Anda di halaman 1dari 7

Laporan Keuangan

Laporan keuangan menurut Irham Fahmi (2016, hlm. 21) merupakan


suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan dan
lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja
keuangan perusahaan tersebut
Jenis Laporan Keuangan
Menurut Kasmir (2015, hlm. 28) secara umum ada lima macam laporan
keuangan yang bisa disusun, yaitu;
1) Neraca
Neraca merupakan laporan yang menunjukan posisi keuangan perusahaan
pada tanggal tertentu.
2) Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang menggambarkan
hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu.
3) Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal merupakan laporan yang berisi jumlah dan jenis
modal yang dimiliki pada saat ini.
4) Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukan semua aspek yang
berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung
atau tidak langsung terhadap kas.
5) Laporan Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang
memberikan informasi apabila ada laporan keuangan yang memerlukan
penjelasan tertentu.

Sifat Laporan Keuangan


Menurut Kasmir (2015, hlm. 12) dalam praktiknya sifat laporan keuangan:
1. Bersifat Historis
Artinya bahwa laporan keuangan dibuat dan disusun dari masa lalu atau
masa yang sudah lewat dari masa sekarang. Misalnya laporan keuangan
disusun berdasarkan data satu atau dua atau beberapa tahun ke belakang
(tahun atau periode sebelumnya).
2. Menyeluruh
Laporan keuangan dibuat selengkap mungkin. Artinya laporan
keuangan disusun sesuai standar yang telah ditetapkan. Pembuatan atau
penyusunan yang hanya sebagian-sebagian (tidak lengkap) tidak akan
memberikan informasi yang lengkap tentang keuangan suatu
perusahaan.

Tujuan Laporan Keuangan


Tujuan Laporan keuangan menurut Irham Fahmi (2016, hlm. 24) yaitu untuk
memberikan informasi kepada pihak yang membutuhkan tentang kondisi suatu
perusahaan dari sudut angka- angka dalam satuan moneter.

Menurut Kasmir (2010, hlm. 87) tujuan pembuatan atau penyusunan laporan
keuangan yaitu :
1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang
dimiliki perusahaan pada sat ini.
2. Memberikan informasi tentang jenis, jumlah kewajiban dan modal yang
dimiliki perusahaan pada saat ini.
3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang
diperoleh pada suatu periode tertentu.
4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya biaya dan jenis biaya yang
dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.
5. Memberikan informasi tentang perubahan yang terjadi terhadap aktiva,
pasiva dan modal perusahaan.
6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam
suatu periode.
7. Memberikan informasi tentang catatan atas laporan keuangan.
8. Informasi keuangan lainnya.

Keterbatasan Laporan Keuangan


Setiap laporan keuangan yang disusun pasti memiliki keterbatasan tertentu.
Berikut beberapa keterbatasan laporan keuangan yang dimiliki perusahaan
menurut Kasmir (2015, hlm.16) :
1. Pembuatan laporan keuangan disusun berdasarkan sejarah (historis), di
mana data-data yang diambil dari data masa lalu.
1. Laporan keuangan dibuat umum, artinya untuk semua orang bukan
hanya untuk pihak tertentu saja.
2. Peroses penyusunan tidak terlepas dari taksiran-taksiran dan
pertimbangan-pertimbangan tertentu.
3. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi situasi
ketidakpastian. Misalnya dalam suatu peristiwa yang tidak
menguntungkan selalu dihitung kerugiannya. Sebagai contoh harta
dan pendapatan, nilai dihitung dari yang paling rendah.
4. Laporan keuangan selalu berpegang teguh kepada sudut pandang
ekonomi dalam memandang peristiwa-peristiwa yang terjadi bukan
kepada sifat formalnya.

Analisis Laporan Keuangan


Menurut John. Wild, K.R. Subrayaman dan F. Hasley dalam (Sjahrial,
2013, hlm. 1) Analisis laporan keuangan adalah aplikasi dari alat dan teknik
analisis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan
untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis
bisnis.

Menurut Bernstein dalam (Sujaweni, 2017a, hlm. 90) analisis laporan


keuangan mencakup penerapan metode dan teknik analisis untuk laporan
keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran-ukuran dan
hubungan tertentu yang sangat berguna dalam pengambilan keputusan.

Tujuan Analisis Laporan Keuangan


Menurut kasmir (2011, hlm. 68) tujuan dari analisis laporan keuangan adalah :
1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode
tertentu, baik aset, kewajiban, ekuitas, maupun hasil usaha yang telah
dicapai untuk beberapa periode.
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi
kekurangan perusahaan.
3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu
dilakukan ke depan berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat
ini.
5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu
penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.
6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis
tentang hasil yang mereka capai.

Jenis Analisis Laporan Keuangan


Menurut Sujaweni (2017b, hlm. 96) ada empat jenis analisis laporan
keuangan yang digunakan sebagai berikut:
1. Analisis Horizontal
Analisis dengan menggandakan perbandingan laporan keuangan untuk
beberapa tahun sehingga akan diketahui perkembangannya.
2. Analisis Vertikal
Laporan keuangan yang dianalisis meliputi satu periode atau satu waktu
saja, dengan cara membandingkan antara akun yang satu dengan akun
yang lain dalam laporan keuangan tersebut sehingga hanya akan
diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada saat itu saja.

3. Analisis Eksternal
Analisis yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak dapat memperoleh
data laporan keuangan secara mendalam mengenai keuangan suatu
perusahaan.
4. Analisis Internal
Analisis yang dilakukan oleh pihak-pihak yang dapat memperoleh data-
data keuangan secara mendalam mengenai keuangan suatu perusahaan.

Analisis Rasio Keuangan


Menurut Warsidi dan Bambang dikutip dalam (Fahmi, 2016,
hlm. 50) analisis rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi
perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator
keuangan, yang ditunjukan untuk menunjukan perubahan dalam kondisi
kuangan atau prestasi operasi di masa lalu dan membantu
menggambarkan trend pola perubahan tersebut, untuk kemudian
menunjukan risiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang
bersangkutan.

Manfaat Analisis Rasio Keuangan


Menurut Irham Fahmi (2016, hlm. 51) manfaat rasio keuangan yaitu:

a. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan


sebagai alat menilai kinerja dan prestasi perusahaan.
b. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi pihak
manajemen sebagai rujukan untuk membuat perencanaan.
c. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk
mengevaluasi kondisi suatu perusahaan dari perspektif
keuangan.
1. Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi
para kreditor untuk memperkirakan potensi risiko
yang akan dihadapi dikaitkan dengan adanya
jaminan kelangsungan pembayaran bunga dan
pengembalian pokok pinjaman.
2. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai
penilaian bagi pihak stakeholder organisasi.

Pengukuran Kinerja Keuangan


Pengukuran kinerja keuangan dapat dilakukan dengan menggunakan
laporan keuangan sebagai dasar untuk melakukan pengukuran kinerja.
Pengukuran tersebut dapat diukur dengan menggunakan sistem penilaian
(rating) yang relevan. Rating tersebut harus mudah digunakan sesuai dengan
yang akan diukur, dan mencerminkan hal-hal yang memang menentukan
kinerja. Pengukuran kinerja keuangan juga berarti membandingkan antara
standar yang telah ditetapkan (misalnya berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan) dengan kinerja keuangan yang ada dalam perusahaan. Pengukuran
kinerja keuangan bersifat kuantitatif dengan berdasarkan pada laporan
keuangan. (Sujaweni, 2017a, hlm. 71)

Tujuan Penilaian Kinerja Keuangan


Tujuan penilaian kinerja kuangan perusahaan menurut Munawir dalam
kutipan (Sujaweni, 2017b, hlm. 71) adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan
untuk memperoleh kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi
atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi keuangannya pada saat
ditagih.
2. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut
dilikuidasi baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka
panjang.
3. Untuk mengetahui tingkat rentabilitas atau profitabilitas, yaitu
menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama
periode tertentu.
4. Untuk mengetahui tingkat stabilitas usaha, yaitu kemampuan
perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur
dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar
beban bunga atas hutang-hutangnya termasuk membayar kembali
pokok hutangnya tepat pada waktunya serta kemampuan membayar
deviden secara teratur kepada para pemegang saham tanpa mengalami
hambatan atau krisis keuangan.

Hubungan Rasio Keuangan dan Kinerja Keuangan


Menurut Warsidi dan Bambang dalam (Fahmi, 2016, hlm. 50) Analisis
laporan keuangan merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang
menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan, yang ditujukan untuk
menunjukan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa
lalu dan membantu menggambarkan trend pola perubahan tersebut, untuk
kemudian menunjukan risiko dan peluang yang melekat pada perusahaan yang
bersangkutan.
Jadi untuk menilai kondisi dan kinerja keuangan perusahaan dapat digunakan
rasio yang merupakan perbandingan angka-angka yang terdapat pada pos-pos
keuangan.
Dari penjelasan diatas dapat dimengerti bahwa rasio keuangan dan kinerja
keuangan mempunyai hubungan erat. Rasio keuangan ada banyak jumlahnya
dan setiap rasio itu mempunyai kegunaannya masing-masing. Bagi investor ia
akan melihat rasio dengan penggunaan yang paling sesuai dengan analisis yang
akan dilakukan. Jika rasio tersebut tidak mempresentasikan tujuan dari analisis
yang ia lakukan maka rasio tersebut tidak akan dipergunakan, karena dalam
konsep keuangan dikenal dengan namanya fleksibelitas, artinya rumus atau
berbagai bentuk formula yang dipergunakan haruslah disesuaikan dengan
kasus yang diteliti.

Latihan

1. Apa yang dimaksud dengan laporan keuangan

2. Sebutkan jenis-jenis laporan keuangan

3. Jelaskan keterbatasan laporan keuangan

4. Carilah referensi pengguna laporan keuangan

Anda mungkin juga menyukai