Anda di halaman 1dari 12

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Etika Bisnis dengan

Dosen pengampu Ajang Usman,M.Pd.

Disusun Oleh :
Maspupah

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS


SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI BAGASASI
BANDUNG
TAHUN AJARAN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salamnya
mudah-mudahan tetap terlimpah curahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW.
Kepada para sahabatnya, tab’in dan tabiatnya, keluarganya, dan sampailah kepada
kita semua. Mudah-mudahan kita dapat berkumpul di akhirat nanti. Amin.
Tugas ini berjudul “MAKALAH MORALITAS DAN ETIKA BISNIS”
Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Etika Bisnis program Studi
Administrasi Bisnis di Sekolah Tinggi Ilmu administrasi Bagasasi Bandung. Yang
di dalamnya di bahas mengenai latar belakang, Rumusan masalah,Metode
penelitian, kajian pustaka, hasil penelitian, dan penutup serta daftar pustaka.
Dalam penyusunan Makalah ini, penulis berusaha dengan segenap
kemampuan yang di miliki. Namun penulis menyadari masih sangat banyak hal
yang masih kurang atau jauh dari kesempurnaan, maka dengan ini, penulis mohon
maaf apabila ada hal yang kurang berkenan serta penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang sangat membangun demi penyusunan yang lebih baik untuk
penyusunan yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi
penulis umumnya bagi pembaca semua Amin.
Garut, Januari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................ 2
1.3 Metode Penelitian ............................................................................ 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 3
2.1 Moralitas dan Etika Bisnis ................................................................ 3
2.2 Penyebab Pergeseran Moralitas di Masyarakat ................................ 5
BAB III HASIL PENELITIAN .................................................................... 7
3.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 7
BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 8
4.1 Kesimpulan ....................................................................................... 8
Daftar Pustaka .................................................................................................. 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kata “etika” berasal dari kata Yunani ethos yang mengandung arti yang
cukup luas yaitu, tempat yang biasa ditinggali, kebiasaan, adaptasi, akhlak,
watak, perasaan, sikap dan cara berpikir. Kata “moralitas” dari kata lain
“moralis” dan merupakan kata abstrak dari “moral” yang menunjuk kepada baik
dan buruknya suatu perbuatan. Sedangkan definisi dari etika bisnis adalah
pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang
memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara ekonomi/sosial, dan
penerapan norma dan moralitas ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan
bisnis. Moralitas berarti aspek baik atau buruk, terpuji atau tercela, dan
karenanya diperbolehkan atau tidak, dari perilaku manusia. Moralitas selalu
berkaitan dengan apa yang dilakukan manusia, dan kegiatan ekonomis
merupakan suatu bidang perilaku manusia yang penting.
Etika bisnis sebagai seperangkat nilai tentang baik, buruk, dan salah dalam
dunia bisnis berdasarkan pada prinsip-prinsip moralitas. Dalam arti lain etika
bisnis berarti seperangkat prinsip dan norma di mana para pelaku bisnis harus
bekomitmen dalam bertransaksi, berperilaku, dan berelasi guna mencapai
tujuan-tujuan bisnisnya dengan berdasarkan etika. Etika bagi seseorang
terwujud dalam kesadaran moral (moral consciousness) yang memuat
keyakinan ‘benar dan tidak’ sesuatu. Perasaan yang muncul bahwa ia akan salah
bila melakukan sesuatu yang diyakininnya tidak benar berangkat dari norma-
norma moral dan perasaan self-respect (menghargai diri) bila ia
meninggalkannya. Tindakan yang diambil olehnya harus ia
pertanggungjawabkan pada diri sendiri. Begitu juga dengan sikapnya terhadap
orang lain bila pekerjaan tersebut mengganggu atau sebaliknya mendapatkan
pujian.
Sebuah perusahaan bisnis yang baik harus memiliki etika dan tanggung
jawab sosial yang baik. Apalagi akhir-akhir ini makin banyak
dibicarakanperlunya tentang perilaku bisnis terutama menjelang mekanisme
pasar bebas.Dalam mekanisme pasar bebas diberikan kebebasan luas kepada

1
seluruh pelaku bisnis untuk melakukan kegiatan dan mengembangkan diri
dalam pembangunan ekonomi. Hal ini terjadi akibat manajemen dan karyawan
yang cenderung mencari keuntungan semata sehingga terjadi penyimpangan
norma-norma etis. Oleh karena itu, perlu adanya sanksi yang tegas mengenai
larangan praktik monopoli dan usaha yang tidak sehat agar dapat mengurangi
terjadinya pelanggaran etika bisnis dalam dunia usaha.
Tanpa disadari, kasus pelanggaran etika bisnis merupakan hal yang biasa
dan wajar pada masa kini. Secara tidak sadar, kita sebenarnya menyaksikan
banyak pelanggaran etika bisnis dalam kegiatan berbisnis di Indonesia. Banyak
hal yang berhubungan dengan pelanggaran etika bisnis yang sering dilakukan
oleh para pebisnis yang tidak bertanggung jawab di Indonesia. Berbagai hal
tersebut merupakan bentuk dari persaingan yang tidak sehat oleh para pebisnis
yang ingin menguasai pasar. Selain untuk menguasai pasar, terdapat faktor lain
yang juga mempengaruhi para pebisnis untuk melakukan pelanggaran etika
bisnis, antara lain untuk memperluas lapangan usaha pasar, serta mendapatkan
banyak keuntungan. Ketiga faktor tersebut merupakan alasan yang umum untuk
para pebisnis melakukan pelanggaran etika dengan berbagai cara.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka kami mendapatkan batasan dan
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa Moralitas dan Etika Bisnis?
2. Apa Penyebab Pergeseran Moralitas di Masyarakat?

1.3 Metode Penelitian


Metode penelitian yang di gunakan dalam penyusunan makalah ini, penulis
menggunakan metode kualitatif yang mana Metode penelitian
kualitatif bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomena dengan mendalam dan
dilakukan dengan mengumpulkan data sedalam-dalamnya. Selain itu, penulis
dalam melaksanakan pengumpulan data menggunakan metode analisis visual,
dan studi pustaka dari berbagai sumber.

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Moralitas dan Etika Bisnis

Moralitas adalah pedoman yang dimiliki individu atau kelompok mengenai


apa itu benar dan salah, atau baik dan buruk. Pedoman moral mencakup norma-
norma yang kita miliki mengenai jenis-jenis tindakan yang kita yakini benar atau
salah secara moral, dan nilai-nilai yang kita terapkan pada objek-objek yang kita
yakini secara moral baik atau secara moral buruk.
Dari segi etimologis kata “moral” berasal dari bahasa latin “mores” yang
berasal dari suku kata “mos”. Mores berarti adat istiadat, kelakuan, tabiat, watak,
akhlak, yang kemudian artinya berkembang menjadi kebiasaan dalam bertingkah
laku yang baik. Selain itu moralitas juga mengandung arti: adat istiadat, sopan
santun, dan perilaku.
Sedangkan secara terminology kata moral memiliki beberapa arti, yakni:
 W. J. S. Poerdarminta menyatakan bahwa moral merupakan ajaran tentang baik
buruknya perbuatan dan kelakuan.
 Dewey mengatakan bahwa moral sebagai hal-hal yang berhubungan dengan
nilai-nilai susila.
 Baron dkk. Mengatakan bahwa moral adalah hal-hal yang berhubungan dengan
larangan dan tindakan yang membicarakan salah atau benar.

A. Moral Dalam Dunia Bisnis


Sejalan dengan berakhirnya pertemuan para pemimpin APEC di Osaka
Jepang dan dengan diperjelasnya istilah untuk menjadikan Asia Pasifik ditahun
2000 menjadi daerah perdagangan yang bebas sehingga baik kita batas dunia akan
semakin "kabur" (borderless) world. Hal ini jelas membuat semua kegiatan saling
berpacu satu sama lain untuk mendapatkan kesempatan (opportunity) dan
keuntungan (profit).
Jika kita ingin mencapai target pada tahun 2000 an, ada saatnya dunia bisnis
kita mampu menciptakan kegiatan bisnis yang bermoral dan beretika, yang terlihat
perjalanan yang seiring dan saling membutuhkan antara golongan menengah
kebawah dan pengusaha golongan keatas. Apakah hal ini dapat diwujudkan ?

3
Berbicara tentang moral sangat erat kaitannya dengan pembicaraan agama dan
budaya, artinya kaidah-kaidah dari moral pelaku bisnis sangat dipengaruhi oleh
ajaran serta budaya yang dimiliki oleh pelaku-pelaku bisnis sendiri. Moral dan
bisnis perlu terus ada agar terdapat dunia bisnis yang benar-benar menjamin tingkat
kepuasan, baik pada konsumen maupun produsen.. Berdasarkan ini sebenarnya
moral dalam berbisnis tidak akan bisa ditentukan dalam bentuk suatu peraturan
(rule) yang ditetapkan oleh pihak-pihak tertentu. Moral harus tumbuh dari diri
seseorang dengan pengetahuan ajaran agama yang dianut budaya dan dimiliki harus
mampu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
B. Etika Dalam Dunia Bisnis
Apabila moral merupakan sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan
kebaikan, etika bertindak sebagai rambu-rambu (sign) yang merupakan
kesepakatan secara rela dari semua anggota suatu kelompok. Dunia bisnis yang
bermoral akan mampu mengembangkan etika (patokan/rambu-rambu) yang
menjamin kegiatan bisnis yang seimbang, selaras, dan serasi. Etika sebagai rambu-
rambu dalam suatu kelompok masyarakat akan dapat membimbing dan
mengingatkan anggotanya kepada suatu tindakan yang terpuji (good conduct) yang
harus selalu dipatuhi dan dilaksanakan. Etika di dalam bisnis sudah tentu harus
disepakati oleh orang-orang yang berada dalam kelompok bisnis serta kelompok
yang terkait lainnya.
Etika bisnis merupakan landasan tentang moralitas dalam ekonomi atau
bisnis dan semua pihak yang terkait untuk menghindari penyimpangan-
penyimpangan ilmu ekonomi dan mencapai tujuan atau mendapatkan laba,
sehingga kita harus menguasai sudut pandang ekonomi, hukum dan etika maupun
moral agar bisa mencapai target yang diinginkan. Tetapi sampai sekarang masih
belom pernah etika bisnis mendapat begitu banyak perhatian seperti sekarang.
Perilaku tidak etis dalam kegiatan bisnis sering juga terjadi karena peluang yang
diberikan oleh peraturan perundang-undangan yang kemudian disahkan dan disalah
gunakan dalam penerapannya dan kemudian dipakai sebagai dasar untuk
melakukan perbuatan yang melanggar etika bisnis.

4
2.2 Penyebab Pergeseran Moralitas di Masyarakat
Kondisi masyarakat yang heterogen telah menyebabkan pandangan dan
pemikiran terjadi dalam berbagai segi. Pandangan pro dan kontra pada saat ini
dianggap adalah hal yang biasa. Dan sangat tidak memungkin pada saat ini jika
sebuah negara bertindak dan bersikap menghindari dari dunia luar, terutama bagi
negara yang sedang melakukan pembangunan. Aksi atau tindakan yang sifatnya
memisahkan diri dari persoalan internasional dan mengambil sikap sendiri dalam
melaksanakan pembangunan (self-reliant).
Kondisi ini juga terjadi pada dunia bisnis bahwa setiap perusahaan yang
memiliki produk dan berkeinginan untuk meraih keuntungan yang semakin tinggi
dan harus siap menerima berbagai informasi. Berbagai informasi yang diterima
tersebut selanjutnya harus difilter untuk dilakukan pemilihan dan pengalokasian
sesuai dengan tempatnya dengan tujuan dapat diketahui mana informasi yang layak
untuk diterapkan dan yang mana yang tidak layak untuk diterapkan
Sebuah institusi bisnis yang berkualitas harus mampu memilah informasi
berdasarkan posisinya masing-masing. Dan pemilihan setiap informasi tersebut
didukung oleh kualitas pihak yang melakukannya. Jika kemampuan yang memilah
adalah rendah maka informasi tersebut tidak akan mampu untuk dipilah secara baik.
Artinya kreadibilitas sipemilah harus didasarkan pada kwalitas moralitas yang
tinggi. Dengan kepemilikan moralitas yang tinggi tersebutlah nantinya hasil
pemilihan akan memiliki nilai moralitas yang diinginkan.
Sehingga dalam konteks moral dan etika, sebuah bisnis yang baik adalah
yang mengedepankan etika dan menjunjung nilai-nilai moral. Sangat berbahaya
jika bisnis dijalankan hanya berlandaskan keinginan untuk meraih keuntungan
semata, dan menghiraukan moral serta etika. Jika itu dilakukan artinya bisnis
dilakukan hanya mengejar keuntungan semata, tanpa memikirkan posisinya
sebagai agent of development (agen pembangunan). Padahal yang dimaksud
dengan pembangunan adalah termasuk pembangunan dalam arti yang luas yaitu
termasuk pembangunan dalam berbentuk manusia yang beretika yang bermoral
tinggi, atau lebih jauh membentuk manusia yang seutuhnya.
Karena harus diakui jika moral dan etika telah bergeser dari koridornya
maka kondisi dan struktur masyarakat juga akan kehilangan arah, mengambang

5
bagaikan pohon yang telah dicabut dari akarnya. Suatu masyarakat yang
bermoralitas dan beretika tinggi akan mendukung pembentukan National
building yang diharapkan.

6
BAB III
HASIL PENELITIAN
3.1 Hasil Penelitian
Moralitas adalah pedoman yang dimiliki individu atau kelompok mengenai
apa itu benar dan salah, atau baik dan buruk yang di dalamnya mengandung norma-
norma. Etika bisnis sebagai seperangkat nilai tentang baik, buruk, dan salah dalam
dunia bisnis berdasarkan pada prinsip-prinsip moralitas. Etika bisnis juga
merupakan landasan tentang moralitas dalam ekonomi atau bisnis dan semua pihak
yang terkait untuk menghindari penyimpangan-penyimpangan ilmu ekonomi dan
mencapai tujuan atau mendapatkan laba, sehingga kita harus menguasai sudut
pandang ekonomi, hukum dan etika maupun moral agar bisa mencapai target yang
diinginkan.
Sebuah institusi bisnis yang berkualitas harus mampu memilah informasi
berdasarkan posisinya masing-masing. Dan pemilihan setiap informasi tersebut
didukung oleh kualitas pihak yang melakukannya. Sebuah bisnis yang baik adalah
yang mengedepankan etika dan menjunjung nilai-nilai moral. Sangat berbahaya
jika bisnis dijalankan hanya berlandaskan keinginan untuk meraih keuntungan
semata, dan menghiraukan moral serta etika. Jika itu dilakukan artinya bisnis
dilakukan hanya mengejar keuntungan semata, tanpa memikirkan posisinya
sebagai agent of development (agen pembangunan). Padahal yang dimaksud
dengan pembangunan adalah pembangunan dalam arti yang luas yaitu termasuk
pembangunan dalam berbentuk manusia yang beretika yang bermoral tinggi, atau
lebih jauh membentuk manusia yang seutuhnya.

7
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Di dalam persaingan dunia usaha yang sangat ketat ini, etika bisnis merupakan
sebuah harga mati, yang tidak dapat ditawar lagi. Dalam zaman keterbukaan dan
luasnya informasi saat ini, baik-buruknya sebuah dunia usaha dapat tersebar
dengan cepat dan luas. Memposisikan karyawan, konsumen, pemasok, pemodal dan
masyarakat umum secara etis dan jujur adalah satu-satunya cara supaya dapat
bertahan di dalam dunia bisnis saat ini.
Etika bisnis mempengaruhi tingkat kepercayaan atau trust dari masing-masing
elemen dalam lingkaran bisnis. Pemasok (supplier), perusahaan, dan konsumen,
adalah elemen yang saling mempengaruhi. Masing-masing elemen tersebut harus
menjaga etika, sehingga kepercayaan yang menjadi prinsip kerja dapat terjaga
dengan baik.

8
Daftar pustaka

Anonim. 2017. Makalah etika bisnis


http://onilucky.blogspot.com/2017/10/makalah-etika-bisnis-tentang-
moralitas.html. (Diakses pada tanggal 5 Januari 2023)
Anonim.2013. Makalah etika bisnis
https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-riau/akuntansi/makalah-
kelompok-4-etika-bisnis/7531255 (Diakses pada tanggal 5 Januari 2023)
Anonim.2019. Makalah etika bisnis
http://repository.iainpare.ac.id/2425/2/16.2400.031%20BAB%201.pdf (Diakses
pada tanggal 5 Januari 2023)
Anonim. 2013. Makalah Etika Bisnis. http://erikatzain. files.wordpress. com/ 2013/
04 /makalah-etika-bisnis.pdf. diakses pada tanggal 5 Januari 2023.
Anonim. 2011. Makalah Etika Bisnis, http://antilicious.wordpress.com/
2011/11/24/ makalah-etika-bisnis/. Diakses pada tanggal 5 Januari 2023.
Anonim. 2013. Etika dalam Bisnis.http://rizkiafandi.blogspot.com/2013/10/etika-
dalam-bisnis-tugas-1.html. diakses pada tanggal 5 Januari 2023)
http://dewity.blogspot.com/2012/10/peran-etika-bisnis-dalam-perusahaan.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/01/peranan-etika-dalam-bisnis

Anda mungkin juga menyukai