LANDASAN TEORI
diperoleh dari modal atau dana yang berasal dari pinjaman dan dari modal sendiri
efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat
(modal inti) atau laba (sebelum pajak) dengan total aset yang dimiliki bank pada
periode tertentu. Agar hasil perhitungan rasio mendekati pada kondisi yang
sebenarnya (real), maka posisi modal atau aset dihitung secara rata-rata selama
6
7
memperoleh keuntungan”.
dana”.
1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu
periode tertentu.
2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
1. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode.
6. Manfaat lainnya.
Return on total assets atau lebih dikenal dengan nama Return on Investment
(ROI) merupakan rasio yang menunjukan hasil (return) atas jumlah aktiva yang
digunakan dalam perusahaan. Rasio ini juga merupakan suatu ukuran tentang
perbandingan antara laba (sebelum pajak) dengan total aset bank, rasio ini
menunjukan tingkat efisiensi pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank yang
bersangkutan”.
9
keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki, sehingga ROE ini ada yang
mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukan
efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini semakin baik, artinya
perbandingan antara laba (setelah pajak) dengan modal (modal inti) bank, rasio ini
Bagi bank, modal juga merupakan faktor penting dalam bisnis perbankan,
namun modal hanya membiayai sebagian kecil dari harta bank. Modal bank terdiri
dari dua elemen yaitu modal sendiri (primary capital) dan modal tambahan
(secondary capital). Modal sendiri adalah modal yang digolongkan sebagai “senior
capital” yakni modal yang diperoleh dari saham preferen dan obligasi. Titipan tidak
termasuk dalam pengertian modal, walaupun sebagian besar harta bank dibiayai
kemampuan kecukupan modal bank dalam mendukung kegiatan bank secara efisien
(Jumingan, 2014:243).
3. Sebagai alat pengukur besar kecilnya kekayaan bank atau kekayaan para
pemegang saham.
atau kemampuan bank dalam permodalan yang ada untuk menutup kemungkinan
Sementara itu menurut Pandia (2012:31) bagi bank yang sudah beroperasi
diwajibkan untuk memelihara rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio
yang didasarkan pada ketentuan Bank for International Settlements (BIS) yaitu
Modal
CAR = × 100%
ATMR
tanggal 28 Februari 1991 dalam Pandia (2012:33) yang didasarkan pada standar yang
ditetapkan oleh Bank for International Settlements, modal bagi bank yang didirikan
12
dan berkantor pusat di Indonesia terdiri atas modal inti dan modal pelengkap, yang
1. Modal Inti
Terdiri atas modal disetor dan cadangan-cadangan yang dibentuk dari laba
b. Agio saham, yaitu selisih lebih setoran modal yang diterima oleh bank.
c. Cadangan umum, yaitu cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba yang
d. Cadangan tujuan, yaitu bagian laba setelah dikurangi pajak yang disisihkan
e. Laba yang ditahan (retained earnings), yaitu saldo laba bersih setelah
f. Laba tahun lalu, yaitu laba bersih tahun-tahun yang lalu setelah dikurangi
g. Laba tahun berjalan, yaitu laba yang diperoleh dalam tahun-tahun buku
dikonsolidasikan.
2. Modal Pelengkap
Modal pelengkap terdiri atas cadangan-cadangan yang dibentuk tidak dari laba
setelah pajak serta pinjaman sifatnya dapat dipersamakan dengan modal. Secara
jenderal pajak.
dibentuk dengan cara membebani laba rugi berjalan, dengan maksud untuk
c. Modal kuasi yang menurut BIS disebut hybrid (debt/ equaty) capital
instrument, yaitu modal yang didukung oleh instrumen atau warkat yang
Bank Indonesia.
dengan koefisien korelasi dan regresi linier berganda menggunakan aplikasi IBM
bentuk analisis data dalam penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan atau
bentuk arah hubungan di antara dua variabel dan besarnya pengaruh yang disebabkan
oleh variabel yang satu (variabel bebas) terhadap variabel lainnya (variabel terikat)”.
14
1. Koefisien korelasi
dua variabel atau lebih juga menentukan arah hubungan dari kedua variabel.
Untuk kekuatan hubungan, nilai koefisien korelasi berada di antara (−1) sampai
1, sedangkan untuk arah dinyatakan dalam bentuk positif (+) dan negatif (−).
Tabel II.1.
Rumus:
𝑛(∑ 𝑋𝑌) − (∑ 𝑋 . ∑ 𝑌 )
𝑟=
√[𝑛 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 ][𝑛. ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌 )2 ]
Keterangan:
X = variabel bebas
Y = variabel terikat
kekuatan hubungan antara tiga variabel atau lebih, serta untuk mengetahui
nilai Y.
Rumus:
Keterangan:
2. Koefisien determinasi
Rumus:
𝐾𝐷 = (𝑟)2 × 100%
Keterangan:
KD = koefisien determinasi
r = koefisien korelasi
linier. Regresi linier dibagi ke dalam dua kategori, yaitu regresi linier sederhana dan
(independent) dan satu variabel tak bebas (dependent). Sedangkan, regresi linier
berganda digunakan untuk satu variabel tak bebas (dependent) dan dua atau lebih
Rumus:
𝑌 = 𝑎 + 𝑏1 𝑋1 + 𝑏2 𝑋2 + ⋯ + 𝑏𝑛 𝑋𝑛
17
Keterangan:
Y = variabel terikat
∑𝑌 ∑ 𝑋1 ∑ 𝑋2
𝑎= − 𝑏1 ( ) − 𝑏2 ( )
𝑛 𝑛 𝑛
(∑ 𝑋1 )2
1. ∑ 𝑥12 = ∑ 𝑋12 −
𝑛
18
(∑ 𝑋2 )2
2. ∑ 𝑥22 = ∑ 𝑋22 −
𝑛
(∑ 𝑌)2
3. ∑ 𝑦 2 = ∑ 𝑌2 −
𝑛
(∑ 𝑋1 )(∑ 𝑌)
4. ∑ 𝑥1 𝑦 = ∑ 𝑋1 𝑌 −
𝑛
(∑ 𝑋2 )(∑ 𝑌)
5. ∑ 𝑥2 𝑦 = ∑ 𝑋2 𝑌 −
𝑛
(∑ 𝑋1 )(∑ 𝑋2 )
6. ∑ 𝑥1 𝑥2 = ∑ 𝑋1 𝑋2 −
𝑛
𝑏1 . ∑ 𝑥1 𝑦 + 𝑏2 . ∑ 𝑥2 𝑦
𝑅𝑋1 .𝑋2 .𝑌 = √
∑ 𝑦2
yaitu nilai dan arah hubungan apakah positif atau negatif, serta tingkat
hubungannya.
19
Ho : 𝑟𝑋.𝑌 = 0
Ha : 𝑟𝑋.𝑌 ≠ 0
Untuk nilai α-nya, karena menggunakan uji dua sisi (two-tailed), maka
0,05
nilai α/2, sehingga nilai α = = 0,025.
2
6) Membuat keputusan.
metode yang digunakan singlestep (enter) hanya satu proses dalam memproses
data.
a. Dari tabel model summary dapat dianalisis hasil perhitungan korelasi secara
Ho : 𝑟𝑋1 .𝑋2 .𝑌 = 0
Ha : 𝑟𝑋1 .𝑋2 .𝑌 ≠ 0
6) Membuat keputusan.
X1 dan X2 terhadap Y.
Ho : 𝛽 = 0
Ha : 𝛽 ≠ 0
3) Kaidah pengujian.
b) Nilai 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 .
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 𝐹(𝛼,𝑘,𝑑𝑘)
22
Keterangan:
dk = n – k – 1
dk = penyebut
5) Membuat keputusan.
X1 dan X2 terhadap Y.
b. Pengambilan keputusan.
b) Nilai 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 .
d) Membuat keputusan.
a) Nilai probabilitas (sig) dari tabel anova dan nilai taraf signifikan
α = 5% (0,05).
c) Membuat keputusan.