Anda di halaman 1dari 13

BAB II

TUJUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


Dalam melakukan penelitian dengan Analisis Rasio Keuangan terhadap
Laporan Keuangan PT. Mahaka Media, Tbk. Membutuhkan dasar teori untuk
mendukung argument dan memberi kepastian analisis. Beberapa teori
pendukung yang dibutuhkan antara lain pengertian laporan keuangan, tujuan
laporan keuangan, pemakai laporan keuangan, komponen laporan keuangan
serta metode analisis keuangan.

2.1.1. Pengertian Laporan Keuangan.

Laporan keuangan sangat penting karena diperlukan oleh sebuah


perusahaan, selain mencatat transaksi yang ada, laporan keuangan juga
memberi informasi mengenai posisi suatu perusahaan dan hasil yang telah
diperoleh perusahaan tersebut. Pengertian laporan keuangan menurut
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) :Laporan keuangan
adalah penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan
suatu entitas. Menurut Harahap (2015) laporan keuangan
menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada
saat tertentu atau jangka waktu tertentu.

2.1.2. Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2016: 11) tujuan pembuatan atau penyusunan


laporan keuangan, yaitu:
1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta)
yang dimiliki perushaan pada saat ini,
2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan
modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini,

4
3. Memberikan informasi tentang jenis pendapatan dan jumlah
pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu,
4. Memberikan informasi tentang jenis biaya dan jumlah biaya
yang dikeluarkan perusahaan dala suatu periode tertentu,
5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang
terjadi terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan,
6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan
dalam suatu periode,
7. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan
keuangan,
8. Informasi keuangan lainnya.

Dengan demikian laporan keuangan yang dimaksud untuk berguna


dalam pengambilan keputusan ekonomi melalui kredit dan investasi.
Laporan keuangan harus mudah dipahami dan berguna untuk
memperkirakan arus kas di masa depan. Laporan keuangan juga
memberikan informasi mengenai kinerja perusahaan dan informasi
keuangan lainnya kepada pihak manajemen perusahaan atau pihak yang
berkepentingan lainnya dalam proses pengambilan keputusan.

2.1.3. Jenis-jenis Laporan Keuangan

1. Neraca
Neraca adalah laporan yang menunjukan posisi keuangan
perusahaan pada tanggal tertentu. Posisi keuangan yang
dimaksuda adalah posisi jumlah dan jenis aktiva dan pasiva
perusahaan.
2. Laporan laba rugi
Dalam laporan laba rugi tergambar jumlah pendapatan dan
sumber-sumber pendapatan yang diperoleh. Kemudian
tergambar jumlah biaya yang dikeluarkan selama periode
tertentu.
5
3. Laporan perubahan modal
Laporan perubahan modal merupakan laporan yang berisi
jumlah dan jenis modal yang dimiliki saat ini. Lalu, laporan
ini juga menjelaskan perubahan modal dan sebab-sebab
terjadinya perubahan modal diperusahaan.
4. Laporan arus kas
Laporan arus kan adalah laporan yang menunjukan semua
aspek yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, yang
berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap kas.
5. Laporan catatan atas laporan keuangan
Laporan catatan atas laporan keuangan adalah laporan yang
memberikan informasi apabila ada laporan keuangan yang
memerlukan penjelasan tertentu.

2.1.4. Metode-metode Analisis Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2013:69), terdapat dua macam metode analisis


laporan keuangan yang bisa dipakai yaitu :
1. Analisis Vertikal (statis) merupakan analisis yang
dilakukan hanya satu periode keuangan saja. Informasi
yang diperoleh hanya untuk satu periode saja dan tidak
diketahui perkembangan perusahaan dari period eke
periode.
2. Analisis Horizontal (dinamis) merupakan analisis yang
dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan untuk
beberapa periode. Dari hasil analisis ini akan terlihat
perkembangan perusahaan dari periode yang satu ke
periode yang lain.

Dari metode yang digunakan untuk menganalisis laporan


keuangan, menurut Kasmir (2013:70) terdapat jenis-jenis teknik analisis
laporan keuangan yaitu :
6
1. Analisis perbandingan antara laporan keuangan, yaitu
analisis dengan membandingkan laporan keuangan lebih
dari satu periode.
2. Analisis trend, yaitu analisis laporan keuangan yang
biasanya dinyatakan dalam presentase tertentu.
3. Analisis persentase pe komponen, yaitu analisis yang
dilakukan untuk membandingkan antara komponen yang
ada dalam suatu laporan keuangan, baik yang ada di
laporan neraca maupun laporan laba rugi.
4. Analisis sumber dan penggunaan dana, yaitu analisis yang
dilakukan untuk mengetahui sumber-sumber dana
perusahaan dan penggunaan dana dalam satu periode.
5. Analisis sumber dan penggunaan kas, yaitu analisis yang
digunakan untuk mengetahui sumber-sumber kas
perusahaan dan penggunaan uang kas dalam satu periode.
6. Analisis rasio, yaitu analisis yang digunakan untuk
mengetahui hubungan pos-pos yang ada dalam satu laporan
keuangan atau pos-pos antara laporan keuangan neraca dan
laporan laba rugi.
7. Analisis kredit, yaitu analisis yang digunakan untuk menilai
layak tidaknya suatu kredit di luncurkan oleh lemabaga
keuangan seperti bank.
8. Analisis laba kotor, yaitu analisis yang digunakan untuk
mengetahui jumlah laba kotor dari period eke satu periode.
9. Analisis titik pulang pokok disebut juga analisis titik impas
atau break even point, yaitu analisis yang digunakan untuk
mengetahui pada kondisi berapa penjualan produk
dilakukan dan perusahaan tidak mengalami kerugian.

7
2.1.5. Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan merupakan suatu alat analisis yang


digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuangan suatu
perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat di
dalam pos-pos laporan keuangan. Menurut Halim (2016:74) analisis rasio
keuangan merupakan rasio yang pada dasarnya disusun dengan
menggabungkan angka-angka di dalam atau antara laporan laba-rugi dan
neraca. Menurut Samryn (2015:363) analisis rasio keuangan merupakan
suatu cara yang membuat perbandingan, data keuangan perusahaan
menjadi lebih berarti. Menurut Sutrisno (2012:212) menghubungkan
elemen-elemen yang ada pada laporan keuangan seperti elemen-elemen
dari berbagai aktiva satu dengan lainnya. Elemen-elemen aktiva dan
pasiva, elemen-elemen neraca dengan elemen-elemen laporan laba atau
rugi.

2.1.6. Jenis-jenis Rasio Keuangan

Pada dasarnya rasio keuangan dikelompokkan ke dalam 5 macam


kategori, sebagai berikut:

2.1.6.1. Rasio Likuiditas

Rasio Likuiditas mengukur kemampuan perusahaan dalam


memenuhi kewajiban jangka pendek. Jenis-jenis rasio likuiditas
yang dapat digunakan perusahaan untuk mengukur kemampuan,
yaitu:
a. Rasio Lancar (Current ratio)
Current ratio adalah cara menghitung rasio likuiditas yang
paling sederhana. Menurut Kasmir (2013) standar rasio
industry untuk Current Ratio adalah 200% atau 2 kali

Current Ratio = X 100%

8
b. Rasio Kas (Cash ratio)
Cash ratio adalah cara menghitung likuiditas yang melibatkan
kas perusahaan, dan manfaatnya untuk mengetahui
kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka
pendeknya dengan menjadikannya sebagai acuan. Menurut
Kasmir (2013) standar rasio industry untuk Cash Ratio adalah
50%.

Cash Ratio = X 100%

c. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Quick ratio merupakan perhitungan yang hanya menggunakan


aktiva lancar yang paling likuid untuk dibandingkan dengan
kewajiban lancar. Menurut Kasmir (2013) standar rasio Quick
Ratio yaitu 150% atau 1,5 kali.

Quick Ratio = X 100%

2.1.6.2. Rasio Solvabilitas

Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim (2009:81),


Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-
kewajiban jangka panjangnya. Rasio ini juga mengukur likuiditas
jangka panjang perusahaan dan dengan demikian memfokuskan
pada sisi kanan neraca.
Rasio solvabilitas dapat diukut dengan dua rasio yaitu:
a. Rasio hutang terhadap modal sendiri (Debt to Equity Ratio)
Rasio ini menunjukan hubungan antara jumlah utang jangka
panjang dengan modal sendiri yang diberikan oleh pemilik
perusahaan. Menurut Kasmir (2018) rata-rata standar industry
untuk DER adalah 35%.
9
Debt to equity ratio = X 100%

b. Rasio Hutang terhadap Aktiva (Debt to Total Assets)


Rasio ini mengukur seberapa besar hutang perusahaan
berpengaruh terhadap pengolahan aktiva. Menurut Kasmir
(2018) rata-rata standar industry untu DAR adalah 81%.

Debt to Asset Ratio = 𝑋 100%

2.1.6.3. Rasio Profitabilitas

Rasio Profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk


mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba dari
pendapatan yang berhubungan dengan penjualan, asset dan ekuitas.
Rasio profitabilitas dapat diukur dengan tiga rasio yaitu:
a. Margin laba kotor (Gross Profit Margin).
Perbandingan antara penjualan bersih dikurangi dengan harga
pokok penjualan dengan tingkat penjuala, rasio ini
menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari penjualan.
Menurut Kasmir (2018) rata-rata Industri untuk Gross Profit
Margin adalah 30%.

( )
Gross Profit Margin = X 100%

b. Margin laba bersih (Net Profit Margin)


Margin laba bersih adalah ukuran presentase dari setiap hasil
sisa penjualan sesudah dikurangi semua biaya dan pengeluaran,
termasuk bunga dan pajak. Menurut Kasmir (2018) rata-rata
industry untuk Net Profit Margin adalah 20%.

10
Net Profit Margin = X 100%

c. Return On Assets (ROA)


Rentabilitas ekonomis merupakan ukuran kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva
yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Kasmir (2018) rata-
rata industry untuk Return On Assets adalah 30%.

Return On Assets = X100%

d. Return On Equity (ROE)


Merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dengan modal sendiri yang dimiliki, sehingga ROE
ini ada yang menyebut sebagai rentabilitas modal sendiri.
Menurut Kasmir (2018) rata-rata untuk Return On Equity
adalah 40%.

Return On Equity = X100%

2.1.7. Kinerja Keuangan

Penilaian kinerja keuangan pada dasarnya merupakan penilaian


perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang dimainkan dalam
mencapai tujuan organisasi atau perusahan. Informasi akuntansi sangat
bermanfaat untuk menilai pertanggungjawaban kinerja manajer. Menurut
Fahmi (2018: 142) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan
untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan
menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuang secara baik dan benar.

Kinerja keuangan, kinerja menurut kamus besar Bahasa Indonesia


dikatakan bahwa sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, dan

11
kemampuan kerja. Menurtu Kamus Besar Bahasa Indonesia Kinerja
keuangan dikatakan bahwa kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi
yang diperlihatkan, kemampuan kerja. Kinerja dapat diartikan sebagai hasil
kerja yang dicapai oleh seseorang dalam suatu organisasi atau badan usaha,
sesuai dengan tanggung jawab dalam organisasi untuk tujuan meningkatkan
hasil kerja yang maksmal meningkatkan kualitas organisasi atau badan
usaha.

2.2 Penelitian Sejenis


Nama, tahun Judul Hasil Penelitian
Rizqi Analisis kinerja Dari hasil penelitian ini dan berdasarkan
Khoirun, keuangan perhitungan dengan menggunakan
2017 menggunakan analisis rasio, menunjukan bahwa rasio
rasio likuiditas, likuiditas perusahaan dikategorikan
solvabilitas dan dalam keadaan likuid hal ini bisa dilihat
profitabilitas dari rasio-rasio likuiditas dari tahun
pada PT.Mahaka 2011sampai 2015 yang memenuhi
Media, Tbk kriteria standar rasio. Dari rasio
tahun 2011- solvabilitas menunjukan bahwa dalam
2015 menjalankan aktivitas operasinya
perusahaan lebih banyak menggunakan
modal pinjaman dari pada asset yang
dimiliki. Dan jika dilihat dari
keseluruhan rasio profitabilitas
perusahaan pada tahun 2011 sampai
2015 dalam keadaan baik. Namun pada
tahun 2015 perusahaan mengalami
kerugian yang membuat rasio
profitabilitas mengalami penurunan.

12
Lanjutan Tabel 2.2

Nama, Tahun Judul Hasil Penelitian


Fuji harianto Pengaruh Rasio Penelitian ini menguji pengaruh perputaran
& Ika Likuiditas, kas dan perputaran persediaan terhadap
zutiasari, Solvabilitas dan profitabilitas perusahaan sub sector
2019 Profitabilitas advertising printing media. Terdapat dua
terhadap Kinerja variable independen yang diuji untuk
keuangan pada mengetahui pengaruhnya terhadap variable
sub sector dependen. Populasi dalam penelitian ini ada
perbankan 15 perusahaan dan 8 perusahaan yang
konvensional menjadi sampel melalui laporan keuangan.
yang terdaftar di Dapat ditarik kesimpulan bahwa perputaran
Bursa Efek kas mempunyai pengaruh terhadap
Indonesia profitabilitas bisa dilihat dari nilai
Periode 2013- signifikansi perputaran kas lebih kecil dari
2017 0,05 yaitu 0,010 namun bersifat negative.
Pengaruh negative inilah menunjukan bahwa
semakin tinggi tingkat perputaran kas maka
nilai dari profitabilitas akan mengalami
penurunan, perputaran persediaan tidak
mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas,
bisa dilihat dari nilai signifikansi perputaran
persediaan lebih besar. dari 0,05 yaitu 0,071,
secara simultan perputaran kas dan
perputaran persediaan mempunyai pengaruh
terhadap profitabilitas yang terlihat dari nilai
signifikansi 0,008.

13
Lanjutan Tabel 2.2

Nama, Tahun Judul Hasil Penelitian


Alfiyanita, Kemampuan Hasil dari penelitian kemampuan rasio
2020 Rasio Keuangan keuangan dalam memprediksi return saham
dalam pada perusahaan yang terdaftar di bursa efek
Memprediksi Indonesia pada periode 2014-2018. Artinya,
Return Saham naik atau tidaknya return saham tidak
pada Perusahaan tergantung tinggi rendahnya solvabilitas atau
yang terdaftar di hutang suatu perusahaan tersebut.
Bursa Efek
Indonesia
Periode 2014-
2018
A.Ifan Analisi Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan,
effendi & Likuiditas, maka dapat dismpulkan beberapa hal
Mudatsir Aktivitas dan pernting terkait jawban atas rumusan
s.tato, 2020 Profitabilitas masalah:
pada PT.MNC
1. Tingkat likuiditas perusahaan dimana
Sky Vision, Tbk
persentase ketiga rasio tersebut dibawah
di Bursa Efek
200% yang menunjukan perusahaan
Indonesia
kurang mampu dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya.
2. Tingkat aktivitas perusahaan: cash
turnover berada pada nilai di bawah 0
kali yang menunjukan perusahaan tidak
efisien dalam memanfaatkan kas

14
Lanjutan Tabel 2.2

Nama, Tahun Judul Hasil Penelitian

Efesien dalam memanfaatkan kas yang


dimiliki, sehingga banyak kas yang tidak
di berdayakan. Sedangkan inventory
turnover berada pada nilai 7-13 kali yang
menunjukan perusahaan telah efisien
dalam mengendalikan persediaan
sehingga dapat menerima pendapatan
yang besar.

3. Tingkat profitabilitas: Gross Profit


Margin berada pada nilai 2-12% yang
menunjukan perusahaan mampu
menjalankan produksinya secara efisien
sedangkan return on assets dan return on
equity berada di bawah 0% yang
menunjukan perusahaan tidak mampu
menghasilkan laba bersih dari
pemanfaatan asset dan investasi
pemegang saham.

Christine dwi Analisis Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan:


karya perbandingan
1. Variable yang paling berpengaruh
susilawati, pengaruh
terhadap harga saham LQ 45 adalah
2012 likuiditas,
profitabilitas dengan indicator ROA
solvabilitas, dan
(Return on assets) sebesar 40,2%
profitabilitas

15
terhadap harga 2. Variabel penelitian solvabilitas
saham pada men5unjukan pengaruh yang signifikan
perusahaan LQ terhadap harga saham LQ 45 hanya
45 pengaruhnya kecil hanya sebesar 7,5%

Variable penelitian likuiditas tidak


menunjukan pengaruh terhadap harga saham
LQ 45

16

Anda mungkin juga menyukai