Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA


PADA PT.ACE HARDWARE

OLEH :
ANDREY SIHOMBING
101118120225

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA MEMBANGUN


(STIE INABA)
BANDUNG 2022

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kegiatan operasional dinilai dari hasil
kinerja keuangan perusahaan. Selain lain itu, kinerja keuangan yang baik dapat membantu
perusahaan untuk meningkatkan keuntungan. Setiap perusahaan sangat mengharapkan laba yang
terus meningkat pada setiap periode, sehingga perlu menganalisis kinerja keuangan melalui
laporan keuangan perusahaan.
Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi suatu
perusahaan, dimana selanjutnya itu akan menjadi suatu informasi yang menggambarkan kinerja
suatu perusahaan. Laporan keuangan kemudian perlu dianalisa guna mendapatkan informasi
yang lebih spesifik yang diperlukan dengan menggunakan rasio keuangan yaitu rasio
likuiditas,rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas. Rasio keuangan sangat penting untuk
melakukan analisa terhadap kondisi keuangan perusahaan. Analisis rasio keuangan tidak hanya
berguna bagi pihak luar perusahaan seperi kreditur dan investor, tetapi juga berguna bagi pihak
perusahaan sendiri. Salah satu informasi yang dapat diperoleh dari laporan keuangan perusahaan
adalah kinerja perusahaan, adapun ukuran kinerja perusahaan yang dipakai adalah laba.
Perubahan kondisi keuangan atau kinerja keuangan perusahaan dipengaruhi banyak
faktor,diantaranya faktor eksternal. Pandemi Covid-19 merupakan faktor eksternal yang mampu
mempengaruhi perusahaan.Dampak wabah Covid-19 tidak hanya merugikan sisi kesehatan,
tetapi juga mempengaruhi perekonomian negara-negara di seluruh dunia, tak terkecuali
Indonesia. Ekonomi global dipastikan melambat, menyusul penetapan dari WHO yang
menyebutkan wabah Corona sebagai pandemi yang mempengaruhi dunia usaha. Diterapkannya
social distancing guna mengurangi penyebaran Covid-19 mengakibatkan banyak kegiatan yang
kemudian dialihkan menjadi online atau Work From Home. Banyak perusahaan yang kemudian
menerapkan WFH, tetapi tidak sedikit pula perusahaan yang kemudian melakukan PHK kepada
banyak karyawan dikarenakan penghasilan yang menurun. Selain berkurangnya kegiatan diluar
rumah, kebutuhan masyarakat juga ikut berubah. Masyarakat berusaha untuk tetap bertahan
hidup dengan mengutamakan kebutuhan primer dan mengesampingkan kebutuhan non primer.
Kondisi ini tentunya mempengaruhi perusahaan – perusahaan sektor non primer yang bergerak
dibidang property dan peralatan rumah tangga.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“ANALISIS KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA
PT.ACE HARDWARE Tbk”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah dalam
penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana kinerja keuangan ditinjau dari analisis rasio keuangan yaitu rasio likuiditas,
rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas pada PT.Ace Hardware?
2. Bagaimana pertumbuhan laba periode 2019-2021 pada PT.Ace Hardware?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah :
1. Untuk menilai kinerja keuangan melalui analisis rasio keuangan pada PT.Ace Hardware
periode 2019-2021.
2. Untuk mengetahui pertumbuhan laba pada PT.Ace Hardware periode 2019-2021.

1.4 Manfaat Penelitian


Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :
1. Bagi Penulis
Sebagai penerapan ilmu yang didapat selama menempuh masa pembelajaran diperguruan
tinggi pada jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia Membangun.
2. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam bidang keuangan
terutama dalam rangka memaksimumkan laba perusahaan dengan memperhatikan
variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini.
3. Bagi Akademik
Sebagai referensi bagi pihak-pihak yang akan melakukan penelitian dibidang dan objek
kajian yang sama.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1 KAJIAN PUSTAKA
2.1.1 Kinerja Keuangan
Menurut Fahmi (2018: 142) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk
melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan
pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.
Penilaian kinerja setiap perusahaan berbeda-beda tergantung kepada ruang lingkup bisnis
yang dijalankannya. Ada 5 tahap dalam menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan secara
umum (Fahmi, 2013) yaitu :
1. Melakukan review terhadap data laporan keuangan
Review disini dilakukan dengan tujuan agar laporan keuangan yang sudah dibuat
tersebut sesuai dengan penerapan kaidah – kaidah yang berlaku umum dalam
dunia akuntansi, sehingga dengan demikian hasil laporan keuangan tersebut dapat
dipertangung jawabkan.
2. Melakukan perhitungan
Penerapan metode perhitungan disini adalah disesuaikan dengan kondisi dan
permasalahan yang sedang dilakukan sehingga hasil dari perhitungan tersebut
akan memberikan suatu kesimpulan sesuai dengan analisis yang diinginkan.
3. Melakukan perbandingan terhadap hasil yang telah diperoleh.
Dari hasil hitungan yang sudah diperoleh tersebut kemudian dilakukan
perbandingan dengan hasil hitungan dari berbagai perusahaan lainnya.
4. Melakukan penafsiran (interpretation) terhadap berbagai permasalahan yang
ditemukan.
Pada tahap ini analisis melihat kinerja keuangan perusahaan adalah setelah
dilakukan ketiga tahap tersebut selanjutnya dilakukan penafsiran untuk melihat
apa-apa saja permasalahan dan kendala-kendala yang dialami oleh perbankan
tersebut.
5. Mencari dan memberikan pemecahan masalah (solution) terhadap berbagai
permasalahan yang ditemukan .
Pada tahap terakhir ini setelah ditemukan berbagai permasalahan yang dihadapi
maka dicarikan solusi guna memberikan suatu input atau masukan agar apa yang
menjadi kendala dan hambatan selama ini dapat terselesaikan.

2.1.2 Laporan Keuangan


Menurut Kasmir (2018:7),“laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi
keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu”. Menurut Munawir dalam
(Sari, 2017) “laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh
informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan
yang bersangkutan”.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan, tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut :
1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
2. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar
pemakainya, yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa
lalu.
3. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang telah dipercayakan.
2.1.3 Rasio Keuangan
Rasio keuangan sangat penting gunanya untuk melakuakan analisa terhadap kondisi
keuangan perusahaan. Bagi investor jangka pendek dan menengah pada umumnya lebih banyak
tertarik kepada kondisi keuangan jangka pendek dan kemampuan perusahaan untuk membayar
dividen yang memadai. Informasi tersebut dapat diketahui dengan cara yang lebih sederhana
yaitu dengan menghitung rasio-rasio keuangan yang sesuai dengan yang diinginkan.
Kasmir (2017) menyatakan bahwa rasio keuangan merupakan rasio yang digunakan
untuk melihat kondisi keuangan dan kinerja perusahaan dengan cara membandingkan angka-
angka yang ada dalam laporan keuangan.
Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan
keuangan yang berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kondisi keuangan dan kinerja
perusahaan. Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan antara satu pos
laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan
(Hery, 2015: 161).
Ada 3 rasio keuangan yang paling dominan yang dijadikan rujukan untuk melihat kondisi
kinerja keuangan suatu perusahaan, yaitu :
1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Rasio likuiditas bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini penting karena kegagalan dalam membayar
kewajiban dapat menyebabkan kebangkrutan perusahaan.
Rasio likuiditas ini terdiri dari:
a. Current Ratio (Rasio Lancar)
Rasio lancar atau (current ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh
tempo pada saat ditagih secara keseluruhan (Kasmir, 2016).
Current Rasio = Aktiva Lancar / Hutang Lancar X 100%
b. Quick Ratio
Merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
atau membayar kewajiban atau utang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva
lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan (inventory). Artinya nilai persediaan
kita abaikan, dengan cara dikurangi dari nilai total aktiva lancar (Kasmir, 2016).

Quick Rasio = Kas & Bank + Piutang / Hutang Lancar

1. Rasio Solvabilitas
Menurut Kasmir (2013:151), yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana
aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio
solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh
kewajibannya, baik jangka pendek mapun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan
di likuidasi.
a. Debt to Asset Ratio
Rasio ini digunakan untuk mengukur perbandingan antara total hutang dengan
total aktiva.

Debt to Asset Ratio = Total Hutang / Total Aktiva

b. Debt to Equity Ratio


Rasio ini digunakan untuk menilai hutang dengan ekuitas. Rasio ini berguna
untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik
perusahaan.

Debt to Equity Ratio = Total Hutang / Total Ekuitas


2. Rasio
Profitabilitas
Rasio ini mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditunjukan oleh
besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan
penjualan maupun investasi. Semakin baik rasio profitabilitasnya maka semakin baik
menggambarkan kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan.
Rasio profitabilitas secara umum ada 4 (empat) yaitu :
a. Gross Profit Margin (GPM)
Profit margin on sales atau ratio profit margin atau margin laba atas penjualan
adalah rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan
perusahaan.
GPM = Laba Bersih / Penjualan x 100%

b. Net Profit Margin(NPM)


Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya (ukuran
efisiensi) diperusahaan pada periode tertentu.Apabila semakin besar NPM
perusahaan, maka mengindikasikan kinerja perusahaan semakin baik atau
produktif yang dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk menginvestasikan
dananya kepada perusahaan.
NPM = Laba Bersih / Penjualan x 100%

c. ReturnOn Assests (ROA)


Rasio ini mengukur untuk menilai besar persentase tingkat pengembalian dari
aktiva yang dimiliki perusahaan.Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset yang tertentu.
ROA = Laba Bersih / Total Aset x 100%

d. ReturnOf Equity (ROE)


Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan
modal saham tertentu.
ROE = Laba Bersih / Total Ekuitas x 100%

2.1.4 Laba
Laba merupakan salah satu pengukuran aktivitas operasi. Angka laba biasanya dilaporkan
dalam laporan laba rugi selama satu periode bersamaan dengan komponen lainnya seperti
pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian.Perusahaan yang meiliki laba yang reltif stabil
kemungkinan untuk memprediksi besarnya estimasi laba yang akan datang. Dan perusahaan ini
biasany akan membayar prestasi yang lebih tinggi dari labanya sebagai deviden dibandingkan
dengan perusahaan dengan laba berfluktuasi.
Pertumbuhan laba merupakan ukuran kinerja keuangan berdasarkan produktifitas
perusahaan dalam menghasilkan laba dalam operasionalnya. Pertumbuhan laba dihitung dengan
cara laba bersih periode sekarang dikurangi dengan laba bersih periode sebelumnya kemudian
dibagi dengan laba bersih periode sebelumnya.
2.1.5 Hubungan Rasio Keuangan dengan Pertumbuhan Laba

2.2 KERANGKA PEMIKIRAN


Rasio
Keuangan

Rasio Rasio Rasio


Likuidita Solvabilit Profitibili
s as tas

Pertumbuha
n Laba

2.3 HIPOTESIS
Menurut Sugiyono (2017) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah.
Karena sifatnya masih sementara, maka perlu dibuktikan kebenarannya melalui data empirik yang
terkumpul.
Adapun yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini yaitu terdapat pengaruh rasio keuangan
terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan PT.Ace Hardware,Tbk tahun 2019-2021.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, penelitian deskriptif adalah jenis
penelitian yang berupa mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul.
Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini yaitu:
1. Variabel Independen (X)
Variabel Independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (variabel terikat). Variabel independen
yang digunakan dalam penelitian adalah rasio keuangan PT.Ace Hardware.

2. Variabel Dependen (Y)


Varibel Dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena
adanya variabel independen (variabel bebas). Varibel dependen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pertumbuhan laba.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu berupa laporan
keuangan perusahaan pada PT. ACE Hardware Indonesia Tbk periode 2019 - 2021.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu laporan
keuangan PT. ACE Hardware Indonesia Tbk. periode 2019-2021 yang telah diaudit.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi
melalui pengambilan data yaitu data sekunder dimana telah disediakan oleh perusahaan
berupa annual report
3.4 Teknik Penarikan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2019:126) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.Populasi dari penelitian ini
adalah laporan keuangan tahunan (annual report) PT.Ace Hardware Tbk.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2019:127) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai