Umah Isnani
Universitas Negeri Yogyakarta
umahisnani@yahoo.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Debt To Equity Ratio
(DER), Return On Asset (ROA), Current Ratio (CR), dan Growth terhadap
Dividend Payout Ratio (DPR) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) Periode 2006-2010. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2006-2010 yang berjumlah 134 perusahaan. Metode penelitian yang
digunakan adalah ex-post-facto dengan mengambil data sekunder. Pemilihan
sampel menggunakan metode purposive sampling. Dari kriteria yang telah
ditentukan diperoleh sampel sebanyak 10 perusahaan, dengan jumlah data
observasi sebanyak 50. Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan
uji prasyarat analisis data. Untuk menguji hipotesis digunakan analisis regresi
sederhana dan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Debt
To Equity Ratio (DER) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Dividend
Payout Ratio (DPR) ditunjukkan dengan nilai (rx1,y) = 0,162 dan t hitung = 1,134
dengan nilai probabilitas signifikansi = 0,262 (0,262 > 0,05). Return On Asset
(ROA) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Dividend Payout Ratio
(DPR) ditunjukkan dengan nilai (rx2,y) = 0,233 dan t hitung = 1,657 dengan nilai
probabilitas signifikansi = 0,104 (0,104 > 0,05). Current Ratio (CR) berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) ditunjukkan
dengan nilai (rx3,y) = 0,126 dan t hitung = -0,883 dengan nilai probabilitas
signifikansi = 0,382 (0,382 > 0,05). Growth berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) ditunjukkan dengan nilai (rx4,y) = 0,295 dan
t hitung = 2,140 dengan nilai probabilitas signifikansi = 0,037 (0,037 < 0,05). Debt
To Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), Current ratio (CR), Growth secara
bersama-sama berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Dividend Payout
Ratio (DPR) ditunjukkan dengan nilai (R) = 0,384 dan F hitung = 1,950 dengan
nilai probabilitas signifikansi = 0,118 (0,118 > 0,05).
Kata Kunci : Debt To Equity Ratio, Return On Asset, Current Ratio, Growth, dan
Dividend Payout Ratio
JURNAL
Kajian Pendidikan & Akuntansi Indonesia
Edisi III Volume I / Tahun 2012
JURNAL
Kajian Pendidikan & Akuntansi Indonesia
Edisi III Volume I / Tahun 2012
perusahaan
yang
memiliki
leverage
tinggi
biasanya
akan
kelompok
industri
manufaktur,
perusahaan
bersaing
untuk
JURNAL
Kajian Pendidikan & Akuntansi Indonesia
Edisi III Volume I / Tahun 2012
dapat dilihat dari berbagai hasil perhitungan rasio atas laporan keuangan yang
dibuat oleh perusahaan pada akhir setiap periode. Salah satu rasio yang menjadi
sorotan utama para calon investor sebelum memutuskan berinvestasi ke dalam
sebuah perusahaan selain profitabilitas adalah Dividend Payout Ratio (DPR).
Berdasarkan uraian di atas, Peneliti tertarik untuk yaitu menelaah lebih
lanjut mengenai Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Return On Asset
(ROA), Current Ratio (CR), dan Growth Terhadap Dividend Payout Ratio
(DPR) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) Periode 2006-2010.
B. KAJIAN LITERATUR
1. Landasan Teori
a. Dividend Payout Ratio (DPR)
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2004) dalam PSAK No. 23
mendefinisikan dividen sebagai distribusi laba kepada pemegang investasi
ekuitas sesuai dengan proporsi mereka dari jenis modal tertentu. Kebijakan
dividen dapat diproksikan dengan Dividend Payout Ratio (DPR) . Dividend
Payout Ratio (DPR) adalah persentase dari laba yang akan dibagikan
kepada pemegang saham (Sutrisno, 2005:286). Bambang Riyanto
(2001:266) mendefinisikan Dividend Payout Ratio (DPR) sebagai
persentase pendapatan yang akan dibayarkan kepada pemegang saham
sebagai cash dividend.
b. Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio (DPR)
Bambang
Riyanto,
(2001:
265)
menyatakan
faktor
yang
Kebutuhan
Dana
untuk
Membayar
Utang,
Tingkat
JURNAL
Kajian Pendidikan & Akuntansi Indonesia
Edisi III Volume I / Tahun 2012
JURNAL
Kajian Pendidikan & Akuntansi Indonesia
Edisi III Volume I / Tahun 2012
f. Growth
Aset merupakan aktiva yang digunakan untuk aktivitas operasional
perusahaan. Semakin besar aset maka diharapkan semakin besar pula hasil
operasional yang dihasilkan oleh perusahaan. Growth menunjukkan
pertumbuhan aset dimana aset merupakan aktiva yang digunakan untuk
aktivitas operasional perusahaaan.
2.
Kerangka Berpikir
a. Debt to Equity Ratio (DER)
Debt to Equity Ratio (DER) merupakan perbandingan antara total
utang dengan modal sendiri. Makin tinggi rasio ini, maka dana yang
diambil dari pihak luar juga semakin besar. Ditinjau dari solvabilitas, rasio
yang tinggi kurang baik karena jika terjadi likuidasi perusahaan akan
mengalami kesukaran. Jadi, jika Debt to Equity Ratio (DER) makin tinggi,
maka kemampuan perusahaan untuk membayar dividen makin rendah.
b. Return On Asset (ROA)
Return On Asset (ROA) adalah salah satu indikator untuk mengukur
rasio profitabilitas. Diperoleh dengan membagi laba bersih yang tersedia
untuk pemegang saham dengan ekuitas saham biasa. Tingkat keuntungan
yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan lebih mampu untuk
membayarkan dividen. Jadi, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi rasio
Return On Asset (ROA), maka semakin tinggi Dividend Payout Ratio
(DPR).
c. Current Ratio (CR)
Masalah likuiditas dapat ditunjukkan dengan Current Ratio (CR)
yang rendah. Current Ratio (CR) sendiri menunjukkan perbandingan
antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Jadi, semakin besar rasio ini,
maka semakin baik karena kemampuannya untuk membayar dividen
semakin besar.
JURNAL
Kajian Pendidikan & Akuntansi Indonesia
Edisi III Volume I / Tahun 2012
d. Growth
Tingkat perluasan aktiva yang tinggi menyebabkan kebutuhan untuk
menahan dana daripada membayar dividen (Suad Husnan, 1984: 242).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi Growth, maka Dividend
Payout Ratio (DPR) makin rendah
3. Hipotesis
H1 : Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif signifikan terhadap
Dividend Payout Ratio (DPR) pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-2010.
H2 : Return On Asset (ROA) berpengaruh positif signifikan terhadap
Dividend Payout Ratio (DPR) pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-2010.
H3: Current Ratio (CR) berpengaruh positif signifikan terhadap Dividend
Payout Ratio (DPR) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-2010.
H4: Growth berpengaruh negatif signifikan terhadap Dividend Payout Ratio
(DPR) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode 2006-2010.
H5: Debt to Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), Current Ratio
(CR), dan Growth secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) pada perusahan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-2010.
JURNAL
Kajian Pendidikan & Akuntansi Indonesia
Edisi III Volume I / Tahun 2012
C. METODE PENELITIAN
Desain Penelitian
Berdasarkan karakteristik masalah, penelitian ini dapat digolongkan
menjadi penelitian kausal komparatif (causal-comparative research). Penelitian
kausal komparatif yaitu penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan
sebab akibat antara dua variabel atau lebih. (Nur Indriantoro dan Bambang Supomo,
2009: 27).
Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI dari tahun 2006-2010 yatu sebanyak 134 perusahaan.
2. Sampel
Dalam penelitian ini digunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2007: 61).
Kriteria yang digunakan dalam teknik purposive sampling ini adalah:
a. Perusahaan manufaktur yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) tahun 2006-2010.
b. Perusahaan manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang
mempublikasikan laporan keuangan lengkap mulai tahun 2006-2010.
c. Perusahaan manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang
secara berturut-turut membagikan dividen tunai mulai tahun 2006-2010.
Berdasarkan kriteria tersebut, diperoleh jumlah sampel sebanyak 10
perusahaan manufaktur.
Perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini
ditunjukkan pada tabel 1 berikut ini:
JURNAL
Kajian Pendidikan & Akuntansi Indonesia
Edisi III Volume I / Tahun 2012
DPS
EPS
JURNAL
Kajian Pendidikan & Akuntansi Indonesia
Edisi III Volume I / Tahun 2012
2. Variabel Independen
a. Debt to Equity Ratio (DER)
=
100%
(Sutrisno, 2005:234)
b. Return On Asset (ROA)
=
1
1
10
JURNAL
Kajian Pendidikan & Akuntansi Indonesia
Edisi III Volume I / Tahun 2012
5%
dinyatakan
tidak
mengandung
adanya
masalah
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini mengunakan analisis regresi sederhana
dan analisis regresi berganda.
a. Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi sederhana ini digunakan utnuk menguji hipotesis pertama,
ke dua, ke tiga, dan ke empat.
Langkah-langkah regresi sederhana adalah sebagai berikut:
1) Mencari Koefisien Korelasi (r)
11
JURNAL
Kajian Pendidikan & Akuntansi Indonesia
Edisi III Volume I / Tahun 2012
{ 2 ( )2 }{ 2 ( )2 }
2) Mencari Koefisien Determinasi (r2)
Koefisien determinasi (r2) merupakan kuadrat dari koefisien korelasi (r).
3) Uji Signifikansi Regresi Sederhana dengan Uji t
Uji t dapat dilakukan dengan rumus sebagi berikut:
=
2
1 2
12
JURNAL
Kajian Pendidikan & Akuntansi Indonesia
Edisi III Volume I / Tahun 2012
(1 1 ) (2 2 )(3 3 )(4 4 )
2
2 ( 1)
(1 2 )
13
JURNAL
Kajian Pendidikan & Akuntansi Indonesia
Edisi III Volume I / Tahun 2012
Minimum Maximum
Mean
Std.
Deviation
DPR
50
0,05
3,00
0,5002
0,48107
DER
50
0,17
3,08
0,8458
0,70064
ROA
50
0,00
0,41
0,1384
0,10306
CR
50
0,78
5,55
2,3322
1,26922
Growth
50
-0,19
0,84
0,1356
0,17166
Valid N
(listwise)
50
14
JURNAL
Kajian Pendidikan & Akuntansi Indonesia
Edisi III Volume I / Tahun 2012
1 (Constant)
Standardized
Coefficients
Std.
Error
Beta
Collinearity
Statistics
t
ToleranSig.
ce
VIF
0,327 0,277
1.181 0,244
DER
0,163 0,193
0,320
3,124
ROA
0,712 0,406
0,780
1,283
CR
0,019 0,046
0,405
2,467
0,759
1,317
Growth
0,331 0,247
Sumber: Data sekunder yang diolah
Dapat disimpulkan bahwa
model
regresi
terbebas
dari
0,384a
R Square
Adjusted R
Square
0,148
0,072
Std. Error of
the Estimate
0,25858
DurbinWatson
1,861
15
JURNAL
Kajian Pendidikan & Akuntansi Indonesia
Edisi III Volume I / Tahun 2012
0,059
-0,025
0,25089881
Std.
Error
Beta
Sig.
(Constant)
0,113
0,188
0,602
0,550
DER
0,066
0,131
0,504
0,617
ROA
-0,408
0,275
-0,232 -1,481
0,145
CR
0,009
0,031
0,066
0,302
0,764
Growth
0,240
0,167
0,228
1,435
0,158
0,123
16
JURNAL
Kajian Pendidikan & Akuntansi Indonesia
Edisi III Volume I / Tahun 2012
Variabel
DER DPR
Nilai t
2
t hitung
t tabel
1,134
2,009
r hitung
r tabel
0,162
0,273
0,026
sig
Konstanta
Koefisien
Keterangan
0,262
0,546
0,128
berpengaruh
positif tidak
signifikan
Variabel
ROA DPR
Nilai t
r hitung
r tabel
r2
0,233
0,273
0,054
t hitung
t tabel
1,657
2,009
sig
Konstanta
Koefisien
Keterangan
0,104
0,572
0,606
berpengaruh
positif tidak
signifikan
Variabel
CR - DPR
Nilai t
2
r hitung
r tabel
0,126
0,273
0,016
t hitung
t tabel
-0,883
2,009
sig
Konstanta
Koefisien
Keterangan
0,382
0,718
-0,027
berpengaruh
positif tidak
signifikan
17
JURNAL
Kajian Pendidikan & Akuntansi Indonesia
Edisi III Volume I / Tahun 2012
Variabel
Growth DPR
Nilai t
r hitung
r tabel
r2
0,295
0,273
0,087
t hitung
t tabel
2,140
2,009
sig
Konstanta
Koefisien
Keterangan
0,037
0,593
0,461
berpengaruh
positif
signifikan
Nilai R dan
R2
R
Nilai F
Fhitun
g
sig
Ftabel
Kon
stant
a
Koe
fisie
n
Keteranga
n
0,32
7
0,16
3
0,71
2
0,01
9
0,33
1
berpengar
uh positif
tidak
signifikan
DER
ROA
CR
D
P 0,384
R
0,14
8
1,95
0
2,56
Growt
h
0,11
8
Pembahasan
1. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Dividend Payout Ratio
(DPR)
Hasil penelitian menunjukkan variabel Debt to Equity Ratio (DER)
berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap Dividend Payout Ratio
(DPR). Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tantina
Nurlisana (2005), Sari Sinambela (2011), dan Fira Puspita (2009). Namun, hasil
penelitian ini tidak sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Irfan Aribowo
(2008). Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis karena pengambilan
sampel dalam penelitian ini yang hanya berjumlah 10 perusahaan manufaktur
dari keseluruhan populasi sebanyak 134 perusahaan manufaktur, di samping itu
18
JURNAL
Kajian Pendidikan & Akuntansi Indonesia
Edisi III Volume I / Tahun 2012
alasan lain ditolaknya hipotesis dapat disebabkan karena adanya teori signal
yang berpendapat bahwa dividen sebagai signal yang baik oleh perusahaan
merupakan indikasi prospek perusahaan di masa yang akan datang. Ada
kecenderungan harga saham naik jika ada pengumuman penurunan dividen,
sebaliknya harga saham dapat menjadi turun jika ada pengumuman penurunan
dividen. Jika perusahaan merasa bahwa prospek di masa mendatang baik, atau
pendapatan dan aliran kas diperkirakan dapat meningkat dan diperoleh pada saat
dimana dividen tersebut dibayarkan, maka perusahaan akan meningkatkan
dividen. Pasar akan merespon positif pengumuman kenaikan dividen tersebut,
walaupun besarnya Debt to Equity Ratio (DER) tinggi perusahaan mungkin akan
tetap membayarkan dividen yang tinggi kepada pemegang saham agar
perusahaan dianggap masih mempunyai prospek yang bagus, sehingga
pemegang saham tetap menanamkan investasinya pada perusahaan tersebut.
2. Pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Dividend Payout Ratio (DPR)
Return On Asset (ROA) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
Dividend Payout Ratio (DPR). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Tantina Nurlisana (2005) dan Ratih Bintaryati (2010).
Ketidakseuaian antara hasil penelitian dengan hipotesis ini kemungkinan
disebabkan karena pengambilan sampel dalam penelitian ini yang terbatas pada
jumlah 10 perusahaan manufaktur dari keseluruhan populasi sebanyak 134
perusahaan manufaktur. Disamping itu, ketidaksesuaian hasil penelitian dengan
hipotesis dapat pula disebabkan karena kemungkinan perusahaan selalu
berusaha mempertahankan dividen yang dibayarkan walaupun keadaaan
profitabilitas perusahaan dalam keadaan baik atau buruk. Selain itu, dapat pula
disebabkan karena kebijakan dividen yang memang telah diterapkan oleh
manajemen. Kebijakan dividen ini juga mencakup perbandingan antara besarnya
laba ditahan dengan Dividend Payout Ratio (DPR), dimana jika Dividend Payout
Ratio (DPR) tinggi, maka akan mengurangi jumlah laba ditahan begitu juga
sebaliknya jika Payout Ratio (DPR) rendah, maka akan meningkatkan jumlah
laba ditahan. Dalam hal ini, kebijakan dividen yang diterapkan oleh manajemen
telah didasarkan pada pertimbangan-pertimbanagn tertentu yang mana faktor
19
JURNAL
Kajian Pendidikan & Akuntansi Indonesia
Edisi III Volume I / Tahun 2012
JURNAL
Kajian Pendidikan & Akuntansi Indonesia
Edisi III Volume I / Tahun 2012
bersumber dari dana intern (laba ditahan), tetapi menggunakan dana yang
bersumber dari luar seperti utang bank, kreditor, dan lain sebagainya. 10
perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini merupakan perusahaan
yang dapat dikatakan merupakan perusahaan besar yang telah mapan.
Perusahaan yang telah mapan biasanya lebih mudah mencapai pasar modal dan
lebih mudah mendapatkan dana dari pihak eksternal karena telah dipercaya oleh
kreditur. Oleh karena perusahaan besar yang telah mapan lebih mudah
mendapatkan dana dari pihak eksternal, maka perusahaan akan berusaha
mendapatkan dana untuk pertumbuhan yang berasal dari pihak luar seperti utang
bank atau kreditur dan bukan berasal dari dana intern (laba ditahan), dimana
keputusan tersebut tentu saja dengan mengingat pertimbangan-pertimbangn
tertentu yang telah diperhitungkan pihak manajemen. Jadi, mungkin saja
perusahaan besar yang telah mapan walaupun dengan tingkat pertumbuhan
cepat/tinggi justru akan membayarkan dividen dengan tingkat Dividend Payout
Ratio (DPR) yang lebih tinggi daripada perusahaan kecil dengan pertumbuhan
cepat/tinggi.
5. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), Current
Ratio (CR) dan Growth terhadap Dividend Payout Ratio (DPR)
Debt to Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), Current ratio (CR),
dan Growth secara bersama-sama berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap Dividend Payout Ratio (DPR). Ketidakseuaian antara hasil penelitian
dengan hipotesis ini kemungkinan disebabkan karena pengambilan sampel
dalam penelitian ini yang terbatas pada jumlah 10 perusahaan manufaktur dari
keseluruhan populasi sebanyak 134 perusahaan manufaktur. Selain itu,
ketidaksesuaian hasil dengan hipotesis ini dapat pula kemungkinan besar
disebabkan karena perusahaan menentukan tinggi rendahnya Dividend Payout
Ratio (DPR) berdasarkan pertimbangan tertentu yang telah diperhitungkan oleh
manajemen dimana hanya pihak manajemen saja yang mengetahui faktor yang
menjadi pertimbangan tersebut.
21
JURNAL
Kajian Pendidikan & Akuntansi Indonesia
Edisi III Volume I / Tahun 2012
E. PENUTUP
Kesimpulan
1. Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
Dividend Payout Ratio (DPR) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2006-2010.
2. Return On Asset (ROA) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
Dividend Payout Ratio (DPR) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2006-2010.
3. Current Ratio (CR) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Dividend
Payout Ratio (DPR) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Periode 2006-2010.
4. Growth berpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividend Payout Ratio
(DPR) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) Periode 2006-2010.
5. Debt to Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA), Current ratio (CR), dan
Growth secara bersama-sama berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
Dividend Payout Ratio (DPR) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2006-2010.
Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini masih memiliki keterbatasan, diantaranya:
1. Pada penelitian ini terbatas pada pengujian mengenai beberapa faktor yang
mempengaruhi Dividend Payut Ratio (DPR), yaitu Debt to Equity Ratio (DER),
Return On Asset (ROA), Current Ratio (CR), dan Growth.
2. Penelitian ini terbatas pada penelitian mengenai sebagian faktor mikro yang
mempengaruhi Dividend Payut Ratio (DPR) dan tidak menyertakan faktor
makro yang dapat mempengaruhi Dividend Payout Ratio (DPR) seperti inflasi,
tingkat pajak dan lain sebagainya.
3. Jenis perusahaan yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini terbatas
pada perusahaan manufaktur saja sehingga pemilihan sampel menjadi semakin
sedikit.
22
JURNAL
Kajian Pendidikan & Akuntansi Indonesia
Edisi III Volume I / Tahun 2012
4. Penelitian ini hanya dilakukan dalam periode yang terbatas, yaitu tahun 20062010.
Saran
1. Bagi Investor dan Calon Investor
Bagi investor dan calon investor sebelum memutuskan untuk menginvestasikan
dananya dalam bentuk saham ke dalam sebuah perusahaan, hendaknya
memperhatikan dengan cermat semua informasi yang relevan yang tersedia di
pasar modal baik melalui laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan
tersebut atau informasi lain yang dirasa relevan.
2. Bagi Manajemen
Dalam menentukan kebijakan dividen, manajemen hendaknya memperhatikan
kebutuhan dananya. Apabila tingkat pertumbuhan perusahaan tinggi dan
perusahaan membutuhkan dana untuk membiayai pertumbuhannya, maka
perusahaan akan lebih baik jika menahan dulu labanya dan tidak membagikan
dividen agar dapat digunakan untuk mendanai pertumbuhannya terlebih dahulu
dengan menggunakan sumber intern atau dalam hal ini adalah laba yang ditahan
tersebut
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya sebaiknya menambah jumlah variabel independen, baik
faktor mikro maupun faktor makro. Penelitian selanjutnya sebaiknya juga
menambah periode penelitian dan menggunakan perusahaan sampel yang
bervariasi agar dapat menghasilkan informasi yang lebih mendukung.
23
JURNAL
Kajian Pendidikan & Akuntansi Indonesia
Edisi III Volume I / Tahun 2012
F. DAFTAR PUSTAKA
24
JURNAL
Kajian Pendidikan & Akuntansi Indonesia
Edisi III Volume I / Tahun 2012
25