Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN DAYCARE ISLAMI

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika dan Kelayakan Bisnis Islam

Dosen pengampu Northa Idaman

Disusun oleh:

1. Lisa Mariyanti 2003032005


2. Ma’ruf Ridho Safe’i 2003032006
3. Meys Zelly Latifah 2003031023
4. Nadila Rahmawati 2003031029
5. Nanda Karindra 2003032008

KELAS B

JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Tuhan yang maha
esa, karena telah memberikan rahmat dan inayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan Laporan yang berjudul “Daycare Islami” untuk memenuhi mata
kuliah Etika dan Kelayakan Bisnis Islam tepat pada waktunya.

Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Northa Idaman yang telah
membantu kami baik secara moral maupun materi. Terima kasih juga kami
ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang telah mendukung kami
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan ini tepat pada waktunya.

Kami menyadari, bahwa laporan yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyususnan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritikndan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi dimasa
mendatang.

Semoga laporan ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Metro, September 2022

Penulis
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Etika bisnis mejadi sesuatu yang penting dewasa ini. Banyaknya kasus
pelanggaran dalam dunia bisnis di masa lampau yang telah menimbulkan
dampak buruk dan memunculkan pentingnya kesadaran etika bisnis.
Sebagaimana tujuan dari bisnis adalah keuntungan (uang) maka sering sekali
berbagai pihak mengabaikan norma atau etika untuk mencapai tujuan tersebut. 1
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting. Suatu
perusahaan akan berhasil bukan hanya berlandaskan moral danmanajemen
yang baik saja, tetapi juga harus memiliki etika bisnis yang baik. Perusahaan
harus dapat mempertahankan mutu serta dapat memenuhi permintaan pasar
yang sesuai dengan apa yang dianggap baik dan diterima masyarakat.

Perilaku tidak etis dalam kegiatan bisnis sering juga terjadi karena peluang-
peluang yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan yang kemudian
disahkan dan disalah gunakan dalam penerapannya dan kemudian dipakai
sebagai dasar untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar etika
bisnis. Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu
menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka
panjang, karena mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan
terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan eksternal, mampu
meningkatkan motivasi pekerja, melindungi prinsip kebebasan berniaga, mampu
meningkatkan keunggulan bersaing.2

Islam adalah aturan integral yang mencakup seluruh aspek kehidupan


manusia, dan menjadi penuntun untuk semua aktivitas manusia termasuk
kegiatan ekonomi dan bisnis. Konsep bisnis dalam Islam melibatkan konsep
kekayaan, pendapatan dan barang material yang merupakan milik Tuhan, dan
manusia hanya milik-Nya. Sebagai konsekuensinya, setiap muslim memiliki
tanggung jawab untuk mendirikan keadilan di masyarakat. Islam tidak
membiarkan begitu saja pemeluknya bekerja sesuka hati untuk mencapai tujuan
dan keinginannya dengan menghalalkan segala cara seperti melakukan
penipuan, kecurangan, sumpah palsu, riba, menyuap dan perbuatan batil
lainnya. Islam memberikan suatu batasan atau garis pemisah antara yang boleh
dan yang tidak boleh, yang benar dan salah serta yang halal dan yang haram.
Batasan atau garis pemisah inilah yang dikenal dengan istilah etika.

Dalam Islam Etika atau yang lebih sering disebut sebagai akhlak merupakan
salah satu dari tiga elemen dasar Islam selain Aqidah dan syariah. Rasulullah
Saw dalam kehidupannya juga menjadi sebuah tauladan dalam penerapan etika,
1
Yosi Mardoni, “Etika Bisnis Dalam Perspektif Islam,” Kewirausahaan Dalam Multi
Perspektif, 2017, 31–41.
2
Aswand Hasoloan, “Peranan Etika Bisnis Dalam Perusahaan Bisnis,” Warta
Dharmawangsa, no. 57 (2018).
termasuk dalam keseharian beliau sebagai seorangen trepreneur. Dalam
berbisnis nabi Muhammad selalu memperhatikan kejujuran, keramah-tamahan,
menerapkan prinsip bisnis Islami dalam bentuk nilai-nilai shiddiq, amanah,
tabligh, dan fathonah, serta nilai moral dan keadilan.3

Permasalahan etika bisa menjadi salah satu pemicu adanya perilaku


pelayanan beralih, adanya beberapa permasalahan pada konsumen sehingga
konsumen akan membuat keputusan untuk alternatif pelayanan pada anak-anak
mereka, yaitu dengan cara menitipkan anak-anak mereka pada sebuah taman
penitipan anak. Permasalahan etika antara lain yaitu tindakan penipuan, tindakan
yang membahayakan, dan konflik kepentingan pribadi.

Perilaku pelayanan beralih menjadi salah satu alternatif untuk membuat


perubahan yang lebih maju untuk anak-anak. Dalam pencapaian untuk layanan
yang lebih maju, maka seharusnya diadakan pencarian layanan baru, yaitu
dengan cara lisan dan komunikasi pemasaran.hal tersebut yang akan membantu
para konsumen dalam mendidik anak-anak mereka disamping pekerjaan
mereka. Hal ini akan sangat membantu para orang tua agar anak-anak mereka
tidak terbengkalai dan tetap mendapatkan pendidikan yang baik, selain itu di TPA
anak-anak juga dapat bermain didampingi oleh pengasuh ataupun pendamping
yang berpengalaman, ramah dan profesional.

Kategori masalah etika mencakup insiden kritis peralihan yang


mengandung pelanggaran hukum, pelanggaran moral, ketidak amanan,
ketidaksehatan, atau perilaku-perilaku lain yang menyimpang dari norma-norma
sosial.Terdapat empat subkategori masalah etika, yaitu perilaku tidak jujur,
perilaku mengancam, perlakuan yang tidak aman atau tidak sehat, dan konflik
kepentingan.4

B. Tujuan

LANDASAN TEORI ETIKA BISNIS ISLAM

A. Pengertian Etika Bisnis Islam

Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos, yang dalam bentuk
jamaknya (ta etha) berarti adat istiadat atau kebiasaan. Dalam hal ini etika
berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, aturan hidup yang baik
dan segala kebiasaan hidup yang dianut dan diwariskan dari satu orang keorang
lain dari satu generasi ke generasi yang lain. Dalam defenisi yang lebih tegas
etika adalah studi yang lebih sistematis tentang tabiat konsep nilai, baik, buruk,

3
Mardoni, “Etika Bisnis Dalam Perspektif Islam.”
4
Ratna Wijayanti, “Analisis Perilaku Konsumen Pindah Pelayanan Pada Penitipan Anak,”
Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ 2, no. 3 (2015): 196–203.
benar, salah dan sebagainya dan prinsip-prinsip umum yang membenarkan kita
untuk mengaplikasikannya untuk apa saja.

Baidowi menyebutkan Etika adalah bagian dari filsafat yang membahas


secara rasional dan kritis tentang nilai, norma, atau moralitas. Oleh karena itu,
terdapat perbedaan antara moral dan etika. Norma adalah suatu pranata dan
nilai mengenai baik dan buruk, sedangkan etika adalah refleksi kritis dan
penjelasan rasional mengapa sesuatu itu baik dan buruk. Melakukan tindakan
penipuan terhadap orang lain adalah buruk. Hal Ini berada pada tataran moral,
sedangkan kajian kritis dan rasional mengapa menipu itu buruk dan apa alasan
pikirannya merupakan ranah etika. Dalam pemikiran Islam etika lebih dipahami
sebagai akhlak atau adab yang bertujuan untuk mendidik moralitas manusia.5

Secara etimologi, bisnis berarti keadaan di mana seseorang atau


sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan.
Kata bisnis sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung areanya.
Penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu
kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba
atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar
tertentu. Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang
dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa.6

Bisnis merupakan aktivitas yang selalu ada di sekitar kehidupan manusia


dan dikenal oleh banyak kalangan. Dalam kehidupan sehari-hari bisnis sangat
bermanfaat bagi kehidupan masyarakat karena pada dasarnya hakikat
bisnis adalah usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia, organisasi ataupun
masyarakat luas. Aktivitas bisnis bukan hanya kegiatan dalam rangka
menghasilkan barang dan jasa, tetapi juga termasuk kegiatan mendistribusikan
barang dan jasa tersebut ke pihak-pihak yang memerlukan serta aktivitas lain
yang mendukung kegiatan produksi dan distribusi tersebut. Kegiatan bisnis juga
menjadi sumber penghasilan dan lapangan pekerjaan setiap orang.7

Dari uraian pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa etika


bisnis adalah norma-norma atau kaidah etik yang dianut oleh bisnis, baik sebagai
institusi atau organisasi, maupun interaksi bisnisnya dengan stakeholders.
Dengan demikian, bisnis dalam islam memposisikan pengertian bisnis yang pada
hakikatnya merupakan usaha manusia untuk mencari keridhaan Allah SWT.
Bisnis tidak bertujuan jangka pendek, individual dan semata-mata keuntungan
yang berdasarkan kalkulasi matematika, tetapi bertujuan jangka pendek

5
Mardoni, “Etika Bisnis Dalam Perspektif Islam.”
6
S E Nurul Huda and M Si MM, “Kegiatan Belajar 1 Membahas Berbagai Macam
Pandangan Tentang Pengertian Etika, Bisnis, Dan Syariah. Sedangkan Kegiatan Belajar 2
Membahas Tentang Kaidah Utama Bisnis Syariah Dan Ruang Lingkup Bisnis Syariah Yang Meliputi
Kajian Kaidah Ibadah, Kaidah Muama,” n.d.
7
Dhelly Damayanti, “Pengaruh Religiusitas Dan Pengetahuan Etika Bisnis Islam Terhadap
Perilaku Pedagang Di Pasar Sayur Plaosan” (IAIN PONOROGO, 2021).
sekaligus jangka panjang, yaitu tanggung jawab pribadi dan sosial dihadap
masyarakat, Negara dan Allah SWT.8

Etika bisnis Islam merupakan suatu proses dan upaya untuk mengetahui
hal-hal yang benar dan yang salah. Sedangkan pengetahuan etika bisnis islam
adalah pengetahuan seseorang bagaimana pemahamannya tentang etika
bisnisIslami yang bersumber dari Al-Qur’an dan hadist. Jika dilihat dari fenomena
yang ada, banyak dijumpai pelaku bisnis yang bersikap amoral di tengah
persaingannya. Tujuannya yaitu untuk memenangkan persaingan yang bermuara
pada perolehan keuntungan yang sebesar-besarnya. Seorang pelaku bisnis
mempersepsikan bahwa bisnis adalah bisnis, karena itu aktivitas bisnis adalah
netral. Dalam arti aspek etika tidak ada kompetensi untuk terlibat di dalamnya.
Dengan demikian, pelaku etika bebas meraih keuntungan sebesar-besarnya
dengan cara apapun tanpa peduli kepentingan pihak lain. Yang padahal
seharusnya seorang muslim berdagang untuk mengharap ridho Allah dan
mencari keberkahan bukan hanya keduniawian saja, tapi akhirat juga
diperhitungkan.9

B. Karakteristik Etika Bisnis Islam

Karakteristik standar etika bisnis islami yaitu:

1. Harus memperhatikan tingkah laku dari konsekuensi serius untuk


kesejahteraan manusia.
2. Memperhatikan validitas yang cukup tinggi dari bantuan ataukeadilan.
Etika untuk berbisnis secara baik dan fair dengan menegakkan hukum dan
keadilan secara konsisten dan konsekuen setia pada prinsip-prinsip
kebenaran, keadaban dan bermartabat.
a. Karena bisnis tidak hanya bertujuan untuk profit saja, namun perlu
mempertimbangkan nilai-nilai manusiawi, apabila tidak akan
mengorbankan hidup banyak orang, sehingga masyarakat pun
berkepentingan agar bisnis dilaksanakan secara etis.
b. Bisnis dilakukan diantara manusia yang satu dengan manusia yang
lainnya, sehingga membutuhkan etika sebagai pedoman dan orientasi bagi
pengambilan keputusan, kegiatan dan tindak tunduk manusia dalam
berhubungan (bisnis) satu dengan yang lainnya.
c. Bisnis saat ini dilakukan dalam persaingan yang sangat ketat, maka dalam
persaingan bisnis tersebut orang yang bersaing dengan tetap
memperhatikan norma-norma etis.10

C. Prinsip Dasar Etika Bisnis Islam

8
Wiwin Koni, “Etika Bisnis Dalam Ekonomi Islam,” Al-Buhuts 13, no. 2 (2017): 75–89.
9
Damayanti, “Pengaruh Religiusitas Dan Pengetahuan Etika Bisnis Islam Terhadap
Perilaku Pedagang Di Pasar Sayur Plaosan.”
10
Damayanti.
D. Eti

PEMBAHASAN

A. Profil Bisnis Syariah

1. Profil

Sekolah Dasar Islam Hanifa merupakan lembaga pendidikan dibawah


Yayasan Hanifa Alif Darwin yang berorientasi pada program unggulan tahsin dan
tahfidz Qur’an. Dengan hadirnya SD Islam Hanifa ditengah-tengah kaum
muslimin menjawab pentingnya pendidikan Islam, mengokohkan dan
menebarkan tauhid/aqidah serta memberikan pemahaman ajaran Islam yang
benar sesuai dengan aqidah Ahlu Sunnah Wal Jama’ah (Pemahaman Salafus
Shalih).

2. Target Kompetensi Lulusan

a. Beriman dan beraqidah yang lurus sesuai pemahaman Salafus Shalih


b. Mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sesuai
perkembangan siswa
c. Memiliki kesadaran untuk taat beribadah kepada Allah
d. Mampu menghafal 3 juz Al Qur'an
e. Membaca Al Quran sesuai dengan tajwid yang baik dan benar
f. Menghapal hadist-hadist shahih pilihan
g. Memiliki akhlak/adab yang baik kepada keluarga dan masyarakat
h. Berbahasa Arab & Inggris dasar yang baik dan benar
i. Lulus Ujian Nasional (UN)
j. Siap melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, baik pesantren maupun ke
sekolah umum

3. Kurikulum Unggulan

a. Kurikulum berbasi islam


1) Aqidah dan Akhlak
2) Fiqih Ibadah
3) Sirah
4) Basaha Arab
5) Hadist
6)Tahsin dan Tahfidz Qur’an

b. Kurikulum Diknas
Mata pelajaran yang berbasis kurikulum 2013

c. Kurikulum Billingual
1) Bahasa Arab
2) Bahasa Inggris
4. Program Pendidikan

Program FullDay School

a. Senin-Kamis pukul 07.15 -13.30 WIB


b. Jum'at pukul 07.15-11.00 WIB
c. Sabtu Libur (kecuali jika ada kegiatan sekolah)
d. Pengayaan dan pemetaan kemampuan siswa secara berkala

5. Program Unggulan Harian

a. Komunikasi Bilingual : Bahasa Arab di pekan ganjil dan Bahasa Inggris di


pekan genap
b. Dzikir pagi, doa harian dan akhlak aplikatif
c. Tahsin dan tahfidz
d. Menghafal hadist-hadist shahih pilihan
e. Shalat berjama'ah
f. Pembiasaan sikap mandiri

6. Program Unggulan Penunjang


a. Manasik Haji
b. Native Speaker
c. Hanifa Smart
d. Outing Class : Field Trip / Outbond
e. Native Speaker
f. Cooking Class
g. Ushbu'ul Lughoh (Pekan Bahasa)
h. Bussiness Day
i. Musabaqoh Qur'an, Hadits dan Doa Harian
j. Wisuda Tahfidz Al-Qur'an
k. Lomba Pidato
l. Ekstrakurikuler

7. Fasilitas
a. Kelas Maksimal 15 Orang Siswa
b. Kelas Akhwat dan Ikhwan Terpisah
c. Ruang kelas yang nyaman dengan ruangan ber AC
d. Perpustakaan
e. Area Bermain
f. Catering
g. Antar Jemput11

B. Perbandingan Bisnis Konvensional Dan Syariah

C. Landasan Al-Qur’an Dan Hadist Bisnis Syariah

11
http://hanifaislamicschool.sch.id/profil1.html
PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai