Anda di halaman 1dari 27

PERBANDINGAN KINERJA DENGAN ANALISA RASIO

PADA SUB SEKTOR FOOD & BEVERAGE PADA


TAHUN 2016 s/d 2018
(Studi Kasus Perusahaaan PT. ULTRAJAYA MILK AND TRADING CO. & PT.
INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK)

Disusun oleh :
 Eva Alifah Rachmah 1221600004
 Suci Nur Rahma Itasari 1221600026

FAKULTAS EKONOMI
PRODI AKUNTANSI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam

laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Perbandingan

dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen lainnya dalam satu laporan

keuangan atau antarkomponen yang ada di antara laporan keuangan. (Kasmir, 2012:104).

Analisis Laporan Keuangan adalah proses yang penuh pertimbangan dalam rangka

membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang

dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin

mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang.

(Menurut FASB, 1978), Laporan keuangan harus memberikan informasi untuk (1)

pengambilan keputusan investasi dan kredit; (2) menilai prospek arus kas; (3) menilai

sumberdaya, klaim atas sumberdaya, dan perubahan sumberdaya berupa: (a) sumberdaya

ekonomi, kewajiban, dan ekuitas pemilik; (b) kinerja dan laba perusahaan; dan (c) kinerja

dan stewardship manajemen. Tujuan ini terangkum dalam penyajian laporan laba rugi,

neraca, laporan arus kas, dan pengungkapan laporan keuangan.

Dengan membaca laporan keuangan secara tepat maka pemakai tersebut dapat melakukan

tindakan ekonomi menyangkut perusahaan yang dilaporkan dan diharapkan menghasilkan

keuntungan baginya. Dalam menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, pemakai

memerlukan beberapa instrumen, antara lain analisis laporan keuangan.

Studi perbandingan ini akan menunjukkan perbandingan kinerja dua perusahaan sejenis

dalam sektor yang sama. Adapun alasan penulis memilih perusahaan yang bergerak di
bidang manufaktur food & beverage karena produk konsumsi ini yang menjangkau pasar

luas di berbagai kalangan. Maka penulis memilih dua perusahaan terbuka yang bergerak di

bidang food&beverage, yakni PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY AND TRADING

COMPANY dan PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dibahas di dalam laporan ini adalah :

1. Bagaimana kinerja keuangan perusahaan PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading Co.?

2. Bagaimana kinerja keuangan perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk?

3. Bagaimana perbandingan kinerja kedua perusahaan melalui perhitungan analisis rasio?

C. Tujuan
Tujuan penulisan laporan ini untuk :
1. Menghitung kinerja perusahaan PT. Ultra Jaya Milk Industry, Tbk
2. Menghitung kinerja perusahaan PT. Indofood Sekses Makmur, Tbk
3. Membandingkan perusahaan PT. Ultra Jaya Milk Industry, Tbk dan perusahaan
PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk

D. Manfaat
Manfaat yang diperoleh pembaca adalah :
1. Mengetahui kinerja perusahaan PT. Ultra Jaya Milk Industry, Tbk
2. Mengetahui kinerja perusahaan PT. Indofood Sekses Makmur, Tbk
3. Mengetahui perbandingan perusahaan PT. Ultra Jaya Milk Industry, Tbk dan
perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Laporan Keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu sumber yang penting di samping
informasi lain. Laporan keuangan menurut IAI dalam SAK (2009:1-2) merupakan bagian
dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi
neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam
beberapa cara seperti misalnya, sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan
dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian dari laporan keuangan.
Sedangkan laporan keuangan menurut Munawir (2007:2) adalah hasil dari proses
akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan
atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang bersangkutan dengan data atau
aktivitas perusahaan tersebut. Merujuk pada beberapa pengertian tentang laporan
keuangan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah suatu laporan
yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang telah dilakukan oleh perusahaan
dalam suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan, catatan dan laporan
lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan


Menurut Prastowo dan Yulianti (2005:57), tujuan analisis laporan keuangan mencakup
empat hal yaitu :
a. Sebagai alat screening adalah awal dalam memilih alternatif investasi atau merger.
b. Sebagai alat forecasting adalah mengenai kondisi dan kinerja keuangan di masa
datang.
c. Sebagai proses diagnosis terhadap masalah-masalah manajemen operasi atau masalah
lainnya.
3. Manfaat Analisis Laporan Keuangan
Bagi manajer atau pimpinan perusahaan, laporan keuangan sangat berguna untuk
membantu pelaksanaan, perencanaan, dan pengendalian jalannya operasi perusahaan. a.
Bagi pemerintah, berkepentingan untuk dijadikan dasar penetapan pajak atau
tujuantujuan lain dalam rangka perumusan kebijakan tertentu. b. Bagi investor,
penanaman modal berkepentingan terhadap risiko dan hasil yang melekat atas
pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Pemegang saham juga tertarik pada
analisis laporan keuangan guna menilai kemampuan perusahaan untuk membayar
deviden.

B. Analisa Rasio Keuangan


Alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan
perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, laporan
laba/rugi, laporan aliran kas).
Analisis rasio dapat digunakan untuk membimbing investor dan kreditor untuk membuat
keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan prospek pada masa datang.
Salah satu cara pemrosesan dan penginterpretasian informasi akuntansi, yang dinyatakan
dalam artian relatif maupun absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang
satu dengan angka yang lain dari suatu laporan keuangan.
Analisis rasio keuangan menggunakan data laporan keuangan yang telah ada sebagai dasar
penilaiannya. Meskipun didasarkan pada data dan kondisi masa lalu, analisis rasio keuangan
dimaksudkan untuk menilai risiko dan peluang pada masa yang akan datang. Pengukuran dan
hubungan satu pos dengan pos lain dalam laporan keuangan yang tampak dalam rasio-rasio
keuangan dapat memberikan kesimpulan yang berarti dalam penentuan tingkat kesehatan
keuangan suatu perusahaan.

1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya (termasuk bagian dari kewajiban jangka panjang
yang telah berubah menjadi kewajiban jangka pendek).
a. Analisis Current Ratio
Ratio adalah rasio antara aktiva lancar (current asset) dengan hutang lancar (Current
current liabilities).

Aktiva Lancar
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
Hutang Lancar

Rasio ini bermanfaat untuk mengetahui sampai seberapa jauh perusahaan dapat
melunasi hutang jangka pendeknya. Semakin besar rasio yang diperoleh, semakin
lancar hutang pembayaran jangka pendeknya.

b. Analisis Quick Ratio


Quick Ratio merupakan rasio antara harta lancar (current assets) dengan persediaan
(inventory) dibagi dengan hutang lancar (current liabilities).

Aktiva Lancar − Persediaan


𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
Hutang Lancar

Rasio ini dirancang untuk mengukur seberapa baik perusahaan dapat


memenuhi kewajibannya, tanpa harus melikuidasi atau bergantung pada
persediaannya.

c. Analisis Cash Ratio


Cash ratio menunjukkan perbandingan antara jumlah kas yang dimiliki oleh perusahaan
dengan beban hutang yang ditanggung.

Kas + Setara Kas


𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
Hutang Lancar

Rasio ini dikatakan bagus jika angka rasio lebih dari angka minimal 2. Semakin tinggi
rasio ini berarti semakin baik kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban
yang harus segera dipenuhi dengan kas yang tersedia.
2. Rasio Aktivitas
Rasio Aktivitas mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber daya
yang dimiliki.
a. Perputaran Piutang
Perputaran piutang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
mengelola dana yang tertanam dalam piutang yang berputar padaa suatu periode
waktu.

Piutang
Perputaran Piutang =
Penjualan/365

Semakin tinggi angka rasio ini berarti pengelolaan dana yang tertanam dalam
piutang semakin baik.

b. Perputaran Persediaan
Perputaran Persediaan (Inventory Turnover Ratio) adalah jenis rasio efisiensi yang
menunjukan seberapa efektif persediaan dikelola dengan membandingkan harga
pokok penjualan (HPP) dengan persediaan rata-rata untuk suatu periode.

Persediaan
Perputaran Persediaan =
HPP/365

Rasio Perputaran Persediaan ini mengukur rata-rata persediaan “diputar” atau


“dijual” selama suatu periode. Rasio ini merupakan indikator yang baik untuk
menilai kualitas persediaan dan praktek pembelian yang efektif dalam manajemen
persediaan (Inventory Management).

c. Perputaran Aktiva Tetap


Perputaran Aset Tetap (Fixed Assets Turnover Ratio) adalah rasio aktivitas yang
mengukur seberapa efektif dan efisien perusahaan menggunakan aset atau aktiva
tetapnya untuk menghasilkan pendapatan.
Penjualan
Perputaran Aktiva Tetap =
Aktiva Tetap

Perusahaan yang memiliki Rasio Perputaran Aktiva Tetap atau Aset Tetap yang
tinggi menunjukan bahwa perusahaan tersebut mampu untuk mengelola aset
tetapnya secara efisien dan efektif.
d. Perputaran Total Aktiva
Rasio perputaran Total Aset atau Total Asset Turnover Ratio adalah rasio yang
mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan penjualan dari total
asetnya dengan membandingkan penjualan bersih dengan total aset rata-rata.

Penjualan
Perputaran Total Aktiva =
Total Aktiva

Rasio ini menunjukkan perbandingan antara penjualan dengan total aktiva suatu
perusahaan dimana rasio ini menggambarkan kecepatan perputarannya total aktiva
dalam satu periode tertentu. Jadi semakin besar rasio ini semakin baik yang berarti
bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba dan menunjukkan semakin
efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan.

3. Rasio Solvabilitas
Rasio Solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk menunjukkan kapasitas
untuk memenuhi kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan
likuidasi.
a. Rasio Hutang Terhadap Total Aset (Debt to Asset Ratio)
Debt to Asset Ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur
perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain,
seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar
utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Debt to Total
Assets Ratio (DAR) adalah salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur
tingkat solvabilitas perusahaan. Tingkat solvabilitas perusahaan adalah
kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka panjang perusahaan
tersebut. Suatu perusahaan dikatakan solvabel berarti perusahaan tersebut memiliki
aktiva dan kekayaan yang cukup untuk membayar hutang-hutangnya.

Total Utang
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
Total Aset
Rasio ini
menunjukkan besarnya total hutang terhadap keseluruhan total aktiva yang dimiliki
oleh perusahaan. Rasio ini merupakan persentase dana yang diberikan oleh kreditor
bagi perusahaan. semakin rendah nilai rasio DAR maka akan semakin baik.
Dan semakin tinggi maka semakin beresiko perusahaan tersebut jika
dikemudian hari terjadi hal yang tidak diinginkan.

b. Rasio Utang Modal (Debt to Equity Ratio)


Rasio ini digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas sehingga rasio DER ini
berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan pinjaman dengan pemilik
perusahaan.

Total Utang
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
Modal

Semakin besar nilai DER yang dimiliki oleh perusahaan menunjukkan semakin
besar proporsi jumlah hutang yang dimiliki bila dibandingkan dengan ekuitas yang
dimiliki. Nilai DER yang semakin tinggi menunjukkan perusahaan tersebut
mempunyai masalah dalam pengelolaan hutang.

4. Rasio Profitabilitas
Rasio Profitabilitas merupakan rasio yang berguna unuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu baik dengan hubungan
penjualan aset maupun laba rugi modal sendiri. Adapun indicator yang digunakan
untuk mengukur kondisi profitabilitas perusahaan adalah Net Profit Margin (NPM),
Return on Aset (ROA) dan Return on Equity (ROE)
a. Net Profit Margin
Net profit margin atau margin laba bersih merupakan rasio profitabilitas untuk
menilai persentase laba bersih yang didapat setelah dikurangi pajak terhadap
pendapatan yang diperoleh dari penjualan pada suatu periode tertentu. Rasio ini
mengukur laba bersih setelah pajak terhadap penjualan.

Laba Bersih Setelah Pajak


𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 =
Penjualan
Semakin tinggi Net
profit margin semakin baik operasi suatu perusahaan, dan semakin baik
kemampuan perusahaan tersebut dalam menghasilkan laba akan semakin besar.
Apabila Net Profit Margin kecil, jika ada penurunan harga maka profit makin kecil
dan bisa menuju rugi.

b. Return On Asset (ROA)


Return On Assets atau disingkat dengan ROA adalah rasio yang membagi antara
laba bersih setelah pajak dengan total asset pada periode tertentu.

Laba Bersih Setelah Pajak


𝑅𝑂𝐴 =
Total Aset

Rasio ini digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam mengelola


setiap nilai aset yang mereka miliki untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak.
Semakin tinggi nilai ROA sebuah perusahaan maka semakin baik pula kemampuan
perusahaan dalam mengelola asetnya.

c. Return On Equity (ROE)


Return on Equity (ROE) adalah salah satu rasio keuangan yang sering digunakan
oleh investor untuk menganalisis saham.

Laba Bersih Setelah Pajak


𝑅𝑂𝐸 =
Modal

Rasio ini menunjukkan tingkat efektivitas tim manajemen perusahaan dalam


menghasilkan laba dari dana yang diinvestasikan pemegang saham. Semakin tinggi
ROE, semakin besar laba yang dihasilkan dari sejumlah dana yang diinvestasikan
sehingga mencerminkan tingkat kesehatan keuangan perusahaan.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian Yang Digunakan


1. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, lingkup objek penelitian yang ditetapkan penulis sesuai dengan
permasalahan yang akan diteliti adalah kinerja keuangan perusahaan dengan
menggunakan analisis rasio-rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio
solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio pasar pada perusahaan sub sektor food &
beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018.

2. Unit Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menetapkan unit penelitian sesuai dengan permasalahan
yang diteliti mengenai kinerja keuangan perusahaan dan harga saham yaitu data laporan
keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018.

B. Pendekatan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menjelaskan gambaran mengenai kinerja
keuangan perusahaan otomotif tiap periode dilihat dari rasio keuangan perusahaan otomotif
berupa neraca, laba rugi, sehingga dari gambaran itu dapat diketahui masalah dan kendala
yang dirasa dapat mengganggu kinerja perusahaan otomotif yang diteliti.Sesuai dengan uraian
di atas, maka jenis penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Juliansyah
(2011:34) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha
mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian
deskriptif memusatkan perhatian pada masalah aktual sebagaimana adanya pada saat
penelitian berlangsung. Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha mendeskripsikan
peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa memberikan perlakuan khusus
terhadap peristiwa tersebut. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk
menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data - data. Ditinjau dari
jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara
holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks
khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2007:6).
BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN


A. Rasio Likuiditas
1. Current Ratio
Berikut merupakan perbandingan dari dua perusahaan berdasarkan perhitungan current
ratio beserta grafiknya:

Current Ratio Rata-


Nama Perusahaan
2016 2017 2018 Rata
PT. Indofood Sukses Makmur 1,51 1,50 1,07 1,36
PT. Ultrajaya Milk Industry 4,84 4,19 4,40 4,48

Current Ratio
6.00
4.84
5.00 4.40
4.19
4.00

3.00

2.00 1.51 1.50


1.07
1.00

-
2016 2017 2018

PT. Indofood Sukses Makmur PT. Ultrajaya Milk Industry

Berdasarkan grafik diatas menunjukkan perbandingan hasil perhitungan current ratio


milik PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dan PT. Ultrajaya Milk Industry untuk periode
tahun 2016-2018, dimana rata-rata current ratio dari PT. Ultrajaya Milk Industry sebesar
4,48 (atau 448% dalam nilai persentase). Sedangkan rata-rata current ratio dari PT.
Indofood Sukses Makmur sebesar 1,36 (atau 136% dalam nilai persentase). Hal tersebut
menunjukkan bahwa rata-rata current ratio paling tinggi adalah milik PT. Ultrajaya Milk
Industry , artinya perusahaan PT. Ultrajaya Milk Industry lebih baik dibanding PT.
Indofood Sukses Makmur dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva
lancarnya..

2. Quick Ratio
Berikut merupakan perbandingan dari dua perusahaan berdasarkan perhitungan quick
ratio beserta grafiknya:

Quick Ratio Rata-


Nama Perusahaan
2016 2017 2018 Rata
PT. Indofood Sukses Makmur 1,07 1,05 0,69 0,94
PT. Ultrajaya Milk Industry 3,56 3,36 3,28 3,40

Quick Ratio
5.00 3.56
3.36
4.50 3.28
4.00
3.50
3.00
2.50
2.00
1.50 1.07 1.05
1.00 0.69
0.50
-
2016 2017 2018

PT. Indofood Sukses Makmur PT. Ultrajaya Milk Industry

Berdasarkan grafik diatas menunjukkan perbandingan hasil perhitungan quick ratio milik
PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dan PT. Ultrajaya Milk Industry untuk periode tahun
2016-2018, dimana rata-rata quick ratio dari PT. Ultrajaya Milk Industry sebesar 3,40
(atau 340% dalam nilai persentase). Sedangkan rata-rata quick ratio dari PT. Indofood
Sukses Makmur sebesar 0,94 (atau 94% dalam nilai persentase). Hal tersebut
menunjukkan bahwa rata-rata quick ratio paling tinggi adalah milik PT. Ultrajaya Milk
Industry , artinya perusahaan PT. Ultrajaya Milk Industry lebih baik dibanding PT.
Indofood Sukses Makmur dalam membayar kewajiban jangka pendek tanpa
memperhitungkan nilai persediaan.
3. Cash Ratio
Berikut merupakan perbandingan dari dua perusahaan berdasarkan perhitungan cash
ratio beserta grafiknya:

Cash Ratio Rata-


Nama Perusahaan
2016 2017 2018 Rata
PT. Indofood Sukses Makmur 0,70 0,63 0,28 0,54
PT. Ultrajaya Milk Industry 2,56 2,58 2,27 2,47

Cash Ratio
3.50 2.56 2.58

3.00
2.27
2.50

2.00

1.50

1.00 0.70 0.63


0.50 0.28

-
2016 2017 2018

PT. Indofood Sukses Makmur PT. Ultrajaya Milk Industry

Berdasarkan grafik diatas menunjukkan perbandingan hasil perhitungan cash ratio milik
PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dan PT. Ultrajaya Milk Industry untuk periode tahun
2016-2018, dimana rata-rata cash ratio dari PT. Ultrajaya Milk Industry sebesar 2,47 (atau
247% dalam nilai persentase). Sedangkan rata-rata cash ratio dari PT. Indofood Sukses
Makmur sebesar 0,54 (atau 54% dalam nilai persentase). Hal tersebut menunjukkan
bahwa rata-rata cash ratio paling tinggi adalah milik PT. Ultrajaya Milk Industry , artinya
perusahaan PT. Ultrajaya Milk Industry lebih baik dibanding PT. Indofood Sukses
Makmur dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas dan setara kasnya.
B. Rasio Aktivitas
1. Perputaran Piutang
Berikut merupakan perbandingan dari dua perusahaan berdasarkan perhitungan
perputaran piutang beserta grafiknya:

Perputaran Piutang Rata-


Nama Perusahaan
2016 2017 2018 Rata
PT. Indofood Sukses Makmur 20,42 20,50 21,18 20,70
PT. Ultrajaya Milk Industry 36,02 37,75 35,38 36,38

Perputaran Piutang
70.00
36.02 37.75 35.38
60.00

50.00

40.00

30.00
20.42 20.50 21.18
20.00

10.00

-
2016 2017 2018

PT. Indofood Sukses Makmur PT. Ultrajaya Milk Industry

Berdasarkan grafik diatas menunjukkan perbandingan hasil perhitungan perputaran


piutang milik PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dan PT. Ultrajaya Milk Industry untuk
periode tahun 2016-2018, dimana rata-rata perputaran piutang dari PT. Ultrajaya Milk
Industry sebesar 36,38. Sedangkan rata-rata perputaran piutang dari PT. Indofood Sukses
Makmur sebesar 20,70. Hal tersebut menunjukkan bahwa rata-rata perputaran piutang
paling tinggi adalah milik PT. Ultrajaya Milk Industry , artinya perputaran piutang
perusahaan PT. Ultrajaya Milk Industry lebih baik atau lebih efektif pengelolaannya
dibanding PT. Indofood Sukses Makmur dalam pengelolaan piutang dan kebijakan
kreditnya.
2. Perputaran Persediaan
Berikut merupakan perbandingan dari dua perusahaan berdasarkan perhitungan
perputaran persediaan beserta grafiknya:

Perputaran Persediaan Rata-


Nama Perusahaan
2016 2017 2018 Rata
PT. Indofood Sukses Makmur 65,33 70,30 79,92 71,85
PT. Ultrajaya Milk Industry 90,93 81,51 73,57 82,00

Perputaran Persediaan
180.00
90.93 81.51 73.57
160.00
140.00
120.00
100.00 79.92
65.33 70.30
80.00
60.00
40.00
20.00
-
2016 2017 2018

PT. Indofood Sukses Makmur PT. Ultrajaya Milk Industry

Berdasarkan grafik diatas menunjukkan perbandingan hasil perhitungan perputaran


persediaan milik PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dan PT. Ultrajaya Milk Industry
untuk periode tahun 2016-2018, dimana rata-rata perputaran persediaan dari PT. Ultrajaya
Milk Industry sebesar 82,00. Sedangkan rata-rata perputaran persediaan dari PT. Indofood
Sukses Makmur sebesar 71,85. Hal tersebut menunjukkan bahwa rata-rata perputaran
persediaan paling tinggi adalah milik PT. Ultrajaya Milk Industry , artinya perputaran
persediaan perusahaan PT. Ultrajaya Milk Industry lebih baik dibanding PT. Indofood
Sukses Makmur dalam menjual dan mengelola persediaan.
3. Perputaran Aktiva Tetap
Berikut merupakan perbandingan dari dua perusahaan berdasarkan perhitungan
perputaran aktiva tetap beserta grafiknya:

Perputaran Aktiva Tetap Rata-


Nama Perusahaan
2016 2017 2018 Rata
PT. Indofood Sukses Makmur 2,59 2,36 1,73 2,23
PT. Ultrajaya Milk Industry 4,50 3,65 3,77 3,97

Perputaran Aktiva Tetap


8.00 4.50
7.00 3.65
6.00 3.77

5.00
4.00
2.59 2.36
3.00
1.73
2.00
1.00
-
2016 2018 2017

PT. Indofood Sukses Makmur PT. Ultrajaya Milk Industry

Berdasarkan grafik diatas menunjukkan perbandingan hasil perhitungan perputaran aktiva


tetap milik PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dan PT. Ultrajaya Milk Industry untuk
periode tahun 2016-2018, dimana rata-rata perputaran aktiva tetap dari PT. Ultrajaya Milk
Industry sebesar 3,97. Sedangkan rata-rata perputaran aktiva tetap dari PT. Indofood
Sukses Makmur sebesar 2,23. Hal tersebut menunjukkan bahwa rata-rata perputaran
aktiva tetap paling tinggi adalah milik PT. Ultrajaya Milk Industry , artinya perputaran
aktiva tetap perusahaan PT. Ultrajaya Milk Industry lebih baik dibanding PT. Indofood
Sukses Makmur dalam menghasilkan penjualan dengan aktiva tetap yang dimilikinya.
4. Perputaran Total Aktiva
Berikut merupakan perbandingan dari dua perusahaan berdasarkan perhitungan
perputaran total aktiva beserta grafiknya:

Perputaran Total Aktiva Rata-


Nama Perusahaan
2016 2017 2018 Rata
PT. Indofood Sukses Makmur 0,81 0,80 0,76 0,79
PT. Ultrajaya Milk Industry 1,11 0,94 0,99 1,01

Perputaran Total Aktiva


2.50

1.11
2.00 0.94 0.99

1.50

1.00 0.81 0.80 0.76

0.50

-
2016 2017 2018

PT. Indofood Sukses Makmur PT. Ultrajaya Milk Industry

Berdasarkan grafik diatas menunjukkan perbandingan hasil perhitungan perputaran total


aktiva milik PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dan PT. Ultrajaya Milk Industry untuk
periode tahun 2016-2018, dimana rata-rata perputaran total aktiva dari PT. Ultrajaya Milk
Industry sebesar 1,01. Sedangkan rata-rata perputaran total aktiva dari PT. Indofood
Sukses Makmur sebesar 0,79). Hal tersebut menunjukkan bahwa rata-rata perputaran total
aktiva paling tinggi adalah milik PT. Ultrajaya Milk Industry , artinya perputaran
persediaan perusahaan PT. Ultrajaya Milk Industry lebih baik atau lebih efektif dibanding
PT. Indofood Sukses Makmur dalam memanfaatkan total aktiva untuk penjualannya.
C. Rasio Solvabilitas
1. Debt to Asset Ratio
Berikut merupakan perbandingan dari dua perusahaan berdasarkan perhitungan DAR
beserta grafiknya:

Debt to Asset Ratio Rata-


Nama Perusahaan
2016 2017 2018 Rata
PT. Indofood Sukses Makmur 0,47 0,47 0,48 0,47
PT. Ultrajaya Milk Industry 0,18 0,19 0,14 0,17

Debt to Asset Ratio

0.70 0.18 0.19


0.14
0.60
0.47 0.47 0.48
0.50

0.40

0.30

0.20

0.10

-
2016 2017 2018
PT. Indofood Sukses Makmur PT. Ultrajaya Milk Industry

Berdasarkan grafik diatas menunjukkan perbandingan hasil perhitungan DAR milik PT.
Indofood Sukses Makmur, Tbk dan PT. Ultrajaya Milk Industry untuk periode tahun 2016-
2018 dimana rata-rata DAR milik PT. Indofood Sukses Makmur sebesar 0.47 atau 47%
(dalam nilai persentase) menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu menggunakan
hutang dalam membiayai aset yang dimiliki sehingga perusahaan justru menyia-nyiakan
potensi hutang. Sedangkan rata-rata DAR milik PT. Ultrajaya Milk Industry sebesar 0.17
(atau 17% dalam nilai persentase) aset dibiayai oleh hutang sehingga perusahaan mampu
menggunakan hutang untuk me-leverage keuangannya. Dengan demikian, Perhitungan
rata-rata paling tinggi adalah perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, namun PT.
Ultrajaya Milk Industry lebih baik dalam menggunakan potensi hutang daripada PT.
Indofood Sukses Makmur.
2. Debt to Equity Ratio
Berikut merupakan perbandingan dari dua perusahaan berdasarkan perhitungan DER
beserta grafiknya:

Debt to Equity Ratio Rata-


Nama Perusahaan
2016 2017 2018 Rata
PT. Indofood Sukses Makmur 0,87 0,88 0,93 0,89
PT. Ultrajaya Milk Industry 0,21 0,23 0,16 0,20

Debt to Equity Ratio


1.20 0.21 0.23 0.16

0.93
1.00 0.87 0.88

0.80

0.60

0.40

0.20

-
2016 2017 2018

PT. Indofood Sukses Makmur PT. Ultrajaya Milk Industry

Grafik diatas menunjukkan perbandingan hasil perhitungan DER milik PT. Indofood
Sukses Makmur, Tbk dan PT. Ultrajaya Milk Industry untuk periode tahun 2016-2018.
Analisis DER menghasilkan rasio yang sangat besar bagi PT. Indofood Sukses Makmur
yaitu sebesar 0.89 (atau 89% dalam nilai persentase) yang artinya perusahaan tersebut
memiliki resiko yang tinggi terhadap modal perusahaan. Berbanding jauh dengan PT.
Ultrajaya Milk Industry yang menghasilkan rasio sebesar 0.20 atau 20% (dalam nilai
persentase) yang artinya perusahaan tersebut memiliki keamanan dan tingkat resiko yang
relatif rendah sehingga mampu membayar kewajiban perusahaan yang harus dipenuhi
kepada pihak lain. Dengan demikian, PT. Ultrajaya Milk Industry memiliki kinerja lebih
baik dibanding PT. Indofood Sukses Makmur.
D. Rasio Profitabilitas
1. Net Profit Margin
Berikut merupakan perbandingan dari dua perusahaan berdasarkan perhitungan Net
Profit Margin beserta grafiknya:

Net Profit Margin Rata-


Nama Perusahaan
2016 2017 2018 Rata
PT. Indofood Sukses Makmur 0,08 0,07 0,07 0,07
PT. Ultrajaya Milk Industry 0,15 0,14 0,13 0,14

Net Profit Margin


0.25 0.15
0.14
0.13
0.20

0.15

0.10 0.08 0.07 0.07

0.05

-
2016 2017 2018

PT. Indofood Sukses Makmur PT. Ultrajaya Milk Industry

Berdasarkan grafik diatas menunjukkan perbandingan rata-rata hasil perhitungan Net


Profit Margin milik PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dan PT. Ultrajaya Milk Industry
untuk periode tahun 2016-2018. Keuntungan margin yang dihasilkan PT. Indofood Sukses
Makmur sebesar 0.07 atau 7% (dalam nilai persentase), sedangkan PT. Ultrajaya Milk
Industry sebesar 0.14 atau 14 %. Hal itu menunjukkan bahwa keuntungan yang dihasilkan
oleh kedua perusahaan mengalami penurunan dari tahun ke tahun, yang artinya penurunan
tersebut disebabkan laba bersih dan penjualan bersih meningkat tetapi persentase
peningkatan penjualan lebih besar. Sehingga perusahaan tidak mampu meminimalkan
biaya-biaya perusahaan. Dengan demikian, PT. Ultrajaya Milk Industry lebih baik dalam
hal menghasilkan laba pada tingkat penjualan tertentu.
2. ROA
Berikut merupakan perbandingan dari dua perusahaan berdasarkan perhitungan ROA
beserta grafiknya:

ROA Rata-
Nama Perusahaan
2016 2017 2018 Rata
PT. Indofood Sukses Makmur 0,06 0,06 0,05 0,06
PT. Ultrajaya Milk Industry 0,17 0,14 0,13 0,14

ROA
0.25 0.17

0.14
0.20 0.13

0.15

0.10
0.06 0.06 0.05
0.05

-
2016 2017 2018

PT. Indofood Sukses Makmur PT. Ultrajaya Milk Industry

Berdasarkan grafik diatas menunjukkan perbandingan rata-rata hasil perhitungan ROA


milik PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dan PT. Ultrajaya Milk Industry untuk periode
tahun 2016-2018. ROA yang dihasilkan PT. Indofood Sukses Makmur sebesar 0.06 atau
6%, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut tidak mampu mengelola aset yang
dimiliki menjadi laba. Berbeda dengan PT. Ultrajaya Milk Industry yang menghasilkan
ROA sebesar 0.14 atau 14% yang artinya perusahaan tersebut mampu memaksimalkan
penggunaan sumber daya yang dimiliki dengan baik sehingga dapat menghasilkan
keuntungan bagi perusahaan. Tetapi penggunaan aset dari kedua perusahaan tersebut
mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Dengan demikian, kedua perusahaan tersebut
kurang mampu dalam menggunakan aset yang dimilikinya sehingga laba yang dihasilkan
masih dibawah 50%.
3. ROE
Berikut merupakan perbandingan dari dua perusahaan berdasarkan perhitungan ROE
beserta grafiknya:

ROE Rata-
Nama Perusahaan
2016 2017 2018 Rata
PT. Indofood Sukses Makmur 0,12 0,11 0,10 0,11
PT. Ultrajaya Milk Industry 0,20 0,17 0,15 0,17

ROE
0.35 0.20

0.30 0.17
0.15
0.25

0.20

0.15 0.12 0.11 0.10


0.10

0.05

-
2016 2017 2018

PT. Indofood Sukses Makmur PT. Ultrajaya Milk Industry

Berdasarkan grafik diatas menunjukkan perbandingan rata-rata hasil perhitungan ROA


milik PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dan PT. Ultrajaya Milk Industry untuk periode
tahun 2016-2018. ROE yang dihasilkan PT. Indofood Sukses Makmur sebesar 0.11 atau
11%, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut tidak mampu memuaskan
kepentingan saham atau tidak mau membagi dividen perusahaan dengan jumlah yang
besar. Berbeda dengan PT. Ultrajaya Milk Industry yang menghasilkan ROE sebesar
0.17atau 17% yang artinya perusahaan tersebut mampu memaksimalkan penggunaan
ekuitas yang dimiliki dengan baik sehingga dapat menghasilkan keuntungan bagi
perusahaan. Dengan demikian, PT. Ultrajaya Milk Industry mampu menghasilkan laba
lebih baik dengan memanfaatkan modal yang dimiliki daripada PT. Indofood Sukses
Makmur yang tidak mampu memanfaatkan modal.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai