Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN COMMON SIZE

Studi Kasus Pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah PNM Mentari Tahun 2019-2020
Anwar Rifai, Dwi Novita, Lisa Mariyanti, Selvia Indah Lestari
AKS/B/5, FEBI IAIN METRO
2022

ABSTRAK
Pertumbuhan bank syariah di Indonesia yang terus menjadi pesat, memacu persaingan yang ketat antara bank syariah
serta bank konvensional dalam meningkatkan kinerja keuangan supaya bisa bertahan di pasar perbankan nasional
Indonesia. Dalam tingkatkan kinerja keuangan bank, dibutuhkan sesuatu strategi keuangan supaya bank dapat
menciptakan keuntungan serta sanggup beroperasi secara maksimal. Kinerja keuangan menggambarkan cerminan atas
pencapaian suatu perusahaan dalam bermacam kegiatan yang telah dilakukan. Tulisan ini bertujuan guna menganalisis
laporan keuangan PT. BPRS PNM Mentari tahun 2019-2020 dengan memakai analisis common size untuk mengukur
kinerja keuangan bank tersebut. Hasil dari analisis common size menampilkan jika keadaan bank dilihat dari laporan
posisi keuangan adalah kurang baik dan maksimal dalam menerapkan funding sehingga berdampak pada likuiditas.
Sebaliknya dilihat dari laporan laba rugi jika kinerja keuangan PT. BPRS PNM Mentari tahun 2020 bisa dikatakan
kurang baik. Walaupun pendapatan operasional bank mengalami kenaikan, tetapi laba tahun berjalan mengalami
penyusutan hal ini dikarenakan sebab rendahnya efisiensi yang dilakukan bank dalam mengelola aset yang dimiliki
selaku beban usaha guna mendapatkan keuntungan.

Kata kunci: Kinerja Keuangan, Laporan Keuangan, Analisis Common Size

PENDAHULUAN
Pertumbuhan bank syariah di Indonesia yang semakin pesat, memacu persaingan yang ketat
antara bank syariah serta bank konvensional dalam menambah kinerja keuangan agar sanggup
bertahan di pasar perbankan nasional Indonesia. Dalam meningkatkan kinerja keuangan bank,
dibutuhkan suatu strategi keuangan supaya bank sanggup menciptakan keuntungan serta bisa
beroperasi secara maksimal. Guna mengukur bagaimana bank mengalami kenaikan ataupun
penyusutan, dibutuhkan evaluasi laporan kinerja keuangan dengan menganalisis laporan keuangan
bank baik neraca ataupun laporan laba rugi. Menurut Kasmir (2016:66) laporan keuangan
merupakan laporan yang menampilkan keadaan keuangan perusahaan pada saat ini dalam suatu
periode tertentu. Laporan keuangan bisa dijadikan sebagai penunjuk dalam penialaian kinerja
perusahaan secara keseluruhan baik guna kepentingan internal ataupun eksternal perusahaan.
Terdapat berbagai metode guna mengukur tingkatan kinerja keuangan bank. Kasmir (2018)
menerangkan jika ada berbagai metode analisis terhadap laporan keuangan, antara lain analisis
komparatif, analisis trend, analisis persentase per komponen (common size statement), analisis
sumber serta pemakaian dana, analisis sumber serta pemakaian kas, analisis rasio, analisis kredit,
analisis laba kotor, serta analisis titik impas (break event point). Dari banyaknya analisis diatas
penulis hendak memakai analisis common size dalam memperhitungkan kinerja keuangan bank.1
Menurut Kasmir (2015:91) analisis common size merupakan metode analisis laporan
keuangan dengan menganalisis komponen yang terdapat pada laporan keuangan baik di dalam
neraca ataupun laba rugi dikenal dengan sebutan analisis persentase per komponen ataupun common
size. Analisis common size ialah analisis yang menyamakan sesuatu pos dengan pos yang lain yang
ada dalam laporan keuangan yang seragam serta pada periode yang sama, dengan memandang total

1
Rahmi Nurul Aini et al., “Pelatihan Analisis Common Size Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pada PT .
BPRS PNM Mentari Tahun 2019-2020,” 2020, 46–60.
aktiva ataupun pasiva pada neraca ataupun laporan laba rugi dalam wujud persen. Dengan
melaksanakan evaluasi kinerja bersumber pada laporan keuangan bisa memberikan data mengenai
posisi keuangan serta keadaan perusahaan. Tidak hanya itu, bisa membantu manajemen dalam
mengindentifikasi kekurangan dan menambah kinerja perusahaan guna menghindari resiko
kebangkrutan.
Berbicara mengenai laporan keuangan, timbul suatu permasalahan yakni sulitnya
memprediksi peningkatan ataupun penyusutan setiap pos, sebab nilai yang hendak bertambah tiap
tahun belum pasti diiringi oleh persentase yang juga akan naik. Sehingga tidak bisa membagikan
mengenai pergantian tiap-tiap pos laporan keuangan dari tahun ke tahun sehubungan dengan total
aset, total utang serta ekuitas, dan jumlah ataupun nilai penjualan neto (Jumingan, 2014). Oleh
karena itu, butuh dilakukan suatu analisis dengan metode memperhitungkan pos-pos keuangan
dalam laporan keuangan pada suatu periode menjadi persentase, supaya bisa dikenal apakah
perusahaan tersebut mengalami peningkatan ataupun kebalikannya. Penyajian dalam bentuk
common size bisa mempermudah pembaca laporan keuangan guna memperhatikan perubahan
neraca serta laporan laba rugi. Perubahan yang terjalin tidak akan diketahui baik buruknya tanpa
memandang proporsi dari tiap pos terhadap total yang digunakan selaku angka dasar untuk
menghitung persentase.2
TEORI
A. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan ialah hasil akhir dari proses akuntansi yang di susun menurut prinsip-
prinsip akuntansi yang berlaku umum. Supaya tidak salah dalam menggunakan data laporan
akuntansi, sehingga dibutuhkan secara benar penafsiran dari proses akuntansi atau siklus akuntansi.
Proses akuntansi meliputi pengumpulan serta pengolahan informasi keuangan perusahaan. Dalam
proses akuntansi di identifikasikan bermacam transaksi ataupun peristiwa yang merupakan aktivitas
ekonomi perusahaan, yang dilakukan lewat pengukuran, pencatatan, penggolongan, serta
pengikhtisaran transaksi-transaksi yang bersifat keuangan sedemikian rupa sehingga hanya data
yang relevan serta saling berhubungan satu dengan yang yang lain yang memberikan gambaran
secara layak tentang kondisi keuangan dan hasil perusahaan suatu periode yang hendak
digabungkan serta disajikan dalam wujud laporan keuangan.3
B. Tujuan dan Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan suatu penalaran ataupun memperlajari dari pada hubungan serta
tendensi ataupun kecenderungan (trend) guna memastikan posisi keuangan serta hasil operasi dan
pertumbuhan perusahaan yang bersangkutan. Hasil analisis laporan keuangan hendak memberikan
data tentang kelemahan serta kekuatan yang dimiliki suatu perusahaan. Analisis laporan keuangan
perlu dilakukan secara teliti dengan memakai tata cara serta teknik analisis yang pas sehingga hasil
yang diharapkan betul-betul tepat pula. Kesalahan dalam memasukkan angka ataupun rumus akan
berdampak pada tidak akuratnya hasil yang hendak dicapai. Setelah itu, hasil perhitungan tersebut
dianalisis serta diinterpresentasikan sehingga diketahui posisi keuangan yang sebetulnya. Semua ini
wajib dilakukan secara cermat, mendalam serta jujur. Terdapat sebagian tipe teknik analisis yang
bisa digunakan dalam menganalisis laporan keuangan dan kinerja keuangan suatu perusahaan, salah
satunya ialah analisis Common size.4

2
Aini et al.
3
Billy Monok, Johny Montolalu, and Henny S Taroreh, “Analisis Common Size Statement Pada PT. Asuransi
Jiwasraya (Persero) Cabang Manado Kota,” Jurnal Administrasi Bisnis (Jab) 6, no. 003 (2018).
4
Dhea Priska Febrianti, “ANALISIS COMMON SIZE PADA LAPORAN KEUANGAN PT BANK BRI SYARIAH
Tbk. PERIODE TAHUN 2015-2017” (IAIN BENGKULU, 2019).
Salah satu tujuan dari analisis laporan keuangan itu ialah meramalkan keadaan keuangan
perusahaan pada waktu yang akan datang. Dalam melaksanakan analisa laporan keuangan banyak
sekali model, tata cara ataupun metode yang bisa digunakan dengan bermacam keunggulan serta
keterbatasan pada tiap- tiap tata metode.5
C. Pengertian Analisis Common Size
Analisa common size merupakan metode analisa yang menghitung persentase dari
komponen-komponen neraca serta laporan laba rugi guna membandingkan hasil dari analisa
pertahun. Dalam analisis neraca, analisis common size menekankan pada distribusi pendanaan
antara kewajiban lancar (kewajiban jangka pendek), kewajiban tidak lancar (kewajiban jangka
panjang) serta ekuitas, dan menekankan pada distribusi komposisi aset antara aset lancar serta aset
tidak lancar. Disamping itu, analisis common size juga sering dilanjutkan untuk memperhitungkan
akun-akun yang membentuk sub kelompok tertentu.6
D. Tujuan Analisis Common Size
Tujuan dari analisis common size ialah untuk mengenali persentase investasi terhadap tiap-
tiap aset serta liabilitas dan ekuitasnya, guna mengetahui struktur permodalan dan komposisi biaya
terhadap penjualan (kasmir, 2019: 91).7
E. Manfaat Analisis Common Size
Manfaat analisis common size ialah memudahkan pembaca laporan keuangan mencermati
perubahan-perubahan yang terjalin dalam neraca. Tidak hanya itu, analisis common size dapat
memberikan data mengenai perubahan komposisi, baik komposisi investasi maupun struktur modal,
dengan merancang common size berguna untuk menilai tepat tidaknya kebijakan operasi, investasi
serta pendanaan entah itu di ambil oleh perusahaan di masa lalu, maupun kemungkinan di masa
yang akan datang penyajian dalam bentuk common size ini akan mempermudah pembaca
menganalisis laporan-laporan keuangan dengan mencermati perubahan-perubahan yang terjadi
dalam neraca serta laporan laba rugi.8
F. Perhitungan Common Size
1. Laporan Neraca
a. Aktiva:
Komponen Aktiva
Aktiva : X 100 %
Total Aktiva

b. Pasiva:

Komponen Liabilitas
Liabilitas : X 100%
Total Pasiva

5
Zilmi Zafhari, “Analisis Common Size Sebagai Alat Untuk Menilai Kinerja Keuangan PT. PELINDO 1
Cabang Tanjung Pinang,” 2019.
6
Shinta Anastasya and Cholis Hidayati, “Analisis Rasio Keuangan Dan Common Size Untuk Menilai Kinerja
Keuangan Perusahaan Kosmetik Dan Peralatan Rumah Tangga Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-
2015,” JEA17: Jurnal Ekonomi Akuntansi 4, no. 02 (2019).
7
Khairina Trie Hastuti, “Analisa Rasio Keuangan, Common Size, Dan Trend Pada Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Periode Tahun 2015-2019,” Artikel Ilmiah Universitas Hayam Wuruk Perbanas
Surabaya 2, no. 17 (2021): 1–21.
8
Chintya C Toniga, Wilfried S Manoppo, and Joula J Rogahang, “Analisis Common Size Pada Perusahaan
PT. Federal International Finance (FIF GROUP) Cabang Manado,” Productivity 2, no. 6 (2021): 471–76.
Komponen Ekuitas
Ekuitas : X 100%
Total Pasiva

2. Laporan Laba Rugi

Komponen Laba Rugi


Elemen laba rugi : X 100%
Pendapatan 9

STUDI KASUS
PT. BPRS PNM Mentari Tbk. Periode Tahun 2019-2020
Tabel 1 Laporan Neraca PT. BPRS PNM Mentari Tbk. Periode Tahun 2019-2020
(disajikan dalam ribuan rupiah)
Komponen 2019 2020
Kas dalam Rupiah 2.170.932 2.127.254
Penemnpatan pada Bank Lain 44.087.416 57.546.258
Piutang Mudharabah 231.641.683 249.208.132
Piutang Multijasa 29.943.986 54.986.389
Piutang Qard 11.373.354 9.284.687
Pembiayaan Musyarakah 7.663.394 9.431.905
Pembiayaan Sewa - 87.097
Aset Tetap dan Inventaris 9.326.436 9.655.996
Aset Tidak Berwujud 73.900 315.200
Aset Lainnya 1.387.933 1.828.693
Total Aset 337.669.034 394.471.611
Sumber : Laporan Keuangan PT. BPRS PNM Mentari, data diolah peneliti (2021)

Tabel 2 Laporan Neraca PT. BPRS PNM Mentari Tbk Periode Tahun 2019-2020 Liabilitas dan
Ekuitas (disajikan dalam ribuam rupiah)
Komponen 2019 2020
Liabilitas Segera 677.437 2.458.720
Tabungan Wadiah 14.629.418 16.435.427
Tabungan 49.629.418 49.649.801
Deposito 135.880.407 151.790.610
Liabilitas kepada Bank Lain 67.322.344 93.897.344
Pembiayaan Diterima 16.317.398 10.766.535
Liabilitas Lainnya 6.591.713 7.856.641
Modal Disetor 38.148.640 938.148.640
Total Liabilitas Dan Ekuitas 328.788.781 371.003.618
Sumber : Laporan Keuangan PT. BPRS PNM Mentari, data diolah peneliti (2021)

Tabel 3 Laporan Laba Rugi PT. BPRS PNM Mentari Tbk Periode Tahun 2019-2020 (disajikan
dalam ribuam rupiah)
Komponen 2019 2020
Pendapatan Dari Penyaluran Dana 35.720.496 42.909.773

9
Eka Sri Wahyuni, “Studi Komparatif Keuangan Bank Syariah Mandiri Periode 2013-2018 Dengan Metode
Common Size,” Jurnal BAABU AL-ILMI: Ekonomi Dan Perbankan Syariah 5, no. 2 (2020): 153,
https://doi.org/10.29300/ba.v5i2.3650.
Dari Penempatan Pada Bank Syariah Lain 1.154.425 836.881
Pendapatan Piutang Murabahah 29.155.572 30.607.736
Piutang Multijasa 2.609.327 9.554.740
Pendapatan Musyarakah 1.259.366 1.012.798
Pendapatan Sewa 310.888 727
Pendapatan Lainnya 1.230.918 896.890
Bagi Hasil Untuk Pemilik Dana Investasi -/- (13.734.143) (16.720.526)
Pendapatan Operasional Lainnya 3.138.598 3.459.880
Beban Operasional 18.284.512 21.558.443
Beban Premi Asuransi Dan Penjaminan (386.093) (471.263)
Beban Penyisihan Penghapusan Aset (679.156) (895.753)
Beban Pemasaran (30.850) (4.550)
Beban Administrasi dan Umum (17.188.413) (20.186.877)
Pendapatan dan Beban Non Operasional 67.294 46.002
Pendapatan Non Operasional 67.294 48.800
Lainnya - (2.798)
Laba Rugi Tahun Berjalan 6.907.733 8.136.686
Taksiran Pajak Penghasilan (1.372.635) (1.448.084)
Laba Rugi Bersih 5.535.098 6.688.602
Sumber : Laporan Keuangan PT. BPRS PNM Mentari, data diolah peneliti (2021)

Berdasarkan susunan peralihan laporan keuangan PT. BPRS PNM Mentari periode 2019-
2020 dapat dipastikan pemberian biaya atas item-item pada kurun waktu 2019-2020 mendapatkan
peningkatan. Bisa dilihat pada peralihan kas yang terjadi penyusutan dari 2.170.932 jadi 2.127.254
pada tahun 2020. Hal ini berakibat pada pergantian jumlah utang dan ekuitas.10
Tabel 4 Analisa Common Size pada Neraca PT BPRS PNM Mentari Periode Tahun 2019-2020
(disajikan dalam persen)
Komponen 2019 2020 Agregat
Kas dalam Rupiah 0,64 % 0,53 % 0,11 %
Penempatan pada Bank Lain 13,05 % 14,58 % -1,54 %
Piutang Murabahah 68,60 % 63,17 % 5,43 %
Piutang Multijasa 8,86 % 13,93 % -5,07%
Piutang Qardh 3,36 % 2,35 % 1,01 %
Pembiayaan Musyarakah 2,26 % 2,39 % -0,13 %
Pembiayaan Sewa - 0,02 % 0,02 %
Aset Tetap dan Inventaris 2,76 % 2,44 % 0,32 %
Aset Tidak Berwujud 0,02 % 0,07 % -0,05 %
Aset Lainnya 0,41 % 0,46 % -0,05 %
Jumlah Rata-Rata 9,99 % 9,99 %
Sumber : Laporan Keuangan PT. BPRS PNM Mentari, data diolah peneliti (2021)

Berdasarkan hasil analisis dalam laporan neraca PT. BPRS PNM Mentari periode 2019-
2020 menggunanakan analisa common size pada sisi aktiva, bisa disimpulkan jika terjadi fluktuasi
pada masing- masing akun aktiva PT. BPRS PNM Mentari disetiap tahunnya. Salah satunya terjadi
penyusutan pada akun kas di tahun 2020 yakni sebesar 0,11%, serta terjadi peningkatan pada akun
penempatan bank lain di tahun 2020 sebesar 1,53%. Setelah itu pada akun piutang secara garis
besar mengalami penyusutan salah satunya adalah akun piutang murabahah yang menyusut cukup
besar di tahun 2020. Hal ini menunjukkan jika kemampuan bank dalam mengelola piutang kurang
baik. Pembiayaan bank menunjukkan kenaikan dari tahun sebelumnya, baik itu pembiayaan
musyarakah sebesar 0,13% ataupun pembiayaan sewa jadi 0,02% pada tahun 2020. Aset tetap serta
inventaris mengalami penyusutan sebesar 0,32%. Aset tidak berwujud bertambah jadi 0,07%, serta
10
Aini et al., “Pelatihan Analisis Common Size Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pada PT . BPRS PNM
Mentari Tahun 2019-2020.”
aset lainnya yang meningkat sebesar 0,05%. Berdasarkan dari rata-rata kinerja keuangan BPRS
PNM Mentari menunjukkan jika tidak ada perbandingan yang signifikan antara kedua periode
tersebut walaupun sebagian akun mengalami fluktuatif, tetapi memiliki jumlah nilai rata- rata yang
sama yakni sebesar 9,99%.11
Tabel 5 Analisa Common Size pada Neraca PT. BPRS PNM Mentari Periode Tahun 2019-2020
Liabilitas dan Ekuitas (disajikan dalam persen)
Komponen 2019 2020 Agregat
Liabilitas Segera 0,20 % 0,66 % -0,46 %
Tabungan Wadiah 4,44 % 4,42 % 0,01 %
Tabungan 14,97 % 13,38 % 1,59 %
Deposito 41,32 % 40,91 % 0,41 %
Liabilitas kepada Bank Lain 20,47 % 25,30 % -4,83 %
Pembiayaan Diterima 4,96 % 2,90 % 2,06 %
Liabilitas Lainnya 2,04 % 2,11 % -0,07 %
Modal Disetor 11, 60 % 10,28 % 1,32 %
Jumlah Rata-Rata 12,5 % 12,4 % 0,00 %
Sumber : Laporan Keuangan PT. BPRS PNM Mentari, data diolah peneliti (2021)

Dari hasil analisis laporan neraca PT. BPRS PNM Mentari periode 2019-2020 menggunakan
analisis common size pada sisi pasiva, secara garis besar bisa disimpulkan jika terjadi fluktuasi pada
masing-masing akun pasiva PT. BPRS PNM Mentari disetiap tahunnya. Pertama, akun-akun yang
mengalami peningkatan adalah liabilitas sebesar 0,46%, liabilitas kepada bank lain naik secara
signifikan sebesar 4,83%, dan liabilitas yang lain naik sebesar 0,07%. Kedua, akun-akun yang
mengalami penyusutan antara lain tabungan wadiah turun sebesar 0,02%, tabungan mengalami
penyusutan yang lumayan signifikan sebesar 1.59%, deposito turun sebesar 0,41%, pembiayaan
diterima yang juga turun secara signifikan yakni sebesar 2,06%, serta modal disetor yang menyusut
sebesar 1.32%. Setelah dianalisis berdasarkan informasi diatas, akun-akun yang mengalami
peningkatan hanya kelompok akun liabilitas saja, yang paling besar terjadi pada akun liabilitas
kepada bank lain, maksudnya bank banyak melakukan pinjaman guna pemenuhan modal. Sehingga
resiko likuiditas bank terus menjadi besar.12
Tabel 6 Analisa Common Size pada Laporan Laba Rugi PT. BPRS PNM Mentari TbkPeriode
Tahun 2019-2020 (disajikan dalam ribuam rupiah)
Komponen 2019 2020 Agregat
Pendapatan Dari Penyaluran Dana 91,76 % 92,44 % -0,68 %
Dari Penempatan Pada Bank Syariah Lain 2,96 % 1,80 % 1,16 %
Pendapatan Piutang Murabahah 74,89 % 65,94 % 8,95 %
Piutang Multijasa 6,70 % 20,58 % -13,88 %
Pendapatan Musyarakah 3,23 % 2,18 % 1,05 %
Pendapatan Sewa 0,79 % 0,001 % 0,789 %
Pendapatan Lainnya 3,16 % 1,93 % 1,23 %
Bagi Hasil Untuk Pemilik Dana Investasi -/- 35,28 % 36,02 % -0,74 %
Pendapatan Operasional Lainnya 8,06 % 7,45 % 0,61 %
Beban Operasional 46,97 % 55,38 % -8,41 %
Beban Premi Asuransi Dan Penjaminan 0,99 % 1,01 % -0,02 %
Beban Penyisihan Penghapusan Aset 1,74 % 1,92 % -0,18 %
Beban Pemasaran 0,07 % 0,009 % 0,061 %
Beban Administrasi dan Umum 44,15 % 43,49 % 0,66 %
Pendapatan dan Beban Non Operasional 0,17 % 0,09 % 0,08 %
Pendapatan Non Operasional 0,17 % 0,10 % 0,07 %
11
Aini et al.
12
Aini et al.
Lainnya - 0,006 % 0,006 %
Laba Rugi Tahun Berjalan 17,74 % 17,53 % 0,21 %
Taksiran Pajak Penghasilan 3,52 % 3,11 % 0,41 %
Laba Rugi Bersih 14,22 % 14,42 % -0,2 %
Sumber : Laporan Keuangan PT. BPRS PNM Mentari, data diolah peneliti (2021)

Berdasarkan analisis common size laba rugi yang sudah dilakukan, dapat diketahui bahwa
secara garis besar pendapatan dari penyaluran dana mengalami kenaikan yang tidak begitu
signifikan, dimana meningkat sebesar 0,68%. Pendapatan dari penyaluran dana ini berasal dari
penempatan pada bank syariah lain, pendapatan piutang murabahah serta multijasa, pendapatan
musyarakah serta sewa, dan pendapatan lainnya. Dimana diantara seluruh pendapatan tersebut
hanya pendapatan dari piutang multijasa saja yang mengalami kenaikan secara signifikan yakni
sebesar 13,88%. Penyusutan pendapatan dari kegiatan operasional bank dimungkinkan dapat terjadi
karna berkurangnya nasabah yang melakukan pembiayaan dengan akad bagi hasil baik itu
murabahah, musyarakah, ataupun mudharabah. Nasabah lebih banyak melakukan pembiayaan
menggunakan akad ijarah serta kafalah.
Setelah itu terjadi penyusutan pada akun pendapatan yang lain di tahun 2020 ialah sebesar
1,23%. Hal itu dapat terjadi diperkirakan karna sebagai dampak menyusutnya pembiayaan dengan
akad bagi hasil yang menyebabkan pendapatan imbalan jasa bank dari sisi administrasi pendapatan
serta mengalami penyusutan. Sementara itu, pada akun beban operasional tahun 2020 mengalami
kenaikan yang signifikan dari 46,97% jadi 55,38% di tahun 2020 dimana mengalami peningkatan
sebesar 8,41%. Faktor utama yang jadi pemicu meningkatnya beban operasional yakni perusahaan
banyak melakukan rekrutmen pegawai baru sehingga beban usaha mengalami kenaikan. Hal
tersebut disertai dengan kenaikan beban pendapatan ataupun upah, tunjangan serta kesejahteraan,
serta beban biaya manfaat karyawan.
Berdasarkan analisis diatas, dapat diketahui jika kinerja PT. BPRS PNM Mentari apabila
dilihat dari beban operasional yakni kurang baik, sebab bank kurang dapat mengendalikan serta
mengefisiensikan beban operasional sehingga mengalami kenaikan yang signifikan. Bertambahnya
beban operasional berakibat pada turunnya laba usaha yang diterima. Pada tahun 2020 laba rugi
tahun berjalan turun dari 17,74% jadi 17,53% dimana terjadi penyusutan sebesar 0,21%. Semakin
besar pendapatan serta laba usaha yang diterima maka akan semakin besar jumlah zakat dan pajak
yang wajib dikeluarkan. Tetapi karna pada tahun 2020 laba rugi tahun berjalan mengalami
penyusutan hingga jumlah pajak yang wajib dikeluarkan juga terus menjadi kecil dari tahun
sebelumnya. Namun secara keseluruhan laba bersih yang diperoleh bank mengalami sedikit
peningkatan dibandingkan tahun 2019. Maka dari itu meskipun laba rugi tahun berjalan bank
mengalami penyusutan tetapi laba bersih yang diperoleh bank justru bertambah. Sehingga jika
dilihat dari sisi laba bersih bank, hingga kinerja PT. BPRS PNM Mentari cukup baik karna laba
bersih yang diperoleh bank mengalami sedikit kenaikan dari tahun sebelumnya.13
KESIMPULAN
Analisis common size ialah analisis yang menyamakan sesuatu pos dengan pos yang lain
yang ada dalam laporan keuangan yang seragam serta pada periode yang sama, dengan memandang
total aktiva ataupun pasiva pada neraca ataupun laporan laba rugi dalam wujud persen. Berdasarkan
hasil analisis dari data-data laporan keuangan PT. BPRS PNM Mentari menggunakan analisis
common size periode tahun 2019-2020, bisa disimpulkan jika kinerja serta keuangan PT. BPRS
PNM Mentari dalam keadaan kurang maksimal, data-data pada sisi aktiva yang mengalami
penyusutan semacam kas, piutang murabahah, piutang qardh, pembiayaan sewa. Perihal ini
diperkirakan bersumber dari besarnya jumlah utang yang dipunyai bank.

13
Aini et al.
Bisa dilihat pada data disisi pasiva dengan meningkatnya jumlah liabilitas secara signifikan
baik itu liabilitas segera bertambah sebesar 0,46% ataupun liabilitas kepada bank lain bertambah
sebesar 4,83%. Disamping itu beban operasional bank juga hadapi kenaikan yang lumayan
signifikan dari 46,97% jadi 55,38% dimana bertambah sebesar 8,41%. Sehingga bank
melaksanakan kebijakan pengambilan utang guna menutupi biaya yang timbul akibat aktivitas
operasional bank menimbulkan kewajiban untuk bank untuk mengembalikan utang di masa
mendatang. Hingga dapat disimpulkan jika PT. BPRS PNM Mentari kurang baik dan maksimal
dalam melaksanakan funding sehingga berdampak pada likuiditas. Sebaliknya pada laporan laba
rugi berlandaskan analisis common size yang sudah dilakukan, dapat diketahui jika kinerja
keuangan PT. BPRS PNM Mentari tahun 2020 masih kurang baik. Walaupun pemasukan
operasional bank mengalami kenaikan, tetapi laba tahun berjalan mengalami penyusutan perihal ini
dikarenakan sebab minimnya efisiensi yang dilakukan bank dalam mengelola aset yang dimiliki
sebagai beban usaha buat memperoleh keuntungan.
DAFTAR PUSTAKA
Aini, Rahmi Nurul, Arief Mulyawan Thoriq, Program Studi, Manajemen Keuangan, Laporan
Keuangan, and Analisis Common Size. “Pelatihan Analisis Common Size Dalam Mengukur
Kinerja Keuangan Pada PT . BPRS PNM Mentari Tahun 2019-2020,” 2020, 46–60.
Anastasya, Shinta, and Cholis Hidayati. “Analisis Rasio Keuangan Dan Common Size Untuk
Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Kosmetik Dan Peralatan Rumah Tangga Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015.” JEA17: Jurnal Ekonomi Akuntansi
4, no. 02 (2019).
Hastuti, Khairina Trie. “Analisa Rasio Keuangan, Common Size, Dan Trend Pada Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Periode Tahun 2015-2019.” Artikel
Ilmiah Universitas Hayam Wuruk Perbanas Surabaya 2, no. 17 (2021): 1–21.
Monok, Billy, Johny Montolalu, and Henny S Taroreh. “Analisis Common Size Statement Pada PT.
Asuransi Jiwasraya (Persero) Cabang Manado Kota.” Jurnal Administrasi Bisnis (Jab) 6,
no. 003 (2018).
Priska Febrianti, Dhea. “ANALISIS COMMON SIZE PADA LAPORAN KEUANGAN PT BANK BRI
SYARIAH Tbk. PERIODE TAHUN 2015-2017.” IAIN BENGKULU, 2019.
Toniga, Chintya C, Wilfried S Manoppo, and Joula J Rogahang. “Analisis Common Size Pada
Perusahaan PT. Federal International Finance (FIF GROUP) Cabang Manado.”
Productivity 2, no. 6 (2021): 471–76.
Wahyuni, Eka Sri. “Studi Komparatif Keuangan Bank Syariah Mandiri Periode 2013-2018 Dengan
Metode Common Size.” Jurnal BAABU AL-ILMI: Ekonomi Dan Perbankan Syariah 5, no. 2
(2020): 153. https://doi.org/10.29300/ba.v5i2.3650.
Zafhari, Zilmi. “Analisis Common Size Sebagai Alat Untuk Menilai Kinerja Keuangan PT.
PELINDO 1 Cabang Tanjung Pinang,” 2019.

Anda mungkin juga menyukai