Anda di halaman 1dari 9

NAMA : AKBAR PRASETIA PRIATNA

NIM : 126401202049
KELAS : PERBANKAN SYARIAH / 4B
MATA KULIAH : MANAJEMEN STRATEGI
TOPIK : FUNGSI KEUANGAN DALAM MANAJEMEN STRATEGI

ANALISIS JURNAL

A. DESKRIPSI UMUM
Judul : Analisis Laporan Keuangan untuk Mengukur Kinerja Keuangan : Studi
Empirik pada Venz Beauty di Surabaya
Penulis : Dinda Sagita
Publikasi : Jurnal Udayana University Press
Reviewer : Akbar Prasetia Priatna
NIM : 126401202049

B. ABSTRAK
Estination of healthy company obtained with analysis statement finances in order to know
about the finances performance. One of the analysis component that we can used is
analysis finance ratio. The purpose of this research is to analyze finance performance on
Vens Beauty reviewed from analysis finance ratio. The used of analysis method is
qualitative descriptive resort to measuring liquidity ratio, solvability, activity, and
profitability. The result indicate that finance performance of Vens Beauty which based on
analysis liquidity ratio overall refer that the company is on good condition (likuid) and
from the ratio of solvability the company is solvable or in a good condition to ensure it
debt. But depend on activity ratio the company is less efficient eventhough it increased in
every year. Whereas from the profitability ratio the company is on a good position
(efficient).

Keywords: Finance Statement, Finance Ratio, Finance Performance


C. PENDAHULUAN
Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupakan salah satu penggerak
perekonomian bangsa, terlebih lagi dalam situasi globalisasi dan persaingan sekarang ini
mengakibatkan banyaknya UMKM yang bermunculan dan tidak sedikit yang mengalami
kebangkrutan, sehingga perusahaan dituntut mempunyai kemampuan bersaing, baik yang
berorientasi lokal maupun pesaing yang berorientasi internasional. Keberhasilan dalam
mencapai tujuan sangat ditentukan oleh kinerja perusahaan dan memiliki strategi yang
matang termasuk dalam hal manajemen keuangan. Manajemen keuangan sangat
berpengaruh terhadap eksistensi suatu perusahaan agar dalam melaksanakan kegiatan
operasional perusahaan dengan lebih efektif dan efisien sehingga perusahaan dapat
mengembangkan dan mempertahankan aktivitas serta keberadaan perusahaan dalam
persaingan global yang terjadi. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk melihat
kesehatan perusahaan adalah dengan melihat laporan keuangan, karena dalam
mengetahui kinerja suatu perusahaan adalah melalui laporan keuangan. Laporan
keuangan merupakan salah satu informasi yang sangat penting dalam menilai
perkembangan perusahaan serta dapat digunakan untuk menilai keadaan keuangan di
masa lalu, saat ini, dan kemungkinan di masa yang akan datang sebagai dasar
pengambilan keputusan. Tetapi, tidak cukup hanya melihat laporan keuangan saja.
Laporan keuangan dapat memberikan sebuah informasi yang bermanfaat jika sudah
dilakukan sebuah analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan digunakan
sebagai acuan atau sebagai dasar pengambilan sebuah keputusan. Yang sering digunakan
pada umumnya dalam melakukan analisis adalah perhitungan rasio Analisis rasio
keuangan ini dapat membantu mengetahui tingkat kinerja keuangan perusahaan apakah
baik atau sebaliknya. Analisis rasio diklasifikasikan dalam berbagai jenis, diantaranya
yaitu rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas. Dari hasil analisis tersebut
akan diperoleh gambaran 4 perkembangan usaha pada perusahaan yang bersangkutan
serta dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak internal
maupun pihak eksternal perusahaan. Informasi atas laporan keuangan yang telah
dievaluasi sangat diperlukan bagi pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap
kondisi keuangan dan hasil dari operasional perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan
harus mampu melakukan analisis terhadap kinerja keuangan pada setiap periode sehingga
dapat digunakan untuk melihat kemampuannya dalam menghasilkan laba, serta
bagaimana kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya dan
aktivitas operasional perusahaan dapat dilakukan secara maksimal. Berdasarkan uraian di
atas, maka terlihat bahwa penggunaan analisis rasio keuangan dapat menggambarkan
kinerja keuangan yang telah dicapai pada perusahaan terutama berkaitan dengan
pengambilan keputusan Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam
penelitian ini adalah : Untuk menganalisis kinerja keuangan pada Vens Beauty ditinjau
dari analisis rasio keuangan.

D. KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS


Dalam mempertahankan serta mengembangkan perusahaan selalu membutuhkan
dana untuk memenuhi semua kegiatan operasional perusahaan. Dengan manajemen
keuangan usaha untuk mengalokasikan dana tersebut dapat dilakukan secara efisien.
Menurut Dodo, H. dan Herman, W. (2006:36) dalam Brigham dan Houston (2001)
menyatakan bahwa manajemen keuangan merupakan bidang yang terluas dari tiga bidang
keuangan, dan memiliki kesempatan karir yang sangat luas. Bambang Riyanto (2008:4)
adalah : “Keseluruhan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha
mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang
paling menguntungkan beserta usaha untuk 5 menggunakan dana tersebut seefisien
mungkin”. Menurut Wiagustini (2010:5) Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai
manajemen dana baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk
investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi
atau pembelanjaan secara efisien (Suad Husnan,2000). Dalam manajemen keuangan tidak
terlepas dari laporan keuangan. Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk
menyediakan informasi keuangan perusahaan kepada pihakpihak yang berkepentingan
sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Harahap (2008:1) laporan
keuangan adalah media informasi yang merangkum semua aktivitas perusahaan. Kasmir
(2015:7) menjelaskan laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi
keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Bila disimpulkan
bahwa laporan keuangan adalah suatu laporan yang dapat memberikan suatu informasi
mengenai kondisi keuangan perusahaan pada periode tertentu yang digunakan sebagai
dasar pengambilan keputusan.

E. METODE PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan yang bersifat
deskriptif kualitatif.
Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014:11). Jadi populasi bukan
hanya orang, tetapi juga obyek dan benda – benda yang lain. Populasi dalam penelitian
ini yaitu laporan keuangan Vens Beauty di Surabaya. Adapaun sampel dalam penelitian
ini yaitu leporan keuangan perusahaan yang diterbitkan selama lima tahun terakhir.
Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut: 1) Wawancara (interview); 2) Studi Dokumentasi dan 3) Studi
Kepustakaan ( Library Research )
Teknik Analisa Data
1. Mengumpulkan data-data laporan keuangan Vens Beauty selama periode tahun
2012-2016.
2. Mengumpulkan akun-akun yang dibutuhkan untuk menghitung rasio keuangan.
3. Melakukan rekapitulasi laporan keuangan tahunan.
4. Menganalisis laporan keuangan dengan menggunakan rasio likuditas, solvabilitas,
profitabilitas, dan aktivitas.
5. Membuat tabel atas hasil perhitungan rasio keuangan.
6. Melakukan analisis dan interpretasi kinerja keuangan.
7. Memberikan kesimpulan dan saran.
F. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil perhitungan rasio yang telah diuraikan, maka dapat diketahui
kondisi keuangan Vens Beauty yang akan dinilai melalui kinerja keuangan perusahaan
meliputi rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas.
1. Likuiditas
a. Current Ratio
Berdasarkan tabel penilaian kinerja keuangan diatas dari tahun
2012-2016 hasil tertinggi pada tahun 2015 sebesar 428.26% dan current
ratio terendah pada tahun 2016 sebesar 347.33%. Secara keseluruhan rata-
rata current ratio sebesar 378.84% dengan demikian current ratio
dikatakan likuid atau berada dalam kondisi baik karena besarnya hasil
perhitungan dan rata-rata tersebut 15 berada diatas rata-rata standar
industri rasio keuangan.
b. Quick Ratio
Berdasarkan tabel penilaian kinerja keuangan diatas dari tahun
2012-2016 hasil tertinggi pada tahun 2015 sebesar 180.22% dan terendah
pada tahun 2016 sebesar 153.17% secara keseluruhan rata-rata quick ratio
sebesar 170.22% dengan demikian quick ratio dikatakan likuid atau berada
dalam kondisi baik karena besarnya hasil perhitungan dan rata-rata
tersebut berada diatas rata-rata standar industri rasio keuangan.
c. Cash Ratio
Berdasarkan tabel penilaian kinerja keuangan diatas dari tahun
2012-2016 hasil tertinggi pada tahun 2015 sebesar 173.91% dan terendah
pada tahun 2016 sebesar 146.67%. Secara keseluruhan rata-rata cash ratio
sebesar 164.19% dengan demikian cash ratio dikatakan likuid atau berada
dalam kondisi baik karena besarnya hasil perhitungan dan rata-rata
tersebut berada diatas rata-rata standar industri rasio keuangan.
2. Solvabilitas
a. Debt to Equity Ratio
Berdasarkan tabel penilaian kinerja keuangan diatas dari tahun
2012-2016 hasil tertinggi pada tahun 2016 sebesar 24.98% dan terendah
pada tahun 2012 sebesar 18.39%. Secara keseluruhan rata-rata debt to
equity ratio sebesar 20.56% dengan demikian debt to equity ratio
dikatakan solvable atau berada dalam posisi yang baik karena besarnya
hasil perhitungan dan rata-rata tersebut berada dibawah rata-rata standar
industri rasio keuangan.
b. Debt to Total Assets Ratio
Berdasarkan tabel penilaian kinerja keuangan diatas dari tahun
2012-2016 hasil tertinggi pada tahun 2016 sebesar 19.99% dan terendah
pada tahun 2012 sebesar 15.53%. Secara keseluruhan rata-rata debt to total
assets ratio sebesar 17.02% dengan demikian debt to total assets ratio
dikatakan solvable, walaupun selama tahun terakhir mengalami
peningkatan namun kondisi perusahaan masih dalam posisi yang baik
karena besarnya hasil perhitungan dan rata-rata tersebut berada dibawah
rata-rata standar industri rasio keuangan.
3. Aktivitas
a. Total Assets Turnover
Berdasarkan tabel penilaian kinerja keuangan diatas dari tahun
2012-2016 hasil tertinggi pada tahun 2016 yaitu sebesar 1.89x dan
terendah pada tahun 2014 sebesar 1.76x. Secara keseluruhan rata-rata total
assets turnover sebesar 1.84x. Ini berarti bahwa kinerja perusahaan dalam
memanfaatkan aktivanya kurang efisien karena besarnya hasil perhitungan
dan rata-rata tersebut berada dibawah rata-rata standar industri rasio
keuangan.
b. Inventory Turnover
Berdasarkan tabel penilaian kinerja keuangan diatas dari tahun
2012-2016 hasil tertinggi pada tahun 2016 sebesar 2.81x dan terendah
pada tahun 2012 sebesar 1.26x. Secara keseluruhan rata-rata inventory
turnover sebesar 1.86x. Ini berarti bahwa kinerja perusahaan dalam
mengelola persediaannya tidak efisien karena besarnya hasil perhitungan
dan rata-rata tersebut berada dibawah rata-rata standar industri rasio
keuangan
4. Profitabilitas
a. Net Profit Margin
Berdasarkan tabel penilaian kinerja keuangan diatas dari tahun
2012-2016 hasil tertinggi pada tahun 2015 sebesar 30.80% dan terendah
tahun 2012 sebesar 25.84%. Secara keseluruhan rata-rata net profit margin
sebesar 29.24%. Dengan demikian net profit margin dikatakan efisien atau
perusahaan berada dalam keadaan yang baik karena besarnya hasil
perhitungan dan rata-rata tersebut berada diatas rata-rata standar industri
rasio keuangan.
b. Return On Assets
Berdasarkan tabel penilaian kinerja keuangan diatas dari tahun
2012-2016 hasil tertinggi pada tahun 2016 sebesar 57.79% dan terendah
pada tahun 2012 sebesar 46.66%. Secara keseluruhan rata-rata return on
assets sebesar 53.82% dengan demikian return on assets dikatakan efisien
karena besarnya hasil perhitungan dan rata-rata tersebut berada diatas rata-
rata standar industri rasio keuangan.
c. Return On Equity
Berdasarkan tabel penilaian kinerja keuangan diatas dari tahun
2012-2016 hasil tertinggi pada tahun 2016 sebesar 72.23% dan terendah
tahun 2012 sebesar 55.24%. Secara keseluruhan rata-rata return on equity
sebesar 64.95%. Dengan demikian return on equity dikatakan efisien 17
karena besarnya hasil perhitungan dan rata-rata tersebut berada diatas rata-
rata standar industri rasio keuangan.
d. Gross Profit Margin
Berdasarkan tabel penilaian kinerja keuangan diatas dari tahun
2012-2016 hasil tertinggi pada tahun 2016 sebesar 48.33% dan terendah
tahun 2012 sebesar 41.08%. Secara keseluruhan rata-rata gross profit
margin sebesar 45.82%. Dengan demikian gross profit margin dikatakan
efisien karena besarnya hasil perhitungan dan rata-rata tersebut berada
diatas rata-rata standar industri rasio keuangan.

G. KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
1. Berdasarkan rasio likuiditasnya berada dalam posisi sangat baik. Secara
keseluruhan current ratio, quick ratio, dan cash rastio dikatakan likuid karena
besarnya rata-rata tersebut diatas rata-rata standar industri rasio keuangan. Hal ini
menandakan dimana perusahaan sangat mampu dalam melunasi kewajiban jangka
pendeknya.
2. Berdasarkan rasio solvabilitasnya dari debt to equity ratio dan debt to total assets
ratio, maka dapat dikatakan berada pada posisi solvable karena dibawah rata-rata
standar industri rasio keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa keadaan perusahaan
sangat baik.
3. Berdasarkan rasio aktivitasnya dari total assets turnover dan inventory turnover
masih dapat dikatakan baik karena menunjukkan adanya peningkatan dari tahun
ke tahun. Namun rata-rata aktivitas dikatakan kurang efisien karena berada
dibawah rata-rata standar industry rasio keuangan.
4. Berdasarkan rasio profitabilitasnya dilihat dari net profit margin, return on assets,
return on equity, dan gross profit margin maka dapat dikatakan sangat efisien
karena berada diatas rata-rata standar industri rasio keuangan. Hal ini
menandakan perusahaan berada dalam posisi yang baik.

Saran
1. Perusahaan harus tetap mempertahankan tingkat likuiditasnya dengan lebih
memanfaatkan assets lancarnya secara optimal.
2. Untuk tingkat solvabilitas perusahaan berada pada posisi yang 18 baik namun
sebaiknya untuk tahun selanjutnya perusahaan mengurangi jumlah hutangnya dan
lebih mengutamakan penggunaan aset yang ada.
3. Dalam aktivitasnya perusahaan berada dalam posisi kurang baik. Keadaan ini bisa
diperbaiki perusahaan dengan meningkatkan tingkat aktivitasnya terutama pada
perputaran persediaan.
4. Perusahaan harus mampu meningkatkan volume penjualan dengan cara
menekankan atau mengelola biaya-biaya perusahaan lebih efisien diharapkan
setiap tahunnya perusahaan dapat menghasilkan keuntungan yang terus
meningkat.
5. Perusahaan hendaknya menyusun laporan keuangannya secara berkala untuk
dapat dijadikan sebagai pembanding kinerja keuangannya dari tahun ke tahun.

Anda mungkin juga menyukai