Anda di halaman 1dari 9

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 6, No. 7, Juli 2021

Analisa Laporan Keuangan PT Indonesia Tobacco Tbk dengan Mengimplementasikan dan Merepresentasikan Metode Rasio Likuiditas

Periode 2021-2022

Muhamad Himam Nur Khoiri

Affiliation: Institut Agama Islam Negeri Kudus, Kabupaten Kudus, Indonesia

Email: himam150303@gmail.com,0895326368391

Abstrak

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi kemampuan Mengimplementasikan dan merepresentasikan laporan keuangan menggunakan metode

analisis rasio likuiditas sebagai indikator kinerja keuangan PT. Indonesia Tobacco Tbk, sebuah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Pendekatan penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, dengan mengumpulkan data dari refrensi laporan posisi keuangan dan laba rugi untuk periode

2021-2022 yang diambil dari laporan tahunan PT. Indonesia Tobacco Tbk. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan teknik perhitungan

persentase rasio likuiditas, dengan fokus pada rasio lancar, rasio cepat, rasio kas(Sitepu, 2020)

Kata kunci: Rasio Likuiditas, Kinerja Keuangan

Abstract

The objective of this study is to assess the effectiveness of liquidity ratios in assessing the financial performance of PT. Indonesia Tobacco Tbk, a

company listed on the Indonesia Stock Exchange. The research employs a quantitative descriptive methodology, gathering data from the financial

position report and profit and loss statement for the 2021-2022 period sourced from the annual report of PT. Indonesia Tobacco Tbk. The collected data

is subsequently subjected to analysis using the percentage calculation technique for liquidity ratios, with emphasis on the current ratio, quick ratio, cash

ratio, cash turnover ratio, and inventory to net working capital ratio.

Keywords: Liquidity Ratio, Financial Performance

Pendahuluan

Laporan posisi keuangan adalah elemen fundamental dalam menilai kinerja suatu perusahaan, memungkinkan manajemen untuk

mengevaluasi keadaan perusahaan dan merancang sistem yang lebih efisien. Laporan keuangan menjadi alat penting dalam pengambilan keputusan di

masa depan, baik untuk internal dan eksternal. Dengan kata lain, laporan keuangan ialah bentuk pertanggungjawaban manajemen terhadap berbagai

kegiatan perusahaan, memberikan informasi tentang kondisi keuangan yang dapat diakses oleh para pemangku kepentingan.

Kinerja keuangan yang merujuk pada hasil valid dapat dicapai suatu entitas dalam jangka waktu yang ditargetkan, mencerminkan kondisi

laporan keuangan perusahaan serta berfungsi sebagai indikator prestasi positif. Evaluasi kinerja keuangan suatu entitas dapat di representasikan melalui

analisis laporan keuangan, pemeriksaan kinerja finansial suatu entitas, dan evaluasi pencapaian tujuan sesuai dengan strategi yang telah diterapkan di

masa lalu dan saat ini.


Pada dasarnya, tujuan utama suatu bisnis adalah mencapai keuntungan, yang merupakan syarat penting untuk menjamin kelangsungan dan

pertumbuhan bisnis. Untuk mencapai tujuan ini, diperlukan koordinasi yang baik antara berbagai fungsi perusahaan seperti keuangan, produksi, dan pe-

masaran. Rasio Likuiditas mencerminkan tingkat kemampuan suatu entitas untuk membayar kewajiban (utang) keuangan jangka pendek, baik kepada

pihak eksternal maupun internal dalam proses produksi. Tingkat likuiditas yang tinggi dapat menunjukkan efektivitas manajemen perusahaan dalam

mengelola modal dan mencerminkan keberhasilan perusahaan. Namun, penurunan tingkat likuiditas dapat dianggap sebagai masalah yang memerlukan

penanganan segera. Rasio jangka pendek, sering digunakan dalam menganalisis likuiditas suatu perusahaan. Dalam pengelolaan perusahaan, penan-

ganan hambatan likuiditas sedini mungkin menjadi kunci. Analisis rasio likuiditas fokus pada kemampuan perusahaan untuk membayar utang, dan rasio

likuiditas merupakan alat penting untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan sesuai dengan schedule yang telah dite-

tapkan. Kesimpulannya ialah, rasio likuiditas mencerminkan sejauh mana aset lancar perusahaan tersedia untuk membayar utang.

2
Landasan Teori
a) Laporan Keuangan

(Sari, 2017) mengemukakan bahwasannya pelaporan keuangan merupakan produk dari suatu perilaku akuntansi dan berfungsi sebagai alat

komunikasi antara data atau kegiatan keuangan suatu entitas dengan individu/lembaga yang memiliki kepentingan terhadap data atau

kegiatan tersebut.

(Nuriasari, 2020) Laporan keuangan adalah dokumen yang menggambarkan situasi finansial suatu organisasi pada suatu titik waktu

tertentu. Laporan keuangan ini terdiri dari informasi-informasi yang rasional dan sah, yang disusun melalui metode pembukuan yang

terkoordinasi. Analisis laporan keuangan dapat memberikan gambaran ringkas tentang aspek fiskal. Ketika mengamati data dalam skala

yang lebih besar atau lebih rinci, ada kemungkinan untuk menemukan hubungan yang signifikan atau penting ketika membandingkan satu

elemen dengan elemen lainnya. Baik itu berupa informasi kuantitatif maupun non-kuantitatif, kedua jenis informasi tersebut harus

dijadikan dasar untuk pemahaman yang lebih mendalam tentang kondisi keuangan yang relevan, agar dapat mencapai kesepahaman yang

akurat.

b) Analisis Rasio Keuangan

(Suteja, 2018) menjelaskan bahwasannya rasio keuangan melibatkan tugas membandingkan angka-angka yang terdapat dalam laporan

keuangan. Proses ini mencakup perbandingan antara berbagai komponen yang tertuang dalam laporan keuangan yang berbeda.

c) Sesuai dengan konsep tersebut, (Haryoko, Albab, & Pratama, 2020) mengemukakan bahwasannya rasio likuiditas merupakan suatu metode

yang dilakukan untuk mengevaluasi kinerja suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek sesuai dengan jadwal yang telah

ditetapkan. Pengendalian yang efektif menjadi sangat penting untuk menjaga kelangsungan dan kelancaran operasional perusahaan, dengan

tujuan mencegah potensi tindakan penyelewengan yang mungkin dilakukan oleh karyawan perusahaan.

Dalam konteks ini, semakin besar kemampuan suatu perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya, semakin tinggi pelu -

ang perusahaan untuk mendapatkan pendanaan dari pemberi pinjaman jangka pendek guna mendukung operasionalnya. Evaluasi rasio

likuiditas dapat dilakukan dengan memperinci informasi terkait modal kerja, aset lancar, dan hutang lancar. Rasio likuiditas berfungsi seba -

gai indikator yang mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Kebermaknaan dari rasio ini

terletak pada potensi risiko kebangkrutan yang dapat muncul jika perusahaan tidak mampu melunasi kewajiban jangka pendeknya. Rasio

likuiditas mencerminkan sejauh mana perusahaan dapat dengan mudah mengubah aset lancarnya menjadi pembayaran untuk melunasi

hutang lancar, diukur dengan membandingkan nilai aset lancar dengan nilai hutang lancar (kewajiban perusahaan).

d) Ragam-ragam Rasio Likuiditas

1) Current Ratio (Rasio Lancar)

Perbandingan antara aset lancar dan liabilitas lancar sering digunakan sebagai metode untuk mengevaluasi kemampuan suatu

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Angka-angka kritis saat ini menggambarkan sejauh mana aset lancar

dapat menutupi kewajiban jangka pendek. Semakin tinggi rasio aset lancar terhadap liabilitas lancar, semakin besar kemam-

puan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Sebaliknya, rasio lancar yang rendah dapat dianggap sebagai

3
tanda adanya masalah likuiditas, sedangkan rasio lancar yang terlalu tinggi dapat menunjukkan penggunaan dana yang tidak

efisien. Kondisi ini tidak diinginkan karena pada akhirnya dapat berdampak negatif pada kinerja keuangan dan profitabilitas

perusahaan.

2) Quick Ratio, digunakan untuk mengevaluasi kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Perhi-

tungan Quick Ratio melibatkan pengurangan persediaan dari total aset lancar, karena persediaan seringkali kurang likuid,

mengalami fluktuasi harga, dan dapat menimbulkan kerugian jika likuiditas terganggu. Rasio ini mencerminkan kemampuan

aset lancar yang paling likuid dalam menutupi kewajiban lancar., semakin tinggi Quick Ratio, semakin baik kondisi keuangan

perusahaan.

3) Selain itu, Cash Ratio menunjukkan sejauh mana posisi kas dapat memenuhi hutang lancar. Dengan kata lain, Cash Ratio

mencerminkan kemampuan kas dalam mengelola kewajiban lancar pada suatu periode tertentu (Sawir, 2009).

Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang menggunakan angka-angka untuk mencirikan pendekatan penelitian, mulai dari

pengumpulan data hingga interpretasi data dan penyajian hasil penelitian (Aisyah, 2015).

a) Penelitian ini fokus pada analisis data laporan keuangan PT Indonesia Tobacco Tbk untuk periode 2021-2022, yang diperoleh dari situs

resmi perusahaan.

b) Populasi yang menjadi fokus dalam penelitian mencakup semua laporan keuangan PT. Indonesia Tobacco Tbk, sedangkan sampel yang

digunakan adalah laporan keuangan perusahaan selama periode 2021-2022.

c) Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk

mengekstrak informasi dari berbagai sumber dokumenter dan dokumen yang tersedia bagi informan (Ridwan, 2006).Data yang

dikumpulkan terfokus pada laporan keuangan PT. Indonesia Tobacco Tbk selama periode 2021-2022.

4
Hasil dan Pembahasan

Sebelum menyiapkan analisis rasio likuiditas, penting untuk memiliki akses terhadap laporan keuangan yang berisi informasi data yang

relevan.

1. Rasio Lancar

Standart Nilai

200 A

<200 s/d 150 B

<150 s/d 100 C

<100 s/d 50 D

<50 E

Laporan Current Ratio PT Indonesia Tobacco Tbk periode 2021-2022

Keterangan Aset Lancar Hutang Lancar

2021 138.385.285.688 44.233.175.895

2022 152.684.650.832 44.667.191.639

CR = TAL x 100% = 138.385.285.688 x 100% = 3,128540578 (2021)


TUL 44.233.175.895

CR = TAL x 100% = 152.684.650.832 x 100% = 3,418272903 (2022)


TUL 44.667.191.639

Keterangan Rasio Lancar Keterangan

2021 3,128540578 E

2022 3,418272903 E

2. Rasio Cepat

Standart Kriteria

150 A

<150 s/d 100 B

<100 s/d 50 C

<50 s/d 25 D

<25 E

Laporan Quick Ratio PT Indonesia Tobacco Tbk periode 2021-2022

Keterangan Aset Lancar Hutang Lancar Persediaan

5
2021 138.385.285.688 44.233.175.895 120.895.978.078

2022 152.684.650.832 44.667.191.639 144.613.274.032

QR 2021 = Total Aset Lancar-Persediaan x 100%

Hutang Lancar

138.385.285.688-120.895.978.078 x 100% = 0,395388919


44.233.175.895

QR 2022 = Total Aset Lancar-Persediaan x 100%

Hutang Lancar

152.684.650.832-144.613.274.032 x 100% = 0,180700342


44.667.191.639

3. Keterangan Rasio Cepat Keterangan Kas Rasio

2021 0,395388919 E
Standart Nilai
2022 0,180700342 E
50 A Laporan

<50 s/d 30 B Current Ratio PT Indonesia Tobacco Tbk periode

<30 s/d 25 C 2021-2022

<25 s/d 10 D
CAR 2021 =
Keterangan
<10 Kas dan Setara
E Kas Hutang Lancar
Kas dan Setara Kas x 100%
2021 1.582.680.952 44.233.175.895

2022 2.547.308.222 44.667.191.639


Hutang

Lancar

1.582.680.952 x 100% = 0,035780405


44.233.175.895

6
CAR 2022 = Kas dan Setara Kas x 100%
Hutang Lancar

2.547.308.222 x 100% = 0,057028618


44.667.191.639

Keterangan Rasio Cepat Keterangan

2021 0,035780405 E

2022 0,057028618 E

Berdasarkan analisis rasio likuiditas PT Indonesia Tobacco Tbk, terdapat perbedaan dalam current ratio, quick ratio, dan cash

ratio yang mencerminkan kondisi kerja perusahaan. Current ratio pada tahun 2021 menunjukkan kinerja sangat kurang baik dengan nilai

3,128540578%, di bawah standar 200%. Begitupun, pada tahun 2022, terjadi peningkatan yang kurang signifikan menjadi 3,418272903%

menandakan peningkatan karena aktiva lancar lebih besar. Sementara itu, quick ratio pada tahun 2021-2022 juga menunjukkan penurunan.

Yang semula tahun 2021 sangat kurang baik dengan nilai 0,395388919% di bawah standar industri, pada tahun 2022 terjadi penurunan

kembali menjadi 0,180700342%..

Cash ratio pada tahun 2021 sebesar 0,035780405% masih dianggap kurang memadai karena berada di bawah standar yang

telah ditetapkan. Sementara itu, pada tahun 2022, terjadi peningkatan menjadi 0,057028618%, meskipun masih jauh dari pencapaian

standar industri sebesar 50%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek

menggunakan kas dan setara kas belum optimal. Meskipun belum mencapai standar yang diinginkan, peningkatan cash ratio

mengindikasikan perusahaan sedang melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan pengelolaan kas dan memperbaiki kemampuan

dalam menyelesaikan utang jangka pendek.

7
Kesimpulan

Kinerja likuiditas perusahaan menunjukkan peningkatan positif dalam rentang waktu 2021-2022, yang tercermin dari fluktuasi yang stabil

pada rasio likuiditas saat ini. Hal ini mencerminkan kemampuan perusahaan untuk mengatasi kebutuhan finansial baik dalam jangka panjang maupun

jangka pendek, bahkan dalam menghadapi gangguan atau tantangan. Peningkatan atau tingkat likuiditas yang tinggi menandakan bahwa perusahaan

memiliki ketersediaan sumber daya yang baik untuk memenuhi kewajiban finansial dalam waktu singkat. Seiring meningkatnya nilai rasio likuiditas,

perusahaan menunjukkan kondisi keuangan yang stabil, suatu hal yang dianggap menguntungkan karena dapat membantu mereka memenuhi kebutuhan

finansial jangka pendek. Meskipun adanya potensi penurunan, perusahaan tetap dalam keadaan stabil, seperti yang terlihat dari peningkatan likuiditas

pada tahun 2022. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu efektif memenuhi kebutuhan likuiditasnya dengan mengoptimalkan aktivitas lancar

yang dimilikinya.

8
BIBLIOGRAFI

Aisyah, Andi. (2015). Analisis Laporan Keuangan “Rasio Likuiditas.” Riskesdas 2018, 3, 103–111.

Haryoko, Ugeng Budi, Albab, M. Ulul, & Pratama, Angga. (2020). Analisis Rasio Likuiditas Dan Rasio Profitabilitas Sebagai Alat Ukur Kinerja

Keuangan Pada Pt. Pelat Timah Nusantara, Tbk. Jurnal Ilmiah Feasible (Jif), 2(1), 71. https://doi.org/10.32493/fb.v2i1.2020.71-82.4149

Nuriasari, Selvia. (2020). Analisa Rasio Likuiditas Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pt. Martina Berto, Tbk (Tahun 2010 – 2016). Mu’amalatuna:

Jurnal Ekonomi Syariah, 4(2), 24–36. https://doi.org/10.36269/.v0i0.88

Sari, Dian Indah. (2017). Analisa Rasio Likuiditas Laporan Keuangan Pada Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Jurnal Moneter, 4(1), 48–55. Retrieved

from http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter/article/view/1537/1245

Sitepu, Roma Kristian. (2020). Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada KOPDIT/CU “UNAM” BERASTAGI. Digital

Repository Universitas Quality, 8–34. Retrieved from http://portaluniversitasquality.ac.id:55555/id/eprint/1116

Suteja. (2018). Analisis Laporan Keuangan. 1–23.

Copyright holder:
Nama Author (Tahun Terbit)
First publication right:
Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia
This article is licensed under:

Anda mungkin juga menyukai