Analisis Faktor – Faktor.... Page 269 - 282 Vol. 1 No. 1 December 2012
Abstract
This research used multiple regression method to examine the relationships between the
profitability, investment opportunity, leverage and dividend payout ratio previous year
with dividend policy. Sampling method used in this research are purposive sampling
method. Hypotheses tests of this research used 65 sample of manufacturing company
which were listed in the Indonesian Stock Exchange ( IDX ) from the year of 2007 until
2010. Results of this research show that the dividend payout ratio previous year had
a significant positive effects on the dividend policy, while profitability, leverage and
investment opportunity had no significant effects on the dividend policy.
Key words : profitability, investment opportunity, leverage, dividend payout ratio
previous year and dividend policy.
Proceedings of
Conference In Business, Accounting and Management (CBAM) 2012 269
Analisis Faktor – Faktor.... Feisy C, Ari Budi dan Kristanto P
pada perusahaan publik di China, dividen kecil bagi perusahaan untuk membagikan
yang tidak dibagikan secara teratur dan dividen. Profitabilitas yang dihasilkan
tidak berkesinambungan akan berpengaruh perusahaan belum tentu menimbulkan cash
buruk terhadap stabilitas harga saham serta inflow bagi perusahaan, karena penjualan
kekayaan pemegang saham, suatu kondisi kredit akan menimbulkan besarnya piutang
yang tidak diharapkan oleh pemegang perusahaan daripada cash inflow. Sehingga
saham (Hui, 2011). Namun demikian, semakin sedikit cash inflow yang dihasilkan
penelitian Tsuji (2011) di perusahaan maka akan semakin sedikit pula dividen
industri mesin Jepang menunjukkan bahwa yang dibagikan kepada investor. Bila suatu
kebijakan dividen tidak dilakukan dengan perusahaan membagikan profitabilitas nya
motif catering theory, dimana pembagian untuk investasi maka akan mengurangi
dividen bukan merupakan reaksi dari proporsi dividen yang dibagikan sehingga
“pesanan” pemegang saham. akan merugikan pemegang saham dan
menimbulkan konflik keagenan. Proksi
Bagi pemegang saham, dividen merupakan yang digunakan adalah proksi perubahan
tingkat pengembalian investasi yang laba sebelum pajak karena dividen yang
berupa saham yang diterbitkan (Suharli, dibagikan oleh perusahaan tergantung
2007). Kebijakan dividen yaitu kebijakan kepada besar laba di masa yang akan
dimana perusahaan menetapkan proporsi datang sehingga proksi perubahan laba
pendapatan untuk dibagikan sebagai dividen sangat diperlukan (Rahman, 2009).
(Nurmala, 2006). Pembagian dividen yang
besar akan menyebabkan rasio laba ditahan Dalam situasi perusahaan memperoleh
menjadi kecil, akibatnya pertumbuhan laba ditahan yang besar, biasanya pihak
perusahaan akan terhambat. Konsekuensi manajemen akan lebih memilih untuk
dari keputusan tersebut adalah perusahaan investasi baru daripada membagikannya
harus mencari sumber dana yang berasal sebagai dividen (Suharli, 2007). Kesempatan
dari luar yaitu emisi saham baru. Pada saat investasi atau Investment Opportunity
perusahaan menjual saham baru, kinerja adalah ketersediaan investasi perusahaan di
dari manajemen akan diawasi oleh bursa masa datang dan meningkatkan kemajuan
dan penyedia dana, sehingga manajemen perusahaan (Wiagustini, 2009). Laba ditahan
akan bertindak mementingkan pemegang yang diperoleh perusahaan akan digunakan
saham dan akan mengurangi masalah untuk berinvestasi, sehingga pada masa
keagenan (Silvi & Lestari, 2008). datang dapat memberikan pengembalian
berupa cash inflow. Akibatnya pertumbuhan
Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan semakin meningkat dan publik
perusahaan didalam menghasilkan laba akan menilai bagus kinerja perusahaan.
(Oktorina & Suharli, 2007). Profitabilitas Tetapi hal ini mengakibatkan konflik
berkaitan terhadap kebijakan dividen karena keagenan karena pemegang saham akan
semakin tinggi rasio profitabilitas maka merasa dirugikan.
semakin besar dividen yang akan dibagikan
kepada investor. Apabila perusahaan Leverage merupakan rasio dimana adanya
tidak menerima laba, maka kemungkinan hubungan antara jumlah pinjaman jangka
Proceedings of
270 Conference In Business, Accounting and Management (CBAM) 2012
Feisy C, Ari Budi dan Kristanto P Analisis Faktor – Faktor....
Proceedings of
Conference In Business, Accounting and Management (CBAM) 2012 271
Analisis Faktor – Faktor.... Feisy C, Ari Budi dan Kristanto P
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dalam menetapkan kebijakan dividen yang
memberikan kontribusi kepada investor berlawanan dengan kepentingan pemegang
dan pihak manajemen. Bagi investor agar saham minoritas (Wijayanti & Supatmi,
dapat melihat prospek perusahaan di masa 2009). Ketika pemegang saham mayoritas
mendatang sehingga akan lebih teliti di menetapkan untuk tidak membagikan laba
dalam menanamkan modalnya untuk ditahan sebagai dividen maka kondisi inilah
membeli saham perusahaan. Sedangkan yang menyebabkan terjadinya konflik
untuk pihak manajemen diharapkan dapat keagenan. Dalam kondisi permasalahan
menerapkan kebijakan dividen yang tepat. keagenan semacam ini, independensi
direksi akan bermanfaat dalam kebijakan
KAJIAN PUSTAKA DAN dividen, seperti hasil penelitian Shabibi
PENGEMBANGAN HIPOTESIS dan Ramesh di Inggris (2011), bahwa
Teori Keagenan pembayaran akan berbanding lurus
Sebagian perusahaan di Indonesia memiliki dengan persentase direksi independen,
struktur perusahaan yang terkonsentrasi karena direksi yang independen akan lebih
yaitu perusahaan yang merupakan memperhatikan kepentingan investor,
perusahaan keluarga (Arilaha, 2009 b). sehingga permasalahan keagenan dapat
Kondisi perusahaan ini berkonsekuensi dieliminasi.
terhadap keluarga sebagai pemegang
saham mayoritas juga bertindak sebagai Pihak investor yang ingin menginvestasikan
pihak manajemen dan memiliki hak modalnya kedalam perusahaan akan
untuk mengambil keputusan. Sedangkan mempertimbangkan tingkat dividen yang
pemegang saham minoritas yang hanya dibagikan perusahaan, sedangkan tingkat
memiliki proporsi saham yang kecil kebijakan dividen akan ditentukan oleh
merupakan pihak penerima keputusan pihak manajemen perusahaan. Dalam
(Wijayanti & Supatmi, 2009). situasi ini terlihat adanya hubungan
antara pihak pemegang saham dengan
Hubungan keagenan adalah suatu kontrak pihak manajemen yang disebut teori
dimana satu orang atau lebih pihak keagenan. Perusahaan memutuskan untuk
prinsipal yang melibatkan agen untuk membagikan dividen kepada pemegang
melakukan layanan atas nama mereka saham akan melihat beberapa variabel yang
yang melibatkan pendelegasian beberapa terkait seperti variabel perubahan laba,
wewenang pengambilan keputusan kepada kesempatan investasi, kebijakan hutang,
agen (Jensen & Meckling 1976). Teori dan dividen tahun sebelumnya. Dimana
Keagenan menjelaskan adanya hubungan variabel – variabel tersebut yang akan
antara pemilik dengan pihak manajer menentukan perusahaan seberapa besar
(agent). Pemegang saham mayoritas mereka mengalokasikan dana cash inflow
akan mengambil keputusan untuk lebih perusahaan sebagai dividen.
mensejahterakan pemegang saham
mayoritas daripada pemegang saham Pengaruh Perubahan Laba terhadap
minoritas. Hal ini disebabkan karena Kebijakan Dividen
pemegang saham mayoritas memiliki hak Ukuran keberhasilan sebuah perusahaan
Proceedings of
272 Conference In Business, Accounting and Management (CBAM) 2012
Feisy C, Ari Budi dan Kristanto P Analisis Faktor – Faktor....
Proceedings of
Conference In Business, Accounting and Management (CBAM) 2012 273
Analisis Faktor – Faktor.... Feisy C, Ari Budi dan Kristanto P
Proceedings of
274 Conference In Business, Accounting and Management (CBAM) 2012
Feisy C, Ari Budi dan Kristanto P Analisis Faktor – Faktor....
Proceedings of
Conference In Business, Accounting and Management (CBAM) 2012 275
Analisis Faktor – Faktor.... Feisy C, Ari Budi dan Kristanto P
Variabel Dependen 3. Kebijakan Hutang (Leverage)
Kebijakan dividen adalah keputusan Variabel kebijakan hutang diukur
manajemen tentang besar kecilnya jumlah menggunakan Debt to Ratio (DAR)
dividen yang akan dibayarkan kepada (Nuringsih, 2005).
pemegang saham dengan menggunakan
indikator dividend payout ratio (Arilaha,
2009). 4. Dividen Tahun Sebelumnya
Variabel dividen tahun sebelumnya diukur
menggunakan indikator DPR (Yusup,
2002)
Variabel Independen
1. Perubahan Laba Perusahaan Dividen Tahun Sebelumnya = DPR (t – 1)
Perubahan laba merupakan kenaikan atau
penurunan laba sebelum pajak pertahun TEKNIK ANALISIS
(Ariyanti, 2010). Variabel ini diukur Teknik analisis data yang digunakan adalah
menggunakan rasio perubahan laba analisis regresi berganda.
(Zainuddin dan Jogiyanto, 1999) DPR = α + β1 . Perubahan laba + β2 .
MVEBVA + β3. DAR + β4. (DPR t -1) +
e
Keterangan : Keterangan :
Yn = Laba sebelum pajak periode n DPR : Dividend Payout Ratio
(EBIT) α : konstanta
Yn – 1 = Laba sebelum pajak periode β : Koefisien parameter
n-1 MVEBVA : Market Value of Equity to
Book Value of Equity
2. Kesempatan Investasi (Investment DAR : Debt to Ratio
Opportunity) DPR t – 1 : Dividend Payout Ratio
Kesempatan Investasi adalah ketersediaan tahun sebelum nya
investasi perusahaan di masa yang e : eror
akan datang. Proksi yang digunakan
adalah nisbah Market Value of Equity Uji Asumsi Klasik
to Book Value of Asset (MVEBVA) ( Analisis dalam penelitian ini menggunakan
Wiagustini, 2009). Digunakan proksi model regresi linier berganda, untuk itu
ini dikarenakan proksi ini mempunyai harus terbebas dari masalah asumsi klasik.
korelasi yang sangat tinggi terhadap Uji asumsi klasik yang harus dilakukan
pertumbuhan di masa yang akan datang. yaitu :
Sehingga semakin tinggi pertumbuhan 1. Uji Normalitas
perusahaan maka akan semakin 2. Uji Multikolinier
tinggi pula kesempatan investasi nya. 3. Uji Autokorelasi
4. Uji Heteroskedastisitas
Proceedings of
276 Conference In Business, Accounting and Management (CBAM) 2012
Feisy C, Ari Budi dan Kristanto P Analisis Faktor – Faktor....
sejak tahun 2007 hingga 2010 memiliki DAR 65 0.1264 0.7269 0.4065 0.1815
DPR t-1 65 1.4500 121.5200 36.8394 25.8113
informasi mengenai DPR yaitu diperoleh DPR 65 1.3551 78.8328 30.3315 17.6169
sebanyak 26 perusahaan. Dengan periode Sumber : Data sekunder yang diolah
pengamatan selama 3 tahun berturut-
turut, dan penelitian ini menggunakan data Profitabilitas yang diukur dengan perubahan
dalam bentuk penggabungan data, yaitu laba sebelum pajak menunjukkan
dengan menggabungkan pada tahun 2008 seberapa persen besar laba sebelum pajak
hingga 2010 berturut-turut, Jadi, dengan mengalami kenaikan setiap tahunnya.
sampel sebanyak 26 perusahaan, maka data Sehingga semakin besar nilai perubahan
penelitian secara penggabungan data akan laba menunjukkan bahwa terdapat rata –
sejumlah 26 x 3 = 78 buah data. rata perubahan positif yaitu sebesar 0,2873
atau 28,73%. Hal ini menunjukkan bahwa
Statistik Deskriptif laba sebelum pajak mengalami kenaikan
Statistik deskriptif dilakukan untuk mencapai 28,73% tiap tahunnya, yang
memberikan gambaran deskriptif mengenai berarti secara rata – rata kinerja perusahaan
data suatu penelitian yang dapat dilihat dalam menciptakan laba pada perusahaan
melalui nilai rata-rata, nilai minimum, dan menunjukkan kondisi yang bagus. Nilai
nilai maksimum. perubahan laba terendah adalah – 0,7232
Proceedings of
Conference In Business, Accounting and Management (CBAM) 2012 277
Analisis Faktor – Faktor.... Feisy C, Ari Budi dan Kristanto P
dan nilai perubahan laba tertinggi sebesar 30,3315% dari laba bersih yang diperoleh
3,113. perusahaan. Sedangkan nilai DPR terendah
yang diperoleh perusahaan adalah sebesar
Kesempatan Investasi yang diukur dengan 1,3551 dan nilai tertinggi adalah sebesar
MVEBVA menunjukkan rata – rata 78,8328.
sebesar 1,4266. Hal ini berarti bahwa rata
– rata perusahaan memiliki nilai pasar ANALISIS REGRESI BERGANDA
ekuitas hingga 1,4266 dari total aset yang Hasil perhitungan regresi berganda
dimiliki perusahaan. Nilai MVEBVA yang menggunakan SPSS diperoleh sebagai
lebih besar dari 1 menunjukkan bahwa berikut pada Tabel 3.
perusahaan mengalami peningkatan nilai
pasar dari modalnya. Nilai MVEBVA Tabel 3. Rekapitulasi hasil regresi
terendah adalah 0,1125 dan nilai MVEBVA Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients T Sig
tertinggi adalah 6,0112. B Std. Error Beta
(Constant) 25.252 6.747 3.743 000
Debt to Asset Ratio (DAR) menunjukkan GROWTH -4.812 3.517 -0.157 -1.368 0.176
MVEBVA .128 1.590 0.011 0.081 0.936
seberapa besar hutang yang dimiliki DAR -9.381 11.952 -0.097 -0.785 0.436
perusahaan dibandingkan dengan nilai total DPR t-1 .274 .085 0.401 3.230 0.002
aset yang dimilikinya. Sehingga semakin Sumber : Data sekunder yang diolah
besar nilai DAR menunjukkan bahwa
perusahaan memiliki kewajiban yang besar. Hasil tersebut dapat dituliskan dalam
Hasil statistik membuktikan bahwa terdapat persamaan regresi sebagai berikut
rata – rata DAR sebesar 0,4065. Hal ini DPR = 25,252 - 4,812 GROWTH + 0,128
menunjukkan bahwa dalam aktivitasnya MVEBVA – 9,381 DAR + 0,274 DPRt-1 +
perusahaan banyak menggunakan sumber e
modal sendiri daripada hutang perusahaan.
Nilai DAR terendah adalah 0,1264 dan Dari hasil pengujian statistic, diperoleh
tertinggi adalah 0,7269. nilai F sebesar 3,975 dengan signifikansi
sebesar 0,006. Nilai signifikansi sebesar
DPR tahun sebelumnya merupakan rasio 0,006 tersebut lebih kecil dari 0,05.
dividen yang dibayarkan kepada investor Informasi ini menunjukkan bahwa terdapat
dari laba yang diperoleh perusahaan. Tabel pengaruh pertumbuhan laba, MVEBVA,
2 menunjukkan bahwa terdapat rata – rata DAR dan DPRt-1 secara bersama-sama
dividen tahun sebelumnya yang dibayarkan terhadap DPR.
sebesar 36,8394% dari laba bersih yang
diperoleh perusahaan. Nilai DPR t-1 Nilai adjusted R2 diperoleh sebesar 0,105.
terendah sebesar 1,45 dan nilai tertinggi Hal ini berarti bahwa 10,5% DPR dapat
adalah 121,52. dijelaskan oleh variabel pertumbuhan laba,
MVEBVA, DAR dan DPRt-1, sedangkan
Dividend Payout Ratio (DPR) pada tabel sebagian besar lainnya yaitu 89,5% DPR
2 menunjukkan bahwa terdapat rata – rata dapat dijelaskan oleh variabel lainnya.
dividen yang dibayarkan adalah sebesar
Proceedings of
278 Conference In Business, Accounting and Management (CBAM) 2012
Feisy C, Ari Budi dan Kristanto P Analisis Faktor – Faktor....
Proceedings of
Conference In Business, Accounting and Management (CBAM) 2012 279
Analisis Faktor – Faktor.... Feisy C, Ari Budi dan Kristanto P
Proceedings of
280 Conference In Business, Accounting and Management (CBAM) 2012
Feisy C, Ari Budi dan Kristanto P Analisis Faktor – Faktor....
Proceedings of
Conference In Business, Accounting and Management (CBAM) 2012 281
Analisis Faktor – Faktor.... Feisy C, Ari Budi dan Kristanto P
Tsuji, Chikasi. 2011. “A Test of Dividend Zainuddin dan Jogiyanto, H., (1999),
Policy : The Case of the Japanese “Manfaat Rasio Keuangan Dalam
Machinery Industry Firms”. International Memprediksi Pertumbuhan Perubahan
Journal of Economics and Finance Vol. 3, Laba Suatu Studi Empiris Pada Perusahaan
No. 3; August 2011. Perbankan Yang Terdaftar Di BEJ,” Jurnal
Riset Akuntansi Indonesia, 2 (1), 66 – 90.
Proceedings of
282 Conference In Business, Accounting and Management (CBAM) 2012