Anda di halaman 1dari 20

ANALISA LAPORAN KEUANGAN

PERBANDINGAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY AND


TRADING CO. TBK. DAN PT MULTI BINTANG INDONESIA.TBK

TUGAS
MANAJEMEN AGRIBISNIS

DISUSUN OLEH :

M. GHOZALI 168220005

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MEDAN AREA
MEDAN
2018
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio dapat digunakan untuk membimbing investor dan
kreditor untuk membuat keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian
perusahaan dan prospek pada masa datang. Salah satu cara pemrosesan dan
penginterpretasian informasi akuntansi, yang dinyatakan dalam artian relatif
maupun absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu
dengan angka yang lain dari suatu laporan keuangan.
Analisis rasio keuangan menggunakan data laporan keuangan yang
telah ada sebagai dasar penilaiannya. Meskipun didasarkan pada data dan
kondisi masa lalu, analisis rasio keuangan dimaksudkan untuk menilai risiko dan
peluang pada masa yang akan datang. Pengukuran dan hubungan satu pos dengan
pos lain dalam laporan keuangan yang tampak dalam rasio-rasio keuangan
dapat memberikan kesimpulan yang berarti dalam penentuan tingkat
kesehatan keuangan suatu perusahaan. Tetapi bila hanya
memperhatikan satu alat rasio saja tidaklah cukup, sehingga harus dilakukan
pula analisis persaingan-persaingan yang sedang dihadapi oleh manajemen
perusahaan dalam industri yang lebih luas, dan dikombinasikan dengan
analisis kualitatif atas bisnis dan industri manufaktur, analisis kualitatif,
sertapenelitian-penelitian industri.
2.1.1 Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya (termasuk bagian dari kewajiban
jangka panjang yang telah berubah menjadi kewajiban jangka pendek). Rasio
ini terbagi atas 2 rasio, yakni:
a. Analisis Current Ratio
Current ratio adalah rasio antara harta lancar (current asset) dengan hutang lancar
(current liabilities).
Current ratio = Current assets

Current liabilities
Rasio ini bermanfaat untuk mengetahui sampai seberapa jauhperusahaan
dapat melunasi hutang jangka pendeknya. Semakin besar rasio yang diperoleh,
semakin lancar hutang pembayaran jangka pendeknya.

b. Analisis Quick Ratio


Rasio antara harta lancar (current asset) dikurangi dengan persediaan
(inventory) dibagi dengan hutang lancar (current liabilities).

Quick ratio = Current assets - Inventory

Current liabilities

2.1.2 Rasio Aktivitas


Rasio aktifitas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan dan
efektifitas manajemen dalam mengelola sumber daya yangdimilikinya.
Rasio ini terbagi lagi atas 10 rasio sebagai berikut :

Account Receivables Turn Over = Annual Sales

Account Receivables

2.1.3 Rasio Leverage


Rasio leverage adalah rasio yang menunjukkan sejauh mana perusahaan
dibiayai oleh utang (dana dari pihak luar). Rasio ini juga menunjukkan indikasi
tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (kreditor), dalam hal ini dapat
berupa bank dan lembaga lainnya. Rasio leverage terbagi lagi dalam 2 rasio
sebagai berikut :
Debt to Asset = Total Debt

Total Assets

2.1.4 Rasio Profitabilitas


Rasio profitabilitas adalah rasio yang menunjukkankemampuan perusahaan
mencetak laba. Untuk para pemegang saham (pemilik perusahaan), rasio ini
menunjukkan tingkat penghasilan mereka dalam investasi.
Net Profit Margin = Net Profit After Taxes

Sales

Gross Profit Margin = Gross Profit

Sales

Operating Profit Margin = Operating Profit

Sales

2.1.5 Analisis Sumber dan Penggunaan Dana


Analisis sumber dan penggunaan dana merupakan teknik analisis yang
digunakan untuk mempelajari bagaimana suatu perusahaan melaksanakan
kebijakan investasinya dan melaksanakan kebijakan finansialnya selama
periode tertentu, biasanya dalam masa satu tahun.
Adapun sumber dana berasal dari :
1. Penurunan bersih aktiva, kecuali aktiva tetap dan kas
2. Penurunan bruto aktiva tetap
3. Kenaikan bersih kewajiban dan utang
4. Penambahan modal sendiri
5. Dana yang diperoleh dari operasi
Penggunaan dana berasal dari :
1. Kenaikan bersih aktiva, kecuali aktiva tetap dan kas
2. Penambahan bruto aktiva tetap
3. Penurunan kewajiban dan hutang
4. Pengurangan modal sendiri
5. Pembayaran dividen
Langkah-langkah penyusunan laporan sumber dan penggunaan dan adalah
sebagai berikut:
1. Dari susunan laporan perubahan neraca untuk 2 tahun terakhir, identifikasi
mana yang merupakan sumber kas maupun penggunaan kas.
2. Klasifikasikan unsur-unsur dalam laporan rugi laba atau laporan laba
ditahan, mana yang merupakan sumber kas dan penggunaan kas.
3. Susun laporan sumber dan penggunaan kas dengan menggabungkan
semua informasi yang dapat menambah kas (sumber) dan mengurangi kas
(penggunaan).
2.1.6 Analisis Leverage
Dalam manajemen keuangan, leverage adalah penggunaan assets dan sumber
dana (sources of founds) oleh perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban
tetap) dengan maksud agar meningkatkan keuntungan potensial pemegang
saham. Jika semua biaya bersifat variabel, maka akan memberikan kepastian
bagi perusahaan dalam menghasilkan laba. Tapi karena sebagai biaya
perusahaan bersifat biaya tetap, maka untuk menghasilkan laba diperlukan
tingkat penjualan minimum tertentu. Adapun analisis leverage terbagi 3,
yakni :
a. Analisis Operating Leverage
b. Analisis Financing Leverage
c. Analisis Total Leverage
2.1.7 Analisis Kebangkrutan Z-Score
Kebangkrutan merupakan kondisi dimana perusahaan tidak mampu melunasi
kewajibannya. Alat yang digunakan untuk mengukur kebangkrutan adalah rasio
keuangan dan Z-Score. Suatu perusahaan dapat dikatakan sehat apabila
memiliki laba yang tinggi, likuiditas yang memadai, utang yang tidak
membebani, dan arus kas yang sehat.
Analisis Z-Score terbagi atas tiga, yakni :
a. Z-Score untuk perusahaan publik dan manufaktur
b. Z-Score untuk perusahaan non-publik
c. Z-Score untuk perusahaan publik dan non-publik; perusahaan jasa; di
Negara berkembang.
2.1.8 Analisis Perbandingan
Analisa perbandingan merupakan metode analisa terhadap laporan
keuangan dengan cara memperbandingkan laporan keuangan suatu
perusahaan dengan perusahaan lain. Tetapi pada umumnya dilakukan untuk
beberapa periode dari suatu perusahaan sehingga dapat diketahui sifat dan
tendensi perubahan yang terjadi dalam perusahaan tersebut.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Pt Ultrajaya Milk Industry & Trading Company


3.1.1 Sejarah Singkat
Berawal dari sebuah perusahaan susu di tahun 1958, menjadi PT
Ultrajaya Milk Industry & Trading Company pada tahun 1971. PT Ultrajaya
merupakan perusahaan pertama dan terbesar di Indonesia yang menghasilkan
produk-produk susu, minuman, dan makanan dalam kemasan aseptik yang
tahan lama dengan merek-merek terkenal, yaitu Ultra Milk untuk susu,
Buavita untuk jus buah segar, dan teh kotak untuk minuman teh segar.
Lokasi pabrik PT Ultrajaya sangat strategis, yakni di pusat pedalaman
pertanian Bandung yang kaya akan sumber daya alam yang berkualitas, mulai
dari susu segar, daun teh pilihan, hingga buah-buahan tropis. Kesegaran
bahan baku dan kualitas gizi alaminya dapat dipertahankan melalui teknologi
proses Ultra High Temperature (UHT) dan pengemasan aseptik tanpa
menggunakan bahan pengawet apapun.
Saat ini, 90 persen dari seluruh hasil produksi peusahaan ini dipasarkan ke
seluruh Indonesia, sementara sisanya diekspor ke negara-negara Asia,
Eropa, Timur Tengah, Australia, dan Amerika Serikat. Produk-produk yang
dipasarkan domestik maupun ekspor adalah produk yang sama. PT Ultrajaya
telah mencapai empat sasaran, yaitu pertama memastikan bahwa hanya bahan
baku terbaik yang digunakan untuk proses produksi. Kedua, memproduksi
jenis produk sebanyak mungkin untuk konsumen. Ketiga, memiliki teknologi
tepat yang membantu dalam pengembangan dan produksi, dan terakhir
mampu mengirimkan produk-produk ini ke seluruh konsumen.
Pencapaian inilah yang membuat PT Ultrajaya sukses dimasa lampau, hingga
masa yang akan datang.
3.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam
perusahaan, guna menggambarkan peranan masing-masing bagian serta
mangetahui wewenang dan tanggung jawab dalam pelaksanaan tugasnya. Oleh
karena itu struktur organisasi bibuat dan disesuaikan dengan perkembangan,
kemampuan, dan keadaan perusahaan. Berikut ini adalah gambaran struktur
organisasi PT Ultrajaya.
BAB III
ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa Horizontal

4.1.1 Pt Ultrajaya Milk Tbk

PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.


DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 - 30 JUNI 2012
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perbedaan
2010 2009
Rp %
ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 383.120.307.358 214.879.968.612 168.240.338.746 78,30%
Piutang Usaha 190.914.744.160 175.593.832.074 15.320.912.086 8,73%
Piutang Lain-lain
-Pihak Ketiga 1.025.735.644 935.635.582 90.100.062 9,63%
-Pihak Berelasi 1.570.247.865 1.559.594.048 10.653.817 0,68%
Persediaan 357.743.682.574 383.588.600.255 (25.844.917.681) -6,74%
Pajak Dibayar di Muka 2.543.085.042 0 2.543.085.042 -
Uang Muka 15.521.187.936 31.163.939.105 (15.642.751.169) -50,20%
Biaya Dibayar Dimuka 3.002.899.999 5.668.348.085 (2.665.448.086) -47,02%
TOTAL ASET LANCAR 955.441.890.578 813.389.917.761 142.051.972.817 17,46%

ASET TIDAK LANCAR


Penyertaan Saham 60.952.199.766 40.912.725.779 20.039.473.987 48,98%
Aset Pajak Tangguhan 0 24.196.176.987 (24.196.176.987) -100,00%
Hewan Ternak Produksi - Berumur Panjang
Setelah dikurangi akumulasi deplesi 17.680.303.952 9.889.415.002 7.790.888.950 78,78%
Aset Tetap - Setelah Dikurangi akumulasi
Penyusutan 941.931.552.988 808.903.387.439 133.028.165.549 16,45%
Aset Lain-lain 30.589.814.976 35.410.371.666 (4.820.556.690) -13,61%
TOTAL ASET TIDAK LANCAR 1.051.153.871.682 919.312.076.873 131.841.794.809 14,34%
TOTAL ASET 2.006.595.762.260 1.732.701.994.634 273.893.767.626 15,81%

KEWAJIBAN DAN EKUITAS


KEWAJIBAN LANCAR
Pinjaman Jangka Pendek 38.643.721.680 41.731.995.070 (3.088.273.390) -7,40%
Hutang Usaha 238.492.625.087 219.906.161.054 18.586.464.033 8,45%
Hutang Dividen 3.305.915.953 6.989.960.979 (3.684.045.026) -52,70%
Hutang Pajak 22.821.438.399 5.498.459.706 17.322.978.693 315,05%
Beban Masih Harus di Bayar 20.508.110.159 19.394.500.100 1.113.610.059 5,74%
Bagian Hutang Jangka Panjang Yang
Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun:
-Hutang Bank 152.142.857.143 87.500.000.000 64.642.857.143 73,88%
-Hutang Sewa 1.643.086.303 3.320.921.057 (1.677.834.754) -50,52%
TOTAL KEWAJIBAN LANCAR 477.557.754.724 384.341.997.966 93.215.756.758 24,25%

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR


Kewajiban Pajak Tangguhan 19.979.916.930 0 19.979.916.930
Keuntungan Ditangguhkan atas Transaksi Sewa 1.059.767.108 3.126.426.659 (2.066.659.551) -66,10%
Kewajiban Imbalan Kerja 19.965.509.126 12.857.611.215 7.107.897.911 55,28%
Utang Jangka Panjang Setelah Dikurangi Bagian
Yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun:
-Hutang Bank 175.714.285.714 125.000.000.000 50.714.285.714 40,57%
-Hutang Sewa 11.195.102.399 12.838.188.702 (1.643.086.303) -12,80%
TOTAL KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 227.914.581.277 153.822.226.576 74.092.354.701 48,17%

EKUITAS
Modal Saham 577.676.400.000 577.676.400.000
Tambahan Modal Disetor-Bersih 51.130.441.727 51.130.441.727
Saldo Laba:
-Sudah ditentukan penggunaannya 18.000.000.000 11.900.000.000 6.100.000.000 51,26%
-Belum ditentukan penggunaannya 651.145.878.032 550.876.336.549 100.269.541.483 18,20%
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemilik Entitas Induk 1.297.952.719.759 1.191.583.178.276 106.369.541.483 8,93%
Kepentingan Non Pengendali 3.170.706.500 2.954.591.816 216.114.684 7,31%
TOTAL EKUITAS 1.301.123.426.259 1.194.537.770.092 106.585.656.167 8,92%
TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2.006.595.762.260 1.732.701.994.634 273.893.767.626 15,81%

PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.


DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI
31 DESEMBER 2009 - 30 JUNI 2012
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2010 2009 Rp %
PENJUALAN/PENDAPATAN KERJA
Penjualan Bersih 1,880,411,473,916.00 1,613,927,991,404.00 266,483,482,512.00 16.51%
Beban Pokok Penjualan (1,288,167,519,944.00) (1,192,033,121,119.00) (96,134,398,825.00) 8.06%
Laba Kotor 592,243,953,972.00 421,894,870,285.00 170,349,083,687.00 40.38%
BEBAN USAHA
Penjualan (331,528,142,923.00) (231,978,120,762.00) (99,550,022,161.00) 42.91%
Administrasi dan Umum (75,298,724,190.00) (62,967,306,855.00) (12,331,417,335.00) 19.58%
Jumlah Beban Usaha (406,826,867,113.00) (294,945,427,617.00) (111,881,439,496.00) 37.93%

