Anda di halaman 1dari 9

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan industri yang semakin berkembang menuntut perusahaan

untuk terus meningkatkan kinerja dalam menjalankan usahanya. Perusahaan

dalam melakukan peningkatan kinerjanya perlu melakukan perbaikan kualitas

yang diharapkan dapat meningkatkan nilai dari perusahaan.

Peningkatan kinerja perusahaan dapat dilihat pada pencapaian laba

maksimum yang merupakan tujuan perusahaan yang berorientasi pada profit. Para

investor akan mencari perusahaan yang dapat menghasilkan laba lebih banyak

dengan tingkat pengembalian yang lebih cepat. Keinginan untuk menghasilkan

laba maksimal maka perusahaan harus mampu melakukan analisis terhadap

kinerja keuangan perusahaan yang dapat dinilai melalui laporan keuangan yang

disajikan pada setiap periode. Laporan keuangan merupakan hasil proses

akuntansi yang digunakan sebagai alat untuk komunikasi dengan pihak yang

berkepentingan.

Menurut Wiratna (2017:34) “Analisis Laporan Keuangan adalah suatu

analisis yang dilakukan untuk melihat pada suatu keadaan keuangan perusahaan,

bagaimana pencapaian keberhasilan perusahaan masa lalu, saat ini, dan prediksi

masa mendatang, yang akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh

pihak-pihak yang berkepentingan”. Menurut Kasmir (2012:65) “Analisis laporan

keuangan adalah analisis yang digunakan untuk menyusun data yang relevan serta

1
dilakukan dengan prosedur akuntansi dan penilaian yang benar, akan terlihat

kondisi keuangan perusahaan yang sesungguhnya”.

Melihat kondisi saat ini, perusahaan perlu menjalankan bisnisnya secara

efisien dan efektif untuk menghasilkan laba yang diinginkan. Keuntungan yang

dihasilkan perusahaan dapat digunakan selain untuk membiayai kegiatan usaha

perusahaan. Pentingnya dalam menghasilkan laba yang inginkan, keuntungan

dapat digunakan sebagai alat untuk menjaga kelangsungan usaha bagi perusahaan.

Salah satu hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk menjaga efektivitas dan

efisiensi keuangan di masa pandemi Covid-19 adalah dengan melakukan review

kinerja keuangan perusahaan. Evaluasi kinerja ini dapat dilakukan dengan

menganalisis laporan keuangan perusahaan selama masa pandemi Covid-19.

Ada beberapa metode dalam menganalisis laporan keuangan, antara lain

analisis tren, analisis komparatif, analisis ukuran umum, dan analisis rasio

keuangan. Namun, analisis keuangan yang biasa digunakan perusahaan untuk

mengevaluasi kinerjanya adalah analisis rasio keuangan. Analisis angka kunci

memberi gambaran umum tentang kinerja keuangan perusahaan. Analisis rasio

keuangan memberikan informasi tentang tingkat likuiditas, solvabilitas, dan

profitabilitas perusahaan, memungkinkan manajemen untuk membuat penilaian

kinerja yang lebih rinci dan komprehensif. Selain itu, analisis rasio mudah dibaca

dan ditafsirkan, sehingga memudahkan manajemen dalam mengambil keputusan

dan meramalkan masa depan.

Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan perusahaan, sehingga

apabila ditemukan kelemahan-kelemahan atau masalah perusahaan, perusahaan

2
perlu mengambil tindakan untuk meningkatkan kinerja manajemen. Laporan

keuangan diharapkan bisa memberikan informasi mengenai tingkat likuiditas

perusahaan, untuk mengetahui tingkat likuiditas perusahaan diperlukan analisis,

kemudian hasil dari analisis tersebut dapat digunakan untuk perbaikan di masa

yang akan datang. Likuiditas merupakan tingkat kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka pendek dengan segera menggunakan asset lancar

yang dimiliki perusahaan. Likuiditas perusahaan dapat dilihat dengan melakukan

analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan merupakan sesuatu metode

atau teknik yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap

laporan keuangan. Analisis ini sangat penting karena dapat melihat stabilitas

keuangan bahkan menghitung untung rugi sebuah perusahaan. Analisis laporan

keuangan dapat dilakukan beberapa pendekatan yang umumnya digunakan ialah

analisis rasio.

Analisis rasio merupakan teknik analisis dalam bidang manajemen keuangan

yang dimanfaatkan sebagai alat ukur kondisi keuangan suatu perusahaan dalam

periode tertentu, ataupun hasil-hasil usaha dari suatu perusahaan pada satu periode

tertentu dengan membandingkan dua buah variabel yang diambil dari laporan

keuangan perusahaan, baik daftar neraca dan laba rugi. Analisis Likuiditas

menggunakan rasio memiliki kekurangan karena analisis rasio tidak melihat

karakteristik dari masing-masing akun yang ada dalam asset lancar dan kewajiban

lancar yang ada pada laporan keuangan. Kurangnya perhatian terhadap proses

manajemen likuiditas dapat menyebabkan kesulitan dan kerugian yang parah

karena perkembangan jangka pendek yang merugikan bahkan untuk perusahaan

3
dengan prospek jangka panjang yang menguntungkan. Evaluasi yang salah

tentang implikasi likuiditas, dapat menyebabkan kreditor dan investor

menghadapi risiko gagal bayar yang tidak terduga.

Likuiditas pada dasarnya adalah kemampuan untuk menyelesaikan kewajiban

dengan segera. Likuiditas juga dapat diartikan seberapa banyak asset yang bisa

segera dicairkan untuk memenuhi kebutuhan. Likuiditas adalah berhubungan

dengan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya

yang segera harus dipenuhi. Likuiditas adalah kemampuan untuk

mengkonversikan aset menjadi kas atau untuk memperoleh kas untuk memenuhi

kewajiban jangka pendek, biasanya dipandang sebagai periode hingga satu tahun,

atau diidentifikasi sebagai siklus operasi normal perusahaan. (Masassya,

2006:130; Andrianto, 2019:267; Subramanyam, 2017:1414).

2.1 Terdapat dua metode analisis yang dapat digunakan dalam

melakukan analisis laporan keuangan, yaitu analisis horizontal dan analisis

vertikal. Analisis horizontal merupakan analisis dengan mengadakan

perbandingan laporan keuangan untuk beberapa periode. Dengan kata lain,

perbandingan dilakukan dengan informasi serupa dari perusahaan yang sama

untuk periode waktu yang berbeda. Melalui hasil analisis ini akan terlihat

perkembangan perusahaan dari periode satu ke periode lain. Sedangkan, analisis

vertikal merupakan analisis yang dilakukan terhadap satu periode laporan

keuangan saja. Analisis dilakukan antara pos-pos yang ada dalam satu periode.

Jadi, Informasi yang diperoleh menggambarkan hubungan antara pos-pos laporan

keuangan atau kondisi untuk satu periode saja sehingga perkembangan kondisi

4
perusahaan dari periode yang satu ke periode yang lainnya tidak dapat diketahui.

Analisis vertikal juga dapat berupa perbandingan laporan keuangan terhadap

perusahaan lain. Hal ini dilakukan dengan membandingkan informasi yang serupa

dari perusahaan lain yang berada dalam industri yang sama pada periode waktu

yang sama.

Pendekatan lain yang dapat digunakan dalam menganalisis laporan keuangan

ialah menggunakan analisis common-size dan analisis trend. Analisis common size

adalah analisis laporan keuangan dengan membandingkan perubahan-perubahan

perolehan perusahaan pada periode tertentu yang tercantum dalam laporan laba-

rugi dan neraca perusahaan dalam hubungan total aset pada periode tersebut.

Berdasarkan analisis common size, pihak manajemen akan lebih mudah untuk

melihat perkembangan distribusi beban-beban dalam laporan laba rugi atau

distribusi harta dan hutang dalam neraca. Hal ini dikarenakan perkembangan-

perkembangan tersebut disajikan dalam bentuk persen. Kinerja perusahaan adalah

suatu usaha formal yang dilaksanakan perusahaan untuk mengevaluasi efisien dan

efektivitas dari aktivitas perusahaan yang telah dilaksanakan pada periode waktu

tertentu. Sedangkan, analisis trend adalah suatu metode atau teknik analisis yang

dinyatakan dalam persentase untuk mengetahui tendensi dari keadaan keuangan

suatu perusahaan. Tendensi ini dapat berupa tendensi tetap, tendensi naik atau

bahkan tendensi turun. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk melakukan

perbandingan tren jangka panjang adalah tren angka indeks.

Sebagai upaya perusahaan untuk menunjukkan tingkat kemampuan

perusahaan dalam membayar hutang jangka pendeknya adalah dengan membuat

5
analisis likuiditas. Upaya ini akan sangat bermanfaat dalam menjaga liabilitas dan

likuiditas perusahaan, selain itu melalui analisis likuiditas perusahaan, perusahaan

mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya maka perusahaan tersebut dapat

dikatakan likuid.

PT Semen Tonasa merupakan salah satu holding dari PT Semen Indonesia

(SI) dan menjadi produsen semen terbesar di kawasan Indonesia Timur.

Perusahaan ini mampu memproduksi semen dengan kapasitas 120.000 ton per

tahun. Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri semen, PT Semen

Tonasa juga terkena dampak dari merebaknya virus Covid-19. Adanya pandemi

Covid-19 membuat penjualan semen mengalami penurunan dibandingkan dengan

penjualan semen pada tahun lalu.

Tabel 1. 1 Data Penjualan PT Semen Tonasa


Penjualan (dinyatakan dalam jutaan rupiah)
Bulan 2019 2020 Persentase penurunan
penjualan
Januari-Maret 1.247.198 1.201.572 3,65%
April-Juni 2.321.554 2.185.587 5,86%
Juli-September 3.833.488 3.575.942 6,72%
Oktober-Desember 5.644.342 4.890.699 13,35%
Sumber: Laporan keuangan triwulan PT Semen Tonasa, 2021

Turunnya tingkat penjualan sejak triwulan pertama tahun 2020 di Indonesia,

salah satunya disebabkan kurangnya tingkat permintaan semen oleh masyarakat.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari website Consumer News and Business

Channel (CNBC) Indonesia menyatakan bahwa “minimnya pembangunan selama

masa pandemi Covid-19 membuat industri semen terkena dampak yang parah.

Permintaan pasar jauh berkurang dari waktu normal sehingga utilisasi di industri

semen pada semester I-2020 hanya sekitar 56 persen dari kapasitas terpasang”.
6
Selain itu, penurunan penjualan juga bisa disebabkan perubahan motif masyarakat

dalam menyimpan uang, sebelumnya adalah untuk investasi properti, dialihkan

menjadi pemenuhan kebutuhan selama pandemi Covid-19. Hal ini disebabkan

turunnya tingkat pendapatan masyarakat selama pandemi Covid-19.

Tabel 1. 2 Aset lancar dan kewajiban lancar periode 2019-2020


Tahun Aset Lancar Kewajiban Jangka Pendek
2019 Rp2,294,676 Rp1,748,177
2019 Rp2,025,020 Rp2,078,370
2020 Rp2,224,980 Rp2,055,647
2020 Rp2,140,464 Rp2,473,097
2020 Rp2,114,465 Rp2,488,818
2020 Rp2,233,904 Rp2,223,616
Sumber : Laporan posisi keuangan PT Semen Tonasa periode 2019-2020

Berdasarkan data laporan posisi keuangan PT Semen Tonasa periode juli-

september 2019 jumlah asset lancar meningkat sebesar 0,03% sedangkan jumlah

kewajiban lancarnya menurun sebesar 0,02%. Sedangkan, pada periode April-Juni

2020 jumlah asset lancar meningkat sebesar 0,06% dan jumlah liabilitas jangka

pendek meningkat sebesar 0,19%. Namun demikian, perubahan asset lancar tidak

proporsional dengan perubahan liabilitas jangka pendek pada periode April-Juni

2020, sehingga ada indikasi perusahaan dalam kondisi tidak likuid.

Laporan Tahunan PT Semen Tonasa 2020 dalam pembahasan Analisis dan

Pembahasan Kinerja Perseroan Analisis yang digunakan hanya Analisis Kinerja

per Segmen yaitu produksi/Kegiatan usaha, Peningkatan/Penurunan Kapasitas

Produksi, Penjualan/Pendapatan Usaha dan Profitabilitas. Perhitungan Likuiditas

belum dilakukan oleh PT Semen Tonasa terhadap laporan keuangan tahunannya.

Hal ini dikarenakan posisi PT Semen Tonasa merupakan anak perusahaan dari PT

7
Semen Indonesia sehingga perusahaan hanya bertanggung jawab untuk menyetor

laporan keuangan triwulannya tanpa menghitung Likuiditas Perusahaan.

Perhitungan Likuiditas akan memberikan gambaran mengenai kemampuan

perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek untuk setiap triwulannya,

sehingga dengan penerapannya perusahaan dapat mengetahui kinerja keuangan

jangka pendeknya. Dengan demikian perusahaan dapat dengan segera melakukan

evaluasi terhadap kinerja keuangannya ketika kinerja tersebut tidak sesuai dengan

harapan manajemen. Perhitungan rasio likuiditas triwulan pada situasi Covid-19

dapat membantu perusahaan untuk menghindari risiko kerugian yang besar yang

diakibatkan kondisi keuangan perusahaan yang mengalami penurunan.

Berdasarkan uraian di atas membuat penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Analisis Likuiditas pada PT Semen Tonasa.”

Penelitian ini akan menggunakan laporan keuangan perusahaan periode 2019 dan

2020 pada saat pandemi Covid-19.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah bagaimana pengukuran likuiditas pada PT Semen Tonasa dengan aspek

modal kerja dan operasi pada saat pandemi?

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegiatan ini menganalisis likuiditas operasi dan likuiditas

modal kerja dengan pendekatan vertikal dan horizontal menggunakan laporan

keuangan PT Semen Tonasa tahun 2019-2020.


8
1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan dari kegiatan ini adalah untuk

mengukur likuiditas PT Semen Tonasa dengan menggunakan aspek modal kerja

dan operasi.

1.5 Manfaat Penelitian

Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat:

1) Manfaat Praktis

Kegiatan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan

dalam menentukan kebijakan perusahaan sehubungan dengan tingkat

likuiditas pada PT Semen Tonasa.

2) Manfaat Akademis

Kegiatan ini diharapkan dapat menerapkan teori-teori yang telah diperoleh

di bangku kuliah dalam menganalisis likuiditas perusahaan, serta sebagai bahan

referensi bagi pembaca untuk meneliti tingkat likuiditas perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai