USDGFUSDGF
Sabri,SE.,MM..,CRBD.,MM.,ME
BUKITTINGGI
2024
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, Sholawat dan Salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad
dengan mengucapkan Allohummaa sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad
yang menjadi panutan kita sampai akhir zaman, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul dasar dasar etika bisnis perbankan syariah
Penulisan makalah ini dilaksanakan dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata
kuliah etika bisnis perbankan syariah pada Program Studi S1 Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil
Djambek Bukittinggi.Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian makalah ini,
sejak tahap awal sampai dengan tahap akhir, tidak terlepas dari bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada
Bapak/ibu yang dengan sabar menyemangati dan mendoakan penulis, sehingga
makalah ini dapat selesai.Doa dan harapan penulis kepada semua pihak yang telah
memberikan dorongan, bantuan, bimbingan, petunjuk, dan arahan yang bermanfaat
tersebut,semoga Allah SWT membalas dan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
serta menjadi amal jariyah yang berguna diakhirat kelak.Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari sisi materi maupun tehnik penulisan.
Masih banyak hal-hal yang harus dibenahi. Untuk itu penulis mengharapkan
masukan, kritik, dan saran yang membangun untukkesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................4
A. Latar belakang....................................................................................................4
B. Permasalahan......................................................................................................5
C. Tujuan pembahasan............................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................6
A. Kesimpulan.......................................................................................................17
B. Saran.................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................19
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Etika adalah bagian dari filsafat. Secara garis besar pengertian filsafat,
etika dan etika bisnis berhubungan erat satu sama lain. Filsafat dalam arti luas
adalah suatu usaha sistematis untuk memahami pengalaman manusia secara
pribadi dan kolektif dan/atau kelompok. Berbeda dengan teologi maka filsafat
menggunakan rasio untuk menafsirkan pengalaman manusia dan bukan
mengandalkannya pada wahyu Ilahi. Dalam masyarakat, manusia mengadakan
hubungan-hubungan antara lain hubungan agama, keluarga, perdagangan, politik
dan sebagainya. Sifat hubungan ini sangat rumit dan coraknya berbagai ragam.
Hubungan antara manusia ini sangat peka, sebab sering dipengaruhi oleh emosi
yang tidak rasional. Manusia selalu berusaha agar tercapai kerukunan dan
kebahagiaan di dalam suatu masyarakat. Timbullah peraturan baik tertulis
maupun tidak tertulis yang kita sebut etik, etika, norma, kaidah, tolak
ukur.Kebanyakan orang tidak senantiasa sadar akan fungsi etika. Salah satu
sebabnya, etika menjadi bagian yang integral dari pribadi seseorang sehingga
tidak lagi dipersoalkan oleh yang bersangkutan. Artinya seseorang jarang sekali
memikirkan etika yang dimilikinya, kecuali bila ia merasa bahwa dalam
hubungannya dengan orang lain etika tersebut mendapat tantangan. Pada saat
tertentu kita pasti berhadapan dan berinteraksi dengan orang yang memiliki etika
yang berbeda. Sasaran etika adalah moralitas (etika merupakan filsafat tentang
moral). Moralitas adalah istilah yang dipakai untuk mencakup praktek dan
kegiatan yang membedakan apa yang baik dan apa yang buruk, aturan-aturan
yang mengendalikan kegiatan itu dan nilai-nilai yang tersimbul di dalamnya yang
dipelihara atau dijadikan sasaran oleh kegiatan praktek tersebut.
4
B. Permasalahan
C. Tujuan pembahasan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Nilai moral atau nilai etika bisnis. Penting bagi para pelaku bisnis untuk
mengintegrasikan dimensi moral dan spiritual, adab dan etika ke dalam kerangka
atau ruang lingkup bisnis di tengah masyarakat.Kesadaran masyarakat saat ini
terhadap etika dalam berbisnis, sedikit mengalami krisis, sehingga berpengaruh
pada krisis multi dimensi dalam kehidupan masyarakat. Pentingnya keterkaitan
faktor-faktor etika dalam bisnis, harus segera mungkin ditekankan dalam aplikasi
kehidupan sehari-hari pada semua sektor. Sesungguhnya dalam hal seluruh
pelaksanaan kehidupan telah di atur dalam pandangan ajaran Agama Islam untuk
mengatur seluruh kehidupan manusia termasuk dalam kaitannya pelaksanaan
perekonomian dan bisnis. Dalam ajaran Islam memberikan kewajiban bagi setiap
muslim untuk berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakan syariah atau
aturan yang sudah ditentukan dalam Al-Qur‟an dan Al-Hadits di segala aspek
kehidupan termasuk di dalamnya aturan bermuamalah (usaha dan bisnis) yang
merupakan jalan dalam rangka mencari kehidupan. Pada hakikatnya tujuan
penerapan aturan (syariah) dalam ajaran Islam di bidang muamalah tersebut
1
Firtri Amalia, Etika Bisnis Islam: Konsep dan Implementasi pada Pelaku Usaha Kecil , Al-
Iqtishad: Junal Ilmu Ekonomi Syariah 6 (1), 133-142, 2014
6
khususnya perilaku bisnis adalah agar terciptanya pendapatan (rizki) yang berkah,
sehingga akan mewujudkan pembangunan manusia yang berkeadilan dan
stabilisasi untuk mencapai pemenuhan kebutuhan, kesempatan kerja penuh dan
distribusi pendapatan yang merata tanpa harus mengalami ketidakseimbangan
yang berkepanjangan di masyarakat.2
Hal dasar Etika Bisnis Islam Dalam Perbankan Syariah Implementasi atau
penerapan terhadap prinsip etika bisnis Islam dalam praktik perbankan syariah
merupakan persyaratan mutlak yang harus dipenuhi menurut tuntunan syariat
agama Islam dan sebagai identitas pembeda antara bank syariah dengan bank
konvensional sehingga apabila perbankan syariah tidak menerapkan prinsip etika
bisnis Islam secara memadai maka akan kehilangan nilai lebih yang dimilikinya
bila dibandingkan dengan bank konvensional, dan pada akhirnya dapat
mengancam kelangsungan hidup perbankan syariah di masa depan. Mengingat
urgensi penerapan prinsip etika bisnis Islam pada industri perbankan syariah.Bank
syariah merupakan bank modern yang melakukan kegiatan operasi sepenuhnya
sesuai dengan syariah hukum islam berdasarkan pada Al-Qur‟an dan sunnah
Rasulullah SAW yang menekankan pentingnya implementasi prilaku etis dalam
segala aspek kehidupan manusia, termasuk bisnis3.
7
arbitration (IICRCA). Diantar berbagai lembaga tersebut, yang memberikan
pengaruh terbesar terhadap penerapan etika bisnis islam dalam perbankan syariah
adalah AAOIFI yang hingga tahun 2009 telah menerbitkan tiga standar akutansi,
lima standar audit, enam standar tata kelola, dua standar kode etik, dan tiga puluh
standar syariah dengan tujuan mengharmonisasikan konsep dan penerapan fatwa-
fatwa diantara dewan pengawas syriah di berbagai bank syariah untuk
menghindari kontradiksi dan inkonsistensi mengingat ada banyak mazhab yang
berkembang. Standar AAOIFI telah menjadi acuan yang bersifat wajib di
beberapa negara, termaksut indonesia. AAOIFI juga mewujudkan
terselenggaranya program sertifikasi akuntan publik syariah (certified islamic
public acountant atau CIPA) dalam rangka peningkatan audit syariah bagi
perbankan syariah.
8
tidak menjurus pada eksploitasi, gangguan fungsi pasar, dan kejahatan sehingga
penetapan harga yang berlebihan sehingga merugikan masyarakat jelas tidak
diperkenanankan, juga menyatakan hal yang serupa yaitu bahwa pencapaian
ekonomi terkait dengan keyakinan, ibadah, juga moral seorang muslim dan etika
bisnis Islam yang utama adalah kejujuran, kebenaran, pemenuhan hak, dan
bertingkahlaku baik. Secara umum, prinsip etika bisnis Islam menurut Qardhawi
(2001) harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Akidah
Dengan adanya penyerahan diri kepada Allah Ta’ala maka pelaku bisnis akan
selalu menjaga perbuatannya dari hal-hal yang dilarang oleh syariah.
b. Shiddiq
Sifat shiddiq mendorong rasa tanggung jawab atas segala perbuatan dalam hal
muamalah.
c. Fathanah
Sifat fathanah ini mendorong kearifan berpikir dan bertindak sehingga
keputusan yang dihasilkan menunjukkan profesionalisme yang didasarkan
sikap akhlak seperti akhlak Rasulullah Saw.
d. Amanah/ jujur
Hubungan bisnis yang dilandasi kejujuran memunculkan kepercayaan yang
merupakan hal paling mendasar dari semua hubungan bisnis.
e. Tabligh
Kemampuan berkomunikasi dalam kata tabligh menunjukkan proses
menyampaikan sesuatu untuk mempengaruhi orang lain melalui perkataan
yang baik.5
5
Afrida putritama, penerapan etika bisnis islam dalam industri perbankan syariah,volume VII
no 1,jurnal nominal,2018,hlm 5-6
9
Etika bisnis adalah seperangkat prinsip dan nilai yang dijadikan pedoman
dalam menjalankan bisnis. Etika bisnis Islam adalah etika bisnis yang
didasarkan pada nilai-nilai Islam, seperti kejujuran, amanah, keadilan, dan
tanggung jawab, Dalam bisnis perbankan syariah, etika bisnis Islam memiliki
fungsi yang sangat penting. Fungsi-fungsi tersebut antara lain:
1. Menjaga agar bisnis perbankan syariah tetap berada dalam koridor
syariat Islam. Bisnis perbankan syariah harus didasarkan pada prinsip-
prinsip syariah, seperti larangan riba, gharar, dan maysir. Etika bisnis
Islam berperan sebagai pedoman dalam penerapan prinsip-prinsip
tersebut.
2. Menjaga kepercayaan masyarakat terhadap bisnis perbankan
syariah. Masyarakat akan lebih percaya kepada bisnis perbankan
syariah yang menerapkan etika bisnis Islam dengan baik. Hal ini
karena etika bisnis Islam menjamin bahwa bisnis perbankan syariah
dijalankan secara jujur, amanah, dan adil.
3. Menciptakan persaingan yang sehat dalam industri perbankan
syariah. Bisnis perbankan syariah yang menerapkan etika bisnis Islam
dengan baik akan memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan
dengan bisnis perbankan syariah yang tidak menerapkan etika bisnis
Islam. Hal ini karena bisnis perbankan syariah yang menerapkan etika
bisnis Islam akan lebih dipercaya dan diminati oleh masyarakat.
Berikut adalah beberapa contoh penerapan etika bisnis Islam dalam bisnis
perbankan syariah:
1. Prinsip kejujuran diterapkan dalam setiap transaksi perbankan syariah,
seperti pemberian informasi yang benar dan lengkap kepada nasabah,
serta menghindari segala bentuk penipuan dan kecurangan.
2. Prinsip amanah diterapkan dalam pengelolaan dana nasabah, seperti
menggunakan dana nasabah sesuai dengan akad yang telah disepakati,
serta menghindari segala bentuk penyalahgunaan dana nasabah.
10
3. Prinsip keadilan diterapkan dalam hubungan antara bank syariah
dengan nasabah, seperti memberikan layanan yang sama kepada
semua nasabah tanpa memandang latar belakang, serta menghindari
segala bentuk diskriminasi.
4. Prinsip tanggung jawab diterapkan dalam menjalankan bisnis
perbankan syariah, seperti mematuhi peraturan perundang-undangan
yang berlaku, serta memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.
Etika merupakan suatu keadaan yang tertanam dalam jiwa berupa keinginan yang
sangat kuat, kemudian melahirkan suatu tindakan yang berulang-ulang tanpa
berpikir panjang (spontan) (Beekun, 2010.). Menurut Baron and David “Business
ethics is the application of ethics principles to issues that arise in the conduct of
business (Baron and P David, 2003).
11
3. bisnis semestinya mendukung kebebasan berserikat dan
menghargai hak untuk berunding secara kolektif.
4. penghapusan semua bentuk kerja paksa.
5. penghentian secara efektif keterlibatan pekerja anak.
6. penghapusan diskriminasi dalam kesempatan dan jenis pekerjaan
7. bisnis semestinya mendukung pendekatan pembatasan pelanggaran
lingkungan.
8. mengambil inisiatif untuk lebih bertanggung-jawab terhadap
lingkungan.
9. mendukung pengembangan dan distribusi teknologi yang akrab
lingkungan.
10. Anti korupsi (Organisasi Perburuhan Internasional, 2009).7
1. Akidah
7
Muna el naily,Nilai-nilai etika bisnis islam sebagai pondasi Pengembangan pt. Bank
syariah indonesia (perspektif hukum Islam dan global compact),Volume 06, Nomor 01,Jurnal Bisnis
dan Ekonomi Islam,2021,hlm 67-68
12
Dengan adanya penyerahan diri kepada Allah Ta’ala maka
pelaku bisnis akan selalu menjaga perbuatannya dari hal-
hal yang dilarang oleh syariah.
2. Shiddiq
Sifat shiddiq mendorong rasa tanggung jawab atas segala
perbuatan dalam hal muamalah.
3. Fathanah
Sifat fathanah ini mendorong kearifan berpikir dan
bertindak sehingga keputusan yang dihasilkan
menunjukkan profesionalisme yang didasarkan sikap
akhlak seperti akhlak Rasulullah Saw.
4. Amanah/ jujur
Hubungan bisnis yang dilandasi kejujuran memunculkan
kepercayaan yang merupakan hal paling mendasar dari
semua hubungan bisnis.
5. Tabligh
Kemampuan berkomunikasi dalam kata tabligh
menunjukkan proses menyampaikan sesuatu untuk
mempengaruhi orang lain melalui perkataan yang baik.
Secara umum, etika adalah ilmu normatif penuntun hidup manusia, yang
memberi perintah apa yang seharusnya kita kerjakan. Maka etika mengarahkan
manusia menuju aktualisasi kapasitas terbaiknya. Apalagi dengan tingkat
persaingan yang semakin tinggi, kepuasan konsumen lah yang menjadi faktor
utama agar perusahaan sustainable dan dapat dipercaya dalam jangka panjang.
Konsumen cenderung semakin kritis dengan memperhatikan perilaku perusahaan
yang memproduksi barang-barang yang akan mereka konsumsi.
13
Menurut pendapat Michael Josephon dalam Pandji (2007:125), secara auniversal
ada 10 prinsip etika yang mengarahkan perikau yaitu:
1. Kejujuran
2. Integritas
3. Memelihara Janji
4. Kesetiaan
5. Kewajaran/keadilan
6. Suka memmbantu orang lain
7. Hormat kepada orang lain
8. Kewarganegaraan yang bertanggung hawab
9. Mengejar keunggulan
10. Dapat dipertanggung jawabkan
Prinsip etika yang berhubungan dan dapat digunakan dalam praktek bisnis
ialah pertama kejujuran dalam memproduksi, mendistribusikan, serta mengelola
bisnis itu sendiri. Kedua memelihara janji, bertanggung jawab, kesetiaan atas apa
kebijakan yang diambil oleh pihak bisnis seperti mempertahankan kualitas,
kepuasan, dan kepercayaan konsumen atas bartang atau jasa yang ditawarkan.
Kemudian etika bisnis ini bukan hanya diterpkan kepada konsumen saja tetapi
juga kepada pegawai yang bekerja dibawahnya dengan selalu memenuhi janji,
adil dalam membuat keputusan yang tidak merugikan pegawai, dan memenuhi
semua gaji dan tambahan upah atas kerja dan kesetiaan pegawai kepada badan
individu/ perusahaan. Lalu yang terakhir menjadi warganegara yang bertanggung
jawab dengan tidak merugikan, merusak, atau menyengsarakan masyarak seitar,
negara, maupun lingkungan.
14
bekerja selain dituntut menghasilkan yang terbaik, juga diperoleh dengan
cara yang baik pula. Penerapan etika juga melindungi prinsip kebebasan
berusaha serta mening Keterkaitan antara Etika dan Bisnis
Dengan demikian, menjadi jelas bahwa tanpa suatu etika yang menjadi
acuan, para pebisnis akan lepas tidak terkendali, mengupayakan segala cara,
mengorbankan apa saja untuk mencapai tujuannya. Pada umumnya filosofi yang
mendomonasi para pebisnis adalah bagaimana cara memaksimalkan keuntungan.
Pebisnis seperti ini, sepeti yang dikatakan oleh Charles Diskens : “Semua
perhatian, dorongan, harapan, pandangan, dan rekanan mereka meleleh dalam
dolar. Manusia dinilai dari dolarnya”.
Theodore Levitt mengatakan bahwa para pebisnis ada hanya untuk satu
tujuan, yaitu untuk menciptakan dan mengalirkan nilai kepuasan dari suatu
keuntungan hanya pada dirinya dan nilai budaya, nilai spiritual dan moral tidak
menjadi pertimbangan dalam pekerjaannya. Akibatnya sungguh mengerikan.
Mereka dapat menyebabkan perang antarbangsa, antarlembaga, dan
antarperusahaan. Mereka menganggap dan membuat bisnis seolah medan perang.
Dalam perekonomian yang berjalan berdasarkan prinsip pasar dimana “bisnis
adalah bisnis”, kebebasan berusaha adalah yang utama. Namun kebebasan untuk
mengejar tujuan bisnis juga mengandung kewajiban untuk memastikan bahwa
kebebasan itu diperoleh secara bertanggung jawab.
Perumusan dan penetapan etika bisnis merupakan salah satu dari sekian
banyak upaya pemersatu (internal intergration) yang diusahakan oleh pemimpin
perusahaan untuk meningkatkan daya tahan bisnisnya. Itu dilakukan dengan
15
mengindahkan prinsip-prinsip pengelolaan usaha yang baik (good corporate
gorvemance) sekaligus memenuhi kewajibannya sebagai warga masyarakat yang
bertanggung jawab (corporate sosial responsibility).8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hal dasar Etika Bisnis Islam Dalam Perbankan Syariah Implementasi atau
penerapan terhadap prinsip etika bisnis Islam dalam praktik perbankan syariah
merupakan persyaratan mutlak yang harus dipenuhi menurut tuntunan syariat
agama Islam dan sebagai identitas pembeda antara bank syariah dengan bank
konvensional sehingga apabila perbankan syariah tidak menerapkan prinsip etika
bisnis Islam secara memadai maka akan kehilangan nilai lebih yang dimilikinya
bila dibandingkan dengan bank konvensional, dan pada akhirnya dapat
mengancam kelangsungan hidup perbankan syariah di masa depan.
Secara umum, prinsip etika bisnis Islam menurut Qardhawi (2001) harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
8
Hendayani amelia,dkk, keterkaitan etika dan bisnis,2019,hlm 6-8
16
1. Akidah
2. Shiddiq
3. Fathanah
4. Amanah/ jujur
5. Tabligh
Fungsi etika dalam bisnis perbankan syariah fungsi tersebut antara lain:
1. Menjaga agar bisnis perbankan syariah tetap berada dalam koridor syariat
Islam.
2. Menjaga kepercayaan masyarakat terhadap bisnis perbankan
syariah. Masyarakat akan lebih percaya kepada bisnis perbankan syariah
yang menerapkan etika bisnis Islam dengan baik.
3. Menciptakan persaingan yang sehat dalam industri perbankan syariah.
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih banyak
kekurangan. Karena itu saran yang membangun sangat kami terima dan butuhkan.
Semoga dari saran pembaca kami bisa menjadi lebih baik dalam penulisan
berikutnya. Terimakasih.
17
DAFTAR PUSTAKA
Amalia Firtri, 2014,Etika Bisnis Islam: Konsep dan Implementasi pada Pelaku
Usaha Kecil , Al-Iqtishad: Junal Ilmu Ekonomi Syariah 6 (1), 133-142,
_____, 2012,Implementasi Etika Bisnis Islam Pada Pedagang Di Bazar Madinah
Depok, Prosiding Seminas Competitive Advantage, Jorunal Uinpdu, Vol 1
(2).
Aziz, M. R. (2014). Etika Bisnis Islam dalam Perbankan Syariah. Jurnal Ilmiah
Ekonomi Islam, 1(2), 157-166
Hendayani amelia,dkk, 2019, keterkaitan etika dan bisnis,2019,hlm 6-8
Muna el naily, 2021, Nilai-nilai etika bisnis islam sebagai pondasi
Pengembangan pt. Bank syariah indonesia (perspektif hukum Islam dan
global compact),Volume 06, Nomor 01,Jurnal Bisnis dan Ekonomi Islam,
hlm 67-68
putritama Afrida, ,2018, penerapan etika bisnis islam dalam industri perbankan
syariah,volume VII no 1,jurnal nominal, ,hlm 5-6
18
Putritama Afrida, 2018,Penerapan Eetika Bisnis Iislam Dalam Industri
Perbankan Syariah (The Application Of Islamic Business Ethics In Islamic
Banking ), Jurnal Nominal, Vol ,7 (1), hal, 1-20
Yaya, Rizal; Martawireja, Aji Erlangga; Abdurahim, Ahim. (2013) Akuntansi
Perbankan Syariah: Teori dan Praktik Kontemporer. Jakarta: Salemba
Empat
19