Oleh:
Dosen Pembimbing:
Drs. Harlendro, MM
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur kepemilikan, ukuran
perusahaan serta keputusan hutang yang terhadap kebijakan dividen yang diukur
menggunakan Dividend payout ratio (DPR). Penelitian ini menggunakan 55 sampel observasi
dari populasi perusahaan yang tergolong perusahaan manufaktur dan terdaftar di BEI periode
2009 sampai 2013. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling. Metode analisis menggunakan analisis regresi linier berganda. Penelitian ini
menunjukkan bahwa struktur kepemilikan manajerial dan ukuran perusahaan memiliki
pengaruh yang signifikan positif terhadap rasio pembayaran dividen. Penelitian ini juga
menemukan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap rasio
pembayaran dividen. Selain itu ditemukan pula bahwa keputusan hutang memiliki pengaruh
yang signifikan negatif terhadap rasio pembayaran dividen.
Kata Kunci: Kebijakan Dividen, Dividen Payout Ratio, Struktur Kepemilikan, Ukuran
Perusahaan, Keputusan Hutang.
Abstract: This study aim is to know the effect from ownership structure, firm size, and debt
decision on dividend policy as measured using the dividend payout ratio (DPR). This study
using 55 sample from population of manufacture’s firm that listed in BEI for periode 2009 to
2013. Sampling method in this research is used purposive sampling. The result in this
research is finding that managerial ownership structure and firm size have significantly
positive effect on dividend payout ratio. This research also shows that institutional ownership
structure is not have significantly effect on dividend payout ratio. And then, also found that
debt decision have significantly negative effect on dividend payout ratio.
Keyword:Dividend Policy, Dividend Payout Ratio, Ownership Structure, Firm Size, Debt
Policy.
PENDAHULUAN mengenai teori signaling hypothesis. Akan
Tujuan berdirinya suatu perusahaan tetapi, terkadang tujuan pemegang saham
adalah menghasilkan laba maksimal dalam tidak sejalan dengan keinginan dari
jangka panjang (Rudianto, 2006 : 232). manajer perusahaan yang berlaku sebagai
Manajemen sebagai pengelola perusahaan, agent di perusahaan tersebut. Pertentangan
diharapkan mampu mencapai hal tersebut ini terjadi karena adanya perbedaan
sehingga dapat memaksimalkan kepentingan antara kedua belah pihak yang
kesejahteraan para pemegang saham biasa disebut dengan masalah keagenan
melalui keputusan-keputusan yang (Ross, Westerfield, dan Jordan, 2009 : 15)
dibuatnya. Suad (2008 : 6) dalam bukunya Pada umumnya sumber dari masalah
menjelaskan bahwa perusahaan melalui keagenan adalah ketika perusahaan
manajer keuangan perlu mengambil 3 memiliki lebih banyak kas dari yang
keputusan yaitu penggunaan dana (sebagai dibutuhkan untuk mendukung operasi
investasi), memperoleh dana (sebagai utama perusahaan (Brigham dan Houston,
keputusan pendanaan), dan pembagian 2011). Cara perusahaan untuk dapat
laba dalam bentuk dividen. mengurangi kelebihan arus kas adalah
Kebijakan dividen merupakan dengan mengalirkan sebagian dana
bagian yang tidak dipisahkan dengan tersebut kembali ke pemegang saham
keputusan pendanaan. Kebijakan dividen melalui dividen yang lebih tinggi atau
adalah kebijakan mengenai apakah laba pembelian saham kembali. Selain itu,
yang diperoleh perusahaan pada akhir dapat dilakukan dengan memberikan
tahun akan dibagi kepada pemegang persentase kepemilikan saham kepada
saham dalam bentuk dividen atau akan pihak manajemen (Ross, Westerfield, dan
ditahan untuk menambah modal guna Jordan, 2009 : 17). Sugiarto (2009 : 59)
pembayaran investasi (Martono dan Agus dalam bukunya menjelaskan mengenai
Harjito, 2005 : 253). Suatu perusahaan struktur kepemilikan yaitu merupakan
yang membayarkan dividen dalam jumlah proporsi kepemilikan institusional dan
besar akan memberikan reputasi baik kepemilikan manajemen dalam
untuk perusahaan tersebut di pasar modal kepemilikan saham perusahaan. Adanya
sehingga mampu menarik investor untuk kepemilikan saham yang dimiliki oleh
menginvestasikan sejumlah dananya pada pihak manajemen diharapkan pihak
perusahaan tersebut, seperti yang manajemen dapat membuat keputusan-
dijelaskan Modigliani dan Miller dalam keputusan yang tidak merugikan
Brigham dan Houston (2011 : 215) pemegang saham dengan mengacu pada
tujuan awal perusahaan, yaitu akan mempengaruhi besar kecilnya risiko
memaksimalkan kemakmuran pemegang usaha suatu perusahaan. Risiko yang
saham. Kepemilikan institusional dalam dihasilkan oleh hutang ini akan berdampak
perusahaan juga diharapkan mampu pada pengurangan arus kas perusahaan.
memperkuat fungsi pengawasan terhadap Oleh karena pembayaran dividen
manajemen sehingga penyimpangan yang dipengaruhi arus kas perusahaan, hutang
dilakukan manajemen dalam perusahaan juga mampu mempengaruhi pembayaran
dapat diminimalkan. dividen perusahaan. Pada penelitian
Rasio pembayaran dividen tiap sebelumnya yang dilakukan oleh Kartika
perusahaan berbeda-beda, karena ukuran (2005) ditemukan bahwa kebijakan hutang
setiap perusahaan juga berbeda. Menurut memiliki pengaruh 3ividend terhadap
Manahan (2005 : 186) ukuran perusahaan kebijakan dividen dan kepemilikan
ini merupakan salah satu faktor yang manajerial memiliki pengaruh positif
mempengaruhi dibuatnya kebijakan terhadap kebijakan dividen, serta terdapat
dividen suatu perusahaan. Semakin besar pula pengaruh positif antara firm size
suatu perusahaan maka semakin besar pula (ukuran perusahaan) terhadap kebijakan
rasio pembayaran dividen yang digunakan dividen.
suatu perusahaan dan sebaliknya (Kartika, Berdasarkan uraian singkat diatas,
2005). Ukuran suatu perusahaan dapat penelitian ini ingin mengungkapkan
dilihat dari aset yang dimiliki. Pada pengaruh struktur kepemilikan, ukuran
penelitian ini ukuran perusahaan diukur perusahaan dan keputusan hutang terhadap
dengan menggunakan Logaritma Natural kebijakan dividen suatu perusahaan.
dari total aset. Penelitian ini menggunakan data yang
tersedia pada laporan keuangan
Pada umumnya semakin besar suatu
perusahaan-perusahaan manufaktur yang
perusahaan, semakin besar pula
tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
kemungkinan perusahaan dalam
Laporan keuangan yang digunakan adalah
menggunakan hutang dalam membiayai
laporan keuangan yang telah
kekurangan pendanaan pada opersional
dipublikasikan selama periode 2009
perusahaannya. Keputusan hutang
hingga 2013, yang diambil pada situs
merupakan keputusan pendanaan
www.idx.co.id.
perusahaan yang bersumber dari eksternal
perusahaan (Suad, 2008 : 4). Besar
kecilnya proporsi hutang suatu perusahaan
1.1 Rumusan Masalah 3. Mengetahui bukti empiris pengaruh
1. Apakah kepemilikan manajerial dari ukuran perusahaan terhadap
memiliki pengaruh terhadap kebijakan dividen.
kebijakan dividen? 4. Mengetahui bukti empiris pengaruh
2. Apakah kepemilikan institusional dari keputusan terhadap kebijakan
memiliki pengaruh terhadap dividen.
kebijakan dividen? TINJAUAN PUSTAKA
3. Apakah ukuran perusahaan Kajian Teori Kebijakan Dividen
memiliki pengaruh terhadap Kebijakan Dividen merupakan suatu
kebijakan dividen? kebijakan untuk menentukan berapa laba
4. Apakah keputusan hutang memiliki yang harus dibayarkan (dividen) kepada
pengaruh terhadap kebijakan pemegang saham dan berapa banyak yang
dividen? harus ditanam kembali (laba ditahan).
1.2 Batasan Masalah Brealey, Myers, dan Marcus (2008 : 43),
1. dilakukan hanya pada perusahaan- mengungkapkan bahwa kebijakan dividen
perusahaan manufaktur yang menjelaskan bagaimana perusahaan
tercatat di Bursa Efek Indonesia menetapkan kebijakan pembayaran
(BEI), mereka. Suad (2008 : 381) menjelaskan
2. rentang waktu publikasi laporan bahwa kebijakan dividen menyangkut
keuangan mulai 2009 hingga 2013 tentang masalah penggunaan laba yang
3. memuat informasi seluruh variabel menjadi hak para pemegang saham.
yang dibutuhkan pada laporan Jenis-jenis Dividen
keuangan yang telah Menurut Hendy (2008 : 195) dividen
dipublikasikan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis,
yaitu:
1.3 Tujuan Penelitian 1. Dividen tunai (cash dividend): dividen
1. Mengetahui bukti empiris pengaruh yang dibagi kepada pemegang saham
dari struktur kepemilikan dalam bentuk kas (tunai)
manajerial terhadap kebijakan 2. Dividen saham (stock dividend):
dividen. dividen yang dibagi bukan dalam
2. Mengetahui bukti empiris pengaruh bentuk tunai melainkan dalam bentuk
dari struktur kepemilikan saham perusahaan tersebut
institusional terhadap kebijakan 3. Property dividend: dividen yang
dividen. dibagikan dalam bentuk aktiva lain
selain kas atau saham, misalnya aktiva b. Rasio Pembayaran Dividen (Dividend
tetap dan surat-surat berharga. Payout Ratio / DPR)
4. Liquidating dividend: dividen yang
Dividend Payout Ratio
diberikan kepada pemegang saham
merupakan rasio hasil perbandingan
sebagai akibat dilikuidasinya
antara dividen dengan laba yang
perusahaan.
tersedia bagi para pemegang saham
Batasan Hukum Pada Dividen biasa.
Brealey, Myers, dan Marcus (2008 : Teori Dividen Irrelevant
45) menjelaskan bila terjadi tindakan tidak Martono dan Harjito (2005 : 10)
jujur dalam penentuan pembayaran menjelaskan asumsi Modigliani dan Miller
dividen tanpa meninggalkan sedikitpun mengenai pasar modal efisien dan tidak
dana untuk pembayaran utang perusahaan, ada pajak, menjadikan kebijakan dividen
pemegang obligasi dapat melindungi tidak relevan dengan konsep nilai
dirinya dengan menempatkan batasan perusahaan (harga saham). Ini disebabkan
pembayaran dividen. Hukum Negara juga setiap rupiah yang dibayarkan perusahaan
membantu melindungi kreditor perusahaan sebagai dividen mengharuskan perusahaan
terhadap pembayaran dividen yang mengeluarkan saham baru. Sebagai akibat
berlebihan. Perusahaan tidak emisi saham baru itu maka nilai sekarang
diperbolehkan membayar dividen jika dari penerimaan pemegang saham lama
perusahaan memasukkan modal legal. menjadi semakin kecil dan artinya
pembagian dividen ini tidak
Indikator Kebijakan Dividen
mempengaruhi kemakmuran pemegang
Menurut Warsono (2003 : 275),
saham. Dalam Brigham dan Houston
indikator untuk mengukur kebijakan
(2011 : 212) dijelaskan bahwa dengan
dividen yang secara luas digunakan ada
asumsi-asumsi yang dibuat, MM
dua macam, yaitu
membuktikan bahwa nilai suatu
a. Hasil Dividen (Dividend Yield)
perusahaan hanya ditentukan oleh
Dividen yield adalah rasio yang
profitabilitas dasar dan risiko usahanya.
menghubungkan dividen yang dibayar
MM juga menjelaskan bahwa
dengan harga saham biasa. Beberapa
banyak saham milik investor institusional
investor menggunakan dividen yield
yang tidak membayar pajak dan dapat
sebagai suatu ukuran rasio dan sebagai
membeli serta menjual saham dengan
suatu penyaring investasi,
biaya transaksi yang sangat rendah,
sehingga bagi investor seperti itu MM berpendapat bahwa kenaikan dividen
kebijakan dividen bisa jadi irrelevan. diatas jumlah yang diharapkan merupakan
suatu sinyal bagi investor bahwa
Teori Dividen “Bird In The Hand”
manajemen perusahaan meramalkan laba
Said dan Chandra (2005 : 56)
yang baik di masa depan (Brigham dan
menjelaskan bahwa teori Bird in the hand
Houston, 2011 : 215). Brigham dan
merupakan pandangan positif dividen bagi
Houston berpendapat bahwa dampak
value perusahaan. Alasannya adalah
sinyal seharusnya perlu diperhitungkan
karena dividen merupakan uang kas yang
ketika suatu perusahaan
sudah pasti diterima saat ini, sedangkan
mempertimbangkan dilakukannya
capital gain masih berupa „ekspektasi‟ dari
perubahan kebijakan dividen. Hipotesis
hasil mengelola laba ditahan. Menurut
muatan sinyal atau informasi merupakan
pandangan ini jika dividen turun maka
suatu teori dimana investor menilai
biaya laba ditahan akan meningkat.
perubahan dividen sebagai sinyal ramalan
Brigham dan Houston (2011 : 212)
laba oleh manajemen.
menjelaskan pendapat Gordon-Lintner
Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan
yang mengungkapkan bahwa biaya laba
Dividen
ditahan akan turun seiring dengan
Menurut Manahan (2005 : 166) ada
meningkatnya pembayaran dividen karena
sembilan faktor yang mempengaruhi
kepastian investor dalam menerima
pembayaran dividen suatu perusahaan,
keuntungan modal akan turun dari
yaitu tingkat pertumbuhan korporasi,
keuntungan modal yang seharusnya
keterikatan dalam rapat, profitability,
diperoleh dari laba ditahan dibanding
stabilitas laba, kontrol perbaikan,
dengan penerimaan dari pembayaran
memahami pengungkit keuangan,
dividen. Namun MM menyebut argumen
kemampuan untuk kondisi keuangan
tersebut sebagai kepercayaan “burung di
eksternal, keadaan tak terduga, dan ukuran
tangan” (bird in the hand). Jadi, teori Bird
serta umun korporasi. Menurut Brigham
in the Hand merupakan istilah MM untuk
dan Houston (2011 : 231) faktor-faktor
teori bahwa nilai suatu perusahaan akan
yang mempengaruhi keputusan dividen
dimaksimalkan melalui penentuan rasio
dikelompokkan menjadi tiga kategori
pembayaran dividen yang tinggi.
umum yaitu:
Teori Signaling Hypothesis 1. Pembatasan Pembayaran Dividen
a. Perjanjian Obligasi (Bond
Indenture)
b. Pembatasan Saham Preferen 5. Bagi pemodal yang termasuk kedalam
c. Aturan penurunan nilai modal tax bracket yang tinggi ( di Indonesia
(impairment of capital rule) tax bracket tertinggi adalah 30%),
d. Ketersediaan kas mungkin lebih menyukai untuk tidak
e. Denda pajak atas laba yang menerima dividend dan memilih
terakumulasi secara tidak wajar menikmati capital gains.
2. Peluang Investasi 6. Bila terdapat bias infavor of capital
3. Ketersediaan dan Biaya Sumber- gains.
Sumber Modal Alternatif
Kajian Teori Struktur Kepemilikan
a. Biaya penjualan saham baru.
Masalah keagenan muncul ketika
b. Kemampuan untuk mensubtitusi
terdapat perbedaan kepentingan antara
utang dengan ekuitas.
kedua belah pihak (pemegang saham dan
c. Pengendalian.
manajer). Dalam sebuah perusahaan besar,
masalah keagenan ditemukan tidak hanya
Suad (2008 : 395) juga menjelaskan
antara pemegang saham dan manajernya,
mengenai cara menentukan kebijakan
namun bisa terjadi pula diantara pemegang
dividen suatu perusahaan. Ia
saham dan kreditur (Martono dan Harjito
mengungkapkan bahwa dalam menentukan
(2005 : 11). Dengan munculnya masalah
kebijakan dividen perlu memperhatikan
keagenan disebuah perusahaan, maka
beberapa faktor, yaitu:
timbullah suatu biaya untuk mengurangi
1. Tidak benar bahwa perusahaan
adanya masalah tersebut yang disebut
seharusnya membagikan dividen
biaya keagenan (Agnes, 2004 : 58).
sebesar-besarnya.
Ketika masalah keagenan muncul,
2. Ada keengganan untuk menurunkan
perusahaan dapat mengatasinya dengan
pembayaran dividen per lembar
memberikan opsi pembelian saham
saham,
perusahaan dengan harga murah kepada
3. Adanya kesempatan investasi yang
pihak manajemen puncak. Ini
menguntungkan,
dimaksudkan agar kinerja keuangan
4. Ketika tidak memiliki biaya transaksi,
perusahaan tersebut tidak melemah
tambahan kekayaan karena harga
sehingga nilai sahamnya tidak buruk
saham sama menariknya dengan
(Ross, Westerfield, dan Jordan, 2005 : 17).
tambahan kekayaan karena
Melalui struktur kepemilikan diharapkan
pembayaran dividen.
mampu mengatasi masalah keagenan yang
terjadi pada perusahaan tersebut. Menurut penggunaan hutang dalam membiayai
Sugiarto (2009 : 59) strukur kepemilikan kekurangan pendanaan dalam operasional
adalah proporsi kepemilikan institusional perusahaannya. Suad (2008 : 331),
dan kepemilikan manajemen dalam menjelaskan pendapat MM bahwa bunga
kepemilikan saham perusahaan. Setiap dari hutang bisa digunakan untuk
konsentrasi kepemilikan yang terdapat mengurangi pajak yang ada, sehingga
dalam perusahaan akan saling berupaya dengan kata lain penggunaan hutang dapat
untuk mengurangi biaya keagenan yang bermanfaat bagi pemilik perusahaan.
ditimbulkan oleh manajer. Sehingga Brigham dan Houston (2011 : 164)
kepemilikan saham atas institusi lain menjelaskan bahwa penggunaan hutang
dinilai mampu mengurangi adanya untuk membiayai operasional perusahaan
masalah keagenan tersebut karena dengan ini harus dengan kehati-hatian, karena
adanya kepemilikan saham oleh institusi apabila penggunaan hutang terlalu besar
lain, pengawasan terhadap manajer maka akan berdampak pada kesulitan
semakin tinggi. keuangan atau financial distress. Namun,
Struktur kepemilikan dikelompokan Brigham dan Houston juga menjelaskan
menjadi kepemilikan manajerial bahwa dengan penggunaan dana dengan
(manajerial ownership atau insider hutang dapat membatasi manajer
ownership) dan kepemilikan istitusional perusahaan tersebut, karena seorang
(institutional ownership). Marlene (2012) manajer yang menyimpang dari tujuan
juga menjelaskan bahwa kepemilikan perusahaan pada umumnya memanfaatkan
manajerial merupakan proporsi pemegang kelebihan dana pada arus kas perusahaan
saham dari pihak manajemen yang secara tersebut. Sehingga dengan pendanaan
aktif ikut dalam pengambilan keputusan melalui hutang arus kas perusahaan dapat
perusahaan. Sedangkan kepemilikan berkurang dan manajer perusahaan tidak
institusional adalah proporsi pemegang akan melakukan hal menyimpang yang
saham yang dimiliki oleh pemilik hanya memperkaya diri sendiri.
institusional, seperti perusahaan asuransi,
Brealey, Myers dan Marcus (2007 : 6)
bank, perusahaan investasi dan
menjelaskan mengenai MM yang
kepemilikan lain.
berpendapat bahwa perusahaan yang tidak
Kajian Teori Keputusan Hutang memiliki hutang akan membayarkan
Pada umumnya semakin besar suatu semua laba operasinya sebagai dividen ke
perusahaan, semakin besar pula pemegang saham. Karena rasio
pembayaran dividen juga dipengaruhi oleh H2 : Diduga terdapat pengaruh antara
arus kas perusahaan, sehingga apabila variabel kepemilikan institusional
suatu perusahaan memiliki hutang, maka terhadap kebijakan dividen
hutang tersebut akan mengurangi arus kas H3 : diduga terdapat pengaruh antara
perusahaan dan mempengaruhi rasio variabel ukuran perusahaan terhadap
pembayran dividen. Brealey, Myers dan kebijakan dividen
Marcus (2007 : 7) menjelaskan bahwa
H4: diduga terdapat pengaruh antara
dalam masa sulit tingkat pengembalian
variabel keputusan hutang terhadap
pemegang ekuitas berkurang melalui
kebijakan dividen.
penggunaan hutang, tetapi jika terjadi
sebaliknya, tingkat pengembalian akan METODE PENELITIAN
meningkat. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian
Konsep Umum Mengenai Ukuran
kuantitatif yang merupakan suatu metode
Perusahaan
penelitian dengan berlandaskan pada
Manahan (2005 : 186) menjelaskan filsafat positivisme, yang digunakan untuk
bahwa ukuran perusahaan ini merupakan meneliti populasi atau sampel tertentu,
salah satu faktor yang mempengaruhi serta pengumpulan datanya menggunakan
dibuatnya kebijakan dividen suatu instrument penelitian, yang analisis
perusahaan. Menurut Suad (2008 : 54) datanya bersifat kuantitatif atau statistik,
pengertian ukuran perusahaan adalah suatu dengan tujuan untuk menguji hipotesis
skala dimana dapat diklasifikasikan besar yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2014 :
kecilnya perusahaan menurut berbagai 35).
cara, antara lain : total aktiva, log size,
Sifat Penelitian
nilai pasar dan lain-lain. Pada dasarnya
Sifat penelitian ini adalah penelitian
ukuran perusahaan hanya terbagi dalam
deskriptif explanatory yang merupakan
tiga ketegori, yaitu perusahaan besar
suatu sifat penelitian yang bermaksud
(large firm), perusahaan sedang (medium
untuk menjelaskan kedudukan variabel-
firm), dan perusahaan kecil (small firm).
variabel yang diteliti serta hubungannya
Perumusan Hipotesis antara satu variabel dengan variabel yang
H1 : Diduga terdapat pengaruh antara lain (Sugiyono, 2014).
variabel kepemilikan manajerial
Populasi dan Sampel
dengan variabel kebijakan dividen
Populasi dalam penelitian ini penelitian ini adalah sebanyak 55 sampel
berjumlah 117 perusahaan dari seluruh observasi.
perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Metode Pengumpulan Data
Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009 -
Metode pengumpulan data yang
2013.
digunakan pada penelitian ini adalah
Sampel menurut Sugiyono (2014 :
metode dokumentasi yang didasarkan pada
149) adalah bagian dari jumlah dan
laporan keuangan yang telah
karakteristik yang dimiliki oleh populasi
dipublikasikan oleh BEI melalui situs
tersebut. Metode sampling yang digunakan
online www.idx.co.id dengan periode
pada penelitian ini adalah metode
penelitian mulai tahun 2009 hingga tahun
purposive sampling. Metode purposive
2013.
sampling merupakan teknik penarikan
sampel yang pemilihan anggota sampelnya Jenis Data
didasarkan pada kriteria tertentu (Asep, Jenis data yang digunakan adalah
2009 : 156) laporan keuangan perusahaan manufaktur
Kriteria-kriteria yang digunakan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada penelitian ini untuk menentukan yang memiliki informasi berkaitan dengan
sampel adalah sebagai berikut: variabel-variabel yang digunakan dalam
1. Perusahaan-perusahaan manufaktur penelitian ini.
yang menerbitkan laporan keuangan
secara berturut-turut pada tahun 2009- Sumber Data
selama periode yang ditentukan, yaitu diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia
Variabel Dependen
3. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan Kebijakan dividen pada penelitian ini
suatu skala dimana dapat menggunakan Rasio Pembayaran Dividen
diklasifikasikan besar kecilnya atau Dividend Payout Ratio (DPR), yang
perusahaan menurut berbagai cara, merupakan rasio perbandingan antara
antara lain : total aktiva, log size, nilai dividen dengan laba bersih (Brealy, Myer,
pasar dan lain-lain (Suad, 2008 : 54). dan Marcus (2008 : 82). Rumus DPR
Dalam mengukur seberapa besar (Brealy, Myer, dan Marcus (2008 : 82):
ukuran suatu perusahaan, penelitian
ini menggunakan rumus nilai
logaritma natural dari total aset seperti
yang dijelaskan oleh Jogiyanto (2013 :
392):
Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah
analisis multiple regression (regresi
berganda). Pengujian dilakukan dengan
menggunakan bantuan software SPSS 17.
kepemilikan manajerial terhadap kebijakan
Teknik analisis data yang digunakan ini
dividen yaitu dengan nilai signifikansi
bertujuan untuk menjawab rumusan
0,46 dengan t hitung 2,040. Ini
masalah atau menguji hipotesis.
membuktikan bahwa hipotesis satu yang
Rumus model regresi berganda
menjelaskan adanya pengaruh antara
adalah sebagai berikut:
struktur kepemilikan manajerial dengan
kebijakan dividen diterima, atau dapat
Pada penelitian ini model regresi
dikatakan H1 diterima sehingga H0 ditolak.
berganda yang digunakan, yaitu:
Uji Hipotesis 2
Hasil yang didapat untuk struktur
Keterangan: kepemilikan institusional terhadap
DPR : Dividend Payout Ratio kebijakan dividen adalah tidak terdapat
a : konstanta hubungan yang signifikan, namun arah
b1, b2, b3, b4 : koefisien regresi hubungannya adalah positif. Sehingga
x1 : kepemilikan manajerial dapat disimpulkan bahwa hipotesis H2
x2 : kepemilikan institusional yang menjelaskan bahwa terdapat
x3 : firm size pengaruh antara struktur kepemilikan
x4 : rasio hutang institusional terhadap kebijakan dividen
Imam Ghozali. 2006. Aplikasi Analisis Ni Kadek Ari Lina Wati dan Ni Putu Ayu
Multivariate Dengan Program Darmayanti. Pengaruh
Spss, Cetakan Keempat. Semarang. Kepemilikan Manajerial dan
Penerbit Universitas Diponogoro. Kinerja Keuangan Terhadap
Kebijakan Dividen dan Nilai
Perusahaan. E-journal Manajemen Dan Akuntansi. 2008. Vol. 10. No.
Universitas Udayana. 2013. Vol.2, 1, April 2008, 47-58.
No 12.
Suad Husnan. 2008. Manajemen
Ratih Fitria Sari. Analisis Pengaruh Keuangan Teori dan Penerapan.
Kepemilikan Manajerial, Yogyakarta. Penerbit BPFE.
Kebijakan Utang, Profitabilitas,
Ukuran Perusahaan Dan Sugiarto. 2009. Struktur Modal, Struktur
Kesempatan Investasi Terhadap Kepemilikan Perusahaan,
Kebijakan Dividen. Skripsi. Permasalahan Keagenan Dan
Universitas Sebelas Maret. 2010. Informasi Asimetri. Yogyakarta.
Graha Ilmu.
Rizka Persia Pasadena. Pengaruh
Likuiditas, Leverage, Profitabilitas Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Pendekatan:
Kebijakan Dividen Pada Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi,
Perusahaan Manufaktur Yang Penelitian Tindakan, Dan
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian Evaluasi. Bandung.
Skripsi. Universitas Islam Negeri Penerbit Alfabeta.
Syarif Hidayatullah. 2013. Suyatmini, Triyono dan M. Wahyuddin.
Ross, Stephen A.; Westerfield, Randolph 2013. Model Interaksi Struktur
W. and Jordan, Bradford D. 2009. Kepemilikan Terhadap Kebijakan
Pengantar Keuangan Perusahaan. Hutang dan Dividen Dalam
Jakarta. Salemba Empat. Perspektif Teori Keagenan pada
Perusahaan Manufaktur Go public
Rudianto. 2006. Akuntansi Manajemen Di Indonesia. Jurnal Pendidikan
Informasi Untuk Pengambilan Ilmu Sosial. Vol. 23, No. 1, Juni
Keputusan Manajemen. Jakarta. 2013 : 15-31.
Grasindo.
Warsono. 2003. Manajemen Keuangan
Said Kelana Asnawi dan Chandra Wijaya. Perusahaan. Malang. Bayu media.
2005. Riset Keuangan: Pengujian-
Pengujian Empiris. Jakarta.
Gramedia Pustaka Utama