TUGAS
MANAJEMEN AGRIBISNIS
DISUSUN OLEH :
M. GHOZALI 168220005
Current liabilities
Rasio ini bermanfaat untuk mengetahui sampai seberapa jauhperusahaan
dapat melunasi hutang jangka pendeknya. Semakin besar rasio yang diperoleh,
semakin lancar hutang pembayaran jangka pendeknya.
Current liabilities
Account Receivables
Total Assets
Sales
Sales
Sales
EKUITAS
Modal Saham 577.676.400.000 577.676.400.000
Tambahan Modal Disetor-Bersih 51.130.441.727 51.130.441.727
Saldo Laba:
-Sudah ditentukan penggunaannya 18.000.000.000 11.900.000.000 6.100.000.000 51,26%
-Belum ditentukan penggunaannya 651.145.878.032 550.876.336.549 100.269.541.483 18,20%
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemilik Entitas Induk 1.297.952.719.759 1.191.583.178.276 106.369.541.483 8,93%
Kepentingan Non Pengendali 3.170.706.500 2.954.591.816 216.114.684 7,31%
TOTAL EKUITAS 1.301.123.426.259 1.194.537.770.092 106.585.656.167 8,92%
TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2.006.595.762.260 1.732.701.994.634 273.893.767.626 15,81%
Tabel perbandingan laporan laba rugi PT ULTJ periode 2009 dan 2010
diatas menunjukkan adanya beberapa peningkatan yang harus diperhatikan,
yakni penjualan sebesar 16,51%; beban penjualan 42,91%; laba usaha
46,06%; laba bersih 78,07%; laba bersih per saham dasar 76,19. Hal
inimengindikasikan bahwa peningkatan penjualan perusahaan yang selaras
dengan beban penjualan sangat masuk akal, perusahaan meningkatkan
kinerja pemasarannya hingga berefek positif pada penjualan. Kenaikan pada
penjualan ini pun berefek positif hingga ke kenaikan laba per saham
perusahaan, yang dikarenakan kemampuan perusahaan untukmenekan beban
yang terjadi dan meningkatkan penghasilanlain-lain, sehingga efek kenaikan
penjualan dapat berdampak hingga pada kenaikan yang signifikan pada laba per
saham.
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk.
DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI
31 DESEMBER 2009 - 30 JUNI 2012
(Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perbedaan
2011 2010
Rp %
PENJUALAN/PENDAPATAN KERJA
Penjualan Bersih 2.102.383.741.532 1.880.411.473.916 221.972.267.616 11,80%
Beban Pokok Penjualan (1.476.677.453.814) (1.288.167.519.944) (188.509.933.870) 14,63%
Laba Kotor 625.706.287.718 592.243.953.972 33.462.333.746 5,65%
BEBAN USAHA
Penjualan (361.471.509.271) (331.528.142.923) (29.943.366.348) 9,03%
Administrasi dan Umum (82.175.860.795) (75.298.724.190) (6.877.136.605) 9,13%
Jumlah Beban Usaha (443.647.370.066) (406.826.867.113) (36.820.502.953) 9,05%
PTMULTIBINTANGINDONESIATbkDANANAKPERUSAHAAN
LAPORANLABARUGIKONSOLIDASI
31 DESEMBER2009 -30 JUNI2012
Perbedaan
2010 2009
Rp %
PenjualanBersih 1,790,164,000,000.00 1,616,264,000,000.00 173,900,000,000 10.76%
BebanPokok Penjualan (761,988,000,000.00) (766,918,000,000.00) 4,930,000,000 -0.64%
LABAKOTOR 1,028,176,000,000.00 849,346,000,000.00 178,830,000,000 21.06%
Pendapatan(biaya)KeuanganNeto:
Pendapatankeuangan 6,840,000,000.00 14,165,000,000.00 (7,325,000,000) -51.71%
Biayakeuangan (28,149,000,000.00) (54,509,000,000.00) 26,360,000,000 -48.36%
(21,309,000,000.00) (40,344,000,000.00) 19,035,000,000 -47.18%
(Beban)PenghasilanPajak
Pajak kini (154,374,000,000.00) (130,533,000,000.00) (23,841,000,000) 18.26%
Pajak tangguhan 3,262,000,000.00 (1,381,000,000.00) 4,643,000,000 -336.21%
(151,112,000,000.00) (131,914,000,000.00) (19,198,000,000) 14.55%
EKUITAS
Modal Saham 21,070,000,000 21,070,000,000 0.00 0%
Tambahan Modal Disetor 1,802,000,000 1,802,000,000 0.00 0%
Saldo Laba:
Sudah ditentukan penggunaannya 8,000,000 7,000,000 1,000,000.00 14%
Belum ditentukan penggunaannya 507,230,000,000 448,342,000,000 58,888,000,000.00 13%
Hak Minoritas 158,000,000 147,000,000 11,000,000.00 7%
TOTAL EKUITAS 530,268,000,000 471,368,000,000 58,900,000,000.00 12%
ASET
ASET LANCAR
Kas dan Setara Kas 39.17% 73.68% 61.27% 100.00
Piutang Usaha dari Pihak Ketiga 193.08% 285.42% 236.02% %
Piutang Lain-Lain 88.28% 104.21% 181.83% 100.00
Persediaan 80.73% 96.59% 91.54% %
Biaya Dibayar Dimuka 156.77% 152.39% 331.76% 100.00
Aset Lancar Lain-Lain 337.06% 280.45% 401.08% %
TOTAL ASET 78.49% 116.84% 106.37% 100.00
LANCAR %
100.00
ASET TIDAK LANCAR 229.13% 236.53% 107.21% %
Aset Pajak Tangguhan, bersih 143.88% 130.02% 125.67% 100.00
Aset Tetap 0.00% 0.00% 3.56% %
Aset Tak Berwujud 88.73% 90.62% 105.37% 100.00
Aset Lain-Lain 144.13% 130.74% 124.97% 100.00%
%
TOTAL ASET TIDAK LANCAR
TOTAL ASET 107.03% 122.88% 114.46% 100.00%
100.00
KEWAJIBAN DAN EKUITAS %
KEWAJIBAN LANCAR 100.00
Hutang Usaha 69.56% 159.35% 92.12% 100.00%
%
Hutang Pajak 95.04% 39.09% 29.28% 100.00%
100.00
Hutang Lain-Lain 58.22% 76.41% 82.48% 100.00%
%
Jaminan Embalasi 110.92% 115.91% 110.77% 100.00%
Instrumen Keuangan Derivatif 0.00% 0.00% 21.44% 100.00%
TOTAL KEWAJIBAN LANCAR 74.52% 77.43% 74.16% 100.00%
1. PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Co, Tbk memilki kesehatan yang
lebih baik dibandingkan dengan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk karena
walaupun tingkat likuiditasi untuk current ratio PT Ultrajaya Milk Industry
and Trading Co, Tbk mengalami penurunan dari tahun 2009 sampai dengan
kuarter 2 tahun 2012, tetapi skala rasio masih berada di atas 1.5 yang
menunjukkan baik. Sementara PT Multi Bintang Indonesia, Tbk terus
mengalami kenaikan tetapi tingkat likuiditasinya masih rendah.
2. PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Co, Tbk memiliki rasio
aktivitas yang lebih baik dibandingkan dengan PT Multi Bintang Indonesia,
Tbk, ini ditunjukkan dengan rasio ART yang menunjukkan kestabilan artinya
tingkat pengembalian piutang setiap tahun stabil. Berbeda dengan PT Multi
Bintang Indonesia Tbk yang mengalami penurunan tingkat rasio perputaran
piutangnya, yang artinya semakin besar kemungkinan tidak tertagihnya.
Sedangkan untuk rasio APP, PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Co, Tbk
menunjukkan kestabilannya di dalam membayar setiap kewajiban-
kewajibannya untuk setiap periode pembahasan, berbanding dengan PT
Multi Bintang Indonesia yang mengalami peningkatan di tahun 2010 tetapi
menurun cukup jauh di tahun 2011.
3. PT Multi Bintang Indonesia, Tbk memiliki rasio aktivitas yang lebih baik
karena NPM menunjukkan rasio 21%-34%, GPM 53%-62%, 32- 44%
dibandingkan dengan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Co, Tbk yang
memiliki rasio yang lebih rendah, NPM 4%-7%, GPM 26%-31%, dan OPM 8-
15%. 4. PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Co, Tbk memiliki tingkat
konversi kas yang lebih baik dibandingkan dengan PT Multi Bintang Indonesia,
Tbk karena menunjukkan semakin sedikitnya hari penerimaan uang kas
dari penjualan, sedangkan PT Multi Bintang Indonesia, Tbk memiliki jangka
yang lama untuk penerimaan kembali uang yang dikeluarkan untuk produksi,
sehingga masih harus lebih lama menanamkan modal.
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah menganalisa melalui berbagai macam teknik analisa laporan keuangan,
penulis menyimpulkan bahwa dari dua perusahaan yang bergerak di bidang
manufaktur minuman ini, kondisi keuangan dari PT Ultrajaya Milk Industry and
Trading Co, Tbk lebih baik dibandingkan dengan PT Multi Bintang Indonesia,
Tbk.
5.2 Saran
1. PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co., Tbk. maupun PT Multi
Bintang Indonesia Tbk. Sebaiknya terus menekan biaya-biaya yang terjadi
agar laba yang didapatkan bisa lebih maksimal. Juga meminimalisir
pendanaan yang berasal dari pinjaman, karena hal itu akan memperbesar
biaya bunga dan memperkecil laba bersih perusahaan.
2. PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co., Tbk maupun PT Multi
Bintang Indonesia Tbk. sebaiknya menetapkan batas pembayaran piutang
pada debitur, dalam rangka untuk memperbesar turn over piutangnya
sehingga periode pengumpulan piutang mengecil.
DAFTAR PUSTAKA
Wibowo dan Abubakar Arief. 2003. Akuntansi Keuangan Dasar 2. Edisi
Ketiga. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.
Rangkuti, Freddy. 2006. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis.
PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Jusuf, Jopie. 2007. Analisis Kredit Untuk Account Officer. Edisi Kedelapan.
PTGramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Sugiono, Arief dan Edy Untung. 2008. Panduan Praktis Dasar Analisa
LaporanKeuangan. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.