Anda di halaman 1dari 15

TUGAS II

MANAJEMEN KEUANGAN

MUHAMMAD AZKA PRASETYA

Soal 1

Apakah manfaatnya, jika perusahaan menilai prosedur pengeluaran modal


dan penganggaran modal yang sudah lampau? Jelaskan menurut pendapat
anda!

Jawaban

Definisi penganggaran modal dalam “Penganggaran Modal” (2019) adalah


proses memperkirakan keuntungan dari investasi modal melalui analisis dan
membandingkan proyek-proyek jangka panjang sebelum memutuskan pilihan
yang paling menguntungkan. Evaluasi terhadap aktivitas pengeluaran dan
penganggaran modal di masa lampau dapat membantu investor dalam
analisis tersebut.

Pada dasarnya, pengeluaran modal di masa lampau akan menjadi aktivitas


perencanaan penggunaan dana di suatu masa tertentu. Proses
penganggaran modal mempertimbangkan seluruh aktivitas perencanaan
penggunaan dana dan mencakup keuntungan dan kerugian yang diperoleh di
seluruh periode penganggaran dana. Dengan penilaian terhadap prosedur
pengeluaran dan penganggaran modal, termasuk yang sudah dilakukan,
investor dapat melakukan perbandingan terhadap pilihan investasi (Siregar,
2020) yang dirasa paling menguntungkan.

Referensi

Penganggaran Modal. (2019 November 5).


https://cerdasco.com/penganggaran-modal/

Siregar, J.F. (2020). Modul 10 Penganggaran Modal. https://stie-igi.ac.id/wp-


content/uploads/2020/07/modul-8-Penggaran-perusahaan-1.pdf
Soal 2

Apakah masalah paling kritis yang timbul dalam menghitung tingkat hasil
pengembalian (rate of return) untuk suatu investasi?

Jawaban

Kenton (2021) mendefinisikan rate of return (RoR) sebagai


keuntungan/pengurangan nilai investasi akhir secara bersih yang didapat oleh
investor pada waktu tertentu. Menghitung rate of return berarti investor
menghitung persentasi perubahan nilai investasi yang didapat dari awal
hingga akhir masa investasi (Kenton, 2021). Oleh karena itu, masalah paling
kritis dalam penghitungan rate of return adalah perkiraan jumlah investasi
yang akan didapat investor di akhir masa investasi yang searah dengan
konsep time value of money.

Adapun konsep time value of money (TMV) menyebut bahwa uang yang
diterima saat ini akan lebih besar jumlahnya dibandingkan dengan di masa
yang akan datang (Beers, 2021). Meskipun begitu, tidak menutup
kemungkinan return investasi yang diterima investor akan lebih besar
jumlahnya. Oleh karena itu, konsep TMV dapat membantu investor dalam
menentukan investasi berdasarkan return yang didapat melalui penghitungan
nilai uang di masa sekarang (present value) dan masa depan (future value)
(Beers, 2021).

Referensi

Beers, B. (2021 October 7). Why the Time Value of Money (TVM) Matters to
Investors. https://www.investopedia.com/ask/answers/033015/why-time-value-
money-tvm-important-concept-investors.asp

Kenton, W. (2021 April 22). Rate of Return (RoR).


https://www.investopedia.com/terms/r/rateofreturn.asp
Soal 3

Dalam analisis tingkat hasil pengembalian, faktor-faktor apa yang harus


dipertimbangakan dalam menentukan pengeluaran modal?

Jawaban

Analisis tingkat hasil pengembalian diperlukan oleh investasi untuk


mengetahui apakah besaran hasil investasi cukup menguntungkan bagi
investor. Dari konteks pengeluaran modal, beberapa faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan sesuai dengan definisi dari Dolwoy et.al (2018) meliputi:

1. Aktiva Tetap

Menurut Dolwoy et.al. (2017), aktiva tetap merupakan pengeluaran untuk


kegiatan perusahaan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun dan tidak
dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan. Investasi dalam aktiva
tetap yang terlalu besar akan membebankan perusahaan sedangkan
investasi dalam aktiva tetap yang terlalu kecil menghambat perusahaan untuk
meningkatkan daya saing dan mengurangi penjualan produk (Siregar, 2020).

2. Arus Kas

Arus kas merupakan faktor yang digunakan untuk perusahaan dalam bentuk
jumlah pengeluaran perusahaan di tiap-tiap periode (Radiks dalam Dolwoy,
2017). Arus kas mempunyai peran signifikan dalam menentukan kelayakan
investasi bagi perusahaan sebelum menaruh investasi.

Referensi

Dolwoy, A.M., Sandanfu, S.P., & Lalaun, A. (2018). Analisis Tingkat


Pengembalian Investasi Dalam Perusahaan Karet Kabupaten Maluku
Tengah. Jurnal Maneksi, 6 (2), 1-6. https://doi.org/10.31959/jm.v4i1.166

Siregar, J.F. (2020). Modul 10 Penganggaran Modal. https://stie-igi.ac.id/wp-


content/uploads/2020/07/modul-8-Penggaran-perusahaan-1.pdf
Soal 4

Menurut pendapat anda, untuk mengurangi tingkat risiko pada bidang pasar
modal, asuransi, perbankan dan perusahaan sebaiknya investor menganalisis
dengan menggunakan rumus rasio? Jelaskan dan uraikan!

Risiko dapat diartikan sebagai estimasi peluang loss (Asnawi, 2019) ketika seseorang
melakukan kegiatan investasi. Loss yang dimaksud adalah seberapa besar uang yang
hilang selama kegiatan investasi berlangsung (Asnawi, 2019). Hal ini berkaitan dengan
konsep Time Value of Money menyatakan bahwa jumlah uang yang dimiliki sekarang
dapat berkurang jumlahnya dibandingkan dengan jumlah uang yang dimiliki nanti.

Untuk mengurangi risiko yang tak diinginkan, analisis rasio dapat menjadi langkah yang
dilakukan investor untuk menentukan opsi investasi yang dirasa paling menguntungkan.
Melalui analisis rasio, seorang investor dapat mendapatkan gambaran tentang kondisi
keuangan suatu perusahaan, apakah menguntungkan atau tidak?, melalui
perbandingan angka rasio dengan angka rasio standar (Munawar dalam Takarini &
Hendrarini, 2011)

1. Analisis risiko pasar modal

Takarini & Hendrarini (2011) menyebut beberapa rumus yang dapat digunakan dalam
pasar modal. Penjelasan beberapa rumus tersebut dapat disajikan sebagai berikut:

Rumus Rasio Deskripsi


Net Profit Margin (NPM) Mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan labah bersih melalui perbandingan rasio
laba bersih terhadap pendapatan perusahaan (Murphy,
2021). Semakin tinggi NPM, semakin baik kemampuan
perusahaan menghasilkan laba bersih lebih besar dari
hasil penjualan.
Quick Ratio (QR) Mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendek dengan aset likuid (Seth,
2021). Semakin tinggi QR, semakin kondusif
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
pendek.
Return on Equity (ROE) Mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba
untuk pemegang saham.
Earning per Share (EPS) Menentukan besar laba bersih bagi pembeli saham
perusahaan. menunjukkan besarnya laba, informasi
diperoleh dari sumber internal perusahaan seperti
laporan keuangan.
Debt on Equity (DOE) Menginformasikan persentase penyediaan dana oleh
pemegang saham.

2. Analisis risiko perbankan

Beberapa rumus rasio perbankan adalah sebagai berikut:

Rumus Rasio Deskripsi


Current Ratio (CR) Mengukur kemampuan perusahaan membayar
kewajiban jangka pendek (rata-rata 1-2 tahun). Jika
CR perusahaan terlalu tinggi, manajemen perusahaan
dinilai tidak efisien dalam penggunaan aset. Jika CR
terlalu rendah dari rata-rata, perusahaan mempunyai
risiko finansial lebih tinggi (Fernando, 2021).
Loan To Deposit Ratio Besaran perbandingan volume kredit yang disalurkan
(LDR) bank dan penerimaan dana yang diterima bank
Loan To Assets Ratio (LAR) Besaran perbandingan pinjaman bank dengan deposit
dan ekuitas.
Cash Ratio (CR) Besaran perbandingan aset kas dengan kewajiban
jangka pendek.
Deposit Risk Ratio (DRR) Mengukur risiko kegagalan bank membayar kewajiban
terhadap nasabah.
Investing Policy Ratio (IPR) Mengukur kemampuan bank memenuhi kewajiban
likuidasi surat-surat berharga.

3. Analisis risiko asuransi

Beberapa rumus rasio asuransi adalah sebagai berikut:

Rumus Rasio Deskripsi


Current Ratio (CR) Mengukur kemampuan perusahaan membayar
kewajiban jangka pendek 1-2 tahun. Jika CR
perusahaan terlalu tinggi, manajemen perusahaan
dinilai tidak efisien dalam penggunaan aset. Jika CR
terlalu rendah dari rata-rata, perusahaan mempunyai
risiko finansial lebih tinggi (Fernando, 2021).
Return on Equity (ROE) Mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba
untuk pemegang saham. Semakin tinggi ROE,
semakin tinggi keuntungan bagi pemegang saham.
Debt on Equity (DOE) Menginformasikan persentase penyediaan dana oleh
pemegang saham. Semakin tinggi rasio pendanaan
perusahaan, perusahaan akan lebih berkemungkinan
dalam membayar kewajiban jangka panjang.
Net Profit Margin (NPM) Mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan labah bersih melalui perbandingan rasio
laba bersih terhadap pendapatan perusahaan (Murphy,
2021). Semakin tinggi NPM, semakin baik kemampuan
perusahaan menghasilkan laba bersih lebih besar dari
hasil penjualan.

4. Analisis risiko perusahaan

Beberapa rumus rasio perusahaan adalah sebagai berikut:

Current Ratio (CR) Mengukur kemampuan perusahaan membayar


kewajiban jangka pendek 1-2 tahun. Jika CR
perusahaan terlalu tinggi, manajemen perusahaan
dinilai tidak efisien dalam penggunaan aset. Jika CR
terlalu rendah dari rata-rata, perusahaan mempunyai
risiko finansial lebih tinggi (Fernando, 2021).
Return on Equity (ROE) Mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba
untuk pemegang saham. Semakin tinggi ROE,
semakin tinggi keuntungan bagi pemegang saham.
Earning per Share (EPS) Menentukan besar laba bersih bagi pembeli saham
perusahaan. menunjukkan besarnya laba, informasi
diperoleh dari sumber internal perusahaan seperti
laporan keuangan. Semakin tinggi nilai EPS, semakin
besar laba yang diterima pemegang saham.

Referensi

Asnawi, S.K. (2019). Manajemen Keuangan. Universitas Terbuka

Fernando, J. (2021 October 21). Current Ratio.


https://www.investopedia.com/terms/c/currentratio.asp

Hendrarini, Hamidah. (2011). RASIO KEUANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP


HARGA SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX.
Journal of Business and Banking. 1. 93. 10.14414/jbb.v1i2.243.
Murphy, C.B. (2021 October 18). Net Profit Margin. Investopedia.
https://www.investopedia.com/terms/n/net_margin.asp

Seth, S. (2021 October 20). Quick Ratio. Investopedia.


https://www.investopedia.com/terms/q/quickratio.asp

Soal 5

Menurut pendapat anda, untuk mengurangi tingkat risiko pada bidang pasar
modal, asuransi, perbankan dan perusahaan sebaiknya investor menganalisis
dengan menggunakan rumus rasio? Jelaskan dan uraikan!

Jawaban

Risiko dapat diartikan sebagai estimasi peluang loss (Asnawi, 2019) ketika seseorang
melakukan kegiatan investasi. Loss yang dimaksud adalah seberapa besar uang yang
hilang selama kegiatan investasi berlangsung (Asnawi, 2019). Hal ini berkaitan dengan
konsep Time Value of Money menyatakan bahwa jumlah uang yang dimiliki sekarang
dapat berkurang jumlahnya dibandingkan dengan jumlah uang yang dimiliki nanti.

Untuk mengurangi risiko yang tak diinginkan, analisis rasio dapat menjadi langkah yang
dilakukan investor untuk menentukan opsi investasi yang dirasa paling menguntungkan.
Melalui analisis rasio, seorang investor dapat mendapatkan gambaran tentang kondisi
keuangan suatu perusahaan, apakah menguntungkan atau tidak?, melalui
perbandingan angka rasio dengan angka rasio standar (Munawar dalam Takarini &
Hendrarini, 2011)

1. Analisis risiko pasar modal

Takarini & Hendrarini (2011) menyebut beberapa rumus yang dapat digunakan dalam
pasar modal. Penjelasan beberapa rumus tersebut dapat disajikan sebagai berikut:

Rumus Rasio Deskripsi


Net Profit Margin (NPM) Mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan labah bersih melalui perbandingan rasio
laba bersih terhadap pendapatan perusahaan (Murphy,
2021). Semakin tinggi NPM, semakin baik kemampuan
perusahaan menghasilkan laba bersih lebih besar dari
hasil penjualan.
Quick Ratio (QR) Mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendek dengan aset likuid (Seth,
2021). Semakin tinggi QR, semakin kondusif
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka
pendek.
Return on Equity (ROE) Mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba
untuk pemegang saham. Semakin tinggi ROE,
semakin tinggi keuntungan bagi pemegang saham.
Earning per Share (EPS) Menentukan besar laba bersih bagi pembeli saham
perusahaan. menunjukkan besarnya laba, informasi
diperoleh dari sumber internal perusahaan seperti
laporan keuangan. Semakin tinggi nilai EPS, semakin
besar laba yang diterima pemegang saham.
Debt on Equity (DOE) Menginformasikan persentase penyediaan dana oleh
pemegang saham. Semakin tinggi rasio pendanaan
perusahaan, perusahaan akan lebih berkemungkinan
dalam membayar kewajiban jangka panjang.

2. Analisis risiko perbankan

Beberapa rumus rasio perbankan adalah sebagai berikut:

Rumus Rasio Deskripsi


Current Ratio (CR) Mengukur kemampuan perusahaan membayar
kewajiban jangka pendek 1-2 tahun. Jika CR
perusahaan terlalu tinggi, manajemen perusahaan
dinilai tidak efisien dalam penggunaan aset. Jika CR
terlalu rendah dari rata-rata, perusahaan mempunyai
risiko finansial lebih tinggi (Fernando, 2021).
Loan To Deposit Ratio Besaran perbandingan volume kredit yang disalurkan
(LDR) bank dan penerimaan dana yang diterima bank
Loan To Assets Ratio (LAR) Besaran perbandingan pinjaman bank dengan deposit
dan ekuitas. Semakin besar LAR, semakin mampu
suatu bank menyalurkan dana
Cash Ratio (CR) Besaran perbandingan aset kas dengan kewajiban
jangka pendek. Semakin besar CR, semakin mampu
suatu bank membayar kewajiban jangka pendek
Deposit Risk Ratio (DRR) Mengukur risiko kegagalan bank membayar kewajiban
terhadap nasabah. Semakin tinggi DRR, likuiditas bank
semakin besar dan semakin kecil kegagalan bank
membayar kewajiban terhadap nasabah
Investing Policy Ratio (IPR) Mengukur kemampuan bank memenuhi kewajiban
likuidasi surat-surat berharga. Sumber likuiditas
berasal dari hasil penjualan surat-surat berharga.

3. Analisis risiko asuransi

Beberapa rumus rasio asuransi adalah sebagai berikut:

Rumus Rasio Deskripsi


Current Ratio (CR) Mengukur kemampuan perusahaan membayar
kewajiban jangka pendek 1-2 tahun. Jika CR
perusahaan terlalu tinggi, manajemen perusahaan
dinilai tidak efisien dalam penggunaan aset. Jika CR
terlalu rendah dari rata-rata, perusahaan mempunyai
risiko finansial lebih tinggi (Fernando, 2021).
Return on Equity (ROE) Mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba
untuk pemegang saham. Semakin tinggi ROE,
semakin tinggi keuntungan bagi pemegang saham.
Debt on Equity (DOE) Menginformasikan persentase penyediaan dana oleh
pemegang saham. Semakin tinggi rasio pendanaan
perusahaan, perusahaan akan lebih berkemungkinan
dalam membayar kewajiban jangka panjang.
Net Profit Margin (NPM) Mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan labah bersih melalui perbandingan rasio
laba bersih terhadap pendapatan perusahaan (Murphy,
2021). Semakin tinggi NPM, semakin baik kemampuan
perusahaan menghasilkan laba bersih lebih besar dari
hasil penjualan.

4. Analisis risiko perusahaan

Beberapa rumus rasio perusahaan adalah sebagai berikut:

Current Ratio (CR) Mengukur kemampuan perusahaan membayar


kewajiban jangka pendek 1-2 tahun. Jika CR
perusahaan terlalu tinggi, manajemen perusahaan
dinilai tidak efisien dalam penggunaan aset. Jika CR
terlalu rendah dari rata-rata, perusahaan mempunyai
risiko finansial lebih tinggi (Fernando, 2021).
Return on Equity (ROE) Mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba
untuk pemegang saham. Semakin tinggi ROE,
semakin tinggi keuntungan bagi pemegang saham.
Earning per Share (EPS) Menentukan besar laba bersih bagi pembeli saham
perusahaan. menunjukkan besarnya laba, informasi
diperoleh dari sumber internal perusahaan seperti
laporan keuangan. Semakin tinggi nilai EPS, semakin
besar laba yang diterima pemegang saham.

Referensi

Asnawi, S.K. (2019). Manajemen Keuangan. Universitas Terbuka

Fernando, J. (2021 October 21). Current Ratio.


https://www.investopedia.com/terms/c/currentratio.asp

Hendrarini, Hamidah. (2011). RASIO KEUANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP


HARGA SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX.
Journal of Business and Banking. 1. 93. 10.14414/jbb.v1i2.243.

Murphy, C.B. (2021 October 18). Net Profit Margin. Investopedia.


https://www.investopedia.com/terms/n/net_margin.asp

Seth, S. (2021 October 20). Quick Ratio. Investopedia.


https://www.investopedia.com/terms/q/quickratio.asp

Soal 6

Ada yang berpendapat bahwa dalam kondisi pasar yang kacaulah banyak
orang yang menjadi kaya atau memperoleh keuntungan. Bagaimana anda
memaknai pendapat ini dari segi perspektif risk and return?

Jawaban

Konsep Risk and Return mengarah kepada kondisi dimana, dalam berinvestasi untuk
mendapatkan return yang tinggi, seorang investor tidak lepas dari dan harus
menghadapi risiko tinggi dan kerugian yang timbul (Elsaeid, 2020). Risk sendiri tidak
dapat dilepaskan dari return. Seorang investor harus mempertimbangkan risiko yang
mempengaruhi kepada seberapa besar return yang didapat oleh investor.

Dalam risk and return dikenal the time factor. Seperti yang diutarakan oleh Tandelilin
(dalam Taslim, 2021), berapa lama kegiatan investasi yang dilakukan oleh investor
dapat mempengaruhi tingkat risiko dan pengembalian investasi. Semakin cepat
pengembalian, investor tersebut semakin menguntungkan.

Jika menghubungkan faktor risk and return terhadap situasi kondisi pasar yang kacau.
Investor bisa saja langsung menginvestasi komoditas jika mengetahui bahwa kondisi
pasar yang kacau justru dapat memberikan keuntungan lebih pada investasi, apapun
risikonya. Tentunya, masa waktu investasi dapat berpengaruh kepada tingkat risiko
yang dihadapi investor. Investasi komoditas seperti emas dalam pasar modal, misalnya,
bisa jadi lebih menguntungkan jika dilakukan dalam jangka pendek di masa sulit,
bahkan return bisa lebih tinggi dua kali jika investasi emas dilakukan di tengah resesi
ekonomi (Hadijah, 2021).

Referensi

Elsaied, Fayrouz & Noor, Huda & Resiq, Tuleen & Nobanee, Haitham. (2020). On the
Relationship Between Risk & Return.

Hadijah, S. (2021 September 24). Lebih Untung Mana, Nabung Emas Jangka Pendek
vs Jangka Panjang?. Cermati.com. https://www.cermati.com/artikel/lebih-untung-mana-
nabung-emas-jangka-pendek-vs-jangka-panjang

Soal 7

1. Bagaimanakah bentuk keputusan investasi oleh seorang yang risk


seeker dan risk adverse? Jelaskan dan berikan contohnya!
2. Menurut anda mengapa semua investor adalah lebih berperilaku
sebagai seorang risk adverse atau penghindar risiko? Berikan pendapat
anda!

Jawaban

1. Risk seeker secara singkat dapat diartikan sebagai investor yang mengincar return
tinggi dan berani mengambil risiko untuk mencapai return tinggi tersebut. Dalam aspek
pengambilan keputusan berinvestasi, risk seeker merasa siap untuk menghadapi
ketidakpastian ekonomi dan lebih tolelir kepada tingkat risiko atau kerugian yang lebih
tinggi (Hayes, 2020). Karena itu, risk seeker dapat disebut juga sebagai risk taker.
Berbeda dengan risk seeker, investor risk averse lebih menekankan kepada ‘bermain
aman’ dalam investasi ketimbang mencari untung, meskipun risiko investasi yang lebih
rendah ekual dengan return investasi yang rendah.

Contoh praktek dapat diilustrasikan dalam investasi emas. Di masa pandemic seperti
ini, jika seorang investor adalah risk seeker, ia tidak akan segan-segan langsung
berinvestasi dalam komoditas tersebut karena berinvestasi emas di masa kritis seperti
pandemi dapat mendatangkan keuntungan yang besar, apapun risikonya. Jika investor
tersebut risk averse, investor tersebut akan menunggu waktu yang tepat dan dirasa
menghasilkan risiko rendah di saat yang sama untuk melakukan investasi di saat
pandemi.

2. Menurut saya, alasan mengapa kebanyakan investor lebih kepada risk averse
dibandingkan risk seeker adalah karakter natural manusia yang ingin menghindari
ketidakpastian atau risiko (Taslim, 2021), sehingga kebanyakan investor akan secara
jelas memilih proyek investasi yang rendah tingkat risikonya dan tinggi tingkat kepastian
untungnya. Situasi ekonomi yang semakin dinamis dan tak bisa diprediksi membuat
investor semakin berhati-hati untuk memilih opsi investasi yang menguntungkan dan
opsi tersebut tidak bisa dilepaskan dari kondisi ekonomi yang terjadi.

Referensi

Hayes, A. (2020 September 20). Risk Seeking.


https://www.investopedia.com/terms/r/risk-seeking.asp

Taslim. (2021). Risk And Return Pada Investasi Pendapatan Tetap. http://www.seminar-
id.com/berita-956-risk-and-return-pada-investasi-pendapatan-tetap.html

Soal 8

Mengapa suatu perusahaan lebih cenderung menerbitkan obligasi dari pada


meminjam ke perbankan. Jelaskan menerut pendapat anda?!

Jawaban

Pinjaman bank dan penerbitan obligasi merupakan bagian dari valuasi utang. Melalui
valuasi utang, perusahaan dapat menentukan besar harga wajar sebuah valuasi.
Valuasi aset seperti obligasi dapat membantu perusahaan dalam mempertimbangkan
risiko kebangkrutan (Aniska et.al., 2020). Meskipun begitu, perusahaan perlu
mempertimbangkan kedinamisan valuasi karena rentannya valuasi terhadap perubahan
seiring berjalannya waktu. (Ramadhani, 2020).

Keputusan untuk menerbitkan obligasi lebih menguntungungkan perusahaan. Melalui


penerbitan obligasi, perusahaan dapat: meningkatkan fleksibilitas dalam bidang
keuangan dan permodalan (DetikFinance, 2005), mendapatkan modal secara lebih
efektif dari sisi kuantitas dan jangka panjang, dan mendapatkan jangka waktu
pengembalian modal yang lebih lama (5 tahun) dibandingkan dengan pinjaman bank
(hanya 1 tahun) (Pasaribu dalam DetikFinance, 2005). Meskipun begitu, perusahaan
harus mengingat bahwa obligasi jangka panjang dapat mempengaruhi biaya tetap
dalam pembayaran bunga dan berdampak pada kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban utang secara jangka panjang (Nurul, 2020).

 
Referensi

Aniska, M., Marudani, D.A.I., & Suparti. (2020). Valuasi One Period Coupon Bond
dengan Aset Mengikuti Model Geometric Brownian Motion with Jump Diffusion.
Indonesian Journal of Applied Statistics, 3(2), 94-
108. https://doi.org/10.13057/ijas.v3i2.43149

DetikFinance. (2005 September 23). Penerbitan Obligasi Lebih Untung Ketimbang


Kredit ke Bank. https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-447445/penerbitan-obligasi-
lebih-untung-ketimbang-kredit-ke-bank.

Nurul, H. (2020 September 3). Keuntungan Obligasi bagi Perusahaan dan


Investor. https://lifepal.co.id/media/keuntungan-obligasi/

Ramadhani, N. (2021 May 28). Pengertian Valuasi: Cara Menghitung dan


Contohnya. https://www.akseleran.co.id/blog/valuasi-adalah/

Soal 9

Jelaskan bagaimana seorang investor menilai suatu saham?! Alasannya?!

Jawaban

Hartono (dalam Rusdianti, 2017) menyebutkan faktor-faktor investor dalam menilai


suatu saham adalah sebagai berikut:

a) Nilai buku

Dalam “Nilai Buku Saham” (n.d.), dijelaskan bahwa nilai buku merupakan jumlah
rupiah yang menjadi objek pembayaran oleh pemegang saham pada saat
perusahaan memutuskan untuk melakukan pembubaran likuidasi. Pramukti
(2017) menjelaskan bahwa nilai buku terbatas pada jaminan/aktiva besar saham
yang dibeli oleh investor

b) Nilai pasar

Nilai pasar merupakan nilai yang dibentuk oleh saham di pasar modal (Pramukti,
2017) pada masa tertentu (Yuliansyah & Sukedarsana, 2007). Menurut Rusdianti
(2017), nilai pasar merupakan representasi sebenarnya dari nilai suatu
perusahaan.

c) Nilai intrinsik
Nilai intrinsik dapat disebut juga sebagai nilai fundamental sebuah saham
(Yuliansyah & Sukedarsana, 2007). Melalui perhitungan nilai intrinsik, yang
mencakup current value dari aliran kasi di masa mendatang, perusahaan dapat
mengetahui harga sebenarnya suatu saham sehingga tidak terjadi kerugian
(Pramukti, 2017).

Referensi

Nilai Buku Saham. (n.d.) . Tokopedia Kamus Keuangan.


https://kamus.tokopedia.com/n/nilai-buku-per-saham/

Pramukti, L.I. (2017). Penilaian Saham.


https://www.academia.edu/35442745/PAPPER_BAB_III_PENILAIAN_SAHAM

Yuliansyah, Y., & Sukedarsana, I.K. (2019). Analisis Fundamental Nilai Intrinsik Dan
Nilai Pasar Saham Sebagai Alat Bantu Dalam Pengambilan Keputusan Investasi.

Soal 10

Ada asumsi mengatakatan bahwa risiko bagi suatu bank yang menerbitkan
commercial paper adalah memiliki suatu titik yang lebih berbahaya
dibandingkan dengan perusahaan jenis kategori lain. Jika anda setuju dan
tidak setuju dengan pendapat ini berikan alasannya?!

Jawaban

Kebanyakan commercial paper sebagian besar diterbitkan oleh lembaga keuangan


seperti bank (Handini & Astiwinetu, 2020). Menurut saya, bank akan lebih berisiko
memiliki suatu titik yang lebih berbahaya dibandingkan perusahaan lain karena
karakteristik pembiayaan commercial paper yang bersifat jangka pendek dan bank
harus memastikan advantage dari penerbitan dengan terus menerbitkan obligasi
(Fataruba, 2011).

Referensi

Fataruba, S. (2011). Tinjauan Yuridis Terhadap Surat Utang Jangka Pendek


(Commercial Paper) Sebagai Salah Satu Alternatif Pembiayaan Melalui Perdagangan
Surat Berharga. Universitas Pattimura
Handini, S. & Astawinetu, E. (2020). Teori Portofolio Dan Pasar Modal Indonesia. Scopindo

Anda mungkin juga menyukai