PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh:
STIEM BONGAYA
MAKASSAR
2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pertumbuhan dan perkembangan lembaga keuangan di Indonesia dari tahun ke
tahun semakin menunjukkan perkembangan kinerja yang membaik. Begitu juga
dengan kontribusinya terhadap pertumbuhan perekonomian nasional mulai beranjak
naik secara signifikan di setiap tahunnya. Lembaga keuangan di Indonesia terbagi
menjadi dua bagian, yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non
bank. Lembaga keuangan bank merupakan lembaga keuangan yang memberikan
jasa keuangan secara lengkap, disamping menyalurkan dana dari masyarakat,
lembaga keuangan bank akan menghimpun dana dari masyarakat serta
memberikan jasa-jasa keuangan yang mendukung dan memperlancar kegiatan
penyaluran dan penghimpunan dana, sedangkan lembaga keuangan non bank
hanya terfokus pada salah satu bidang saja, baik penyaluran maupun
penghimpunan dana meskipun ada juga yang melakukan keduanya.
Kebijakan dividen merupakan salah satu dari tiga keputusan penting yang harus
dipertimbangkan manajer dalam suatu perusahaan, yaitu keputusan investasi,
pendanaan dan dividen. Kebijakan dividen adalah bagian yang tidak terpisahkan
dalam keputusan pendanaan perusahaan Van Horne dan Wachowicsz (dalam
Fitriasary 2005:270). Kebijakan dividen merupakan suatu keputusan mengenai
pembagian laba yang diperoleh perusahaan, apakah akan dibagikan kepada
pemegang saham atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan untuk membiayai
investasi di masa mendatang (Sartono, 2010:281)
Seringkali kebijakan dividen menjadi suatu keputusan yang sulit bagi pihak
manajemen. Kebijakan ini menyangkut pertimbangan antara dua kepentingan, yaitu
kepentingan pemegang saham dengan dividennya serta kepentingan perusahaan
dengan laba ditahannya. Hal inilah yang dapat menimbulkan konflik keagenan yang
disebabkan oleh perbedaan kepentingan antara pihak manajemen dan para
pemegang saham. Hal ini sangat menarik untuk diteliti karena kebijakan dividen
yang optimal harus menghasilkan keseimbangan antara dividen saat ini dan
pertumbuhan di masa depan yang memaksimalkan harga saham (Brigham dan
Houston,
2011:211).
Kebijakan dividen dapat berupa dividen tunai maupun dividen saham, dividen
tunai umumnya lebih menarik bagi pemegang saham dibandingkan dengan dividen
saham (Sadalia dan Saragih, 2008). Pembagian dividen tunai merupakan arus kas
keluar dari perusahaan. Hal tersebut mengakibatkan kesempatan perusahaan untuk
melakukan investasi dengan kas yang dibagikan sebagai dividen menjadi berkurang
(Suharli, 2006). Sisi positifnya, dividen juga merupakan suatu nilai yang mampu
mengikat para investor untuk setia terhadap perusahaan tersebut. Beberapa faktor
yang diduga memengaruhi kebijakan dividen perusahaan adalah profitabilitas,
likuiditas, tingkat pertumbuhan perusahaan dan leverage.
Semakin tinggi return on equity suatu perusahaan maka dividend payout ratio
yang dibagikan juga semakin tinggi (Deitiana, 2009). Semakin tinggi laba yang
dihasilkan perusahaan maka semakin tinggi aliran kas dalam perusahaan sehingga
perusahaan dapat membayar dividen lebih tinggi (Marpaung & Hadianto, 2009).
Posisi kas atau likuiditas dari suatu perusahaan merupakan faktor yang penting
yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan untuk menetapkan
besarnya dividen yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham. Dividen
merupakan cash outflow, oleh karena itu semakin kuatnya posisi likuiditas
perusahaan, berarti makin besar kemampuan untuk membayarkan dividen. Nilai
current ratio yang tinggi menunjukkan kemampuan pemanfaatan aktiva lancar
perusahaan dan kemampuan likuidasi kewajiban lancar secara optimal sehingga
keuntungan yang diperoleh perusahaan dapat dibagikan dalam bentuk dividen.
Tingkat likuiditas perusahaan yang tinggi mencerminkan tingginya kemampuan
perusahaan dalam melunasi hutang yang akan jatuh tempo sehingga akan semakin
besar dividen yang dibagikan (Aljannah, 2010) Penelitian yang dilakukan oleh Griffin
(2010), Wicaksana (2012), Andriyani dan Sulistyaningsih (2012), Idawati (2014),
Dewi (2014) dan Sari (2015) menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kebijakan dividen. Berdasarkan uraian tersebut, dapat diketahui
bahwa semakin kuat posisi likuiditas perusahaan terhadap prospek kebutuhan dana
di waktu-waktu mendatang, maka semakin tinggi pula tingkat dividend payout
rationya (Riyanto, 2011:267). Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu maka
dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut. H2 : Likuiditas berpengaruh positif
signifikan terhadap Kebijakan Dividen.
Likuditas dalam hal ini diproksikan dengan Current Ratio (CR) yaitu rasio antara
aktiva lancer dengan utang lancar. Penelitian yang dilakukan oleh Igan, Aureo dan
Marcelo (2006), (Andriyani, 2008), Griffin (2010), Sulistyaningsih (2012), Wicaksana
(2012), (Ida Ayu Agung Idawati Drs. Gede Merta Sudiartha, 2011), Dewi (2014) dan
Sari (2015) menemukan bahwa likuiditas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kebijakan dividen. (Maldajian & El Khoury, 2014) mengemukakan bahwa
likuiditas memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap dividend payout ratio.
Penelitian yang dilakukan oleh Igan, Aureo dan Marcelo (2006), (Andriyani,
2008), Griffin (2010), Sulistyaningsih (2012), Wicaksana (2012), (Ida Ayu Agung
Idawati Drs. Gede Merta Sudiartha, 2011), Dewi (2014) dan Sari (2015) menemukan
bahwa likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen.
(Maldajian & El Khoury, 2014) mengemukakan bahwa likuiditas memiliki pengaruh
negatif signifikan terhadap dividend payout ratio. Penelitian yang dilakukan
sebelumnya menemukan bahwa likuiditas berpengaruh positif dan tidakk signifikan
(Wijanti & Sedana, 2013). Hasil berbeda ditemukan oleh Novatiani dan Oktaviani
(2012), Sunarya (2013), (Lopolusi, 2013) serta Ahmed (2014) bahwa likuiditas
berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kebijakan dividen.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka pada penelitian ini penulis
C. TUJUAN PENELITIAN
D. MANFAAT PENELITIAN
Indonesia (BEI).
b. Memberikan bukti empiris tentang Pengaruh Kebijakan Dividen dan Kepemilikan
2. Manfaat Praktis
Bagi Investor
b. Bagi Perusahaan
c. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan, referensi dan
TINJAUAN PUSTAKA
A. TINJAUAN TEORITIS
A. MANAJEMEN KEUANGAN
oleh perusahaan agar sistem keuangan bisa berjalan dan baik serta tujuan
perusahaan agar tercapai sesuai dengan visi dan misi perusahaan untuk
yang baik dan benar kunci dari kesuksesan pengelolaan perusahaan, sebagian
a. Keputusan investasi
agar perusahaan mendapat keuntungan yang lebih besar dengan uang selalu
berjalan dan tidak ada uang yang tidak berjalan karena berjalannya uang atau
mengalir dari berbagai sektor seta sumber investasi yang di lakukan oleh
manajer keuangan.
b. Keputusan Pendanaan
perusahaan melalui analisis yang tepat dalam memenuhi semua kebutuhan dan
kegiatan perusahaan baik untuk pendanaan investasi maupun pendanaan
tepat.
c. Keputusan dividen
pemegang saham atau pemilik modal sesuai modal yang di tanamkan secara
simpan jadi tidak di bagikan semua kepemilik saham sebagai dividen, dana
sebagian besar bisa ditahan atau laba di tahan guna untuk kepentingan dan
keuangan untuk pengelolaan perusahaan secara baik dan benar dalam hal
a. Fungsi-fungsi di perusahaan
kegiatan operasional lainnya, karena operasional yang lain tidak bisa berjalan
kalau manajemen keuangan tidak baik dan benar dengan perhitungan yang
ataupun tidak.
ambil untuk kebaikan perusahaan, maka dengan ini apabila ada posisi
direktur yang kosong maka peluang paling besar untuk mengisinya adalah
manajer keuangan.
B. KEBIJAKAN DIVIDEN
apakah laba yang diperoleh perusahaan akhir tahun akan dibagi kepada
pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah
dividen. Salah satu tori kebijakan dividen yang berkaitan dengan dividen
kebijakan dividen dapat menjadi bahan penilaian investor (pihak yang tidak
maka sangat jarang dividen tersebut besarnya akan diturunkan maka investor
pengeluaran utang dan masih banyak faktor lain yang mempengaruhi posisi
dividen. b) Likuiditas
dividen.
dan sudah establish akan memiliki akses yang lebih baik dipasar modal.
Kemampuan meminjam yang lebih besar, fleksibilitas lebih besar akan
pemegang saham.
4. Indikator Dividen
C. PROFITABILITAS
1. Pengertian Profitabilitas
laba (profit). Menurut Syafri (1999 : 304) Profitabilitas suatu perusahaan adalah
sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah
2. Faktor-Faktor Profitabilitas
baik akan menunjukkan reaksi penilaian yang kredible di mata para investor
sehingga pembayaran beban bunga bagi perusahaan juga semakin kecil dan
Struktur modal dalam penelitian ini diproksikan oleh Debt to Equity Ratio
(DER). DER adalah rasio yang menunjukkan perbandingan utang dan modal
apabila struktur modal tinggi akan menurunkan tingkat profitabilitasnya. Hal ini
didukung oleh penelitian Brastibian, dkk (2020) serta Sitorus, dkk (2019) yang
menyatakan bahwa struktur modal yang diproksikan oleh Debt to Equity Ratio
(DER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Tetapi
penelitian Lorenza, dkk (2020) bahwa struktur modal berpengaruh negatif dan
profitabilitas.
itu indikator pertumbuhan perusahaan dapat dilihat dari kenaikan penjualan dari
profitabilitas.
Faktor lain yang mempengaruhi profitabilitas adalah ukuran perusahaan.
akan lebih mudah untuk memperoleh dana yang digunakan untuk operasional
untuk mengumpulkan dana yang lebih besar. Hal tersebut dapat ditunjukkan dari
besarnya total kekayaan yang dimiliki perusahaan, total kekayaan inilah yang
profitabilitas yang didapatkan perusahaan. Hal ini didukung oleh penelitian yang
dilakukan Penelitian Paramita, dkk (2020) dan Miswanto, dkk (2017) menyatakan
Tetapi pada penelitian Sukmayanti dan Triaryati (2019) yang menyatakan bahwa
Sementara pada penelitian Umah dan Fuadati (2020) menyatakan bahwa ukuran
yang digunakan dalam melakukan kegiatan perusahaan. Modal kerja juga dapat
diartikan sebagai investasi yang ditanamkan dalam aktiva jangka pendek atau
aktiva lancar, seperti kas, surat berharga, piutang, persediaan, dan aktiva lancar
lainnya. Penggunaan dana sebagai modal kerja tersebut dapat diperoleh dari
dapat berjalan dengan baik apabila perusahaan memiliki kontrol yang baik.
suatu perusahaan, untuk itu dibutuhkan suatu alat analisis untuk bisa menilainya.
badan usaha maka kelangsungan hidup badan usaha tersebut akan lebih
atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu. 2.
4. Indikator Profitabilitas
keuntungan.
menghasilkan laba.
yang Beredar.
D. LIKUIDITAS
1. Pengertian Likuiditas
2010: 31). Secara khusus jika ditinjau dari kebijakan yang dilakukan manajer
Rasio antara cash ditambah marketable securities terhadap total aset ini
tepat waktu, berarti perusahaan tersebut dapat dikatakan berada dalam keadaan
a. Ukuran Perusahaan
kecilnya usaha tersebut ditinjau dari lapangan usaha yang dijalankan. Penentuan
akses lebih besar dan luas untuk mendapat sumber pendanaan dari luar,
pengaruh skala dalam biaya dan return membuat perusahaan yang lebih besar
dapat memperoleh lebih banyak laba luar yang berupa hutang yang diberikan
perusahaan tidak perlu membuka diri dari sorotan pemodal luar (Handayani,
2011). Hal juga ini dipengaruhi oleh adanya agency conflict antara agent dengan
principal akibat adanya asymetry informasi (Myers dan Majluf (1984) dalam Kim
et al (1998).
Menurut Kim et all (1998) biaya yang relatif besar dari pendanaan
asset likuid untuk mendanai kebutuhan investasi yang masih akan terjadi di
masa yang akan datang. Myers dan Rajan (1998) dalam Anderson (2002)
investasi yang belum terlihat sebelumnya atau untuk bertahan selama kondisi
b. Kesempatan Bertumbuh
datang merupakan suatu prospek yang baik untuk mendatangkan laba bagi
tersebut akan memerlukan biaya yang relatif besar (Santoso, 2011). Jensen
sedangkan yang kedua adalah pedanaan dari luar yang berupa hutang yang
internal perusahaan. Dana internal lebih disukai daripada dana eksternal karena
perusahaan tidak perlu membuka diri dari sorotan pemodal luar (Handayani,
2011). Hal juga ini dipengaruhi oleh adanya agency conflict antara agent dengan
principal akibat adanya asymetry informasi (Myers dan Majluf (1984) dalam Kim
et al (1998).
Menurut Kim et all (1998) biaya yang relatif besar dari pendanaan
asset likuid untuk mendanai kebutuhan investasi yang masih akan terjadi di
masa yang akan datang. Myers dan Rajan (1998) dalam Anderson (2002)
investasi yang belum terlihat sebelumnya atau untuk bertahan selama kondisi
likuid yang mereka miliki sebagai modal internal dalam pembiayaan investasi.
terhadap likuiditas.
perputaran modal kerja (working capital turnover period) dihitung sejak suatu kas
mempunyai posisi likuiditas yang kuat apabila mampu memelihara modal kerja
yang cukup untuk mendanai operasi perusahaan yang normal. Dari teori di atas
lancar tepat pada waktunya. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa modal kerja
juga memiliki kepentingan, seperti kredito atau penyedia dan bagi perusahaan,
misalnya perbankan. Atau juga pihak distributor supplier yang menyalurkan atau
Oleh karena itu, perhitungan rasio likuiditas tidak hanya berguna bagi
perusahaan, namun juga bagi pihak luar perusahaan. Dalam praktiknya terdapat
banyak manfaat atau tujuan analisis rasio likuiditas bagi perusahaan, baik bagi
(Kasmir, 2012,)
4. Indikator Likuiditas
Versi yang lebih konservatif dari rasio lancar, yang tidak memasukkan stok
dalam penghitungan.
Rata-Rata.
persediaannya.
kebutuhan analisis khusus Anda atau karakteristik bisnis yang sedang Anda
tinjau.
penelitian. Dimana hasil dari hubungan antar variabel ini akan tersusun
kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktiva uang
dimiliki. Semakin besar keuntungan yang dimiliki maka semakin besar pula
terhadap Kebijakan Dividen (Nur dan Karnen (2014); Monika dan Sudjarni
Hipotesis 1:
membayar dividen.
oleh Fadlia dan Lina (2013) menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh positif
terhadap kebijakan dividen karena dividen yang menggunakan kas yang dimiliki
oleh perusahaan, sehingga perusahaan harus memiliki kas yang cukup untuk
membayar dividen.
Hal yang sama juga dibuktikan oleh Nur dan Karnen (2014) dan Monika
dan Sudjarni (2018). Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang diajukan
Dividen
C. KERANGKA PIKIR
terhadap masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini. Berdasarkan kajian
tentang kerangka pemikiran penelitian ini, maka dapat dilihat dalam gambar
skema berikut :
1. Current Ratio (CR)
2. Total Asset Turnover
(TATO)
3. Debt to Equity Ratio
(DER)
4. Debt Ratio (DR)
5. Pertumbuhan penjualan
Profitabilitas
Kebijakan
dividen
Likuiditas
1. Profitabilitas
2. Likuiditas
3. Tingkat pertumbuhan
perusahaan
1. Tingkat pertumbuhan 4. Ukuran perusahaan
penjualan
2. Perputaran piutang
3. Efisiensi modal kerja
D. PENELITIAN TERDAHULU
2 Idawati, I. A. A., & Profitabilitas (X1) Kebijakan Penelitian ini 1. Variabel profitabilitas
Sudiartha, G. M. dividen (Y) menggunakan berpengaruh terhadap
(2014). Pengaruh Likuiditas desain penelitian kebijakan dividen. Hal
Profitabilitas, Likuiditas, (X2) hubungan kausal. ini ditunjukkan oleh
Ukuran Perusahaan
hasil uji parsial (uji t),
terhadap Kebijakan ukuran
Deviden Perusahaan perusahaan (X3) yaitu nilai thitung
Manufaktur di sebesar 3.283 > nilai
BEI (Doctoral ttabel 1.987 dengan
dissertation, Udayana tingkat signifikansi
University). 0.001 < 0.05.
