biaya terendah dari beberapa lokasi yang memungkinkan. Faktor-faktor yang peril dipertimbangkan dalam pemilihan biaya terendah antara lain biaya bahan baku, biaya bahan bakar, serta biaya proses produksi seperti biaya tenaga kerja dan biaya laboratorium bila diperlukan. Lokasi Jenis Biaya Yang Dinilai A B C Bahan Baku (harga) Rp 50 Rp 40 Rp 35 Power (listrik) 15 15 20 Biaya Operasi: Tenaga kerja dan supervisi 20 15 20 Bengkel reparasi 10 10 15 Biaya Lain-lain: Biaya administrasi 5 8 10 Asuransi 5 5 5 Pajak 4 4 4 Bunga pinjaman 3 3 3 Biaya pengepakan 4 4 4 Biaya penjualan 5 7 10 Biaya transport ke pasar 5 8 15
Jumlah Rp 126 Rp 119 Rp 141
Metode ini mempertimbangkan hasil analisis biaya ditambah dengan faktor intangibles yang relevan. Penilaian didasarkan pada penilaian kuantitatif dan kualitatif. Unsur Yang di Nilai Kota A Kota B Kota C Biaya Sewa 20.000 10.000 10.000 Biaya tenaga Kerja 135.000 130.000 160.000 Biaya Pengangkutan 81.000 64.000 28.000 Pajak 0 3.500 2.000 Listrik 6.000 6.000 6.000 Total Biaya Operasi 242.000 213.000 206.000 Sikap Masyarakat Acuh tak acuh Menghendaki usaha ini Penilaian kualitatif Acuh tak acuh
Perumahan Dll Sangat Baik Cukup Kurang
Luas produksi merupakan jumlah atau volume hasil produksi yang seharusnya dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam satu periode. Oleh karena itu luas produksi harus direncanakan dan diperhitungkan dengan cermat, karena berdampak pada pencapaian laba maksimal suatu perusahaan. Luas produksi yang optimal akan dipengaruhi atau di batasi oleh beberapa faktor, yaitu : Tersedianya bahan dasar – apabila perusahaan memproduksi barang-barang yang memiliki macam jenis, perencanaan yang teliti diperlukan untuk mengetahui jenis-jenis barang yang akan dihasilkan dan keuntungan yang akan diperoleh. Tersedianya kapasitas mesin-mesin yang dimiliki Tersedianya tenaga kerja Batasan permintaan Tersedianya faktor-faktor produksi yang lain. Pola Produksi Dalam merencanakan pola produksi terdapat faktor- faktor yang perlu dipertimbangkan, yaitu : a. Pola penjualan – perusahaan dalam berproduksi untuk memenuhi kebutuhan penjualan. Apabila suatu pola penjualan bergelombang dipenuhi dengan pola produksi konstan akan terjadi masalah penyimpanan. b. Pola biaya terdiri dari : 1) Biaya perputaran tenaga kerja – biaya yang diperlukan untuk mencari, mendapatkan, menarik, melatih dan mempertahankan tenaga kerja yang diperlukan selama satu periode produksi. 2) Biaya simpan – biaya penyimpanan barang hasil produksi yang tidak atau belum laku terjual. 3) Biaya lembur – pada saat gelombang naik ada kemungkinan perlu diadakan kerja lembur. Premi atau tambahan upah yang diberikan merupakan upah lembur (overtime premium cost) 4) Biaya subkontrak – biaya yang diperlukan untuk memesan pada perusahaan lain yang dapat memprodukso barang hasil perusahaan. Perusahaan perlu memesan kepada perusahaan lain untuk memenuhi kebutuhan dan permintaaan pelanggan. Tiga macam pola produksi, yaitu : Pola produksi konstan (horizontal) – pola produksi di mana jumlah yang diproduksi selalu sama.Pola produksi bergelombang – pola produksi di mana jumlah yang dihasilkan tidak selalu sama. Pola produksi moderat – pola produksi yang bergelombang hanya saja diusahakan agar gelombang produksi itu tidak terlalu tajam sehingga mendekati konstan