Anda di halaman 1dari 17

Nama : Dewi Ratna Sari

NIM : 7183142002

Kelas : Pendidikan Akuntansi C 2018

RESUME

Pentingnya Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan salah satu media untuk dapat memahami kondisi perusahaan,
terutama aspek keuangannya. Dari laporan keuangan dapat diketahui bagaimana perusahaan
mendapatkan penghasilan, biaya apa saja yang dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan
dan bagaimana distribusi penghasilan yang telah diperoleh.

Menurut Pongoh (2013) “esiensi Pelaporan keuangan yang dibuat oleh suatu prusahaan
ataupun instansi sangat penting untuk membuat keputusan tentang kelangsungan hidup
suatu entitas bisnis yang ada. Tujuan utama dari laporan keuangan ialah sebagai
penyedia informasi yang dibutuhkanbagi users of information.Dalam statement of
financial accounting concepts(SFAC) No 1 sudah dijelaskan bahwa tujuan utama dari
suatu laporan keuangan ialahuntuk sebagai penyedia informasi yang berguna
untukpembuatan keputusan bisnis dan ekonomi”.

Menurut Abdullah dkk, “Laporan keuangan dapat juga dipergunakan untuk


mengetahuikinerja perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan merupakan suatu proses
evaluasi prospek ekonomi dan risiko perusahaan. Kondisi kesehatan perusahaan dapat
tercermin dari kinerja keuangannnya. Hal ini disebabkan karena laporan kinerja
keuangan perusahaan berguna sebagai informasi mengenai perencanaan, pendanaan,
investasi dan operasi perusahaan. Dan dilakukan analisis dengan menggunakan rasio
keuangan”.

Fahmi (2012:23) Menyatakan bahwa laporan keuangan itu sangat diperlukan untuk mengukur
hasil usaha dan perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu dan untuk mengetahui
sudah sampai dimanaperusahaan untuk mencapai tujuannya. Laporan keuangan pada
perusahaan dasarnya adalah merupakan hasil dari suatu proses akuntansi yang
didapatkanuntuk digunakan sebagai suatu alat komunikasi diantara data keuangan atau
aktivitas dariperusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau
aktivitas perusahaan tersebut. Sehingga laporan keuangan memegang peranan yang
sangat luas dan mempunyai suatu posisi yang mempengaruhi dalam
pengambilansuatukeputusan”.

Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan menurut Munawir (2007:2) adalah “laporan hasil dari proses
akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untukberkomunikasi antara data keuangan atau
aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau
aktivitas perusahaan tersebut”.

Menurut IAI (2009:27) “laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan
keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi,
laporan posisi keuangan ( yang disajikan dalam berbagai cara seperti misalnya sebagai
laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan-catatan dan berbagai integral dari laporan
keuangan”.

Menurut Kasmir (2012) “dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan tidak
dibuat secara serampangan, tetapi harus dibuat dan disusun sesuai dengan aturan atau
standar yang berlaku. Hal ini dilakukan agar laporan keuangan mudah dibaca
dan dimengerti”.

Fahmi (2012:21) “menyatakan laporan keuangan merupakan suatu informasi yang


menggambarkan kondisi laporan keuangan suatu perusahaan dan lebih jauh informasi
tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut”.

Tujuan Laporan Keuangan

“Menurut Kasmir (2008:11) Tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan yaitu”:

1. Untuk Memberikan suatu informasi perihaljenis dan jumlah aktiva (harta) yang
dimiliki oleh perusahaan pada saat ini.
2. Untuk Memberikan informasi perihaljenis dan jumlah kewajiban dan modal
yang dimiliki oleh perusahaan pada saat ini.
3. Untuk Memberikan informasi perihaljenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh
pada suatu periode tertentuperusahaan.
4. Untuk Memberikan informasi perihaljumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan
perusahaan dalam suatu periode tertentu.
5. Untuk Memberikan informasi perihalperubahan-perubahan yang terjadi terhadap
aktiva, pasiva, dan modal perusahaan.
6. Untuk Memberikan informasi perihalkinerja manajemen perusahaan dalam
periode akuntansi.
7. Untuk Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan
8. Untuk Informasi keuangan lainnya

Sifat Laporan Keuangan

“Kasmir (2008:12) menyatakan bahwa untuk pencatatan yang dilakukan dalam


penyusunan suatu laporan keuangan harus dilakukan dengan kaidah-kaidah yang
berlakusecara umum. Demikian pulahalnyadalam hal penyusunan laporan keuangan
harus didasarkan kepada sifat laporan keuangan itu sendiri”. Dalam praktiknya sifat
laporan keuangan dibuat:

1. Berdasar sifat historis yang artinya bahwa laporan keuangan dibuat dan disusun dari
data masayanglaluatau masa yang sudah lewat dari masa yang sekarang.
Misalnya laporan keuangan disusun berdasarkan data satu atau dua atau beberapa
tahun ke belakang (tahun atau periode sebelumnya)
2. Berdasar sifat menyeluruh yang artinya laporan keuangan yang dibuat harus
selengkap mungkin dan disusun sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Pembuatan atau penyusunan yang hanya sebagian-sebagian tidak akan
memberikan informasi yang lengkap tentang keuangan suatu perusahaan

Asumsi Dasar Akuntansi

Asumsi dasar akuntansi adalah tentang bagaimana suatu pencatatan pembukuan bisnis
diorganisasikan dan beroperasi. Hal ini adalah struktur dasar tentang bagaimana transaksi
bisnis dicatat.

1. Entitas Ekonomi
Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan adalah sebuah entitas mandiri atau suatu
unit usaha yang berdiri sendiri, terpisah dari pemilik atau pemegang saham. Dengan
begitu semua transaksi perusahaan terpisah dari pemilik.
2. Kontinuitas Usaha
Asumsi ini menyebutkan bahwa perusahaan akan abadi. Artinya diharapkan tidak
terjadi likuidasi di masa mendatang. Prinisp kontinuitas usaha ini memengaruhi
prosedur akuntansi lainnya, seperti valuasi aset berdasarkan arus kas mendatang dan
penyusutan.
3. Satuan Moneter
Maksudnya adalah semua transaksi usaha mesti memakai satuan uang tertentu sesuai
dengan lokasi berdirinya perusahaan. Pencatatan cuma dilakukan pada segala sesuatu
yang dapat diukur dan dinilai dengan satuan uang tertentu. Kualitas dan prestasi yang
termasuk transaksi nonkualitatif tidak bisa dilaporkan
4. Periode Akuntansi
Asumsi dasar akuntansi ini menunjukkan bahwa penilaian dan pelaporan keuangan
perusahaan dilakukan pada priode waktu tertentu yang sudah ditetapkan.
5. Biaya historis
Prinsip ini mengharuskan Anda untuk mencatat semua biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan setiap barang atau jasa.
6. Akuntansi Akrual
Intinya adalah pendapatan dan biaya dilaporkan pada saat kejadian. Misal perusahaan
sudah menganggap sebagai pendapatan jika ada pembelian barang atau jasa dari
konsumen yang membayar dengan cara dicicil. Pun bila perusahaan membeli barang
dengan cara kredit, maka pengeluaran itu dianggap biaya.
7. Pengakuan Pendapatan
Prinsip ini menyatakan bahwa pendapatan mesti diakui saat periode pendapatan
terjadi. Pendapatan bisa diakui saat terdapat kepastian jumlah atau nominal yang bisa
diukur secara tepat dengan harta yang didapat dari penjualan barang atau jasa.
8. Mempertemukan
Asumsi Mempertemukan dalam akuntansi mengandung makna bahwa biaya yang
dipertemukan dengan pendapatan difungsikan untuk menentukan jumlah laba bersih
setiap periode. Pembebanan pada biaya tidak bisa dilakukan bila pengakuan
pendapatan ditunda.
9. Konsistensi
Konsistensi menekankan bahwa laporan keuangan sebaiknya menggunakan metode
dan prosedur yang sama dalam pencatatannya.
10. Pengungkapan Penuh
Berdasarkan prinsip ini maka produk akuntansi seperti laporan keuangan mesti
memasukkan semua informasi yang memadai dan lengkap, tanpa ada yang
disembunyikan. Dengan begitu para pengguna laopran keuangan dapat mengambil
keputusan strategis.

Pemakai Laporan Keuangan

Menurut Sofyan Safri harahap (1999 ; 121) para pemakai laporan keuangan beserta
kegunaannya sebagai berikut:

1.Pemegang saham

Pemegang saham ingin mengetahui kondisi keuangan perusahaan, aset, utang, modal, hasil,
dan laba. Ia juga ingin melihat prestasi perusahaan dalam pengelolaan manajemen yang
diberikan amanah. Ia juga ingin mengetahui jumlah deviden yang diterima, jumlah
pendapatan persaham, jumlah laba yang ditahan. Juga mengetahui perkembangan perusahaan
dari waktu kewaktu, perbandingan dengan usaha sejenis, dan perusahaan lainnya.

2.Investor

Investor dalam hal tertentu juga sama seperti pemegang saham di atas. Bagi investor
potensial ia akan melihat kemungkinan potensial keuntungan yang akan diperoleh dari
perusahaan yang dilaporkan.

3.Pemberi dana (Kreditur)

Sama dengan pemegang saham, investor, lender seperti bank, invesment fund, perusahaan
leasing, juga ingin mengetahui informasi tentang situasi dan kondisi perusahaan baik yang
sudah diberi pinjaman maupun yang akan diberi pinjaman

4.Analis Pasar Modal

Analis pasar modal selalu melakukan analisa tajam dan lengkap terhadap laporan keuangan
perusahaan go public maupun yang berpotensi memasuki pasar modal.

5.Manajer

Manajer ingin mengetahui situasi ekonomi perusahaan yang dipimpinnya. Seorang manajer
selalu dihadapkan kepada seribu satu masalah yang memerlukan keputusan cepat dan setiap
saat.

6.Karyawan dan Serikat Pekerja.


Karyawan perlu mengetahui kondisi keuangan perusahaan untuk menetapkan apakah ia
masih terus bekerja disitu atau pindah. Ia juga perlu mengetahui hasil usaha perusahaan
supaya ia bisa menilai apakah penghasilan (renumerasi) yang diterimanya adil atau tidak.

7.Instansi Pajak

Instansi pajak (fiskus) dalam hal ini dapat menggunakan laporan keuangan sebagai dasar
menentukan kebenaran perhitungan pajak, pemotongan pajak, restitusi dan juga untuk dasar
penindakan.

8.Peneliti/Akademisi/Lembaga Peringkat

Bagi peneliti maupun akademisi laporan keuangan sangat penting, sebagai data primer dalam
melakukan penelitian terhadap topik tertentu yang berkaitan dengan laporan keuangan atau
perusahaan. Laporan keuangan menjadi bahan dasar yang diolah untuk mengambil keputusan
dari suatu hipotesa atau penelitian yang dilakukan.

Keterbatasan Laporan Keuangan

Adapun keterbatasan dari laporan keuangan menurut Sofyan Syafri Harahap (1997; 137)
sebagai berikut:

1. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu laporan atas kejadian yang telah lewat.
2. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuha
pihak tertentu. Untuk itu, pemakai laporan keuangan perlu menganalisis laporan
keuangan supaya sesuai dengan tujuan pengambilan keputusan.
3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan
berbagai pertimbangan.
4. Akuntansi hanya melaporkan informasi material. Demikian pula, penerapan prinsip
akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan jika hal
ini tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap kewajaran laporan keuangan.
5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian. Apabila
terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian
suatu pos, lazimnya dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva
yang paling kecil.
6. Laporan keuangan lebih menekankan makna ekonomis suatu peristiwa atau transaksi
dari pada bentuk hukum.
7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah istilah teknis dan pemakai
laporan keuangan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat informasi
yang dilaporkan.
8. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan
variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar
perusahaan.
9. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan
umumnya diabaikan. Oleh karena itu, dibutuhkan informasi lain sebagai pelengkap
laporan keuangan.

Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Agar laporan keuangan bermanfaat bagi para pemakainya, maka diperlukan karakteristik
kualitatif laporan keuangan yang terdiri dari: dapat dipahami, relevansi, keandalan, dapat
diperbandingkan (Standar Akuntansi Keuangan, 1999 ; 9 -14):

1. Dapat dipahami

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya
untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan
memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta
kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.

