Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN


DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2017-2021

Oleh :
M. Ajeline Labene
NIM. 20180411014155
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pasar modal adalah tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaan menjual saham (stock) dan
obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana
atau untuk memperkuat modal perusahaan. Sementara investor dalam menginvestasikan dananya ke suatu
perusahaan dalam bentuk saham mengharapkan return saham dalam bentuk dividen dan capital gain. Capital
gain merupakan keuntungan modal yang diperoleh dari selisih antara harga beli dan harga jual saham,
sedangkan dividen adalah porsi laba bersih yang dibagikan oleh perusahaan kepada para pemegang saham
(Kasmir, 2016).

Menurut Brigham dan Houston (2014), setiap investor mengharapkan return yang setinggi–tingginya dari
investasi yang dilakukannya. Terdapat hal penting bagi investor saham dalam berinvestasi yaitu risiko tidak
mendapatkan dividen, ketika perusahaan tidak bisa menghasilkan keuntungan akan memperoleh capital loss
yaitu selisih negatif antara harga jual dengan harga beli (Hermanungsih, 2012).
Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka penulis


merumuskan beberapa masalah yang menjadi pokok permasalahan pada penelitian ini yang akan diteliti
yaitu sebagai berikut:

1. Apakah Current Ratio berpengaruh terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur di Bursa
Efek Indonesia?
2. Apakah Debt to Equity berpengaruh terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur di Bursa
Efek Indonesia?
3. Apakah Return on Asset berpengaruh terhadap Kebijakan Dividen pada perusahaan manufaktur di
Bursa Efek Indonesia?
Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis pengaruh Current Ratio terhadap Kebijakan Deviden.


2. Untuk menganalisis pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Kebijakan deviden.
3. Untuk menganalisis pengaruh Return on Assets terhadap Kebijakan deviden.
4. Untuk menganalisis pengaruh Total Asset Turnover terhadap kebijakan dividen.
5. Untuk menganalisis pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Assets dan
Total Asset Turnover secara simultan terhadap kebijakan dividen.
Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini diharapkan sebagai berikut:

1. Bagi Akademis, Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk kajian
akademi mengenai pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Asset dan Total
Asset Turnover terhadap Kebijakan Deviden pada Perusahaan manufaktur yang terdafar di
Bursa Efek Indonesia.
2. Bagi investor, Hasil penelitian ini diharapkan sebagai sumber informasi bagi investor sebagai
bahan masukan dalam hal pengambilan keputusan investasi untuk menentukan perusahaan
yang memberikan deviden yang diingikan.
3. Bagi peneliti selanjutnya, Hasil penelitian ini diharapkan sebagai sumber informasi dan dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk meneliti masalah yang sama dengan
penelitian ini maupun yang berkaitan dengan masalah ini.
TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu
Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya,
terdapat perbedaan dan persamaan. Objek pada penelitian ini adalah Perusahaan Manufaktur Sektor manufaktur di
Bursa Efek Indonesia. Variabel Dependen yang digunakan adalah Kebijakan Deviden (DPR) dan Variabel
Independen adalah Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Asset dan Total Asset Turnover.
1. Penelitian Amalia Apriliani dan Kartina Natalylova (2017)
2. Penelitian Flourien Nurul (2017)
3. Penelitian Yulianti (2020)
4. Penelitian Ida Ayu Putri Pertami Dewi (2018)
5. Penelitian yang dilakukan oleh Wiwin Fauziah Ariyani Siregar (2021)
kerangka Teori
1.Teori Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang didapat perusahaan pada akhir tahun akan dibagikan
kepada pemegang saham dalam dividen atau ditahan untuk menambah modal guna membiayai investasi di masa yang
akan datang (Gumanti, 2013).

2. Dasar Teori Kebijakan Deviden


Menurut prefensi investor ada 3 (tiga) teori yang mendasari kebijakan dividen (Brigham & Houston, 2014),
yaitu:
a. Irrelevant Dividend Proposition
Teori ini dikemukakan oleh Miller & Moligliani (1961) yang menyatakan bahwa dalam suatu pasar yang
sempurna, nilai perusahaan bebas dari kebijakan dividen yang dilakukan oleh manajemen. Dari pernyataan ini
disimpulkan bahwa suatu prinsip penilaian dasar (fundamental principle of valuation) bahwa harga setiap
sekuritas adalah sebesar tingkat pengembalian ataupun dividen ditambah dengan capital gain pada setiap rupaih
yang diinvestasikan pada setiap saham akan sama pada satu interval waktu berbeda.
Jenis-jenis Kebijakan Dividen

Dividen dapat dibedakan menjadi beberapa jenis (Kasmir, 2016), yaitu:


a. Dividen Kas (Cash Dividend). Pembayaran dividen dalam bentuk uang kas. Dibandingkan dengan jenis dividen lain, dividen kas
lebih sering digunakan oleh perusahaan dan umumnya juga lebih disukai oleh para pemilik saham.
b. Dividen Aktiva selain Kas (Property Dividend). Dividen yang dibagikan dalam bentuk barang atau aktiva selain kas. Dividen properti
ini yang dibagikan adalah bagian dari aktiva yang tidak akan mengganggu keberlangsungan hidup bisnis perusahaan. Dan barangnya
bisa dibagi rata kepada para pemegang saham. Pemilik saham akan menerima dengan nilai sebesar harga pasar dari aktiva yang
dibagikan tersebut.
c. Dividen Utang (Scrip Dividend). Dividen Utang adalah janji tertulis untuk membayar jumlah deviden kas tertentu kepada pemilik
saham dikemudian hari. Deviden utang ini bisa terjadi apabila laba perusahaan mencukupi namun saldo kas perusahaan tidak cukup
untuk membayarnya.
d. Dividen Likuidasi (Liquidating Dividend). Dividen yang muncul ketika manajemen direaksi ingin melikudasi usahanya dan
mengembalikan seluruh aktiva bersih yang tersisa kepada pemilik saham dalam bentuk kas tunai.
Indikator Kebijakan Dividen
Perusahaan mengukur dividen dengan menggunakan salah satu dari dua ukuran yang umum dikenal dan juga
digunakan dalam mengukur kebijakan dividen adalah rasio pembayaran dividen (dividen payout ratio). Dividend
payout ratio merupakan rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur persentase laba bersih yang dibagikan
kepada pemegang saham dalam bentuk dividen untuk periode waktu tertentu (biasanya dalam 1 tahun). Rasio
pembayaran dividen diukur dengan cara membagi besarnya dividen per lembar saham dengan laba bersih per
lembar saham, yang dapat dinyatakan dengan rumus berikut:

Dividen per share


Dividen Payout Ratio = ———————— x 100%
Earning per share
Menurut Horne & Wachowics (2007), rasio pembayaran deviden adalah deviden tunai yang dibagi laba tahunan
atau deviden per lembar saham dibagi dengan lembar laba per lembar saham. Rasio tersebut menunjukkan
presentase laba perusahaan yang dibayarkan kepada pemegang saham secara tunai. Besarnya jumlah deviden
yang akan dibagikan kepada para pemegang saham ditentukan berdasarkan rapat hukum pemegang saham.
Likuidity Ratio (Rasio Likuiditas)

1. Pengertian Rasio Likuiditas


Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk melunasi dan memenuhi kewajiban
keuangan seperti utang yang dicairkan atau yang sudah jatuh tempo (Kasmir, 2016).
3. Pengukuran Rasio Likuiditas
Perhitungan rasio lancar dilakukan dengan cara membandingkan antara total aktiva lancar dengan
total utang lancar. Bagi perusahaan yang memiliki posisi kas yang semakin kuat akan semakin besar
kemampuannya untuk membayar deviden. Rasio lancar merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat
ditagih secara keseluruhan. Menurut Fahmi (2011:16)
Leverage Ratio (Rasio Solvabilitas)
1. Pengertian Rasio Solvabilitas
Leverage Ratio juga disebut dengan Solvabilitas. Analisis Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya (Subramanyam & Jhon, 2013). Leverage yaitu suatu tingkat
kemampuan perusahaan untuk menggunakan aktiva atau dana yang mempunyai beban tetap (hutang atau
saham) dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan untuk memaksimalkan kekayaan pemilik perusahaan.
Menurut Periansya (20159) “Rasio solvabilitas atau rasio leverage (rasio utang) adalah rasio yang digunakan
untuk mengukur seberapa jauh aset perusahaan dibiayai dengan hutang atau dibiayai oleh pihak luar.”
Menurut Arief dan Edi (2016) “Rasio Solvabilitas adalah rasio yang
mengukur sejauh mana pembelanjaan dilakukan oleh hutang yang dibandingkan dengan modal, dan
kemampuan untuk membayar bunga dan beban tetap lain.
3. Pengukuran Rasio Solvadbilitas
Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio hutang untuk mengukur tingkat pinjaman dari keuangan
perusahaan dan dikalkulasi berdasarkan perbandingan jumlah total liabilitas dibanding dengan jumlah
total ekuitas. Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai hutang dan
seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya dan untuk mengukur proporsi
dari kewajiban dan ekuitas dalam membiayai aset perusahaan. Debt to Equity Ratio (DER)
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang ditunjukkan oleh
beberapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar utang. Peningkatan DER dapat
mempengaruhi tingkat pendapatan bersih yang tersedia bagi para pemegang saham, yang artinya
tingginya kewajiban perusahaan akan semakin menurunkan kemampuan perusahaan dalam membayar
dividen (Simatupang, 2010).
Profitability Ratio (Rasio Profitabilitas)
1. Pengertian Rasio Profitabilitas
Profitabiltas adalah kemampuan menghasilkan laba yang dapat dikaitkan dengan penjualan aset atau
modal. Laba inilah yang akan menjadi dasar untuk pembagian dividen. Jika perusahaan memproleh
keuntungan maka perusahaan tersebut akan membagikan dividen. Oleh karena dividen diambil dari laba
bersih perusahaan, maka laba tersebut akan mempengaruhi besarnya Dividend Payout Ratio (Syahyunan
(2015).
Pengukuran Rasio Profitabilitas
Return on Asset berguna untuk keperluan perencanaan pada perusahaan dan dapat digunakan
sebagian dasar untuk pengembalian keputusan jika perusahaan akan mengadakan ekspansi. Menurut
Kasmir (2014:201), Return On Asset (ROA) atau return on investasi (ROI) merupakan rasio yang
menujukan hasil (Return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan
ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasi. Menurut Riyanto (2010), Rasio ini
merupakan perbandingan antara laba bersih dengan total asset. Menurut Harahap (2014:305),
Activity Ratio (Rasio Aktivitas)

1. Pengertian Rasio aktivitas


Rasio aktivitas merupakan rasio yang mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan semua
sumber daya yang ada. Rasio aktivitas ini melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada
berbagai jenis aktiva. Indikator rasio aktivitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Total Asset Turnover
(TATO) (Kasmir, 2016).
Pengukuran Rasio Aktivitas

Total Asset Turnover (TATO) merupakan rasio yang digunakan untuk menunjukkan tingkat
efesiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam menghasilkan volume penjualan
tertentu dan merupakan rasio yang menggambarkan perputaran aktiva dari volume penjualan.
Jika semakin besar rasio ini maka semakin baik aktiva meraih laba dan menunjukkan efisiensi
penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan.
Menurut Brigham & Houston (2014).
Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan model yang akan menjelaskan
bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor–faktor penting yang diketahui
dalam masalah tertentu. Kerangka konseptual akan menghubungkan secara
teoritis antara variabel–variabel penelitian yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Pada penelitian ini akan menjelaskan pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).
Pada penelitian ini variabel independen yang akan digunakan adalah Current Ratio (X1), Debt to Equity Ratio
(X2), Return on Asset (X3) dan Total Asset Turnover (X4). Sedangkan untuk variabel dependennya adalah
Kebijakan Dividen (Y).
1. Pengaruh Likuiditas (Current Ratio) Terhadap Kebijakan Dividen
2. Pengaruh Solvabilitas (Debt to Equity Ratio) terhadap Kebijakan Dividen
3. Pengaruh Profitabilitas (Return on Asset) terhadap Kebijakan Dividen
4. Pengaruh Rasio Aktivitas (Total Asset Turnover) Terhadap Kebijakan Dividen
Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena atau keadaan tertentu yang telah
terjadi atau pun akan terjadi (Sugiyono, 2018). Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat dari penelitian serta kerangka konseptual yang telah dijelaskan dapat dirumuskan hipotesis penelitian
sebagai berikut:
1. Likuiditas (Current Ratio) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2021
2. Solvabilitas (Debt to Equity Ratio) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2021.
3. Profitabilitas (Return on Asset) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2021.
4. Rasio Aktivitas (Total Asset Turnover) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2021.
METODE PENELITIAN

3.1. Waktu Penelitian


Waktu penelitian dilakukan dari bulan Maret – April 2022. Penelitian ini akan dilakukan dengan
menggunakan laporan keuangan yang dipublikasikan melalui situs www.idx.co.id dan situs perusahaan masing-
masing. Alamat penelitian yaitu di Bursa Efek Indonesia (BEI).
3.2. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulan
(Sugiyono, 2018). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan dalam Sektor manufaktur dalam
sektor barang dan konsumsi di Bursa Efek Indonesia selama periode 2017-2021 sebanyak 54 perusahaan
manufaktur.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan ukuran
sampel merupakan suatu langkah untuk menentukan besarnya sampel yang diambil dalam melaksanakan suatu
penelitian (Sugiyono, 2018). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling sebanyak 15 perusahaan manufaktur dalam sektor barang dan konsumsi dengan kriteria melakukan
IPO dan membagikan kebijakan dividen kas berturut – turut selama periode 2017-2021
Jenis dan Sumber Data
3.3.1 Jenis data
Penelitian ini menggunakan jenis data yang berupa data:
1. Data Kualitatif
2. Data Kuantitatif
3.3.2 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data sekunder
merupakan data primer yang diperoleh oleh pihak lain atau data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan
baik oleh pengumpul data primer atau oleh pihak lain. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah hasil
dokumentasi dan studi kepustakaan dari jurnal, buku, laporan, dokumen publikasi, dan sumber lainnya yang
berkaitan dan dapat mendukung penelitian ini
3.4. Teknik Pengumpulan Data
1. Studi Kepustakaan (Library Research)
2. Studi Dokumentasi
Metode Analisis Data
Penelitian ini termasuk menggunakan analisis kuantatif yang dinyatakan dengan angka – angka yang dalam
perhitungannya menggunakan metode statistik yang dibantu dengan program pengelolaan data statistik SPSS.
Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data–data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini
ada 2 yaitu analisa rasio dan analsisi statistik yang terdiri dari analisis deskripsi, uji asumsi klasik, model
regresi linier berganda dan uji hipotesis.
3.4.1 Analisa Rasio
1. Kebijakan Dividen
2. Likuidity Ratio (Rasio Likuiditas)
3. Leverage Ratio (Rasio Solvabilitas)
4. Profitability Ratio (Rasio Profitabilitas)
5. Activity Ratio (Rasio Aktivitas)
Definisi Operasional

Adapun yang menjadi batasan operasional dalam penelitian ini adalah:


1. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini:
a. Variabel bebas (Independent Variable) yang terdiri dari Likuiditas yang diproksikan dengan Current Ratio,
Leverage yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio dan Profitabilitas yang diproksikan dengan Return
on Asset dan Rasio Aktivitas yang diproksikan dengan Total Asset Turnover.
b. Variabel terikat (Dependent Variable), yaitu Kebijakan Dividen yang diproksikan dengan Dividend Payout
Ratio.
2. Definisi Operasional
Defenisi Variabel memberikan pengertian terhadap konstruk atau memberikan variabel dengan menspesifikasi
kegiatan atau tindakan yang diperlukan peneliti untuk mengukir. Dilihat dari sudut pandang hubungannya
variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen (terikat) dan variabel independen
(bebas).
a. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas. Variabel dalam penelitian ini adalah Kebijakan Dividen. Kebijakan Dividen merupakan keputusan
perusahaan tentang pembagian laba bersih kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen, atau
menahannya dalam bentuk laba ditahan.
b. Variabel Independen (X)
Variabel Independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perusahaan terhadap
variabel dependen.
Sistimatika Penulisan
Untuk memudahkan dalam penulisan penelitian ini maka dibuat susunan kajian berdasarkan metodologinya
dalam bentuk sistematika penulisan yaitu:
BAB I : Merupakan bab pendahuluan. Bab ini berisi latar belakang studi, rumusan masalah, tujuan
penelitian dan manfaat penelitian.
BAB II : merupakan bab Tinjauan Pustaka. Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang melandasi dan
berkaitan dengan kebijakan dividen serta variabel yang mempengaruhinya.
BAB III : Merupakan bab metode penelitian. Bab ini menjelaskan tentang metodelogi penelitian yang terdiri
dari lokasi dan waktu penelitian, jenis data dan metode pengumpulan data, variabel penelitian, metode
analisis, definisi operasional serta kerangka pikir dan sistematika penulisan
BAB IV : Merupakan bab hasil dan pembahasan. Pada bab ini menguraikan tentang gambaran umum
wilayah, serta hasil analisis penelitian.
BAB V : Merupakan bab penutup. Pada bab ini menguraikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil
penelitian.
Sekian Dan Trimakasih…

God Job

Anda mungkin juga menyukai