PENDAHULUAN
pemegang saham atau keputusan apakah laba yang diproleh perusahaan akan
struktur finansial, arus pendanaan dan posisi likuiditas suatu perusahaan dan
Ketiga keputusan tersebut saling berinteraksi satu sama lain ,karena keputusan
investasi dipengaruhi oleh tersedianya dana dan biaya modal .Biaya modal dan
1
2
tentang besarnya laba yang akan dibagikan kepada pemengan saham atau biasa
disebut dividen, dan besarnya laba yang akan ditahan oleh perusahaan. Semakin
besar laba yang dibagikan dalam bentuk dividen akan semakin menarik bagi
calon investor, karena para calon investor menilai bahwa perusahaan dalam
kondisi yang sehat dan memiliki prospek yang baik di masa mendatang.
laba serta bentuk kebijakan dividen yang diterapkan oleh perusahaan yang
saham sebagai cash dividend disebut Dividend Payout Ratio (Andriyani, 2008).
kebijakan keuangan ini berpengaruh pada sikap atau reaksi investor yang berarti
membagikan laba sebagai dividen maka akan mengurangi total sumber dana
dari sumber dana intern akan semakin besar dan hal ini akan menjadi posisi
2009).
Tentunya hal ini akan menjadi unik karena kebijakan dividen adalah sangat
penting untuk memenuhi harapan para pemegang saham terhadap dividen dan
dari sisi lain juga tidak harus menghambat pertumbuhan perusahaan. Para
diterima pada saat ini akan mempunyai nilai yang lebih tinggi dari pada capital
gain yang akan diterima di masa yang akan datang. Dengan demikian investor
yang tidak bersedia berspekulasi akan lebih menyukai dividen dari pada capital
cash ratio berpengaruh positif terhadap dividen payout ratio, debt to total asset
berpengaruh signifikasi terhadap DPR, begitu juga dengan variabel size dan
ROA tidak berpengaruh terhadap DPR. (Damayanti dan Achyani 2006) dalam
perusahaan tidak ada satu variabel pun yang berpengaruh secara signifikan
variabel cash ratio,return on asset,debt to total asset dan debt to equlity ratio
terhadap perusahaan jasa yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun 2016.
Dari urian di atas maka pokok masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
Sesuai dengan permasalahan yang telah diajukan maka tujuan dari penelitian
ini untuk:
ratio.
payout ratio.
payout ratio.
Kegunaan Penelitian.
1. Bagi Mahasiswa.
refrensi .
ratio.
6
Denpasar.
2. Bagi Perusahaan.
refrensi bagi mahasiswa sebagai bahan acuan dan dasar penelitian sejenis di
masa yang akan datang dan dapat digunakan sebagai bahan perbandingan
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
saham biasa dapat dilakukan jika perusahaan sudah membayar dividen untuk
dari dalam perusahaan sendiri yang akan dilakukan oleh perusahaan sehingga
ditahan sebagai sumber pendaan. Semakin besar laba semakin sedikit jumlah
sebagai laba ditahan dan pembayaran dividen merupakan aspek utama dalam
masalah penggunaan laba yang menjadi hak para pemegang saham dan laba
tersebut bisa dibagi sebagai dividen atau laba yang ditahan untuk
dibayarkan berarti semakin sedikit laba yang ditahan dan sebagai akibatnya
yang tersedia untuk pembayaran dividen adalah semakin kecil. Persentase dari
sebagai cash dividend disebut dividen payout ratio. Dengan demikian dapatlah
9
dikatakan bahwa makin tingginya dividend payout ratio yang ditetapkan oleh
perusahaan berarti makin kecil dana yang tersedia untuk ditanamkan kembali
pertama para pemegang saham dan pihak perusahaan atas keuntungan yang
pihak perusahaan. Dalam teori investasi pada pasar modal investor akan
return saham akan lebih besar hasilnya di bandingkan deposito atau bunga
obligasi.
daya manusia dan kondisi keuangan perusahaan yang tercermin dalam kinerja
dapat disajikan dalam berbagai cara seperti laporan arus kas ,catatan atas
laporan keuangan).
pendekatan nilai sekarang (present value approach) dengan basis suku bunga
dan pendekatan rasio (per earning ratio). Pendekatan nilai sekarang disebut
didiskontokan menjadi nilai sekarang. Jika investor percaya bahwa nilai dari
kas di masa depan maka nilai perusahaan tersebut dapat ditentukan dengan
mendiskontokan nilai-nilai arus kas (cash flow) di masa depan menjadi nilai
mencoba memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan (1)
yang meningkat) maka harga saham akan meningkat pula. Dengan kata lain
tersebut. Jika prospek suatu perusahan publik sangat kuat dan baik, maka
dan harganya akan meningkat. Namun harus diperhatikan bahwa nilai dari
suatu efek ekuitas tidak hanya ditentukan oleh tingkat kembalian yang
,2005).
atas kekuatan keuangan dari suatu perusahaan yang sering disebut sebagai
pada saat analisis. Dalam company analysis,para pemodal atau investor akan
(Husnan ,2005).
Sementara itu keputusan laba apakah yang diproleh akan dibagikan dalam
payout ratio.
memiliki resiko yang sama. Oleh sebab itu,tingkat resiko pendapatan mereka
dimasa yang akan dating bukannya ditentukan oleh deviden payout ratio tetapi
Jika capital gain dikenakan pajak dengan tariff rendah dari pada pajak
atas dividen, maka saham yang memiliki pertumbuhan tinggi menjadi lebih
menarik. Tetapi sebaliknya jika capital gain dikenai pajak yang sama dengan
Namun demekian pajak atas dividen karena pajak atas capital again baru di
bayar setelah saham dijual sementara pajak atas dividen harus dibayar setiap
jangka waktu satu tahun,maka tidak ada bedanya anatara pajak atas capital
again danpajak atas dividen. Jadi investor akan meminta tingkat keuntungan
setelah pajak yang lebih tinggi terhadap saham yang memiliki dividen yield
yang tinggi terhdapa saham yang memiliki dividen yield yang tinggi daripada
saham dengan dividen saham dengan dividend yield yang rendah. Oleh
perlembar.
pemegang saham. Para pemilik saham yang terdaftar pada daftar pemegang
saham yang tidak terdaftar pada tanggal pencatatan tidak diberikan hak untuk
memproleh devid
3. Tanggal (cum-dividen)
masih melekat hak untuk mendapatkan dividen baik deviden tunia maupun
dividen saham
4. Tanggal (ex-dividen).
untuk memproleh dividen.Jadi jika investor membeli saham pada tanggal ini
para pemegang saham yang telah mempunyai hak atas dividen.Jadi pada
tanggal tersebut para investor sudah dapat mengambil dividen sesuai dengan
saham).
menyangkut bagaimana cara dan dalam bentuk apa dividen dibayarkan kepada
pemegang saham. Ada beberapa pola pembayaran dividen yang dapat dipilih
Kebijakan ini menetapkan dividen per saham yang stabil, selama tidak
bahwa tingkat yang lebih tinggi tersebut dapat dipertahankan. Hal ini
saham lebih tinggi bila dividen yang diharapkan tetap stabil dari pada bila
dividen dalam jumlah yang tetap (stabil amount) dari tahun ke tahun.
16
sehinnga dapat pemberian dividen extra dapat menarik minat pemodal yang
untuk setiap periode. Oleh karena itu besar dividen and payout ratio yang
1. Cash Ratio.
17
Cash ratio merupakan salah satu ukuran dari ukuran dari rasio
kas, seperti giro atau simpanan lain di bank yang dapat ditarik setiap saat
2. Return On Asset.
suatu perusahaan (Kasmir, 2010: 196). Return On Asset diukur dari laba
bersih setelah pajak (earning after tax) terhadap total asetnya yang
supriono dan Amin (2000) dalam Kusumawati dan sudento (2005). Oleh
Achayani, 2006).
antara total hutang (total debts) baik hutang jangka pendek (current
aktiva baik aktiva lancer maupun aktiva tetap dan aktiva lainnya, (Kasmir,
eksternal (kreditur) dan semakin besar pula beban biaya bunga yang
Debt to equity ratio merupakan salah satu rasio leverage yang dihitung
sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Debt to quity ratio juga
dapat dilihat tingkat risiko tidak tertagihanya suatu hutang. Semakin besar
angka rasio ini,maka semakin besar pula beban yang ditanggung perusahaan
2.2.Penelitian Terdahulu.
perbandingan dan refrensi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2.1 di
bawah ini.
Penelitian Analisis
Data
siginifikasi terhadapat
firmsizeberpengaruh
DPR.Sedangkan debt
ukuran perusahaan
tidak berpengaruh
signifikasi.
tas Linier s
berpengaruh
signifikasi terhadap
DPR, ukuran
perusahaan tidak
berpengaruh
siginifikasi terhadap
DPR
n on
equity.berpengaruh
tidak berpengaruh
signifikasi terhadap
DPR.
berpengaruh
signifikasi.
DTA,DPR DPR,sedangkan
variable Growth,debt
to equity ratio,DTA
tidak berpengaruh
siginifikan terhadap
DPR..
Variabel
23
growth ,ROA,firm
signifikan
DPR .Sedangkan
ukuran perusahaan
berpengaruh positif
terhadap DPR.
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
DPR.
ER . signifikan positif
terhadap DPR
sedangkan Growth
berpengaruh
signifikan negatif
terhadap DPR
berpengaruh
signifikan terhadap
DPR
Perusahaan. perusahaan
berpengaruh positif
terhdap kebijakan
dividen sedangkan
DTA berpengaruh
25
negatif terhadap
kebijakan dividen.
signifikan terhadap
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
DPR.
dan NPM
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap DPR
berpengaruh tidak
26
signifikan.
kebijakan deviden
(DPR) pertumbuhan
peruahaan (growth)
dan ukuran
perusahaan (firmsize)
berpengaruh negatif
signifikan terhadap
kebijakan deviden
(DPR).
to Equity Ratio
(DER) tidak
berpengaruh
signifikan terhadap
Devidend Payout
Ratio.
Ratio,Debt to ratio,current
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
kebijakan deviden.
Growth berpengaruh
signifikan terhadap
DPR.
On negatif sedangkan
Position yang
(CP),Growth. signifikan.Sedangkan
berpengaruh positif
dan signifilkan
menunjukkan
negative dan
signifikan.
berpengaruh positif
30
terhadap kebijakan
deviden kepmilikan
manjerial ldan
everage tidak
berpengaruh positif
terhadap kebijakan
deviden.
2012, teknik analisis yang digunkan adalah analisis regresi linier berganda.
terhadap DPR. Sedangkan debt to total asset dan firm size berpengaruh positif
terhadap DPR.
profitabilitas, current ratio, debt to equity ratio terhadap kebijakan deviden pada
Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasilnya
analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasilnya variabel
5. Waruwu (2011) meneliti tentang pengaruh cash ratio, current ratio, return
oninvestment, earning per share ,debt to tatal asset ,dan dividen payout ratio
terhadap kebijakan devden kas pada sektor industry barang komsusmsi yang
digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasilnya variabel cash ratio,
equityratio, DTA terhadap kebijakan dividen payout ratio pada perusahaan yang
7. Risaptoko (2007) meneliti tantang pengaruh cash ratio ,DTA ,growth ,ROA,firm
size terhadap dividen payout ratio (studi komparatif pada perusahaan listed di
BEI yang sahamnya ikut dimiliki manajemen dan yang sahamnya tidak dimiliki
regresi linier berganda. Hasilnya variabel cash ratio dan DTA berpengaruh positif
dividen payout ratio pada seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia 1999-2003. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi
Jakarta periode 2002-2005. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi
10. Fira Puspita (2009) meneliti tentang Analisis factor-faktor yang Mempengaruhi
regresi. Hasilnya variabel Cash Ratio, Firm Size dan ROA berpengaruh signifikan
DPR, variabel lain yaitu DTA dan DER tidak berpengaruh signifikan DPR.
11. Sari (2010) meneliti tentang Pengaruh kepemilikan Mnajerial ,Kebijakan ,Hutang
12. Prihantoro (2003) meneliti tantang pengaruh posisi kas, potensi pertumbuhan,
payout ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
signifikan terhadap DPR, sedangkan rasio hutang dan modal tidak berpengaruh
13. Rini dan Lely (2009) meneliti tentang Pengaruh profitabilitas terhadap Dividen
adalah DPR, Cash Ratio, NPM, ROI. Menggunakan metode analisis regresi. Hasil
Bursa Efek Indonesia. Variabel yang digunakan adalah Dividend Payout Ratio,
34
15. Pande Nyoman Sri Sulandep (2016) meneliti tantang Analisis Faktor-faktor yang
Payout Ratio.
17. Adrianto Wisnu Utomo (2017) meneliti tentang Analisis Faktor-faktor yang
(DER) ,Current Ratio(CR), Return on Asset (ROA) ,Firm Size dan Growth
signifikan terhdap DPR ,variabel DER berpengaruh positif tetapi tidak signifikan
18. Gede Rian dan Sukartha (2015) meneliti tentang Analisis Faktor-faktor yang
digunakan Debt to Equity Ratio, Cash Ratio, Return On Asset, Deviden Payout
Ratio dan Return on asset berpengaruh positif pada Deviden payout Ratio
BEI. Variabel yang digunakan Deviden Payout Ratio (DER), Return On Asset
secara simultan variabel ROA, DER, CP, dan Growth menunjukkan hasil yang
positif dan signifikan terhadap DPR yaitu ROA dan CP. Pada variabel DER hasil
36
menunjukkan negative signifikan. Pada variabel growth hasil juga negatif dan
signifikan.
Kepemilikan ,Leverage ,dan ROA. Teknik Analisis yang digunakan regresi linier
BAB III
untuk masuk ke pasar akan lebih mudah untuk melakukan penggalangan dana
perusahaan terhadap pihak eksternal (kreditur) dan semakin besar pula beban
biaya hutang (biaya bunga) yang harus di bayar oleh perusahaan. Dengan
membayar bunga pinjaman. Dengan biaya bunga yang semakin besar, maka
untuk membayar bunga), maka hak para pemegang saham (dividend) juga
pendapatan bersih yang tersedia bagi pemegang saham, artinya semakin tinggi
38
membayar deviden .Dampak yang ditimbulkan adalah para pelaku pasar akan
diharapkan akan rendah dimasa yang akan datang,hal tersebut dapat menekan
harga saham. Debt to equity ratio dapat memberi gambaran mengenai struktur
modal yang dimiliki perusahaan sehingga dapat dilihat tingkat risiko tidak
perusahaan. Return On Asset diukur dari laba bersih setelah pajak (earning after
tinggi akan menarik minat investor untuk menamkan modalnya dengan harapan
Gambar 3.1
Kerangka Berpikir
dan Debt to Equity Ratio terhadap Dividen Payout Ratio tahun 2016.
39
CASH RATIO (X 1)
H1 (+)
RETURN ON ASSET (X 2)
DIVIDEN PAYOUT
H 2 (+) RATIO (Y )
DEBT TO TOTAL ASSET (X 3)
H3 (-)
DEBT TO EQUITY RATIO (X 4)
H4 (-)
3.2 Hipotesis.
perbandingan antara saldo kas akhir tahun dengan laba bersih setelah pajak
menjadi sebuah praktik umum bahwa pembayaran dividen secara tunia tetap
tingkat dividen yang akan dibagikan.Sebuah ide yang telah diterima secara
karena dividen adalah bagian dari laba bersih yang diproleh perusahaan,oleh
sebagai berikut:
Semakin besar tingkat debt to total asset, menunjukkan semakin besar pula
debt to total asset (dimana beban hutang juga semakin besar) maka hal
karena sebagian untuk membayar bunga, maka hak para pemegang saham
sebagi berikut:
H3: Debt to Total Asset berpengaruh negatif terhdap dividend payout ratio.
Semakin banyak jumlah hutang yang dimiliki, maka beban pembayran bunga
akan naik sehingga risiko usaha akan tinggi, akibatnya permintaan saham
Mertha,2012).
dana-dana internal untuk menandai investasi. Oleh karena itu, semakin rendah
BAB 1V
METODE PENELITIAN
di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2016. Data diakses di www.idx.co.id.
4.2.Obyek Penelitian.
Debt to Total Asett, Debt to Equity Ratio dan 1 (satu) variabel dependen yaitu
43
Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel independen.
1. Cash Ratio
2. Return On Asset
2. Variabel dependen
Variabel –variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada lima yang
terdiri empat variabel independen yaitu Cash Ratio, Return On Asset, Debt to
Total Asset dan Debt To Eqiuty Ratio serta satu variabel dependen yaitu
1. Cash Ratio..
44
Cash ratio merupakan salah satu ukuran dari rasio likuiditas (liquidity
pendeknya (current liability) melalui sejumlah kas, seperti giro atau simpanan
lain di bank yang dapat ditarik setiap saat yang dimiliki perusahaan. Semakin
cash
CR(XI) = ………………………………………………(1)
current liability
yang
setelah paj ak (earning after tex) terhadap total asetnya yang mencerminkan
operasi semakin besar. Variabel ini diberi symbol X4 dan diukur dengan
Debt to total asset merupakan rasio antara total hutang (total debt)
baik hutang jangka pandek (current liability) maupun hutang jangka panjang
(long term debt) terhadap total aktiva (total asset). Semakin besar rasio DTA
Total Debt
DTA (X3) = ………………………………………………...(3)
Total Asset
equity rasio (DER). Rasio ini digunakan untuk mengetahui berapa bagian dari
modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluhran hutang (modal asing)
Total Liabilities
DER(X4) = …………………………………………...(4)
Equity
(DER). Variabel ini menunjukan rasio pembayaran dividen terhadap laba per
1. Data kualitatif adalah data berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar
(Sugiyono ,2009:14). Data kualitatif dalam penelitian ini berupa sejarah BEI
dan daftar rumus nama-nama perusahan jasa yang terdaftar di Bursa Efek
2. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang
tahun 2016.
4.5.2.Sumber Data.
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder yaitu
data yang tidak langsung didapat dari perusahaan tetapi diproleh dalam bentuk
sudah jadi, yang dikumpulkan, diolah, dan dipublikasikan oleh pihak lain
47
www.idx.co.id.
4.6.1.Populasi
peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang
menjadi pusat peratian seorang peneliti karena itu di pandang sebagai sebuah
tahun 2016.
.4.6.2.Sampel
sebagai berikut:
1. Seluruh perusahaan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun
2016.
2016.
Tabel 4.1
Seleksi Sampel
tahun 2016
Jumlah Sampel 67
sebanyak 67 perusahaan pada perusahaan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
yang dipublikasikan oleh perusahaan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indoesia
dalam penelitian ini dan memberikan gambaran umum atau sebuah informasi
yang lebih jelas dan mudah untuk dipahami dari setiap variabel penelitian. Hal
deskriptif adalah untuk membari gambaran suatu data yang dilihat dari rata-rata,
(kemencengan distribusi
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah data yang dipakai dalam
penelitian ini berditribusi secara normal atau tidak (Ghozali, 2005) Menurut
berikut:
a. Nilai Sig atau signifikansi < 0,05 distribusi adalah tidak normal.
2. Uji Multikolinearitas
3. Uji Autokorelasi
sebagia berikut:
d. Bila d1 < dw<du atau (4-du)<dw<(4-d1) maka tidak dapat ditarik kesimpulan
4. Uji Heteroskedastisitas.
pengamat yang lain (Ghozali,2005). Model regersi yang baik adalah yang
digunakan adalah 0.05.Jika model regersi lebih besar dari tingkat signifikasi
heteroskedastistis.
pengujian secara persial dan pengujian secara simultan serta analisis koefisien
seberapa besar presentasi variasi variabel bebas pada model dapat diterangkan
variabel indevenden amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
52
determentasi untuk data silang (cross section) relatif rendah karena adanya
2. Uji Statistik F.
sama terhadap variabel terikat. Taraf signifikasi yang digunkan adalah 0,05.
Jika nilai probabilitas lebih kecil dari nilai signifikan yang ditetapkan,maka
3. Uji Statistik t.
Y=b0+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4 + e……………..
Dimana:
E = Error term,diasumsikan 0
b0 = Konstanta
X1 = Cash Ratio
X2 =Return on Asset