2. Relevansi

Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses
pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi
keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu,
masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengkoreksi, hasil evaluasi mereka di masa
lalu.

3. Keandalan

Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki kualitas andal jika
bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan
pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang
seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.
4. Dapat Dibandingkan

Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk
mengidentifikasikan kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus
dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif.

Jenis dan Komponen Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2016:28), secara umum ada lima macam jenis laporan keuangan yang biasa
disusun:

1. Balance sheet (Neraca)

Balance sheet (neraca) merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahan
pada tanggal terntentu. Arti dari posisi keuangan dimaksudkan adalah posisi jumlah dan jenis
aktivitas (harta) dan passive (kewajiban dan ekuitas) suatu perusahaan.

Komponen penting dari Laporan neraca antara lain :

a) Aset

Terdapat dua jenis Aset, yaitu Aset Berwujud (Tangible) dan Tidak Berwujud (Intangible).
Dan kedua jenis aset tersebut dikendalikan dengan harapan bahwa itu akan memberikan
beberapa manfaat di masa depan bagi perusahaan atau bisnis.

Untuk Aset Berwujud terdiri dari Aset Lancar dan Aset Tetap. Aset lancar sendiri terdiri dari
persediaan, piutang, perlengkapan, dan investasi jangka pendek lainnya. Sedangkan untuk
Aset tetap bisa berupa bangunan, peralatan, kendaraan, dan sumber daya fisik lainnya.

Sementara untuk Aset Tidak Berwujud terdiri dari hak dan sumber daya non-fisik lainnya.
Sumber daya non-fisik tersebut salah satu contohnya seperti Hak Cipta, Paten, Goodwill, dan
lainnya. yang memberikan nilai bagi bisnis.

b) Kewajiban atau Liabilitas

Kewajiban atau Liabilitas adalah utang atau kewajiban hukum perusahaan yang mungkin
timbul selama aktivitas operasional bisnis berjalan. Biasanya, Kewajiban perusahaan
diselesaikan atau dilunasi sesuai dengan jatuh tempo yang berlaku melalui transfer manfaat
ekonomi seperti uang kas, barang atau jasa.
Akun Kewajiban meliputi utang lancar, utang jangka panjang, gaji, bunga, simpanan
pelanggan dan kewajiban lain kepada pihak ketiga. Ditinjau dari jangka waktu jatuh tempo,
terdapat dua jenis kewajiban, yaitu Kewajiban Lancar dan Jangka Panjang.

Untuk Kewajiban Lancar dapat dilikuidasi dalam waktu satu tahun. Sedangkan untuk
Kewajiban Jangka Panjang cenderung dapat dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu
tahun. Kewajiban Jangka Panjang dapat berupa obligasi jangka panjang yang diterbitkan oleh
perusahaan, wesel bayar, sewa guna usaha, kewajiban pensiun, dan jaminan produk jangka
panjang.

c) Ekuitas

Secara teoritis, Ekuitas adalah modal yang tersedia untuk dibagikan kepada pemegang saham.
Nilai Ekuitas terdiri dari Aset residual dari suatu entitas setelah dikurangi Kewajiban.
Karenanya, dari perspektif likuidasi perusahaan, Ekuitas akan dianggap sebagai klaim
residual atas aset bisnis yang tersedia untuk pemegang saham setelah seluruh Kewajiban
dibayarkan.

2. Income Statement (Laporan Laba Rugi)

Income statement (laporan laba rugi) merupakan laporan keuangan yang menggambarkan
hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dalam laporan laba rugi ini tergambar
jumlah pendapatan dan sumbersumber pendapatan yang diperoleh. Kemudian juga tergambar
jumlah biaya dan jenis-jenis yang dikeluarkan selama periode tertentu.

Komponen dalam Laporan ini meliputi:

a. Pendapatan

Jumlah uang kas yang sebenarnya diterima perusahaan selama periode tertentu, melalui
aktivitas penjualan barang atau jasa, disebut sebagai Pendapatan perusahaan. Teknisnya,
Pendapatan dari penjualan bersih perusahaan adalah Pendapatan kotor setelah dikurangi
diskon dan retur penjualan. Bisa dibilang Pendapatan adalah “Top Line” dari Laporan Laba
Rugi.
b. Pengeluaran/Biaya

Arus keluar uang yang digunakan untuk memproduksi barang, memberikan layanan, atau
melakukan aktivitas lain terkait operasional bisnis adalah Pengeluaran perusahaan.
Pengeluaran bisnis yang umum termasuk upah atau gaji, biaya administrasi, biaya penjualan,
biaya depresiasi aset, dan biaya bunga yang dibayarkan atas pinjaman. Pembelian aset seperti
bangunan atau peralatan bukan termasuk Pengeluaran/Biaya.

Harga Pokok Penjualan (HPP) juga termasuk dalam kategori Biaya dalam Laporan Laba
Rugi. HPP merupakan biaya yang dikeluarkan untuk menjual barang selama periode tersebut.
Komponen dari HPP sendiri termasuk seperti Bea Masuk, Biaya Angkut Pembelian, dan
Retur Pembelian untuk mengubah persediaan menjadi persediaan tersedia untuk dijual.

c. Keuntungan di Luar Aktivitas Operasional Bisnis (Gain)

Gain adalah peningkatan ekuitas melalui transaksi periferal atau insidental oleh perusahaan
selain dari pendapatan Top line atau investasi oleh pemilik (pemegang saham). Hal ini
merujuk pada setiap manfaat ekonomi yang berasal dari luar kegiatan operasional normal
suatu bisnis. Biasanya, Gain mengacu pada transaksi yang tidak biasa dan tidak berulang.
Transaksi tersebut seperti keuntungan (Gain) atas penjualan tanah, perubahan harga pasar
saham atau hibah. Item yang terkait dengan Gain ditampilkan di pos Pendapatan Lain-Lain
atau Pendapatan Non-Operasional di Laporan Laba Rugi di posisi Bottom Line.

d. Kerugian di Luar Aktivitas Operasional Bisnis (Loss)

Loss adalah penurunan ekuitas melalui transaksi periferal atau insidental yang dilakukan oleh
perusahaan selain dari pengeluaran/biaya dan distribusi kepada pemilik (dividen). Jenis dari
Loss bisa berupa kerugian dari penjualan aset, penurunan nilai aset, atau kerugian akibat
tuntutan hukum. Pada Laporan Laba Rugi, Loss ditampilkan pada pos Biaya Lain atau Biaya
Non-Operasional di posisi Bottom Line.

3. Laporan Perubahan Modal

Laporan perubahan modal merupakan laporan yang berisi jumlah dan jenis modal yang
dimiliki pada saat ini. Kemudian, laporan ini juga menjelaskan perubahan modal dan sebab-
sebab terjadi nya perubahan modal di perusahaan.

Komponen Penyusun Laporan Perubahan Modal antara lain :


a) Modal Awal

Modal awal ini adalah sebuah modal pada awal tahun.

b) Tambahan Investasi Pemilik

Yakni suatu setoran modal yang asalnya dari pemilik dalam satu periode akuntansi.

c) Perolehan Laba atau Rugi

Yakni suatu hasil laba bersih maupun rugi bersih perusahaan dalam satu periode akuntansi.

d) Pengambilan Pribadi (Prive)

Yakni sebuah pengambilan uang yang digunakan untuk kepentingan pribadi dari pemilik
perusahaan dalam satu periode akuntansi.

e) Modal Akhir

Yakni sebuah modal yang diperoleh pada akhir tahun.

4. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan arus kas masuk dan arus kas keluar
di perusahaan. Arus kas masuk berupa pendapatan atau pinjaman dari pihak lain, sedangkan
arus kas keluar merupakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh perusahaan. Baik arus kas
masuk maupun arus kas keluar dibuat untuk periode tertentu.

Komponen dalam Laporan Arus Kas meliputi

a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Kegiatan operasional bisnis tentu menyentuh hal-hal seperti kegiatan produksi, penjualan,
pengiriman produk, dan pengumpulan pembayaran dari pelanggan. Arus kas keluar di pos ini
dapat mencakup pembelian bahan baku, iklan, dan biaya pengiriman produk. Pembayaran
kepada pemasok, karyawan, dan pembayaran bunga, depresiasi dan amortisasi juga termasuk
dalam arus kas keluar. Sedangkan untuk arus kas masuk terdiri dari penjualan barang dan
jasa, penerimaan kas dari royalti, asuransi, penyewaan aset, dan lainnya.

b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi


Pada pos ini, arus kas masuk maupun keluar yang terkait dengan investasi adalah seperti
pembelian dan penjualan aset tetap, instrumen utang dan ekuitas di pasar modal, dan item
terkait lainnya.

c. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Di pos Ini akan menampilkan kegiatan yang membantu perusahaan dalam meningkatkan
modal dan membayar return investor. Arus kas pada pos ini terdiri dari pembayaran dividen
tunai, penerimaan kas dari penerbitan saham atau obligasi, pelunasan obligasi, dan lainnya.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan menunjukkan kekuatan finansial perusahaan.

5. Laporan Catatan Atas Laporan Keuangan

Laporan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat berkaitan dengan
laporan keuangan yang disajikan. Laporan ini memberikan informasi tentang penjelasan yang
dianggap perlu atas laporan keuangan yang ada sehingga menjadi jelas sebab penyebabnya.
Tujuannya adalah agar pengguna laporan keuangan dapat memahami jelas data keuangan.

Analisis Bisnis

Analisis Laporan Keuangan (ALK) merupakan bagian dari analisis bisnis (Business
Analysis). Analisis bisnis ini merupakan proses untuk melakukan evaluasi suatu perusahaan
dari sisi prospeknya di masa depan dan risiko yang akan ditanggung.

Untuk dapat mengetahui bagaimana prospek dan risiko dari perusahaan tersebut, maka
dilakukan analisis:

- lingkungan usaha
- strategi
- posisi keuangan
- kinerja atau performa

Agar analisis bisnis ini dapat lebih terarah, maka digunakan analisis laporan keuangan
(ALK). Analisis bisnis yang dilakukan adalah untuk mengambil keputusan yang bersifat
usaha (business decision).

Tipe analisis bisnis terdiri dari:

- analisis kredit/hutang (Credit Analysis)


- analisis kepemilikan (Equity Analysis)

Credit Analysis merupakan evaluasi atas kemampuan perusahaan untuk membayar


kewajibannya. Fokus utamanya adalah analisis risiko, bukan keuntungan.

Yang termasuk dalam Credit Analysis adalah:

- analisis likuiditas
- analisis solvency

Analisis likuiditas adalah melakukan evaluasi untuk melihat kemampuan perusahaan


menghasilkan uang (cash) dalam jangka pendek untuk memenuhi kewajibannya. Ada juga
yang menyebutkan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya
yang akan jatuh tempo dalam jangka pendek. Pengertian jangka pendek di sini adalah tidak
lebih dari satu tahun buku. Likuiditas ini tergantung dari aliran uang (cash flow) perusahaan
dan kemampuannya mengatur kondisi atau posisi aset lancar dan hutang jangka pendeknya.

Analisis solvency adalah melakukan analisis untuk melihat kelangsungan usahadan


kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya.

Keadaan ini tergantung pada kemampuan perusahaan menghasilkan profit dalam jangka
panjang dan struktur pembiayaannya (financing structure).

Dalam melakukan analisis, Credit Analysis ini lebih memperhatikan:

- current financial condition


- cash flow
- liquidity of current assets
- penilaian obligasi
- proyeksi cash flow
- kemampuan membayar pokok hutang dan bunganya dari kemampuan menghasilkan
laba.

Equity Analysis ini dilakukan untuk melihat prospek perusahaan di masa yang akan datang.
Analisis ini umumnya dilakukan oleh pihak yang sedang dan/atau akan melakukan investasi.
Analisis yang dilakukan adalah:

- technical analysis
- fundamental analysis
- kombinasi antara technical dan fundamental analysis.

Technical Analysis ini dilakukan untuk mencari pola atau bentuk dari kondisi harga dan
volume saham dari data historis. Analisis ini dilakukan untuk memprediksi pergerakan saham
perusahaan di masa akan datang.

Fundamental Analysis ini merupakan suatu proses dalam penentuan nilai perusahaan dengan
analisis dan interpretasi beberapa faktor kunci seperti faktor ekonomi, industri dan
perusahaan. Tujuan utamanya adalah melakukan evaluasi posisi keuangan dan kinerja untuk
mendapatkan nilai intrinsik atau nilai fundamental.

Nilai intrinsik adalah nilai perusahaan (atau sahamnya) yang ditentukan dari analisis
fundamental perusahaan tanpa melihat harga pasar saham perusahaan tersebut. Penentuan
nilai intrinsik ini dilakukan dengan memprediksi laba dan aliran kas di masa depan serta
memperkirakan risiko yang ada.

Adapun komponen dari analisis bisnis (Business Analysis),

Analisis Laporan Keuangan

Analisis keuangan (financial analysis) adalah analisis dengan menggunakan laporan


keuangan untuk memahami posisi dan kinerja keuangan perusahaan serta melakukan prediksi
kinerja keuangan di masa yang akan datang.
Analisis keuangan ini terdiri dari:

a. Analisis profitabilitas (profitability analysis) yaitu evaluasi untuk mengetahui tingkat


pengembailan dari investasi perusahaan.

b. Analisis arus kas (analysis of cash flow) yaitu evaluasi untuk mengetahui bagaimana
perusahaan memperoleh dan menggunakan dananya.

c. Analisis risiko (risk analysis) yaitu evaluasi kemampuan perusahaan untuk memenuhi
komitmennya dalam variasi laba.

Secara harfiah, analisis laporan keuangan terdiri dari dua kata yaitu analisis dan laporan
keuangan.Laporan keuangan merupakansuatu kegiatan menganalisis laporan keuangan suatu
perusahaan. Menurut Harahap (2009 : 107) bahwa : Analisis laporan keuangan merupakan
penguraian pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat
hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang
lain baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui
kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan
yang tepat.

Menurut Subramanyam (2013:5) menyatakan Analisis Laporan Kuangan (financial statement


analysys) adalah: Analisis Laporan Kuangan (financial statement analysys) aplikasi dari alat
dan teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan
untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis.

Sehingga dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa analisis laporan keuangan adalah
menguraikan pos-pos laporan keuangan maenjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat
hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antar satu dengan yang
lain antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui
kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan putusan yang
tetap.

Menurut Kasmir (2012:67) tujuan dan manfaat analisis laporan keuangan adalah:

1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik
harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telahdicapai untuk beberapa
periode;
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan
perusahaan;
3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimilki;
4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan
yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini;
5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran
atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal;
6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil
yang mereka capai.

Dari beberapa tujuan menurut para ahli diatas dapat disimpulkan tujuan analisis laporan
keuangan adalah memberikan informasi yang berguna bagi perusahaan serta untuk menilai
prestasi manajemen,operasional dan efisiensi perusahaan.

Metode analisa menurut Kasmir (2012:69), terbagi menjadi dua yaitu:

1. Analisa Vertikal (Statis)

Analisis vertikal merupakan analisis yang dilakukan terhadap hanya satu periode laporan
keuangan saja.Analisis dilakukan antara pos-pos yang ada, dalam satu periode.Informasi
yang diperoleh hanya untuk satu periode saja dan tidak diketahui perkembangan dari periode
ke periode tidak ketahui.

2. Analisa Horizontal (Dinamis)

Analisis horizontal merupakan analisis yang dilakukan dengan membandingkan laporan


keuangan untuk beberapa periode. Dari hasil analisis ini akan terlihat perkembangan
perusahaan dari periode yang satu ke periode yang lain.

Teknik analisis yang digunakan dalam laporan keuangan yang dapat dilakukan menurut
Munawir (2010:36) terbagi tiga yaitu:

1. Analisis perbandingan laporan keuangan, adalah metode dan teknik analisis dengan cara
membandingkan laporan keungan untuk dua periode atau lebih.

2. Analisis sumber dan penggunaan modal kerja adalah metode untuk mengetahui sebab-
sebab berubahnya jumlah modal kerja dalam periode tertentu.
3. Analisis ratio adalah suatu metode analisis untuk mengatahui hubungan dari pos-pos
tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua
laporan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai