Anda di halaman 1dari 4

Nama : Lisa Mariyanti

Npm : 2003032005
Kelas :B
Prodi : Akuntansi Syariah
Mata Kuliah : Akuntansi Internasioanal
TUGAS REVIEW ARTIKEL

Versi media cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 12 Oktober 2022 di halaman 6
dengan judul “Resesi Global dan Pilihan Kebijakan”.
Sumber media online : https://www.kompas.id/baca/opini/2022/10/10/resesi-global-dan-
pilihan-kebijakan

A. Pandangan mengenai isu tersebut

Menurut pandangan saya, bahwa resesi itu terjadi ketika ekonomi tumbuh negatif dua
kuartal beruntun. Pada tahun 2020 lalu dunia mengalami resesi akibat pandemi Covid-19,
menyebabkan berkurangnya lapangan kerja dan banyak pegawai dirumahkan. Tanpa
aktivitas dan mobilitas manusia, roda ekonomi pun macet. Sedangkan resesi yang akan
terjadi kedepannya di tahun 2023 itu dikarenakan lonjakan inflasi sebagai dampak dari
konflik Rusia dengan Ukraina. Peningkatan inflasi tersebut diikuti oleh kebijakan
pengetatan moneter oleh bank sentral di negara Eropa dan Amerika dengan menaikkan
tingkat bunga acuan yang akan berdampak juga pada kebijakan yang diambil oleh bank
sentral di negara lainnya. Apabila bunga acuan meningkat, maka biaya modal dan bunga
kredit yang akan ditanggung bisnis juga akan naik. Dampak lanjutannya yaitu biasanya
diikuti oleh mata uang lokal yang melemah terhadap mata uang asing. Jika suatu negara
memiliki banyak pinjaman dalam mata uang asing baik oleh pemerintah maupun swasta
maka jumlah mata uang lokal yang akan dikeluarkan untuk membayar pinjaman dalam mata
uang asing juga akan meningkat. Jika kondisi tersebut tidak membaik, maka kombinasi
rentetan harga produk yang meroket, inflasi yang meningkat, bunga acuan kredit yang naik,
serta pelemahan mata uang lokal pada akhirnya akan berisiko menyebabkan terjadinya krisis
ekonomi global.

B. Teori-teori yang berhubungan dengan isu tersebut

Resesi ekonomi diartikan sebagai penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan dalam
waktu stagnan dan lama, mulai dari berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Resesi ekonomi
bisa memicu penurunan keuntungan perusahaan, meningkatnya pengangguran, hingga
kebangkrutan ekonomi. Resesi ekonomi ditandai dengan penurunan Produk Domestik Bruto
(PDB) dalam dua kuartal beruntun. Penyebab terjadinya resesi adalah hal-hal terkait ekonomi
yaitu:

1. Guncangan ekonomi yang mendadak, seperti pandemi Covid-19 merupakan salah satu
penyebab resesi ekonomi. Ini ditandai dengan lemahnya daya beli akibat kesulitan
finansial.
2. Penyebab resesi ekonomi selanjutnya adalah inflasi. Pada tahun 2020 lalu dunia
mengalami resesi akibat pandemi Covid-19, sekarang resesi terjadi karena tingginya
inflasi akibat harga komoditas energi yang melesat.
3. Inflasi yang melambung membuat bank sentral menaikkan suku bunganya. Masalahnya,
dua hal tersebut diperparah dengan daya beli yang mulai lesu dan bakal menjadi
pemantik resesi. Suku bunga yang tinggi berfungsi untuk melindungi nilai mata uang,
tapi ini akan membebani debitur dan menyebabkan kredit macet.
4. Tak hanya inflasi, deflasi juga bisa menyebabkan resesi ekonomi. Deflasi ditandai
dengan turunnya harga barang atau jasa. Sekilas deflasi bisa meningkatkan daya beli
masyarakat, tapi jika terjadi berlebihan akan merugikan penyedia barang dan jasa.
Penurunan harga terus-menerus bisa membuat konsumen menunda pembelian dan
menunggu hingga nominal terendah. Jika ini terjadi, daya beli justru melemah dan
aktivitas produksi berkurang. Ketika individu dan unit bisnis berhenti mengeluarkan
uang, ekonomi bakal rusak.

C. Dampak yang mungkin dirasakan oleh Indonesia


1. Dampak Resesi Ekonomi untuk Pemerintah

Resesi ekonomi membuat pendapatan negara dari pajak dan non pajak menjadi lebih
rendah. Ini karena penghasilan masyarakat menurun hingga harga properti yang anjlok dan
akhirnya memicu rendahnya jumlah PPN ke kas negara. Ketika pendapatan negara sedang
merosot, pemerintah tetap dituntut membuka lapangan kerja sebanyak mungkin karena
jumlah pengangguran yang meningkat. Akibatnya, pinjaman ke bank asing bakal meroket.
Selain itu, pembangunan tetap dituntut untuk terus berjalan di berbagai sektor pemerintahan,
termasuk menjamin kesejahteraan rakyat. Pada akhirnya, penurunan pendapatan pajak dan
meningkatnya pembayaran kesejahteraan mengakibatkan defisit anggaran serta tingginya
utang pemerintah.

2. Dampak Resesi Ekonomi untuk Perusahaan

Bisnis berpotensi bangkrut saat terjadi resesi ekonomi. Ketika terjadi resesi ekonomi,
daya beli masyarakat menurun dan pendapatan perusahaan bakal semakin kecil. Kondisi ini
yang bakal mengancam kelancaran arus kas. Perang harga lantas menjadi opsi perusahaan
agar terhindar dari kebangkrutan. Namun, langkah ini membuat keuntungan bakal menurun
dan harus ditambal dengan melakukan efisiensi. Biasanya, perusahaan bakal menutup area
bisnis yang kurang menguntungkan hingga memotong biaya operasional.

3. Dampak ke Pekerja

Sebenarnya, efisiensi yang dilakukan perusahaan ketika terjadi resesi juga berdampak ke
pekerja. Menutup area bisnis yang kurang menguntungkan dan memotong biaya operasional
berarti melakukan PHK kepada banyak pekerja.

D. Solusi yang tepat dalam menyelesaikan persoalan tersebut

Menurut pendapat saya, solusi untuk menyelesaikan persoalan resesi global adalah harus
dimulai dari pemerintah itu sendiri dan didukung oleh kegiatan-kegiatan yang dilakukan
masyarakat. Pemerintah harus meningkatkan angka konsumsi masyarakat agar nilainya lebih
tinggi. Masyarakat bisa melakukan perbelanjaan yang tidak terlalu konsumtif, tetapi dengan
melakukan perbelanjaan yang seperlunya saja agak roda perekonomian tetap bisa berjalan.
Disamping itu, pemerintah harus mendorong transformasi di sektor digital, karena semasa
kondisi pandemi ini, masyarakat sebagian besar beraktivitas secara digital. Pemerintah juga
harus mendorong usaha UMKM lokal untuk menjadi pendapatan nasional yang berpengaruh
terhadap perekonomian negara, karena keuntungannya lumayan besar. UMKM merupakan
salah satu sektor yang sangat terdampak adanya resesi ekonomi. Akan tetapi, bisnis tersebut
memiliki daya tahan yang cenderung lebih baik dibandingkan beberapa perusahaan besar
ketika terjadi krisis karena lingkupnya yang lebih kecil. Selain itu, resesi ekonomi dapat
diatasi melalui kebijakan serta proyek-proyek strategis untuk membangun daya iklim
investasi agar para investor tertarik menanamkan modalnya kembali.

Anda mungkin juga menyukai