Analisa Laporan Keuangan PT Indonesia Tobacco Tbk dengan Mengimplementasikan dan Merepresentasikan Metode Rasio Likuiditas
Periode 2021-2022
Email: himam150303@gmail.com,0895326368391
Abstrak
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi kemampuan Mengimplementasikan dan merepresentasikan laporan keuangan menggunakan metode
analisis rasio likuiditas sebagai indikator kinerja keuangan PT. Indonesia Tobacco Tbk, sebuah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Pendekatan penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, dengan mengumpulkan data dari refrensi laporan posisi keuangan dan laba rugi untuk periode
2021-2022 yang diambil dari laporan tahunan PT. Indonesia Tobacco Tbk. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan teknik perhitungan
persentase rasio likuiditas, dengan fokus pada rasio lancar, rasio cepat, rasio kas(Sitepu, 2020)
Abstract
The objective of this study is to assess the effectiveness of liquidity ratios in assessing the financial performance of PT. Indonesia Tobacco Tbk, a
company listed on the Indonesia Stock Exchange. The research employs a quantitative descriptive methodology, gathering data from the financial
position report and profit and loss statement for the 2021-2022 period sourced from the annual report of PT. Indonesia Tobacco Tbk. The collected data
is subsequently subjected to analysis using the percentage calculation technique for liquidity ratios, with emphasis on the current ratio, quick ratio, cash
ratio, cash turnover ratio, and inventory to net working capital ratio.
Pendahuluan
Laporan posisi keuangan adalah elemen fundamental dalam menilai kinerja suatu perusahaan, memungkinkan manajemen untuk
mengevaluasi keadaan perusahaan dan merancang sistem yang lebih efisien. Laporan keuangan menjadi alat penting dalam pengambilan keputusan di
masa depan, baik untuk internal dan eksternal. Dengan kata lain, laporan keuangan ialah bentuk pertanggungjawaban manajemen terhadap berbagai
kegiatan perusahaan, memberikan informasi tentang kondisi keuangan yang dapat diakses oleh para pemangku kepentingan.
Kinerja keuangan yang merujuk pada hasil valid dapat dicapai suatu entitas dalam jangka waktu yang ditargetkan, mencerminkan kondisi
laporan keuangan perusahaan serta berfungsi sebagai indikator prestasi positif. Evaluasi kinerja keuangan suatu entitas dapat di representasikan melalui
analisis laporan keuangan, pemeriksaan kinerja finansial suatu entitas, dan evaluasi pencapaian tujuan sesuai dengan strategi yang telah diterapkan di
pertumbuhan bisnis. Untuk mencapai tujuan ini, diperlukan koordinasi yang baik antara berbagai fungsi perusahaan seperti keuangan, produksi, dan pe-
masaran. Rasio Likuiditas mencerminkan tingkat kemampuan suatu entitas untuk membayar kewajiban (utang) keuangan jangka pendek, baik kepada
pihak eksternal maupun internal dalam proses produksi. Tingkat likuiditas yang tinggi dapat menunjukkan efektivitas manajemen perusahaan dalam
mengelola modal dan mencerminkan keberhasilan perusahaan. Namun, penurunan tingkat likuiditas dapat dianggap sebagai masalah yang memerlukan
penanganan segera. Rasio jangka pendek, sering digunakan dalam menganalisis likuiditas suatu perusahaan. Dalam pengelolaan perusahaan, penan-
ganan hambatan likuiditas sedini mungkin menjadi kunci. Analisis rasio likuiditas fokus pada kemampuan perusahaan untuk membayar utang, dan rasio
likuiditas merupakan alat penting untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan sesuai dengan schedule yang telah dite-
tapkan. Kesimpulannya ialah, rasio likuiditas mencerminkan sejauh mana aset lancar perusahaan tersedia untuk membayar utang.
2
Landasan Teori
a) Laporan Keuangan
(Sari, 2017) mengemukakan bahwasannya pelaporan keuangan merupakan produk dari suatu perilaku akuntansi dan berfungsi sebagai alat
komunikasi antara data atau kegiatan keuangan suatu entitas dengan individu/lembaga yang memiliki kepentingan terhadap data atau
kegiatan tersebut.
(Nuriasari, 2020) Laporan keuangan adalah dokumen yang menggambarkan situasi finansial suatu organisasi pada suatu titik waktu
tertentu. Laporan keuangan ini terdiri dari informasi-informasi yang rasional dan sah, yang disusun melalui metode pembukuan yang
terkoordinasi. Analisis laporan keuangan dapat memberikan gambaran ringkas tentang aspek fiskal. Ketika mengamati data dalam skala
yang lebih besar atau lebih rinci, ada kemungkinan untuk menemukan hubungan yang signifikan atau penting ketika membandingkan satu
elemen dengan elemen lainnya. Baik itu berupa informasi kuantitatif maupun non-kuantitatif, kedua jenis informasi tersebut harus
dijadikan dasar untuk pemahaman yang lebih mendalam tentang kondisi keuangan yang relevan, agar dapat mencapai kesepahaman yang
akurat.
(Suteja, 2018) menjelaskan bahwasannya rasio keuangan melibatkan tugas membandingkan angka-angka yang terdapat dalam laporan
keuangan. Proses ini mencakup perbandingan antara berbagai komponen yang tertuang dalam laporan keuangan yang berbeda.
c) Sesuai dengan konsep tersebut, (Haryoko, Albab, & Pratama, 2020) mengemukakan bahwasannya rasio likuiditas merupakan suatu metode
yang dilakukan untuk mengevaluasi kinerja suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan. Pengendalian yang efektif menjadi sangat penting untuk menjaga kelangsungan dan kelancaran operasional perusahaan, dengan
tujuan mencegah potensi tindakan penyelewengan yang mungkin dilakukan oleh karyawan perusahaan.
Dalam konteks ini, semakin besar kemampuan suatu perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya, semakin tinggi pelu -
ang perusahaan untuk mendapatkan pendanaan dari pemberi pinjaman jangka pendek guna mendukung operasionalnya. Evaluasi rasio
likuiditas dapat dilakukan dengan memperinci informasi terkait modal kerja, aset lancar, dan hutang lancar. Rasio likuiditas berfungsi seba -
gai indikator yang mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Kebermaknaan dari rasio ini
terletak pada potensi risiko kebangkrutan yang dapat muncul jika perusahaan tidak mampu melunasi kewajiban jangka pendeknya. Rasio
likuiditas mencerminkan sejauh mana perusahaan dapat dengan mudah mengubah aset lancarnya menjadi pembayaran untuk melunasi
hutang lancar, diukur dengan membandingkan nilai aset lancar dengan nilai hutang lancar (kewajiban perusahaan).
Perbandingan antara aset lancar dan liabilitas lancar sering digunakan sebagai metode untuk mengevaluasi kemampuan suatu
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Angka-angka kritis saat ini menggambarkan sejauh mana aset lancar
dapat menutupi kewajiban jangka pendek. Semakin tinggi rasio aset lancar terhadap liabilitas lancar, semakin besar kemam-
puan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Sebaliknya, rasio lancar yang rendah dapat dianggap sebagai
3
tanda adanya masalah likuiditas, sedangkan rasio lancar yang terlalu tinggi dapat menunjukkan penggunaan dana yang tidak
efisien. Kondisi ini tidak diinginkan karena pada akhirnya dapat berdampak negatif pada kinerja keuangan dan profitabilitas
perusahaan.
2) Quick Ratio, digunakan untuk mengevaluasi kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Perhi-
tungan Quick Ratio melibatkan pengurangan persediaan dari total aset lancar, karena persediaan seringkali kurang likuid,
mengalami fluktuasi harga, dan dapat menimbulkan kerugian jika likuiditas terganggu. Rasio ini mencerminkan kemampuan
aset lancar yang paling likuid dalam menutupi kewajiban lancar., semakin tinggi Quick Ratio, semakin baik kondisi keuangan
perusahaan.
3) Selain itu, Cash Ratio menunjukkan sejauh mana posisi kas dapat memenuhi hutang lancar. Dengan kata lain, Cash Ratio
mencerminkan kemampuan kas dalam mengelola kewajiban lancar pada suatu periode tertentu (Sawir, 2009).
Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang menggunakan angka-angka untuk mencirikan pendekatan penelitian, mulai dari
pengumpulan data hingga interpretasi data dan penyajian hasil penelitian (Aisyah, 2015).
a) Penelitian ini fokus pada analisis data laporan keuangan PT Indonesia Tobacco Tbk untuk periode 2021-2022, yang diperoleh dari situs
resmi perusahaan.
b) Populasi yang menjadi fokus dalam penelitian mencakup semua laporan keuangan PT. Indonesia Tobacco Tbk, sedangkan sampel yang
c) Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk
mengekstrak informasi dari berbagai sumber dokumenter dan dokumen yang tersedia bagi informan (Ridwan, 2006).Data yang
dikumpulkan terfokus pada laporan keuangan PT. Indonesia Tobacco Tbk selama periode 2021-2022.
4
Hasil dan Pembahasan
Sebelum menyiapkan analisis rasio likuiditas, penting untuk memiliki akses terhadap laporan keuangan yang berisi informasi data yang
relevan.
1. Rasio Lancar
Standart Nilai
200 A
<100 s/d 50 D
<50 E
2021 3,128540578 E
2022 3,418272903 E
2. Rasio Cepat
Standart Kriteria
150 A
<100 s/d 50 C
<50 s/d 25 D
<25 E
5
2021 138.385.285.688 44.233.175.895 120.895.978.078
Hutang Lancar
Hutang Lancar
2021 0,395388919 E
Standart Nilai
2022 0,180700342 E
50 A Laporan
<25 s/d 10 D
CAR 2021 =
Keterangan
<10 Kas dan Setara
E Kas Hutang Lancar
Kas dan Setara Kas x 100%
2021 1.582.680.952 44.233.175.895
Lancar
6
CAR 2022 = Kas dan Setara Kas x 100%
Hutang Lancar
2021 0,035780405 E
2022 0,057028618 E
Berdasarkan analisis rasio likuiditas PT Indonesia Tobacco Tbk, terdapat perbedaan dalam current ratio, quick ratio, dan cash
ratio yang mencerminkan kondisi kerja perusahaan. Current ratio pada tahun 2021 menunjukkan kinerja sangat kurang baik dengan nilai
3,128540578%, di bawah standar 200%. Begitupun, pada tahun 2022, terjadi peningkatan yang kurang signifikan menjadi 3,418272903%
menandakan peningkatan karena aktiva lancar lebih besar. Sementara itu, quick ratio pada tahun 2021-2022 juga menunjukkan penurunan.
Yang semula tahun 2021 sangat kurang baik dengan nilai 0,395388919% di bawah standar industri, pada tahun 2022 terjadi penurunan
Cash ratio pada tahun 2021 sebesar 0,035780405% masih dianggap kurang memadai karena berada di bawah standar yang
telah ditetapkan. Sementara itu, pada tahun 2022, terjadi peningkatan menjadi 0,057028618%, meskipun masih jauh dari pencapaian
standar industri sebesar 50%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek
menggunakan kas dan setara kas belum optimal. Meskipun belum mencapai standar yang diinginkan, peningkatan cash ratio
mengindikasikan perusahaan sedang melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan pengelolaan kas dan memperbaiki kemampuan
7
Kesimpulan
Kinerja likuiditas perusahaan menunjukkan peningkatan positif dalam rentang waktu 2021-2022, yang tercermin dari fluktuasi yang stabil
pada rasio likuiditas saat ini. Hal ini mencerminkan kemampuan perusahaan untuk mengatasi kebutuhan finansial baik dalam jangka panjang maupun
jangka pendek, bahkan dalam menghadapi gangguan atau tantangan. Peningkatan atau tingkat likuiditas yang tinggi menandakan bahwa perusahaan
memiliki ketersediaan sumber daya yang baik untuk memenuhi kewajiban finansial dalam waktu singkat. Seiring meningkatnya nilai rasio likuiditas,
perusahaan menunjukkan kondisi keuangan yang stabil, suatu hal yang dianggap menguntungkan karena dapat membantu mereka memenuhi kebutuhan
finansial jangka pendek. Meskipun adanya potensi penurunan, perusahaan tetap dalam keadaan stabil, seperti yang terlihat dari peningkatan likuiditas
pada tahun 2022. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu efektif memenuhi kebutuhan likuiditasnya dengan mengoptimalkan aktivitas lancar
yang dimilikinya.
8
BIBLIOGRAFI
Aisyah, Andi. (2015). Analisis Laporan Keuangan “Rasio Likuiditas.” Riskesdas 2018, 3, 103–111.
Haryoko, Ugeng Budi, Albab, M. Ulul, & Pratama, Angga. (2020). Analisis Rasio Likuiditas Dan Rasio Profitabilitas Sebagai Alat Ukur Kinerja
Keuangan Pada Pt. Pelat Timah Nusantara, Tbk. Jurnal Ilmiah Feasible (Jif), 2(1), 71. https://doi.org/10.32493/fb.v2i1.2020.71-82.4149
Nuriasari, Selvia. (2020). Analisa Rasio Likuiditas Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pt. Martina Berto, Tbk (Tahun 2010 – 2016). Mu’amalatuna:
Sari, Dian Indah. (2017). Analisa Rasio Likuiditas Laporan Keuangan Pada Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Jurnal Moneter, 4(1), 48–55. Retrieved
from http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/moneter/article/view/1537/1245
Sitepu, Roma Kristian. (2020). Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada KOPDIT/CU “UNAM” BERASTAGI. Digital
Copyright holder:
Nama Author (Tahun Terbit)
First publication right:
Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia
This article is licensed under: