Anda di halaman 1dari 42

Kelompok 12

Anggota :

1. Retha Shadanur Zizi 1914190076

2. Mochhamad Arvan 1914190074

3. Dimas Marsetyadi Putra 1914190069

4. Metarida Okta Tessalonika Sinaga 1914190063

5. Aditri Syifa Syahrani 1914190047

BAB 1 | AKUNTANSI KEUANGAN dan STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

Pengertian Akuntansi Keuangan

Akuntansi dapat didefinisikan secara tepat dengan menjelaskan tiga karakteristik penting
dari akuntansi: 

1. Pengidentifikasian, pengukuran dan pengkomunikasianinformasi keuangan tentang


2. entitas ekonomi kepada
3. Pemakai yang berkepentingan.

Akuntansi keuangan (financial accounting) adalah sebuah proses yang berakhir pada pembuatan


laporan keuangan menyangkut perusahaan secara keseluruhan untukdigunakan oleh berbagai pihak
baik internal maupun eksternal.Pemakai laporan keuangan meliputi investor, kreditur, manajer,
serikat pekerja, dan badan-badan pemerintah.

Akuntansi manajerial  (managerian accounting) adalah proses pengidentifikasian, pengukuran,


penganalisisan, dan pengkomunikasian informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen untuk
merencanakan, mengevaluasi dan mengendalikan operasi sebuah perusahaan.

Terdapat perbedaan antara Laporan Keuangan dan Pelaporan Keuangan. Yang dimaksud dengan
Laporan Keuangan (financial statement) adalah sarana pengkomunikasian
informasi keuangan utama kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan ini berisi tentang sejarah
perusahaan yang dikuantifikasi dalam nilai moneter, misalnya Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan
Arus Kas, Laporan Perubahan Modal.

Informasi lain selain yang dilaporkan dalam laporan keuangan dapat disajikan melalui Pelaporan
Keuangan (financial reporting), misalnya surat Presiden Direktur, Prospektus, perkiraan
manajemen, deskripsi mengenai dampak social, dll.

Standar Akuntansi Keuangan

Menciptakan metode yang seragam untuk menyajikan informasi, sehingga laporan keuangan dari
berbagai perusahaan yang berbeda dapat dibandingkan dengan lebih mudah

kumpulan konsep, standar, prosedur, metode, konvensi, kebiasaan dan praktik yang dipilih dan
dianggap berterima umum disebut: Generally Accepted Accounting Principles (GAAP)

Badan yang membuat standar akuntansi keuangan di Amerika Serikat:


Financial Accounting Standard Board (FASB) berdiri tahun 1973 menggantikan American Principles
Board (APB) sebuah lembaga swasta yang bertanggung jawab untuk pembentukan standar akuntansi
di Amerika Serikat. Produk FASB adalah Publikasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(Statements of Financial Accounting Standards).

Organisasi lain yang penting dalam pelaporan keuangan:

SEC (Securities and Exchange Commision) dibentuk tahun 1934 dengan tugas utama mengatur
penawaran dan perdagangan efek oleh perusahaan kepada masyarakat AICPA (American Institute of
Certified Public Accounting) merupakan organisasi profesional dari para akuntan publik yang
tersertifikasi.

Organisasi Profesi Akuntansi di Indonesia:

IAI (Ikatan Akuntan Indonesia), didirikan 23 Desember 1957. Bertujuan untuk:

1. Mempertinggi mutu pekerjaan akuntan


2. Membimbing perkembangan akuntansi dan mempertinggi mutu pendidikan akuntansi

IAI terdiri dari tiga seksi:

1. IAI seksi Akuntan Publik, yaitu anggota IAI yang berprofesi sebagai akuntan public
2. IAI seksi Akuntan Manajemen, yaitu anggota IAI yang bekerja dalam perusahaan, termasuk
BUMN, Bank pemerintah dll
3. IAI seksi Akuntan Pendidik, Yaitu anggota IAI yang berprofesi sebagai pendidik Komite IAI:
1) Komite Norma Pemeriksaan Akuntan
2) Komite Kode Etik
3) Komite Perpajakan

Tujuan Laporan Keuangan

Menurut SFAC (Statement of Financial Accounting Concepts) tujuan pelaporan keuangan adalah
untuk menyediakan informasi:

1. Yang berguna bagi investor dan kreditur saat ini atau potensial dan para pemakai lainnya
untuk membuat keputusan investasi, kredit dan keputusan serupa secara rasional.
2. Untuk membantu para investor dan kreditur saat ini atau potensial dan
para pemakai lainnya dalam menilai jumlah, penetapan waktu, dan ketidakpastian penerim
aan kas prospektif dari dividen atau bunga dan hasil dari penjualan, penebusan atau jatuh
tempo sekuritas atau pinjaman.
3. Tentang sumber daya ekonomi dari sebuah perusahaan, klaim terhadap sumber daya
tersebut (kewajiban perusahaan untuk mentransfer sumber daya ke entitas lainnya dan
ekuitas pemilik), dan pengaruh dari transaksi kejadian, serta situasi yang mengubah sumber
daya perusahaan dan klaim pihak lain terhadap sumber daya tersebut.

Singkatnya, tujuan pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan:

1) informasi yang berguna bagi keputusan investasi dan kredit,


2) informasi yang berguna dalam menilai arus kas masa depan
3) informasi mengenai sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber dayatersebut, dan
perubahan didalamnya.

Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Menurut IAI

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, Laporan Keuangan memiliki empat karakteristik kualitatif pokok,
yakni:
1. Dapat Dipahami
Informasi yang berkualitas adalah informasi yang dengan mudah dan segera dapat dipahami
oleh pemakainya.
2. Relevan
Informasi memiliki kualitas relevan apabila dapat mempengaruhi keputusan ekonomi
pemakainya. Relevansi informasi bermanfaat dalam peramalan dan penegasan.
3. Keandalan
Informasi memiliki kualitas andal apabila bebas dari pengertian yang menyesatkan,
kesalahan material dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang
tulus/jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat
disajikan.
4. Dapat Dibandingkan
Pemakai harus dapat membandingkan Laporan Keuangan perusahaan antar periode untuk
mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja perusahaan.

Pemakai juga harus dapat membandingkan Laporan Keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi
posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif.

Asumsi dan Konsep Dasar Prinsip Akuntansi

1. Kesatuan Usaha Khusus (Separate/Economic Entity)

Asumsi ini mengandung arti bahwa perusahaan dipandang sebagai sebuah unit usahayang berdiri
sendiri terpisah dari pemiliknya dan dari kesatuan usaha lainnya dimanaakuntansi itu berada.
Artinya akuntansi hanya akan melaporkan aktivitas ekonomisyang dialami perusahaan itu sendiri
bukan melaporkan aktivitas ekonomi pemiliknyasehingga ada pemisahan yang jelas antara
perusahaan dengan pemiliknya.

2. Kontinuitas Usaha (Going Concern/Continuity)

Asumsi ini mengandung arti bahwa setiap perusahaan akan memiliki umur yang panjang atau tidak
akan dilikuidasi di masa yang akan datang untuk memenuhi tujuandan komitmen mereka, meskipun
pada kenyataannya umur perusahaan adalah tidak pasti berapa lama.Asumsi ini berpengaruh
terhadap prinsip penilaian atas pos pos laporan keuanganmisalnya aset dimana aset umumnya
dinilai dengan menggunakan prinsip biayahistoris daripada menggunakan nilai likuidasi.Asumsi ini
tidak akan berlaku jika suatu entitas usaha didirikan dengan batasan umuryang telah ditetapkan.

3. Penggunaan unit moneter dalam Pencatatan (Monetary unit)

Asumsi ini mengandung arti bahwa setiap transaksi yang terjadi akan dicatat denganmenggunakan
satuan uang (unit moneter) meskipun dapat dicatat denganmenggunakan satuan ukuran yang lain.
Unit moneter yang digunakan adalah matauang dari Negara dimana perusahaan itu berdiri.

4. Periode Waktu (Time Period/Periodicity)

Asumsi ini menyatakan bahwa laporan keuangan harus disusun dan disajikan secara periodik. Asumsi
ini diterapkan karena perusahaan dianggap beroperasi secara terusmenerus dalam jangka waktu
yang tidak terbatas. Kalau ada pihak pihak yangmembutuhkan informasi mengenai posisi keuangan
dan kinerja perusahaan,sebetulnya cara yang paling akurat adalah dengan menghentikan aktivitas
operasi perusahaan tersebut dalam jangka waktu tertentu.

Cara ini tentu saja tidak mungkin dilakukan, mengingat pihak pihak yang membutuhkan informasi
tadi harus segera dipenuhi untuk membuat keputusan. Untuk itu aktivitas ekonomi sebuah
perusahaan harus dapat dipisahkan ke dalam periode waktu yang ditetapkan batasannya,
misalnya tahunan, semesteran atau bulanan.
Oleh karena itu akuntansi atau laporan keuangan dapat disusun dan disajikan secara periodik untuk
memberikan informasi baik posisi keuangan maupun kinerja perusahaan.

Dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (IAI, 2004)menetapkan dua
asumsi dasar yaitu:

1. Dasar Akrual

Asumsi ini mengandung arti bahwa pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian
(dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar)dan dicatat dalam catatan
akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode bersangkutan.

2. Kelangsungan Usaha

Asumsi ini memiliki arti bahwa perusahaan diasumsikan akan beroperasi terus dimasa depan tanpa
batasan, tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi ataumengurangi secara material skala
usahanya. Jika maksud atau keinginan tersebuttimbul, laporan keuangan mungkin harus disusun
dengan dasar yang berbeda dandasar yang digunakan harus diungkapkan.

Konsep Dasar

1. Prinsip biaya historis (historical cost principle)

Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva,hutang,


modal dan biaya. Harga perolehan adalah harga pertukaran yang disetujuioleh kedua belah
pihak yang melakukan suatu transaksi.

2. Prinsip pengakuan pendapatan (Revenue recognition principle) 


› Besarnya pendapatan ditentukan oleh jumlah kas/ekuivalennya yg diterima
daritransaksi penjualan
› Untuk penjualan barang atau jasa, pendapatan diakui pada saat
penyerahan barang/jasa.
› untuk barang pada saat produksi selesai, masa produksi dan saat kas diterima
3. Prinsip mempertemukan (Matching principle) 

Mempertemukan biaya dan pendapatan yg timbul dari biaya tersebut.

4. Prinsip konsistensi (Consistency principle) 

Metode dan prosedur yang digunakan harus diterapkan secara konsisten dari tahunke. tahun

5. Prinsip pengungkapan lengkap (Full disclosure) 

Menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan.

Empat organisasi

1. Securities and Exchange Commission (SEC)

Merupakan sebuah badan federal. Menjalankan Securities Exchange Act tahun 1934 dan beberapa
undang- undang lainnya. Mewajibkan perusahaan yang menyampaikan laporan registrasi untuk
mematuhi GAAP. Memiliki mandat untuk menentukan prinsip- prinsip akuntansi.

2. American Institute of C P A (AICPA)

merupakan organisasi profesi nasional dari Certified Public Accountant (CPA).


Committee on Accounting Procedure (1939 – 1959). Menerbitkan 51 Accounting Research Bulletins.

 Accounting Principles Board (1959 – 1973). Menerbitkan 31 Accounting Principle Board Opinions.


Rekomendasi dari Wheat Committee diadopsi secara menyeluruh tahun 1973.

3. Financial Accounting Standards Board (FASB)

Tahun 1973. Terbentuk dari tiga organisasi FAF, FASB, dan ASAC.

Perbedaan antara FASB dan APB yaitu :

› Ukuran yang Lebih Kecil


› Keanggotaan Penuh Waktu, Bergaji Otonomi yang Lebih Besar
› Independensi yang Lebih Tinggi
› Representasi yang Lebih Luas

Dalam menetapkan standar ak. keuangan, FASB harus :

1. responsif terhadap kebutuhan dan sudut pandang dari seluruh komunitas ekonomi.
2. beroperasi secara transparan di depan publik.

Sistem proses yang memuaskan dari FASB :

1. Agenda FASB
2. Memorandum Diskusi
3. Dengar pendapat publik terhadap standar yang diusulkan.
4. Menerbitkan exposure draft.
5. Standar final diterbitkan.

Tiga jenis ketetapan utama FASB

› Standar, Interpretasi, dan Posisi Staf.


› Konsep Akuntansi Keuangan.
› Pernyataan EITF (Emerging Issues Task Force Statements)

4.       Governmental Accounting Standards Board (GASB)

Didirikan tahun 1984 dilatarbelakangi kurangnya komporabilitas lap. keuangan yang dibuat
pemerintah lokal dan negara bagian dengan lap. keuangan yang dibuat organisasi bisnis swasta.

Prinsip Prinsip Akuntansi Yang Diterima Umum (GAAP) memiliki dukungan otoritatif yang
substansial.

Sumber utama GAAP : Standar, Interpretasi, dan Posisi Staf FASB ; APB Opinions ; dan Accounting
Research Bulletins AICPA.

Isu- Isu Dalam Pelaporan Keuangan

Penetapan Standar dalam Lingkungan Politik

Standar akuntansi selain merupakan penemuan dari proses yang teliti dan empiris, juga merupakan
produk dari tindakan politik.

Isu- Isu yang Berhubungan Dengan Etika dan Akuntansi Keuangan

Akuntan keuangan dalam melaksanakan tanggung jawab profesional mereka diminta untuk
mengutamakan moralitas dan pengambilan keputusan yang berlandaskan etika. Kesulitan muncul
karena belum ada konsensus publik tentang bagaimana membentuk sistem etika komprehensif yang
bisa dijadikan patokan dalam melakukan penilaian etis. 

Soal

1. Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia ditetapkan oleh…


a. Bapepam
b. IAI
c. IASC
d. Komite PAI
2. Salah satu fungsi SAK adalah sebagai…
a. Batas minimal syarat informasi yang harus ada dan dipenuhi dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan agar mampu menghasilkan laporan keuangan yang
berkualitas
b. Keseragaman bentuk, isi, klasifikasi dan penyajian semua jenis laporan perusahaan agar
sesuai denganstandar yang ditetapkan
c. Batas minimal dalam menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan pelaporan
keuangan agar mampu menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas
d. Salah satu pertimbangan dalam membuat keputusan ekonomi
3. Jika kita ingin mengetahui harta yang dimiliki oleh perusahaan serta jumlah hutang yang
harus dibayarkan perusahaan, maka dapat kita ketahui melalui…
a. Laporan Laba Rugi
b. Laporan Perubahan Ekuitas
c. Laporan Arus Kas
d. Neraca
4. Penyusunan aktiva lancar dalam neraca perusahaan diurutkan berdasarkan likuiditas disini
adalah…
a. Bisa tidaknya aktiva tersebut digunakan untuk membayar utang jangka pendek
b. Cepat tidaknya aktiva tersebut dijadikan uang tunai atau dipakai dalam kegiatan
usaha
c. Mampu tidaknya aktiva tersebut menghasilkan uang
d. Awet tidaknya aktiva tsb ketika digunakan untuk aktivitas perusahaan
5. Salah satu yang harus dipertimbangkan oleh profesi akuntansi dalam beberapa decade ke
depan, yang saat ini belum ditetapkan standarnya dalam laporan keuangan adalah…
a. Keakuratan laporan
b. Informasi suku bunga kredit
c. Laporan keuangan tahun sebelumnya
d. Soft assets
BAB 2 | LAPORAN LABA RUGI

Pengertian Laporan Laba Rugi, Jenis, Fungsi, dan Contohnya


Laporan laba rugi adalah salah satu laporan keuangan yang harus dibuat oleh setiap perusahaan.
Karena ini yang menjadi acuan terkait kondisi finansial yang terjadi di saat itu. Tak hanya itu,
laporan ini juga harus dibuat sedetail mungkin jika perusahaan tersebut adalah perusahaan besar
atau mutinasional. Hal ini bertujuan jika ketika dilakukan evaluasi, keterangan datanya lebih
menyeluruh dan bisa dipertanggungjawabkan
Pertanyaannya adalah apakah laporan laba rugi itu? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut
ini akan dijelaskan tentang pengertian laporan keuangan ini secara mendalam. Sedangkan di akhir
nanti akan dipaparkan fungsi dan format penyusunannya.
Pengertian Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi adalah laporan finansial perusahaan yang dibuat oleh bidang keuangan tertentu.
Isi dari laporan ini ialah data-data pendapatan sekaligus beban yang ditanggung oleh perusahaan.
Biasanya laporan ini dibuat untuk menjelaskan kondisi keuangan perusahaan pada periode tertentu.
Maka dari itu, sebagian besar laporan dikerjakan pada akhir tahun atau akhir bulan, sesuai
ketentuan di perusahaan tersebut.
Dengan adanya laporan keuangan ini, pihak atasan bisa mengetahui kondisi finansial perusahaan
yang terkini. Sehingga laporan tersebut bisa dijadikan sebagai dasar evaluasi untuk langkah
kebijakan selanjutnya.
Jika disimak dari pengertian di atas laporan ini adalah laporan keuangan yang dibuat secara lengkap
oleh petugas keuangan atau pembukuan pada  perusahaan yang nantinya akan dijadikan sarana
mengevaluasi kebijakan atasan pada periode tertentu.
Dari kesimpulan ini bisa dinyatakan kalau laporan keungan ini harus dibuat dengan baik. Jika ada
kesalahan dalam penulisan angka, tentu arah kebijakan ke depan juga salah. Karena bisa jadi
kerugian lebih banyak dibandingkan keuntungan yang diraih perusahaan.

Jenis dan Contoh


Laporan Laba Rugi Single Step
Pernyataan single step atau langkah tunggal  hanya menunjukkan satu kategori pendapatan dan
satu kategori pengeluaran. Format ini kurang bermanfaat bagi pengguna eksternal karena mereka
tidak dapat menghitung rasio efisiensi dan profitabilitas dengan lingkup data yang terbatas.
Laporan ini bersifat sederhana, tidak berisi detail perputaran keuangan yang terjadi pada
perusahaan tersebut dan biasanya dipakai oleh perusahaan rintisan atau UKM. Contoh laporan single
step adalah seperti di bawah ini :
Laporan laba rugi Multiple Step
Pada laporan Multiple step atau multi-langkah, akuntan harus memisahkan akun biaya ke dalam
akun lain yang lebih relevan, lebih mendetail dan dapat digunakan berdasarkan fungsinya. Beban
pokok penjualan, biaya operasi dan non-operasional dipisahkan dan digunakan untuk menghitung
laba kotor, laba operasi, dan laba bersih.
Laporan keuangan jenis ini biasanya sudah berdasarkan standar yang digunakan untuk pelaporan
keuangan perusahaan besar atau perusahaan yang memiliki banyak pemangku kepentingan, seperti
kreditor dan investor. Contoh laporan laba rugi multiple step adalah seperti di bawah ini :
Fungsi Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi harus dibuat setiap akhir bulan maupun akhir tahun sekali atau berdasarkan
interval yang disetujui berbagai pihak, hal ini dikarenakan ada fungsi-fungsi khusus yang diharapkan
muncul darinya jika dilakukan perhitungan secara berkala dan sesuai jadwal. Berikut ini akan
dijelaskan fungsi-fungsi apa saja yang dimaksud:
1. Untuk Dijadikan Bahan Evaluasi Keuangan
Ketika perusahaan sudah berjalan selama satu bulan atau satu tahun pasti ada transaksi keuangan
di sana. Baik yang menghasilkan kerugian maupun laba. Nah, akumulasi dari total finansial tersebut
yang akan menjadi laba rugi perusahaan di bulan atau tahun tertentu.
Jika keuangan tersebut dicatat lengkap dengan transaksinya tentu atasan bisa mengetahui secara
jelas asal usul munculnya data finansial tersebut. Sehingga bisa dilakukan penghitungan lebih
menyeluruh ketika evaluasi nanti.
2. Untuk Mengetahui Perkembangan Perusahaan
Perusahaan sedang berkembang bisa dilihat dari kondisi keuangan di perusahaan tersebut. Jika
lebih besar keuntungan atau laba dibandingkan rugi, tentu prospek perusahaan ke depan akan
semakin meningkat. Apalagi jika dibarengi dengan peningkatan alat produksi, sumber daya manusia
dan selainnya.
Maka dari itu, untuk mengetahui perkembangan perusahaan, atasan harus tahu data-data laba rugi
perusahaan. Maka dari itu, dibuatlah laporan laba rugi yang bisa dijadikan tolak ukur perkembangan
atau sebaliknya.
3. Untuk Mengatur Langkah Kebijakan Atasan
Fungsi yang ketiga dari laporan laba rugi adalah untuk mengatur langkah kebijakan atasan terkait
dengan pembiayaan. Jika di dalam laporan tersebut, kerugian terbanyak akibat alat produksi yang
tidak bekerja, maka di tahun berikutnya, bisa diganti dengan aplikasi yang lebih menguntungkan.
Begitu juga jika yang profit-nya tinggi dari produk A bukan B, maka di tahun berikutnya, kegiatan
produksi A lebih ditingkatkan dibandingkan produksi produk yang B.

Kesimpulan
Laporan laba rugi adalah jenis laporan keuangan yang sangat penting bagi setiap usaha sekalipun
bagi Anda yang baru memlai untuk membangun usaha. Dengan laporan ini, Anda dapat memantau
pengeluaran dan pemasukan yang terjadi pada usaha Anda dan melakukan improvisasi pada
kegiatan operasional yang dibutuhkan.
Setiap pengeluaran dan pemasukan akan berdampak langsung pada kelangsungan bisnis Anda. Jika
Anda tidak memantau hal itu secara benar, bisa dipastikan Anda tidak akan bisa mengembangkan
usaha Anda secara optimal dikarenakan Anda tidak mengetahui keuntungan dan kerugian bisnis
Anda.
Jika Anda membutuhkan bantuan untuk membuat laporan laba rugi secara mudah, otomatis dan
minim kesalahan, Anda bisa menggunakan software akuntansi seperti Accurate Online.
Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud buatan Indonesia yang sudah
dikembangkan lebih dari 20 tahun dan digunakan oleh lebih dari 300 ribu pengguna dari berbagai
jenis bisnis. Memiliki fitur terlengkap seperti penyajian otomatis 200 jenis laporan keuangan
termasuk laporan laba rugi, neraca, arus kas, perubahan equitas, rasio keungan, dan masih banyak
lagi.
Soal

1. Diketahui data-data perusahaan PT Sun Service untuk periode akhir Desember 2016 sebagai
berikut:
Pendapatan jasa                     Rp 50.000.000
Pendapatan bunga                  Rp      500.000
Beban gaji                              Rp 10.000.000
Beban sewa                            Rp   2.500.000
Beban perlengkapan               Rp   1.000.000
Beban iklan                            Rp      500.000
Beban penyusutan                  Rp      400.000
Beban pantry                          Rp      300.000
Beban premi asuransi             Rp    1.000.000
Beban listrik dan air               Rp       500.000
Beban administrasi                 Rp       300.000
Beban bunga                           Rp       200.000

Diminta:
Buatlah laporan laba rugi perusahaan diatas dengan menggunakan bentuk laporan laba rugi
single step.

Jawab:

                                           PT Sun Service


                                       Laporan Laba Rugi
                                    Per 31 Desember 2016
Pendapatan usaha
Pendapatan jasa                                                 Rp 50.000.000
Pendapatan bunga                                              Rp      500.000
                                                                           Rp 50.500.000

Beban usaha
Beban gaji                           Rp 10.000.000
Beban sewa                         Rp   2.500.000
Beban perlengkapan           Rp   1.000.000
Beban premi asuransi         Rp   1.000.000
Beban iklan                         Rp      500.000
Beban listrik dan air            Rp      500.000
Beban penyusutan               Rp      400.000
Beban pantry                       Rp      300.000
Beban administrasi              Rp      300.000
Beban bunga                       Rp      200.000
                                                                           (Rp 16.700.000)
Laba bersih                                                        Rp 33.800.000
2. Berdasarkan data perusahaan PT Sun Service diatas buatlah laporan laba rugi perusahaan diatas
dengan menggunakan bentuk laporan laba rugi multiple step jika diketahui pajak
penghasilannya 10 %

Jawab:
                                          PT Sun Service
                                      Laporan Laba Rugi
                                    Per 31 Desember 2016

Pendapatan usaha
Pendapatan jasa                                                      Rp 50.000.000
Pendapatan bunga                                                   Rp      500.000
                                                                                Rp 50.500.000
 
Beban usaha
Beban gaji                           Rp 10.000.000
Beban sewa                         Rp   2.500.000
Beban perlengkapan            Rp   1.000.000
Beban premi asuransi          Rp   1.000.000
Beban iklan                          Rp      500.000
Beban listrik dan air            Rp      500.000
Beban penyusutan               Rp      400.000
Beban pantry                       Rp      300.000
Beban administrasi              Rp      300.000
Beban bunga                        Rp      200.000
                                                                                (Rp 16.700.000)
Laba sebelum pajak                                               Rp 33.800.000
Beban pajak penghasilan (10%)                              (Rp   3.380.000)
Laba setelah pajak                                                  Rp 30.420.000

3. LAPORAN LABA RUGI UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 AGUSTUS 2019


PENDAPATAN JASA 5000.000
Beban beban :
BEBAN GAJI : 500.000
BEBAN SEWA : 200.000
BEBAN IKLAN : 150.000
BEBAN PRLKP : 400.000
BEBAN PENYUSUTAN PERLENGKAPAN : 340.000
BEBAN LAIN LAIN : 200.000 +
TOTAL BEBAN (1.790.000)
LABA BERSIH 3.210.000
4. LAPORAN LABA RUGI UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 30 JANUARI 2008
PENDAPATAN JASA 4.000.000
Beban beban :
BEBAN GAJI : 300.000
BEBAN SEWA : 200.000
BEBAN IKLAN : 150.000
BEBAN PRLKP : 400.000
BEBAN PENYUSUTAN PERLENGKAPAN : 340.000
BEBAN LAIN LAIN : 200.000 +
TOTAL BEBAN (1.590.000)
LABA BERSIH 2.410.000

5. LAPORAN LABA RUGI UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 27 February 2020


PENDAPATAN JASA 8.000.000
Beban beban :
BEBAN GAJI : 500.000
BEBAN SEWA : 900.000
BEBAN IKLAN : 150.000
BEBAN PRLKP : 900.000
BEBAN PENYUSUTAN PERLENGKAPAN : 340.000
BEBAN LAIN LAIN : 200.000 +
TOTAL BEBAN (2.990.000)
LABA BERSIH 5.010.000
BAB 3 | INVESTASI

Pengertian Investasi

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2007);PSAK no 13:13.1) menyatakan bahwa :

“Investasi adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accretion
of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti, bunga royalty, deviden, dan uang sewa), untuk
apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi.”

Menurut M. Munandar dalam bukunya Pokok-Pokok Intermediate Accounting (2006;8) pengertian


investasi sebagai berikut:

“Penanaman modal (Capital Expenditure) oleh perusahaan dalam aktiva tetap maupun aktiva
lancar,

yang dimaksudkan untuk menghasilkan laba pada masa yang akan datang”

Atkinson mengemukakan dalam bukunya management accounting (2006;321) tentang definisi


investasi sebagai berikut:

“investment is the monetary value of the assets that the organization gives up to acquire long term
assets. Return refers to the increased cash flows in the future attributable to the long term assets
acquired.”

Mulyadi dalam bukunya Akuntansi Manajemen (2005;284) mendefinisikan investasi sebagai :

“Peningkatan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba dimasa yang akan
datang”.

FASB dalam Statement of Financial Accounting Concept No.6 menyatakan bahwa :

“Increases in net assets of a particular enterprise resulting from transfer to it from other entities of
something of value to obtain or increase ownership interest (or equity) in it. Assets are most
commonly received as investment by owners, but that which is received may also include services
or satisfaction or conversion of liabilities of the enterprise”

Dari berbagai pengertian investasi tersebut, dapat ditarik simpulan bahwa investasi merupakan
penggunaan sumber daya perusahaan dan terikat dalam jangka panjang. Sekali investasi dilakukan,
perusahaan akan terikat pada jalur yang telah dipilih dan banyak mengandung resiko serta
ketidakpastian. Perusahaan melakukan investasi dengan alasan yang berbeda-beda. Bagi beberapa
perusahaan aktivitas investasi merupakan unsur penting dari operasi perusahaan dan penilaian
kinerja perusahaan mungkin sebagian besar, atau seluruhnya bergantung pada hasil yang dilaporkan
mengenai aktivitas ini. Pada umumnya investasi memiliki hak finansial, sebagian berwujud seperti
investasi tanah, bangunan, emas, berlian atau komoditi lain yang dapat dipasarkan. Jumlah dana
yang diinvestasikan dalam aktiva tetap tidak sama jumlahnya selama periode akuntansi atau selama
umur aktiva tetap tersebut. Jumlah dana yang terikat dalam aktiva tetap akan berangsur-angsur
berkurang sesuai dengan metodedepresiasi yang digunakan. Dana yang ditanamkan dalam aktiva
tetap seperti halnya dana yang diinvestasikan dalam aktiva lancar juga mengalami proses
perputaran. Secara konsepsional sebenarnya tidak ada perbedaannya antara investasi dalam aktiva
tetap dengan investasi dalam aktiva lancar.

Perusahaan mengadakan investasi jangka pendek adalah dengan harapan bahwa perusahaan akan
dapat memperoleh kembali dana yang diinvestasikan dalam aktiva tersebut. Demikian pula halnya
apabila perusahaan mengadakan investasi dalam aktiva tetap, adalah juga dengan harapan yang
sama dengan investasi dalam aktiva lancar, yaitu bahwa perusahaan akan dapat memperoleh
kembali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap tersebut.
Jenis-Jenis Investasi

Menurut Abdul Halim dalam bukunya Analisis Investasi (2006;7), umumnya investasi dibedakan
menjadi dua yaitu :

1. Investasi pada financial asset; dan

2. Investasi pada real assets

Investasi pada financial assets dilakukan di pasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito,
commercial paper, surat berharga pasar uang, dan lainnya. Atau dilakukan di pasar modal, misalnya
berupa saham, obligasi, waran opsi dan lainnya. Sedangkan investasi pada real estat diwujukan
dalam bentuk pembelian assets produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan
perkebunan dan lainnya.

Sedangkan menurut Mulyadi dalam bukunya Akuntansi Manajemen

(2005;284) membagi investasi ke dalam empat golongan sebagai berikut :

1. Investasi yang tidak tidak menghasilkan laba (non profit investment)


Investasi ini timbul karena adanya peraturan pemerintah atau karena syarat- syarat kontrak
yang telah disetujui, yang mewajibkan perusahaan untuk melaksanakannya tanpa
mempertimbangkan laba atau rugi.
2. Investasi yang tidak dapat diukur labanya (non-measurable profit investment)
Investasi ini dimaksudkan untuk menaikan laba, namun laba yang diharapkan akan diperoleh
perusahaan dengan adanya investasi ini sulit untuk dihitung secara teliti.
3. Investasi dalam penggantian mesin dan peralatan (replacement investment)
Investasi jenis ini meliputi pengeluaran untuk penggantian mesin danperalatan yang ada.
Dalam pemakaian mesin dan peralatan, pada suatu saat akan terjadi biaya operasi mesin
dan peralatan menjadi lebih besar dibandingkan dengan biaya operasi jika mesin tersebut
diganti dengan mesin yang baru, atau produktifitasnya tidak lagi mampu memenihi
kebutuhan.
4. Investasi dalam perluasan usaha (expansion Investment)
Investasi jenis ini merupakan pengeluaran untuk menambah kapasitas produkai atau operasi
menjadi lebih besar dari sebelumnya.

Dasar Keputusan Investasi

1. Return : tingkat keuntungan investasi


a. expected return (return yang diharapkan)
b. realized return (return aktual)
2. Resiko : kemungkinan return aktual berbeda dengan return yang diharapkan
a. risiko sistematis (systematic risk) atau risiko pasar (general risk)
b. risiko tidak sistematis (unsystematic risk ) atau risiko perusahaan
Proses Keputusan Investasi
Soal

1. Pada tanggal 2 Januari 2012, PT X membeli 40% saham yang beredar PT Y. PT Y melaporkan

laba bersih sebesar Rp 725.000.000 dan mengumumkan deviden sebesar Rp205.000.000

selama tahun 2012. berapakah jumlah penyesuaian yang akan dilakukan oleh PT X terhadap

investasinya pada saham PT Y dengan metode ekuitas?

Investasi dalam saham PT Y 4,000,000,000

Kas 4,000,000,000

Perhitungan;

Dimisalkan 40% dari seluruh saham PT Y adalah RP 4,000,000,000

Investasi dalam saham PT Y 290,000,000

Laba dari saham PT Y 290,000,000

Perhitungan:

40% (Rp 725,000,000)= Rp 290,000,000

Piutang Deviden 82,000,000

Investasi dalam saham PT Y 82,000,000

Perhitungan:

40%(Rp 205,000,000)= Rp 82,000,000

2. Pada tanggal 2 januari 2010 PT a membeli 25% saham yang beredar PT B. PT B melaporkan rugi
bersih sebesar Rp 250,000,000 dan mengumumkan deviden sebesar Rp 40,000,000 selama tahun
2010. Berapa jumlah penyesuaian yang akan dilakukan oleh PT A terhadap investasinya pada saham
PT B dengan metode ekuitas?

Investasi dalam saham PT B 2,500,000,000

Kas 2,500,000,000

Perhitungan:

Dimisalkan 25% dari seluruh saham PT B adalah RP 2,500,000,000

Rugi dari saham PT B 62,500,000

Investasi dalam saham PT B 62,500,000

Perhitungan:

25% ( Rp 250,000,000)= Rp 62,500,000

Piutang deviden 10,000,000

Investasi dalam saham PT B 10,000,000

Perhitungan :

25% (Rp 40,000,000)= Rp 10,000,000


3. Jelaskan pengertian investasi menurut standar akuntansi keuangan (2007) PSAK No 13;13.1?

“Investasi adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan

(accretion of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti, bunga royalty, deviden, dan uang

sewa), untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi.”

4. 31 Des'11 Menerima deviden tunai sebesar Rp 38.000.000 dari PT Melati. PT

Melati melaporkan laba bersih sebesar Rp 260.000.000 pada tahun 2011. Gunakan

metode ekuitas.

Kas 38,000,000

       Investasi dalam saham PT Melati 38,000,000

Investasi dalam saham PT Melati 65,000,000

       Laba dari saham PT Melati 65,000,000

Perhitungan :

32.000/128.000 x Rp 260.000.000 = Rp 65.000.000

5. 22 Okt’ 11 Menjual 800 lembar saham PT Mawar Rp 68.000. Pialang mengurangi

biaya komisi dan lain lain Rp 140.000, dan membayar sisanya.

Kas 54,260,000

Biaya komisi 140,000

       Investasi dalam saham PT Mawar 44,000,000

       Laba penjualan saham PT Mawar 10,400,000

Perhitungan :

800 x Rp 68.000 = Rp 54.400.000

800 x Rp 55.000 = Rp 44.000.000

Laba = Rp 10.400000
BAB 4 | LAPORAN ARUS KAS

Pengertian Laporan Arus kas, Jenis, Fungsi, dan Contohnya

Dengan adanya laporan arus kas, Anda akan mengetahui kondisi perusahaan Anda dalam kondisi
untung atau rugi. Biasanya laporan arus kas ini berisi mengenai pemasukan dan pengeluaran kas
perusahaan dalam periode tertentu. Sebelum Anda mengetahui cara pembuatan laporan arus kas,
Anda perlu paham hal-hal apa saja yang ada pada arus kas.

Pengertian Laporan Arus kas

Laporan arus kas adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu
periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang perusahaan. Dalam arti sempit
laporan arus kas artinya sebuah laporan keuangan yang menyajikan arus kas masuk dan kas keluar
dari sebuah perusahaan.

Arus kas dalam keuangan bisnis dan keluarga memiliki sedikit perbedaan. Jika keuangan keluarga
arus kas yang dimaksud adalah cash basis. Sedangkan, dalam keuangan bisnis terdapat  cash
basis dan accural basis. Laporan arus kas biasanya meliputi jumlah kas yang diterima. Contohnya
seperti investasi tunai dan pendapatan tunai, dan jumlah kas yang dikeluarkan perusahaan.

Fungsi Laporan Arus Kas

Setelah memahami pengertian laporan arus kas, selanjutnya perlu Anda ketahui fungsi dari laporan
arus kas.

Pertama, menilai kegiatan operasi perusahaan pada periode akuntansi sebelumnya untuk
merencanakan aktivitas investasi dan pendanaan di periode mendatang. Misal, menilai laporan arus
kas selama bulan Januari untuk merencanakan aktivitas investasi yang bisa dilaksanakan di bulan
Februari. Jika belum bisa dilaksanakan pada bulan tersebut, maka ada kemungkinan untuk
merealisasikannya di bulan Maret atau di periode akuntansi selanjutnya.

Kedua, sebagai tolok ukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas. Jika kas yang
dihasilkan belum memenuhi target, maka pihak manajemen bisa segera mengambil langkah agar
kas perusahaan segera stabil. Ingat bahwa perusahaan mempunyai banyak kewajiban yang harus di
bayar, termasuk juga pembayaran dividen.

Ketiga, informasi dari laporan arus kas dapat meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi
berbagai perusahaan. Mengapa bisa demikian? Karena dengan melihat laporan arus kas dapat
menganulir pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan
peristiwa yang sama.

Dan masih banyak lagi fungsi lain dari laporan arus kas yang berhubungan dengan manajemen
perusahaan maupun stakeholder.

Metode Penyusunan Laporan Arus Kas

Metode Tidak Langsung

Dalam metode ini, cara membuat laporan arus kas disusun dengan 3 (tiga) elemen. Pertama, yaitu
elemen kas dari kegiatan usaha yang diletakkan paling atas. Setelah itu, elemen arus kas yang
berasal dari kegiatan investasi, dan arus kas dari kegiatan pendanaan.

Untuk membuat laporan kas, ada dua sumber data yang dibutuhkan, yaitu:

 Laporan laba rugi dari periode yang sedang berlangsung


 Neraca periode dari periode yang sedang berlangsung dengan neraca periode sebelumnya

b. Metode Langsung

Dalam metode langsung, penyusunan laporan arus kas dilakukan berdasarkan pada buku kas/bank.
Untuk menggunakan metode ini, Anda harus melaporkan kelompok-kelompok penerimaan dan
pengeluaran kas dari kegiatan operasional perusahaan. Setelah itu, dilanjutkan dengan kegiatan
investasi dan pembiayaan. Untuk lebih jelasnya, berikut contoh laporan arus kas dengan metode
langsung.

Soal

1. PT. Sejati untuk periode 2018 sebagai berikut:

Kas : $100.000 Laba ditahan : $85.000

Piutang usaha : $55.000 Pendapatan : $200.000

Utang usaha : $20.000 Beban operasi : $130.000

Tanah : $30.000 Pajak penghasilan : $25.000

Saham biasa : $80.000 Dividen : $22.000

Buatlah laporan arus kas!

Jawaban

PT. SEJATI

Neraca

Aktiva 31 Des 2016 1 Jan 2016 Naik/ Turun

Kas $100.000 $-0- $100.000 Naik

Piutang Usaha 55.000 -0- 55.000 Naik

Tanah 30.000 -0- 30.000 Naik

Total $185.000 $-0-

Kewajiban dan Ekuitas Pemegang Saham

Utang usaha $20.000 -0- 20.000 Naik

Saham biasa 80.000 -0- 80.000 Naik

Laba ditahan 85.000 -0- 85.000 Naik

Total $185.000 $-0-


PT. SEJATI.

Laporan Laba- Rugi

Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2018

Pendapatan $200.000

Beban operasi (130.000)

Laba sebelum pajak penghasilan 70.000

Pajak penghasilan (25.000)

Laba bersih $45.000

Informasi tambahan:

Dividen sebesar $22.000 telah dibayarkan selama tahun berjalan.

PT. SEJATI

Laporan Arus Kas

Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2018

Arus kas dari aktivitas operasi $45.000

Laba bersih

Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih ke kas bersih yang


disediakan oleh aktivitas operasi:

Kenaikan piutang usaha $(55.000)

Kenaikan utang usaha 20.000 (12.000)

Arus kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi 33.000

Kas dari aktivitas investasi

Pembelian tanah (30.000)

Kas bersih yang digunakan oleh aktivitas investasi (30.000)

Arus kas dari aktivitas pembiayaan

Penerbitan saham biasa 80.000

Pembayaran dividen tunai (22.000)

Kas bersih yang disediakan oleh aktivitas pembiayaan 58.000

Kenaikan bersih kas: 45.000

Kas pada awal tahun -0-


Kas pada akhir tahun 45.000

2. Data CV. Melati untuk periode 2020

Kas : $200.000 Saham biasa : $80.000

Bank : $50.000 Laba ditahan : $150.000

Piutang usaha : $55.000 Pendapatan : $455.000

Tanah : $40.000 Beban operasi : $180.000

Bangunan : $18.000 Pajak penghasilan : $50.000

Utang usaha : $33.000 Dividen : $30.000

Buatlah laporan arus kas!

Jawaban

CV. MELATI

Neraca

Aktiva 31 Des 2019 Naik/ Turun

Kas $200.000 $200.000 Naik

Bank 80.000 80.000 Naik

Piutang Usaha 55.000 55.000 Naik

Tanah 40.000 40.000 Naik

Bangunan 18.000 18.000 naik

Total $393.000

Kewajiban dan Ekuitas Pemegang Saham

Utang usaha $33.000 33.000 Naik

Saham biasa 80.000 80.000 Naik

Laba ditahan 150.000 150.000 Naik

Total $263.000
CV. MELATI.

Laporan Laba- Rugi

Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2020

Pendapatan $455.000

Beban operasi (180.000)

Laba sebelum pajak penghasilan 275.000

Pajak penghasilan (50.000)

Laba bersih $225.000

Informasi tambahan:

Dividen sebesar $30.000 telah dibayarkan selama tahun berjalan.

CV. MELATI

Laporan Arus Kas

Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2020

Arus kas dari aktivitas operasi $225.000

Laba bersih

Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih ke kas bersih yang


disediakan oleh aktivitas operasi:

Kenaikan piutang usaha $(55.000)

Kenaikan utang usaha 33.000 (22.000)

Arus kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi 203.000

Kas dari aktivitas investasi

Pembelian tanah (40.000)

Pembelian bangunan (18.000)

Kas bersih yang digunakan oleh aktivitas investasi (58.000)

Arus kas dari aktivitas pembiayaan

Penerbitan saham biasa 80.000

Pembayaran dividen tunai (30.000)

Kas bersih yang disediakan oleh aktivitas pembiayaan 50.000

Kenaikan bersih kas: 195.000


Kas pada awal tahun -0-

Kas pada akhir tahun 195.000

3. Data PT. Galaksi memberikan data pada bulan September 2005 sebagai berikut :

Kas : $95.000 Laba ditahan : $39.000

Piutang usaha : $21.000 Pendapatan : $195.000

Bangunan : $22.000 Beban operasi : $70.000

Utang usaha : $40.000 Pajak penghasilan : $50.000

Saham biasa : $80.000 Dividen : $22.000

Buatlah neraca, laporan arus kas!

Jawaban

PT. GALAKSI

Neraca

Aktiva 31 Des 2018 Naik/ Turun

Kas $95.000 $95.000 Naik

Piutang Usaha 21.000 21.000 Naik

Bangunan 22.000 22.000 naik

Total $138.000

Kewajiban dan Ekuitas Pemegang Saham

Utang usaha $19.000 40.000 Naik

Saham biasa 80.000 80.000 Naik

Laba ditahan 39.000 39.000 Naik

Total $138.000
PT. GALAKSI.

Laporan Laba- Rugi

Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2005

Pendapatan $195.000

Beban operasi (70.000)

Laba sebelum pajak penghasilan 125.000

Pajak penghasilan (50.000)

Laba bersih $75.000

Informasi tambahan:

Dividen sebesar $22.000 telah dibayarkan selama tahun berjalan.

PT. GALAKSI

Laporan Arus Kas

Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2005

Arus kas dari aktivitas operasi $75.000

Laba bersih

Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih ke kas bersih yang


disediakan oleh aktivitas operasi:

Kenaikan piutang usaha $(21.000)

Kenaikan utang usaha 19.000 2.000

Arus kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi 73.000

Kas dari aktivitas investasi

Pembelian bangunan (22.000)

Kas bersih yang digunakan oleh aktivitas investasi (22.000)

Arus kas dari aktivitas pembiayaan

Penerbitan saham biasa 80.000

Pembayaran dividen tunai (22.000)

Kas bersih yang disediakan oleh aktivitas pembiayaan 58.000

Kenaikan bersih kas: 109.000


Kas pada awal tahun -0-

Kas pada akhir tahun 109.000

4. PT. MAWAR untuk periode 2000 sebagai berikut:

Kas : $95.000 Laba ditahan : $55.000

Piutang usaha : $25.000 Pendapatan : $100.000

Utang usaha : $9.000 Beban operasi : $85.000

Tanah : $10.000 Pajak penghasilan : $5.000

Saham biasa : $50.000 Dividen : $33.000

Buatlah laporan arus kas!

Jawaban

PT. MAWAR

Neraca

Aktiva 31 Des 2016 1 Jan 2016 Naik/ Turun

Kas $95.000 $-0- $95.000 Naik

Piutang Usaha 25.000 -0- 25.000 Naik

Tanah 10.000 -0- 10.000 Naik

Total $130.000 $-0-

Kewajiban dan Ekuitas Pemegang Saham

Utang usaha $9.000 -0- 9.000 Naik

Saham biasa 50.000 -0- 50.000 Naik

Laba ditahan 55.000 -0- 55.000 Naik

Total $114.000 $-0-

PT. MAWAR.

Laporan Laba- Rugi

Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2000

Pendapatan $100.000

Beban operasi (85.000)


Laba sebelum pajak penghasilan 15.000

Pajak penghasilan (5.000)

Laba bersih $10.000

Informasi tambahan:

Dividen sebesar $33.000 telah dibayarkan selama tahun berjalan.

PT. MAWAR

Laporan Arus Kas

Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2000

Arus kas dari aktivitas operasi $10.000

Laba bersih

Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih ke kas bersih yang


disediakan oleh aktivitas operasi:

Kenaikan piutang usaha $(25.000)

Kenaikan utang usaha 9.000 (16.000)

Arus kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi 6.000

Kas dari aktivitas investasi

Pembelian tanah (10.000)

Kas bersih yang digunakan oleh aktivitas investasi (10.000)

Arus kas dari aktivitas pembiayaan

Penerbitan saham biasa 50.000

Pembayaran dividen tunai (33.000)

Kas bersih yang disediakan oleh aktivitas pembiayaan 17.000

Kenaikan bersih kas: 13.000

Kas pada awal tahun -0-

Kas pada akhir tahun 13.000

5. Data CV.SANJAYA untuk periode 2004


Kas : $300.000

Bank : $50.000

Piutang usaha : $35.000

Tanah : $35.000

Bangunan : $15.000

Utang usaha : $30.000

Saham biasa : $85.000

Laba ditahan : $143.000

Pendapatan : $455.000

Beban operasi : $174.000

Pajak penghasilan : $37.000

Dividen : $40.000
Buatlah laporan arus kas!

Jawaban

CV. SANJAYA

Neraca

Aktiva 31 Des 2019 Naik/ Turun

Kas $300.000 $300.000 Naik

Bank 50.000 50.000 Naik

Piutang Usaha 35.000 35.000 Naik

Tanah 35.000 35.000 Naik

Bangunan 15.000 15.000 naik

Total $400.000

Kewajiban dan Ekuitas Pemegang Saham

Utang usaha $30.000 30.000 Naik

Saham biasa 85.000 85.000 Naik

Laba ditahan 143.000 143.000 Naik

Total $258.000

CV. SANJAYA.

Laporan Laba- Rugi

Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2004

Pendapatan $455.000

Beban operasi (174.000)

Laba sebelum pajak penghasilan 281.000

Pajak penghasilan (37.000)

Laba bersih $244.000

Informasi tambahan:
Dividen sebesar $40.000 telah dibayarkan selama tahun berjalan.

CV. SANJAYA

Laporan Arus Kas

Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2004

Arus kas dari aktivitas operasi $244.000

Laba bersih

Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih ke kas bersih yang


disediakan oleh aktivitas operasi:

Kenaikan piutang usaha $(35.000)

Kenaikan utang usaha 30.000 (5.000)

Arus kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi 239.000

Kas dari aktivitas investasi

Pembelian tanah (35.000)

Pembelian bangunan (15.000)

Kas bersih yang digunakan oleh aktivitas investasi (50.000)

Arus kas dari aktivitas pembiayaan

Penerbitan saham biasa 85.000

Pembayaran dividen tunai (40.000)

Kas bersih yang disediakan oleh aktivitas pembiayaan 45.000

Kenaikan bersih kas: 234.000

Kas pada awal tahun -0-

Kas pada akhir tahun 234.000


BAB 5 | PIUTANG DAGANG & WESEL

Pengertian Piutang

Piutang adalah hak perusahaan untuk menerima sejumlah kas di masa yang akan datang, akibat
kejadian di masa lalu.

Piutang adalah tuntutan pada pihak lain (langganan) akibat perusahaan melakukan transaksi penjualan
barang dagangan/jasa secara kredit.

Penggolongan Piutang :

1. Piutang Dagang adalah tagihan perusahaan karena adanya penjualan barang dagangan secara
kredit.
2. Piutang Wesel adalah tagihan yang didukung dengan janjii tetulis debitur untuk membayar
pada tanggal tertentu.
3. Piutang Lain-Lain adalah semua tagihan yang timbul di luar usaha normal perusahaan seperti
piutang keada karyawan.

1. Piutang Dagang

Yang termasuk piutang dagang yaitu piutang usaha (accounts receivable) dan wesel tagih (notes
receivable). Piutang usaha merupakan piutang dagang yang tidak dijamin dengan rekening terbuka.
Piutang jenis ini adalah perluasan kredit jangka pendek bagi pelanggan dan tempo pembayarannya
berkisar 30 hingga 90 hari, Sedangkan wesel tagih dikuatkan dengan janji tertulis untuk membayar
transaksi jual-beli yang telah dilakukannya.

Masalah Akuntansi Yang Berhubungan Dengan Piutang Dagang

Seringkali, masalah akuntansi yang berhubungan dengan piutang dagang adalah sebagai berikut:

 Pengakuan piutang dagang


 Penilaian piutang dagang
 Pengalihan piutang dagang

Pengakuan Piutang Dagang

Sebuah piutang dagang dapat diakui atau dicatata ketika perusahaan mendapatkan piutang dagang
tersebut dengan cara melakukan transaksi penjualan kredit, terjadinya retur dan potongan penjualan,
dan terdapat pelunasan piutang dagang oleh perusahaan.

Pengakuan atau recognition adalah penentuan tentang kapan piutang harus dicatat/diakui sebagai


asset atau harta.

Pada umumnya pendapatan akan diakui ketika keseluruhan dari proses untuk memperoleh pendapatan
diselesaikan, ketika pendapatan direalisasikan, atau ketika pendapatan dapat direalisasikan.

Nah, piutang dagang dapat diakui atau dicatat ketika:


1. Perusahaan memperoleh piutang dagang dari adanya transaksi penjualan kredit.
2. Terjadinya pelunasan piutang dagang oleh pelanggan.

3. Adanya return dan potongan dari penjualan kredit.

Penilaian Piutang Dagang

Berdasarkan prinsip akuntansi Indonesia, piutang dagang harus tercatat dan dilaporkan pada neraca
sebesar nilai kas bersih (neto) yang dapat diperoleh dengan jumlah piutang sesudah dikurangi Cadangan
Kerugian Piutang Tak Tertagih.

Ketika akhir periode pelaporan, piutang dagang akan dilaporkan sebagai asset pada laporan posisi
keuangan atau neraca.

Pada PSAK 55/IAS 39 secara umum menyarankan supaya piutang dan juga pinjaman yang diberikan
diukur dengan menggunakan biaya amortisasi (amortized cost).

Namun, pada prakteknya mengabaikan factor nilai waktu uang dengan alasan materialitas, sehingga
piutang dagang dapat dilaporkan dengan jumlah yang diharapkan bisa diterima pembayarannya oleh
perusahaan, hal ini biasa dikenal dengan istilah nilai realisasi neto (net realizable value).

Dalam kegiatan penjualan kredit mengakibatkan terjadinya resiko piutang tak tertagih.

Nah, piutang tak tertagih ini merupakan kerugian atau beban bagi perusahaan.

Dengan adanya resiko piutang tak tertagih, hal ini menyulitkan untuk penilaian piutang karena piutang
tak tertagih belum diketahui pada saat tanggal pelaporan, sehingga diharuskan untuk melakukan
estimasi.

Perlakuan terhadap piutang tak tertagih dapat dilakukan dengan salah satu metode dari 2 metode
berikut:

Metode Langsung (direct method), adalah metode pencatatan kerugian piutang yang langsung
mengurangi jumlah piutang yang bersangkutan.

Metode tidak langsung/metoda cadangan (indirect/allowance method), adalah metode pencatatan


kerugian piutang tak tertagih yang secara tidak langsung menggunakan piutang yang bersangkutan,
tetapi dicatat dalam satu rekening (akun) yaitu cadangan karugian piutang.
Pengalihan Piutang Dagang

Artinya pengalihan piutang adalah ketika perusahaan mengalihkan piutang usaha yang ada kepada pihak
lain seperti bank, lembaga keuangan dan pegadaian piutang yang tujuannya mempercepat penerimaan
kas dari piutangnya. Terdapat beberapa alasan perusahaan untuk menjual atau mengalihkan piutangnya
yakni:

 Kondisi atau keadaan perusahaan sedang mengalami kesulitan dalam mendapatkan pinjaman
dan tingginya tingkat bunga menjadikan sebab perusahaan harus merubah piutang yang ada
menjadi kas.
 Penagihan piutang pelanggan biasanya membutuhkan waktu yang dapat dibilang lama dan
kadang kadang juga memerlukan biaya, hal ini menjadikan perusahaan memilih menerima kas
yang lebih kecil daripadai kas yang sebenarnya.

2. Piutang Wesel 

Piutang Wesel adalah janji tertulis yang tidak bersyarat dari satu pihak ke pihak lain untuk membayar
sejumlah uang pada tanggal tertentu di masa yang akan datang. Definisi lain piutang wesel merupakan
perintah membayar dan janji membayar sejumlah uang tertentu. Piutang Wesel ini yang dinamakan
surat aksep atau surat sanggup. Dalam dunia bisnis Piutang Wesel juga bisa disebut sebagai Wesel
Tagih, promes, Aksep dan Promisionary Notes atau Notes receivable.

Promes/surat sanggup/surat aksep/surat akseptasi adalah surat pengakuan atau janji tertulis dari yang
berutang (debitur) kepada yang berpiutang (kreditur) untuk membayar sejumlah uang dengan jumlah
tertentu pada suatu tanggal yang sudah ditentukan kepada orang/badan tertentu atau pembawa.

Piutang wesel dapat dipisahkan menjadi :

- Piutang wesel tidak berbunga (non interest bearing) yaitu piutang wesel yang mempunyai
nilai jatuh tempo sebesar nilai nominal.
- Piutang wesel berbunga (interest bearing) yaitu piutang wesel yang nilai jatuh temponya
sebesar nominal ditambah dengan bung

Piutang Wesel dapat dipindahtangankan dan ada yang tidak dapat dipindahtangankan. Jika wesel dapat
dipindahtangankan artinya adalah yang membuat wesel akan membayar pada orang (badan) yang
memegang wesel tersebut pada saat jatuh tempo. Wesel yang dapat dipindahtangankan dapat
didiskontokan ke bank sebelum jatuh temponya.

Piutang Wesel biasanya timbul karena:

› terjadinya transaksi penjualan secara kredit


› pemberian pinjaman uang
› perubahan piutan dagang menjadi piutang wesel.

Penilaian Piutang Wesel

Piutang Wesel yang jangka waktu pembayaran atau jatuh temponya kurang dari satu tahun akan dicatat
dalam aktiva lancar. Dan Piutang Wesel yang berjangka waktu lebih dari satu tahun dianggap sebagai
Piutang Jangka Panjang. Piutang Wesel dinilai berdasarkan jumlah yang diharapkan dapat ditagih (net
realizable value) dan pada prinsipnya sama dengan Piutang Dagang.

Pendiskontoan Wesel

Mendiskontokan wesel adalah meminjam uang ke bank dengan menggunakan wesel sebagai jaminan.
Bank akan memberikan pinjaman tetapi dikurangi dengan bunga yang diperhitungkan dengan selama
jangka waktu diskonto, bunga yang diperhitungkan ini disebut juga diskonto.

Syarat pendiskontoan wesel : jika pembuat wesel tidak melunasi weselnya pada tanggal jatuh tempo
maka pihak yang mendiskontokan bertanggung jawab untuk melunasi wesel tersebut. Bunga (diskonto)
wesel dihitung dengan cara sebagai berikut :

Bunga (diskonto) = nilai jatuh tempo x tarif diskonto x periode diskonto

Contoh : Wesel dengan nominal Rp. 5.000.000,00, jangka waktu 2 bulan, tertanggal 1 Maret 1991
didiskontokan pada tanggal 26 Maret dengan diskonto 10%.

Periode diskonto dihitung sebagai berikut :

26 –31 Maret = 5 hari

April = 30 hari

Mei (tanggal jatuh tempo) = 1 hari

Periode diskonto = 36 hari

Perhitungan pendiskontoan wesel :

1. Wesel tidak berbunga


Jumlah uang yang diterima pada tanggal 26 Maret 1991 adalah :
Nilai jatuh tempo wesel Rp 5.000.000,00
Diskonto : Rp. 5.000.000,00x10%x36/360 RP 50.000,00 -
Uang yang diterima Rp 4.950.000,00

Jurnal yang dibuat pihak yang mendiskontokan wesel untuk mencatat pendiskontoan wesel di atas
adalah :
Kas Rp 4.500.000,00
Biaya Bunga Rp 50.000,00
Piutang Wesel Rp 5.000.000,00 (Pihutang wesel
didiskontokan)

2. Wesel Berbunga Misalnya wesel di atas berbunga sebesar 12% setahun dan diskontokan dengan
diskonto sebesar 10% setahun. Jumlah yang diterima pada tanggal 26 Maret 1991 adalah:

Nilai nominal wesel Rp 5.000.000,00


Bunga : 12% x 2/12 x Rp. 5.000.000,00 Rp 100.000,00 +

Nilai Jatuh tempo wesel Rp 5.100.000,00

Diskonto :
Rp 5.100.000,00x10%x36/360 Rp 51.000,00 -
Uang yang diterima Rp 5.049.000,00

Jurnal yang dibuat pihak yang mendiskontokan wesel untuk mencatat pendiskontoan wesel di atas
adalah :

Kas Rp 5.049.000,00

Piutang Wesel Rp 5.000.000,00 (Piutang wesel didiskontokan)

Pendapatan Bunga Rp 49.000,00

Hubungan dalam pendiskontoan wesel

Apabila pembuat wesel melunasi weselnya pada tanggal jatuh tempo maka pihak yang mendiskontokan
wesel menutup rekening Pihutang Wesel dan Pihutang Wesel Didiskontokan. Secara skematis
ditunjukkan dalam gambar dibawah ini:

Keterangan :
1. Terjadi kesepakatan untuk menerbitkan piutang wesel antara pembeli (A) dengan penjual (B)
dan pembeli (A) menyerahkan wesel kepada penjual (B).
2. Untuk bisa memenuhi kebutuhan akan dana yang mendesak, pihak penjual (B) mediskontokan
atau mengalihkan piutang wesel kepada pihak bank (C).
3. Ketika piutang wesel jatuh tempo, pihak bank (C) melakukan penagihan kepada pihak yang
membuat wesel atau pembeli (A).

Apabila pembuat wesel tidak melunasi weselnya pada tanggal jatuh tempo maka bank akan menagih
pada pihak yang mendiskontokan wesel (penjual). Penjual akan menagih sebesar yang dibayarkannya ke
Bank pada pembeli (mungkin ditambah bunga). Secara skematis ditunjukkan dalam gambar dibawah ini:

Keterangan:

1. Terjadi kesepakatan untuk menerbitkan piutang wesel antara pembeli (A) dengan penjual (B)
dan pembeli (A) menyerahkan wesel kepada penjual (B).
2. Untuk bisa memenuhi kebutuhan akan dana yang mendesak, pihak penjual (B) mediskontokan
atau mengalihkan piutang wesel kepada pihak bank (C).
3. Pada saat wesel jatuh tempo pihak bank (C) melakukan penagihan kepada pihak pembeli (A),
namun pihak pembeli (A) tidak bisa membayar. Kemudian pihak bank (C) melakukan penagihan
kepada pihak penjual (B).
4. Pihak penjual (B) melakukan penagihan kepada pihak pembeli (A) sebesar yang dibayarkannya
kepada pihak bank (C).
SOAL

1. Pada tanggal 1 Januari 2015, PT Renayku menarik wesel dari  debiturnya CV Tesar dengan nilai
nominal  sebesar Rp. 400.000 dengan bunga wesel sebesar 6 % per tahun. Wesel akan jatuh tempo
setelah 90 hari.

Jawaban:

Nilai nominal                                                   = Rp. 600.000

Bunga : 6 %  x 90/360 x 400.000                  = Rp.     6.000

Jumlah uang yang diterima                            = Rp. 606.000

Jumlah uang yang diterima oleh kreditur (penarik wesel ) pada tanggal pendiskontoan wesel lebih kecil
daripada jumlah uang yang diterima pada tanggal jatuh tempo wesel. Jumlah uang yang diterima oleh
penarik wesel saat mendiskonto wesel dari pihak lain atau bank sebesar nilai jatuh tempo wesel
dikurangi dengan potongan diskonto. Diskonto adalah potongan  atas nilai jatuh tempo wesel. Diskonto
dinyatakan dengan  persentase ( % ) dari nilai jatuh tempo wesel

Rumus = p x t x a

p = persentase diskonto

t = waktu diskonto yang dihitung dari tanggal diskonto wesel hingga tanggal jatuh tempo

a = nilai jatuh tempo

2. a. Pada tanggal 15 Maret 2015 PT. Gemilang menjual barang dagangan sebesar Rp. 16.000.000
kepada PT. Rembulan dengan utang piutang biasa.
b. Tanggal 25 Maret 2015 disepakati oleh PT. Gemilang dan PT. Rembulan bahwa utang piutang
biasa dari jual-beli barang dagangan pada 15 Maret 2015 dirubah menjadi utang-piutang wesel yang
berdiskon. Tanggal jatuh tempo ditetapkan 25 September 2015.
c. Tanggal 25 Juli 2015 PT. Rembulan menjual wesel kepada PT. Bintang dengan diskon sebesar 2%
sebulan.
d. Tanggal 25 September PT. Rembulan melunasi utangnya sebesar Rp. 16.000.000 kepada PT.
Gemilang dengan tepat.

Diminta :

 Buatlah ayat jurnal yang diperlukan oleh PT. Gemilang


Perhitungan :

Discount : Rp 8.000.000 x 3% x 2 = Rp 480.000

Hasil pendiskontoan wesel = Rp 8.000.000 – Rp 480.000 = 7.520.000

Bila saat pada tanggal jatuh tempo piutang wesel tidak dilunasi (wesel tidak berbunga)

Jurnal yang dibuat oleh PT. Gemilang :

Bila pada tanggal jatuh tempo piutang wesel diperpanjang, maka tidak dilakukan jurnal oleh PT.
Gemilang

3. 1. Pada tanggal 24 Januari 2016 PT. Gemilang menjual barang dagangan sebesar Rp 8.000.000
kepada PT. Murni dengan utang-piutang biasa
2. Tanggal 1 Pebruari 2016 disepakati oleh PT. Gemilang dan PT. Murni bahwa utang piutang biasa
dari jual-beli barang dagangan pada 24 Januari 2016 yang lalu, dirubah menjadi utang-piutang
wesel yang berbunga 4% per bulan. Tanggal jatuh tempo ditetapkan tanggal 1 Agustus 2016.
3. Tanggal 1 Juni 2016 PT. Gemilang menjual notes receviablenya kepada PT. Mega, dengan diskon
sebesar 3% sebulan.
4.Tanggal 1 Agusutus PT. Murni melunasi utangnya sebesar Rp 8.000.000 kepada PT. Mega dengan
tepat.

Diminta :

 Buatlah ayat jurnal yang diperlukan untuk PT. Gemilang, PT. Nusa, dan PT. Mega

Jurnal yang dibuat oleh PT. Gemilang

Perhitungan :

Bunga wesel saat jatuh tempo = Rp 8.000.000 x 4% x 6 = Rp 1.920.000

Nilai jatuh tempo = Rp 8.000.000 + 1.920.000 = Rp 9.920.000

Discount : Rp 9920.000 x 3% x 2 = Rp 595.200

Hasil pendiskontoan wesel = Rp 9.920.000 – Rp 595.200 = Rp 9.324.800

Pendapatan bunga saat pendiskontoan = Rp 9.324.000 – Rp 8.000.000

Bila pada tanggal jatuh tempo piutang wesel tidak dilunasi (wesel berbunga)
Jurnal yang dibuat oleh PT. Gemilang

Catatan ** Account receivable menjadi sebesar Rp 9.920.000 adalah sebesar nilai jatuh tempo dengan
asumsi tidak ada protes fee

4. Pada tanggal 5 Juli 2019 PD Fuad Sakti menjual barang dagangan secara kredit kepada Tn. Bima
Rp.1.500.000 yang harus dilunasi tanggal 5 Oktober 2019.
tanggal 6 Agustus PD Fuad Sakti sudah memerlukan uang, maka untuk memenuhi kebutuhannya
tersebut dibuatlah surat kepada Tn. Bima seperti berikut ini:

Dalam kasus yang terjadi di atas, apabila yang membuat perjanjian tersebut Tn Bima dinamakan
promes. Berikut merupakan contoh dari promes:
Penjelasan

1. Tanggal 6 Agustus 2019 disebut tanggal penarikan wesel

2. Tanggal 5 Oktober 2019 disebut sebagai tanggal jatuh tempo

3. PD Fuad Sakti dinamakan penarik wesel

4. Tn Bima, yang mempunyai kewajiban membayar disebut yang berhutang (debitur) atau
akseptor

5. Jika wesel dijual/diskontokan ke bank, maka bank tersebut dinamakan pemegang wesel

Wesel ataupun promes, setelah ditandatangani/diaksep oleh pembuatannya dapat digunakan untuk
melakukan pembayaran atau diperjual belikan.

Baik wesel ataupun promes, bagi yang berpiutang (kreditur) dicatat dalam rekening piutang
wesel/wesel tagih (notes receivable), sedangkan bagi yang berutang (debitur) dicatat dalam rekening
utang wesel/wesel bayar (notes payable).

5. 15 Agustus 2019 CV Angkasa menjual barang dagangan secara kredit kepada Fa Sempurna sebesar
Rp.2.400.000

16 September 2019 CV Angkasa menarik wesel 60 hari atas Fa Sempurna sebesar Rp.2.400.000

1 Oktober 2019 wesel yang sudah diaksep oleh Fa Sempurna tersebut oleh CV Angkasa
didiskontokan ke Bank, diskonto 12% dengan catatan jika pada saat jatuh tempo Fa Sempurna tidak
membayar, maka CV Angkasa berkewajiban membayar kepada Bank tersebut.

15 November 2019 Fa Sempurna tidak membayar, Bank menagih kepada CV Angkasa sebesar nilai
jatuh tempo ditambah biaya penagihan Rp.5.000, tagihan tersebut dilunasi oleh CV Angkasa.

15 Desember 2019 Fa Sempurna melunasi utang weselnya, ditambah dengan bunga 15% setahun dari
nilai nominal selama jangka waktu tunggakan dan biaya-biaya lain.
Diminta
Buatlah jurnal untuk CV Angkasa , Fa Sempurna dan Bank jika dalam soal diatas dinyatakan bahwa:

1. Wesel tersebut tidak berbunga


2. Wesel tersebut berbunga 15% setahun
Jawab

Anda mungkin juga menyukai