batasan - batasan tersebut, manajemen telah menjadi lebih aktif untuk mengesankan
berikut:
perusahaan dalam menghasilkan laba dan posisi kas tertentu dan sebagai
13
14
sebagai berikut:
“Hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh manajemen perusahaan dalam
menjalankan fungsinya mengelola aset perusahaan secara efektif selama
periode tertentu yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk
mengetahui dan mengevaluasi sampai dimana tingkat keberhasilan
perusahaan berdasarkan aktivitas keuangan yang telah dilaksanakan”.
sebagai berikut:
pada satu periode tertentu, sebagai cara untuk mengetahui sampai dimana tingkat
berbeda – beda karena itu tergantung ruang lingkup bisnis yang dijalankan.
manajemen)
sebagai berikut:
angka dalam analisis laporan keuangan tersebut, kita dapat menggunakan tiga
berikut:
2. Analisis vertical
berikut:
rasio pasar”.
1) Rasio Likuiditas
Quick ratio (Acid test) ratio, Cash ratio, Networking capital to total assets
2) Rasio Solvabilitas
ratio, Debt to equity ratio, Equity multiplier, Long term debt ratio, Times
3) Rasio Profitabilitas
20
Profit Margin, Net Profit Margin, Return on Assets, dan Return on Equity.
4) Rasio Efisiensi
mengelola asset dan liabilitas yang dimiliki. Yang termasuk kedalam rasio
turnover, Day’s sales in receivable, Fixed asset turnover, dan Total asset
turnover.
Rasio nilai pasar adalah rasio yang digunakan untuk membandingkan nilai
yang tercatat pada laporan keuangan. Yang termasuk kedalam rasio ini
diantaranya Earning per share, Price earning ratio, Market to book ratio/
“Earning Per Share (EPS) adalah Rasio yang digunakan untuk mengukur
seberapa besar laba bersih perusahaan yang terkandung dalam satu lembar
saham beredar”.
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
Earning per share =
𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
Sharet (EPS) adalah rasio untuk mengukur keuntungan yang diterima dari setiap
per lembar saham nya. Jika rasio yang didapat rendah berarti perusahaan tidak
yang rendah karena penjualan yang tidak lancar atau berbiaya tinggi.
2.1.2.2 Faktor – Faktor yang mempengaruhi naik dan turunnya Earning Per
Share (EPS)
a) Laba bersih naik dan jumlah lembar saham biasa yang beredar tetap.
22
b) Laba bersih tetap dan jumlah lembar saham biasa yang beredar turun.
c) Laba bersih naik dan jumlah lembar saham biasa yang beredar turun.
a) Laba bersih tetap dan jumlah lembar saham biasa yang beredar naik.
b) Laba bersih turun dan jumlah lembar saham biasa yang beredar tetap.
c) Laba bersih turun dan jumlah lembar saham biasa yang beredar naik.
“Net Profit Margin (NPM) adalah Rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih dari penjualan”.
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
Net Profit Margin =
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
perusahaan”.
“Net Profit Margin adalah Perbandingn antara laba bersih dan penjualan”.
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
Net Profit Margin =
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Margin (NPM) merupakan perbandingan antara laba bersih setelah dipotong pajak
tertentu. Rasio yang rendah berarti manajemen belum berhasil untuk memuaskan
Jadi Net Profit Margin (NPM) adalah indikator seberapa besar laba bersih
dari setiap pendapatan. Net Profit Margin (NPM) yang tinggi tidak hanya sekedar
24
menunjukan kekuatan bisnis tetapi juga semangat yang kuat pihak manajemen
2.1.3.2 Faktor – Faktor yang mempengaruhi naik dan turunnya Net Profit
Margin (NPM)
Sukamulja, 2019:99) bahwa faktor –faktor yang mempengaruhi Net Profit Margin
yang gampang tetapi memerlukan perhitungan yang cermat dan teliti dengan
Karena rasio ini menunjukkan berapa besar persentase laba bersih yang diperoleh
dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini, maka dianggap semakin baik
Penggunaan saham sebagai salah satu alat untuk mencari tambahan suatu
dana menjaid kajian serta analisis tentang saham begitu berkembang baik secara
rekomendasi yang berbeda – beda namun tujuannya sama yaitu ingin memberikan
sebagai berikut:
“Harga suatu saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang
sebagai berikut:
“Harga saham merupakan harga yang terjadi di bursa pada waktu tertentu,
dimana harga saham bisa berubah naik ataupun turun dalam hitungan
waktu yang begitu cepat, yaitu dapat berubah dalam hitungan menit
bahkan dapat berubah dalam hitungan detik, hal tersebut dimungkinkan
karena tergantung dengan permintaan dan penawaran antara pembeli
saham dan penjual saham”.
“Harga saham yang terjadi di pasar modal ditentukan oleh pelaku pasar
yang artinya harga yang berlaku sekarang dimana saham diperdagangkan”.
1) Harga Nominal
Harga yang tecantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten
untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga
nominal memberikan arti penting saham karena dividen minimal biasanya
ditetapkan berdasarkan nilai nominal.
2) Harga Perdana
Harga ini merupakan pada waktu harga saham tersebut dicatat dibursa
efek. Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin
emisi (underwriter) dan emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa
harga saham emiten itu akan dijual kepada masyarakat biasanya untk
menentukan harga perdana.
3) Harga Pasar
Kalau harga perdana merupakan harga jual dari perjanjian emisi kepada
investor, maka harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu
dengan investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatat
dibursa. Transaksi di sini tidak lagi melibatkan emiten dari penjamin emisi
harga ini yang disebut sebagai harga di pasar sekunder dan harga inilah
yang benar-benar mewakili harga perusahaan penerbitnya, karena pada
transaksi di pasar sekunder, kecil sekali terjadi negosiasi harga investor
dengan perusahaan penerbit. Harga yang setiap hari diumumkan di surat
kabar atau media lain adalah harga pasar.
4) Harga pembukaan
Harga pembukuan adalah harga yang diminta oleh penjual atau pembeli
pada saat jam bursa dibuka. Bisa saja terjadi pada saat dimulainya hari
nursa itu sudah terjadi transaksi atas suatu saham, dan harga sesuai dengan
yang diminta oleh penjual dan pembeli. Dalam keadaan demikian, harga
pembukuan bisa menjadi harga pasar, begitu juga sebaliknya harga pasar
mungkin juga akan menjadi harga pembukaan. Namun tidak selalu terjadi.
5) Harga Penutupan
Harga penutupan adalah harga yang diminta oleh penjual atau pembeli
pada saat akhir hari bursa. Pada keadaan demikian, bisa saja terjadi pada
saat akhir hari bursa tiba-tiba terjadi transaksi atas suatu saham, karena ada
kesepakatan antar penjual dan pembeli. Kalau ini yang terjadi maka harga
penutupan itu telah menjadi harga pasar. Namun demikian, harga ini tetap
menjadi harga penutupan pada hari bursa tersebut.
6) Harga Tertinggi
Harga tertinggi suatu saham adalah harga yang paling tinggi yang terjadi
pada hari bursa. Harga ini dapat terjadi transaksi atas suatu saham lebih
dari satu kali tidak pada harga yang sama.
7) Harga Terendah
Harga terendah suatu saham adalah harga yang paling rendah yang terjadi
pada hari bursa. Harga ini dapat terjadi apabila terjadi transaksi atas suatu
saham lebih dari satu kali tidak pada harga yang sama. Dengan kata lain,
harga terendah merupakan lawan dari harga tertiggi.
8) Harga Rata-Rata
Harga rata-rata merupakan perataan dari harga tertinggi dan terendah.
28
Saham
beberapa faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga saham yaitu sebagai
berikut:
2. Faktor eksternal”
sebagai berikut:
1) Faktor internal
a) Pengumuman tentang pemasaran produksi penjualan seperti
pengiklanan, rincian kontrak, perubahan harga, penarikan produk baru,
laporan produksi, laporan keamanan, dan laporan penjualan.
b) Pengumuman pendanaan, seperti pengumuman yang berhubungan
dengan ekuitas dan hutang.
c) Pengumuman badan direksi manajemen (management board of
director ann nouncements) seperti perubahan dan pergantian direktur,
manajemen dan struktur organisasi.
d) Pengumuman pengambilalihan diverifikasi seperti laporan merger
investasi, investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakuisisian dan
diakuisisi, laporan investasi dan lainnya.
e) Pengumuman investasi seperti melakukan ekspansi pabrik
pengembangan riset dan penutupan usah lainnya.
f) Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements), seperti
negosiasi baru, kotrak baru, pemogokan dan lainnya.
g) Pengumuman laporan keuangan perusahaan, seperti peramalaba
sebelum akhir tahun viscal dan setelah akhir tahun vicscal earning per
share, dividen per shere, price earning ratio, net profit margin, return
on assets dan lain-lain.
2) Faktor eksternal
a) Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bunga tabungan
dan deposito kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan
regulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.
b) Pengumuman hukum seperti tuntutan terhadap perusahaan atau
terhadap manajernya dan tuntutan perusahaan terhadap manajernya.
c) Pengumuman industri sekuritas, seperti laporan pertemuan tahunan
insider trading, volume atau harga saham perdagangan pembatasan
atau penundaan trading.
Berdasarkan pernyataan diatas faktor – Faktor yang mempengaruhi naik
dan turunnya Harga Saham yaitu dapat dikarenakan kondisi mikro dan makro
ekonomi, kebijakan perusahaan yang tidak sesuai, pergantian direksi secara tiba –
tiba, adanya direksi atau pihak komisaris perusahaan yang terkena permasalah
pengadilan, kinerja perusahaan yang tidak maksimal, risiko perusahaan yang tidak
(closing price)”.
(closing price)”.
“Harga pada pasar riil (Market price), merupakan harga yang paling
mudah ditentukan karena merupakan harga suatu saham pada pasar
saham yang sedang berlangsung atau jika pasar ditutup, maka harga pasar
adalah harga penutupannya (closing price)”.
(closing price) sebagai indikator harga saham karena sebagai acuan harga yang
paling mudah ditentukan, dimana menjadi harga suatu saham pada pasar saham
batas-batas yang akan diselidiki dan yang tidak akan tersentuh oleh proses
rumusan masalah untuk menjawab permasalah yang ada (Miles, Huberman, dan
Saldana, 2014:62).
31
Jika Earning Per Share (EPS) perusahaan mengalami kenaikan yang baik, hal ini
rendah rasio EPS, maka semakin murah sebuah saham. Sama halnya dengan
tinggi nilai EPS tentu saja menyebabkan semakin besar laba sehingga
meningkat. Dan Ellen May (2019:34) yang menyatakan bahwa “Harga sahamnya
sangat kecil. Sebaliknya harga sahamnya mahal bisa jadi lebih rendah nilai
signifikan terhadap Harga Saham. Hal tersebut sesuai juga hasil penelitian yang
dilakukan oleh Asep Alipudin, Resi Oktaviani (2016) menunjukkan Earning Per
Share (EPS) berpengaruh positif terhadap Harga Saham. Dan hasil penelitian Putu
Dina Aristya Dewi, I.G.N.A. Suaryana (2013) Earning Per Share (EPS)
oleh kinerja keuangan dan merupakan salah satu bagian finansial yang
32
berpengaruh terhadap harga saham. Salah satu rasio yang biasa dilihat oleh para
investor adalah rasio nilai pasar atau Earning Per Share (EPS).
Semakin tinggi rasio EPS maka semakin baik kinerja keuangan dengan
produktivitas aset dalam memperoleh keuntungan bersih. Hal ini selanjutnya akan
karena tingkat laba bersih terhadap lembar saham yang beredar semakin banyak.
Hal tersebut juga akan berdampak pada harga saham dari perusahaan tersebut di
pasar modal yang akan semakin meningkatnya nilai EPS akan berpengaruh
akan tinggi sehingga para investor akan tertarik untuk membeli saham tersebut,
bahwa kinerja perusahaan yang diukur dengan Net Profit Margin (NPM)
mempunyai pengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Hal tersebut sesuai juga
33
hasil penelitian Tri Nonik Sumaryanti (2017) yang menyatakan bahwa hasil
penelitian menunjukkan bahwa Net Profit Margin (NPM) bahwa secara parsial
terdapat pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Dan Rosdian Widiawati
Watung, Ventje Ilat (2016) menyatakan pula bahwa Net Profit Margin (NPM)
oleh kinerja keuangan dan merupakan salah satu bagian finansial yang
berpengaruh terhadap harga saham. Salah satu rasio yang biasa dilihat oleh para
daya tarik saham yang ditawarkan di Pasar Modal. Semakin baik kinerja
perusahaan, maka daya tarik saham perusahaan tersebut semakin tinggi, karena
yang telah dipaparkan, oleh sebab itu akan digambarkan pada paradigma
Keterangan :
Y = Harga Saham
35
2.3 Hipotesis
sebagai berikut:
penelitian berarti sebagai hasil sementara yang masih harus dicari bukti fakta –