh terhadap kebijakan melakukan investasi, juga akan berpengaruh
dividen, sedangkan menurut Ahmad & terhadap kebijakan dividen. Perusahaan
Wardani (2014) likuiditas berpengaruh dengan ukuran besar membayar dividen lebih
negatif signifikan, namun hasil penelitian tinggi, dan sebaliknya perusahaan dengan
Dewi dan Sedana (2013), Sari dan Sudjarni ukuran kecil akan membayar dividen lebih
(2015), Maladjian dan Khoury (2014) sedikit (Mehta, 2012). Karena perusahaan
memperoleh bukti bahwa likuiditas kecil lebih sulit mengumpulkan dana dari
berpengaruh positif signifikan. sumber internal dibandingkan dengan
Profitabilitas digunakan untuk perusahaan besar. Penelitian Sisca (2008),
mengetahui kemampuan perusahaan dalam Ahmad dan Wardani (2014), Maladjian dan
menghasilkan laba atau seberapa efektif Khoury (2014), Mehta (2012) menyatakan
pengelolaan perusahaan oleh manajemen bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
(Syahyunan, 2015). Laba perusahaan akan positif terhadap kebijakan dividen, namun
menjadi acuan dalam pembayaran dividen penelitian yang dilakukan oleh Sari (2012)
perusahaan. Semakin besar tingkat laba akan dan Afriani (2013) memperoleh hasil bahwa
berpengaruh terhadap besaran tingkat ukuran perusahaan tidak berpengaruh
pembayaran dividen yang akan dibagikan terhadap kebijakan dividen.
kepada pemegang saham. Profitabilitas akan Industri manufaktur merupakan industri
menunjukkan besarnya laba yang diperoleh yang cukup stabil dalam menopang
oleh perusahaan atas setiap investasi yang perekonomian negara pada perekonomian
dilakukan oleh investor. Hasil penelitian Sari dunia yang tidak pasti dengan menunjukkan
(2012), menyatakan bahwa profitabilitas tingkat pertumbuhan yang positif. Salah
tidak berpengaruh terhadap kebijakan satunya yaitu sektor industri makanan dan
dividen, sedangkan menurut Ayu (2013) minuman yang mempunyai peluang untuk
berpengaruh signifikan, namun menurut tumbuh dan berkembang. Kondisi tersebut
Ahmad dan Wardani (2014), Ahmed (2015), terlihat dengan semakin menjamurnya
Fitri et al., (2016), Marlim dan Arifin (2015), industri makanan dan minuman di dalam
Moradi et al., (2010), Maladjian dan Khoury negeri, sehingga memicu persaingan yang
semakin ketat dan akibatnya para manajer
312
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen
P-ISSN: 2303-2065 E-ISSN: 2502-5430
Volume 9 No 2 (2020)
perusahaan bersaing ketat dalam mencari manajer sebagai agen dan pemilik
investor untuk berinvestasi. perusahaan sebagai prinsipal. Untuk menjaga
Kebijakan dividen diartikan sebagai hubungan antara manager dan pemilik
kebijakan dalam penentuan berapa jumlah perusahaan agar dapat berjalan dengan baik,
dari laba bersih yang hendak dibagikan pemilik akan menyerahkan kewenangan
kepada pemegang saham sebagai bentuk dalam pengambilan keputusan kepada pihak
pembayaran dividen dan berapa jumlah laba manajer. Teori keagenan memiliki beberapa
bersih yang nantinya dilakukan investasi asumsi yang menjadi landasannya. Asumsi
ulang pada perusahaan sebagai laba ditahan tersebut dikelompokkan menjadi tiga jenis,
guna memperoleh capital gains (Deitiana, yakni asumsi atas sifat dasar manusia, asumsi
2011). Dividen sebagai pembayaran dari atas keorganisasian, dan asumsi atas
hasil pendapatan perusahaan atau distribusi informasi. Asumsi atas sifat dasar manusia
dari keuntungan perusahaan yang dibagikan menegaskan bahwa perilaku manusia
kepada pemegang saham berupa kas atau cenderung mementingkan diri sendiri (self
saham (Ahmad dan Wardani, 2014). Dewan interest), memiliki pemikiran yang terbatas
komisaris memiliki kewenangan dalam terkait persepsi masa yang akan datang
memutuskan pembayaran dividen tunai (bounded rationality), dan sebaiknya
kepada pemegang saham perusahaan. memilih untuk menghindari risiko (risk
Barang kebutuhan konsumsi menjadi industri averter). Asumsi keorganisasian
yang cukup penting bagi perkembangan menunjukkan terdapatnya konflik diantara
perekonomian negara. Jumlah perusahaan anggota organisasi, pemahaman efisiensi
manufaktur sektor makanan dan minuman sebagai ciri efektivitas, dan asimetri
yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia informasi yang terjadi diantara manajer dan
(BEI) diketahui memiliki jumlah yang cukup pemilik. Asumsi informasi mengindikasikan
banyak jika dibandingkan dengan bahwa informasi sebagai komoditas yang
perusahaan di sektor lainnya. Oleh karena itu dapat diperjual-belikan.
perusahaan manufaktur sektor makanan dan Penjelasan mengenai asumsi atas sifat
minuman dipilih sebagai objek penelitian. dasar manusia, mengindikasikan bahwa
antara pemilik perusahaan dan manajer
KAJIAN LITERATUR
cenderung lebih mengedepankan
A. Teori Agensi
kepentingan diri sendiri. Pemilik memiliki
Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan
motivasi untuk mengikat kontrak guna
teori keagenan sebagai bentuk kontrak antara
memperoleh keuntungan dengan
313
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen
P-ISSN: 2303-2065 E-ISSN: 2502-5430
Volume 9 No 2 (2020)
314
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen
P-ISSN: 2303-2065 E-ISSN: 2502-5430
Volume 9 No 2 (2020)
315
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen
P-ISSN: 2303-2065 E-ISSN: 2502-5430
Volume 9 No 2 (2020)
316
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen
P-ISSN: 2303-2065 E-ISSN: 2502-5430
Volume 9 No 2 (2020)
makanan dan minuman periode 2015-2017. proses penjualan, pengelolaan asset dan
Sumber data diperoleh dari www.idx.co.id. penggunaan modal dari saham tertentu.
317
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen
P-ISSN: 2303-2065 E-ISSN: 2502-5430
Volume 9 No 2 (2020)
318
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen
P-ISSN: 2303-2065 E-ISSN: 2502-5430
Volume 9 No 2 (2020)
1) Jika data panel yang dimiliki mempunyai lainnya tidak memenuhi kriteria terkait
jumlah waktu (T) lebih besar dibanding pelaporan data kebijakan dividen.
jumlah individu (N) maka disarankan A. Analisis Data Penelitian
untuk menggunakan model fixed effect. 1). Model Common effect
2) Jika data panel yang dimiliki mempunyai Hasil pengujian regresi dengan
jumlah waktu (T) lebih kecil dibanding menggunakan model common effect dapat
jumlah individu (N) maka disarankan dilihat pada tabel berikut:
untuk menggunakan model random effect. Tabel 1. Model Common effect
Koefisi Std.
Y = + 1X1 + 2X2 + 3X3+ e Variabel
en Error
t Prob.
319
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen
P-ISSN: 2303-2065 E-ISSN: 2502-5430
Volume 9 No 2 (2020)
320
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen
P-ISSN: 2303-2065 E-ISSN: 2502-5430
Volume 9 No 2 (2020)
Model
Koefisien
Signifikansi Kesimpulan
dengan likuiditas 1,1925 dan pembagian
Regresi
(Constant) 4,5899 0,0035 dividen dengan ratio 0,91.
CR -0,9279 0,0088 H1 ditolak Perusahaan yang memiliki tingkat
7,3291 0,0000 H2 gagal
ROA likuiditas yang rendah akan cenderung
ditolak
SIZE 0,5194 0,0000 H3 gagal membagikan dividen yang tinggi kepada
ditolak
Sumber: Hasil Olah Data 2019 pemegang saham dan sebaliknya. Kondisi
tersebut dapat dijelaskan dengan teori
Y = 4,5899 – 0,9279X1 + 7,3291X2 + signaling (Megginson, 1977) bahwasanya
0,5194X3+ e pada kondisi likuiditas rendah, akan tetapi
Pembahasan perolehan tingkat profitabilitasnya tinggi,
A. Pengaruh Likuiditas Perusahaan perusahaan tidak memiliki cukup kas untuk
terhadap Kebijakan Dividen membagikan dividen dalam bentuk kas,
Hasil penelitian ini menunjukkan sehingga sebagai gantinya perusahaan akan
variabel likuiditas (X1) memiliki nilai membagikan dividen dalam bentuk saham
koefisien regresi -0,9279 bernilai negatif (stock dividend) untuk menunjukkan kepada
dengan nilai P Value sebesar 0,0088, hal ini pemegang saham bahwasanya perusahaan
menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh masih memiliki kinerja yang baik dalam
negatif terhadap kebijakan dividen, sehingga menghasilkan keuntungan.
hipotesis pertama yang menyatakan bahwa Persoalan pembayaran dividen yang
likuiditas berpengaruh positif terhadap kaitannya dengan likuiditas bisa di pahami
kebijakan dividen ditolak. dengan mengacu kepada teori mengenai
Penelitian dilakukan pada sektor industri dividen yang dinyatakan oleh Brealey,
makanan dan minuman, yang merupakan Myres, dan Marcus (2007). Likuiditas
sektor utama untuk memenuhi kebutuhan mampu menjadi patokan untuk menunjukkan
321
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen
P-ISSN: 2303-2065 E-ISSN: 2502-5430
Volume 9 No 2 (2020)
322
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen
P-ISSN: 2303-2065 E-ISSN: 2502-5430
Volume 9 No 2 (2020)
323
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen
P-ISSN: 2303-2065 E-ISSN: 2502-5430
Volume 9 No 2 (2020)
semakin besar pula kemampuan perusahaan perusahaan dalam akses untuk memperoleh
untuk membayar dividen (Suharli, 2006). dana dalam jumlah besar. Sehingga kondisi
Hasil penelitian ini mendukung ini menjadikan perusahaan yang memiliki
penelitian yang dilakukan oleh Ahmad dan ukuran perusahaan yang besar dan memiliki
Wardani (2014), Ahmed (2015), Fitri et al., tingkat pembayaran dividen yang semakin
(2016), Marlim dan Arifin (2015), Moradi et besar. Hal ini dapat dibuktikan dari sampel
al., (2010), dan Maladjian dan Khoury penelitian menunjukkan ukuran perusahaan
(2014) yang membuktikan bahwa yang lebih besar dapat membagikan deviden
berpengaruh positif signifikan terhadap yang lebih tinggi. Perusahaan pada sektor
kebijakan dividen, namun tidak mendukung industri makanan dan minuman pada
penelitian yang dilakukan oleh Sari (2012), umumnya mempunyai jumlah asset yang
yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak besar, dan terbukti perusahaan yang memiliki
berpengaruh terhadap kebijakan dividen. jumlah aset lebih besar dapat membagi
C. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap deviden lebih tinggi.
Kebijakan Dividen Besar kecilnya ukuran perusahaan
Hasil pengujian regresi variabel ukuran menjadi salah satu indikasi penilaian yang
perusahaan (X3) memiliki nilai koefisein dapat dipertimbangkan investor ketika ingin
regresi 0,5194 dan P Value 0,0000, hal ini melakukan investasi. Ukuran perusahaan
menunjukkan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap kebijakan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividen dikarenakan perusahaan yang
kebijakan dividen, sehingga hipotesis ketiga memiliki ukuran yang besar akan lebih
yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan mudah memasuki pasar modal sehingga
berpengaruh positif terhadap kebijakan dengan metode ini perusahaan mampu
dividen gagal ditolak. membayar dividen dengan jumlah yang
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sesuai kepada pemegang saham. Perusahaan
ukuran perusahaan berpengaruh positif dengan ukuran yang besar memiliki
signifikan terhadap kebijakan dividen. Pada kemudahan dalam mendapatkan modal
perusahaan dengan ukuran yang besar akan eksternal dalam jumlah yang lebih besar
lebih cenderung membagikan dividen yang terutama dari hutang. Dilain pihak,
tinggi untuk menjaga reputasi di kalangan perusahaan yang masih baru dan memiliki
investor dan juga akan cenderung memiliki ukuran relatif kecil akan mengalami banyak
kemudahan untuk akses ke pasar modal. kesulitan untuk mendapatkan akses ke pasar
Kondisi tersebut akan berpengaruh terhadap modal (Handayani dan Hadinugroho, 2009).
324
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen
P-ISSN: 2303-2065 E-ISSN: 2502-5430
Volume 9 No 2 (2020)
325
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen
P-ISSN: 2303-2065 E-ISSN: 2502-5430
Volume 9 No 2 (2020)
326
Nominal: Barometer Riset Akuntansi dan Manajemen
P-ISSN: 2303-2065 E-ISSN: 2502-5430
Volume 9 No 2 (2020)
Moradi, M., Salehi, M., & Honarmand, S. Suharli, M. (2006). Studi Empiris Mengenai
(2010). Factors Affecting Dividend Pengaruh Profitabilitas, Leverage, dan
Policy: Empirical Evidence from UAE Harga Saham terhadap Jumlah
Companies. Poslovna Izvrsnost Dividen Tunai. Jurnal Maksi, Vol. 6
Zagreb, 4(1), 45-62. No. 2.hal. 243-256.
327