LABA USAHA 185,417,086,859.00 126,949,442,668.00 58,467,644,191.00 46.06%

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN


Penghasilan Bunga 13,304,982,960.00 21,272,504,995.00 (7,967,522,035.00) -37.45%
Bagian Laba/(Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi (32,093,468,012.00) 32,787,778,173.00 (64,881,246,185.00) -197.88%
Beban Bunga 38,039,473,987.00 (33,374,589,747.00) 71,414,063,734.00 -213.98%
Keuntungan/(Kerugian) Kurs Mata Uang Asing - Bersih 1,773,391,569.00 (35,372,055,816.00) 37,145,447,385.00 -105.01%
Laba/(rugi) Penjualan Aset Tetap 698,566,480.00 0.00 698,566,480.00
Lain-lain - Bersih (4,216,492,146.00) (13,984,279,712.00) 9,767,787,566.00 -69.85%
Penghasilan/(Beban)Lain-lain - Bersih 17,506,454,838.00 (28,670,642,107.00) 46,177,096,945.00 -161.06%

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 202,923,541,697.00 98,278,800,561.00 104,644,741,136.00 106.48%

PENGHASILAN /(BEBAN) PAJAK


Pajak Kini (51,408,089,263.00) (19,098,392,598.00) (32,309,696,665.00) 169.17%
Pajak Tangguhan (44,176,093,915.00) (18,899,864,942.00) (25,276,228,973.00) 133.74%

LABA TAHUN BERJALAN 107,339,358,519.00 60,280,543,021.00 47,058,815,498.00 78.07%

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN 0.00 0.00 0.00 0.00%

LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 107,339,358,519.00 60,280,543,021.00 47,058,815,498.00 78.07%

Laba Yang Dapat Diatribusikan Kepada:


Pemilik Entitas Induk 107,123,243,835.00 59,408,233,852.00 47,715,009,983.00 80.32%
Kepentingan Non-Pengendali 216,114,684.00 872,309,169.00 (656,194,485.00) -75.22%
Jumlah Laba Tahun Berjalan 107,339,358,519.00 60,280,543,021.00 47,058,815,498.00 78.07%

Laba Komprehensif Yang Dapat Diatribusikan Kepada:


Pemilik Entitas Induk 107,123,243,835.00 59,408,233,852.00 47,715,009,983.00 80.32%
Kepentingan Non-Pengendali 216,114,684.00 872,309,169.00 (656,194,485.00) -75.22%
Jumlah Laba komprehensif Tahun Berjalan 107,339,358,519.00 60,280,543,021.00 47,058,815,498.00 78.07%

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 37.00 21.00 16.00 76.19%

Tabel perbandingan laporan laba rugi PT ULTJ periode 2009 dan 2010
diatas menunjukkan adanya beberapa peningkatan yang harus diperhatikan,
yakni penjualan sebesar 16,51%; beban penjualan 42,91%; laba usaha
46,06%; laba bersih 78,07%; laba bersih per saham dasar 76,19. Hal
inimengindikasikan bahwa peningkatan penjualan perusahaan yang selaras
dengan beban penjualan sangat masuk akal, perusahaan meningkatkan
kinerja pemasarannya hingga berefek positif pada penjualan. Kenaikan pada
penjualan ini pun berefek positif hingga ke kenaikan laba per saham
perusahaan, yang dikarenakan kemampuan perusahaan untukmenekan beban
yang terjadi dan meningkatkan penghasilanlain-lain, sehingga efek kenaikan
penjualan dapat berdampak hingga pada kenaikan yang signifikan pada laba per
saham.
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI
31 DESEMBER 2009 - 30 JUNI 2012
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perbedaan
2011 2010
Rp %
PENJUALAN/PENDAPATAN KERJA
Penjualan Bersih 2.102.383.741.532 1.880.411.473.916 221.972.267.616 11,80%
Beban Pokok Penjualan (1.476.677.453.814) (1.288.167.519.944) (188.509.933.870) 14,63%
Laba Kotor 625.706.287.718 592.243.953.972 33.462.333.746 5,65%
BEBAN USAHA
Penjualan (361.471.509.271) (331.528.142.923) (29.943.366.348) 9,03%
Administrasi dan Umum (82.175.860.795) (75.298.724.190) (6.877.136.605) 9,13%
Jumlah Beban Usaha (443.647.370.066) (406.826.867.113) (36.820.502.953) 9,05%

LABA USAHA 182.058.917.652 185.417.086.859 (3.358.169.207) -1,81%

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN


Penghasilan Bunga 16.416.994.017 13.304.982.960 3.112.011.057 23,39%
Bagian Laba/(Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi (27.643.885.877) (32.093.468.012) 4.449.582.135 -13,86%
Beban Bunga 31.400.344.946 38.039.473.987 (6.639.129.041) -17,45%
Keuntungan/(Kerugian) Kurs Mata Uang Asing - Bersih (3.326.924.340) 1.773.391.569 (5.100.315.909) -287,60%
Laba/(rugi) Penjualan Aset Tetap (16.036.601.532) 698.566.480 (16.735.168.012) -2395,64%
Lain-lain - Bersih (26.050.938.438) (4.216.492.146) (21.834.446.292) 517,83%
Penghasilan/(Beban)Lain-lain - Bersih (25.241.011.224) 17.506.454.838 (42.747.466.062) -244,18%

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 156.817.906.428 202.923.541.697 (46.105.635.269) -22,72%

PENGHASILAN /(BEBAN) PAJAK


Pajak Kini (30.111.986.000) (51.408.089.263) 21.296.103.263 -41,43%
Pajak Tangguhan (25.382.646.835) (44.176.093.915) 18.793.447.080 -42,54%

LABA TAHUN BERJALAN 101.323.273.593 107.339.358.519 (6.016.084.926) -5,60%

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN 0 0 0 0,00%

LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 101.323.273.593 107.339.358.519 (6.016.084.926) -5,60%

Laba Yang Dapat Diatribusikan Kepada:


Pemilik Entitas Induk 101.232.456.048 107.123.243.835 (5.890.787.787) -5,50%
Kepentingan Non-Pengendali 90.817.545 216.114.684 (125.297.139) -57,98%
Jumlah Laba Tahun Berjalan 101.323.273.593 107.339.358.519 (6.016.084.926) -5,60%

Laba Komprehensif Yang Dapat Diatribusikan Kepada:


Pemilik Entitas Induk 101.232.456.048 107.123.243.835 (5.890.787.787) -5,50%
Kepentingan Non-Pengendali 90.817.545 216.114.684 (125.297.139) -57,98%
Jumlah Laba komprehensif Tahun Berjalan 101.323.273.593 107.339.358.519 (6.016.084.926) -5,60%
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR 35 37 (2) -5,41%

Tabel perbandingan laba rugi diatas menunjukkan bahwa kinerja


perusahaan pada tahun 2011 menurun dibandingkan dengan kinerjanya
pada tahun 2009. Hal ini ditunjukkan oleh persentase kenaikan penjualan
yang hanya 11,80% dan kenaikan yang setara pula pada beban usaha,
sehingga menghasilkan penurunan laba usaha sebesar 1,81%. Pada tahun
2011 ini pun terjadi kenaikan yang cukup signifikan pada beban lain-lain,
terutama berasal dari kerugian penjualan aset tetap dan kerugian kurs mata
uang asing. Kerugian kurs mata uang asing dapat disebabkan oleh
adanyainflasi. Akibat dari berbagai penurunan kinerja ini adalah laba sebelum
pajak penghasilan turun sebesar 22,72%. Namun karena penghasilan tidak
terlalu besar, sehingga pajak penghasilan pun turun sebesar 41,43%
dsari tahun 2010. Akhirnya laba bersih tahun 2011 hanya menurun
sebesar 5,60% dari tahun 2010. Dan laba bersih per saham turun sebesar
5,41%, tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan penurunan
penjualan yang lebih besar.
4.1.2 PT Multi Bintang Indonesia, Tbk

PTMULTIBINTANGINDONESIATbkDANANAKPERUSAHAAN
LAPORANLABARUGIKONSOLIDASI
31 DESEMBER2009 -30 JUNI2012
Perbedaan
2010 2009
Rp %
PenjualanBersih 1,790,164,000,000.00 1,616,264,000,000.00 173,900,000,000 10.76%
BebanPokok Penjualan (761,988,000,000.00) (766,918,000,000.00) 4,930,000,000 -0.64%
LABAKOTOR 1,028,176,000,000.00 849,346,000,000.00 178,830,000,000 21.06%

BebanPemasarandanPenjualan (321,838,000,000.00) (276,801,000,000.00) (45,037,000,000) 16.27%


BebanUmumdanAdministrasi (90,050,000,000.00) (59,161,000,000.00) (30,889,000,000) 52.21%
Rugipelepasan/penjualanaset tetap (817,000,000.00) (549,000,000.00) (268,000,000) 48.82%
(412,705,000,000.00) (336,511,000,000.00) (76,194,000,000) 22.64%

LABAUSAHA 615,471,000,000.00 512,835,000,000.00 102,636,000,000 20.01%

Pendapatan(biaya)KeuanganNeto:
Pendapatankeuangan 6,840,000,000.00 14,165,000,000.00 (7,325,000,000) -51.71%
Biayakeuangan (28,149,000,000.00) (54,509,000,000.00) 26,360,000,000 -48.36%
(21,309,000,000.00) (40,344,000,000.00) 19,035,000,000 -47.18%

Laba sebelumPajakPenghasilan 594,162,000,000.00 472,491,000,000.00 121,671,000,000 25.75%

(Beban)PenghasilanPajak
Pajak kini (154,374,000,000.00) (130,533,000,000.00) (23,841,000,000) 18.26%
Pajak tangguhan 3,262,000,000.00 (1,381,000,000.00) 4,643,000,000 -336.21%
(151,112,000,000.00) (131,914,000,000.00) (19,198,000,000) 14.55%

Laba tahunberjalan 443,050,000,000.00 340,577,000,000.00 102,473,000,000 30.09%


PendapatanKomprehensifLain 0.00 0.00 0
JumlahLaba KomprehensifTahunBerjalan 443,050,000,000.00 340,577,000,000.00 102,473,000,000 30.09%

Laba bersihyang dapatdistribusikankepada:


Pemilik entitasinduk 442,916,000,000.00 340,438,000,000.00 102,478,000,000 30.10%
Kepentingannon-pengendali 134,000,000.00 119,000,000.00 15,000,000 12.61%
443,050,000,000.00 340,557,000,000.00 102,493,000,000 30.10%

Laba persahamyang distribusikankepada


pemilikentitasinduk(dalamRupiah):
Labatahunberjalan 21,021 16,158 4,863 30.10%

Jumlahrata-rata tertimbang saham


beredar/ditempatkan(dalamangka penuh) 21,070,000.00 21,070,000.00 - -

Dari analisis tabel di atas dapat dilihat adanya peningkatan penjualan


pada tahun 2010 naik sebesar 10.76%, tetapi terjadi penurunan pada beban
pokok penjualan 0.64%, ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat
meningkatkan penjualan lebih baik dibanding tahun 2009 dengan menekan
harga produksi. Sehingga laba kotor yang dihasilkan pun naiksebesar 21.06% di
tahun 2010. Peningkatan pada penjualan di tahun 2010 tidak lepas dari
gencarnya pemasaran yang dilakukan oleh PT Multi Bintang Indonesia, ini
dapat dilihat dari meningkatnya biaya pemasaran dan penjualan di tahun 2010
atau naik sebesar 16.27%, begitu juga dengan beban umum dan administrasi
yang naik sebesar 52.21%. Juga rugi pada penjualan aset tetap naik sebesar
48.82%, sehingga laba usaha yang dihasilkan pada tahun 2010 naik sebesar
Rp102.636.000,- atau sebesar 20.01% dibanding dengan tahun 2009.
Kemudian menurunnya pendapatan keuangan sebesar 51.71% dan biaya
keuangan sebesar 48.36%, sehingga menghasilkan laba sebelum pajak
penghasilan meningkat sebanyak 25.75%. Di tahun 2010 terjadi peningkatan
pajak kini sebesar 18.26% dan pajak tangguhan meningkat sebesar
336.21% yang kemudian menghasilkan peningkatan laba tahun berjalan sebesar
30.09% atau sebanyak Rp 102.473.000.000,- di tahun 2010. Ini menunjukkan
bahwa PT Multi Bintang Indonesia telah menghasilkan kinerja yang lebih baik
di tahun 2010.
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 - 30 JUNI 2012
Perbedaan
2010 2009
Rp %
Penjualan Bersih 1,790,164,000,000.00 1,616,264,000,000.00 173,900,000,000 10.76%
Beban Pokok Penjualan (761,988,000,000.00) (766,918,000,000.00) 4,930,000,000 -0.64%
LABA KOTOR 1,028,176,000,000.00 849,346,000,000.00 178,830,000,000 21.06%

Beban Pemasaran dan Penjualan (321,838,000,000.00) (276,801,000,000.00) (45,037,000,000) 16.27%


Beban Umum dan Administrasi (90,050,000,000.00) (59,161,000,000.00) (30,889,000,000) 52.21%
Rugi pelepasan/penjualan aset tetap (817,000,000.00) (549,000,000.00) (268,000,000) 48.82%
(412,705,000,000.00) (336,511,000,000.00) (76,194,000,000) 22.64%

LABA USAHA 615,471,000,000.00 512,835,000,000.00 102,636,000,000 20.01%

Pendapatan (biaya) Keuangan Neto:


Pendapatan keuangan 6,840,000,000.00 14,165,000,000.00 (7,325,000,000) -51.71%
Biaya keuangan (28,149,000,000.00) (54,509,000,000.00) 26,360,000,000 -48.36%
(21,309,000,000.00) (40,344,000,000.00) 19,035,000,000 -47.18%

Laba sebelum Pajak Penghasilan 594,162,000,000.00 472,491,000,000.00 121,671,000,000 25.75%

(Beban) Penghasilan Pajak


Pajak kini (154,374,000,000.00) (130,533,000,000.00) (23,841,000,000) 18.26%
Pajak tangguhan 3,262,000,000.00 (1,381,000,000.00) 4,643,000,000 -336.21%
(151,112,000,000.00) (131,914,000,000.00) (19,198,000,000) 14.55%

Laba tahun berjalan 443,050,000,000.00 340,577,000,000.00 102,473,000,000 30.09%


Pendapatan Komprehensif Lain 0.00 0.00 0
Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan 443,050,000,000.00 340,577,000,000.00 102,473,000,000 30.09%

Laba bersih yang dapat distribusikan kepada:


Pemilik entitas induk 442,916,000,000.00 340,438,000,000.00 102,478,000,000 30.10%
Kepentingan non-pengendali 134,000,000.00 119,000,000.00 15,000,000 12.61%
443,050,000,000.00 340,557,000,000.00 102,493,000,000 30.10%

Laba per saham yang distribusikan kepada


pemilik entitas induk (dalam Rupiah):
Laba tahun berjalan 21,021 16,158 4,863 30.10%

Jumlah rata-rata tertimbang saham


beredar/ditempatkan (dalam angka penuh) 21,070,000.00 21,070,000.00 - -
PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN SUBSIDIARI
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2009 - 30 JUNI 2012
Perbedaan
2011 2010
Rp %
ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 248,409,000,000 206,585,000,000 41,824,000,000.00 20%
Piutang Usaha dari Pihak Ketiga 261,690,000,000 216,394,000,000 45,296,000,000.00 21%
Piutang Lain-Lain 2,775,000,000 4,842,000,000 (2,067,000,000.00) -43%
Persediaan 106,732,000,000 101,153,000,000 5,579,000,000.00 6%
Biaya Dibayar Dimuka 21,639,000,000 47,110,000,000 (25,471,000,000.00) -54%
Aset Lancar Lain-Lain 14,794,000,000 21,157,000,000 (6,363,000,000.00) -30%
TOTAL ASET LANCAR 656,039,000,000 597,241,000,000 58,798,000,000.00 10%

ASET TIDAK LANCAR


Aset Pajak Tangguhan, bersih 13,390,000,000 6,069,000,000 7,321,000,000.00 121%
Aset Tetap 547,202,000,000 528,879,000,000 18,323,000,000.00 3%
Aset Tak Berwujud 0 30,000,000 (30,000,000.00) -100%
Aset Lain-Lain 4,182,000,000 4,863,000,000 (681,000,000.00) -14%
TOTAL ASET TIDAK LANCAR 564,774,000,000 539,841,000,000 24,933,000,000.00 5%

TOTAL ASET 1,220,813,000,000 1,137,082,000,000 83,731,000,000.00 7%

KEWAJIBAN DAN EKUITAS


KEWAJIBAN LANCAR
Hutang Usaha 79,489,000,000 45,954,000,000 33,535,000,000.00 73%
Hutang Pajak 74,878,000,000 56,082,000,000 18,796,000,000.00 34%
Hutang Lain-Lain 335,597,000,000 362,268,000,000 (26,671,000,000.00) -7%
Jaminan Embalasi 169,909,000,000 162,374,000,000 7,535,000,000.00 5%
Instrumen Keuangan Derivatif 0 5,348,000,000 (5,348,000,000.00) -100%
TOTAL KEWAJIBAN LANCAR 659,873,000,000 632,026,000,000 27,847,000,000.00 4%

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR


Kewajiban Pajak Tangguhan, Bersih 29,255,000,000 26,679,000,000 2,576,000,000.00 10%
Penyisihan untuk Imbalan Kerja 1,417,000,000 7,009,000,000 (5,592,000,000.00) -80%
TOTAL KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 30,672,000,000 33,688,000,000 (3,016,000,000.00) -9%

EKUITAS
Modal Saham 21,070,000,000 21,070,000,000 0.00 0%
Tambahan Modal Disetor 1,802,000,000 1,802,000,000 0.00 0%
Saldo Laba:
Sudah ditentukan penggunaannya 8,000,000 7,000,000 1,000,000.00 14%
Belum ditentukan penggunaannya 507,230,000,000 448,342,000,000 58,888,000,000.00 13%
Hak Minoritas 158,000,000 147,000,000 11,000,000.00 7%
TOTAL EKUITAS 530,268,000,000 471,368,000,000 58,900,000,000.00 12%

TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 1,220,813,000,000 1,137,082,000,000 83,731,000,000.00 7%


PT MULTI BINTANG INDONESIA Tbk DAN SUBSIDIARI
Analisis pada laporan posisi keuangan konsolidasi

2012 2011 2010 2009

ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 39.17% 73.68% 61.27% 100.00
Piutang Usaha dari Pihak Ketiga 193.08% 285.42% 236.02% %
Piutang Lain-Lain 88.28% 104.21% 181.83% 100.00
Persediaan 80.73% 96.59% 91.54% %
Biaya Dibayar Dimuka 156.77% 152.39% 331.76% 100.00
Aset Lancar Lain-Lain 337.06% 280.45% 401.08% %
TOTAL ASET 78.49% 116.84% 106.37% 100.00
LANCAR %
100.00
ASET TIDAK LANCAR 229.13% 236.53% 107.21% %
Aset Pajak Tangguhan, bersih 143.88% 130.02% 125.67% 100.00
Aset Tetap 0.00% 0.00% 3.56% %
Aset Tak Berwujud 88.73% 90.62% 105.37% 100.00
Aset Lain-Lain 144.13% 130.74% 124.97% 100.00%
%
TOTAL ASET TIDAK LANCAR
TOTAL ASET 107.03% 122.88% 114.46% 100.00%
100.00
KEWAJIBAN DAN EKUITAS %
KEWAJIBAN LANCAR 100.00
Hutang Usaha 69.56% 159.35% 92.12% 100.00%
%
Hutang Pajak 95.04% 39.09% 29.28% 100.00%
100.00
Hutang Lain-Lain 58.22% 76.41% 82.48% 100.00%
%
Jaminan Embalasi 110.92% 115.91% 110.77% 100.00%
Instrumen Keuangan Derivatif 0.00% 0.00% 21.44% 100.00%
TOTAL KEWAJIBAN LANCAR 74.52% 77.43% 74.16% 100.00%

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR


Kewajiban Pajak Tangguhan, Bersih 104.01% 99.06% 90.34% 100.00%
Penyisihan untuk Imbalan Kerja 38.33% 22.16% 109.60% 100.00%
TOTAL KEWAJIBAN TIDAK 92.32% 85.37% 93.77% 100.00%
LANCAR

EKUITAS 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%


Modal Saham 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%
Tambahan Modal Disetor
Saldo Laba: 150.00% 133.33% 116.67% 100.00%
Sudah ditentukan penggunaannya 451.93% 616.07% 544.55% 100.00%
Belum ditentukan penggunaannya 74.24% 119.70% 111.36% 100.00%
Hak Minoritas 375.03% 503.37% 447.46% 100.00%
TOTAL EKUITAS
TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 107.03% 122.88% 114.46% 100.00%
4.1.3 Analisis Perbandingan

1. PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Co, Tbk memilki kesehatan yang
lebih baik dibandingkan dengan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk karena
walaupun tingkat likuiditasi untuk current ratio PT Ultrajaya Milk Industry
and Trading Co, Tbk mengalami penurunan dari tahun 2009 sampai dengan
kuarter 2 tahun 2012, tetapi skala rasio masih berada di atas 1.5 yang
menunjukkan baik. Sementara PT Multi Bintang Indonesia, Tbk terus
mengalami kenaikan tetapi tingkat likuiditasinya masih rendah.
2. PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Co, Tbk memiliki rasio
aktivitas yang lebih baik dibandingkan dengan PT Multi Bintang Indonesia,
Tbk, ini ditunjukkan dengan rasio ART yang menunjukkan kestabilan artinya
tingkat pengembalian piutang setiap tahun stabil. Berbeda dengan PT Multi
Bintang Indonesia Tbk yang mengalami penurunan tingkat rasio perputaran
piutangnya, yang artinya semakin besar kemungkinan tidak tertagihnya.
Sedangkan untuk rasio APP, PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Co, Tbk
menunjukkan kestabilannya di dalam membayar setiap kewajiban-
kewajibannya untuk setiap periode pembahasan, berbanding dengan PT
Multi Bintang Indonesia yang mengalami peningkatan di tahun 2010 tetapi
menurun cukup jauh di tahun 2011.
3. PT Multi Bintang Indonesia, Tbk memiliki rasio aktivitas yang lebih baik
karena NPM menunjukkan rasio 21%-34%, GPM 53%-62%, 32- 44%
dibandingkan dengan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Co, Tbk yang
memiliki rasio yang lebih rendah, NPM 4%-7%, GPM 26%-31%, dan OPM 8-
15%. 4. PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Co, Tbk memiliki tingkat
konversi kas yang lebih baik dibandingkan dengan PT Multi Bintang Indonesia,
Tbk karena menunjukkan semakin sedikitnya hari penerimaan uang kas
dari penjualan, sedangkan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk memiliki jangka
yang lama untuk penerimaan kembali uang yang dikeluarkan untuk produksi,
sehingga masih harus lebih lama menanamkan modal.
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah menganalisa melalui berbagai macam teknik analisa laporan keuangan,
penulis menyimpulkan bahwa dari dua perusahaan yang bergerak di bidang
manufaktur minuman ini, kondisi keuangan dari PT Ultrajaya Milk Industry and
Trading Co, Tbk lebih baik dibandingkan dengan PT Multi Bintang Indonesia,
Tbk.
5.2 Saran
1. PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co., Tbk. maupun PT Multi
Bintang Indonesia Tbk. Sebaiknya terus menekan biaya-biaya yang terjadi
agar laba yang didapatkan bisa lebih maksimal. Juga meminimalisir
pendanaan yang berasal dari pinjaman, karena hal itu akan memperbesar
biaya bunga dan memperkecil laba bersih perusahaan.
2. PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co., Tbk maupun PT Multi
Bintang Indonesia Tbk. sebaiknya menetapkan batas pembayaran piutang
pada debitur, dalam rangka untuk memperbesar turn over piutangnya
sehingga periode pengumpulan piutang mengecil.
DAFTAR PUSTAKA
Wibowo dan Abubakar Arief. 2003. Akuntansi Keuangan Dasar 2. Edisi
Ketiga. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.
Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis.
PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Jusuf, Jopie. 2007. Analisis Kredit Untuk Account Officer. Edisi Kedelapan.
PTGramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Sugiono, Arief dan Edy Untung. 2008. Panduan Praktis Dasar Analisa
LaporanKeuangan. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai