Anda di halaman 1dari 67

Review Materi

“Manajemen Bisnis Syariah/ Manajemen


Bisnis Islam”

Dosen Pengampu :
Era Yudistira, M. Ak
Review Materi
1. Manajemen Operasional dalam Bisnis Islam
2. Manajemen Pemasaran dalam Islam
3. Manajemen Sumber Daya Manusia
4. Manajemen Keuangan dalam Islam
5. Manajemen Risiko
6. Pengendalian Internal
7. Tanggung Jawab Sosial
1. Manajemen Operasional
dalam Bisnis Islam
Pendahuluan
Manajemen operasi merupakan salah satu dari
tiga fungsi mendasar dalam sebuah
perusahaan selain fungsi pemasaran dan
fungsi keuangan yang terintegrasi dengan
fungsi-fungsi bisnis lainnya
Pengertian
Ada 3 hal yang penting dari definisi manajemen operasional yang
perlu mendapatkan penekanan:
1) Pengambilan keputusan yang meliputi empat keputusan
utama yakni proses, kualitas, kapasitas dan persediaan
2) Fungsi di mana operasi merupakan fungsi utama dalam
sebuah organisasi bersama-sama dengan pemasaran dan
keuangan
3) Sistem di mana manajer operasi bertugas merencanakan dan
mengendalikan sistem produksi dan lingkungan sekitar
Dapat disimpulkan bahwa manajemen operasi adalah proses
untuk menghasilkan produk (barang dan jasa) secara efektif dan
efisien melalui optimalisasi sumber daya yang ada
Ruang Lingkup
Menurut Zulian Yamit (2003), karakteristik dari sistem manajemen
operasi adalah sebagai berikut:

- Mempunyai tujuan menghasilkan barang dan jasa, yaitu sesuai


dengan hal-hal yang telah direncanakan sebelum proses
produksi dimulai.
- Mempunyai kegiatan proses transformasi, yaitu memproduksi
atau mengatur produksi barang dan jasa dalam jumlah, kualitas,
harga, waktu serta tempat tertentu sesuai dengan kebutuhan.
- Adanya mekanisme yang mengendalikan pengoperasian, yaitu
menciptakan beberapa jenis nilai tambah, sehingga keluarannya
lebih berharga bagi konsumen daripada jumlah masukannya.
Operasi sebagai suatu Sistem
Manajemen
Modal
INPUT OUTPUT
Energi
Material Barang atau jasa
Proses transformasi (konversi)
Tenaga Kerja
Informasi

Informasi
dari luar Umpan balik informasi untuk mengendalikan
tekonologi proses dan input proses

LINGKUNGAN
Manajemen Operasi Berdasarkan Perspektif
Syariah

Manajemen Manajemen
Operasional = Operasional +Prinsip Syariah + EtikaIslam
Bisnis
Syariah Umum

Prinsip syariah dalam manajemen operasi


berdasarkan perspektif Islam sebagai agama
rahmatal-lil-’alamin yang pada dasarnya terdiri
dari dua aspek penting yaitu ibadah dan
muamalah
Penerapan Manajemen Operasi Berbasis
Syariah
Prinsip syariah dalam bentuk halal dan thayib,
perlu dipertimbangkan untuk pengambilan
keputusan dalam lingkup manajemen
operasi, yaitu dalam aspek kualitas, desain
produk, desain proses, penentuan lokasi, tata
letak, sumber daya manusia, manajemen
rantai pasokan, persediaan, penjadwalan dan
pemeliharaan
Beberapa aplikasi Syariah dalam manajemen operasional
No Lingkup Pengertian Aplikasi Syariah Terkait
1 Kualitas Harapan konsumen Prinsip halal dan thoyib pada
terhadap kualitas produk produk yang dikonsumsi oleh
masyarakat
2 Desain produk Merancang produk sesuai Komitmen pada kualitas
dengan standar kualitas, yang ditetapkan
kendala biaya dan SDM
3 Desain proses dan Merancang proses untuk Komitmen pada kualitas
kapasitas mewujudkan produk dan yang ditetapkan.
estimasi kapasitas produksi Menghindari kapasitas yang
berlebihan
4 Pemilihan lokasi Kedekatan lokasi dengan Memilih lokasi yang minimal
material, SDM atau mudharatnya, baik dari
konsumen aspek sosial maupun syariah
5 Desain tata letak Merancang sistem produksi Merancang aspek
agar efisien dan efektif kenyamanan SDM dalam
bekerja dan beribadah
Lanjutan……..
No Lingkup Pengertian Aplikasi Syariah Terkait
6 Sistem kerja dan Penentuan sistem kerja dan Merancang sistem kerja yang
SDM SDM yang dibutuhkan sesuai dengan reward and
punishment dan dapat
mengakomodasi ibadah SDM
7 Manajemen rantai Pengelolaan penyediaan Pemilihan bahan produksi
pasokan bahan produksi (bahan yang memenuhi halal dan
mentah, bahan setengah thayyib. Proses distribusi
jadi, peralatan) yang memenuhi prinsip
keadilan
8 Persediaan Pengelolaan penyimpanan Cara penyimpanan bahan
bahan mentah, setengah dan produk yang tidak
jadi dan produk jadi terkontaminasi dengan
bahan lain yang tidak halal
dan thoyib
Lanjutan……..
No Lingkup Pengertian Aplikasi Syariah Terkait
9 Penjadualan Pengelolaan jadual produksi Penjadualan harus sesuai
yang layak, efisien dengan kenyamanan waktu
istirahat ibadah makan para
karyawan
10 Pemeliharaan Pengelolaan dan Perawatan fasilitas dan alat
penggunaan fasilitas dan yang baik untuk menghindari
peralatan aspek mubazir
2. Manajemen Pemasaran Dalam
Islam
Pengertian
Pemasaran Syariah adalah strategi bisnis, yang
harus memayungi seluruh aktivitas dalam
sebuah perusahaan, meliputi proses,
menciptakan, menawarkan, pertukaran nilai,
dari seorang produsen, atau satu perusahaan,
atau perorangan yang sesuai dengan ajaran
Islam.
Strategi dan Taktik Persaingan
Berikut ini beberapa strategi dan taktik persaingan yang
digunakan perusahaan dalam memenangkan hati dan pilihan
pelanggan :
1. Persaingan melalui harga
2. Persaingan melalui kualitas
3. Persaingan melalui saluran distribusi
4. Persaingan melalui merk
5. Persaingan melalui desain dan fitur
6. Persaingan melalui pencitraan
7. Persaingan melalui strategi dan taktik pemasaran
8. Kecepatan pemasaran
Karakteristik
Karakteristik pemasaran syariah terdiri dari beberapa unsur
yaitu :
1. Ketuhanan (Rabbaniyah), satu keyakinan yang bulat,
bahwa semua gerak-gerik manusia selalu berada di bawah
pengawasan Allah swt.
2. Etis (Akhlaqiah), semua prilaku berjalan di atas norma
etika yang berlaku umum.
3. Realistis (Al-Waqiyyah), sesuai dengan kenyataan, tidak
mengada-ada apalagi menjurus kepada kebohongan.
4. Humanistis (Al-Insaniyah), berperikemanusiaan dan saling
hormat menghormati antar sesama manusia.
Paradigma
1. Strategi pemasaran syariah, berusaha
menanamkan perusahaan dan produknya di benak
pelanggan.
2. Taktik pemasaran syariah, menyangkut teknik yang
dapat digunakan untuk merekrut calon pelanggan.
3. Nilai pemasaran syariah, bertujuan untuk merebut
tempat di hati konsumen.
4. Citra pemasaran syariah, spiritual yang merupkan
strategi paling jitu dan paling unggul yang mampu
memayungi berbagai macam strategi lainnya.
Kepuasan Konsumen
Kepuasan konsumen mencerminkan penilaian seseorang
tentang kinerja produk anggapannya/ hasil dalam kaitannya
dengan ekspetasi.
Ada beberapa faktor yang mampu mendorong adanya
kepuasan bagi pelanggan yaitu :
1. Kualitas produk
2. Harga
3. Service quality
4. Emotional factor
5. Biaya dan kemudahan
Praktik Pemasaran dalam Islam
1. Segmentasi dan targeting
2. Positioning, membuat barang yang dihasilkan dengan
keunggulan, disenangi dan melekat dihati pelanggan
dan bisa melekat dalam jangka waktu yang lama
3. Bauran pemasaran (marketing mix)
a. produk (product)
b. harga (price)
c. lokasi /distribusi (place)
d. promosi (promotion)
3. Manajemen Sumber Daya
Manusia
Pendahuluan
Sumber daya manusia yang berkualitas yang
mampu menjawab tuntutan perubahan
lingkungan bisnis dengan cepat merupakan
elemen kunci, aset utama dan mitra strategis
yang memiliki kontribusi bagi keberhasilan
pencapaian tujuan perusahaan.
Manfaat pengelolaan SDM
1. Mengurangi dan menghilangkan kinerja yang
buruk
2. Meningkatkan produktivitas
3. Meningkatkan fleksibilitas dari angkatan kerja
4. Meningkatkan komitmen karyawan
5. Mengurangi turn over dan absensi
Kualitas SDM Syariah
1. Zero base, selalu berprasangka baik terhadap orang lain
2. Iman, SDM yang beriman akan memberikan implikasi
bahwa apapun yang dilakukan akan selalu dilihat oleh
Allah swt
3. Konsisten, SDM yang konsisten dalam setiap gerakan,
sikap dan perkataan memiliki produktivitas yang baik
4. Result oriented, SDM yang mampu memadukan
konsem Zero Base, Iman dan konsisten akan
mendapatkan hasil yang maksimal untuk kemajuan
bersama
Proses tahapan MSDM
1. Recruitment (pengadaan), upaya penemuan calon
dari dalam organisasi maupun dari luar untuk mengisi
jabatan yang memerlukan SDM yang berkualitas.
2. Maintenance (pemeliharaan), pemeliharaan atau
maintenance merupakan tanggung jawab setiap
pimpinan.
3. Development (pengembangan), pengembangan
Sumber Daya Manusia yang ada didalam suatu
organisasi perlu pengembangan sampai pada taraf
tertentu sesuai dengan perkembangan organisasi.
Fungsi MSDM
1. Perencanaan Untuk Kebutuhan SDM, memiliki dua kegiatan
utama, yaitu:
a) Perencanaan dan peramalan permintaan tenaga kerja
organisasi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
b) Analisis jabatan dalam organisasi untuk menentukan tugas,
tujuan, keahlian, pengetahuan dan kemampuan yang
dibutuhkan.
2. Staffing sesuai dengan kebutuhan organisasi, kegiatan yang
diperlukan, yaitu:
1) Penarikan (rekrutmen) calon atau pelamar pekerjaan.
2) Pemilihan (seleksi) para calon atau pelamar yang dinilai paling
memenuhi syarat.
Fungsi MSDM
3. Penilaian Kinerja, kegiatan utamanya yaitu:
1) Penilaian dan pengevaluasian perilaku pekerja.
2) Analisis dan pemberian motivasi perilaku pekerja.

4. Perbaikan kualitas pekerja dan lingkungan kerja, terdapat 3 kegiatan


yang strategis, yaitu:
3) Menentukan, merancang dan mengimplementasikan program
pelatihan dan pengembangan SDM guna meningkatkan
kemampuan dan kinerja karyawan.
4) Memperbaiki kualitas lingkungan kerja, khususnya melalui kualitas
kehidupan kerja dan program-program perbaikan produktifitas.
5) Memperbaiki kondisi fisik kerja guna memaksimalkan kesehatan
dan keselamatan pekerja.
Penilaian Kinerja
Al-Quran memberikan landasan-landasan moral
secara umum tentang hal-hal yang perlu
dievaluasi oleh setiap individu. Unsur-unsur
yang akan dievaluasi adalah sebagai berikut :
1. Aspek komitmen (keimanan)
2. Aspek pengetahuan (ketrampilan)
3. Aspek etos kerja
4. Aspek hasil kerja
Kompensasi dan benefit dalam Islam
1. Memperhatikan ketentuan jam kerja dan disiplin waktu
2. Adanya hubungan yang harmonis dan iklim kerja yang kondusif serta
komunikasi yang terbuka dan transparan
3. Pembayaran upah lembur dan kerja ekstra
4. Pemberian hak cuti dan istirahat sebagaimana lazimnya
5. Penilaian kerja secara objektif, komprehensif dan adil yang
mengutamakan aspek kejujuran, kehati-hatian, sikap hormat pada
atasan dan kesetiaan
6. Pekerja berhak menolak pemotongan gaji yang dilakukan karna
utangnya, jika dia sangat membutuhkan gaji tersebut
7. Pekerja berhak mendapatkan jaminan hari tua
8. Jaminan keselamatan kerja serta pemberian kompensasi bagi
kecelakaan dan risiko kerja
4. Manajemen Keuangan dalam
Islam
Pendahuluan
Manajemen keuangan adalah salah suatau
kegiatan perencanaan, penganggaran,
pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian,
pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki
oleh organisasi atau perusahaan
Ruang Lingkup
Ruang lingkup manajemen keuangan merupakan
batasan dan cakupan fungsi manajemen keuangan
dalam menjalankan aktivitasnya untuk mencapai
tujuan perusahaan. Berikut adalah arti ruang
lingkup manajemen keuangan, yaitu :
1.Keputusan Investasi
2.Keputusan Pendanaan
3.Keputusan Dividen
4.Keputusan Modal Kerja
Fungsi
1. Planning, meliputi mengatur uang kas, menghitung rugi laba,
merencanakan arus kas.
2. Budgeting, merupakan kegiatan mengalokasikan dana untuk
semua keperluan perusahaan.
3. Controlling, melakukan pengontrolan atau evaluasi terhadap
keuangan yang sedang berjalan.
4. Auditing, proses pemeriksaan keuangan
5. Reporting, melaporkan keuangan. Melaporkan keuangan
perusahaan harus dilaksanakan secara terbuka dan
transparan di semua kalangan perusahaan.
Aktivitas

Pada dasarnya, manajemen keuangan memiliki 5


fungsi utama, yaitu perencanaan, penganggaran,
pengontrolan, pemeriksaan, hingga pelaporan
keuangan perusahaan. Untuk menjalankan 5
fungsi tersebut, manajemen keuangan beroperasi
dalam 3 aktivitas yaitu:
1. Mencari Sumber Dana
2. Menggunakan Sumber Dana
3. Mengelola Aset
Prinsip
Ada 7 Prinsip dari manajemen yang harus
diperhatikan.
1. Konsistensi (consistency)
2. Akuntabilitas (accountability)
3. Transparansi (transparancy)
4. Kelangsungan hidup (integrity)
5. Integritas (integrity)
6. Pengelolaan (stewardship)
7. Standar akutansi (accounting standarts)
Karakteristik Manajemen Keuangan Syariah

a. Universal, memandang bahwa Bank Syariah berlaku


untuk setiap orang tanpa memandang perbedaan
kemampuan ekonomi ataupun perbedaan agama.
b. Adil, memberikan sesuatu hanya kepada yang berhak
serta memperlakukan sesuatu sesuai dengan
posisinya dan melarang adanya unsur maysir (unsur
spekulasi atau untung-untungan), gharar
(ketidakjelasan), haram, riba.
c. Transparan, terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat.
Karakteristik Manajemen Keuangan Syariah

d. Seimbang, mengembangkan sektor keuangan melalui aktivitas


perbankan syariah yang mencakup pengembangan sektor real
dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah).
e. Maslahat, bermanfaat dan membawa kebaikan bagi seluruh
aspek kehidupan.
f. Variatif, produk bervariasi mulai dari tabungan haji dan umrah,
tabungan umum, giro, deposito, pembiayaan yang berbasis
bagi hasil, jual-beli dan sewa, sampai kepada produk jasa
kustodian, jasa transfer, dan jasa pembayaran (debet card,
syariah charge).
5. Manajemen Risiko
Pengertian
Risiko adalah bentuk keadaan ketidakpastian
tentang sesuatu yang akan terjadi di kemudian
hari dengan keputusan yang diambil
berdasarkan berbagai pertimbangan pada hari
ini.
Manfaat
1. Perusahaan memiliki ukuran kuat sebagai pijakan dalam mengambil setiap
keputusan
2. Mampu memberi arah bagi perusahaan dalam melihat pengaruh yang
mungkin timbul
3. Mendorong para manajer dalam mengambil keputusan untuk selalu
menghindari risiko
4. Memungkinkan perusahaan memperoleh risiko kerugian yang meminimum
5. Dapat menetapkan arah dan risk appetite dengan mengkaji ulang secara
berkala dan risk exposure limits yang mengikuti perubahan strategi
perusahaan
6. Dapat dijadikan acuan dalam menetapkan limit asset liability management
dan trading
7. Menetapkan kecukupan prosedur
8. Menetapkan metodologi untuk mengelola risiko
Tipe risiko
Secara umum terdapat dua tipe risiko yakni risiko murni dan
risiko spekulatif
1. Risiko Murni
a. risiko asset fisik
b. risiko karyawan
c. risiko legal
2. Risiko Spekulatif
a. risiko pasar
b. risiko kredit
c. risiko likuiditas
d. risiko operasional
Proses Manajemen Risiko
1. Identifikasi Risiko
a. kuesioner analisis risiko
b. metode laporan keuangan
c. metode peta aliran
d. metode inspeksi langsung di tempat
e. mengadakan interaksi dengan pihak luar
f. catatan statistik dari kerugian masa lalu
g. analisis lingkungan
Proses Manajemen Risiko
2. Pengukuran risiko
a. Metode sensitivitas
b. Metode volatilitas
c. Metode sisi bawah

3. Pengendalian risiko
a. menghindari risiko
b. mengendalikan risiko
c. pemisahan
d. pooling dan kombinasi
e. pemindahan risiko
Penyebab Terjadinya Risiko
Menurut sumber-sumber penyebabnya, risiko dapat dibedakan
sebagai
• Risiko Internal, yaitu risiko yang berasal dari dalam perusahaan
itu sendiri.
• Risiko Eksternal, yaitu risiko yang berasal dari luar perusahaan
atau lingkungan luar perusahaan
• Risiko Keuangan, adalah risiko yang disebabkan oleh faktor-
faktor ekonomi dan keuangan, seperti perubahan harga, tingkat
bunga, dan mata uang.
• Risiko Operasional, adalah semua risiko yang tidak termasuk
risiko keuangan. Risiko operasional disebabkan oleh faktor-
faktor manusia, alam, dan teknologi.
Sistem Manajemen Risiko
Sistem manajemn risiko yang komprehensif
harus mencakup tiga komponen sebagai berikut :
1. Manajemen risiko lingkungan yang tepat serta
kebijakan dan prosedur sehat
2. Menciptakan proses pengukuran, mitigasi dan
monitoring yang tepat
3. Control internal yang cukup
6. Pengendalian Internal
Pendahuluan
Pengendalian merupakan suatu sistematika
manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Aktivitas
dimonitor secara terus menerus untuk memastikan
bahwa hasilnya akan berada dalam batasan yang
diinginkan. Sistem pengendalian intern meliputi
struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi,
mengecek ketelitian dan kehandalan data akuntansi,
mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya
kebijakan manajemen.
Pengendalian dalam bisnis didesain untuk bekerja
secara terus menerus, menggunakan ukuran-ukuran
fisik sebagai masukan informasi dan bekerja secara
independen tanpa intervensi manusia.
Suatu proses yang dipengaruhi oleh aktivitas dewan
komisaris, manajemen atau pegawai lainnya yang
didesain untuk memberikan keyakinan yang wajar
tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini :
1. Kehandalan pelaporan keuangan
2. Efektivitas dan efisiensi operasi
3. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang
berlaku
Pengendalian intern dapat dibedakan dalam berbagai
sudut pandang, yaitu :
1. Preventif controls, dirancang untuk mengurangi
kemungkinan terjadi kesalahan dan penyalahgunaan.
2. Detection control, bertujuan agar apabila data
direkam/dikonversi dari media sumber untuk
ditransfer ke sistem komputer dideteksi bila terjadi
kesalahan atau ketidaksesuaian.
3. Corrective control, mengatur tentang prosedur
bagaimana melakukan pembetulan data yang salah
atau tidak sesuai dengan maksud untuk mengurangi
kemungkinan kerugian terjadi.
Asumsi dasar
Ada beberapa asumsi dasar yang perlu dipahami mengenai
pengendalian internal bagi suatu entitas atau organisasi :
1. Sistem pengendalian intern merupakan management
responsibility
2. Top manajemen bertanggung jawab menyusun sistem
pengendalian intern yang akan dilaksanakan oleh para stafnya
3. Sistem pengendalian intern seharusnya bersifat generic, mendasar
dan dapat diterapkan pada semua perusahaan pada umumnya
4. Sifat sistem pengendalian intern adalah reasonable assurance
5. Sistem pengendalian intern mempunyai keterbatasan-
keterbatasan atau constraints
6. Sistem pengendalian intern harus selalu dan terus menerus
dievaluasi, diperbaiki, disesuaikan dengan perkembangan kondisi
dan teknologi
Konsep dasar
Terdapat empat konsep dasar atas struktur
pengendalian intern dan penetapan risiko
pengendalian , diantaranya :
1. Tanggung jawab manajemen
2. Kepastian yang wajar
3. Keterbatasan yang melekat
4. Metode pengendalian data
Tujuan Pengendalian Internal
• Menjaga keamanan harta/ aset milik perusahaan
• Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi
• Meningkatkan efisiensi operasional perusahaan
• Membantu kebijakan manajemen yang telah
ditetapkan
Pihak yang berperan dalam Pengendalian
Internal
No Pihak Peran

Merancang, mengimplementasikan, dan memonitor sistem


pelaporan keuangan entitas, mengembangkan anggaran dan
1 Manajemen
rencana keseluruhan entitas, menelusuri dan menganalisa kinerja,
serta mencegah dan mendeteksi pelaporan keuangan yang curang

Menentukan bahwa manajemen telah memenuhi


tanggungjawabnya.dan komite audit waspada dalam
2 Dewan Direksi dan
mengidentifikasi keberadaan penolakan manajemen atas
Komite Audit
pengendalian dan mengambil tindakan atas pelanggaran yang
dilakukan

Memeriksa dan mengevaluasi kecukupan pengendalian internal


3 Auditor Internal suatu entitas secara periodic dan membuat rekomendasi untuk
perbaikan
Pihak yang berperan dalam Pengendalian
Internal
No Pihak Peran

Menyediakan informasi kepada, atau menggunakan informasi yang


disediakan oleh sistem yang mencakup pengendalian internal,
harus memahami bahwa mereka memiliki tanggungjawab untuk
4 Personil Entitas lain
mengkomunikasikan masalah apapun yang tidak sesuai dengan
pengendalian atau tindakan melawan hukum yang mereka temui
kepada tingkat yang lebih tinggi dalam organisasi

Sebagai hasil dari prosedur audit laporan keuangan, seorang


auditor eksternal mungkin akan menemukan kekurangan dalam
5 Auditor Independen pengendalian intern yang akan dikomunikasikan kepada
manajemen, komite audit, atau dewan direksi, bersamaan dengan
rekomendasi perbaikan.
Keterbatasan dan Kelemahan
Menurut Hery, faktor manusia adalah faktor yang sangat
penting dalam setiap pelaksanaan sistem pengendalian
internal. Oleh karena itu, sistem pengendalian internal yang
terbaik pun memiliki keterbatasan dan kelemahan yang
melekat, diantaranya :
1. Kesalahan dalam pertimbangan
2. Kemacetan (dikarenakan kesalahan dalam memahami
instruksi atau akibat dari kecerobohan)
3. Kolusi
4. Penolakan manajemen
5. Biaya versus manfaat
Komponen Pengendalian Internal
1. Lingkungan pengendalian
2. Penentuan risiko
3. Aktivitas pengendalian
4. Informasi dan komunikasi
5. Pengawasan dan pemantauan
Pengendalian Internal pada
Bisnis Syariah
- Penekanan pada niat
- Prosesnya sesuai dengan nilai-nilai syariah seperti tidak
gharar dan tidak mendzalimi. Contoh : ketidakjelasan atau
tidak sampainya informasi standar kerja kepada pihak
lain/pegawai (asimetrik informasi) ; presure/ monitoring
kerja yang tinggi menimbulkan stres karyawan bahkan
mengganggu ibadah
- Perusahaan atau lembaga tidak menjalankan hal-hal yang
dilarang oleh syariah, baik itu karna zatnya atau bukan
zatnya. Contoh : perusahaan obat terlarang, minuman keras,
rokok, pornografi dan perusahaan lain yang telah difatwakan.
Studi Kasus
No Kasus Aspek Pengendalian Dampak
1 Macetnya Aspek 5 C terutama Cash flow keuangan Negatif
angsuran kapasitas, karakter dan LKMS terganggu
pembiayaan di jaminan
sebuah LKMS x di
Bandung
2 Karyawan/ Monitoring yang Turn over karyawan Negatif
pegawai di sebuah terlalu ketat tinggi
lembaga sosial
banyak yang
keluar
3 Perusahaan ritel Pos-pos penjualan, Secara cepat Positif
terbesar Wal-Mart pengeluaran serta laba mengungkapkan
dan rugi yang bagaimana suatu
dikumpulkan, dianalisis wilayah, distrik, toko,
dan disebarkan secara departemen dalam toko,
elektronis dengan real- atau barang dalam
time basis departemen tertentu
yang berkinerja baik
Studi Kasus
No Kasus Aspek Pengendalian Dampak
4 World .com telah Lemahnya Saham worl.com Negatif
mengembungkan pengendalian yang idcatatkan di
keuntungannya hingga internal bursa tahun 1999
US$ 3,9 milyar pada perusahaan, pada harga US$ 62,
periode Januari 2001 dan sehingga tindakan langsung anjlok 94%
Maret 2002. pada tahun manipulasi dan sejak Januari 2002
2001 hingga awal 2002, kecurangan dapat akibat mencuatnya
world.com memasukkan terjadi dalam skandal tersebut
US$ 3,9 milyar dollar AS perusahaan
yang merupakan biaya
operasi normal ke dalam
pos investasi. Hal ini
memungkinkan
perusahaan tersebut
menekan biaya selama
bertahun-tahun
7. Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan
Pengertian
Tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR
merupakan komitmen dunia bisnis untuk terus
menerus bertindak secara etis, beroperasi
secara legal dan berkontribusi untuk untuk
peningkatan ekonomi, bersamaan dengan
peningkatan kualitas hidup karyawan dan
keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas
komunitas lokal dan masyarakat secara lebih
luas.
Perkembangan
Program CSR merupakan investasi bagi
perusahaan untuk mendorong pertumbuhan
berkelanjutan. CSR bukan lagi dilihat sebagai
sentra biaya, melainkan sebagai sentra laba
(profit center di masa depan). Dalam pandangan
Islam, CSR merupakan kewajiban pengusaha
yang dikeluarkan dari pendapatan yang jatuh
pada kewajiban zakat, infaq ataupun sedekah.
Ruang Lingkup
CSR berkaitan dengan cara bisnis bertindak
terhadap individu maupun kelompok yang ada
di dalam lingkungan (stakeholders).
1. Pelanggan
2. Pegawai
3. Investor
4. Pemasok
5. Komunitas lokal
Tanggung jawab sosial berkaitan dengan empat
hal penting, yaitu :
1. Tanggung jawab terhadap lingkungan
2. Tanggung jawab terhadap pelanggan
3. Tanggung jawab terhadap pegawai
4. Tanggung jawab terhadap investor
Implementasi
Keterlibatan perusahaan dalam tanggung jawab sosial dan moral dapat
diimplementasikan dalam kegiatan bisnis perusahaan dengan menggunakan
4 pendekatan, yakni :
1. Sikap obstruktif, melibatkan tindakan seminimal mungkin dan mungkin
melibatkan usaha-usaha menolak atau menutupi pelanggaran yang
dilakukan
2. Sikaf defensif, memenuhi persyaratan hukum secara minimum atas
komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungan
sosialnya
3. Sikap akomodatif, apabila diminta melebihi persyaratan hukum minimum
dalam komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungan
sosialnya
4. Sikap proaktif, secara aktif mencari peluang untuk menyumbang demi
kesejahteraan kelompok dan individu dalam lingkungan sosialnya
Prinsip Triple Bottom Line (3P)
CSR merupakan kepedulian perusahaan yang
didasari tiga prinsip dasar yang dikenal dengan
istilah triple bottom line (3P), yakni :
1. Profit, perusahaan tetap berorientasi untuk
mencari keuntungan
2. People, perusahaan harus memiliki kepedulian
terhadap kesejahteraan manusia
3. Planet, perusahaan peduli terhadap lingkungan
hidup, serta kelestarian keragaman hayati.
Stakeholders dan Kriteria Kepuasan
Stakeholders Kriteria Kepuasaan
Pemegang saham Pemegang saham berkepentingan agar perusahaan mampu
beroperasi secara lancar, deviden emningkat, serta investasi
aman
Pegawai Suasana kerja menyenangkan, harga, semua memuaskan
Pelanggan Kualitas, pelayanan, harga semua memuaskan
Kreditur Creditworthiness, piutang lancar, tidak ada keraguan
terhadap perusahaan
Masyarakat Ada kontribusi perusahaan terhadap masyarakat
Pemasok Pesanan dan pembayaran lancar
Pemerintah Perusahaan patuh pada aturan dan bayar pajak
Sumber
Alma, Buchari dan Donni Juni Priansa. 2016.
Manajemen Bisnis Syariah. Bandung : Alfabeta

Sule, Erni Trisnawati dan Muhammad


Hasanudin. 2016. Manajemen Bisnis Syariah.
Bandung : PT Refika Aditama

Anda mungkin juga menyukai