NIM : 126401202049
KELAS : PERBANKAN SYARIAH / 4B
MATA KULIAH : MANAJEMEN STRATEGI
TOPIK : FUNGSI KEUANGAN DALAM MANAJEMEN STRATEGI
ANALISIS JURNAL
A. DESKRIPSI UMUM
Judul : Analisis Laporan Keuangan untuk Mengukur Kinerja Keuangan : Studi
Empirik pada Venz Beauty di Surabaya
Penulis : Dinda Sagita
Publikasi : Jurnal Udayana University Press
Reviewer : Akbar Prasetia Priatna
NIM : 126401202049
B. ABSTRAK
Estination of healthy company obtained with analysis statement finances in order to know
about the finances performance. One of the analysis component that we can used is
analysis finance ratio. The purpose of this research is to analyze finance performance on
Vens Beauty reviewed from analysis finance ratio. The used of analysis method is
qualitative descriptive resort to measuring liquidity ratio, solvability, activity, and
profitability. The result indicate that finance performance of Vens Beauty which based on
analysis liquidity ratio overall refer that the company is on good condition (likuid) and
from the ratio of solvability the company is solvable or in a good condition to ensure it
debt. But depend on activity ratio the company is less efficient eventhough it increased in
every year. Whereas from the profitability ratio the company is on a good position
(efficient).
E. METODE PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan yang bersifat
deskriptif kualitatif.
Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014:11). Jadi populasi bukan
hanya orang, tetapi juga obyek dan benda – benda yang lain. Populasi dalam penelitian
ini yaitu laporan keuangan Vens Beauty di Surabaya. Adapaun sampel dalam penelitian
ini yaitu leporan keuangan perusahaan yang diterbitkan selama lima tahun terakhir.
Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut: 1) Wawancara (interview); 2) Studi Dokumentasi dan 3) Studi
Kepustakaan ( Library Research )
Teknik Analisa Data
1. Mengumpulkan data-data laporan keuangan Vens Beauty selama periode tahun
2012-2016.
2. Mengumpulkan akun-akun yang dibutuhkan untuk menghitung rasio keuangan.
3. Melakukan rekapitulasi laporan keuangan tahunan.
4. Menganalisis laporan keuangan dengan menggunakan rasio likuditas, solvabilitas,
profitabilitas, dan aktivitas.
5. Membuat tabel atas hasil perhitungan rasio keuangan.
6. Melakukan analisis dan interpretasi kinerja keuangan.
7. Memberikan kesimpulan dan saran.
F. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil perhitungan rasio yang telah diuraikan, maka dapat diketahui
kondisi keuangan Vens Beauty yang akan dinilai melalui kinerja keuangan perusahaan
meliputi rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas.
1. Likuiditas
a. Current Ratio
Berdasarkan tabel penilaian kinerja keuangan diatas dari tahun
2012-2016 hasil tertinggi pada tahun 2015 sebesar 428.26% dan current
ratio terendah pada tahun 2016 sebesar 347.33%. Secara keseluruhan rata-
rata current ratio sebesar 378.84% dengan demikian current ratio
dikatakan likuid atau berada dalam kondisi baik karena besarnya hasil
perhitungan dan rata-rata tersebut 15 berada diatas rata-rata standar
industri rasio keuangan.
b. Quick Ratio
Berdasarkan tabel penilaian kinerja keuangan diatas dari tahun
2012-2016 hasil tertinggi pada tahun 2015 sebesar 180.22% dan terendah
pada tahun 2016 sebesar 153.17% secara keseluruhan rata-rata quick ratio
sebesar 170.22% dengan demikian quick ratio dikatakan likuid atau berada
dalam kondisi baik karena besarnya hasil perhitungan dan rata-rata
tersebut berada diatas rata-rata standar industri rasio keuangan.
c. Cash Ratio
Berdasarkan tabel penilaian kinerja keuangan diatas dari tahun
2012-2016 hasil tertinggi pada tahun 2015 sebesar 173.91% dan terendah
pada tahun 2016 sebesar 146.67%. Secara keseluruhan rata-rata cash ratio
sebesar 164.19% dengan demikian cash ratio dikatakan likuid atau berada
dalam kondisi baik karena besarnya hasil perhitungan dan rata-rata
tersebut berada diatas rata-rata standar industri rasio keuangan.
2. Solvabilitas
a. Debt to Equity Ratio
Berdasarkan tabel penilaian kinerja keuangan diatas dari tahun
2012-2016 hasil tertinggi pada tahun 2016 sebesar 24.98% dan terendah
pada tahun 2012 sebesar 18.39%. Secara keseluruhan rata-rata debt to
equity ratio sebesar 20.56% dengan demikian debt to equity ratio
dikatakan solvable atau berada dalam posisi yang baik karena besarnya
hasil perhitungan dan rata-rata tersebut berada dibawah rata-rata standar
industri rasio keuangan.
b. Debt to Total Assets Ratio
Berdasarkan tabel penilaian kinerja keuangan diatas dari tahun
2012-2016 hasil tertinggi pada tahun 2016 sebesar 19.99% dan terendah
pada tahun 2012 sebesar 15.53%. Secara keseluruhan rata-rata debt to total
assets ratio sebesar 17.02% dengan demikian debt to total assets ratio
dikatakan solvable, walaupun selama tahun terakhir mengalami
peningkatan namun kondisi perusahaan masih dalam posisi yang baik
karena besarnya hasil perhitungan dan rata-rata tersebut berada dibawah
rata-rata standar industri rasio keuangan.
3. Aktivitas
a. Total Assets Turnover
Berdasarkan tabel penilaian kinerja keuangan diatas dari tahun
2012-2016 hasil tertinggi pada tahun 2016 yaitu sebesar 1.89x dan
terendah pada tahun 2014 sebesar 1.76x. Secara keseluruhan rata-rata total
assets turnover sebesar 1.84x. Ini berarti bahwa kinerja perusahaan dalam
memanfaatkan aktivanya kurang efisien karena besarnya hasil perhitungan
dan rata-rata tersebut berada dibawah rata-rata standar industri rasio
keuangan.
b. Inventory Turnover
Berdasarkan tabel penilaian kinerja keuangan diatas dari tahun
2012-2016 hasil tertinggi pada tahun 2016 sebesar 2.81x dan terendah
pada tahun 2012 sebesar 1.26x. Secara keseluruhan rata-rata inventory
turnover sebesar 1.86x. Ini berarti bahwa kinerja perusahaan dalam
mengelola persediaannya tidak efisien karena besarnya hasil perhitungan
dan rata-rata tersebut berada dibawah rata-rata standar industri rasio
keuangan
4. Profitabilitas
a. Net Profit Margin
Berdasarkan tabel penilaian kinerja keuangan diatas dari tahun
2012-2016 hasil tertinggi pada tahun 2015 sebesar 30.80% dan terendah
tahun 2012 sebesar 25.84%. Secara keseluruhan rata-rata net profit margin
sebesar 29.24%. Dengan demikian net profit margin dikatakan efisien atau
perusahaan berada dalam keadaan yang baik karena besarnya hasil
perhitungan dan rata-rata tersebut berada diatas rata-rata standar industri
rasio keuangan.
b. Return On Assets
Berdasarkan tabel penilaian kinerja keuangan diatas dari tahun
2012-2016 hasil tertinggi pada tahun 2016 sebesar 57.79% dan terendah
pada tahun 2012 sebesar 46.66%. Secara keseluruhan rata-rata return on
assets sebesar 53.82% dengan demikian return on assets dikatakan efisien
karena besarnya hasil perhitungan dan rata-rata tersebut berada diatas rata-
rata standar industri rasio keuangan.
c. Return On Equity
Berdasarkan tabel penilaian kinerja keuangan diatas dari tahun
2012-2016 hasil tertinggi pada tahun 2016 sebesar 72.23% dan terendah
tahun 2012 sebesar 55.24%. Secara keseluruhan rata-rata return on equity
sebesar 64.95%. Dengan demikian return on equity dikatakan efisien 17
karena besarnya hasil perhitungan dan rata-rata tersebut berada diatas rata-
rata standar industri rasio keuangan.
d. Gross Profit Margin
Berdasarkan tabel penilaian kinerja keuangan diatas dari tahun
2012-2016 hasil tertinggi pada tahun 2016 sebesar 48.33% dan terendah
tahun 2012 sebesar 41.08%. Secara keseluruhan rata-rata gross profit
margin sebesar 45.82%. Dengan demikian gross profit margin dikatakan
efisien karena besarnya hasil perhitungan dan rata-rata tersebut berada
diatas rata-rata standar industri rasio keuangan.
Saran
1. Perusahaan harus tetap mempertahankan tingkat likuiditasnya dengan lebih
memanfaatkan assets lancarnya secara optimal.
2. Untuk tingkat solvabilitas perusahaan berada pada posisi yang 18 baik namun
sebaiknya untuk tahun selanjutnya perusahaan mengurangi jumlah hutangnya dan
lebih mengutamakan penggunaan aset yang ada.
3. Dalam aktivitasnya perusahaan berada dalam posisi kurang baik. Keadaan ini bisa
diperbaiki perusahaan dengan meningkatkan tingkat aktivitasnya terutama pada
perputaran persediaan.
4. Perusahaan harus mampu meningkatkan volume penjualan dengan cara
menekankan atau mengelola biaya-biaya perusahaan lebih efisien diharapkan
setiap tahunnya perusahaan dapat menghasilkan keuntungan yang terus
meningkat.
5. Perusahaan hendaknya menyusun laporan keuangannya secara berkala untuk
dapat dijadikan sebagai pembanding kinerja keuangannya dari tahun ke tahun.