2. Likuiditas berpengaruh
terhadap kebijakan
dividen. Hasil uji
parsial (uji t)
menunjukan bahwa
nilai thitung 2.686 >
nilai ttabel 1.987 dan
tingkat signifikansi
sebesar 0.009 < 0.05.
3. Ukuran perusahaan
tidak memiliki
pengaruh terhadap
kebijakan dividen. Hasil
uji parsial (uji t)
menunjukkan nilai
thitung adalah sebesar
1.249 < nilai ttabel
1.987 dengan tingkat
signifikansi yaitu 0.215
> 0.05.
3 Bawamenewi, K., & Profitabilitas (X1) Kebijakan Sampel diambil 1. Profitabilitas (ROE)
Afriyeni, A. (2019). dividen (Y) dengan berpengaruh negatif
Pengaruh Profitabilitas, Leverage menggunakan dan tidak signifikan
Leverage, Dan Likuiditas (X2) metode purposive terhadap kebijakan
Terhadap Kebijakan
sampling dividen pada
Dividen Pada Likuiditas
Perusahaan Manufaktur (X3) perusahaan sektor
Yang Terdaftar Di Bursa manufaktur periode
Efek Indonesia. Jurnal 2013-2017 yaitu
Pundi, 3(1). dengan nilai
koefisien sebesar -
0,48 dan nilai
probabilitiy sebesar
(0,6289 > 0,05).
2. Leverage (DER)
berpengaruh negatif
dan signifikan
terhadap kebijakan
dividen pada
perusahaan sektor
manufaktur periode
2013-2017 yaitu
dengan nilai
koefisien -4,45 dan
nilai probability
sebesar (0,0000 <
0,05).
3. Likuiditas (CR)
berpengaruh positif
dan tidak signifikan
terhadap kebijakan
dividen pada
perusahaan sektor
manufaktur periode
2013-2017 yaitu
dengan nilai
koefisien 0,73 dan
nilai probability
sebesar
(0,4622>0,05).
4 Nufiati, N. M. B., & Profitabilitas (X1) Kebijakan Jenis penelitian 1. Hasil pengujian
Suwitho, S. (2015). dividen (Y) ini adalah hipotesis
Pengaruh Profitabilitas Likuiditas penelitian menunjukkan
dan Likuiditas Terhadap (X2) korelasional variabel
Kebijakan Dividen Kas (correlational profitabilitas,
pada Perusahaan research) mempunyai
Pefindo 25. Jurnal Ilmu pengaruh signifikan
dan Riset Manajemen dan positif
(JIRM), 4(8). terhadap dividen
kas
2. Hasil pengujian
hipotesis
menunjukkan
variabel likuiditas,
mempunyai
pengaruh signifikan
dan positifterhadap
dividen kas, yang
artinya semakin
baik likuiditas
akan meningkatkan
dividen kas.
10 Hasana, R., Mardani, R. Free Cash Flow Kebijakan Jenis penelitian 1. Variabel Free Cash Flow
M., & Wahono, B. (2018). (X1) dividen (Y) yang dipakai oleh berpengaruh negatif tidak
Pengaruh Free Cash meneliti signifikan terhadap Kebijakan
Flow, Profitabilitas, Profitabilitas (X2) menggunakan data Deviden pada perusahaan Food
Likuiditas Dan Leverage
sekunder bersifat and Beverage yang terdaftar di
Terhadap Kebijakan Likuiditas
Dividen Pada (X3) eksplanatif BEI.
Perusahaan Food And 2. Variabel Profitabilitas
Beverage Yang Terdaftar Leverage berpengaruh negatif tidak
Di Bursa Efek Indonesia (X4) signifikan terhadap Kebijakan
(BEI) Periode 2014- Deviden pada perusahaan Food
2016. E-JRM: Elektronik and Beverage yang terdaftar di
Jurnal Riset BEI.
Manajemen, 7(12). 3. Variabel Likuiditas
berpengaruh positif signifikan
terhadap Kebijakan Deviden
pada perusahaan Food and
Beverage yang terdaftar di BEI.
4. Variabel Leverage
berpengaruh positif signifikan
terhadap Kebijakan Deviden
pada perusahaan Food and
Beverage yang terdaftar di BEI.
11 Zahidda, D., & Sugiyono, Profitabilitas (X1) Kebijakan Penelitian ini 1. Hasil pengujian
S. (2017). Pengaruh dividen (Y) merupakan jenis menunjukkan bahwa
Profitabilitas, Likuiditas, penelitian kausal profitabilitas yang
Posisi Kas Terhadap Likuiditas komparatif diukur dengan return on
Kebijakan Dividen pada (X2) assets berpengaruh
Perusahaan Food terhadap dividend
Beverages. Jurnal Ilmu Posisi Kas (X3) payout ratio pada
dan Riset Manajemen perusahaan food and
(JIRM), 6(2). beverages pada
periode penelitian 2010-
2015.
2. Likuiditas yang diukur
dengan current ratio
berpengaruh terhadap
dividend payout rasio
pada perusahaan food
and beverages pada
periode penelitian 2010-
2015.
3. Posisi kas tidak
berpengaruh terhadap
dividend payout ratio
pada perusahaan food
and beverages pada
periode penelitian
2010-2015.
12 Aini, F. (2017). Pengaruh Likuiditas Kebijakan Penelitian ini 1. Likuiditas tidak
Likuiditas, Profitabilitas, (X1) dividen (Y) tergolong berpengaruh terhadap
Dan Harga Saham penelitian kausatif Kebijakan Dividen.
Terhadap Kebijakan Profitabilitas 2. Profitabilitas tidak
Dividen (Studi Empiris (X2) berpengaruh terhadap
pada Perusahaan Kebijakan Dividen.
Manufaktur Di Bursa Efek Harga saham 3. Harga Saham
Indonesia Tahun 2011- (X3) berpengaruh negatif
2015). Jurnal signifikan terhadap
Akuntansi, 5(2). Kebijakan Dividen.
13 YULIANI, Y. (2021). Profitabilitas (X1) Kebijakan Penelitian ini 1. Profitabilitas. yang.
Pengaruh Profitabilitas, dividen (Y) menggunakan diproksikan denga.n
Likuiditas dan Profitabilitas (X2) metode purposive Return On Assets
Solvabilitas terhadap sampling memilik.i pengaru.h
Kebijakan Dividen pada Solvabilitas negati.f da.n signifika.n
Perusahaan LQ45 yang (X3) terhada.p kebijaka.n
Terdaftar di Bursa Efek divide.n yan.g
Indonesia. Jurnal diproksika.n denga.n
Manajemen Dan Bisnis Dividend Payout Ratio.
Sriwijaya, 19(1), 31-48. 2. Likuidita.s yan.g
diproksik.an denga.n
Current Ratio tida.k
signifika.n terhad.ap
kebijaka.n divide.n
yan.g diproksika.n
denga.n Dividend
Payout Ratio.
3. Solvabilita.s yan.g
diproksika.n denga.n
Debt to Equity Ratio
tid.ak signifik.an
terh.adap kebijaka.n
divid.en ya.ng
diproksik.an den.gan
Dividend Payout Ratio
14 Velannia, E., & Profitabilitas (X1) Kebijakan Dalam penelitian 1. Profitabilitas
Nurfadillah, M. (2022). dividen (Y) menggunakan berpengaruh positif
Pengaruh Profitabilitas Likuiditas metode kuantitatif signifikan terhadap
Dan Likuiditas Terhadap (X2) kebijakan dividen pada
Kebijakan Dividen Pada perusahaan LQ45 yang
Perusahaan LQ45 Yang tercatat dalam BEI.
Terdaftar Di Bursa Efek 2. Likuiditas tidak memberi
Indonesia. Borneo pengaruh negatif serta
Studies and tidak signifikan pada
Research, 3(3), 3213- kebijakan dividen dalam
3220. perusahaan LQ45 yang
tercatat pada BEI.
15 Saputra, O. M. L. S. D. Likuiditas Kebijakan Penelitian ini 1. Berdasarkan hasil
(2015). Pengaruh (X1) dividen (Y) adalah penelitian analisis data diperoleh
likuiditas, profitabilitas ex post facto (data probability value
dan pertumbuhan Profitabilitas masa lalu) sebesar 0,000 < 0,05
penjualan terhadap (X2)
maka Ho ditolak berarti
kebijakan dividen. Jurnal
Ekonomi Dan Pertumbuhan ada pengaruh yang
Kewirausahaan, 15(1). Penjualan positif dan signifikan
(X3) likuiditas (X1) terhadap
kebijakan dividen (Y)
pada perusahaan
manufaktur di Bursa
Efek Indonesia.
2. Berdasarkan hasil
analisis data diperoleh
probability value
sebesar 0,000 < 0,05
maka Ho ditolak berarti
ada pengaruh yang
positif dan signifikan
profitabilitas (X2)
terhadap kebijakan
dividen (Y) pada
perusahaan manufaktur
di Bursa Efek
Indonesia.
3. Hasil analisis diperoleh
probability value
sebesar 0,039 < 0,05
maka Ho ditolak berarti
ada pengaruh yang
positif dan signifikan
pertumbuhan penjualan
(X3) terhadap
Kebijakan dividen (Y)
pada perusahaan
manufaktur di Bursa
Efek Indonesia.
E. HIPOTESIS
perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Populasi
Populasi adalah sekelompok orang kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai
karakteristik tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode pengamatan tahun
20172019.
2. Sampel
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi yang
perhitungannya menggunakan software SPSS versi 25. Regresi digunakan untuk
mengukur besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Penelitian ini menggunakan regresi linear berganda karena variabel independen yang
digunakan lebih dari satu variabel. Metode analisis regresi linear berganda yang
digunakan pada penelitian ini meliputi statistik deskriptif dan uji asumsi klasik
1. Statistik Deskriptif
Statistik deksriptif memberikan gambaran atau deksripsi suatu data yang dilihat dari
nilai ratarata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range,
kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2018). Statistik deskriptif
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan nilai maksimum, nilai minimum, nilai
rata-rata serta standar deviasi. Sedangkan metode analisis dara dilakukan dengan
bantuan software SPSS vesri 25.
Sebelum melakukan analisis regresi linear berganda terhadap data yang diperoleh
dalam penelitian, maka terlebih dahulu harus dilakukan uji asumsi klasik untuk
mendeteksi apakah data dalam penelitian ini terjadi penyimpangan. Uji asumsi klasik
yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji multikolonieritas uji
heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu
atau residual berdistribusi normal atau tidak.
Model regresi yang baik adalah distribusi datanya baik atau mendekati normal. variabel
pengganggu atau residual dapat dideteksi berdistribusi normal atau tidak dengan
menggunakan dua pendekatan analisis yaitu analisis grafik dan uji statistik (Ghozali,
2018). Metode statistik yang dapat digunakan dalam uji normalitas salah satunya dapat
diukur dengan menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov dengan taraf
signifikansi yaitu 0,05. Berdasarkan taraf tersebut dapat disimpulkan bahwa:
b. Uji Multikolinearitas
Multikolonieritas adalah suatu kondisi yang menunjukan dimana satu atau lebih variabel
independen terdapat korelasi dengan variabel independen lainnya (Ghozali, 2018). Uji
multikolenearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi tersebut ditemukan
adanya hubungan korelasi atau keterkaitan antara variabel independen. Model yang
baik adalah yang menunjukkan tidak adanya hubungan korelasi antara variabel
independen.
Metode yang digunakan untuk uji multikolonieritas dalam persamaan regresi dilakukan
dengan meregresikan model analisis dan melakukaj uji korelasi antar variabel
independen dengan menggunakan tolerance value dan varian inflation factor (VIF). Jika
nilai tolerance value < 0,10 dan nilai VIF > 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.
c. Uji AutoKorelasi
Menurut Ghozali (2018) uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t (saat
ini) dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi
maka disebut ada permasalahan autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi
yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul
karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu suatu observasi ke
observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu (time series) karena
gangguan pada seseorang individu/kelompok cenderung mempengaruhi gangguan
pada individu/kelompok yang sama pada periode berikutnya. Model regresi yang baik
adalah yang bebas dari permasalahan autokorelasi.
d. Uji Heterokedastisitas
Salah satu uji statistik yang dapat digunakan adalah uji gletser. Uji gletser dilakukan
dengan meregresi nilai residual terhadap variabel independen (Ghozali, 2018). Apabila
nilai signifikansi variabel diatas 0,05 maka model regresi dapat dikatakan tidak
mengandung heterokedastisitas. Sebaliknya apabila model regresi nilai signifikansinya
dibawah 0,05 maka dapat dikatakan model regresi mengandung heterokedastisitas.
3. Analisis Regresi Linear Berganda
Menurut Indriantoro dan Supomo metode analisis regresi linear berganda pada
dasarnya ekstemsi dari metode regresi dalam analisis bivarite yang pada umumnya
digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap
variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu
persamaan linear. Persamaan dapat dituliskan sebagai berikut:
Keterangan :
DPR : Dividend Payout Ratio
α : Konstanta
β : Koefisien Regresi
Pro : Profitabilitas
Lik : Likuiditas
e : error
F. UJI HIPOTESIS
Uji F pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui apakah semua variabel independen
yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen (Ghozali, 2018). Jika variabel independen mempunyai pengaruh
secara simultan terhadap variabel dependen maka persamaan regresi yang diperoleh
dapat diandalkan atau model penelitian yang digunakan sudah fit. Untuk menguji
hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai
berikut:
a) Jika nilai signifikansinya lebih dari 5%, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Ini berarti
bahwa variabel independen tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen.
b) Jika nilai signifikansinya kurang dari 5%, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti
bahwa variabel independen mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen.
Pengujian ini yaitu untuk menguji seberapa besar model penelitian tersebut memiliki
kontribusi dalam menerangkan variabel dependen. Nilai koefesien determinasi berkisar
antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil menjelaskan bahwa kemampuan variabel bebas
(independen) dalam menjelaskan variabel terikatnya (dependen) masih terbatas. Nilai
yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.
3. Uji t (t Test)
b) Jika nilai signifikansinya kurang dari 5%, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti
bahwa variabel independen mempunyai pengaruh secara individual terhadap
variabel dependen.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan, maka dapat
ditarik beberapa kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian dengan judul “Pengaruh
Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar di BEI” adalah sebagai berikut:
1) Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2017-2019.
2) Likuiditas berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2017-2019.
Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan yang telah diuraikan, maka dapat
diberikan beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk
penelitian-penelitian selanjutnya.
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian dapat menjadi indikasi bagi perusahaan tentang pentingnya
Likuiditas, Profitabilitas dan Kebijakan Dividen yang ada dalam informasi
keuangan yang dilaporkan, dan dapat memberikan masukan agar perusahaan
dapat meningkatkan variabel-variabel yang mempengaruhi seperti Likuiditas,
Profitabilitas dalam rangka menghasilkan Kebijakan Dividen yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Free Cash Flow Terhadap Kebijakan Dividen
(Studi Pada Perusahaan Consumer Goods Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Brawijaya, 15(2), 1–23.
Indah Anggraeni Paramitha, & Lisdawati. (2020). Pengaruh Struktur Modal Dan
Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal Manajemen & Bisnis Kreatif, 5(2),
67–80. https://doi.org/10.36805/manajemen.v5i2.1031
Marcelin, V. F., & Gantino, R. (2022). Pengaruh Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan
Likuiditas Terhadap Kebijakan Dividen. Ekonomi, Keuangan, Investasi Dan Syariah
(EKUITAS), 4(1), 297–306. https://doi.org/10.47065/ekuitas.v4i1.2065
Nurul, masruri bagus nufiati, & Suwitho. (2015). Pengaruh profitabilitas dan likuiditas
terhadap kebijakan dividen kas pada perusahaan pefindo 25. Jurnal Ilmu Dan Riset
Mnajemen, 4(8), 1–18.
http://jurnalmahasiswa.stiesia.ac.id/index.php/jirm/article/view/3456
Setyadi, R. W., & Yanuar, Y. (2021). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Assets
Growth terhadap Kebijakan Dividen pada Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia 2009-2018. Jurnal Manajemen Bisnis Dan Kewirausahaan, 5(5), 500.
https://doi.org/10.24912/jmbk.v5i5.13300
Terhadap, P., & Dividen, K. (2020). 1 , 2 , 3. V(April), 1–10.
Triasesiarta, N. (2018). Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap Kebijakan
Dividen Dengan Firm Size Sebagai Pemoderasi Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017. ESENSI: Jurnal
Manajemen Bisnis, 21(2), 1–15.
Wardana, I. C., Sunaryo, H., & ABS, M. K. (2020). Prodi Manajemen Gresik. Riset
Manajemen, 2018, 101–113.
http://www.academia.edu/download/38127186/Review_Jurnal_Impact_of_CRM_Fa
ctors_on_Customer_Satisfaction_and_Loyalty.docx