http://jurnalmahasiswa.stiesia.ac.id/index.php/jirm/article/view/3463/3479
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan dan
minuman yang go public selama tahun 2012 – 2013. Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel
1.Struktur Modal (SM). Struktur modal adalah perimbangan antara modal asing dengan
modal sendiri. Struktur modal diukur dengan menggunakan debt to equity ratio. Rasio ini
mengukur perimbangan antara kewajiban yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri.
Skala pengukuran variabel struktur modal menggunakan skala rasio dengan rumus :
2.Ukuran Perusahaan (UP). Adalah tolak ukur besar – kecilnya perusahaan dengan
melihat besarnya nilai ekuiti, nilai penjualan atau nilai total aset yang dimiliki perusahaan.
Dalam penelitian ini ukuran perusahaan di proxy dengan nilai logaritma natural dari total
asset perusahaan, mulai dari tahun 2012–2013. Skala pengukuran pada variabel ini
menggunakan skala ratio.
3.Struktur Aktiva (SA), merupakan perbandingan antara aktiva tetap dengan aktiva total
perusahaan. Skala pengukuran pada variabel ini menggunakan skala rasio dapat
dinyatakan dalam persamaan berikut :
Berbagai faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan adalah struktur modal,
kebijakan dividen dan kebijakan investasi. Melaksanakan fungsi manajemen keuangan
merupakan hal yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Kombinasi
optimal dari keputusan manajemen dapat mengoptimalkan nilai perusahaan yang akan
mempengaruhi kemakmuran pemegang saham.
Haga pasar saham mencerminkan nilai perusahaan, dengan demikian jika nilai suatu
perusahaan meningkat, maka harga pasar saham perusahaan tersebut juga akan naik (Sudana,
2009:189)Risiko yang makin tinggi cenderung menurunkan harga saham, tetapi meningkatnya
tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of return) akan menaikkan harga saham
tersebut. Struktur modal yang optimal harus berada pada keseimbangan antara risiko dan
pengembalian yang memaksimumkan harga saham (Brigham & Houston, 2001). Dalam
mengambil keputusan keuangan, manajer keuangan perlu menentukan tujuan yang harus
dicapai. Keputusan keuangan yang tepat dapat memaksimumkan nilai perusahaan sehingga
mampu meningkatkan kemakmuran pemilik perusahaan. Menurut Jensen (2001), dalam Dewi
& Wirajaya (2013), untuk memaksimalkan nilai perusahaan tidak hanya nilai ekuitas saja yang
diperhatikan, tetapi juga sumber keuangan seperti hutang maupun saham preferen. Menurut
Fama (1978), dalam Dewi dan Wirajaya (2013), nilai perusahaan dapat dilihat dari harga
sahamnya. Harga saham terbentuk atas permintaan dan penawaran investor, sehingga harga
saham tersebut dapat dijadikan proksi nilai perusahaan.
Variabel Dependen adalah kejadian yang diukur oleh peneliti dimana nilai atau
variabilitas kejadian tersebut adalah akibat dari manipulasi atau akibat adanya variabilitas
pada variabel lain. Dalam penelitian ini variabel dependen adalah Price to Book Value (PBV).
Menurut Brigham dan Houston (2009) PBV dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut
(b)Kebijakan Dividen (X2) yaitu besarnya laba yang dibagikan kepada pemegang
saham pada akhir tahun yang juga akan mencerminkan besarnya laba yang akan
ditanamkan pada laba ditahan pada akhir tahun. Kebijakan dividen dalam penelitian ini akan di
proksikan dengan DPR (Dividend Payout Ratio). Menurut Brigham dan Houston (2009 :123)
dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: